BAB I PENDAHULUAN. untuk memasuki pendidikan lebih lanjut (Suyadi, 2010).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atiasih, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi. Salah satu di

BAB I PENDAHULUAN. tahun yang memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap lingkungan sekitar dan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Pendidikan Nasional berupaya terus menerus untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. bermain dan juga berbagai alat permainan anak-anak. Salah satu lembaga pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (Kurikulum 2004 Standar Kompetensi TK dan RA, 2004: 2). Suyanto (2005: 1)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bagi perkembangan yang selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bahasa anak untuk jenjang pendidikan selanjutnya Ruspitasari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode Mueller dalam

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari perkembangan di usia-usia dini seseorang. Perkembangan anak pada usia pra-sekolah

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pendidikan yang dilakukan pada anak sejak lahir hingga usia

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini ialah anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan

I. PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Anak-anak pada masa usia dini. jasmani sampai rohani. Dimana bentuk layanan tersebut diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hal tersebut, salah satu usaha yang dilakukan adalah mendidik anak

BAB I PENDAHULUAN. lahir sampai dengan usia enam tahun. Pemberian rangsangan pendidikan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-kanak berada pada jalur pendidikan formal yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. anak usia 0-6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum memasuki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang pasal 28 ayat 2 bahwa setiap anak berhak atas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat. dasar dan menjadi masa keemasan (golden age) bagi anak.

Di susun Oleh: PUJI RAHAYU A

BAB I PENDAHULUAN. sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Pendidikan usia dini dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-6 tahun dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wiwih,2013

I. PENDAHULUAN. perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik pada

BAB I PENDAHULUAN. sejak lahir sampai usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini merupakan salah satu makhluk yang selalu tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pra sekolah yang terdapat di jalur pendidikan sekolah (PP. TK adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini tumbuh subur di masyarakat, baik dalam bentuk formal dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kepedulian terhadap perkembangan bangsa dan negaranya (Izhar,1998).

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. yang di selenggarakan di lingkungan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, melalui bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung di

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu pendidikan

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : DIAN KRISNAYANTI NPM:

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada materi yang terdapat dalam kurikulum tersebut. Strandar

BAB I PENDAHULUAN. cara belajar anak dibuat yang menyenangkan. Di usia 5 6 tahun anak

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun atau sejak lahir hingga berusia kurang lebih delapan (0-8) tahun.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A RA KM MIFTAHUL HUDA PULOSARI KECAMATAN PAPAR KABUPATEN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. TK ini berada di tengah-tengah Kota Gorontalo dan telah banyak menamatkan anak

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

I. PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan. selanjutnya. Masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan anak dalam

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak usia dini diharapkan tumbuh dan berkembang sesuai

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah kognitif sering kali dikenal dengan istilah intelek. Intelek

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB I PENDAHULUAN. terampil berbahasa Indonesia yang baik dan benar. ragam. Untuk memperoleh keterampilan berbahasa, mula-mula anak pada

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini (AUD) merupakan kelompok usia yang berada dalam. proses perkembangan unik, karena proses perkembangannya (tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Oleh: Dibimbing oleh : 1. Dema Yulianto, M.Psi 2. Anik Lestariningrum, M.Pd

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

I. PENDAHULUAN. Pendidkan anak usia dini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Dari bagian-bagian itu tidak

*Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 0 Universitas Negeri Padang

BAB I PENDAHULUAN. Anak secara naluriah aktif bergerak, anak akan menuju ke mana saja sesuai dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan modalitas belajar sebagai jaringan untuk pembelajaran dan

PERANAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DALAM PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DI KELOMPOK B TK PGRI BAIYA

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun menurut. Undang-Undang Republik Indonesia, dan 0-8 tahun menurut

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditunjukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. yang kreatif, mandiri dan professional dibidangnya masing-masing, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Melda, 2013

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan suatu masa keemasan (golden Age) dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan serangkaian upaya sistematis dan terprogram dalam melakukan pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan lebih lanjut (Suyadi, 2010). Usia dini atau usia pra sekolah merupakan usia yang efektif untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki setiap anak. Pengembangan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara termasuk dalam pengenalan bahasa. Pengenalan bahasa di Taman Kanak-kanak (TK) tidak hanya berhubungan dengan membaca saja, tetapi juga kemampuan lain seperti penguasaan kosa kata, pemahaman, dan kemampuan berkomunikasi. Menurut Piaget (dalam Dhieni, 2005) berpikir sebagai prasyarat berbahasa, terus berkembang sebagai hasil dari pengalaman dan penalaran. Perkembangan berbahasa bersifat progresif dan terjadi pada setiap tahap perkembangan. Perkembangan anak secara umum dan perkembangan bahasa awal anak berkaitan erat dengan berbagai kegiatan anak, objek, dan kejadian yang mereka alami dengan menyentuh, mendengar, melihat, merasa dan membau. Teori kognitif memandang bahwa perkembangan 1

