PERTUMBUHAN STEK MAWAR (Rosa damascena Mill.) PADA WAKTU PERENDAMAN DALAM LARUTAN URINE SAPI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN JERUK

EFEKTIFITAS LAMA PENIRISAN STEK DI MEDIA TANAH BERPASIR TERHADAP PERTUMBUHANKAMBOJA (Adenium obesum)

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN ROOTONE-F TERHADAP PERTUMBUHAN STEK BATANG MAWAR (Rosa damascena Mill.)

I. PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai aneka ragam tanaman hias, baik tanaman hias daun maupun

I. PENDAHULUAN. Lada (Piper nigrum Linn.) merupakan tanaman rempah-rempah yang memiliki

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KONSENTRASI BAWANG MERAH (Alium cepa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK GAHARU (Aquilaria malaccencis OKEN)

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KONSENTRASI BAWANG MERAH (Alium cepa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK GAHARU (Aquilaria malaccencis OKEN)

PENGARUH AUKSIN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT CABUTAN ALAM GAHARU

PENGARUH BERBAGAI MACAM PANJANG STEK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGUR (Vitis vinivera L.)

I. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) merupakan komoditas andalan dalam perdagangan buah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Larutan Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.) Terhadap

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Air leri merupakan bahan organik dengan kandungan fosfor, magnesium

Saijo & Hairu Suparto, Efektifitas Lama Penirisan Stek Dan Beberapa Media Tanam Berbeda

PENGARUH PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK Dendrobium phalaenopsis Fitzg TERHADAP PEMBERIAN IBA DAN KINETIN SECARA IN VITRO

PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO

PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO

ORGANOGENESIS TANAMAN BAWANG MERAH (ALLIUM ASCALONICUM L.) LOKAL PALU SECARA IN VITRO PADA MEDIUM MS DENGAN PENAMBAHAN IAA DAN BAP ABSTRACT

RESPON PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ANGGREK (Vanda douglas L.) TERHADAP PEMBERIAN HORMON TUMBUH ROOT-UP

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. diameter 12 cm dan panjang 28 cm, dan bahan-bahan lain yang mendukung

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. eksplan hidup, persentase eksplan browning, persentase eksplan kontaminasi,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERTUMBUHAN STEK BATANG TANAMAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) DENGAN PEMBERIAN BEBERAPA KONSENTRASI URIN SAPI

PENGARUH MEDIA TANAM DAN PERLAKUAN ROOTONE F PADA PERTUMBUHAN STEK BATANG Aglaonema Donna Carmen

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid)

PENGARUH INTERVAL PEMBERIAN AIR KELAPA DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Heveea brasiliensis) STUM MATA TIDUR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 21 hari setelah tanam. Sedangkan analisis pengaruh konsentrasi dan lama perendaman

Perbandingan Pertumbuhan Jumlah Mata Tunas Bibit Bagal Tebu (Saccharum officinarum L.) Varietas GMP2 dan GMP3

RESPONS ASAL BAHAN STEK SIRIH MERAH

Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kotoran Ternak (Sapi, Ayam, dan Kambing) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria Humidicola

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Variabel pertumbuhan yang diamati pada eksplan anggrek Vanda tricolor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat dan perekonomian Indonesia baik sebagai kebutuhan pokok maupun

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Bunga Gladiol (Gladiolus hybridus L) merupakan bunga potong yang menarik

PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN JERUK KEPROK (CITRUS NOBILIS LOUR) VAR. PULAU TENGAH: Rensi Novianti dan Muswita

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan

Vol 3 No 1. Januari Maret 2014 ISSN :

Pertumbuhan Tunas Sansevieria trifaciata Prain Laurentii pada Beberapa Komposisi Media Tanam dan Konsentrasi GA3

PENGARUH KONSENTRASI INDOLE BUTYRIC ACID (IBA) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK PUCUK JAMBU AIR (Syzygium semarangense Burm. F.

