Deteksi Citra Sidik Jari Terotasi Menggunakan Metode Phase-Only Correlation

dokumen-dokumen yang mirip
Muhammad Nasir. Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Km Lhokseumawe

REVIEW ALGORITMA PENGENALAN SIDIK JARI MENGGUNAKAN PENCOCOKAN CITRA BERBASIS FASA UNTUK SIDIK JARI KUALITAS RENDAH

PENINGKATAN KUALITAS CITRA SIDIK JARI MENGGUNAKAN FFT (FAST FOURIER TRANSFORM)

Penggunaan Metode Template Matching Untuk Mendeteksi Cacat Pada Produksi Peluru.

PENGGUNAAN METODE TEMPLATE MATCHING UNTUK MENDETEKSI CACAT PADA PRODUKSI PELURU

Pengantar Pengolahan Citra. Ade Sarah H., M. Kom

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ENHANCEMENT CITRA SIDIK JARI KOTOR MENGGUNAKAN TEKNIK HYBRID MORPHOLOGY DAN GABOR FILTER

Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer

PENGUJIAN KUALITAS CITRA SIDIK JARI KOTOR MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)

BAB I PENDAHULUAN. Citra (image) istilah lain untuk gambar sebagai salah satu komponen

BAB 1 PENDAHULUAN. bertujuan untuk mengenali identitas seseorang secara otomatis dengan menggunakan

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

Pendahuluan Pengantar Pengolahan Citra. Bertalya Universitas Gunadarma, 2005

Klasifikasi dan Peningkatan Kualitas Citra Sidik Jari Menggunakan FFT (Fast Fourier Transform) Salahuddin 1), Tulus 2), dan Fahmi 3)

KLASIFIKASI DAN PENINGKATAN KUALITAS CITRA SIDIK JARI MENGGUNAKAN FFT (FAST FOURIER TRANSFORM)

Implementasi Noise Removal Menggunakan Wiener Filter untuk Perbaikan Citra Digital

Enhancement Citra Sidik Jari Kotor Menggunakan Hybrid Method Dan Gabor Filter

PENGENALAN POLA SIDIK JARI

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING )

Klasifikasi dan Peningkatan Kualitas Citra Sidik Jari Menggunakan FFT (Fast Fourier Transform)

Identifikasi Sidik Jari Menggunakan Akurasi POC dan SIFT Fingerprint Identification Using POC Accuracy and SIFT

CS3214 Pengolahan Citra - UAS. CHAPTER 1. Pengantar Pengolahan Citra

Pengukuran Blok Window Terbaik Berdasarkan MSE...

BAB 2 LANDASAN TEORI

Implementasi Morphology Concept and Technique dalam Pengolahan Citra Digital Untuk Menentukan Batas Obyek dan Latar Belakang Citra

Penerapan Graf Terhubung untuk Menentukan Klasifikasi Sidik Jari

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Sistem biometrik merupakan teknologi pengenalan diri yang menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IDENTIFIKASI SIDIK JARI DENGAN MENGGUNAKAN STRUKTUR MINUTIA

BAB I PENDAHULUAN. telinga, wajah, infrared, gaya berjalan, geometri tangan, telapak tangan, retina,

MENGENAL TEKNOLOGI BIOMETRIK

Implementasi Teori Graf Dalam Masalah Fingerprint Recognition (Pengenalan Sidik Jari)

BAB I PENDAHULUAN. identitas individu baik secara fisiologis, sehingga dapat dijadikan alat atau

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya

Verifikasi Sidik Jari Menggunakan Pencocokan Citra Berbasis Fasa Dengan Fungsi Band-Limited Phase Only Correlation (BLPOC)

SISTEM PENGAMAN BRANKAS MENGGUNAKAN KODE PASSWORD DAN SIDIK JARI BERBASIS MIKROKONTROLLER

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI METODE MINUTIAE EXTRACTION DAN TEMPLATE MATCHING UNTUK KLASIFIKASI SIDIK JARI

