PEMBUATAN VIDEOGRAFI SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN NGAWI NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS DAN PEMBUATAN COMPANY PROFILE SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 GAMBUT BERBASIS FLASH NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN ANIMASI 2D MEDIA PEMBELAJARAN TATA SURYA PADA SD NEGERI KELING I KEPUNG KEDIRI NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh : Anita Iskhayati, S.Kom

PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PENGENALAN SENI RUPA MURNI DAN TERAPAN SELURUH PROVINSI INDONESIA UNTUK KELAS XII SMA N 1 KARANGANYAR

Rancang Bangun Multimedia Animasi E-Love Menggunakan Adobe Flash Cs3

PERANCANGAN VIDEO PROMOSI KLINIK KOPI SEBAGAI PUBLIKASI PADA MEDIA SOSIAL NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Dimas Aditya Suryanto

MEDIA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SD KELAS VI PADA SD MINOMARTANI 1 SLEMAN. Naskah Publikasi

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ANIMASI CARA MERAWAT GIGI YANG BAIK DI TK KARTINI KARANGGAYAM DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN VIDEO PROFIL SEBAGAI MEDIA INFORMASI PROMOSI PARIWISATA DAN KERAJINAN BATIK DI DESA KREBET KABUPATEN BANTUL NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Debby Arum Widyastuti

Sumber : Gambar 1.2 Pantai Pangandaran

PEMBUATAN VIDEO PROFIL UNTUK SOSIALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN DI PUSKESMAS PIYUNGAN NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ANIMASI STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PROMOSI PADA TK KEMALA BHAYANGKARI 83 PURWOREJO NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS DAN PEMBUTAN ENSIKLOPEDIA BINATANG PURBA NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh I Gede Bayu Rangsang Satria Jaya

PEMBUATAN IKLAN TELEVISI GEMBIRA LOKA ZOO DENGAN MENGGABUNGKAN TEKNIK MOTION GRAPHIC DAN LIVE SHOOT NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dengan resolusi tinggi serta reproduksi suara maupun video dalam bentuk

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI 3D MESIN SABUT KELAPA DI PERUSAHAAN WARTONO MESIN NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN IKLAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK CV. CHOCOLATE FOREST. Naskah Publikasi. disusun oleh Muhamad Fauzan

PERANCANGAN IKLAN TELEVISI SEBAGAI MEDIA PROMOSI PRODUK JENIFFER COLLECTION DI BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN IKLAN 3D PADA CV DIVREN PRAKARSA SEBAGAI MEDIA PROMOSI NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Devi Anjarsari

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media audio visual yang lebih dikenal dengan video klip.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dipadukan dengan adanya perkembangan bidang multimedia

MEDIA INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PROMOSI OBYEK WISATA PANTAI SIGANDU DI KABUPATEN BATANG BERBASIS MULTIMEDIA COVER NASKAH PUBLIKASI

II. METODE PERANCANGAN

RANCANG BANGUN GEDUNG BKPP (BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN) OLEH PT ARSIDEA BERBASIS 3D HALAMAN JUDUL NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN IKLAN TV CAFE THE CAPTAIN URBAN LOUNGE YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Husain Afdal

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

PERANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA LEMBAH FITNESS UGM SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN APLIKASI BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PARIWISATA DANAU KERINCI DI KABUPATEN KERINCI JAMBI

APLIKASI MODEL RAMBUT BERDASARKAN BENTUK WAJAH BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Ratih Indradiyati

MEDIA PELATIHAN PERSIAPAN UJIAN CPNS DENGAN MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah bentuk komunikasi untuk memotivasi seseorang dan. membangun citra jangka panjang untuk suatu produk tertentu.

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MEDIA INTERAKTIF PENGENALAN MUSEUM SEBAGAI SARANA PROMOSI MUSEUM NEGERI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PRODUK BERBASIS MULTIMEDIA DINAMIS. Tristanto Ari Aji Dosen STMIK AMIKOM Yogyakarta

BAB III LANDASAN TEORI

PEMBUATAN IKLAN VIDEOTRON SEBAGAI MEDIA PROMOSI MENGGUNAKAN MOTION GRAPHIC UNTUK BIMBINGAN BELAJAR EEC (EASY ENGLISH COURSE) DI YOGYAKARTA

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MEDIA PROMOSI PIKATAN WATER PARK TEMANGGUNG SEBAGAI WADAH PENYAMPAIAN INFORMASI NASKAH PUBLIKASI