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.3. No.4, September (541) :

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari tabel sidik ragam parameter tinggi tanaman menunjukkan beda. nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 % (lampiran 8) Hasil rerata tinggi tanaman

PERTUMBUHAN STEK PUCUK TANAMAN JABON PUTIH (Anthocephalus cadamba (Roxb.) Miq.) SETELAH DIRENDAM DALAM URIN KAMBING (Capra aegagrus)

Pengendalian hama dan penyakit pada pembibitan yaitu dengan menutup atau mengolesi luka bekas pengambilan anakan dengan tanah atau insektisida,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Alamat korespondensi :

PERENDAMAN BENIH SAGA (Adenanthera pavonina L.) DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI AIR KELAPA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KECAMBAH

Arini Shofiana, Yuni Sri Rahayu, Lukas S. Budipramana Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Riau-Pekanbaru

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengatnatan terhadap parameter saat muncul tunas setelah dianalisis. Saat muncul tunas (hari)

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum Lam.

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu merupakan salah satu sumber pangan penting di Indonesia dan di dunia,

TINJAUAN PUSTAKA. pada posisi 10 cm diatas mata okulasi dengan akar tunggang tunggal atau

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang dihasilkan dari proses-proses biosintesis di dalam sel yang bersifat

Respon Pertumbuhan Stek Pucuk Keji Beling (Strobilanthes crispus Bl) dengan Pemberian IBA (Indole Butyric Acid)

KAJIAN PENGARUH AUKSIN TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH DAN PERTUMBUHAN TANAMAN

PENGGANDAAN TUNAS KRISAN MELALUI KULTUR JARINGAN MULTIPLICATION OF CRISAN BUD THROUGH TISSUE CULTURE. Yekti Maryani 1, Zamroni 1

KAJIAN PERENDAMAN RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza Roxb.) DALAM URIN SAPI DAN AIR KELAPA UNTUK MEMPERCEPAT PERTUNASAN

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JARAK PAGAR

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

BAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini dimulai pada bulan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Kombinasi Pupuk Kandang Sapi dan Abu Sabut Kelapa sebagai Pupuk Utama dalam Budidaya Tanaman Brokoli (Brassica oleracia L.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Benih Kedelai. penyediaan benih berkualitas tinggi. Pengadaan benih kedelai dalam jumlah yang

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman Jati. daun, luas daun, berat segar bibit, dan berat kering bibit dan disajikan pada tabel

I. PENDAHULUAN. Tanaman hias khususnya bunga merupakan salah satu komoditas hortikultura

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan

5. PEMBAHASAN 5.1. Pengaruh waktu pemberian GA3 terhadap pertumbuhan tanaman leek

PENGARUH ROOTON F DAN ATONIK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT PISANG (Musa paradisiaca L.) PADA BEBERAPA MEDIA TANAM

Farida Nur Hasanah*, Nintya Setiari* * Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA UNDIP

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

PENGEMBANGAN TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) SEBAGAI SUMBER BAHAN BAKAR ALTERNATIF

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

HASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi Eksplan Terubuk

PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKWENSI PEMBERIAN PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN PANILI DI PEMBIBITAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (564) :

PELAKSANAAN PENELITIAN. Disiapkan batang atas ubi karet dan batang bawah ubi kayu gajah yang. berumur 8 bulan dan dipotong sepanjang 25 cm.

Kajian ZPT Atonik dalam Berbagai Konsentrasi dan Interval Penyemprotan terhadap Produktivitas Tanaman Bawang Merah (Allium ascolanicum L.