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktifitas Pembelajaran

Pengolahan Citra : Konsep Dasar

ANALISIS CONTRAST STRETCHING MENGGUNAKAN ALGORITMA EUCLIDEAN UNTUK MENINGKATKAN KONTRAS PADA CITRA BERWARNA

ANALISA HASIL PERBANDINGAN IDENTIFIKASI CORE POINT PADA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE DIRECTION OF CURVATURE DAN POINCARE INDEX

Metode Band-Limited Phase Only Correlation (BLPOC) untuk Identifikasi Plat Kendaraan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SEMINAR TUGAS AKHIR M. RIZKY FAUNDRA NRP DOSEN PEMBIMBING: Drs. Daryono Budi Utomo, M.Si

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) RANCANG BANGUN SISTEM PENGENALAN POLA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE MINUTIAE

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Pembentukan Vektor Ciri Dengan Menggunakan Metode Average Absolute Deviation (AAD)

KLASIFIKASI DAN PENINGKATAN KUALITAS CITRA SIDIK JARI MENGGUNAKAN DFT (DISCRETE FOURIER TRANSFORM)

ANALISIS PENGGUNAAN FILTER PADA SISTEM PENGENALAN PLAT NOMOR MENGGUNAKAN PHASE ONLY CORRELATION (POC)

Pengenalan Citra Sidikjari Menggunakan Minutiae Dan Propagasi Balik

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

SEGMENTASI CITRA CT SCAN TUMOR OTAK MENGGUNAKAN MATEMATIKA MORFOLOGI (WATERSHED) DENGAN FLOOD MINIMUM OPTIMAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Teknik Ekstraksi Minutiae Untuk Sistem Verifikasi Keaslian Sidik Jari

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar (Expert System), Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network), Visi

Pengolahan Citra Digital FAJAR ASTUTI H, S.KOM., M.KOM

1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

IDENTIFIKASI SIDIK JARI DENGAN DATA BERSKALA BESAR MENGGUNAKAN METODE HYBRID MINUTIAE DAN FILTER GABOR. Oleh : Siswo Santoso

DATA/ INFO : teks, gambar, audio, video ( = multimedia) Gambar/ citra/ image : info visual a picture is more than a thousand words (anonim)

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Arga Wahyumianto Pembimbing : 1. Dr. I Ketut Eddy Purnama, ST., MT 2. Christyowidiasmoro, ST., MT

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan berbagai macam pemikiran manusia. Banyak teori-teori maupun

KLASIFIKASI SIDIKJARI DENGAN PEMROSESAN AWAL TRANSFORMASI WAVELET Minarni *

Adiguna¹, -². ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

YOGI WARDANA NRP

PENGANTAR GRAFIK KOMPUTER DAN OLAH CITRA. Anna Dara Andriana, S.Kom., M.Kom

APLIKASI TRANSFORMASI HOUGH UNTUK EKSTRAKSI FITUR IRIS MATA MANUSIA

Pengolahan Citra INTERACTIVE BROADCASTING. Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Penyiaran

Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pikir

SISTEM PELACAKAN WAJAH METODE HAAR

BAB II TEORI PENUNJANG

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN

JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA :38:54

DETEKSI KEMIRINGAN ALUR POLA SIDIK JARI DENGAN HAMMING NET SEBAGAI DASAR KLASIFIKASI

Pengantar Mata Kuliah Pengolahan Citra

PENGGUNAAN METODE POINCARE INDEX DALAM PENDETEKSIAN LETAK COREPOINT PADA SIDIK JARI

SISTEM PENGENALAN INDIVIDU MELALUI IDENTIFIKASI TELAPAK TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MATRIKS DISKRIMINATOR SEMINAR HASIL TUGAS AKHIR

Perancangan dan Realisasi Sistem Ekstraksi Ciri Sidik Jari Berbasis Algoritma Filterbank Gabor

