Tingkat depresi berdasarkan derajat ulkus diabetik pada pasien ulkus diabetes melitus yang berobat di rsud kota semarang

dokumen-dokumen yang mirip
KETERKAITAN LAMA MENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN DI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang diproduksi dengan efektif ditandai dengan

*Dosen Program Studi Keperawatan STIKES Muhamamdiyah Klaten

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan jiwa dari penderita diabetes. Komplikasi yang didapat

BAB I PENDAHULUAN. lama diketahui bahwa terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PERAWATAN KAKI PADA DIABETES MELLITUS. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr.

HUBUNGAN ANTARA KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN DERAJAT ULKUS KAKI DIABETIK. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Global Report On Diabetes yang dikeluarkan WHO pada tahun

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh TRYA OKTAVIANI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

AFAF NOVEL AININ ( S

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINGKAT STRES PADA PASIEN ULKUS DIABETIKUM DI MAJAPAHIT WOUND CARE CENTRE MOJOKERTO MOH. SYIBRO MULIS

Naskah Publikasi Program Studi Ners Agustus 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. dialami oleh klien diabetes mellitus. Selain permasalahan fisik tersebut, diabetes

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PREOPERATIVE DI RS MITRA HUSADA PRINGSEWU

Pengetahuan dan Peran Keluarga dalam Perawatan Luka Kaki Diabetes di Asri Wound Care Centre Medan

BAB I PENDAHULUAN. pankreas tidak lagi memproduksi insulin atau ketika sel-sel tubuh resisten

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Glukosa

Mahsan Aprianto*), Raharjo Apriatmoko**), Rosalina***)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes adalah penyakit kronik yang terjadi ketika pankreas tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1, hal ini disebabkan karena banyaknya faktor resiko terkait dengan DM

BAB I PENDAHULUAN. syaraf) (Smeltzer & Bare, 2002). Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit kronis

BAB 1 PENDAHULUAN. ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia, yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. menduduki rangking ke 4 jumlah penyandang Diabetes Melitus terbanyak

TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELLITUS DALAM PENCEGAHAN ULKUS DIABETIK Di PoliPenyakitDalamRumah Sakit Umum Daerah Dr.

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI AKUT PADA PASIEN DIABETES MELLITUS. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr.

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN PASIEN MELAKUKAN KONTROL LUKA ULKUS DIABETIK DI PUSKESMAS KUTA I KABUPATEN BADUNG

Volume 2, September

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK

MUHAMMAD IBNU ABIDDUNYA NIM : S

DAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN DIABETES MELLITUS PADA Ny.T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit diabetes melitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada

Guntur Prasetya*) Maria Suryani**) Mamat Supriyono***)

HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERDIALYTIC WEIGHT GAIN (IDWG) PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK) YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. panjang, baik mikroangiopati maupun makroangiopati ( Hadisaputro &

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Melitus atau kencing manis, seringkali dinamakan

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah

PENGETAHUAN KELUARGA PASIEN DIABETES MELLITUS TENTANG KOMPLIKASI AKUT. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Hardjono Ponorogo

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS.

BAB 1 PENDAHULUAN. diperkirakan akan terus meningkat prevalensinya dan memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Amerika Serikat prevalensi tahunan sekitar 10,3%, livetime prevalence mencapai

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia Indonesia seutuhnya. Visi Indonesia sehat yang diharapkan

HUBUNGAN PERILAKU PASIEN DALAM PERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANG RINDU A1 DAN A2 RSUP H

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. irritabilitas, poliuria, polidipsi dan luka yang lama sembuh (Smeltzer & Bare,

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. jumlah tersebut menempati urutan ke-4 terbesar di dunia, setelah India (31,7

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. menurun dan setelah dibawa ke rumah sakit lalu di periksa kadar glukosa

BAB 1 PENDAHULUAN. atau oleh tidak efektifnya insulin yang dihasilkan. Hal ini menyebabkan

Nurhayati Jumaelah 1, Ns. Yunie Armiyati, M.Kep, Sp.KMB 2, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 3

BAB 1 PENDAHULUAN. penting untuk mengetahui bagaimana melakukan tindakan. Disadari bahwa bila

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Diabetes Association / ADA (2011) DM adalah suatu

HUBUNGAN LAMANYA MENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN POLI PENYAKIT DALAM RSD Dr.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini makin bertambah jumlahnya di Indonesia (FKUI, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. I.A Latar Belakang. Diabetes merupakan salah satu penyakit yang. diperkirakan prevalensi di seluruh dunia akan meningkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Depresi adalah gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai dengan

INTISARI GAMBARAN KUALITAS HIDUP DAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELITUS TENTANG MONITORING GULA DARAH. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr Hardjono. S.

