Muhammad Aswan (L2F008064), Ir. Sudjadi, M.T. ( )

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS DAN PERBANDINGAN TRAFIK JARINGAN SOFTSWITCH TIAP TRUNK PADA BULAN JANUARI DAN FEBRUARI DI STO MAJAPAHIT

Makalah Seminar Kerja Praktek PENGGUNAAN SOFTSWITCH PADA VOICE OVER INTERNET PROTOCOL

Andrias Danang Suseno Warsun Najib Samiyono. Abstrak

ANALISIS TRAFIK TRUNK GATEWAY

TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NGN PSTN TO PSDN FOR TEKNOLOGI SOFTSWITCH

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Permasalahan

ANALISIS KINERJA SWITCHING MENGGUNAKAN MOBILE SOFTSWITCH

TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NEXT GENERATION NETWORK PERFORMANCE (NGN) QoS ( Quality Of Service ) Dosen Pengampu : Imam MPB, S.T.,M.T.

Makalah Server VOIP Softswitch. Kelompok 1. XI TKJ 1 SMK N 7 (STM Pembangunan Semarang)

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah

Andrias Danang Suseno, Warsun Najib, Samiyono

JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2 IP - PBX

Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS

Makalah Seminar Kerja Praktek. PERANGKAT MOBILE MEDIA GATEWAY R5.0 (M-MGW R5.0) PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM (NSS) PT. INDOSAT, Tbk SEMARANG

56 Jurnal Teknik Elektro Vol. 3 No.1 Januari - Juni STUDI PERENCANAAN JARINGAN SOFTSWITCH PADA LEVEL TRUNK Nur Iksan, Wahyu Dewanto ABSTRAK

Komputer, terminal, telephone, dsb

STT Telematika Telkom Purwokerto

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam industri maupun aktifitas kehidupan. Perkembangan yang ramai

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan modular dengan berbasis teknologi IP (Internet

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi dapat bermacam-macam. Contohnya , telepon, short messaging. services (SMS), surat, chatting, dan sebagainya.

Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS

TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI. Triple Play. Disusun Oleh : Intan Budi Harjayanti ( )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena melalui komunikasi kita bisa menyampaikan ide atau

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perbandingan antara NGN dengan PSTN dan Internet [ 1] Analisa penerapan enum, Nurmaladewi, FT UI, Gunawan Wibisono

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dan dapat dilakukan tidak hanya secara langsung tetapi juga. mendukung hal tersebut adalah jaringan komputer.

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. Adanya pertumbuhan permintaan komunikasi suara, data dan gambar. 2. Perlunya kesederhanaan, fleksibilitas dan biaya yang

Memahami proses switching dalam sistem telepon Memahami rangkaian switching yang digunakan dalam sistem komunikasi telepon Menjelaskan aplikasi dan

ANALISIS KINERJA SWITCHING MENGGUNAKAN MOBILE SOFTSWITCH. Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan dalam menyelesaikan

Bab 2. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

Perbandingan Kinerja Speech Codec G.711 dan GSM pada Implementasi Softswitch dengan Protokol SIP

Desain Migrasi Jaringan TDM Ke Jaringan Berbasis IP Menggunakan Teknologi Softswitch. Arvi Nayaprama/

A I S Y A T U L K A R I M A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet.

TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NGN PERFORMANCE IP MULTIMEDIA SUBSYSTEM

ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN

Masa Depan Jaringan Teknologi

BAB II DEFENISI NGN DAN ENUM

Bab 9. Circuit Switching

Implementasi Electronic Number Mapping (ENUM) Berbasis SIP Pada Jaringan Telepon Internet

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TUGAS AKHIR ANALISIS PERFORMANSI TEKNOLOGI GPON (GIGABIT- CAPABLE PASSIVE OPTICAL NETWORK) UNTUK LAYANAN TRIPLE PLAY

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1

Modul 3 Teknik Switching dan Multiplexing

TUGAS AKHIR ANALISA MESSAGE ISUP TRUNK INTERKONEKSI INDOSAT-TELKOM PASKA MIGRASI GATEWAY INTERKONEKSI PSTN TELKOM SEMARANG

BAB III PEMBAHASAN. Kerja Praktek dimulai pada tanggal 5 Juli hingga 31 Juli 2010.

