BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia itu sendiri. Dalam (9 Januari 2006), definisi

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 1. Pendahuluan. bahkan dunia seseorang dengan Tuhannya (Pateda, 1993:6). Tanpa adanya bahasa

Bab I. Pendahuluan. Dalam kehidupan manusia, komunikasi sangatlah penting. Bahasa merupakan

Bab 1. Pendahuluan. membangun suatu hubungan komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat. karakter yang sulit, khas,dan khusus (Haryono, 2005 : 1 ).

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab 1. Pendahuluan. dengan sesama kita, manusia. Bahasa merupakan salah satu sarana yang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. seseorang perlu untuk mempelajari bahasa negara tersebut. Selain sebagai bahasa negara,

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan seharihari.dalam

Bab 1. Pendahuluan. komunikasi antara lain bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Bahasa

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. beberapa faktor, salah satunya ialah akibat masuknya pengaruh dari bahasa asing. memiliki kata-kata pinjaman dalam kosakata mereka.

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. Dalam kehidupan manusia, komunikasi merupakan hal yang sangat penting. Untuk

Bab 1. Pendahuluan. digunakan dalam berkomunikasi pada saat bersosialisasi dengan orang lain sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk mengerti

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan asal usulnya, kosakata bahasa Jepang terbagi atas wago,

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia ditingkatkan untuk disesuaikan dengan taraf perkembangan teknologi

Bab 1. Pendahuluan. Untuk dapat berkomunikasi dengan sesama manusia dan saling mengerti apa dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah orang asing yang belajar Bahasa Jepang dari tahun ke tahun pada umumnya

Pendahuluan. Bahasa adalah alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat dan

Bab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang digunakan untuk

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga

Bab 1. Pendahuluan. Menurut Kridalaksana dalam Kushartanti (2005:3), di dalam kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer yang digunakan

Bab 1. Pendahuluan. tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi, sehingga komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alat untuk mencapai tujuan ekonomi-perdagangan, hubungan antar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan asal-usulnya, kosakata bahasa Jepang (goi) terbagi atas wago,

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia semakin banyak masyarakat yang mempelajari bahasa Jepang

2016 PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. Linguistik merupakan ilmu bahasa yang di perlukan sebagai dasar untuk meneliti

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, dalam

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. Ilmu tidaklah luput dari suatu bahasa, salah satunya bahasa Jepang. Bahasa

LAMPIRAN. 1. Apakah Anda mempunyai komputer di rumah (PC) atau laptop?? Ya (menuju nomor 2) Tidak (menuju nomor 3)

2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN APLIKASI OBENKYO PADA SMARTPHONE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF HIRAGANA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Giovanni (2013) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Perubahan Makna

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

Bab 1. Pendahuluan. Istilah linguistik dalam bahasa Jepang disebut dengan 言語学 gengogaku,

Bab 1. Pendahuluan. Setiap negara memiliki ciri khas masing-masing yang membedakannya

98. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang memiliki lebih dari satu

Bab 1. Pendahuluan. Kushartanti dan Untung (2005,hal.3) menyatakan bahwa bahasa merupakan sistem

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan suatu sarana yang dipakai oleh manusia dalam berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari bangsa, suku bangsa, atau etnis yang berbeda-beda. Oleh sebab itu,

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai alat berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa sebagai sarananya.

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. Apakah ia akan dengan mudah beradaptasi dengan bahasa barunya? Atau janganjangan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam masyarakat kata bahasa sering digunakan dalam berbagai konteks

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia. Kebudayaan mereka dapat dikenal di mata dunia karena mereka selalu

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia pendidikan di Indonesia saat ini, pelajaran bahasa Jepang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Analisis Penerjemahan Ateji Dalam Komik Jepang Ke Dalam Bahasa Indonesia

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari bahasa asing bukanlah suatu hal yang mudah. Perbedaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Desi Siti Nuraeni,2014

KUESIONER UNTUK SISWA KAJIAN KETERBACAAN BUKU TEKS PELAJARAN MATA PELAJARAN: MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang sudah menjadi salah satu bahasa yang banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. pada bahasa secara universal. Linguistik memiliki dua cabang pembagian yaitu

97. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

Bab1. Pendahuluan. Dalam usaha pemenuhan kebutuhannya manusia saling bergantung dengan manusia

Bab 5. Ringkasan. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia.