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dunia. Penderita Diabetes Mellitus diperkirakan akan terus

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan umat manusia pada abad ke 21. Diabetes mellitus (DM) adalah suatu

KEPATUHAN PERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetic foot merupakan salah satu komplikasi Diabetes Mellitus (DM).

*Korespondensi Penulis, Telp: , ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. seseorang oleh karena gangguan keseimbangan karbohidrat, lemak dan

HUBUNGAN RIWAYAT GARIS KETURUNAN DENGAN WAKTU TERDIAGNOSIS DIABETES MELITUS DI RSUD. PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

PENGARUH SENAM KAKI DIABETIK TERHADAP NYERI KAKI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DELANGGU

USIA MENOPAUSE DAN KEJADIAN DIABETES MELITUS

Kata Kunci : Motivasi, Dukungan Keluarga, Diabetes mellitus

Universitas Sumatera Utara

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TRUCUK I KABUPATEN KLATEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran / polusi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MEKANISME KOPING PENDERITA GASTROENTERITIS KRONIK DI RSUD. DR. HAULUSSY AMBON TAHUN *Dewiyusrianti Lina

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Internasional of Diabetic Ferderation (IDF, 2015) tingkat. prevalensi global penderita DM pada tahun 2014 sebesar 8,3% dari

PENGETAHUAN DIABETES MELITUS DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DM TIPE 2

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Indonesia setiap tahun meningkat. World Health Organization (WHO) besar pada tahun-tahun mendatang (Gustaviani, 2007).

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERILAKU PASIEN DIABETES MELLITUS DALAM PENCEGAHAN HIPOGLIKEMIA. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Harjono Ponorogo

HUBUNGAN LAMA KERJA DAN POLA ISTIRAHAT DENGAN DERAJAT HIPERTENSI DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran/polusi lingkungan. Perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu diteliti dan diatasi (Suyono, 2005). Namun tidak demikian

KAJIAN PENGARUH KULTUR BUDAYA TERHADAP KEJADIAN DIABETES MELITUS

PENILAIAN TERHADAP STRESOR & SUMBER KOPING PENDERITA KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI. Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

Hubungan Lama Sakit Diabetes Melitus dengan Pengetahuan Perawatan Kaki pada Pasien Diabetes Melitus Non Ulkus. (Studi Awal)

: BAYU SETIAWAN J

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus menurut American Diabetes Association (ADA) 2005 adalah

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes millitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. hidup yaitu penyakit Diabetes Melitus. Diabetes Melitus (DM) merupakan

Transkripsi:

Tingkat depresi berdasarkan derajat ulkus diabetik pada pasien ulkus diabetes melitus yang berobat di rsud kota semarang Irma Astuti Setyoningrum 1, Yunie Armiyati 2, Rahayu Astuti 3 1 Mahasiswa Progam Studi S1 Keperawatan Fikkes UNIMUS 2 Dosen Keperawatan Medikal Bedah Fikkes UNIMUS 3 Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UNIMUS Abstrak Ulkus Diabetik merupakan salah satu bentuk komplikasi kronik Diabetes Melitus yang berupa luka terbuka pada permukaan kulit dan dapat disertai dengan kematian jaringan setempat. Pasien dengan ulkus diabetik akan terjadi perubahan fisik yang dapat menimbulkan stres. Stres yang berlangsung lama akan menimbulkan depresi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara derajat ulkus diabetic dengan tingkat depresi pada pasien ulkus diabetes mellitus yang berobat di RSUD Kota Semarang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi, dilakukan selama bulan September 3013 di RSUD Kota Semarang. Sampel dipilih dengan menggunakan total sampling sebanyak 30 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara derajat ulkus diabetik dengan tingkat depresi (p = 0,000). Penelitian ini merekomendasikan tentang pentingnya manajemen stres untuk mencegah terjadinya depresi yang ditimbulkan oleh ulkus diabetik juga pentingnya perawatan ulkus diabetik yang baik. Hal ini dapat menjadi masukan bagi tenaga kesehatan untuk memperhatikan grade pada setiap pasien. Kata kunci : Derajat Ulkus Diabetik, Depresi. Abstract Diabetic ulcers is one kind of chronic complications of diabetes mellitus in the form of an open wound on skin s surface and might be accompanied by local tissue death. Patients with diabetic ulcers will have physical changes that may cause stress;longer stress will trigger depression on the other hand. The purpose of this study was to determine the correlation between the relationship between the degrees of diabetic ulcers with to depression on patients with diabetes mellitus treated in District Hospital Semarang. This study is a descriptive correlation and conducted during September 2013 in District Hospital Semarang. The sample was taken from sampling of 30 total respondents. Chi-square test results indicated there is correlation between the degree of diabetic ulcers with depression (p = 0.000). This study recommended to patiens about the important of stres management to prevent depression that caused by Diabetic Ulcers, also the important of wound care for diabetic ulcers patients. It can be used by medical professionals in nursing provision to patients with variousgrades of depression. Keywords: Degree of Diabetic Ulcers, Depression. 1

PENDAHULUAN Diabetes Mellitus (DM) merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai dengan adanya kenaikan kadar glukosa dalam darah atau yang disebut hiperglikemia (Smeltzer & Bare, 2002). Penderita diabetes mellitus berisiko 50 kali terjadi komplikasi ulkus diabetes mellitus (Waspadji, 2006). Ulkus diabetik merupakan salah satu bentuk komplikasi kronik DM yang berupa luka terbuka pada permukaan kulit dan dapat disertai dengan kematian jaringan setempat (Robert, 2003). Kenaikan jumlah penderita ulkus diabetik di Indonesia tidak tercatat dengan jelas namun dapat terlihat dari kenaikan prevalensi DM. Menurut data dari WHO, jumlah penderita diabetes mellitus di Indonesia, mencapai 8,6% dari 220 juta populasi negeri ini dan akan terus meningkat. Diperkirakan akan meningkat pada tahun 2025 dengan 12,4 juta penderita. Data dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2008) jumlah pasien DM baik rawat inap maupun rawat jalan menempati urutan pertama dari seluruh penyakit endokrin. Terdapat 6 tingkatan pada penderita ulkus diabetik dengan klasifikasi pada grade 0 sampai dengan grade tertinggi yaitu grade 5. Penyakit kronis yang terjadi akan menyebabkan perubahan penampilan fisik dan psikologis (Hawari, 2011). Penderita diabetes mellitus yang sudah terkena komplikasi ulkus diabetik tersebut berada pada tahap krisis yang ditandai oleh ketidakseimbangan fisik, sosial, psikologis dan akan 2

berlanjut menjadi perasaan gelisah, takut, cemas dan depresi. Depresi merupakan kejadian yang umum terjadi pada penderita ulkus diabetik (Watskin, 2006). Perubahan fisiologik pada penderita ulkus diabetik yang diakibatkan oleh obatobatan atau penyakit fisik juga sering disertai dengan depresi (Hadi, 2004). Studi Pendahuluan dilakukan terhadap empat pasien ulkus diabetes melitus di Poli Penyakit Bedah RSUD Kota Semarang. Hasil studi pendahuluan tiga diantaranya (60%) menyatakan bahwa pasien selalu merasa sendiri dan malu tidak dapat berkumpul dengan masyarakat karena luka yang dideritanya. Pasien menjadi mudah tersinggung dan marah saat ada seeorang yang bertanya tentang bagaimana kesehatannya, berapa gula darahnya, bagaimana keadaan lukanya, pasien tampak takut dan bahkan membatasi semua aktifitasnya. Perawat sebagai anggota tim kesehatan dituntut untuk dapat memberikan asuhan keperawatan dengan memandang bio-psiko-sosio sehingga penting bagi perawat dalam mengkaji pasien dari aspek psikologis bukan hanya aspek fisik saja. Sehubungan dengan permasalahan diatas peneliti tertarik melakukan penelitian tentang Bagaimana tingkat depresi berdasarkan derajat ulkus diabetik pada pasien ulkus diabetes mellitus yang berobat di RSUD Kota Semarang 3

METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimen dengan metode deskriptif korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah populasi sebanyak 30 orang. Penelitian ini terdiri dari pengukuran depresi dengan menggunakan kuisioner Beck Depression Inventory (BDI) yang telah teruji validitas dan reliabitasnya dan pengukuran observasi derajat ulkus diabetic. Penelitian dilaksanakan selama 1 minggu pada tanggal 11 September 18 September 2013 di ruang Poli Bedah RSUD Kota Semarang dan rumah pasien. Data dianalisis secara bivariat korelasi Chi - Square. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Distribusi Responden Ulkus Diabetik yang Berobat di RSUD Kota Semarang Berdasarkan Derajat Ulkus Diabetik periode September 2013 (n = 30) Frekuensi Prosentase (%) Derajat Ulkus Diabetik Grade 2 2 6,7 Grade 3 15 50,0 Grade 4 11 36,7 Grade 5 2 6,7 Total 30 100,0 Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami ulkus diabetik grade 3 dengan responden sebanyak 15 (50,0%), grade 4 sebanyak 11 responden (36,7%) bahkan ada yang mengalami grade 5 sebesar 6,7% dan tidak ada yang mengalami grade 1, ini menunjukkan kondisi pasien sudah tidak dalam tingkatan yang ringan. Ulkus diabetik akan memberikan dampak buruk apabila tidak 4

dilakukan perawatan pada ulkus. Aliran darah yang buruk pada penderita ulkus akan meningkatkan resiko kehilangan anggota gerak pada penderita ulkus diabetik. Ulkus diabetik merupakan luka terbuka pada permukaan kulit karena adanya komplikasi makroangiopati sehingga terjadi vaskulerinsusifiensi dan neuropati, yang lebih lanjut terdapat luka pada penderita yang sering tidak dirasakan, dan dapat berkembang menjadi infeksi disebabkan oleh bakteri aerob maupun an aerob (Teguh, 2006). Ulkus diabetik akan memberikan dampak buruk apabila tidak dilakukan perawatan pada ulkus. Aliran darah yang buruk pada penderita ulkus akan meningkatkan resiko kehilangan anggota gerak pada penderita ulkus diabetik. Penelitian Hariani (2006) didapatkan ulkus diabetik memungkinkan masuknya bakteri serta menimbulkan infeksi luka, apabila ulkus diabetik yang tidak terawat dan tertangani dengan baik akan menimbulkan komplikasi lebih lanjut pada penderita ulkus diabetik, diantaranya amputasi anggota gerak, terjadi infeksi tulang dan sepsis. Melihat data yang dijumpai pada hasil penelitian maka resiko pasien yang mengalami ulkus diabetik semakin besar dengan kondisi pasien. Kondisi banyaknya pasien yang mengalami ulkus diabetik perlu mendapatkan perhatian perawat agar tidak terjadi komplikasi 5