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature,

PERANCANGAN COMPANY PROFILE CV. WIJAYA TEKNIK MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 NASKAH PUBLIKASI

PENERAPAN ANIMASI 2D INFOGRAFIS DALAM PEMBUATAN MEDIA PROMOSI OMUSTORE YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Ridwan Fahmi Putra

PETA DIGITAL RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA LEMPUYANGWANGI BERBASIS MULTIMEDIA SKRIPSI

PEMBUATAN COMPANY PROFILE MULTIMEDIA INTERAKTIF BIMBINGAN BELAJAR SMART GALILEO BERBASIS FLASH NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN GAME EDUKASI UNTUK MEMPERKENALKAN OBJEK WISATA DI KULON PROGO NASKAH PUBLIKASI

Pengenalan Multimedia

PERANCANGAN SISTEM PEMESANAN ONLINE UNTUK JASA FOTO PADA FORA PHOTOGRAPHY DI BANJARNEGARA BERBASIS WEB NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN VIDEO PROFILE HOME RECORDING REINZ RECORDS SEBAGAI MEDIA PROMOSI NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Febriano Alqarana Reza Saputra

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo adalah salah satu Universitas di

COMPANY PROFILE BENGKEL MUGEN JAYA YOGYAKARTA BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS DAN PERANCANGAN PERIKLANAN TELEVISI LOKAL SEBAGAI PENUNJANG MEDIA PROMOSI PADA WAROENG SS (SPESIAL SAMBAL) DI YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan semakin luas bidang aplikasinya. Dalam dunia modern ini, baru dalam meningkatkan interaksi atau komunikasi dengan

PERANCANGAN GAME ONLINE FLASH 3 DIMENSI " TREASURE HUNTERS : NUSANTARA I " BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ACTIONSCRIPT 3.

Disusun oleh : Nama : Bonifatius Nursasangka Kelas : 11D3TI01 NIM :

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

PEMBUATAN IKLAN AUDIO VISUAL PADA SOLO INTERNATIONAL PERFORMING ARTS 2014

PERANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PROMOSI TOKO XPRESS AIR NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS VISUAL KREATIF MULTIMEDIA PRESENTASI SEBAGAI MEDIA PROMOSI PADA LAUNDRY SIMPLY FRESH NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN APLIKASI MULTIMEDIA SEBAGAI MEDIA INFORMASI PADA SMA N 1 PLERET BANTUL NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Aditya Dwi Hanggara

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI MOBILE ENSIKLOPEDIA DAN SIMULASI GAMELAN KRATON YOGYAKARTA BERBASIS SISTEM OPERASI ANDROID

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

RANCANG BANGUN MEDIA INFORMASI POTENSI KEPARIWISATAAN KABUPATEN MAGETAN BERBASIS MULTIMEDIA. Makalah

BAB III LANDASAN TEORI

PERANCANGAN VIDEO PROFIL DINAS PARIWISATA KULON PROGO SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI DENGAN TEKNIK AERIAL VIDEOGRAFI NASKAH PUBLIKASI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

PEMBUATAN MEDIA PROMOSI OBLONG VAN JOGJA MENGGUNAKAN TEKNIK LIVE SHOOT DAN MOTION GRAPHIC NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Indra Setiawan

PERANCANGAN COMPANY PROFILE DIGITAL PADA PERUSAHAAN BIMBINGAN BELAJAR QUANTUM SS BANDUNG

PERANCANGAN APLIKASI KULINERAN SEMARANG BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Mirza Halim Saputra

ABSTRAK PERANCANGAN VIDEO PROFILE PRODUK SOLAR PANEL TENAGA SURYA PT. INDOGREEN TECHNOLOGY AND MANAGEMENT

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

PENERAPAN AUGMENTED REALITY BERBASIS ANDROID UNTUK KATALOG PRODUK PT. CITRA JOGJA KREASI NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF AUDIO VISUAL MENGGUNAKAN FLASH DI MI AL MA ARIF GELANG BANJARNEGARA NASKAH PUBLIKASI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

II METODE PERANCANGAN

PERANCANGAN IKLAN TELEVISI PD. BPR BANK JOGJA NASKAH PUBLIKASI

METODE PERANCANGAN. A. Orisinalitas

PEMBUATAN VIDEO IKLAN W.I.D GITAR CUSTOM SEBAGAI MEDIA PROMOSI MELALUI MEDIA SOSIAL NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Ruzan Fikra

PERANCANGAN APLIKASI KAMUS BROADCASTING UNTUK PEMULA BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Aditya Wahyu Prasetyo

