BAB I PENDAHULUAN. Teknologi diciptakan untuk mempermudah setiap kegiatan manusia.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dahlia Veronika Sitanggang, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dengan transisi adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat membawa kemajuan bagi bangsa pada waktu yang akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Teknologi yang berkembang pesat saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. informasi dan komunikasi atau sering disebut dengan Information and Communication

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini sudah

BAB 2 TINJAUAN PENELITIAN

PENDAHULUAN. bermunculan. Diawali dengan adanya kemudian friendster dan yang

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang serba teknologi ini, gadget smartphone merupakan sebuah alat

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB I PENDAHULUAN. teknologi buatan manusia. Internet adalah singkatan dari Interconnected

BAB I PENDAHULUAN. besar yang sudah terfasilitasi oleh provider jaringan-jaringan internet.

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi merupakan istilah yang umum digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS DATA. berguna untuk menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan maupun

BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan keberagaman media.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, penggunaan internet telah merasuk pada hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dan individu

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi

MENGAPA MEDIA SOSIAL. Selamat Datang di Era Generasi Y

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fenomena menarik dalam perkembangan teknologi adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. teknologi informasi yang saat ini sering digunakan oleh banyak orang ialah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yang paling unik, penuh dinamika, sekaligus penuh tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

FENOMENA KEINGINAN MENAMPILKAN DIRI PADA MAHASISWA MELALUI LAYANAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat terpuaskan secara permanen. Dalam usahanya untuk memenuhi

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepuasan yang tinggi pula terhadap aktivitas belajar (Chang, 2012), sehingga apa pun yang

Laporan Hasil Penelitian. PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL DI KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA DI INDONESIA Ringkasan Eksekutif

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi internet telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. disetiap kalangan umumnya. Sekarang ini banyak kita jumpai warung internet

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jejaring sosial. Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti sekolah, perkantoran, perbankan, penyedia jasa, dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi tersebut adalah internet. menjadi fenomena masa modern ini adalah facebook.

Bab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian...

Dua Sisi Mata Uang Dampak Teknologi Jumat, 14 Februari :15. Oleh Ahmad Turmudzi*

Perkembangan Sepanjang Hayat

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking)

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini kemajuan teknologi sudah sangat berkembang

BAB I PENDAHULUAN. serta menerima perubahan yang ada. Dampak yang terlihat adalah trend

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisional. Ahlqvist, dkk (2008 dalam Sulianta, Feri 2015). Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. internet yang Anda pakai untuk mengirim dan menjelajahi interenet,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Banyak pelajar. bersosialisasi maupun mencari informasi misalnya pendidikan, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar

BAB I PENDAHULUAN. internet. Kehadiran web memberikan peluang yang cukup besar kepada

BAB I PENDAHULUAN. menyimpang. Namun kini di beberapa Negara seperti Amerika, banyak yang

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PATH SEBAGAI SARANA PENGAKUAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber dan media informasi, internet mampu menyampaikan berbagai bentuk

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan canggih memudahkan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi semakin meningkat dalam kehidupan kita, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan di segala sektor dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I. 1.1 Latar Belakang. untuk berinteraksi dengan individu lain, dan hal ini telah dimulai semenjak

2015 HUBUNGAN KETERAMPILAN SOSIAL D ENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN TWITTER PAD A REMAJA D I KOTA BAND UNG

15. Lampiran I : Surat Keterangan Bukti Penelitian BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyak situs di dalamnya termasuk situs jejaring social. Mendengar kata-kata

BAB I PENDAHULUAN. tentunya. Salah satu dampak negatif dari era globalisasi adalah munculnya gaya

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. tidak dapat secara mudah jika hanya dilihat dengan hal-hal terkait yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat. Tidak hanya dengan menggunakan komputer atau laptop saja, tetapi

