Perancangan Arsitektur V Bangunan Bentang Lebar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ELABORASI TEMA

BAB IV DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

TUGAS 1 STRUKTUR BANGUNAN

STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR :

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Pengertian struktur. Macam-macam struktur. 1. Struktur Rangka. Pengertian :

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

TEKNOLOGI BAHAN BUATAN YOYOGI NATIONAL GYMNASIUM

BAB IV KONSEP 4.1 IDE AWAL

TAR 219 STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR. Contoh Bangunan dengan Sistem Struktur Pneumatik. Nadia Dianissa

STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN IV

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

SISTEM STRUKTUR PADA BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

APLIKASI STRUKTUR MEMBRAN PADA BANGUNAN STADION TOKYO DOME DI JEPANG


DOKUMENTASI GEDUNG SBM DAN BPI ITB

BAB VI HASIL RANCANGAN. digunakan adalah High-Tech Expression yaitu hith tech yang tidak hanya

BAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif.

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR

STRUKTUR PERMUKAAN BIDANG

SAINS ARSITEKTUR II ARTIKEL ILMIAH TENTANG BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. digunakan adalah menggabungkan dari aspek-aspek mendasar seperti tema,

Bab IV. Konsep Perancangan

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

BAB V HASIL RANCANGAN

PENGARUH ANGIN PADA BANGUNAN. 1. Perbedaan suhu yang horisontal akan menimbulkan tekanan.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Studi Tipologi Bangunan Pabrik Gula Krebet. Kawasan Pabrik gula yang berasal dari buku, data arsitek dan sumber-sumber lain

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Sumber:

AUDITORIUM MUSIK KLASIK DI BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

Compact House. Fotografer Ahkamul Hakim

TEATER IMAX KEONG EMAS, TAMAN MINI INDONESIA INDAH

KATA PENGANTAR. Surakarta, Desember Penulis

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. struktur sebagai unsur utamanya. Konsep High-Tech Expression juga

Structure As Aesthetics of sport

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan adalah sustainable architecture

BAGIAN DESKRIPSI HASIL RANCANGAN

2.5.c Konsep Selembar kertas tipis dan datar tidak dapat menahan beban sendiri.

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

STRUKTUR LIPATAN. Dengan bentuk lipatan ini,gaya-gaya akibat benda sendiri dan gaya-gaya luar dapat di tahan oleh bentuk itu sendiri

ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

BAB III DESKRIPSI PROYEK

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V PENGEMBANGAN DESAIN KOMPONEN DINDING PREFABRIKASI

Natural Friendly Neoclassical Style. Architecture

Cut Nuraini/Institut Teknologi Medan/


DINDING DINDING BATU BUATAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

SAINS ARSITEKTUR II GRAHA WONOKOYO SEBAGAI BANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI IKLIM TROPIS. Di susun oleh : ROMI RIZALI ( )

BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar. 1. Transit Hub

5.1 Konsep macam dan besaran ruang

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

ELEMEN ESTETIS. Topeng Cepot pada Dinding. Ukiran pada partisi

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Gambar 5.1. Zoning Ruang (sumber:konsep perancangan.2012)

PENGGUNAAN STRUKTUR ATAP MEMBRAN PADA BANGUNAN BENTANG LEBAR

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA

BAB V KONSEP PERANCANGAN. keislaman. Dalam obyek perancangan Gumul Techno Park, bangunan ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

b e r n u a n s a h i jau

BAB XI KUDA-KUDA DAN ATAP

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

Learning Outcomes. Menjelaskan berbagai macam struktur untuk bangunan bentang lebar Mengenal sifat bahan dan menerapkan dalam desain yang terintegrasi

II.2.2 Fleksibilitas panggung.. 18 II.3 Jenis Pementasan dan Fasilitas 19 II.3.1 konser musik. 19 II.3.2 Latihan Musik II.3.3 Studio Musik Rekam

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

Transkripsi:

Perancangan Arsitektur V Bangunan Bentang Lebar Tugas I Studi Preseden Nama : Muhammad Afief Akbar NIM : 03101006043 PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA

A. PENDAHULUAN Definisi Bentang Lebar Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar biasanya digolongkan secara umum menjadi 2 yaitu bentang lebar sederhana dan bentang lebar kompleks. Bentang lebar sederhana berarti bahwa konstruksi bentang lebar yang ada dipergunakan langsung pada bangunan berdasarkan teori dasar dan tidak dilakukan modifikasi pada bentuk yang ada. Sedangkan bentang lebar kompleks merupakan bentuk struktur bentang lebar yang melakukan modifikasi dari bentuk dasar, bahkan kadang dilakukan penggabungan terhadap beberapa sistem struktur bentang lebar. B. JENIS JENIS STRUKTUR BENTANG LEBAR 1. Portal Portal adalah struktur yang terdiri dari rangka batang-batang dan saling berhubungan satu sama lain, biasanya struktur tersebut membentuk segitiga yang statis 2 dimensi ( contoh seperti kuda-kuda). Dimana untuk menghubungkan batang-batang tersebut harus menggunakan sistem joint. 2. Kabel Adalah jenis struktur yang kuat terhadap gaya tarik karena menggunakan kabel yang elastis untuk menopang beban, tapi lemah dengan beban tekan. 3. Membran Adalah struktur yang menyerupai tenda, biasanya struktur ini berdiri dengan bantuan struktur kabel. Terbuat dari bahan yang ringan seperti contoh paying dari kain, sangat cocok untuk daerah berangin kencang dan beriklim ekstrim seperti daerah gurun yang terdapat di Timur Tengah. Seklet dari rusuk-rusuk baja menerima tarikan dari kain dan memperkuat seluruh permukaan bidang terhadap tekanan angin. 4. Rangka Ruang Adalah struktur yang terbentuk dari batang-batang juga, hampir sama dengan struktur portal. Namun, pada struktur ini batang-batang yang terbentuk, membentuk suatu ruang 3 dimensi seperti limas. Untuk penghubungnya tetap menggunakan sistem joint. 5. Cangkang Adalah struktur yang terinspirasi dari bentuk-bentuk cangkang yang berada di alam, contohnya saja seperti cangkang telur, cangkang kura-kura, kepiting, dll. ini dapat terbentuk dari berbagai macam bahan seperti beton bertulang dan bentuknya melengkung sehingga tampak dinamis. Beban seutuhnya disalurkan melalui dinding strukturnya. 6. Lipat Adalah struktur yang terbentuk dari lipatan-lipatan, semakin banyak lipatan maka semakin kuat struktur yang menopang beban. Lipatan tersebut dihubungkan dengan pengaku atau yang disebut Steffener. Contoh ini adalah Mesjid Raya di Kuala Lumpur, Malaysia. 7. Pneumatik (balon)

Adalah struktur dimana ruang yang ada terbentuk dengan memanfaatkan tekanan udara lengkungan kubah adalah bentuk yang cocok untuk struktur ini, karena dapat menutupi ruang dan dapat ditekan oleh udara yang besarnya atau kecepatannya sama ke semua arah. 8. Hibrid Adalah sturktur campuran, yang menggunakan 2 buah sistem struktur atau lebih. C. ANALISIS BANGUNAN 1. Masjid Dian Al-Mahri Dibangun : 2001 2006 Alamat : Jalan Raya Meruyung, Limo, Depok, Indonesia Arsitek : Ir. Uke G. Setiawan Fungsi : Ruang ibadah Desain : Masjid dengan luas terbangun 60 m x 120 m atau sekitar 8 ha ini dapat menampung sekitar 20.000 jemaah. Sumber inspirasi dari desainnya adalah tipikal masjid masjid di Timur Tengah dengan kubah dan menara yang besar. Masjid ini memiliki 6 buah menara yang melambangkan rukun iman dan 5 buah kubah yang melambangkan rukun islam, dan masing masing dilapisi dengan emas setebal 2 3 mm. Material utama adalah granit untuk menara dan marmer untuk gedung masjid, yang semuanya diimpor dari Italia. : Secara keseluruhan sistem struktur masjid ini adalah rangka beton yang dipadukan dengan cangkang untuk membentuk kubah dan arc. : - Penghawaan alami dimaksimalkan dengan ornamen berlubang pada bagian kubah dan tinggi ruangan yang besar, namun juga ada AC split dan unit untuk mengantisipasi banyaknya jemaah. - Pencahayaan alami juga digunakan dengan menaruh bukaan besar di bagian atas dinding masjid. Ada pun untuk buatan digunakan downlight