PERANCANGAN MULTIMEDIA STUDIO MUSIK SIMPHONY UNTUK PERIKLANAN PERANCANGAN MULTIMEDIA STUDIO MUSIK SYMPHONY UNTUK PERIKLANAN TELEVISI NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN FILM PENDEK 14 JUNI YANG TERLUPAKAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ALTERNATIF HANDYCAM. Naskah Publikasi

PERANCANGAN COMPANY PROFILE PADA KANTOR PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (KPTSP) KABUPATEN MALUKU TENGGARA NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN IKLAN BERBASIS VIDEO PADA PERUSAHAAN R2SHOP BANDUNG

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL SEPEDA CUSTOM 3D MENGGUNAKAN TEKNIK POLYMODELLING DAN V RAY NASKAH PUBLIKASI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

PERANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF EDUKATIF MENGENAL RAMBU-RAMBU LALU LINTAS UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK (STUDI KASUS: TK PADINDI, JAKARTA UTARA)

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan dunia. Reyog Ponorogo merupakan icon wisata Jawa Timur.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

UNIVERSITAS SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI Teknis Produksi

PERANCANGAN FILM FEATURE DINOYO HERITAGE ARTIKEL. Oleh : Wendy Goerid Ernanta NIM

PEMBUATAN KATALOG HOMESTAY WE STAY JOGJA BERBASIS MULTIMDIA FLASH SEBAGAI MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI Studi Kasus: Homestay We Stay Yogyakarta

PEMBUATAN VIDEO MUSIK SATU CERITA SATU HARAPAN DENGAN TEKNIK STOP MOTION ANIMATION. Naskah Publikasi

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

Transkripsi:

PEMBUATAN VIDEOGRAFI SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN NGAWI NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Fajar Aprilianto Putra 11.12.5360 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015

PEMBUATAN VIDEOGRAFI SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN NGAWI Fajar Aprilianto Putra, M. Rudyanto Arief, Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email : fajar.putra@students.amikom.ac.id, rudy@amikom.ac.id Abstract - Ngawi located in the western region of East Java Province which borders with Central Java Province. The total area of ngawi is 1298.58 km2. With the potential of Ngawi, Ngawi supposed to be one of the tourist destinations, both domestic or foreign. But the potential of tourism and culture in Ngawi less in the public knows. In the end the solution that will be created to enhance the potential of tourism and culture in Ngawi by way of promotion. Good promotion is promotion that can influence or inform about what was in it promote them, and how the promotion will do is to make videography. Research institutions and publishing computer, the Computer Technology Research (CTR), states that the only person capable of keeping in 20 % of the visits and 30 % of the heard. But people can keeping in 50 % of the seen and heard, and 80 % of that seen, heard, and done at once. And finally expected by the media for Ngawi this video will be able to increase the potential of tourism and culture Ngawi. 1. Pendahuluan Keywords :Promotion, videografi, media video Dewasa ini perkembangan dan kemajuan teknologi multimedia semakin pesat, sehingga mendorong juga berkembangnnya sebuah informasi melalui bidang multimedia. Multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang menkombinasikan teks, grafik, animasi, audio, dan gambar video (Suyanto,2003:21). Multimedia dapat membantu mempertajam pesan tersebut, karena kelebihan multimedia adalah menarik indera dan menarik minat dan merupakan gabungan antara pandangan, suara, dan gerakan (Suyanto, 2004:70). Kabupaten Ngawi terletak di wilayah barat Propinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Propinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Kabupaten Ngawi adalah 1.298.58 km2 (http://www.ngawikab.go.id). Kabupaten Ngawi memiliki banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi, selain itu di Kabupaten Ngawi terdapat banyak tradisi kebudayaan yang tidak boleh dilewatkan. Dengan potensi yang dimiliki Kabupaten Ngawi, seharusnya Kabupaten Ngawi dapat menjadi salah satu tujuan wisatawan baik domestik ataupun mancanegara. Karena permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian yang berjudul "PEMBUATAN VIDEOGRAFI SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN NGAWI". Dengan dibuatnya videografi ini, bertujuan untuk mempromosikan tentang kepariwisataan dan kebudayaan di Kabupaten Ngawi. Promosi yang baik adalah promosi yang bisa mempengaruhi atau memberi tahu tentang apa yang sedang di promosikannya itu, dan cara promosi yang akan dilakukan adalah dengan membuat videografi sebagai media promosi. Sehingga informasi dan promosi yang disampaikan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menjadi lebih optimal karena masyarakat bisa mendapatkan informasi tentang kepariwisataan dan kebudayaan Kabupaten Ngawi menjadi lebih baik. Dan di harapkan promosi yang di lakukan menjadi lebih menarik dan tidak membosankan. Dan nantinya dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan mampu meningkatkan potensi pariwisata dan kebudayaan pada Kabupaten Ngawi. 2. Landasan Teori 2.1 Konsep Dasar Multimedia 2.1.1 Konsep Dasar Multimedia Istilah multimedia berawal dari teater, bukan dari komputer. Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium sering kali disebut pertunjukan multimedia. Pertunjukan multimedia mencakup monitor video, synthesized band, dan karya seni manusia sebagai bagian dari pertunjukan. Sistem Multimedia dimulai pada akhir 1980-an dengan diperkenalkannya Hypercard oleh Apple pada tahun 1987, dan pengumuman oleh IBM pada tahun 1989 mengenai perangkat lunak Audio Visual Connection (AVC) dan video adhapter card bagi PS/2. Sejak permulaan tersebut, hampir setiap pemasok perangkat keras dan lunak melompat ke multimedia. Pada 1994, di perkirakan ada lebih dari 1

