BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOKDAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan dalam Pasal 47 Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Sukamara, perlu ditetapkan rincian tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Sukamara; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Sukamara tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Sukamara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Murung raya dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah ( Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4180 ); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ; 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) ; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 1
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 ) ; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741 ) ; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 6 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2008 nomor 6); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Sukamara (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2008 Nomor 8); 16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 267 /MENKES / SK / III /2008 tentang Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Daerah; 2
MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKAMARA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Sukamara 2. Kabupaten adalah Kabupaten Sukamara. 3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945. 4. Pemerintah Daerah adalah Bupati Sukamara beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan di Daerah. 5. Bupati adalah Bupati Sukamara. 6. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara. 7. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Sukamara. 8. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Sukamara. 9. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukamara. 10. Sekretaris Dinas adalah Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sukamara yang selanjutnya disebut Sekretaris. 11. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas yang selanjutnya di sebut UPTD, adalah unsur pelaksanaan Teknis Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukamara. BAB II PENETAPAN Pasal 2 Dengan Peraturan Bupati ini ditetapkan Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Sukamara. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Pasal 3 Susunan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Sukamara terdiri dari : 1.Kepala Dinas 2.Sekretariat, terdiri dari : a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian b. Sub Bagian Perencanaan c. Sub Bagian Keuangan 3.Bidang, terdiri dari : 1) Bidang Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri dari : a. Seksi Pelayanan Medik b. Seksi Gizi c. Seksi Kesehatan Keluarga 3
2) Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan terdiri dari : a. Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit b. Seksi Wabah dan Bencana c. Seksi Penyehatan Lingkungan. 3) Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan terdiri dari : a. Seksi Jaminan Kesehatan b. Seksi Ketenagaan c. Seksi Kefarmasian dan Sarana Kesehatan 4. Kelompok Jabatan Fungsional 5. Unit Pelaksanaan Tekhnis Dinas (UPTD) Pasal 4 Bagan Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Sukamara sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini. BAB IV TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN Bagian Ke satu Dinas Kesehatan Pasal 5 Dinas Kesehatan mempunyai Tugas Pokok membantu Bupati dalam melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang kesehatan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang - undangan yang berlaku. Pasal 6 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 5, Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi : 1. Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang kesehatan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam kelompok pengendalian masalah kesehatan,pelayanan kesehatan sistem Jaminan dan sarana kesehatan. 2. Pelaksanaan pengendalian dan pencegahan penyakit, penanggulangan wabah dan Kejadian Luar Biasa (KLB) serta pembinaan kesehatan lingkungan. 3. Penyusunan perumusan dan penjabaran kebijakan tehnik pelayanan kesehatan. 4. Pembinaan dan pengawasan kefarmasian,makanan dan minuman serta pengobatan tradisional. 5. Pemberian registrasi,sertifikasi,lisensi dan akreditasi terhadap tenaga kesehatan,tehnologi kesehatan dan gizi. 6. Pembinaan pendayagunaan dan pengembangan sumber daya kesehatan,tekhnologi kesehatan dan gizi. 7. Pembinaan promosi kesehatan meliputi kegiatan penyuluhan kesehatan,jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM),kesehatan keluarga dan gizi. 8. Pembinaan,pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan kesehatan. 9. Penyelenggaraan Urusan Kesekretariatan Dinas. 10. Pengelolaan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas. 4