ISDN. (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1

Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol

Makalah Seminar Kerja Praktek Analisa Kegagalan Panggil Pada Sentral Telepon Digital

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi telah berdampak sangat luas dalam bisnis, dan gaya hidup

7.1 Karakterisasi Trafik IP

JARINGAN DAN LAYANAN KOMUNIKASI. Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 2006

BAB I PENDAHULUAN. I.1. LatarBelakang

IMPLEMENTASI SOFTSWITCH CLOUDWARE PADA PT INFOKOM INTERNUSA

Catur Hendratmojo, Selo

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis, teknologi dan gaya hidup manusia saat ini. Teknologi-teknologi baru di bidang

DIGITAL LINE UNIT (DLU) PADA SENTRAL SWITCHING ELECTRONIC WAHLER SYSTEM DIGITAL (EWSD) PT.TELKOM TBK REGIONAL PANGKALPINANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Objek Studi

voip Di susun : Fariansyah Gunawan Nim : Semester : IV

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP

TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA MULTIPLEXER PADA ISDN (INTEGRATED SERVICE DIGITAL NETWORK) Oleh MAISARAH HARAHAP

BAB I PENDAHULUAN.

Mata Kuliah Jaringan Telekomunikasi dan Informasi /

Pokok Bahasan dan TIU Sub Pokok Bahasan dan TIK Teknik Pembelajaran

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~

PERANCANGAN NGN BERBASIS OPEN IMS CORE PADA JARINGAN MPLS VPN

KOMUNIKASI DATA. Oleh : 1. M. Faisal Risqiansyah Muhammad Ismail Nida Nurvira

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS DIGITAL SUBSCRIBER LINE (DSL) Modul 6 Jaringan Teleponi. Prima Kristalina PENS (Desember 2014)

BAB III SENTRAL TELEPON DIGITAL EWSD. Electronic Wahler System Digital (EWSD) atau Digital Electronic Switching

BAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA. depan. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan salah satu teknik

BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada Next Generation Network (NGN) yang kemungkinan besar

BAB V SIGNALING. (CAS dan CCS7 Lihat Software) Oleh : Suherman, ST.

I. PENDAHULUAN. Dunia semakin membutuhkan komunikasi yang cepat dan tepat, namun

BAB I PENDAHULUAN I 1

Voice over Internet Protocol Kuliah 6. Disusun oleh : Bambang Sugiarto

BAB II LANDASAN TEORI

Corporate Business Solution

SOFTSWITCH SEBAGAI PELUANG EFISIENSI JARINGAN MASA DEPAN

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus

Analisa Performansi Pengiriman Short Message Service (SMS) Pada Jaringan CDMA

MAKALAH SWITCHING & SIGNALING

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version -

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas

TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DAN ANALISA. BANDWIDTH VoIP O L E H WISAN JAYA

BAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, user komputer mulai menggunakan surat elektronik atau

ISDN. (Integrated Services Digital Network)

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.


BAB 1 PENDAHULUAN. sentralisasi dan optimasi kerja (Yuhefizar, 2003). sebagai VOIP (Voice Over Internet Protocol). VOIP mengubah gelombang analog

ANALISIS PERFORMANSI PENGIRIMAN SHORT MESSAGE SERVICE UNTUK PELANGGAN PRABAYAR PADA JARINGAN CDMA DI PT TELKOM FLEXI MEDAN

ANALISIS TRAFIK SUARA JARINGAN KOMUNIKASI TELEPON PT. BADAK NGL BONTANG KALIMANTAN TIMUR

BAB III PEMBAHASAN. 1.1 Jadwal Kerja Praktek. Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT. Telekomunikasi, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Institut Teknologi Telkom - Bandung 1

Transkripsi:

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK ALUR MIGRASI TRAFIK OLO (OTHER LICENSED OPERATOR) TRUNK SOLO DARI TEKNOLOGI TIME DIVISION MULTIPLEXING KE SOFTSWITCH PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK. DIVISI REGIONAL IV PROVINSI JAWA TENGAH DAN DIY Muhammad Aswan (L2F008064), Ir. Sudjadi, M.T. (195906191985111001) Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jalan Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang Kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024) 746055 aswanwawan442@yahoo.com Abstrak Next Generation Network atau sering disingkat dengan NGN merupakan suatu jaringan telekomunikasi masa depan yang diinginkan untuk mampu meningkatkan kinerja dan efisiensi suatu badan pelayanan telekomunikasi. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. sebagai suatu badan pelayanan jasa telekomunikasi terbesar di Indonesia sedang melakukan usaha untuk mencapai Next Generation Network. Hal ini ditunjukkan dengan proses migrasi perangkat switching yang sebelumnya berbasiskan Time Division Multiplexing menjadi teknologi Softswitch. Teknologi Softswitch merupakan teknologi switching berbasiskan paket sehingga dapat diaplikasikan secara Triple Play, yaitu multimedia, data dan suara. Dengan adanya migrasi ini, diharapkan adanya efisiensi dalam pelayanan telekomunikasi dan transmisi serta dapat memenuhi semua kebutuhan pelanggan. Kata Kunci NGN, Softswitch, triple play, TDM I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepercayaan dan kepuasan pelanggan merupakan faktor yang sangat esensial dalam bisnis jasa telekomunikasi. Ketatnya persaingan antar operator telekomunikasi menuntut tiap operator untuk selalu menjaga perangkatnya agar dapat selalu bekerja secara optimal demi menciptakan kepuasan layanan pada pelanggan, sehingga pada akhirnya menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Oleh karena itu, sejalan dengan meningkatnya permintaan jasa telekomunikasi maka perlu direncanakan suatu fasilitas telekomunikasi yang mampu mengatasi peningkatan tersebut. Perencanaan yang dilakukan harus dapat menghasilkan tingkat pelayanan yang baik dan dapat diandalkan, sebab peningkatan permintaan jasa telekomunikasi akan menimbulkan masalah rumit yaitu semakin meningkatnya kemacetan dalam jaringan akibat meningkatnya aliran trafik. Next Generation Network atau sering disingkat dengan NGN merupakan suatu jaringan telekomunikasi masa depan yang diinginkan untuk mampu meningkatkan kinerja dan efisiensi suatu badan pelayanan telekomunikasi. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. sebagai suatu badan pelayanan jasa telekomunikasi terbesar di Indonesia sedang melakukan usaha untuk mencapai Next Generation Network. Hal ini ditunjukkan dengan proses migrasi perangkat switching yang sebelumnya berbasiskan Time Division Multiplexing menjadi teknologi Softswitch. Teknologi Softswitch merupakan teknologi switching berbasiskan packet sehingga dapat diaplikasikan secara Triple Play, yaitu multimedia, data dan suara. Dengan adanya migrasi ini, diharapkan adanya efisiensi dalam pelayanan telekomunikasi dan transmisi serta dapat memenuhi semua kebutuhan pelanggan. 1.2 Tujuan Tujuan makalah ini adalah : a. Mempelajari teknologi Softswitch beserta fungsi dan komponennya. b. Mempelajari alur migrasi teknologi TDM ke Softswitch yang sedang dilakukan PT. Telekomunikasi Indonesia Divisi Regional IV trafik OLO trunk Solo. c. Mengetahui dampak migrasi pada trafik pelanggan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah pada makalah ini adalah : 1. Menerangkan pengertian dan jenis-jenis switching secara umum saja.

2. Menerangkan pengertian dan prinsip dasar jenis multiplexing berbasiskan waktu (TDM) saja. 3. Menerangkan pengertian dan atribut NGN secara global tidak melihat pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 4. Menerangkan pengertian dan atribut Softswitch secara global tidak melihat pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 5. Menjelaskan perbandingan arsitektur network pra dan pasca migrasi. 6. Hanya menjelaskan alur migrasi trafik OLO trunk Solo beserta dampaknya. 7. Tidak menjelaskan pengertian dan fungsi detail tentang komponen sentral telepon, signalling, dan trunk. 8. Menjelaskan performa trafik pra dan pasca migrasi dilihat dari intensitas trafiknya saja. sirkuit itu dilepaskan, dan koneksi baru bisa disusun. 2. Packet switching adalah metode jaringan komunikasi digital yang dikelompokkan menurut semua data yang ditransmisikan, terlepas dari konten, jenis, atau struktur kedalam blok yang sesuai dengan ukuran yang disebut paket. 2.2 Time Division Multiplexing TDM merupakan proses multiplexing dengan cara membagi waktu menjadi slot-slot waktu yang menyatakan informasi dari tiap kanal. Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Switching Dalam hubungan telekomunikasi diperlukan proses penyambungan/switching sehingga interkoneksi dapat dengan mudah dilakukan. Untuk terlaksananya penyambungan, maka perangkat switching dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang melakukan fungsi pengontrolan, penyambungan maupun pengebelan. Contoh sederhana hubungan dengan N pelanggan terdapat N-1 saluran/pelanggan atau N(N-1)/2 saluran Gambar 2.1 Hubungan dengan N pelanggan Hubungan sejumlah pelanggan telepon yang banyak secara langsung tidak efisien karena dibutuhkan saluran yang besar jumlahnya dan jaringan akan menjadi rumit. Sistem switching dibangun dan diletakan diantara pelangganpelanggan tersebut yang dikenal sebagai suatu sentral atau exchange. Jenis-jenis switching ada 2, yaitu circuit switchin dan packet switching. 1. Circuit switching adalah jaringan yang mengalokasikan sebuah sirkuit (atau kanal) yang dedicated di antara nodes dan terminal untuk digunakan pengguna untuk berkomunikasi. Sirkuit yang dedicated tidak dapat digunakan oleh penelepon lain sampai Gambar 2.3 Prinsip TDM 2.3 Next Generation Network NGN dirancang untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur infokom abad ke 21. Konsepnya lebih dari sekedar Internet yang digabungkan dengan PSTN (dan ISDN). Feature NGN, dibandingkan dengan PSTN dan Internet saat ini dipaparkan dalam table 2.1 [Moradessi- Mohan 2000]. Tabel 2.1 Perbandingan feature PSTN, Internet, dan NGN [Moradessi-Mohan 2000] Parameter PSTN/IN Internet NGN Multimedia No Yes Yes Services QoS-enabled Yes (voice) No Yes Network Yes No Yes intelligence Intelligent CPE No Yes Yes Underlying TDM Packet Packet transport network Service architecture Semidistinct Ad-hoc Distinct Integrated control No Yes Yes and management Service reliability High Low High Service creation Complex Ad-hoc Systematic Ease of use of Medium High High services Evolvability/modula Low Medium High rity Time to market of Long Short Short services Architecture openness Low High High