700 produk dan sistem multimedia di pasaran. Citra Visual dapat di masukkan kedalam sistem dari paket perangkat lunak yang menyatukan digital, dan dari kamera video, pita dan piringan video, dan scanner optic. Input audio dapat dimasukkan melalui mikrofon, pita kaset, dan compact disk. 2.2 Sinematografi Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa Inggris Cinematography yang berasal dari bahasa latin kinema 'gambar'. Sinematografi sebagai ilmu terapan merupakan bidang ilmu yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabunggabungkan gambar tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide. Unsur sinematografi secara umum dapat dibagi menjadi tiga aspek, yaitu kamera dan film, framing, serta durasi gambar. Kamera dan film mencakup teknik-teknik yang dapat dilakukan kamera dan stok filmya, seperti warna, penggunaan lensa, dan kecepatan gerak gambar. Framing adalah hubungan kamera dengan obyek yang diambil, seperti batasan wilayah gambar atau frame, jarak, ketinggian, dan pergerakkan kamera. Sedangakan durasi gambar adalah mencakup lamanya sebuah obyek yang diambil gambarnya oleh kamera. 2.3 Videografi Videografi adalah ilmu yang mempelajari tata cara pengambilan gambar yang dibutuhkan. Video yang menarik, haruslah memenuhi beberapa syarat. Syarat syarat itu di rangkum dalam videografi. Tidak jauh berbeda dengan photografi. Pemahaman penggunaan kamera, dan teknik pengambilan gambar saling terikat dengan teknik photografi, namun hal yang membedakan keduannya adalah, videografi merupakan teknik pengambilan gambar yang bergerak, lebih dari satu single gambar. Karena itulah videografi sangat penting perannannya untuk mendukung pembuatan suatu video, dan videografi dapat dikatakan sebagai gambar pencerita. Sebagai gambar pencerita harusnya menarik dari segi teknik pengambilan gambar dan perlu juga mempertimbangkan Mise-en-scene, totalitas, framing, komposisi, pergerakkan kamera serta durasi. Sehingga menjadikan sebuah tontonan yang menarik dan tidak membosankan. Mise-en-scene adalah segala hal yang terletak di depan kamera yang kan diambil gambarnya (Himawan, 2008:61). Dan minat penonton akan tercipta jika mise-en-scene dapat terpadu dengan baik. tahap-tahap dalam memproduksi videografi. Terdapat tiga tahapan dalam memproduksi videografi, yaitu praproduksi, produksi, dan pasca produksi. Masingmasing tahap mempengaruhi secara dramatis terhadap biaya dan kualitas. 3. Analisis dan Perancangan Sistem 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Ngawi terletak di wilayah barat Propinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Propinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Kabupaten Ngawi adalah 1.298,58 km2. Dengan letaknya yang strategis Kabupaten Ngawi mampu menjadi jalur penghubung antara Provinsi Jawa Timur dengan Jawa Tengah. Karena dengan strategisnya lokasi Kabupaten Ngawi bisa menjadi keuntungan tersendiri untuk terus memperkenalkan pariwisata dan kebudayaan yang terdapat di Kabupaten Ngawi. 3.1.2 Sejarah Kabupaten Ngawi Nama ngawi berasal dari awi atau bambu yang selanjutnya mendapat tambahan huruf sengau ng menjadi ngawi. Apabila diperhatikan, di Indonesia khususnya jawa, banyak sekali nama-nama tempat (desa) yang dikaitkan dengan flora, seperti : Ciawi, Waringin Pitu, Pelem, Pakis, Manggis dan lain-lain. Demikian pula halnya dengan ngawi yang berasal dari awi menunjukkan suatu tempat yaitu sekitar pinggir Bengawan Solo dan Bengawan Madiun yang banyak tumbuh pohon awi. Tumbuhan awi atau bambu mempunyai arti yang sangat bernilai. 3.2 Analisis Masalah 3.2.1 Identifikasi Masalah Masalah merupakan suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan dan diselesaikan. Untuk menyelesaikan masalah, hal pertama yang harus dilakukan adalah identifikasi masalah penyebab timbulnya masalah dan kemudian bisa menganalisa sebuah sistem. Oleh karena itulah perlu dilakukan identifikasi masalah agar dapat diketahui masalahmasalah yang terjadi dalam sistem. Pada saat ini promosi yang dilakukan oleh Dinas pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi masih berupa pemasangan baliho, iklan diradio, pamflet, ataupun mengedarkan katalog-katalog yang berisi tentang pariwisata dan kebudayaan di Kabupaten Ngawi. Sehingga penyampaian informasi dan promosi yang dilakukan masih belum dimaksimalkan. Sehingga dengan dibuatnya videografi ini dapat membantu meningkatkan promosi pariwisata dan kebudayaan di Kabupaten Ngawi yang di lakukan oleh Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi. 2.4 Tahapan Produksi Dalam membuat videografi yang baik tidak boleh melakukan tahapan-tahapan yang sembarang di lakukan, yang nantinya mengakibatkan hasil tidak sesuai dengan keinginan. Kareana itulah harus melalui 2