Pasal 7 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6,Dinas Kesehatan mempunyai kewenangan sebagai berikut: 1 Penyelenggaraan, bimbingan dan pengendalian operasional bidang kesehatan. 2. Penyelenggaraan survaillans epidemiologi, penyelidikan Kejadian Luar Biasa / KLB, dan gizi buruk, penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular. 3. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan skala kabupaten. 4. Penyelenggaraan gizi buruk. 5. Pengendalian operasional Penanggulangan bencana dan wabah skala kabupaten 6. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan haji. 7. Penyelenggaraan upaya kesehatan pada daerah perbatasan,terpencil rawan. 8. Penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional 9. Penyelenggaraan jaminan kesehatan sesuai kondisi lokal 10. Penyediaan dan pengelolaan buffer stock obat provinsi,alat kesehatan,reagensi dan vaksin. 11. Penempatan tenaga kesehatan strategis. 12. Registrasi,akreditasi,sertifikasi, tenaga kesehatan tertentu sesuai dengan perundang-undangan. 13. Registrasi,akreditasi,sertifikasi, sarana kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 14. Pengambilan sampling/contoh sediaan formasi dilapangan. 15. Pemeriksaan setempat sarana produksi dan distribusi sediaan formasi 16. Pengawasan dan registrasi makanan dan minuman produksi makanan dan minuman produksi rumah tangga. 17. Pemberian izin praktek tenaga kesehatan tertentu yang diberikan oleh pusat dan provinsi 18. Pemberian izin sarana kesehatan meliputi Rumah Sakit Pemerintah Klas C,Klas D,dan Rumah Sakit Swasta yang setara,praktek berkelompok,klinik umum/spesialis,rumah Bersalin,Klinik Dokter keluarga,dokter gigi keluarga Komplementer,dan pengobatan tradisional serta sarana penunjang yang setara. 19. Pemberian Rekomendasi izin PBF cabang, dan industri kecil obat tradisional 20. Pemberian izin apotik,toko obat. 21. Pengelolaan pelayanan Kesehatan dasar dan rujukan sekunder 22. Penyelenggaraan promosi kesehatan 23. Perbaikan gizi masyarakat 24. Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian penyakit. 25. Pembinaan,monitoring,pengawasan dan evaluasi 26. Pengelolaan informasi kesehatan kabupaten Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 8 Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, membina mengkoordinasikan, merencana serta menetapkan program kerja, tata kerja dan mengembangkan semua kegiatan di bidang kesehatan serta bertanggung jawab atas terlaksanannya tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan. 5
Pasal 9 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 Kepala Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku terpilah dalam pengendalian Pelayanan kesehatan,pengendalian masalah kesehatan serta jaminan dan sarana kesehatan. 2. Pengkoordinasiaan penyusunan program pembangunan kesehatan, pengolahan data dan informasi serta penelitian pengembangan kesehatan. 3. Pelaksanaan pengendalian dan pencegahan penyakit penanggulangan wabah dan kejadian luar biasa (KLB) serta pembinaan penyehatan lingkungan. 4. Pembinaan dan pengawasan kefarmasian,makanan dan minuman serta pengobatan tradisional 5. Penyusunan perumusan dan penjabaran kebijakan teknis pelayanan kesehatan dasar,rujukan dan khusus. 6. Pemberian registrasi,sertifikasi lisensi dan akreditasi terhadap tenaga kesehatan,tehnologi kesehatan gizi 7. Pembinaan,pendayagunaan dan pengembangan sumber daya kesehatan teknologi dan gizi. 8. Pembinaan promosi kesehatan meliputi kegiatan penyuluhan kesehatan,jpkm, kesehatan keluarga dan gizi. 9. Pembinaan,pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi bidang kesehatan. Bagian Ketiga Sekretaris Pasal 10 Sekretaris mempunyai tugas mengkoordinasi penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu dan pelayanan administrasi serta perlengkapan, keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, protokol, hubungan masyarakat dan rumah tangga, organisasi dan tatalaksana, analisis jabatan serta dokumentasi peraturan perundangundangan pada Dinas Kesehatan. Pasal 11 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 Sekretaris, menyelenggarakan fungsi : 1. Pelaksanaan penyusunan, pengendalian program dan anggaran surat menyurat. 2. Pelaksanaan pengelolaan urusan umum, administrasi, perlengkapan, rumah tangga dinas, laporan akuntabilitas kinerja dinas dan laporan lainnya. 3. Pelaksanaan pengelola administrasi keuangan. 4. Pelaksanaan pengelolaan administrasi dan manajemen kepegawaian. 5. Pelaksanaan pengelolaan administrasi pendidikan dan latihan pegawai. 6. Pelaksanaan Pengelolaan organisasi dan tata laksana serta analisis jabatan. 7. Pelaksanaan penyampaian informasi kepada masyarakat. 8. Pembinaan, pelayanan, pendidikan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi. 6