2.3.1 Arsitektur NGN NGN disusun dalam blok-blok kerja yang terbuka, dan bersifat open system, seperti dipaparkan dalam gambar di bawah. Empat blok utama adalah: Services and Applications, Control and Signalling, Transport, dan Network Management. Setiap blok memiliki pengembangan yang terbuka lebar, namun harus selalu dapat dikomunikasikan dengan pengembangan blok-blok lainnya untuk mendukung evolusi network secara bersamasama. 2.4.3 Arsitektur dan Komponen Utama Gambar 2.6 Arsitektur Softswitch Gambar 2.4 Blok diagram arsitektur NGN 2.4 Teknologi Softswitch 2.4.1 Latar Belakang Softswitch Ada beberapa penyebab yang mendorong perkembangan jaringan telekomunikasi yaitu : Permintaan publik akan adanya pelayananpelayanan (fitur -fitur) telekomunikasi yang mampu memenuhi semua kebutuhan mereka untuk berkomunikasi. Perlu adanya suatu jaringan telekomunikasi untuk masa depan yang bersifat global atau terbuka, seperti jaringan IP. Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut diciptakan suatu solusi dalam teknik switching yang dinamakan softswitch. 2.4.2 Perbandingan Softswitch dengan Switch Telepon Konvensional Ada beberapa perbedaan yang membuat softswitch lebih handal. Tabel 2.2 Perbandingan Softswitch vs Conventional Telephone Switch Atribut Sofswitch Switch Konvensional Metodologi Berbasis Berbasis sirkit switching software Fleksibilitas Tinggi Rendah Kemampuan Mudah Sulit berintegrasi Kemampuan Luas Terbatas multimedia Video conferencing Lalu lintas yang didukung Kualitas yang lebih baik Suara, data, video, fax Ya Pada umumnya suara 1. Gateway Controller (GC) GC bertanggungjawab untuk menjembatani jaringan dengan karakteristik yang berbeda, termasuk PSTN, SS7, dan jaringan IP. Sebuah GC dikombinasikan dengan MG dan SG merepresentasikan konfigurasi minimum dari suatu softswitch. Elemen kontrolnya sering dikenal sebagai Media Gateway Controller (MGC) yang berfungsi : 1. Sebagai call agent 2. Basic calling feature 3. Feature creation environment. 4. Interworking 5. Call Routing dan Accounting 2.4.3.1Signaling Gateway (SG) Signaling Gateway (SG) merupakan suatu signaling agent yang menerima dan mengirim pensinyalan pada jaringan IP. 2.4.3.2Media Gateway (MG) MG berfungsi sebagai antarmuka dua jaringan yang berbeda protokol, seperti antara jaringan PSTN dengan jaringan IP dan sebaliknya. Beberapa gateway yang sering digunakan : 1. Trunking Gateway (TG) : adalah media gateway yang menjalankan fungsi merutekan trafik dari jaringan PSTN / PLMN (jaringan mobile). 2. Access Gateway (AG) : adalah media gateway yang menjalankan fungsi menghubungkan softswitch dengan terminal pelanggan (CPE). Access Gateway berfungsi mengkonversi format trafik paket IP ke / dari format sesuai jenis terminal pelanggan dan sebaliknya.