Bab 1. Pendahuluan. (interpersonal communication). Komunikasi inilah yang merupakan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selain musik, drama, anime dan lain-lain, untuk mempelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan. sejak zaman dahulu. Selain untuk menyampaikan suatu pesan, bahasa juga merupakan

Bab 1. Pendahuluan. semua ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel Jumlah Pembelajar Bahasa Jepang (2012) Sumber: Japan Foundation (2012)

2015 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN (KEIGO

Bab 1. Pendahuluan. Sebagai mahkluk sosial, manusia selalu berhubungan dengan individu

Bab 1. Pendahuluan. yang digunakan oleh masyarakat untuk menyampaikan apa yang ingin. memelajari bahasa sangat penting dalam komunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. menyaksikan kejadian di suatu negara pada waktu bersamaan dengan bantuan

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MATERI MATAKULIAH NIHONGOGAKU DI PSPBJ FPBS UPI Oleh Ahmad Dahidi & Sudjianto

Bab 1. Latar Belakang. Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa (Degeng:1989). Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. penuturnya, tidak ada masyarakat negara lain yang memakai bahasa Jepang

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang digunakan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Jepang, salah satu aspek bahasa yang harus diperhatikan adalah goi (kosa

2015 METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN (SAKUBUN)

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal

35. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E)

22. Mata Pelajaran Bahasa Jepang Untuk Paket C Program Bahasa

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB-A)

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Larson (1984: 3), dalam bukunya Meaning-Based Translation: A

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ninna Anggi Ristiani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Jepang. Tiga aksara lainnya adalah huruf romaji, huruf hiragana dan

Bab 1. Pendahuluan. Manusia berkomunikasi dengan menggunakan bahasa. Menurut Sutedi (2004:2),

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Untuk kepentingan komunikasi dengan dunia internasional dengan baik,

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah salah satu hasil kebudayaan manusia yang sangat berarti dalam kehidupan manusia itu sendiri. Dalam www.wikipedia.com (9 Januari 2006), definisi bahasa antara lain adalah, suatu sistem untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan keadaan, suatu peralatan yang digunakan untuk menyampaikan konsep riil mereka ke dalam pikiran orang lain, suatu kesatuan sistem makna, suatu kode yang digunakan oleh pakar linguistik untuk membedakan antara bentuk dan makna, suatu ucapan yang menepati tata bahasa yang telah ditetapkan (contoh :- Perkataan, kalimat, dan lain lain.), dan suatu sistem tuturan yang akan dapat dipahami oleh masyarakat linguistik. Ada banyak macam bahasa di dunia ini, salah satunya adalah Bahasa Jepang. Dalam www.wikipedia.com (9 Januari 2006) tercatat bahwa Bahasa Jepang (Nihongo) adalah bahasa resmi di Jepang dengan penutur 127 juta jiwa. Bahasa Jepang juga digunakan oleh sejumlah penduduk negara yang pernah ditaklukkannya seperti Korea dan Taiwan. Sebelum abad ke-4, Bangsa Jepang tidak mempunyai sistem tulisan milik mereka sendiri. Setelah masuk abad ke-4 mereka mulai mengimport dan mengadaptasi huruf China, bersamaan dengan bermacam-macam aspek kebudayaan China yang lain, kemungkinan kebudayaan China itu masuk ke Jepang melalui 1

Korea. (www.omniglot, 14 Januari 2006). Pertama-tama, Bangsa Jepang menulis dengan huruf klasik China atau dengan gabungan huruf antara China-Jepang. Salah satu bentuk contoh dari huruf gabungan China-Jepang adalah kojiki (Catatan Purba) ditulis pada tahun 712. Kemudian mereka mulai menggunakan huruf China untuk menulis Bahasa Jepang dalam gaya tulisan yang dikenal dengan man'yōgana, tercatat ada sepuluh ribu naskah yang menggunakan gaya penulisan ini sebagai simbol fonetisnya. (www.omniglot.com, 14 Januari 2006). Selama berabad-abad system penulisan ini berasimilasi dimana huruf China dipakai untuk menuliskan kata-kata yang dipinjam dari China maupun kata-kata Bahasa Jepang yang mempunyai arti yang sama. Huruf China juga digunakan untuk lambang fonetik mereka untuk menuliskan elemen gramatikal dan huruf-huruf ini kemudian terbagi menjadi dua yaitu hiragana dan katakana. Bahasa Jepang modern ditulis dengan gabungan dari hiragana, katakana dan kanji. Teks modern Jepang bahkan mengandung romaji (huruf roma), cara standar untuk menuliskan Bahasa Jepang dengan latin alphabet, eimoji (naskah Inggris), kosakata non-japanese yang ditulis dalam bahasa asli dan bermacam-macam simbol yang dikenal sebagai kigo. Walau pun begitu, huruf dalam bahasa Jepang pada dasarnya adalah Kanji, hiragana, dan katakana. (www.omniglot.com, 14 Januari 2006). Kanji adalah huruf yang diambil oleh Jepang dari China. Antara 5.000 hingga 10.000 huruf China atau kanji, dipakai untuk menuliskan bahasa Jepang. Pada 1981 dalam usaha untuk memudahkan membaca dan menulis dalam bahasa Jepang, pemerintah Jepang memperkenalkan jōyō kanji hyō (Daftar huruf kanji untuk pemakaian sehari-hari), dimana didalamnya terdapat 1.945 huruf reguler, ditambah 166 huruf spesial yang digunakan dalam penulisan nama orang. Anak-anak Jepang 2