pada interior bangunan da nada juga lampu aksen untuk menerangi bagian bagian tertentu seperi kubah agar terlihat indah. 2. Stadion Utama Gelora Bung Karno Dibangun : 1960 1962 Alamat : Jalan Pintu Satu Senayan, Kota Jakarta Pusat 10270, Indonesia Arsitek : Friedrich Silaban Fungsi : Ruang olahraga Desain : Salah satu stadion terbesar di Asia ini memiliki pola grid radial, dilengkapi 8 entrance dari segala sisi dengan kapasitas mencapai 88.083 penonton. : Rangka beton untuk gedung, dan rangka baja (truss) yang disambung dengan joint untuk atap. Berat atap disalurkan dibantu disalurkan ke bawah dengan kolom : - Selain dinding yang diberi lubang sebagai ventilasi, terdapat juga AC karena harus memenuhi standar FIFA untuk stadion internasional. - Untuk pencahayaan lapangan, digunakan lampu sorot berkekuatan 1.500 Lux. Sedangkan untuk dalam gedung ada dinding kaca besar pada siang hari dan lampu downlight untuk malam hari. - Untuk pasokan air harus dari PDAM, tidak boleh membuat sumur sendiri karena bisa mengakibatkan persediaan air di sekitar GBK ikut tersedot. 3. The Sydney Opera House, Sydney, Australia Dibangun : 1959 1973 Alamat : Bennelong Point, Sydney NSW 2000, Sydney, Australia Arsitek : Jørn Utzon Fungsi : Ruang pertunjukan musik, opera, dsb

Desain : Dibangun di tepian laut, bangunan ini berdimensi 183 m x 120 m dengan tinggi 65 m dan luas total lahan 1,8 hektar. terdiri dari beton precast untuk atap dan bingkai beton untuk balok kolom. Gedung ini terdiri dari 1.000 ruang dengan kapasitas hingga 5.738 penonton. Finishing eksterior menggunakan panel komposit, sedangkan interior menggunakan plywood. Sisi unggulan dari gedung ini adalah view malam hari karena hologram pada atap dan pantulan cahaya pada laut. : Atap menggunakan struktur cangkang dengan bahan beton precast yang yang diikat dengan kawat baja, lalu dilapisi keramik Swedia. Penyangga atap berupa 32 buah kolom beton dengan luas 2,5 m 2, yang diteruskan ke pondasi baja sedalam 25 meter ke dalam laut. : - Lampu pada ruang pertunjukan menggunakan flood light. Sedangkan untuk estetis digunakan indirect lighting dengan lampu aksen untuk memberikan kesan dramatis. - Untuk suara, dimanfaatkan desain dan material dinding agar dapat menghasilkan pemantulan suara yang baik. - Pada bagian timur terdapat drainase untuk menampung dan membuang air hujan. 4. Los Angeles Convention Center

Dibangun : 1969 1971 Alamat : 1201 South Figueroa Street, Los Angeles, California, AS Arsitek : Charles Luckman Fungsi : Ruang pertemuan, konferensi, pameran, dsb Desain : Gedung ini dibagi menjadi dua bagian utama yaitu Barat dan Selatan yang dihubungkan dengan massa yang lebih rendah. Desainnya sangat menonjolkan sisi modern dengan memakai banyak baja dan kaca. : utama merupakan rangka baja masif yang disusun secara bingkai baik bentuk melengkung maupun silang yang massif dan kompleks dengan panel kaca sebagai finishing. : - Pemanfaatan kaca dan skylight pada hampir seluruh fasad bangunan untuk memaksimalkan pencahayaan alami. Untuk cahaya buatan, digunakan downlight. - Bangunan ini juga menerapkan prinsip eco-building karena meminimalisir emisi yang dihasilkan dengan menggunakan material mutakhir. 5. Airport Dibangun : Alamat : Arsitek : Fungsi : fasilitas transportasi udara Desain : : :

D. PENUTUP KESIMPULAN Desain Pencahayaan yang tepat dapat menambah nilai estetik pada bangunan terutama dengan fungsi hiburan seperti Sydney Opera House. Apapun jenis strukturnya, syarat utama yang harus diperhatikan adalah sebuah struktur harus dapat menahan beban tekan dan tarik. DAFTAR PUSTAKA http://yell-art.blogspot.com/2011/05/struktur-bentang-lebar http://id.wikipedia.org/wiki/masjid_dian_al-mahri http://en.wikipedia.org/wiki/gelora_bung_karno_stadium http://arsitektur-unila.blogspot.com/search/label/bungkarno http://arsitektur-unila.blogspot.com/2013/04/24-utilitas.html http://d16outft0soac8.cloudfront.net/uploadedfiles/about_us/the_building/content_aboutus_utz ondesignprinciples.pdf http://en.wikipedia.org/wiki/sydney_opera_house http://eprints.undip.ac.id/1620/1/struktur_shell_pada_opera_house.pdf