3.3 Analisis 3.3.1 Analisi SWOT Sistem promosi Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi khususnya dalam penyampaian informasi dan promosi dianalisis dengan menggunakan metode SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats). Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. 3.3.2 Hasil Analisi SWOT 1. Analisis Strength (Kekuatan) Analisis strength (kekuatan) dari promosi pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Ngawi ini adalah dengan cara promosi seperti ini merupakan cara yang efektif karena memang promosi melalui media online merupakan cara yang jitu dan cara yang ampuh untuk meningkatkan potensi pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Ngawi karena memang saat ini media online sedang menjadi tren dan digemari banyak orang. Dan berikut inistrength (kekuatan) yang terdapat pada cara promosi melalui media online yang dilakukan : Dengan adanya video promosi yang dibuat ini menjadi salah satu cara promosi yang menarik, berbeda, dan mampu menarik minat penonton. Biaya promosi yang mudah dan murah tetapi efektif untuk meningkatkan potensi pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Ngawi. Medai online kini sedang menjadi tren dan cocok untuk menjadi salah satu cara untuk promosi pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Ngawi. 2. Analisis Weakness (Kelemahan) Setelah menganalisi strength (kekuatan) yang ada, terdapat pula weakness (kelemahan) yang juga terdapat pada cara promosi dengan cara melalui media online. Dan berikut ini weakness (kelemahan) dari cara promosi yang dilakukan : Banyak pula orang yang hingga kini urang mengerti tentang internet apalagi tentang media online. Video promosi ini hanya menyampaikan informasi kepada penonton. 3. Analisis Opportunities (Peluang) Peluang merupakan salah satu faktor yang harus benarbenar diperhatikan dalam memajukan potensi pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Ngawi. Dengan adanya opportunities (peluang) bisa menjadikan kekuatan promosi menjadi semakin efektif. Dan berikut ini opportunities (peluang) yang ada pada promosi yang dilakukan : Tingginya traffic penonton atau pengunjung melalui media online. Semakin lama media online akan menjadi cara yang ampuh untuk promosi. 4. Analisis Threats (Ancaman) Selain opportunities (peluang), terdapat pula threats (ancaman) yang terdapat pada cara promosi melaului media online. Dan berikut ini threats (ancaman) yang terdapat pada promosi yang dilakukan : Tingginya tingkat persaingan dalam melakukan promosi melalui media online. Banyaknya ancaman dari pihak lain yang ingin menyalah gunakan media online untuk promosi. 4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Tahap Produksi Pembuatan Video Gambar 1. Struktur Tahap Pembuatan Video Tahap dalam proses memproduksi sistem multimedia terdiri dari tahap pra produksi, tahap produksi, dan tahap pasca produksi. Masing-masing tahap ini saling mempengaruhi. 4.2 Tahap Produksi Di tahap ini akan menjelaskan pada saat produksi dimana di dalamnya akan membahas semua kegiatan selama proses produksi. Memang idealnya, seorang yang membuat video harus mengenal atau mempelajari bagaimana membuat film. Harus tau teknik dasar menggunakan kamera (termasuk istilah-istilahnya) agar mampu meningkatkan kreativitas dalam menciptakan suatu video. Kecuali itu pengetahuan ini diperlukan agar ketika storyboard itu diproduksi, ia akan dapat mengerti penjelasan dari sutradara dan biasa berkomunikasi dengan cameramen di lapangan. 4.3 Tahap Pasca Produksi Tahap pasca produksi adalah periode dimana semua pekerjaan dan aktifitas yang terjadi setelah video di produksi. Tahap pasca produksi meliputi : 3