2.4.3.3 Media Server (MS) Media Server (MS) adalah elemen jaringan softswitch yang berfungsi mendukung aplikasi seperti messaging, audio-video conferencing, announcement, music-on-hold, dsb. 2.4.3.4Feature Server (FS) Feature Server (FS) adalah elemen jaringan softswitch yang berfungsi menyediakan fiturfitur untuk layanan teleponi dan dapat dikembangkan sendiri fitur-fiturnya. 2.4.4 Fungsi Softswitch 1. Fungsi Switching 2. Fungsi Kontrol 3. Fungsi Pensinyalan 4. Fungsi Interface 2.5 Teori Trafik 2.5.1 Definisi Trafik Secara umum, pengertian trafik adalah perpindahan suatu benda dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam lingkungan telekomunikasi benda adalah berupa informasi yang dikirim melalui media transmisi. Sehingga trafik dapat didefinisikan sebagai perpindahan informasi (pulsa, frekuensi, percakapan, dsb) dari suatu tempat ke tempat lain melalui media telekomunikasi. 2.5.2 Besaran dan Satuan Trafik Volume trafik dapat ditentukan dengan mengalikan jumlah panggilan dengan rata-rata waktu pendudukan sebagai berikut. (2.1) V = Volume Trafik n = jumlah panggilan h = Rata-rata waktu pendudukan (mean holding time) Intensitas Trafik adalah jumlah waktu pendudukan persatuan waktu atau volume trafik (V) dibagi dengan periode waktu pengamatan (T). III.PEMBAHASAN Dalam memenuhi permintaan customer, Telkom haruslah melakukan inovasi dan riset tersendiri guna meningkatkan kualitas pelayanan. Dari sisi network, diwujudkan dengan network evolution. Dengan adanya network evolution, diharapkan dapat memenuhi tujuan yang diinginkan dari sisi penyedia layanan maupun dari sisi customer. Bentuk network evolution Telkom adalah beralihnya dari yang biasa disebut Traditional Network ke Next Generation Network (NGN). Diharapkan, dengan tercapainya NGN, semua kebutuhan telekomunikasi dapat dilayani dengan perangkat yang minim dan fungsi Triple Play dapat tercapai. Berkaitan dengan proses migrasi ini, dapat kita bagi menjadi tiga tahapan, yaitu : 1. Traditional Full Services Network 2. Transition Full Services Network 3. NGN Full Services Network Ciri khas NGN adalah teknologi Softswitch. Teknologi Softswitch merupakan teknologi switching berbasiskan IP sehingga semua layanan multimedia, data dan suara dapat diolah berdasarkan paket-paket IP. Karena berbasiskan IP, tentu saja dalam pentransmisian multimedia, data dan suara dapat dilayani dengan hanya satu perangkat, yaitu Softswitch tersebut. Pada makalah ini akan dibahas mengenai tahapan kedua, Transition Full Services Network, pada PT. Telekomunikasi Indonesia Divisi Regional (Divre IV) Provinsi Jawa Tengah dan DIY. Akan tetapi hanya dikhususkan pada migrasi trafik Other Licensed Operator (OLO) pada trunk Solo ke Softswitch. 3.1 Konfigurasi Jaringan Telekomunikasi PT. Telekomunikasi Indonesia Divisi Regional Iv 3.1.1 Konfigurasi Network Pra Migrasi (2.2) A = Intensitas trafik Rumus lain dari intensitas trafik dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah panggilan per waktu pengamatan dengan rata-rata waktu pendudukan atau : (2.3) A = Intensitas trafik (erlang) y = jumlah panggilan per satuan waktu pengamatan h = mean holding time Gambar 3.1 Konfigurasi network dengan teknologi TDM Jawa Tengah dan DIY Pada gambar terlihat bahwa terdapat dua sentral trunk yang berlokasi di Semarang dan Solo. Masing-masing sentral membawahi