Tabel 2 Distribusi Responden Penyakit Ulkus Diabetik yang Berobat di RSUD Kota Semarang Berdasarkan Tingkat Depresi periode September 2013 (n = 30) Tingkat depresi Frekuensi Prosentase (%) Depresi Ringan 4 13,3 Depresi Sedang 12 40,0 Depresi Berat 14 46,7 Total 30 100.0 Hasil penelitian menunjukkan pasien yang mengalami depresi sedang sebanyak 12 responden (40,0%) dan sebagian besar lainnya dengan depresi berat sebanyak 14 responden (46,7%). Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Wibowo (1999) bahwa sebagian besar pasien diabetes mellitus mengalami depresi ringan. Perbedaan ini dimungkinkan karena pasien tidak mengalami komplikasi ulkus diabetik. Hasil penelitian ini menunujukkan hanya 6,67% pasien ulkus diabetes mellitus yang tidak mengalami depresi. Data hasil penelitian ini perlu mendapat perhatian mengingat depresi merupakan mekanisme koping yang negatif (Stuart & Laraia, 2006). Depresi dapat menimbulkan pandangan negatif pada setiap individu, karena depresi yang berat akan menyebabkan dan memicu pasien menjadi putus asa, menarik diri sampai merasa ingin mengakhiri hidup. Pasien dengan depresi yang berat akan mengalami individu yang tidak berguna, tidak dapat dicintai, merasa menjadi orang yang gagal, dan meyakini bahwa tidak ada harapan untuk masa depannya. Seperti yang disampaikan Wibowo (1999) bahwa gangguan depresi adalah akibat dari cara berpikir seseorang terhadap dirinya sendiri, penderita depresi lebih cenderung menyalahkan dirinya sendiri. Hal ini disebabkan karena adanya distorsi kognitif, 6

sehingga selain individu menyalahkan dirinya sendiri, yang terjadi mereka cenderung mengambil kesimpulan yang tidak sesuai sehingga penilaiannya akan menjadi negatif. Jika dilihat dari jenis kelamin secara teori disebutkan bahwa faktor resiko depresi adalah usia <40 th (Stuart & Laraia, 2006). Hasil penelitian ini menunjukkan data yang berbeda karena dalam penelitian ini justru dialami lebih banyak oleh usia lansia yang lebih banyak mengalami depresi sedang dan depresi berat. Kondisi ini tentu saja akan menimbulkan masalah yang lebih kompleks antara lain timbul keputusasaan. Seperti yang disampaikan oleh Stuart & Laraia (2006) bahwa masalah yang muncul pada pasien dengan koping yang negatif seperti pada depresi antara lain timbul masalah ketidakberdayaan, keputusasaan, berduka disfungsional bahkan perilaku mencederai diri sendiri. Tabel 3 Distribusi Responden berdasarkan hubungan antara derajat ulkus diabetik dengan tingkat depresi periode September 2013 (n = 30) Derajat Ulkus Grade 2 Grade 3 Grade 4 Grade 5 Depresi Ringan Depresi Total Depresi Berat Sedang f % f % F % f % 2 100,0 0 0 0 0 2 100,0 2 13,3 11 73,3 2 13,3 15 100,0 0 0 1 9,1 10 90,9 11 100,0 0 0 0 0 2 100,0 2 100,0 Total 4 13,3 12 40,0 14 46,7 30 100,0 p 0,00 0 Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara derajat ulkus diabetik dengan depresi dengan nilai p = 0,000 yang berarti semakin 7

tinggi derajat ulkus semakin tinggi depresi yang dialami pasien. Pasien dengan derajat ulkus diabetik grade 2 sebagian besar mengalami depresi ringan. Sementara pasien dengan ulkus diabetik grade 4 sampai 5 hampir semua mengalami depresi berat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin parah ulkus diabetik pasien berkontribusi pada semakin beratnya tingkat depresi. Penelitian ini sejalan dengan teori yang disampaikan oleh Stuart & Laraia (2006) bahwa penurunan kesehatan menjadi faktor resiko terjadinya depresi. Stuart & Laraia (2006) juga menyebutkan bahwa diabetes mellitus adalah salah satu penyakit yang berhubungan dengan status depresi dan manik. Apalagi jika diabetes mellitus tersebut diikuti dengan ulkus diabetik. Ulkus yang semakin berat tingkatannya akan memberikan dampak dalam peningkatan stres pasien sedangkan stres akan berkontribusi terhadap peningkatan kadar gula darah. Stres akan menstimulasi pelepasan hormon kortisol yang dapat meregulasi kadar gula darah (Randall, 2013). Oleh karena itu, perawatan ulkus diabetik dengan baik perlu dilakukan oleh perawat agar ulkus tidak terjadi komplikasi infeksi dan peningkatan gula darah akibat stress. Ulkus yang dirawat dengan baik diharapkan dapat menurunkan tingkat depresi karena depresi akan mengakibatkan timbulnya beberapa masalah antara lain ketidakpatuhan dan perilaku mencederai diri. Berdasarkan hasil penelitian yang dijumpai maka perawatan dan pencegahan ulkus diabetik dilakukan agar pasien tidak mengalami komplikasi lebih lanjut karena 8