Pasal 12 Sekretaris membawahkan : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2. Sub Bagian Perencanaan. 3. Sub Bagian Keuangan Paragraf 1 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Pasal 13 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan administrasi kepegawaian, ketatausahaan, perlengkapan dan rumah tangga, kehumasan, protokol, organisasi dan tata laksana, analisis jabatan dan dokumentasi peraturan perundang- undangan. Pasal 14 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, menyelenggarakan fungsi : 1. Penyelenggaraan Urusan ketatausahaan, surat menyurat dan keprotokolan. 2. Penyelenggaraan urusan perlengkapan. 3. Penyelenggaraan Urusan rumah tangga. 4. Penyelenggaraan perpustakaan, organisasi dan tata laksana, analis jabatan. 5. Penyusunan informasi kepegawaian. 6. Penyusunan daftar urutan kepegawaian. 7. Pelaksanaan administrasi kepegawaian meliputi mutasi, kenaikan pangkat dan jenjang karir. 8. Pelaksanaan kesejahteraan pegawai. 9. Pengumpul dan penyiapan peraturan perundang- undangan di bidang kesehatan. 10. Pembinaan, pelayanan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi. Paragraf 2 Sub Bagian Perencanaan Pasal 15 Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas penyusunan kebijakan dan program strategis di bidang kesehatan, kebijakan program, penyimpan dan pengolah data kesehatan, pengendalian/pemantauan, evaluasi dan analis serta pelaporan hasil pencapaian dan pemanfaatan program. Pasal 16 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 Kepala Sub Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi : 1. Pelaksanaan urusan penyusunan program dan koordinasi perencanaan pembangunan Kesehatan di Kabupaten. 2. Penyelenggaraan urusan penyusunan rencana strategis dan kebijakan program di bidang kesehatan. 3. Penyelenggaraan urusan perumusan kebijakan dan program- program kesehatan. 7
4. Penyelenggaraan penyusunan anggaran pembangunan kesehatan dan koordinasi dengan bidang- bidang. 5. Pelaksanaan pengendalian/pemantauan dan evaluasi serta laporan pelaporan atas pelaksanaan program kesehatan 6. Pembinaan, pelayanan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi. Paragraf 3 Sub Bagian Keuangan Pasal 17 Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan anggaran belanja dinas kesehatan, pelaksana administrasi keuangan dan pembinaan terhadap bendaharawan. Pasal 18 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 Kepala Sub Bagian Keuangan, menyelenggarakan fungsi : 1. Penyusunan perencanaan anggaran belanja dan pendapatan. 2. Pelaksanaan administrasi keuangan. 3. Pelaksanaan bimbingan dan pembinaan dan perbendaharaan. 4. Pelaksanaan pengawasan terhadap bendaharawan. 5. Pelaksanaan urusan pembukuan, perhitungan anggaran dan verifikasi. 6. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi. Bagian Keempat Bidang Pelayanan Kesehatan Pasal 19 Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas mengkoordinir perencanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar, standarisasi mutu pelayanan kesehatan, pemantauan penanggulangan gizi buruk dan upaya perbaikan dan peningkatan kesehatan keluarga. Pasal 20 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan fungsi : 1. Penyelenggaraan upaya kesehatan dasar termasuk kesehatan komunitas, upaya kesehatan rujukan yang meliputi kesehatan rujukan/ spesialistik dan sistem rujukan, pelayanan kesehatan khusus meliputi kesehatan jiwa, kesehatan mata, kesehatan kerja, kesehatan haji, kesehatan gigi dan mulut, pelayanan kesehatan didaerah bencana. 2. Penyelenggaraan upaya peningkatan perbaikan gizi dan pemantauan penanggulangan gizi buruk. 3. Penyelenggaraan standarisasi mutu pelayanan kesehatan. 4. Penyelenggaraan upaya perbaikan dan peningkatan kesehatan keluarga meliputi kesehatan ibu, kesehatan anak, kesehatan reproduksi remaja dan kesehatan usia lanjut. 5. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi. 8