beberapa host yang merupakan PSTN network. Masing-masing trunk membawahi beberapa host, akan tetapi sebenarnya masing-masing trunk terhubung dengan semua host. Hal ini dikarenakan ketika terjadi permasalahan pada salah satu trunk, maka fungsi trunk tersebut dialihkan ke trunk satunya. Contohnya, ketika trunk Solo tidak berfungsi maka trunk Semaranglah yang menggantikan fungsi trunk Solo. Jadi tiap trunk harus memiliki database yang sama. Terlihat bahwa jenis host juga terbagi menjadi 3, yaitu jenis EWSD, AT&T, dan NEAX. Ketiganya merupakan jenis host yang berbasis TDM. EWSD, AT&T, dan NEAX merupakan nama merk sentral yang masingmasing memiliki kelebihan dan kekurangan tapi dengan fungsi yang sama. Untuk pensinyalannya digunakan Sistem Signalling 7 (SS7). Letak titik pensinyalan ini terpisah dengan trunk. STP ( Signalling Transfer Point) merupakan titik dimana pensinyalan itu dilakukan. Lokasinya berada di Solo dan Semarang. Kinerja keduanya sama dengan trunk, yaitu kesamaan database dan apabila salah satu STP tidak berfungsi, dapat digantikan dengan STP yang lain. 3.1.2 Konfigurasi Network Masa Transisi Pada teknologi Softswitch, peran sentral trunk digantikan oleh suatu perangkat Softswitch. Konfigurasi jaringannya digambarkan pada Gambar 3.2. ketika salah satu tidak berfungsi maka akan digantikan fungsinya dengan yang lain. Karena masih adanya TDM network yaitu PSTN, maka perlu adanya suatu gateway yang berfungsi sebagai interface antara TDM network dan IP network. Fungsi ini dilakukan oleh trunk gateway. Terdapat tiga lokasi trunk gateway yang masing-masing membawahi PSTN network (TDM), yaitu Solo, Semarang dan Yogyakarta. Perbedaan penting antara TDM network dan IP network adalah sistem signalingnya. Pada TDM network, diperlukan signaling jenis SS7 dengan protokolnya adalah ISDN User Part (ISUP). Sedangkan pada IP network, signallingnya tidak ada, karena data dikirimkan melalui paket. Sehingga pada IP network dikenal dengan Session Initiation Network (SIP). 3.2 Migrasi TDM ke Softswitch Trafik OLO Trunk Solo Penggunaan teknologi Softswitch sebenarnya sudah dimulai semenjak tahun 90- an. Akan tetapi, Softswitch tersebut belum digunakan sepenuhnya. Penggunaan Softswitch dilakukan secara bertahap melalui proses migrasi. Sampai sekarang ini proses migrasi masih berjalan. PSTN network di bawah sentral trunk yang melayani telepon rumah sudah dialihkan ke Softswitch. Yang masih dalam proses adalah migrasi trafik OLO. OLO atau Other Licensed Operator merupakan operator penyedia layanan telekomunikasi selain Telkom. Contohnya, Indosat dan Telkomsel. Trafik OLO sampai sekarang masih dalam proses migrasi. Gambar 3.2 Konfigurasi network dengan teknologi Softswitch Jawa Tengah dan DIY Terlihat pada gambar bahwa hanya terdapat satu perangkat Softswitch yang berada di Semarang. Perangkat tersebut mampu melayani trafik telekomunikasi se-jawa Tengah dan DIY. Softswitch ini memiliki hubungan dual homing dengan softswitch Bandung. Fungsinya mirip dengan hubungan trunk pada network tradisional Semarang-Solo. Masing-masing Softswitch memiliki database yang sama, dan Gambar 3.3 Tahapan migrasi trafik trunk Solo