PERTUMBUHAN STUMP KARET PADA BERBAGAI KEDALAMAN DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM SKRIPSI OLEH : JENNI SAGITA SINAGA/ AGROEKOTEKNOLOGI-BPP

Teknologi Praktis : Agar Populasi Tanaman Pepaya Bisa 100 Persen Berkelamin Sempurna (Hermaprodit) dan Seragam

HASIL DAN PEMBAHASAN. Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :

PENGARUH PEMBERIAN HORMON TUMBUH DAN DIAMETER STEK TERHADAP PERTUMBUHAN STEK JERUK NIPIS TANPA BIJI (Citrus aurantifolis S)

Transkripsi:

129 PERTUMBUHAN STEK MAWAR (Rosa damascena Mill.) PADA WAKTU PERENDAMAN DALAM LARUTAN URINE SAPI (Growth Cuttings of Rose (Rosa damascena Mill.) at the Time Immersion in a Solution Cow Urine) Nur Hafizah Program Studi Agroteknologi STIPER Amuntai Jl. BihmanVilla No.07B Telp. (0527)62202 Amuntai. email : fifi_bjm@yahoo.co.id ABSTRACT Rose is known as an ornamental plant that can be used for various purposes such as ornamental plants in the garden, in pots, flowers used as blushes, perfume, cosmetics and medicine. Cuttings are often doomed to failure with no root growth. One attempt to overcome failure in root growth on cuttings is to provide an organizing grow. Cow urine is one that contains a growth hormone indole 3 - butyric acid belongs to the class of auxin. Cow urine is a synthetic growth hormone is commonly used to stimulate root growth in cutting. This study aims to (i) determine the growth of cuttings of roses against time of immersion in a solution of cow urine, (ii) get marinade s best rose cuttings in a Solutions of cow urine. This research was conducted in the village of Banua Lawas District Tabalong South Kalimantan in April to July 2014, using a single factor RAK, with level 6 treatments with 4 replications in order to get 24 units of the experiment. Factors tested were cow urine soaking time,ie p 0 = without soaking, p 1 = 15 minutes, p 2 = 30 minutes, p 3 = 4 minutes, p 4 and p 5 = 60 minutes = 75 minutes. The results showed that treatment of cow urine soaking time significantly affected the speed variables emerged shoots, shoot length 2 mst age, number of leaves mst age 2 and 4, as well as the very significant effect on long shoots 6 mst age and number of roots, the best treatment was achieved in p 1 with 15 minutes soaking time. Keywords : cuttings, rose, cow urine PENDAHULUAN Mawar dikenal sebagai tanaman hias yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluanseperti sebagai tanaman hias ditaman, di pot,dijadikan bunga tabur, parfum, kosmetik dan obat-obatan.mengingat kepentingan nilai ekonomi dan meningkatnya permintaan bunga potong ataupun tanaman hias di dalam dan luar negeri, maka pengembangan budidaya mawar perlu diarahkan untuk skala agribisnis yang sesuai dengan permintaan pasar (Bangtani, 2012). Berdasarkan data statistikrepublik Indonesia (2013) di Propinsi Kalimantan Selatan produksi mawar tahun 2009-2011 menurun. Produksi mawar pada tahun 2009 mencapai 36.224 tangkai dan tahun 2010 menurun menjadi 32.423 tangkai. Produksinya menurun lagi hingga mencapai 25.700 tangkai pada tahun 2011, sampai pada tahun 2012, produksi mawar hanya sekitar 23.764 tangkai saja. Penurunan produksi ini disebabkan oleh menurunnya luas panen mawar, dimana pada tahun 2009 luas panen mencapai 1.315 m 2 sampai pada tahun 2012 luas panen hanya 213 m 2. Agar dapat dijadikan salah satu komoditi andalan agrobisnis di masa mendatang, pengembangan mawar memerlukan perluasan areal penanaman sehingga produktivitas dapat meningkat dan berkelanjutan. Tanaman mawar dapat diperbanyak secara generatif maupun secara vegetatif. Secara vegetatif dengan stek batang atau cabang, cangkok, dan okulasi. Stek atau cutting yaitu dengan cara memotong sebagian tanaman