1. Capture kamera ke komputer. 2. Pemilihan video atau gambar. 3. Pemberian animasi menggunakan software Adobe After Effect. 4. Penggabungan beberapa file atau video menggunakan software Adobe Premiere Pro. 5. Tahap akhir adalah proses transfer file video yang telah selesai menjadi sebuah kepingan DVD. 4.4 Hasil Akhir Editing Setelah semua tahap dilakukan maka hasil video promosi pariwisata dan kebudayaan pada Kabupaten Ngawi telah siap digunakan sebagai salah satu alat untuk melakukan berbagai kegiatan promosi. 1. Pembuatan video promosi pariwisata dan kebudayaan pada Kabupaten Ngawi ini melalui tiga tahap penting yaitu : Tahap Pra Produksi, dimulai dari perancangan naskah cerita dan storyboard video. Tahap Produksi, meliputi kegiatan shooting video, pemilihan video, dan editing video. Tahap Pasca Produksi, meliputi proses rendering dan mastering. 2. Video promosi yang dibuat ini sangat membantu bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Ngawi. 3. Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threath) digunakan dalam melakukan pembuatan video promosi ini. Dan dari analisis dapat ditemukan bahwa i yang dialami adalah kurangnya media promosi karena selama ini promosi yang dilakukan hanya dengan membuat brosur tentang pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Ngawi. Meskipun demikian video promosi pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Ngawi ini masih memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan, yaitu : Kelebihan : Video promosi pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Ngawi lebih menarik dibandingkan dengan brosur, karena terdapat video live shoot, effect video, audio, dan teks yang membuat penonton tidak bosan. Kekurangan : Dalam proses pengambilan gambar masih terdapat beberapa gerakan-gerakan yang kurang sempurna sehingga menyebabkan hasil gambar yang kurang maksimal. Gambar 2. Hasil Video Promosi 5. Penutup 5.1 Kesimpulan Setelah menyelesaikan pembuatan video promosi pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Ngawi ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Daftar Pustaka [1] Suyanto, M. 2004. Analisis & Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi. [2] Suyanto, M. 2005. Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia. Yogyakarta: Penerbit Andi. [3] Suyanto, M. 2005. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: Penerbit Andi. [4] Purba Andi S.Sn, SE, S.PT. 2013. Shooting yang benar!.yogyakarta: Penerbit Andi. [5] Himawan Pratista. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka. [6] Darwanto, SS. 2007. Televisi Sebagai Media Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. [7] http://id.wikipedia.org/wiki/kabupaten_ngawi (diakses pada 4 Maret 2014 pukul 15.23 WIB) 4

[8] http://www.ngawitourism.com/2-sejarah-kotangawi.html (diakses pada 24 September 2014 pukul 19.19 WIB) [9]http://journal.amikom.ac.id/index.php/KIDA/article/vi ew/4514/2281 (diakses pada 29 September 2014 pukul 20.14 WIB) [10] http://www.ngawikab.go.id/home/sekilasngawi/letak-geografis/ (diakses pada 22 Januari 2015 pukul 16.50 WIB) Biodata Penulis Fajar Aprilianto Putra, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015. M. Rudyanto Arief, MT, memperoleh gelar Sarjana Jurusan Teknik Informatika UII Yogyakarta, lulus tahun 2001. Memperoleh gelar Magister Teknik (MT) Program Pasca Sarjana Fakultas Teknik Elektro Universitas Gajah Mada Yogyakarta, lulus tahun 2005. Saat ini menjadi dosen tetap di STMIK AMIKOM Yogyakarta. 5