3.3 Dampak yang Terjadi 1. Ledakan trafik OLO dan host pada trunk gateway Solo 2. Trafik trunk gateway dibandingkan dengan trafik trunk Solo sebelum migrasi lebih rendah 3. Bertambahnya efisiensi saluran 4. Biaya pemeliharaan perangkat berkurang 5. Banyaknya perangkat TDM nonaktif yang tidak dipakai 3.4 Performa Trafik Pra Migrasi Perancangan suatu jaringan akan dikatakan sukses apabila, performa yang ditunjukkan oleh jaringan tersebut sudah baik. Artinya, performa jaringan tersebut sudah memenuhi tujuan awal perancangan. Tujuan perancangan jaringan telepon TELKOM adalah mendapatkan persentasi keberhasilan layanan telepon dari dan ke customer yang tinggi. Demi mencapai tujuan tersebut, perlu diadakan evaluasi jaringan dengan melihat performansi trafik secara rutin. Pada laporan ini akan dibahas mengenai performa trafik OLO pra dan pasca migrasi ke teknologi Softswitch untuk Sentral Solo. Untuk OLO yang tergabung dalam jaringan TELKOM adalah Telkomsel, Indosat, Mobile 8, Bakrie Telecom, Gaharu, Smart, Excelcom, HCPT dan Gaharu. Performa trafik pra migrasi akan didasarkan pada trafik Sentral Trunk Solo dalam 3 bulan sebelum migrasi, yaitu bulan Januari, Februari, dan Maret. Berikut ini adalah performa trafik pra migrasi. Tabel 3.1 Trafik OLO Trunk Solo pra migrasi Bulan Incoming Outgoing Total Traffic Traffic Januari 84573.67 65365.34 149939.01 Februari 77508.43 59497.97 137006.40 Maret 66868.54 51692.14 118560.68 Total trafik selama 3 bulan 405506.09 Rata-rata trafik bulanan 135168.69 Terlihat bahwa total intensitas trafik berkisar kurang lebih 135168,69 Erlang. Erlang adalah satuan tanpa dimensi yang menyatakan intensitas trafik. Pengukuran trafik dilakukan secara harian. Intensitas trafik (Erlang) menunjukkan jumlah panggilan per jam dibagi dengan 1 jam sibuk. Untuk performansi bulanan per operator dapat juga kita bandingkan. Akan tetapi, disini hanya akan dibandingkan 4 operator saja sebagai sampel, yaitu Excelcom, HCPT, Smart dan Telkomsel. Tabel 3.2 Perbandingan trafik Excelcom, HCPT, Smart dan Telkomsel Trunk Solo pra migrasi Operator Januari Februari Maret Total Excelcom 35098.37 31749 27123.14 93970.51 HCPT 1220.59 1180.97 1277.06 3678.62 Smart 1049.21 865.15 735.98 2650.34 Telkomsel 66512.35 61178.02 52617.5 180307.9 Total trafik selama 3 bulan 280607.37 Rata-rata trafik bulanan 93535.79 Gambar 3.5 Grafik trafik Excelcom, HCPT, Smart dan Telkomsel Sentral Trunk Solo pra migrasi Gambar 3.4 Grafik trafik OLO Sentral Trunk Solo pra migrasi selama 3 bulan Gambar 3.6 Perbandingan trafik Excelcom, HCPT, Smart dan Telkomsel Sentral Trunk Solo pra migrasi Terlihat pada trafik di atas, Telkomsel memiliki trafik telepon yang tertinggi diikuti Excelcom lalu HCPT dan Smart. Artinya cukup banyak customer telkomsel yang menggunakan fasilitas telepon dibandingkan dengan operator lainnya. Hal ini diikuti dengan lebih banyaknya jumlah sirkit yang disediakan untuk Telkomsel. Berikut adalah ketersediaan jumlah sirkit masing-masing operator.

Tabel 3.3 Ketersediaan sirkit operator Excelcom, HCPT, Smart dan Telkomsel Sentral Trunk Solo pra migrasi Operator Sirkit yang Tersedia Excelcom 2106 HCPT 124 Smart 186 Telkomsel 3689 Total sirkit untuk 4 6105 operator Dari jumlah sirkit yang tersedia, terlihat bahwa sirkit untuk Telkomsel lebih banyak daripada dengan operator lainnya sesuai dengan intensitas trafiknya yang juga lebih tinggi. 3.5 Performa Trafik Pasca Migrasi Pada subbab ini akan diperlihatkan performansi trafik saat setelah migrasi dari tanggal 30 Maret 2011 sampai 28 April 2011. Data hanya baru dapat diambil selama 30 hari saja dikarenakan keterbatasan waktu dan proses migrasi juga baru dilaksanakan. Berikut ini adalah performa trafik pasca migrasi. Tabel 3.4 Trafik OLO Solo pasca migrasi Keterangan Trafik (Erlang) Incoming 32435 Outgoing 29273 Total Trafik selama 1 61708 bulan Di atas adalah performa trafik selama satu bulan, sedangkan performa trafik harian untuk 4 operator Excelcom, HCPT, Smart dan Telkomsel dalam waktu 10 hari disajikan dalam grafik berikut. Gambar 3.7 Grafik Excelcom, HCPT, Smart dan Telkomsel Solo pasca migrasi Pada gambar grafik di atas terlihat trafik Telkomsel lebih tinggi daripada trafik yang dilayani operator lainnya. Sehingga dapat disimpulkan customer layanan telepon untuk operator Telkomsel adalah yang paling banyak, sedangkan yang paling rendah adalah HCPT. 3.6 Perbandingan Performa Trafik Pra Dan Pasca Migrasi Performa trafik yang dijelaskan pada subbab sebelumnya, terlihat bahwa trafik pra migrasi lebih besar daripada trafik pasca migrasi. Dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.5 Perbandingan jumlah trafik OLO pra dan pasca migrasi 1 bulan Keterangan Pra Migrasi Pasca Migrasi Incoming 76316.88 32435 Outcoming 58851.82 29273 Total 135168.69 61708 Terlihat bahwa trafik pra migrasi dibandingkan dengan pasca migrasi telah mengalami penurunan dikarenakan trafik OLO dari luar trunk Solo (SLJJ) tidak perlu melewati trunk gateway solo akan tetapi hanya melewati SIP antar Softswitch (sesuai dengan isi sub bab 3.3 point nomor 2). IV. PENUTUP 4.1 Kesimpulan 1. Perbedaan utama teknologi berbasis IP dan TDM adalah terletak pada metode switchingnya, IP berbasis packet switching dan TDM berbasis circuit switching. 2. Kelebihan teknologi Softswitch dibandingkan dengan TDM, adalah lebih efisiensi penggunaan saluran, triple play (data, suara, dan multimedia), perangkat berdimensi kecil dan lebih murah. 3. Proses migrasi teknologi TDM ke Softswitch membutuhkan suatu perangkat tambahan yaitu trunk gateway sebagai interface antara sistem TDM dan IP. 4. Pada teknologi Softswitch fungsi signaling digantikan dengan SIP. 5. Hubungan antara dua Softswitch bersifat dual homing. 6. Dampak trafik OLO pada trunk gateway setelah migrasi menurun dikarenakan sebagian trafik sudah melewati rute antar softswitch (SIP). 4.2 Saran 1. Perlu adanya monitoring trafik secara rutin sepagai wujud kepekaan dalam menanggani permasalahan trafik. 2. Data yang disajikan seharusnya berdurasi waktu lebih dari 3 bulan sehingga dapat dinyatakan valid.