130 dan langsung ditanam ke media tanam Cara stek lebih dipilih, karena stek menghasilkan tanaman yang memiliki persamaan dalam umur, tinggi, ketahanan terhadap penyakit dan menghasilkan bibit tanaman dalam jumlah banyak. (Nilawati, 2002). Stek seringkali mengalami kegagalan dengan tidak tumbuhnya akar. Salah satu usaha untuk mengatasi kegagalan dalam pertumbuhan akar pada stek adalah dengan memberikan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT). Keuntungan penggunaan ZPT pada stek adalah memperbaiki sistem perakaran, mempercepat keluarnya akar bagi tanaman muda, membantu tanaman dalam menyerap unsur hara dari dalam tanah, mencegah gugur daun dan meningkatkan proses fotosintesis (Lakitan, 2006). Urine sapi merupakan salah satu hormon tumbuh yang mengandung Indole 3- butyric acid termasuk kedalam golongan auksin. Urine sapi merupakan hormon tumbuh sintetis yang lazim digunakan untuk merangsang pertumbuhan akar dalam penyetekan. Fungsi urine sapi pada penyetekan tanaman yaitu untuk merangsang dan meningkatkan terbentuknya aktivitas hormon tumbuh-tumbuhan pada tanaman. Urine sapi juga berguna merangsang dan meningkatkan pertumbuhan tumbuhan mulai dari perkembangan sel, pertumbuhan bibit, akar, tunas, batang dan bunga sampai menjadi buah (Priantyo, 2002). Berdasarkan penelitian Lusiana etal., (2012) pada tanaman sirih merah pada media tanam berupa tanah gambut dengan pupuk kandang dan pasir dengan perbandingan 2:1:1 didapat lama perendaman urine sapi yang optimal yaitu 45 menit. Pada lama perendaman selama 45 menit lebih optimal karena unsur hara dan ZPT yang terkandung didalam urine sapi sudah diserap dengan baik oleh sel-sel tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan stek mawar pada waktu perendaman dalam larutan urine sapi, dan mendapatkan waktu perendaman stek mawar terbaik dalam larutan urine sapi. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Desa BanuaLawas Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong Propinsi Kalimantan Selatan pada bulan April sampai Juli 2014. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal. Pengelompokan berdasarkan diameter stek. Faktor yang diteliti adalah lama perendaman urine sapi (P) dengan 6 taraf, yaitu :p 0 = tanpa perendaman, p 1 = 15 menit, p 2 = 30 menit, p 3 = 45 menit, p 4 = 60 menit dan p 5 = 75 menit. Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali, sehingga terdapat 24 satuan percobaan dengan 2 tanaman sampel untuk setiap satuan percobaan. HASIL DAN PEMBAHASAN Kecepatan Muncul Tunas Dari hasil perhitungan kecepatan muncul tunas dan hasil analisis sidik ragamnya menunjukkan bahwa lama perendaman urine sapi berpengaruh nyata terhadap kecepatan muncul tunas pada stek mawar. Rata-rata kecepatan muncul tunas pada stek mawar disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Pengaruh lama perendaman urine sapi terhadap kecepatan muncul tunas pada stek mawar Lama Perendaman Urine Sapi Rata-rata kecepatan muncul tunas (hari) p 0 (tanpa perendaman) 25,75 ab 18,63 a 23,00 ab 29,13 ab 30,50 ab 34,00 b Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama menunjukkan perlakuan tersebut tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf 5%