seharusnya mengetahui semua huruf dari buku jōyō kanji ini saat mereka tamat SMU, tetapi untuk dapat membaca terbitan special seperti koran atau majalah, dan karya sastra seperti novel, mereka perlu mempelajari sekitar 2.000 hingga 3.000 huruf kanji lagi. (www.coolest.com, 12 Januari 2006) Hiragana adalah pengembangan dari kanji. Hiragana dulunya disebut onnade atau 'tangan wanita' yang seperti namanya banyak digunakan oleh wanita sedangkan pria pada waktu itu menulis menggunakan kanji dan katakana. Pada abad 10, hiragana sudah digunakan oleh semua orang. Kata hiragana berarti "naskah suku kata biasa". Suku kata hiragana terdiri dari 46 suku kata dan biasanya digunakan untuk mengakhiti kata, yang disebut sebagai okurigana di Jepang. Hiragana juga biasa digunakan dalam berbagai material untuk anak-anak, seperti buku teks, animasi, dan buku komik untuk menuliskan kosakata bahasa Jepang yang tidak biasanya dituliskan dengan kanji, atau untuk menuliskan kosakata dimana kanji tidak begitu jelas menggambarkannya. (www.coolest.com, 12 Januari 2006). Katakana dulunya adalah suku kata yang digunakan untuk menyederhanakan kanji, digunakan oleh para pendeta Budha untuk mengindikasi pelafalan yang tepat dari naskah-naskah Budha pada abad 9. Kata katakana, berarti bagian (dari kanji) naskah. Hal ini berarti suku kata katakana mewakili sebagian dari kanji. Suku kata katakana berjumlah 46 suku kata, dulunya disebut sebagai tulisan pria. Sejak abad 20, katakana sudah dipakai secara luas untuk menuliskan kosakata non-kanji yang dipinjam ( 外来語 /gairaigo), kata-kata onomatopoeia, nama asing, dan penulisan telegram. (www.coolest.com, 12 Januari 2006) 3

Katakana juga banyak dipakai dalam penulisan komik-komik Jepang dengan fungsi yang sama seperti diatas, tetapi saya juga sering melihat di dalam komik huruf katakana seringkali digunakan untuk menuliskan kata-kata yang seharusnya dituliskan dengan huruf hiragana atau huruf kanji. Contohnya kanji 僕 (boku), sering dituliskan ボク, lalu pada kata ばか yang seharusnya dituliskan dengan hiragana atau kanji sering juga dituliskan dengan バカ. Hal ini terkadang menimbulkan salah pengertian bagi pemelajar Bahasa Jepang. Misalnya saja pada kata 僕 (boku), saat kata ini dituliskan dengan hiragana atau kanji, tentu saja para pemelajar Bahasa Jepang akan langsung tahu arti dari kata itu, akan tetapi jika kata tersebut dituliskan dalam katakana ボク, maka bisa saja mereka mengira bahwa ada kosakata lain yang memang dituliskan dengan ボク dan mempunyai arti yang lain dari kata 僕 (boku) yang ditulis dangan hiragana atau kanji. Karena hal ini lah, saya berminat untuk meneliti lebih jauh akan fungsi yang ada pada penulisan kosakata asli Bahasa Jepang yang dituliskan dengan huruf katakana. 1.2 Rumusan Permasalahan Dalam penulisan karya ilmiah ini, masalah yang akan saya bahas adalah Fungsi penulisan kosakata Jepang yang dituliskan dengan huruf katakana dalam komik. Seperti yang telah dijelaskan pada latar belakang, kadang para pemelajar Bahasa Jepang sering dipusingkan dan sering salah mengartikan kata-kata Bahasa Jepang dalam komik-komik yang sebenarnya dan seharusnya ditulis dengan huruf hiragana atau kanji, tetapi malah dituliskan dengan katakana. Hal inilah yang akan saya analisis dalam penulisan karya ilmiah ini. Karena dalam menganalisa tentang 4

