KEBIJAKAN PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.344, 2011 KEMENTERIAN KESEHATAN. Strategi Adaptasi. Perubahan Iklim. Kesehatan.

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1018/MENKES/PER/V/2011 TENTANG

PP DAN PL DALAM PERSPEKTIF PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN. Ditjen PP dan PL

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/423/2017 TENTANG TIM TEKNIS ADAPTASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM BIDANG KESEHATAN

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

HIGIENE SANITASI PANGAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

KERANGKA ACUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN (KESLING) PUSKESMAS MANIMPAHOI

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008)

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

Tabel 4.1 Keterkaitan Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan dalam Pencapaian Misi Renstra Dinas Kesehatan

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 852/MENKES/SK/IX/2008 TENTANG STRATEGI NASIONAL SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 27 A TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN,

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/MENKES/SK/III/2003 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN UMUM

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Mengkoordinasikan dan memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Mengkoordinasikan dan memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

BUPATI BLITAR PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

LAKIP 2014 BBTKLPP SURABAYA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan antara promotif, preventif, dan kuratif yang difokuskan pada penduduk

PRESENTASI PROGRAM TAHUN 2007 SEKTOR PENGUATAN KELUARGA SEJAHTERA DIREKTORAT PERAN PEREMPUAN DAN ANAK BRR NAD NIAS

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

Disampaikan oleh: MENTERI KESEHATAN RI pada SEMINAR dan LAUNCHING INDONESIAN WOMEN for WATER, SANITATION and HYGIENE Jakarta, 18 Februari 2015

B. ISU BENCANA DAN KEBAKARAN

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA USULAN KEGIATAN PROGRAM KE PUSKESMAS CIMAHI SELATAN TAHUN 20

PENGUATAN PERAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DALAM MANAJEMEN KESEHATAN

Tempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang. pemerintah, swasta, dan atau perorangan yang dipergunakan langsung oleh

TARGET INDIKATOR SATUAN MENINGKATKAN 1. INDIKATOR SASARAN CAPAIAN MISI TUJUAN SASARAN NO

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2009

KERANGKA ACUAN PROGRAM P2 DBD

KERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015

Pendidikan & Promosi Kesehatan

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG


Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN SEMARANG

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG URUSAN PEMERINTAH DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP YANG DAPAT DIDEKONSENTRASIKAN

LAPORAN TAHUNAN PROGRAM KESLING LAPORAN TAHUNAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN BAB I UMUM 1.1. PENDAHULUAN

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Rencana Strategis. Revisi BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG KESEHATAN MATRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

KEBIJAKAN OBAT NASIONAL (KONAS) Kepmenkes No 189/Menkes/SK/III/2006

Promosi dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular

Kebijakan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dalam Penanganan Permukiman Kumuh

Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 066 TAHUN 2017

KONDISI GEOGRAFIS 26% 69% Terdiri dari : - 11 Kecamatan - 9 Kelurahan Desa LUAS WILAYAH : ,96 KM2 JUMLAH PENDUDUK : 497.

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN ACEH TIMUR

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LAPORAN PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN BIDANG P2PL DINAS KESEHATAN KAB. BIMA TAHUN 2010

BAB 1 : PENDAHULUAN. Dalam hal ini sarana pelayanan kesehatan harus pula memperhatikan keterkaitan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

Oleh Direktur Jenderal PP-PL Depkes

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN ZOONOSIS DALAM OTONOMI DAERAH

RENCANA STRATEGIS DEPARTEMEN KESEHATAN TAHUN

Tabel 1.1 Target RPJMN, RPJMD Provinsi dan kondisi Kota Depok. Jawa Barat. Cakupan pelayanan air limbah domestic pada tahun 2013 sebesar 67-72%

2018, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamba

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) Tahun 2015

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

Theresia Ronny Andayani Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat

OLEH: Ismoyowati DISAMPAIKAN PADA SIMPOSIUM DALAM MUKERNAS KE-12 IAKMI PONTIANAK-10 JULI 2012

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. dan tantangan yang muncul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial ekonomi dan

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

BAB III : STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI PROVINSI JAWA TIMUR

Transkripsi:

KEBIJAKAN INDONESIA SEHAT 2010 PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN Direktorat Penyehatan Lingkungan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan 1