Bagian Kelima Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Pasal 20 Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan membawahkan : 1. Seksi Pelayanan Medik 2. Seksi Gizi 3. Seksi Kesehatan Keluarga Paragraf 1 Seksi Pelayanan Medik Pasal 21 Kepala Seksi Pelayanan Medik mempunyai tugas perencanaan, pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pemberian pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, standarisasi mutu pelayanan kesehatan dan kesehatan rujukan. Pasal 22 Untuk melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, Kepala Seksi Pelayanan Medik menyelanggarakan fungsi : 1. Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan dasar termasuk kesehatan komunitas. 2. Pelaksanaan pembinaan dan pengendalian pelayanan kesehatan rujukan/ spesialistik 3. Pengkoordinasian dan pembinaan terhadap pelayanan kesehatan terkait. 4. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan daerah terpencil dan rawan 5. Pembinaan, pelayanan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi. Paragraf 2 Seksi Gizi Pasal 23 Kepala seksi gizi mempunyai tugas perencanaan, pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pembinaan upaya peningkatan, perbaikan gizi dan pemantauan penanggulangan gizi buruk. Pasal 24 Untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud dalam pasal 23 Kepala Seksi Gizi menyelenggarakan fungsi : 1. Penyelenggaraan upaya peningkatan dan perbaikan gizi masyarakat. 2. Penyelenggaraan upaya pemantauan dan penanggulangan gizi buruk. 3. Pembinaan, pelayanan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelayanan pelaksanaan tugas dan fungsi. 9
Paragraf 3 Seksi Kesehatan Keluarga Pasal 25 Kepala Seksi Kesehatan Keluarga mempunyai tugas perencanaan, pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pembinaan upaya perbaikan dan peningkatan kesehatan keluarga. Pasal 26 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal diatas 25 Kepala Seksi Kesehatan Keluarga menyelenggarakan fungsi : 1. Penyelenggaraan upaya perbaikan dan peningkatan kesehatan keluarga. 2. Penyusunan rencana pembinaan upaya perbaikan dan peningkatan kesehatan keluarga. 3. Penyusunan pedoman pelaksanaan pelayanan kesehatan keluarga, termasuk kesehatan remaja dan kesehatan usia lanjut. 4. Pelaksanaan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi. Bagian Kelima Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Pasal 27 Kepala Bidang pengendalian masalah kesehatan mempunyai tugas mengkoordinir, perencanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi. Serta melakukan pembinaan teknis dan koordiansi dalam penanganan penyakit menular dan tidak menular, kegiatan surveilans epidemiologi, upaya pencegahan penyakit, penanggulangan wabah dan bencana serta penyelenggaraan penyehatan lingkungan pemukiman lintas kabupaten / kota. Pasal 28 Untuk melaksanakan tugas tersebut pada pasal 27 Bidang pengendalian masalah kesehatan mempunyai fungsi : 1. Penyelenggaraan pengendalian pemberantasan penyakit, meliputi surveillans epidemiologi, pengendalian penyakit menular langsung, penyakit bersumber dari binatang, penyakit tidak menular, imunisasi dan kesehatan mata; 2. Penyelenggaraan pengendalian wabah dan bencana yang meliputi kesiapsiagaan, mitigasi, tanggap darurat dan pemulihan ; 3. Penyelenggaraan penyehatan lingkungan yang meliputi penyehatan kualitas air, kualitas lingkungan, kawasan dan sanitasi darurat, sanitasi makanan dan bahan pangan serta pengamanan limbah; dan 4. Pemberian bimbingan perencanaan, penggerakan,pelaksanaan terhadap pengendalian dan pemberantasan penyakit. 5. Pemberian bimbingan perencanaan, penggerakan. pelaksanaan terhadap pengendalian wabah dan bencana. 6. Pemberian bimbingan perencanaan, penggerakan, pelaksanaan pengendalian terhadap penyelenggaraan penyehatan lingkungan. 7. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pelaksanaan tugas dan fungsi. 10
Paragraf 1 Seksi Pengendalian & Pemberantasan Penyakit Pasal 29 Kepala Seksi pengendalian dan pemberantasan penyakit mempunyai tugas merencanakan kegiatan, memberi bimbingan dan pembinaan teknis, pengawasan dan pengendalian dalam kegiatan : Surveilans Epidemiologi, pengendalian dan pemberantasan penyakit menular dan tidak menular termasuk upaya pengamatan penyakit, kesehatan pelabuhan, transmigrasi, kesehatan matra dan imunisasi. Pasal 30 Untuk melaksanakan tugas tersebut pada pasal 29 kepala seksi pengendalian dan pemberantasan penyakit mempunyai fungsi : 1. Pemberian bimbingan perencanaan, penggerakan,pelaksanaan terhadap pengendalian dan pemberantasan penyakit. 2. Pemberian bimbingan perencanaan, penggerakan. pelaksanaan terhadap pengendalian wabah dan bencana. 