penulisan katakana, harus mengacu pada situasi percakapan yang sedang terjadi dan kata-kata yang digunakan dalam percakapan itu sendiri, maka untuk menganalisis fungsi penulisan dengan huruf katakana ini, saya akan mencoba menghubungkannya dengan situasi percakapan yang sedang berlangsung dalam alur cerita komik yang akan saya jadikan korpus data, yaitu menggunakan konsep teks, konteks dan konteks situasi dari Schourup & Cauldwell (1991), dan dengan mengambil acuan konsep penggunaan katakana dari Mitamura (1988), Sudjianto & Dahidi (2004), dan beberapa konsep dari penulis lainnya, saya ingin meneliti fungsi-fungsi yang muncul dalam penulisan dengan katakana tersebut, apakah sesuai dengan konsep yang telah ada, atau ada penggunaan dan fungsi lain yang tidak ada dalam konsep yang telah ada, atau malah tidak sesuai dengan konsep 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Penelitian ini dibatasi pada penulisan kosakata Bahasa Jepang yang ditulis dalam huruf katakana dalam komik Asari-Chan buku jilid ke-25, 26, 28 dan 30. Sedangkan penelitian kosakata Bahasa Jepang yang ditulis dengan katakana itu sendiri, lebih difokuskan pada penulisan kata-kata yang seharusnya ditulis dengan huruf hiragana atau kanji, tetapi pada komik Asari-chan jilid ke-25, 26, 28, dan 30 ditulis dengan huruf katakana. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Saya berharap hasil penelitian ini dapat membantu para pemelajar Bahasa Jepang dalam mengetahui fungsi-fungsi penulisan kosakata Bahasa Jepang dengan huruf katakana yang seharusnya ditulis dengan hiragana atau kanji yang digunakan 5

dalam komik. Sehingga dapat memudahkan mereka untuk mengetahui fungsi dari penulisan kosakata dalam katakana tersebut. 1.5 Metodologi Penelitian Metode yang saya ambil untuk menganalisis data adalah metode kepustakaan, yang sumber-sumbernya sebagian besar berasal dari perpustakaan Bina Nusantara dan perpustakaan Japan Foundation, juga melalui sumber-sumber data dari internet. Kemudian dengan metode deskriptif analitis, yaitu saya akan menganalisis data berdasarkan teori-teori yang telah saya dapatkan baik dari buku-buku maupun sumber-sumber referensi lainnya. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini adalah, sebagai berikut: Bab1: Pendahuluan Pada bab 1 saya menuliskan dalam latar belakang, penjelasan singkat mengenai bahasa, Bahasa Jepang dan aksara-aksara bahasa Jepang. Dalam rumusan masalah, saya menjelaskan mengenai permasalahan yang menjadi topik penelitian, sedangkan dalam ruang lingkup dijelaskan mengenai batasan penelitiannya. Dalam tujuan dan manfaat penelitian, dijelaskan pengembangan masalah dan langkahlangkah dalam menganalisa dan menjawab permasalahan. Sementara itu dalam metode penelitian menjelaskan tentang metode yang saya gunakan dalam penelitian. Bab 2 : Landasan Teori 6

Dalam bagian ini diuraikan mengenai teori-teori yang akan saya gunakan untuk menganalisis permasalahan. Diantaranya adalah teori fungsi katakana yang saya ambil dari Mitamura (1988) dan beberapa penulis yang lainnya, juga teori context of situation yang saya ambil dari Schourup & Cauldwell (1991). Bab 3 : Analisis Bab ini berisikan analisa-analisa saya terhadap permasalahan berdasarkan topik yang ada. Cara saya menganalisis yaitu, setelah membaca komik yang saya jadikan bahan untuk dianalisis, menemukan dan mendata kasus-kasus mengenai penulisan dengan huruf katakana yang ada, kemudian menganalisis data-data tersebut dengan teori-teori yang saya ambil. Bab 4 : Simpulan Setelah menganalisis data-data yang ada dengan teori, saya menarik kesimpulan dari hasil-hasil penganalisisan yang ada. Bab ini memuat kesimpulan yang dapat saya ambil dari penganalisisan masalah pada bab 3. Bab 5 : Ringkasan Skripsi Bab 5 adalah ringkasan singkat dari keseluruhan isi dari skripsi yang telah saya buat. Apa yang telah saya tulis pada bab-bab sebelumnya saya ceritakan kembali secara singkat. 7