Representasi Citra. Bertalya. Universitas Gunadarma

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

MATCHING SIDIK JARI MENGGUNAKAN TRANSFORMASI HOUGH

One picture is worth more than ten thousand words

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan

APLIKASI IMAGE THRESHOLDING UNTUK SEGMENTASI OBJEK

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana

Pengantar PENGOLAHAN CITRA. Achmad Basuki PENS-ITS Surabaya 2007

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengolahan Citra untuk Bidang Pertanian(Menentukan Kematangan Buah) Oleh Nama:Wahyu Abid A. NRP : Kelas :2D4 IT(B)

PENGENALAN SIDIK JARI MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS SCALED CONJUGATE GRADIENT

APLIKASI IMAGE THRESHOLDING UNTUK SEGMENTASI OBJEK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Citra Digital

Transkripsi:

th Seminar on Intelligent Technology and Its Applications, SITIA 00 ISSN: 087-33X Deteksi Citra Sidik Jari Terotasi Menggunakan Metode Phase-Only Correlation Cahyo Darujati,3 Rahmat Syam,3 Mochamad Hariadi 3 Program Studi Sistem Komputer, Universitas Narotama, Surabaya 60. J ur u sa n Ma te m a tika, Universiitas Negeri Makassar, Makassar 90. 3 Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 60. E-mail: cahyod@ yahoo.co.id; rahmat_syam@ yahoo.co.id; mochar@ee.its.ac.id Abstrak Sistem pengenalan sidik jari bertujuan untuk mengindentifikasi seseorang, namun salah satu kendala dalam pengenalan sidik jari seseorang adalah adanya distorsi pada citra sidik jari, pada penelitian sebelumnya distorsi citra sidik jari diklasifikasikan ke dalam lima kategori, yaitu: berminyak, kering, kotor, terpotong sebagian dan rotasi. Penelitian ini membahas tentang distorsi rotasi citra sidik jari tujuan dari penelitian ini adalah mencari besar sudut rotasi antara citra sidik jari masukan dengan citra sidik jari template, metode yang digunakan adalah phase-only Correlation POC, yaitu sebuah metode yang menghitung korelasi phase atau sudut dari citra sidik jari masukan dengan citra sidik jari template. Kata Kunci: phase-only correlation, deteksi citra, citra sidik jari, citra terotasi. PENDAHULUAN Salah satu citra yang telah lama digunakan dalam sistem biometrik untuk mengidentifikasi pada berbagai kondisi sosial termasuk kontrol akses, penyelidikan kejahatan dan tindak kriminal, serta identitas pribadi adalah citra sidik jari. Sistem biometrik adalah sistem untuk melakukan identifikasi menggunakan ciri-ciri fisik atau anggota tubuh manusia, seperti sidik jari fingerprint, wajah, iris dan retina mata, suara. Teknologi biometrik memiliki beberapa kelebihan seperti tidak mudah hilang, tidak dapat lupa, tidak mudah dipalsukan, dan memiliki keunikan yang berbeda antara manusia satu dengan yang lain []. Salah satu anggota tubuh yang sangat sering digunakan oleh para ahli forensik di dalam investigasi kriminal dalam sistem biometrik dengan kehandalan sangat tinggi adalah sidik jari. Sistem pengenalan sidik jari bertujuan untuk mengidentifikasi sidik jari seseorang. Kendala utama dalam pengenalan sidik jari dengan metode minutiae adalah pada umumnya citra sidik jari memiliki kualitas yang rendah, antara lain disebabkan oleh jenis kulit berminyak, kering, kotor ataupun karena kualitas peralatan fingerprint yang digunakan. Oleh karena itu, peningkatan kualitas citra sidik jari seharusnya menjadi salah satu prioritas utama sebelum mengidentifikasi parameter-parameter yang diasosiasikan oleh ciri feature dari obyek di dalam citra, untuk selanjutnya parameter tersebut digunakan dalam menginterpretasi citra. Salah satu kendala dalam mengindentifikasi citra sidik jari adalah citra terotasi. Pada penelitian sebelumnya, belum pernah dibahas cara pencarian sudut citra sidik jari terotasi.. DETEKSI CITRA SIDIK JARI.. Sidik Jari Sidik jari adalah suatu bentuk pola garis ridge pada permukaan sebuah ujung jari. Sebuah sidik jari berkualitas baik dapat dibedakan berdasarkan polapola dan ciri-ciri feature yang menyediakan ekstraksi feature yang bermanfaat untuk pencocokan sidik jari. Sebuah algoritma pencocokan sidik jari otomatis berbasis minutiae menggunakan ciri-ciri yang membandingkan karakteristikkarakteristik ridge lokal minutiae dari dua sidik jari. Berdasarkan pola garis ridge dan lembah valley, sidik jari dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelas utama, yaitu: Arch, Loop dan horl Prabakar.[] a b c Gambar. Klasifikasi Jenis Sidik Jari a Arch,b Loop dan c horl Dari klasifikasi ini dapat di bagi menjadi beberapa subklasifikasi prabhakar, yaitu :