Regulasi Undang-Undang : Undang-undang No 7/2004 tentang Sumber Daya Air, memuat konservasi sumber daya air. Undang-undang No 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah, mengatur tanggung jawab pemerintah daerah untuk mengelola air minum dan sanitasi; Undang-undang No 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah. Undang-undang No 36/2009 tentang Kesehatan Undang-undang No 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

PENDAHULUAN Derajat kesehatan seseorang dipengaruhi oleh 4 faktor : 1. Faktor lingkungan 2. Faktor perilaku 3. Faktor pelayanan kesehatan 4. Faktor bawaan (genetik) Harus ada keseimbangan antara manusia dan lingkungan. Ketidakseimbangan akan menimbulkan : gangguan kesehatan, gangguan kenyamanan, gangguan ekonomi dan sosial. Perilaku manusia yang tidak sehat akan menyebabkan efek Man Made Breeding Places bagi kuman & vektor.

Kemajuan iptek, peningkatan jumlah penduduk & mobilitasnya akan meningkatkan kebutuhan dan aktifitas manusia. Kondisi yang tidak terkendali akan menimbulkan masalah kesehatan, tingginya angka kesakitan & pencemaran lingkungan. Diperlukan upaya penyehatan lingkungan oleh masyarakat, pemerintah hanya sebagai penggerak, pengatur & penunjang kegiatan.

MISI PENYEHATAN LINGKUNGAN 1. Meningkatkan kemampuan manusia untuk hidup serasi dengan lingkungannya agar tercapai kualitas hidup yang optimal 2. Mempengaruhi cara interaksi manusia dengan lingkungan sehingga dapat melindungi & meningkatkan kesehatan. 3. Mengawasi & mengubah unsur-unsur lingkungan, sehingga baik untuk perlindungan & peningkatan kesehatan.

4. Menyempurnakan & melengkapi peraturan perundang-undangan yang diperlukan, serta meningkatkan pelaksanaannya. 5. Mengembangkan standar desain sarana penyehatan lingkungan. 6. Mengembangkan panduan tentang pengawasan kualitas lingkungan & analisis dampak lingkungan. 7. Mengembangkan & mengelola tenaga sesuai kebutuhan baik kualitas & kuantitasnya.

TUJUAN A. Tujuan Umum Terwujudnya keadaan lingkungan yang terkendali, seimbang dengan dinamika pertumbuhan hidup manusia dalam menunjang terwujudnya derajat kesehatan individu & masyarakat. B. Tujuan Khusus 1. Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam : a. Pengelolaan makanan/minuman yang memenuhi syarat sanitasi makanan. b. Pengelolaan tempat-tempat umum. c. Pengelolaan & pengamanan pestisida. d. Penyehatan perumahan.

2. Terwujudnya lingkungan yang terkendali pada a. Tempat pengelolaan makanan/minuman. b. Tempat-tempat umum. c. Tempat pengelolaan pestisida. d. Perumahan

KEBIJAKSANAAN 1. Peningkatan penyehatan lingkungan berorientasi pada manusia sebagai titik tolak penentuan upaya yang akan dilakukan. 2. Upaya penyehatan lingkungan ditujukan pada semua penduduk & tempat-tempat yang beresiko menimbulkan penyebaran penyakit. 3. Pemberdayaan dengan pembinaan penyehatan lingkungan diutamakan bagi penduduk yang beresiko terserang penyakit. 4. Dalam melaksanakan upaya penyehatan lingkungan diperlukan kerja sama lintas sektor. 5. Pengerahan & pemanfaatan sumber daya, di pemerintah, masyarakat, swasta/dunia usaha untuk penyehatan lingkungan.

STRATEGI OPERASIONAL 1. Peningkatan sosialisasi, advokasi, dan kemitraan dengan pemangku kepentingan dan swasta 2. Peningkatan kesling, fokus akses terhadap air minum yg berkualitas dan sanitasi dasar yg layak, perubahan perilaku hygiene,stbm&kks. 3. Peningkatan kemampuan pencegahan dan penanggulangan faktor risiko lingkungan sebagai strategi adaptasi perubahan iklim bidang kesehatan; 4. Peningkatan survailans; 5. Peningkatan promosi & pemberdayaan masy; 6. Peningkatan kegiatan KIE. 10