aspek bahasa tidak terlepas dari konteks sosial dan perkembangan kognitif anak. Pembelajaran di Taman Kanak-kanak (TK) menerapkan prinsip bermain sambil belajar. Bermain merupakan cara yang paling efektif untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki setiap anak, begitu juga menurut Suyadi (2010) mengatakan bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Pengembangan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara termasuk melalui permainan pengenalan huruf. Permainan pengenalan huruf di Taman Kanak-kanak (TK) sebaiknya yang mudah diterima oleh siswa usia dini sehingga pembelajaran tidak membosankan. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara bervariasi, menarik dan menyenangkan. Hal tersebut berbanding terbalik dengan kondisi yang ada di di TK A Dharma Wanita 1 Ngraji. Dari jumlah siswa sebanyak 16 siswa di kelas TK A Dharma Wanita 1 Ngraji, didapatkan 10 anak yang belum mampu memahami konsep huruf dengan baik sedangkan 6 anak sudah menguasai huruf dengan baik. Permasalahan yang terjadi diantaranya anak belum mampu dalam membedakan antara huruf b dan d serta p dan q. Ketika anak diberi lembar kerja untuk mencocokan huruf tersebut dengan gambar masih sering didapatkan kesalahan dalam mencocokkan, selain itu ketika anak diminta menuliskan huruf b, d, p dan q masih sering mengalami kebingungan dalam penulisan. 2

Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, cara membedakan huruf b, d, p dan q huruf kepada anak masih kurang bervariasi, antara lain dalam membedakan huruf kepada anak, guru lebih banyak menggunakan media yang kurang menarik minat anak seperti guru hanya terpaku dengan majalah-majalah yang ada di TK dimana didalam majalah tersebut sebagian besar aktivitas hanya mewarnai dan menebalkan huruf, pada saat guru memberikan tugas menebalkan huruf anak hanya mengerjakannya pada buku mereka masing-masing, sehingga pembelajaran masih terpusat pada guru dan anak kurang berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran. Selain itu tidak adanya Alat Permainan Edukatif (APE) yang menunjang proses pembelajaran mengenal huruf dimana guru hanya terpaku pada papan huruf dan poster huruf yang ada di TK saja sehingga rasa ingin tahu anak tidak berkembang. Pengenalan huruf pada anak usia dini beraneka ragam caranya. Anak-anak berhubungan dengan beragam bentuk simbol jauh sebelum dapat membaca dan menulis. Sebagai dasar dalam pengenalan huruf pendidik seharusnya menyediakan media pembelajaran yang mudah diterima oleh anak, salah satu diantaranya dengan media pembelajaran. Kegiatan belajar yang disertai dengan penggunaan media pembelajaran yang tepat akan dapat menunjang proses pembelajaran. Salah satu media yang digunakan misalnya dengan kartu huruf bergambar. Kartu huruf bergambar disini merupakan media pembelajaran yang mencakup beberapa aspek yakni aspek visual dan auditif. Fungsi kartu 3

huruf bergambar dalam dunia anak harus dapat bersifat menyenangkan, tidak mudah membosankan untuk anak, sesuai dengan kebutuhan anak. Mengingat masalah di atas, apabila tidak segera diatasi akan berakibat munculnya masalah-masalah baru seperti anak akan semakin kesulitan dalam membedakan huruf. Dengan ini, peneliti ingin memecahkan permasalahan yang terjadi dengan metode permainan kartu huruf bergambar. Dengan bermain kartu huruf bergambar diharapkan tingkat kemampuan anak dalam membedakan huruf dapat meningkat. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengambil judul Peningkatkan Kemampuan Membedakan Huruf b, d, p dan q Melalui Permainan Kartu Huruf Bergambar Pada Siswa di TK A Dharma Wanita 1 Ngraji Tahun Pelajaran 2013 / 2014. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan kasus yang sudah saya uraikan pada latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah dengan permainan kartu huruf bergambar dapat meningkatkan kemampuan membedakan huruf b, d, p dan q pada siswa di TK A Dharma Wanita 1 Ngraji Tahun Pelajaran 2013 / 2014?. 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui peningkatkan kemampuan membedakan 4

huruf b, d, p dan q melalui permainan kartu huruf bergambar pada siswa di TK A Dharma Wanita 1 Ngraji Tahun Pelajaran 2013 / 2014. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pendidikan anak mengenai penggunaan media untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf anak usia dini. 1.4.2 Manfaat Praktis 1.4.2.1 Bagi anak 1. Anak dapat membedakan huruf b, d, p dan q melalui media permainan kartu huruf bergambar yang menyenangkan, sehingga dapat menumbuhkan minat anak dalam belajar membedakan huruf b, d, p dan q sambil bermain sesuai dengan kebutuhan anak. 2. Kemampuan anak dalam membedakan huruf b, d, p dan q dengan permainan kartu huruf bergambar dapat meningkat. 1.4.2.2 Bagi Guru 1. Untuk menambah wawasan dan pengalaman guru dalam menerapkan berbagai permainan pembelajaran di Sekolah. 2. Guru semakin mantap dalam mempersiapkan materi dan strategi pembelajaran dalam proses pembelajaran membedakan huruf. 1.4.2.3 Bagi Sekolah 1. Dapat memfasilitasi dan memotivasi anak dalam membedakan huruf b, d, p dan q melalui media kartu huruf bergambar. 5