Kecepatan muncul tunas (hari) 131 Dari Tabel 1 terlihat bahwa kecepatan muncul tunas pada stek mawar dengan perlakuan lama perendaman urine sapi p 1 (15 menit) tidak berbeda nyata dengan perlakuan p 0, p 2, p 3, dan p 4 tetapi berbeda nyata dengan perlakuan.dari data tersebut maka perlakuan lama perendaman urine sapi terbaik untuk kecepatan muncul tunas pada stek mawar didapatkan pada perlakuan p 1 dengan lama perendaman 15 menit. 40 35 30 25 20 15 10 5 0 p0 p1 p2 p3 p4 p5 Perlakuan Gambar 1. Grafik pengaruh lama perendaman urine sapi terhadap kecepatan muncul tunas pada stek mawar Dari grafik diatas terlihat bahwa semakin lama stek mawar direndam dalam urine sapi maka semakin lambat tunas yang muncul pada stek. Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan lama perendaman urine sapi menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap kecepatan muncul tunas pada stek mawar. Dari hasil uji beda nilai tengah terlihat bahwa hasil terendah pada menit dan hasil ini berbeda nyata terhadap perlakuan lain. Hal ini sesuai dengan penelitian Nilawati (2002) pemberian auksin berpengaruh nyata dengan waktu inisiasi tunas stek tanaman mawar. Hal ini dikatakan karena pemberian auksin eksogen (dari luar) akan meningkatkan aktifitasauksin endogen yang sudah ada pada stek, sehingga mendorong pembelahan sel dan menyebabkan tunas muncul lebih awal. Seperti juga pendapat Adrian dan Muniarti (2007) bahwa auksin selain dibutuhkan untuk pemanjangan sel akar, juga dapat merangsang pertumbuhan tunas. Panjang Tunas Dari hasil pengukuran panjang tunas pada umur 2, 4, 6 dan 8 minggu setelah tanam (mst) dan hasil analisis sidik ragamnya menunjukkan bahwa lama perendaman urine sapi berpengaruh nyata terhadap panjang tunas pada umur 2 mst dan tidak berpengaruh nyata pada umur 4 dan 8 mst. Sedangkan panjang tunas pada umur 6 mst berpengaruh sangat nyata.

132 Tabel 2. Pengaruh lama perendaman urine sapi terhadap panjang tunas stek mawar pada umur 2, 4, 6 dan 8 mst Lama Perendaman Rata-rata panjang tunas (cm) Urine Sapi 2 mst 4 mst 6 mst 8 mst p 0 (tanpaperendaman) 0,19 a 0,63 b 1,69 2,21 1,66 0,98 0,81 0,00 3,50 c 6,08 d 3,76 d 3,20 c 3,13 b 2,23 a 6,61 12,38 7,81 7,20 5,18 4,49 Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama menunjukkan perlakuan tersebut tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf 5% Dari Tabel 2 terlihat bahwa panjang tunas stek mawar umur 2 mst perlakuan lama perendaman urine sapi p 0 (tanpa perendaman) berbeda nyata dengan perlakuan p 1, p 2, p 3, p 4 dan p 5. Perlakuan lama perendaman p 1 (15 menit) berbeda nyata dengan p 0, p 2, p 3, p 4 dan p 5. Sedangkan pada perlakuan p 2, p 3, p 4 dan p 5 jika dibandingkan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Pada umur 4 dan 8 mst perlakuan lama perendaman urine sapi pada stek mawar untuk pengamatan panjang tunas tidak berpengaruh nyata. Panjang tunas stek mawar pada umur 6 mst perlakuan lama perendaman urine sapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan tetapi berbeda nyata dengan p 0, p 3, p 4 dan p 5.Dari data tersebut maka perlakuan lama perendaman urine sapi terbaik untuk panjang tunas pada umur 2, dan 6 mst didapatkan pada menit. Berdasarkan hasil analisis ragam terlihat bahwa perlakuan lama perendaman urine sapi menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap panjang tunas stek mawar pada umur 2 mst dan tidak berpengaruh nyata pada umur 4 dan 8 mst serta sangat berpengaruh nyata pada umur 6 mst. Dari hasil uji beda nilai tengah terlihat bahwa hasil tertinggi pada perlakuan p 1 dengan lama perendaman 15 menit dan hasil ini berbeda nyata dengan perlakuan lain. Diduga bahwa panjang tunas dipengaruhi oleh banyaknya jumlah akar pada stek serta panjang akar yang mampu menyerap unsur hara didalam tanah menjadi lebih banyak serta karena urine sapi mengandung auksin yang berperan dalam pemanjangan sel. Menurut Salisbury dan Ross (1992) pertumbuhan panjang tunas dipengaruhi oleh hormon auksin dan sitoknin. Sitokinin akan merangsang pembelahan sel melalui peningkatan laju sintesis protein, sedangkan auksin akan memacu pemanjangan sel-sel yang menyebabkan pemanjangan batang. Hasil penelitiannya pemberian urine sapi memberikan pengaruh yang nyata terhadap panjang tunas pada stek tanaman markisa. Sedangkan pada penelitian Nilawati (2002) yang memberikan perlakuan pemanasan dan pemberian auksin terdapat interaksi antara faktor pemanasan dan faktor auksin yang memberikan pengaruh pada panjang tunas stek mawar. Lakitan (2006) menyatakan bahwa pertambahan panjang tunas merupakan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan sel yang tergantung dari suplai unsur hara yang diberikan oleh akar untuk metabolisme dan sintesis protein. Hal inilah yang menyebabkan panjang tunas stek mawar tidak berpengaruh nyata pada umur 4 mst, diduga stek kekurangan air pada saat cuaca yang panas karena aktifitasauksin dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Dengan ketersediaan air yang cukup akan membentuk akar dalam pengambilan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk keperluan fotosintesis, karena kebutuhan air tercukupi, maka aktivitas fotosintesis akan meningkat. Dengan demikian fotosintesis akan menghasilkan organ yang banyak.panjang tunas stek mawar tidak memberikan pengaruh yang nyata pada umur 8 mst karena pada umur tersebut stek sudah muncul bunga sehingga masa vegetatif