DAFTAR PUSTAKA [1] Anonim. Tanpa Tahun. Definisi NGN dan ENUM. Dari: http://eprints.lib. ui.ac.id/4213/3/125815- T%2024619-Analisis%20penerapan-Literatur.pdf. [2] Anonim. Tanpa Tahun. Softswitch. Dari: http://www.ittelkom.ac.id/pinguin/ kuliah/ngn/uts/softswitch.pdf. [3] Freeman, Roger L. 1998. Telecommunication Transmission Handbook Fourt Edition. Canada: McGraw Hill. [4] Freeman, Roger L. 1998. Telecommunication Transmission Engineering. John Willey & Sons Inc. [5] Suherman, Rahmat Fauzi. 2006. Jaringan Telekomunikasi. Medan: Universitas Sumatera Utara. [6] Wastuwibowo, Kuncoro. 2004. Pengantar Next Generation Network. IlmuKomputer.Com. [7] http://telekomui.org/?p=97 [8] http://dhewiasri.blogspot.com/2010/01/tegnologisoftswitch.html?zx=c46da3ecd12c2dcf [9] http://www.ristinet.com/index.php?ch=8&lang=ind &n=278 [10] http://www.ristinet.com/index.php?lang=ind&s=94c 825e251e66d954264ce9b74406d63&ch=8&n=303 &page=14 [11] http://telkom-msc.blogspot.com/2010/05/teknologisoftswitch.html [12] http://www.scribd.com/doc/38014607/modul-24- Next-Generation-Network-amp-Teknologi-Baru [13] http://uriarta.wordpress.com/category/uncategorized / [14] http://www.ristishop.com/index.php?ch=8&lang=in d&s=0753f7b6af17441b04291b19d02d85d1&n=324 [15] http://www.ristinet.com/index.php?ch=8&lang=&s= 27f309a3e398aa60c41d963bb59541a7&n=322&pa ge=6 [16] http://syukkas.multiply.com/journal/item/5/bagaima na_merencanakan_jaringan_sdh [17] http://meilina123.blogspot.com/2008/02/artikelteknologi.html [18] http://www.miftahq.co.cc/2009_10_01_archive.html [19] http://www.scribd.com/doc/40039542/salurantransmisi Muhammad Aswan BIODATA PENULIS Lahir pada tanggal 28 Maret 1990 dan beralamat di Jalan Merbau Selatan Dalam II / 235 Banyumanik, Semarang. Memiliki hobby membaca dan maen game online. Saat ini menjadi mahasiswa di Universitas Diponegoro mengambil Jurusan Teknik Elektro Konsentrasi Elektronika dan Telekomunikasi. Menyetujui, Dosen Pembimbing Ir. Sudjadi, MT NIP.195906191985111001