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui, teknologi adalah suatu kreasi yang telah menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dirilis oleh majalah Marketeers (Marketeers, 27 Oktober 2011) yang. di Indonesia memberikan gambaran mengenai trend penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. yang modern ini handphone dapat di jadikan untuk hal-hal yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. materialistis yang tercipta dalam dunia maya. berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan teman baru, 20% menganggap instant massaging paling cepat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran bukan hanya kegiatan transfer pengetahuan dari guru

BAB I PENDAHULUAN. data untuk kepentingan tugas, untuk akses jual-beli yang saat ini disebut

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara majemuk yang terdiri atas berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kalangan masyarakat, misalnya penggunaan smartphone. Bagi masyarakat, smartphone

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Jember fashion..., Raudlatul Jannah, FISIP UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi diciptakan untuk mempermudah setiap kegiatan manusia. Dengan telah berkembang pesat dan semakin canggihnya teknologi sehingga terjadi penambahan fungsi teknologi yang semakin memanjakan kehidupan manusia. Contohnya adalah media sosial. Media sosial pada saat ini sudah menjadi faktor penting dalam interaksi antar manusia temasuk bagi kaum remaja. Pada beberapa tahun lalu, banyak orang merasa kesulitan untuk berhubungan dengan orang lain di luar kota, luar pulau, atau luar negeri. Tarif telepon yang masih mahal atau surat yang membutuhkan waktu yang lama dalam pengiriman, membuat orang, relasi, dan keluarga yang terpisah jauh menjadi terhambat komunikasinya. Namun perkembangan teknologi yang pesat membuat berhubungan dengan orang lain meskipun terpisah ribuan kilometer dan zona waktu yang berbeda pun menjadi mudah dan lebih efektif dalam berkomunikasi (http://www.lovevirtue.com). Namun dengan adanya media sosial ini, menjadikan seseorang terlalu terbuka akan dirinya di hadapan orang lain atau pun dengan orang yang belum dikenal.bagi kaum remaja, munculnya smartphone yang menyediakan 1

kebebasan bersosial media dan provider yang menyediakan murahnya layanan sosial media. Mengakibatkan remaja cenderung melupakan akan batasan-batasan pergaulan yang seharusnya mereka ketahui. (http://www.lovevirtue.com). Dengan berkembangnya dunia teknologi saat ini banyak situs-situs jejaring sosial yang menyedot perhatian banyak massa. Sebut saja facebook dan twitter yang belakangan ini sangat digandrungi anak - anak, remaja maupun dewasa. Sudah dapat dipastikan situs jejaring sosial ini memliki dampak positif dan negatif bagi para pengguna. Pemanfaatan internet akhir akhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Media sosial internet tidak lagi hanya sekedar menjadi media berkomunikasi semata, tetapi juga sebagai bagian tak terpisahkan dari dunia bisnis, industri, pendidikan dan pergaulan sosial. Khusus mengenai jejaring sosial atau pertemanan melalui dunia internet, atau lebih dikenal dengan social network pertumbuhannya sangat mencengangkan.jejaring sosial adalah sebutan lain terhadap web comunnity. Jejaring sosial adalah tempat untuk para netter berkolaborasi dengan netter lainya (www.fanfiction.net). Sebuah portal web yang berisikan berita dan artikel di Indonesia menuliskan salah satu fenomena yang terjadi mengenai pengaruh dampak penggunaan media sosial, di Jakarta,rabu (24/Oktober/2012). Tak perlu minder kalau teman di facebook tidak sampai 500 atau cuma di-follow segelintir orang di twitter.sebab ada beberapa orang yang sukses dalam pertemanan di dunia maya, tetapi kesepian dan tidak bahagia karenagagal bergaul di dunia nyata.psikiater anak dan remaja dari RSJ Soeharto Heerdjan Grogol, dr Suzy Yusna Dewi, 2