133 tanaman melambat karena tanaman sudah memasuki masa generatif. Jumlah Daun Pertanaman Dari hasil perhitungan jumlah daun stek mawar pada umur 2, 4, 6 dan 8 mst dan hasil analisis sidik ragamnya menunjukkan bahwa perlakuan lama perendaman urine sapi berpengaruh nyata terhadap jumlah daun pada umur 2 dan 4 mst dan tidak berpengaruh nyata pada umur 6 dan 8 mst. Rata-rata jumlah tunas disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Pengaruh lama perendaman urine sapi terhadap jumlah daun stek mawar pada umur 2, 4, 6 dan 8 mst Lama Perendaman Rata-rata jumlah daun (helai) Urine Sapi 2 mst 4 mst 6 mst 8 mst p 0 (tanpaperendaman) b 0,75 b b 2,25 ab 8,63 b 4,38 ab 1,88 ab 1,25 ab 28,63 31,00 27,25 15,75 23,25 12,38 55,00 59,38 51,38 38,63 42,38 29,63 Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama menunjukkan perlakuan tersebut tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf 5% Dari Tabel 3 terlihat bahwa jumlah daun stek mawar pada umur 2 mst perlakuan lama perendaman urine sapi berbeda nyata dengan p 2, p 3, dan p 4 tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan p 0 dan p 5. Sedangkan pada perlakun p 2, p 3, p 4 dan p 5 jika dibandingkan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata.jumlah daun pada umur 4 mst perlakuan lama perendaman urine sapi pada stek mawar dengan perlakuan tidak berbeda nyata dengan perlakuan p 0, p 2, p 3, dan p 4 tetapi berbeda nyata dengan p 5 (75 menit).dari data tersebut maka perlakuan lama perendaman urine sapi terbaik untuk jumlah daun pada umur 2 dan 4 mstdidapatkan pada menit. Berdasarkan hasil analisis ragam terlihat bahwa perlakuan lama perendaman urine sapi menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap jumlah daun stek mawar pada umur 2 dan 4 mst dan tidak berpengaruh nyata pada umur 6 dan 8 mst. Dari hasil uji beda nilai tengah terlihat bahwa hasil tertinggi pada menit dan hasil ini berbeda nyata dengan perlakuan lain. Pada hasil penelitian Lusiana etal., (2012) pemberian urine sapi berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman sirih merah. Diduga bahwa selain hormon auksin yang terdapat dalam urine sapi juga terdapat hormon sitokinin yang berfungsi merangsang pembentukan daun pada stek. Cepatnya muncul tunas pada stek maka proses pertumbuhan pada stek akan lebih cepat pula sehingga pertambahan jumlah daun yang dihasilkan akan lebih banyak. Menurut Salisbury dan Ross (1992) auksin dapat memacu kerja sitokinin dalam proses pembelahan dan pembesaran sel, serta auksin juga dapat memacu kerja sitokinin dalam menginduksi enzim-enzim yang berfungsi dalam pembelahan sel terutama pada primordia daun. Sedangkan menurut Lakitan (2006) mekanisme masuknya unsur hara dan ZPT dalam sel tanaman melalui proses difusi pada sel tanaman yang dipengaruhi oleh permeabilitas membran sel dan perbedaan potensial air didalam dan diluar sel. Difusi air akan meningkatkan tekanan turgor dalam sel, sehingga air masuk kedalam vakuola yang selanjutnya akan mengatur pertumbuhan sel dan primordia daun. Jumlah daun stek mawar tidak memberikan pengaruh yang nyata pada umur 8 mst karena pada umur tersebut stek sudah muncul bunga sehingga masa vegetatif tanaman melambat karena tanaman sudah memasuki masa generatif.