3. Pemberian bimbingan perencanaan, penggerakan, pelaksanaan pengendalian terhadap penyelenggaraan penyehatan lingkungan. 4. pelaksanaan surveilans epidemiologi 5. pelaksanaan kegiatan pengendalian penyakit menular langsung 6. Pelakasanaan pengendalian penyakit bersumber binatang 7. pelaksanaan pengendalian penyakit tidak menular 8. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pelaksanaan tugas dan fungsi. Paragraf 2 Seksi Pengendalian Wabah dan Bencana Pasal 30 Kepala Seksi pengendalian wabah dan bencana mempunyai tugas melakukan perencanaan, penyusunan pedoman, penyediaan sarana dan tenaga operasional pengendalian wabah dan bencana lintas program dan lintas sektoral kabupaten / kota. Pasal 31 Untuk melaksanakan tugas tersebut pada pasal 30 kepala seksi pengendalian wabah dan bencana mempunyai fungsi : 1. Penyusunan pedoman dan sistem pengendalian wabah dan bencana 2. Pengendalian sarana dan tenaga operasional pengendalian wabah dan bencana. 3. Pelaksanaan kegiatan koordinasi dan operasional serta evaluasi kegiatan 4. Pengendalian wabah dan bencana lintas program dan lintas kabupaten / kota. 5. Melaksanakan kewaspadaan dini terhadap kejadian wabah ( KLB) dan bencana. 6. Melaksanakan kegiatan kesiapsiagaan dan mitigasi dalam mengantisipasi dan penyelenggaraan penanganan pra wabah dan bencana termasuk kejadian luar biasa. 7. melaksanakan tanggap darurat penanganan wabah dan bencana dengan mengerahkan sumber days kesehatan sesuai dengan penatalaksanaan penanganan wabah dan bencana termasuk kejadian luar biasa. 11
8. Melaksanakan pemulihan melalui peningkatan status wilayah tedadinya wabah bencana sesuai tatalaksana pemulihan wabah dan bencana termasuk kejadian luar biasa. 9. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi. Paragraf 3 Seksi penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan Pasal 32 Kepala Seksi Penyelenggaraan penyehatan lingkungan mempunyai tugas melaksanakan perancanaan, pengembangan, pembinaan teknis, pengawasan, dan pengendalian upaya penyelenggaraan penyehatan lingkungan. Meliputi : penyehatan air, pengawasan kualitas lingkungan, penyehatan kawasan dan sanitasi darurat, sanitasi makanan dan bahan pangan serta pengaman limbah. Pasal 33 Untuk melaksanakan tugas tersebut pada pasal 32, Kepala Seksi Penyelenggaraan Penyehatan lingkungan mempunyai fungsi : 1. Penyelenggaraan program penyehatan air. 2. Penyelenggaraan program pengawasan penyehatan lingkungan 3. Penyelenggaraan program penyehatan kawasan dan sanitasi darurat 4. Penyelenggaraan program penyehatan sanitasi makanan dan bahan pangan serta pengamanan limbah. 5. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pelaksanaan tugas dan fungsi. Bagian Keenam BIDANG JAMINAN DAN SARANA KESEHATAN Pasal 34 Kepala Bidang jaminan dan sarana kesehatan mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan, pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan bimbingan dan pengendalian jaminan kesehatan, pembinaan tenaga kesehatan, pelayanan sarana dan peralatan kesehatan dan pembiayaan serta penyelenggaraan kefarmasian. Pasal 33 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 34, Kepala Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan mempunyai fungsi : 1. Penyelenggaraan jaminan kesehatan meliputi kepesertaan, pemeliharaan, kesehatan dan pembiayaan. 2. Perencanaan dan pendayagunaan tenaga kesehatan. 3. Pelayanan sarana dan peralatan kesehatan yang meliputi monitoring dan evaluasi, registrasi, akreditasi dan sertifikasi sarana dan peralatan kesehatan. 4. Penyelenggaraan kefarmasian. 5. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pelaksanaan tugas dan fungsi. 12
Pasal 35 Kepala bidang jaminan dan sarana kesehatan membawahkan : a. Seksi Jaminan Kesehatan b. Seksi Ketenagaan c. Seksi Kefarmasian dan Sarana Kesehatan Paragraf 1 Seksi Jaminan Kesehatan Pasal 36 Kepala Seksi Jaminan Kesehatan mempunyai tugas menggali pembiayaan kesehatan, pembinaan dan informasi jaminan kesehatan serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan jaminan kesehatan. Pasal 37 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 Kepala Seksi Jaminan Kesehatan mempunyai tugas : 1. Penggalian pembiayaan kesehatan bersumber dari masyarakat. 2. Pelaksanaan upaya pembinaan dan penyebarluasan informasi tentang jaminan kesehatan. 3. Pelaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan jaminan kesehatan. 