th Seminar on Intelligent Technology and Its Applications, SITIA 00 ISSN: 087-33X. Arch dibagi menjadi arch dan tented arch, dari beberapa populasi arch mempunyai presentasi sebesar 5%.. Loop dibagi menjadi left loop, right loop dan double loop. Berbeda dengan arch, jumlah individu yang mempunyai klasifikasi loop sangat besar yaitu sebesar 60 % 3. horl pada klasifikasi ini jumlah prosentasi individu sebesar 35%... Deteksi Citra Istilah citra image secara harfiah adalah gambar pada bidang dua dimensi. Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus continue dari intensitas cahaya pada bidang dua dimensi. Sumber cahaya menerangi obyek, obyek memantulkan kembali sebagian dari berkas cahaya tersebut. Pantulan cahaya ini ditangkap oleh alat-alat optik, misalnya mata pada manusia, kamera, pemindai scanner, dan sebagainya, sehingga bayangan objek yang disebut citra tersebut terekam. Sebuah citra diubah ke bentuk digital agar dapat disimpan dalam memori komputer atau media lain. Proses mengubah citra ke bentuk digital bisa dilakukan dengan beberapa perangkat, misalnya scanner, kamera digital, dan handycam. Ketika sebuah citra sudah diubah ke dalam bentuk digital selanjutnya disebut citra digital, bermacam-macam proses pengolahan citra dapat diperlakukan terhadap citra tersebut [3]. Gambar. Gambar Citra Sidik Jari Teknik-teknik pengolahan citra digital dapat dilakukan sebagai berikut :. Perbaikan kualitas citra image enhancement. Jenis operasi ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas citra dengan cara memanipulasi parameter-parameter citra. Dengan cara operasi ini, maka ciri-ciri khusus yang terdapat di dalam citra dapat ditonjolkan. Contoh dari operasi ini yaitu perbaikan kontras gelap/terang, perbaikan tepi obyek edge enhancement, penajaman sharpening, reduksi derau [4].. Segmentasi citra image segmentation. Jenis operasi ini bertujuan untuk memecah dan memilih suatu area ke dalam beberapa segmen dengan suatu kriteria tertentu. Dalam operasi ini, kasus yang sering terjadi terkait dengan pengenalan pola. Misal segmentasi mata, hidung, wajah atau yang lainnya. 3. Analisis citra image analysis. Tujuan dari operasi ini adalah menghitung besaran kuantitatif dari citra untuk menghasilkan suatu deskripsi informasi citra tersebut. Misalkan, teknik mengekstraksi suatu ciri tertentu untuk membantu menghasilkan identifikasi obyek. Dalam operasi ini segmentasi juga sering digunakan..3 Phase-Only Correlation POC Phase-Only Correlation POC atau koherensi fase merupakan fungsi teknik registrasi gambar dengan akurasi tinggi. Registrasi gambar dengan menggunakan POC memungkinkan memprediksi letak antara gambar dengan ketelitian subpiksel[5]. Jika terdapat citra berukuran N N, yaitu f n,n dan g n,n, untuk penyederhanaan diasumsikan bahwa n = -M.M dan n = - M.M, karena itu N = M + dan N = M +. Bentuk Transformasi Fourier Diskrit dari kedua gambar tersebut dinyatakan [5] dengan: F G f n, n nn AF k, k e g n, n nn kn N j F k, k kn N kn N kn N jg k, k AG k, k e dengan k M...M, k M...M, j N j N N e, N e dan operator n n mendefinisikan A F k, k dan k, k amplitude dan komponen fase. A G j F k, k e dan M n M M n M adalah komponen j G k, k e. adalah Sedangkan spektrumsilang cross spectrum R ˆ, k F k, k dan G k, k ditunjukkan dengan rumus: R F k, k F e j G G