134 Jumlah Akar Dari hasil perhitungan jumlah akar dan hasil analisis sidik ragamnya menunjukkan bahwa lama perendaman urine sapi berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah akar pada stek mawar. Rata-rata jumlah akar pada stek mawar disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Pengaruh lama perendaman urine sapi terhadap jumlah akar pada stek mawar Lama Perendaman Urine Sapi Rata-rata jumlahakar (buah) p 0 (tanpaperendaman) 34,38 c 39,75 e 37,88 e 34,50 d 31,75 b 30,38 a Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama menunjukkan perlakuan tersebut tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf 5% Dari Tabel 4 terlihat bahwa pada pengamatan jumlah akar pada stek mawar dengan perlakuan lama perendaman urine sapi berbeda nyata dengan perlakuan p 0, p 3, p 4 dan p 5 tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan. Dari data tersebut maka perlakuan lama perendaman urine sapi terbaik untuk jumlah akar pada stek mawar terlihat pada perlakuan dan. Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan lama perendaman urine sapi menunjukkan pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah akar pada stek mawar. Menurut Lakitan (2006) proses pembentukan akar meliputi proses sebagai berikut: Sel-sel meristem yang terletak diantara atau diluar jaringan pembuluh akan membelah diri kemudian memanjang membentuk kembali lebih banyak sel-sel yang nantinya berkembang menjadi bakal akar. Lalu sebagian dari sel-sel yang membelah akan membentuk ujung akar (root tip) dan tumbuh terus melewati korteks dan epidermis, dan akan muncul dibagian batang stek tersebut akar adventif. Akar adventif dihasilkan dari pembelahan sel pada lapisan luar floem. Perkembangan akar adventif dapat timbul dari jaringan kalus dan bakal akar (morfologi atau akar primordia). Sedangkan akar primer dari kalus muncul didaerah kambium vaskular dan berbatasan dengan jaringan floem (Lakitan, 2006). Menurut Wattimena (1987) bahwa auksin sebagai hormon pertumbuhan mempunyai pengaruh fisiologis terhadap aktifitas kambium. Pertumbuhan sekunder termasuk pembelahan sel-sel didaerah kambium dan pembentukan jaringan xilem dan floem dipengaruhi oleh IAA. Pembelahan selsel didaerah kambium dirangsang oleh IAA. Kemudian Naswir (2003) mengatakan bahwa keunggulan urine sapi adalah mempunyai kandungan unsur hara yang lengkap diantaranya N, P, K, Ca, Fe, Ma, Zn dan Zu. Di dalam urine sapi juga terkandung hormon zat perangsang tumbuh jenis auksin. Pemberian urine sapi dapat memberikan pengaruh pada jumlah akar yang terbentuk lebih banyak. Penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan lama perendaman urine sapi terbaik terhadap peubah kecepatan muncul tunas, panjang tunas, jumlah daun pertanaman dan jumlah akar ditunjukkan pada perlakuan p 1 dengan lama perendaman 15 menit. Hal ini diduga karena ketersediaan hormon bagi pertumbuhan stek mawar mencapai titik optimal pada perlakuan tersebut. Adanya pengaruh yang nyata dari perlakuan lama perendaman urine sapi pada menit apabila dibandingkan dengan tanpa perendaman serta perlakuan lainnya membuktikan bahwa dengan lama perendaman 15 menit pada konsentrasi urine sapi 15%/liter air sudah efektif bagi pertumbuhan stek mawar.