4. Pembinaan, pelayanan, penyediaan, monitoring evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi. Paragraf 2 Seksi Ketenagaan Pasal 38 Kepala Seksi Ketenagaan mempunyai tugas perencanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi terhadap penyiapan bahan akreditas diklat tenaga kesehatan, registrasi dan sertifikasi tenaga kesehatan dan pembinaan pendidikan dan pelatihan. Pasal 39 Untuk melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pasal 38 Kepala Seksi Ketenagaan menyelenggarakan fungsi : 1.Penyusun rencana akreditasi pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan. 2.Pelaksanaan registrasi dan sertifikasi tenaga kesehatan. 3.Pelaksanaan, pembinaan akreditasi pendidikan dan pelatihan. Paragraf 3 Seksi Kefarmasian dan Peralatan Kesehatan Pasal 40 Kepala Seksi Kefarmasian dan Peralatan Kesehatan mempunyai tugas perancanaan, pengawasan, pengendalian kefarmasian, makan dan minum, bahan berbahaya, pengobatan dengan obat tradisonal serta peralatan kesehatan. 13
Pasal 41 Untuk melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pasal 40 Kepala Seksi Kefarmasian dan Peralatan Kesehatan menyelenggarakan fungsi : 1. Pengawasan rencana kegiatan kefarmasian dan sarana kesehatan. 2. Melaksanakan Kebijakan teknis kefarmasian dan sarana kesehatan. 3. Untuk melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pasal 37 Menyusun rencana kegiatan seksi kefarmasian dan sarana kesehatan. 4. Merumuskan kebijakan teknis kefarmasian dan sarana kesehatan. 5. Menyiapkan bahan pembinaan kefarmasian dan sarana kesehatan. 6. Melaksanakan pembinaan kefarmasian dan sarana kesehatan. 7. Menyusun rencana dan program pengadaan obat Berta peralatan kesehatan. 8. Melaksanakan pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian pengawasan dan pengendalian obat-obatan, kosmetika dan bahan berbahaya. 9. Melaksanakan penyuluhan tentang pengelolaan obat, alai kesehatan, perbekalan kesehatan, kosmetika dan bahan berbahaya. 10. Menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang farmasi dan sarana kesehatan. 11. Pembinaan pengendalian,monitoring evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi. BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 42 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan sesuai bidang keahlian dan kebutuhan. Pasal 43 (1) Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukamara. (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; dan (4) Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang undangan yang berlaku. BAB VI UNIT PELAKSANA TEKNIS Pasal 44 (1) UPTD mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana teknis oprasional Dinas Kesehatan. (2) UPTD dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Kepala Dinas. 14
BAB VII TATA KERJA Pasal 45 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukamara Sekretaris Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi Sub Bidang serta pemegang Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, simplikasi dan sinkronisasi secara vertikal serta horizontal baik dalam lingkungan Kantor maupun instansi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing - masing. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti, memenuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya masingmasing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 44 Uraian tugas pejabat dan pelaksana dilingkungan Dinas Kesehatan ditetapkan dengan Peraturan Kepala Dinas dengan atas persetujuan Bupati. Pasal 45 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar Setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Sukamara. Ditetapkan di Sukamara pada tanggal 22 Desember 2008 BUPATI SUKAMARA, Ttd AHMAD DIRMAN 15
Diundangkan di Sukamara pada tanggal 22 Desember 2008 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUKAMARA, Ttd Drs. Ec. IMANUDDIN Pembina Utama Muda NIP. 530 007 015 BERITA DAERAH KABUPATEN SUKAMARA TAHUN 2008 NOMOR 15 16
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR : 16 TAHUN 2008 TANGGAL : 22 DESEMBER 2008 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS KESEHATAN KEPALA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT SUB BAGIAN PERENCANAAN SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG PELAYANAN KESEHATAN BIDANG PENGENDALIAN MASALAH KESEHATAN BIDANG JAMINAN DAN SARANA KESEHATAN SEKSI PELAYANAN MEDIK SEKSI GIZI SEKSI PENGENDALIAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT SEKSI WABAH DAN BENCANA SEKSI JAMINAN KESEHATAN SEKSI KETENAGAAN SEKSI KESEHATAN KELUARGA SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGAN SEKSI KEFARMASIAN DAN SARANA KESEHATAN BUPATI SUKAMARA UPT Ttd NAWAWI MAHMUDA 17
18