SpKJ(K) mengakui di zaman sekarang ini banyak remaja mengalami krisis identitas. Masalah dalam pergaulan membuatnya merasa tidak percaya diri dan seperti tidak diterima.jejaring sosial seperti facebook dan sejenisnya pun jadi pelarian.ketika menjadi seleb facebook atau twitter, ada kebanggaan tersendiri."semacam fobia sosial, nggak berani berhadapan dengan dunia nyata," menurut (Dewi, 2012), Saat bergaul di dunia maya melalui jejaring sosial, para remaja yang mengalami krisis identitas memang memungkinkan untuk menjadi orang lain. Foto profil bisa diedit sedemikian rupa agar tampak setampan atau secantik mungkin.begitu juga keterangan-keterangan lain yang tidak perlu harus sesuai kenyataan.menurut (Dewi, 2012) sangat khas pada remaja dengan krisis identitas adalah sering update status. Terlalu sering update status, mengubah keterangan dan mengganti foto profil seolah ingin selalu muncul di timeline adalah perilaku yang perlu diwaspadai sebagai gejala kecanduan sosial media. Kecanduan atau adiksi biasanya ditandai dengan kecenderungan untuk menarik diri dari lingkungan pergaulan untuk melakukan hal yang disukai.demikian juga dengan kecanduan sosial media, meski tetap bersosialisasi lewat internet tetapi kalau tidak bergaul di dunia nyata maka hal itu tidak bisa dibilang sehat. Faktor pola asuh menurut (Dewi, 2012) turut memengaruhi kecenderungan ini.kurangnya kesempatan bagi remaja untuk mengembangkan diri, tekanan dari orang tua yang terlalu sering mengarahkan bisa membuat anak-anak tumbuh menjadi remaja yang selalu cemas dan tidak percaya diri. 3

Solusinya tidak sulit asal belum berlebihan yakni dengan mengurangi intensitas bergaul di dunia maya dan mulai meningkatkan sosialisasi di kehidupan nyata.begitu pula pencegahannya, pola asuh orang tua harus lebih memberi ruang bagi anak untuk berkembang secara sehat jasmani, rohani dan sosial (www.detikhealth.com). Berhubungan dengan fenomena diatas menurut (Priyanto, 2012) Identitas diri sangat dipengaruhi oleh lingkungannya dan sebaliknya, di lingkungan mana seseorang berada, dia juga menunjukkan identitas diri. Kita pun sering membuat narasi tentang orang lain dan membangun identitas orang lain. Dalam dunia maya atau infosphereonline game, second life, dan jejaring sosialidentitas seseorang juga dipengaruhi lingkungannya.menurut filsuf (dalam Priyanto, 2012) informasi terkenal Floridi komunitas online merupakan jaringan dinamis dan interaktif dimana individu tidak dapat berdiri sendiri tetapi menjadi bagian dari komunitas.identitas individu ditentukan oleh komunitasnya yang membentuk dirinya memiliki PIO (personal identity online).infosphere bukan lagi merupakan media, tetapi lingkungan dimana komunitas maupun individu terus membentuk identitas. Salah satu fenomena yang terjadi dalam dunia maya adalah di Indonesia tidak semua orang menggunakan identitas diri dunia nyata. Banyak orang menggunakan identitas yang berbeda dengan identitasnya di dunia nyata. Identitas 4

dalam facebook atau email tidak selalu sama dengan identitas asli. Dalam online gaming, identitas seseorang diganti sendiri oleh pemilik.teknologi informasi dan komunikasi merupakan teknologi egopoietic yang mampu mempengaruhi siapa diri kita sebenarnya, siapa kita menurut kita, siapa seharusnya kita, dan menjadi siapa diri kita nantinya.karena teknologi mampu mempengaruhi membran pascakesadaran dan hubungan online mampu menceritakan siapa diri kita menurut komunitas, maka dunia maya benar-benar mampu mempengaruhi identitas diri seseorang. Dampak situs jejaring sosial lebih banyak dirasakan oleh kalangan remaja, karena sebagian besar pengguna jejaring sosial adalah dari kalangan remaja pada usia sekolah. Mudahnya menjadi anggota dari situs jejaring sosial, maka tidak heran jika banyak orang baik sengaja ataupun hanya mencoba mendaftarkan dirinya menjadi pengguna situs jejaring sosial tersebut. Dalam waktu singkat mengakses situs jejaring sosial akan menjadi suatu kebiasaan dan berinteraksi secara pasif di dalamnya. Akibatnya pengguna dalam hal ini peserta didik bisa lupa waktu karena terlalu asik dengan kegiatannya di dunia maya tersebut. Hal yang paling mengkhawatirkan menurut peneliti adalah pada era teknologi dan globalisasi seperti sekarang ini adalah telepon seluler yang dulunya hanya berfungsi sebagai alat penerima dan pemanggil jarak jauh, kini dapat digunakan untuk mengakses internet dan situs jejaring sosial. 5