135 Semakin lama stek tersebut direndam dalam urine sapi tidak merubah pertumbuhan stek mawar, diduga karena mawar menyerap kandungan dalam urine sapi sesuai keperluan bagi pertumbuhannya. Semakin lama stek tersebut direndam tidak merubah keadaan karena kandungan hormon yang diperlukan stek mawar sudah cukup. Menurut Sari (2009) semakin lama perendaman maka semakin lama stek tersebut kontak dengan larutan urine sapi sehingga dapat menyebabkan kerusakan jaringan pada tanaman. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa perlakuan lama perendaman urine sapi berpengaruh nyata terhadap peubah kecepatan muncul tunas, panjang tunas umur 2 mst, jumlah daun umur 2 dan 4 mst, serta berpengaruh sangat nyata terhadap panjang tunas umur 6 mst dan jumlah akar.perlakuan lama perendaman urine sapi p 1 (15 menit) merupakan perlakuan terbaik terhadap pertumbuhan stek mawar pada setiap peubah yang diamati. Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan untuk menggunakan urine sapi dengan lama perendaman 15 menit pada penyetekan mawar dengan dosis 150 ml/liter air untuk memperoleh pertumbuhan yang lebih baik, serta melakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan ZPT lain untuk merangsang pertumbuhan stek mawar yang dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pertumbuhan stek mawar. DAFTAR PUSTAKA Adrian dan Muniarti.2007. Pemanfaatan Urine Sapi Pada Setek Batang Tanaman Jarak Pagar (JatrophacurcasL.). Jurnal Saint dan Teknologi. UNRI. Vol.6.No.2:1-8. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. 2013. Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Tanaman Mawar. http://www.bps.go.id/. Diakses tanggal 08 Februari 2014. Bangtani. 2012. Budidaya Mawar Sang Legenda. http://bangtani.blogspot.com/. Diakses tanggal 03 Maret 2014. Lakitan, B. 2006. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Lusiana, Riza Linda, dan Mukarlina. 2012. Respon pertumbuhan stek batang sirih merah (Piper crocatum Ruiz dan Pav) setelah direndam dalam urine sapi. Jurnal protobiont. Vol 2 (3) : 157-160. Naswir. 2003. Pemanfaatan Urine Sapi Yang Difermentasi sebagai Nutrisi Tanaman.http://soil.faperta.ugm.ac.id. Diakses tanggal03 Maret 2014. Nilawati, R. 2002. Peranan Auksin dan Pemanasan Terhadap Pertumbuhan Stek Tanaman Mawar. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. IPB. Priantyo, A.2002. Urine Sapi Harapan Petani Non Pestisida. Jurnal Saintdan Teknologi. Balai IPTEK dan BPPT. Vol. 10. No. 1: 18-29 Salisbury, F. B. & Ross, C. W. 1992. Fisiologi Tumbuhan Jilid 3. Institut Teknologi Bandung. Bandung. Sari, M. P. 2009. Pengaruh Lama Perendaman dalam Urine Sapi dan Dosis Pupuk Kandang Sapi terhadap Pertumbuhan Setek Nilam (Pogostemoncablin, Benth). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Wattimena, G. A. 1987. Diktat Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Pusat Antar Universitas Bioteknologi Institut Pertanian Bogor. Bogor.