Strategi Adaptasi Sektor Kesehatan terhadap Dampak Perubahan Iklim Sosialisasi dan Advokasi Pemetaan populasi dan daerah rentan Meningkatkan Sistem tanggap perubahan iklim Dampak Kesehatan Menyiapkan peraturan perundangan Meningkatkan keterjangkauan pelayanan kesehatan Meningkatkan kapasitas SDM Meningkatkan kemitraan Meningkatkan pemberdayaan masyarakat Meningkatkan pengendalian dan pencegahan penyakit Meningkatkan surveilans dan sistem informasi 11

ISU STRATEGIS PENYEHATAN LINGKUNGAN 1. Akses terhadap sumber air minum yang berkualitas dan Sanitasi Dasar yang layak 2. SKD Kesling sebagai upaya adaptasi perubahan iklim. 3. Kejadian kedaruratan lingkungan/ bencana 4. KLB dan Keracunan makanan 5. Pengelolaan limbah medis sarana pelayanan kesehatan & Penggunaan Bahan B3 & Pestisida

13 AIR & SANITASI SAMPAH PADAT & LIMBAH BERBAHAYA Makanan terkontamisasi PENCEMARAN UDARA &KEBISINGAN KIMIA & BAHAN BERBAHAYA BERACUN KEDARURATAN LINGKUNGAN PERUBAHAN IKLIM & GLOBAL VEKTOR PENYAKIT

14 MASALAH Semakin meningkatnya produksi, distribusi dan penggunaan PESTISIDA Semakin meningkatnya penyalah gunaan PESTISIDA Semakin Meningkatnya Ancaman pada Kesehatan Masyarakat Akibat Penyalahgunaan PESTISIDA

15 KEBIJAKAN, STRATEGI & LANGKAH-LANGKAH > KEBIJAKAN : - Peningkatan Pengawasan PESTISIDA - Perlindungan Masyarakat dr Faktor Risiko PESTISIDA - Peningkatan Jejaring Kerja Dengan Lintas Sektor dan Lintas Program > STRATEGI : - Membangun Surveilans pengawasan PESTISIDA - Meningkatkan cakupan pengawasan PESTISIDA - Meningkatkan komunikasi, Informasi dan Edukasi dalam rangka pengawasan PESTISIDA

> LANGKAH-LANGKAH : - Pelatihan petugas kesehatan - Pengadaan peralatan pemeriksaan pestisida - Pemeriksaan Tempat Pengelolaan Pestisida (TP2) - Pengendalian pencemaran pestisida - Pengendalian keracunan pestisida - Peran serta aktif dalam komisi pestisida (pusat & daerah) 16

POKOK KEGIATAN & SASARAN 1. Penyehatan Lingkungan Perumahan Tujuan : Mencapai peningkatan kesehatan perumahan & terpenuhinya syarat kesehatan bagi rumah yang akan & sedang dibangun. 2. Penyehatan Tempat Pengelolaan Makanan/Minuman Tujuan : Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pengelolaan penyehatan makanan, agar diperoleh kualitas makanan yang sehat, aman & hygienis.

3. Penyehatan Tempat-tempat Umum (TTU) Tujuan : Mewujudkan kondisi tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan agar pengunjung terhindar dari kemungkinan bahaya penularan penyakit & tidak menyebabkan gangguan/bahaya terhadap kesehatan masyarakat di sekitarnya. 4. Pemantauan Kualitas LIngkungan Tujuan : Mewujudkan kondisi lingkungan yang sehat, bebas dari pencemaran terutama pengaruh buruk atas peredaran, penyimpanan, & penggunaan pestisida.

INDIKATOR KEBERHASILAN 1. Indikator Input a. Tersedianya tenaga penyehatan lingkungan baik kualitas & kuantitasnya. b. Tersedianya sarana & prasarana yang memadai. 2. Indikator Proses terselenggranaya kegiatan program penyehatan lingkungan. 3. Indikator Output a. Rumah yang memenuhi syarat :..% b. Tempat pengelolaan pestisida yang memenuhi syarat : %

c. Tempat pembuatan & penjualan/penyajian makanan yang memenuhi syarat :.% d. Tempat-tempat umum yang memenuhi syarat :.% e. Sekolah yang memenuhi syarat : %