Oleh karenanya, para siswa tidak perlu lagi ke warnet (warung internet) untuk mengakses situs pertemanan, melainkan dapat mengaksesnya langsung di telepon seluler mereka. Hal ini semakin menambah banyak kasus penyalahgunaan situs jejaring sosial untuk hal yang tidak sesuai dengan aturan. Tidak hanya siswa, mahasiswa pun tidak luput dari dampak situs jejaring sosial ini. Sebuah penelitian terbaru dari Aryn Karpinski, peneliti dari Ohio State University, menunjukkan bahwa para mahasiswa pengguna aktif jejaring sosial seperti facebook ternyata mempunyai nilai yang rendah daripada para mahasiswa yang tidak menggunakan situs jejaring sosial facebook. Menurutnya, tidak ada korelasi langsung facebook akan menyebabkan nilai para mahasiswa atau pelajar menjadi jeblok (www.tempo.co.id). Media sosial adalah sarana pembentukan identitas apa yang tidak bisa di ekspresikan di dunia nyata oleh remaja, bisa di ekspresikan di dunia virtual seperti facebook dan twitter, meskipun tidak sepenuhnya ditampilkan itu adalah identitas sebenarnya (Herdi, 2011). Pembentukan identitas dari pada masa remaja merupakan masalah yang penting. Krisis identitas timbul akibat dari konflik internal yang berawal dari masa transisi itu, maka perlu segera mendapat penyelesaian yang baik dengan mengelola ulang (reorganization) atau membentuk ulang (restruction) identitas dirinya. Mengelola ulang (reorganization), karena identitas dirinya telah terbentuk pada masa anak, kini tidak lagi sesuai dengan keadaan dirinya yang telah mejadi remaja. (Steinberg, 1993) 6

Sebagai sebuah konstruk, identitas diri sangatlah rumit. Tidak ada sebuah konsensus tunggal mengenai apa dan bagaimana identitas diri. Setiap teoritisi dengan paradigmanya masing-masing memberikan pandangan yang berbeda satu sama lain. Namun demikian, diakui konstruk ini dibangun secara eksplisit (dalam Bosma,dkk, 2004). Sebagai seorang neo psikoanalis, Erikson melihat perkembangan manusia dalam tahapan-tahapan yang berbeda dengan Freud, Erikson lebih menekankan pada aspek perkembangan psikososial ego ketimbang perkembangan seksual. Dalam delapan tahap perkembangan manusia, pada tahap kelima yang dikenal sebagai masa remaja, terjadi crisis of identity versus identity diffusion (Hall dan Lindzey, 2002). Lebih lanjut Erikson (dalam Bosma, dkk, 2004) memberi definisi identitas diri secara umum sebagai keberlanjutan menjadi seseorang yang tunggal dan pribadi yang sama, yang dikenali oleh orang lain. Selanjutnya bosma menambahkan secara jelas aspek sosial, identitas diri sebagai kesadaran seseorang akan bagaimana ia mengenali. Identitas dianggap penting ketika individu memasuki masa remaja, namun demikian identias diri ini bukanlah suatu entitas yang menetap melainkan terus mencari bentuk hingga biasanya individu matang identitas dirinya begitu lepas dari masa dewasa awal. Selanjutnya jika seseorang gagal membentuk identitas diri yang matang maka yang terjadi adalah kebingungan identitas atau identity diffusion.tanda dari status identity diffusion adalah subyek tampil aneh, 7