th Seminar on Intelligent Technology and Its Applications, SITIA 00 ISSN: 087-33X dengan G k, k menyatakan konjugasi kompleks dari F k, dan G k k, k rˆ n, n G. Fungsi POC merupakan invers transformasi fourier diskrit D dari Rˆ k, k dan dirumuskan sebagai berikut: kn kn rˆ n, n Rˆ k, k N N N N dengan M k M M k M k, k k k mendefinisikan perbedaan dibandingkan fungsi korelasi pada umumnya. Keunggulan dari fungsi POC adalah hasil pencocokan tidak dipengaruhi oleh pergeseran gambar karena perubahan kecerahan, sehingga sangat kuat terhadap noise. 3. DATA DAN METODOLOGI.5 Pada penelitian ini, data yang digunakan adalah citra sidik jari yang diambil secara terencana yaitu citra sidik jari ibu jari sebelah kanan setiap orang diambil sebanyak posisi rotasi. Setiap citra sidik jari paling tegak lurus digunakan sebagai template sedangkan yang lainnya sebagai inputan. Pada penelitian ini citra sidik jari inputan g θ n,n yang digenerate dengan rotasi -θ max θ θ max dimana θ max =0 o dengan sudut spasi 0,5 o. Setiap inputan yang digenerate tersebut kemudian dibandingkan dengan citra sidik jari template fn,n dan dihitung nilai fungsi POC. Nilai POC terbesar menunjukkan korelasi kesamaan citra terbaik sehingga dapat dikatakan citra dengan sudut tertentu tersebut adalah besar sudut citra sidik jari inputan terhadap citra sidik jari template. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut: 4.. Pengujian awal sistem dengan citra template. Gambar 3: Contoh fungsi POC rˆ fg n,n dan fungsi korelasi biasa r fg n,n : a citra fn,n, bcitra gn,n, cfungsi POC antara citra identik citra fn,n, d fungsi POC antara fn,n dan gn,n, efungsi korelasi biasa antara citra identik citra fn,n, f fungsi korelasi antara fn,n dan gn,n.[5] Dari fungsi POC, dapat diperoleh besarkan perpindahan secara translansi dan derajat kesamaan dari dua citra berdasarkan posisi dan ketinggian puncak korelasi correalation peak. Pada Gambar 3 menunjukkan contoh matching dengan menggunakan fungsi POC. Apabila kedua gambar tersebut sama maka fungsi POC akan menghasilkan perbedaan puncak yang jelas, sebaliknya jika kedua gambar tersebut tidak sama maka puncak akan turun secara signifikan. Sehingga fungsi POC menunjukkan semakin tinggi Tabel. Hasil Pengujian dan Pengukuran sistem Template Hasil Proses Citra Sudut Sudut POC -0 o -0.0000 o -5 o -5.0000 o 3-0 o -0.0000 o 4-5 o -5.0000 o 5 0 o 0 o 6 5 o 5.0000 o 7 0 o 0.0000 o 8 5 o 5.0000 o 9 0 o 0.0000 o Gambar 4 Citra sidik jari template di rotasi dengan sudut 5 o