apabila dapat merawat ulkus diabetik dengan baik dan derajat ulkus tidak bertambah maka depresi tidak akan meningkat. Rumah sakit juga perlu mengoptimalkan layanan asuhan keperawatan pada pasien ulkus diabetik yang depresi dengan menyusun atau mengevaluasi pelaksanaan standar prosedur operasional (SPO) perawatan ulkus dan manajemen depresi. PENUTUP Hasil penelitian ini diperoleh ada hubungan antara derajat ulkus diabetik dengan depresi pada pasien ulkus diabetik yang berobat di RSUD Kota Semarang dengan nilai p = 0,000. Hal ini menjelaskan bahwa semakin tinggi derajat ulkus maka akan semakin tinggi tingkat depresi. Melihat adanya hubungan yang signifikan antara depresi dengan derajat ulkus diabetik, maka peran perawat cukup besar untuk mengatasi tingkat depresi pasien. Derajat ulkus yang semakin tinggi akan mempengaruhi tingkat depresi sehingga perawatan ulkus diabetik sangat diharuskan untuk dilakukan dengan baik. Bagi peneliti selanjutnya dapat dilakukan penelitian dalam menganalisis faktor- faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan depresi pada pasien ulkus diabetik. Bagi rumah sakit dapat mempertahankan mutu pelayanan dengan menerapkan monitoring pelaksanaan standar prosedur pelaksanaan yang dilakukan. 9

DAFTAR PUSTAKA Depkes RI (maret 2008). Http://www.DepkesRI.IndonesiamendudukiRankingke-4. Diunduh pada tanggal 5 Mei 2013 Hadi, P. (2004). Depresi dan Solusinya. Yogyakarta: Tugu Publisher. Hariani. (2006). Perawatan Ulkus Diabetes. Jurnal Keperawatan Vol 3. http://jurnalkeprwtan.shgbsbk-rianipdf-2872. diunduh pada tanggal 7 September 2013 Hawari, P. D. (2011). Manajemen Stres dan Cemas. Jakarta: FKUI. Robert. (2003). Diabetes Melitus : Ulcer Diabetic Foot. Jurnal Keperawatan Vol 3. http://ulcer.ac.id//dm-24356-178/%gsajwnj diunduh pada tanggal 16 Mei 2013 Smeltzer & Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth (Ed 8). Jakarta: EGC. Stuart G.W & Laraia,M.T. (2006). Principles and Practice of Phychiatric Nursing. Edition 8. Missouri : Mosby Years Book Waspadji, S. (2006). Komplikasi Kronik Diabetes : Mekanisme Terjadinya Diagnosis dan Strategi Pengelolaan. In d. Aru W, Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Ed 4. Jakarta: FKUI. Watskin, E. (2006). Diabetes Depression dan Stres. http://jurnal.ui.depressionayvsgh,carol2156%njghas.pdf diunduh pada tanggal 5 Juli 2013 Wibowo, M.I. (1999).Depresi pada Penderita Diabetes Melitus ditinjau dari Komplikasi Penyakitnya. http://eprints.unika.ac.id/11296/1/93.40.1661_maria_margaretha_ita_wibo wo.pdf. Diunduh pada tanggal 4 September 2013 10

PERNYATAAN PERSETUJUAN Manuscript dengan judul Tingkat depresi berdasarkan derajat ulkus diabetik pada pasien ulkus diabetes melitus yang berobat di RSUD Kota Semarang Telah diperiksa dan disetujui untuk dipublikasikan Semarang, Oktober 2013 Pembimbing I Ns. Yunie Armiyati, M.Kep, Sp.KMB Pembimbing II Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 11

TINGKAT DEPRESI BERDASARKAN DERAJAT ULKUS DIABETIK PADA PASIEN ULKUS DIABETES MELITUS YANG BEROBAT DI RSUD KOTA SEMARANG Manuscript Oleh Irma Astuti Setyoningrum G2A009056 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2013 12