cenderung mengisolasi diri dari lingkungan dan menghindari kontak dengan orang lain. Pada masa remaja akhir, dalam tahap perkembangan remaja menjawab pertanyaan siapa diriku dalam hubungannya dengan keluarga dan masyarakat. Pada masa inilah mulai berkembang identitas sosial, yaitu status dan peran yang diberikan orang lain kepada individu di tengah masyarakat. Sedangkan identitas pribadi, yaitu peleburan berbagai peran diri, yang merupakan identifikasi masa lampau, masa kini, dan watak pribadi. Identitas sosial dan identitas pribadi dilebur dan diintegrasikan menjadi suatu konstruksi global yang disebut identitas ego (Erikson, dalam Firman, 2006). Lebih lanjut, menjadi seseorang atau memiliki identitas diri berarti mengalami diri sebagai aku selaku yang sentral, mandiri dan unik, dan memiliki kesadaran akan kesatuan batiniahnya sendiri. Individu yang memiliki identitas diri yang kuat akan melihat diri mereka sebagai individu yang terpisah dari berbagai individu lain. Namun demikian terlebih penting. Adanya rasa integritas dan kesatuan diri. Identitas diri disini bukan saja merupakan suatu keunikan pada diri individu melainkan keyakinan yang relatif menetap akan diri individu tersebut dalam hal kesatuan pribadi dan peran sosial baik di masa lalu maupun masa kini sekalipun terjadi berbagai perubahan dalam hidupnya. Identitas diri merupakan suatu konsep yang berakar dan ide kepribadian, yaitu ide mengenai keunikan individu dalam dimensi kepribadian yang 8

membedakan individu dengan individu lain sedangkan dari sudut pandang psikologi sosial identitas diri merupakan ide mengenai image yang dimiliki seseorang (Bosma, 2004). Berdasarkan fenomena dan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka penulis merasa tertarik untuk membahas masalah tersebut, khususnya berkenaan dengan penggunaan media sosial. Untuk itu penulis mengajukan skripsi yang berjudul pengaruh penggunaan media sosial terhadap pembentukan identitas diri remaja. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah di atas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah yaitu : Apakah ada pengaruh intensitas penggunaan media sosial terhadap pembentukan identitas diri pada remaja C. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan penelitian ini adalah, untuk mengetahui pengaruh intensitas penggunaan media sosial terhadap pembentukan identitas diri remaja. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah : 9

1. Manfaat Teoritis Sebagai bahan masukan bagi peneliti untuk memperluas wawasan, pengetahuan tentang Pengaruh intensitas penggunaan media sosial terhadap identitas diri pada remaja. 2. Manfaat Praktis a. Sebagai bahan masukan bagi keluarga dan orang tua yang masih memiliki anak remaja bahwa media sosial internet dapat mempengaruhi pembentukan identitas diri anak. b. Sebagai bahan masukan remaja mengetahui batasan batasan dalam menggunakan media sosial internet. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam skripsi ini dibagi dalam lima bab, setiap babdirinci dalam beberapa sub bab sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, identifikasi, pembatasan masalah, metode penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II : Landasan teoritis, meliputi : pengertian media sosial, ciri-ciri, macam-macam media sosial, eran dan fungsi media sosial, manfaat, pengertian identitas diri, sumber pembentukan identitas diri, sumber-sumber pembentukan identitas diri. 10

BAB III : Metodologi penelitian, meliputi : tujuan dan manfaat, penentuan lokasi penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data, konsep dan pengukuran variabel, serta teknik interpretasi data. BAB IV : Hasil penelitian, meliputi : gambaran umum kaum remaja, deskripsi data dan analisis data, pengaruh media sosial internet terhadap pembentukan identitas diri, serta intepretasi data. BAB V : Penutup, yang meliputi : kesimpulan dan saran. 11