th Seminar on Intelligent Technology and Its Applications, SITIA 00 ISSN: 087-33X Gambar 5 : Hasil POC citra sidik jari template dengan citra sidik jari masukan identik. Kemampuan mendeteksi citra sidik jari terotasi dengan secara baik menunjukkan seperti pada gambar 6, bahwa sudut maksimal rotasi ke kiri yang dapat di deteksi dengan baik adalah rotasi sebesar 9 o dan pada gambar 7, sudut maksimal rotasi ke kanan yang dapat di deteksi dengan baik adalah rotasi sebesar -3 o. Hal itu terjadi dikarenakan satu set citra sidik jari yang dibangkitkan sebagai citra sidik jari ujicoba berada pada posisi tidak tepat di tengah melainkan sedikit bergeser ke kanan, sehingga saat di rotasi ke arah kiri banyak informasi citra sidik jari terpotong saat di lakukan rotasi. 4.. Pengujian citra sidik jari. Tabel. Hasil perhitungan citra sidik jari identik dan terotasi Template Masukan POC Sudut 0-jpka-0 0-jpka-0 0 o 0-jpka-0 0-jpka-0 0.009-4.5 o 0-jpka-0 0-jpka-03 0.067945-7 o 0-jpka-0 0-jpka-04 0.05454-8 o 0-jpka-0 0-jpka-05 0.04998 - o 0-jpka-0 0-jpka-06 0.055664-8.5 o 0-jpka-0 0-jpka-07 0.07776 4 o 0-jpka-0 0-jpka-08 0.06394 4 o 0-jpka-0 0-jpka-09 0.0666 5 o 0-jpka-0 0-jpka-0 0.064883 4 o 0-jpka-0 0-jpka- 0.04708 7.5 o Pada tabel, Nilai POC terendah pada perbandingan citra sidik jari identik yang terotasi menunjukkan nilai POC terendah: 0.04708. Gambar 7 : Sudut maksimal citra sidik jari ke kanan yang dapat di deteksi. Tabel 3. Hasil perhitungan POC citra sidik jari berbeda Citra Sidik Jari 05-jpka-0 06-jpka-0 07-jpka-0 0-jpka-0 0.0776 0.065 0.0753 0-jpka-0 0.08689 0.07439 0.0337 03-jpka-0 0.099 0.0684 0.0684 04-jpka-0 0.030456 0.06884 0.08039 Pada tabel 3, terlihat bahwa nilai POC pada perbandingan citra sidik jari berbeda menunjukkan nilai tertinggi hanya 0.0337. 5. KESIMPULAN Gambar 6 : Sudut maksimal citra sidik jari ke kiri yang dapat di deteksi. Fungsi Phase-Only correlation POC dapat digunakan untuk membantu menentukan besar sudut citra sidik jari terotasi antara citra sidik jari masukan dengan citra sidik jari template dengan cara

th Seminar on Intelligent Technology and Its Applications, SITIA 00 ISSN: 087-33X membuat satu set citra terotasi dari citra sidik jari masukan dan dibandingkan dengan citra sidik jari template kemudian diukur besar POC masingmasing berbandingan tersebut, Nilai POC terbesar berarti memiliki kedekatan citra yang terbaik. DAFTAR REFERENSI [] Arun, R. Jain, A. dan Resimen, J., 00, A Hybrid Fingerprint Matcher, Proceedings Of International Conference on Pattern Recognition ICPR, Quebec City, hal. -5. [] D. Maltoni, D. Maio, A.K. Jain, S. Prabhakar, 003, Handbook of Fingerprint Recognition, Springer, New York. [3] Rafel C. Gonzalez, Richard E. oods. 00. Digital Image Processing Second Edition. Prentice-Hall. New Jersey. [4] Peng Yang et.al. 00, Face Recognition Using Ada-Boosted Gabor Feature. Institute of Computing Technology of Chinese Academy Science and Microsoft Research Asia, China [5] Ito, K., Nakajima, H., Kobayashi, K., Aoki, T., Higuchi, T, 004, A fingerprint matching algorithm using phase-only correlation, IEICE Trans. Fundamentals E87-A