INDIKATOR OUTPUT No INDIKATOR Tahun 2005 Tahun 2010 1 Perumahan Rumah memenuhi syarat kesehatan : a. Perkotaan b. Pedesaan 85 % 60 % 95 % 80 % 2 Pestisida Tempat pengelolaan pestisida yang memenuhi syarat kesehatan 70 % 80 % 3 Tempat-tempat Umumy ang memenuhi syarat kesehatan : a. Rumah Sakit b. Hotel c. Podok Pesantren d. TTU lainnya 4 Tempat pengelolaan makanan/minuman yang memenuhi syarat kesehatan : a. Rumah Makan/Restoran b. Jasa Boga c. Makanan Jajanan d. Industri Makanan Rakyat 60 % 65 % 60 % 70 % 70 % 70 % 65 % 65 % 70 % 75 % 70 % 75 % 75 % 75 % 75 % 75 %

PENUTUP Progam Penyehatan Lingkungan ini bersifat umum, artinya dapat digunakan sebagai acuan bagi semua jenjang manajemen kesehatan di Jawa Timur. Aplikasinya tergantung kondisi kabupaten/kota masing-masing, sesuai kemampuan & permasalahan yang dihadapi.

2. SASARAN OPERASIONAL THN 2014 (1) INDIKATOR RPJMN 2010-2014: 1. 67% penduduk yg memiliki akses terhadap air minum berkualitas ; 2. 100% kualitas air minum yang memenuhi syarat; 3. 75% penduduk yang menggunakan jamban sehat; INDIKATOR DITJEN PP& PL (RENSTRA 2010-2014): 1. 100% Kab/Kota/Kawasan telah melaksanakan Kab/Kota/Kawasan Sehat; 2. 20.000 Desa telah melaksanakan STBM.

2. SASARAN OPERASIONAL THN 2014 (2) 1. 100% penduduk Stop BAB Sembarangan; 2. 100% Cakupan daerah potensial yang melaksanakan strategi adaptasi dampak kesehatan akibat perubahan iklim; 3. 85% cakupan TTU yang memenuhi syarat kes; 4. 85% cakupan rumah yg memenuhi syarat kes; 5. Seluruh Provinsi yang memfasilitasi penyelenggaraan STBM di 100% Kab/Kota; 6. 75% Cakupan TPM yg memenuhi syarat kesehatan; 7. Seluruh Provinsi yang memfasilitasi 50% penyelenggaraan Kota Sehat yg sesuai standar ; 8. 75% kab/kota yg melaksanakan pembinaan pengelolaan limbah medis di saryankes.

3. KEBIJAKAN TEKNIS 1. Memperkuat peran masyarakat dalam pembinaan penyehatan lingkungan melalui kegiatan Penyehatan Lingkungan berbasis masyarakat; 2. Memperkuat surveilan kualitas lingkungan; 3. Menerapkan konsep pembangunan berbasis wilayah; 4. Menerapkan standar pelayanan kesehatan lingkungan ( tenaga,sarana prasarana,nspk,sop); 5. Tidak ada subsidi sarana kesling skala rumah tangga (selektif untuk kondisi khusus); 6. Meningkatkan kerjasama/sinergi lintas program dan sektor untuk mencapai indikator PL. 25

PERAN UPT PUSAT,DINKES PROP/KAB/KOTA, DAN BLK DALAM CAPAIAN INDIKATOR PENYEHATAN LINGKUNGAN PERANAN No 1 2 3 4 INDIKATOR % Penduduk yg memiliki akses thdp air minum berkualitas UPT PUS AT DIN KES BLK YA YA TDK % Kualitas air minum yg memenuhi syarat YA YA YA % Penduduk yg menggunakan jamban sehat YA YA TDK Jumlah desa yg melaksanakan STBM YA YA TDK 5 % Tempat-tempat Umum (TTU) yg memenuhi syarat kesehatan YA YA TDK

PERAN UPT PUSAT,DINKES PROP/KAB/KOTA, DAN BLK DALAM CAPAIAN INDIKATOR PENYEHATAN LINGKUNGAN (LANJUTAN) No INDIKATOR PERANAN UPT PUSAT DIN KES BLK 6 % Rumah yg memenuhi syarat kesehatan YA YA TDK 7 % kab/kota yg menyelanggarakan kab/kota sehat TDK YA TDK 8 % Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yg memenuhi syarat kesehatan 9 % Kab/kota yang melaksanakan pembinaan pengelolaan limbah medis di saryankes YA YA TDK YA YA TDK 10 % Daerah potensial yg melaksanakan strategi adaptasi dampak kesehatan akibat perubahan iklim YA YA TDK

Penyehatan Lingkungan untuk mencapai kehidupan yang Bersih, Sehat dan Produktif TERIMAKASIH