SURAKAR SKRIPSI. Oleh: SUPARTINII G

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah salah satu upaya dalam mencerdaskan. kehidupan bangsa. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional juga

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan tidak kalah pentingnya dari keluarga maupun masyarakat.

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I) di Fakultas Agama Islam

SKRIPSI. Oleh: DWI ERNAWATI NIM : G

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dijalani oleh

BAB I PENDAHULUAN. pada terhambatnya kemajuan negara. Menurut Nata (2012: 51) pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

KESIAPAN SEKOLAH DALAM PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SEKOLAH DASAR ISLAM AL HILAL RAWA LUMBU, BEKASI Tahun Ajaran 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. sarana dalam membangun watak bangsa. Kebijakan program untuk

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk. pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. hlm U. Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2012,

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. pengganti dan penerus yang mendahuluinya, dan sebagai pewaris-pewaris di muka

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SIMO TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas seorang guru, sehingga ke. segera menjadi kenyataan seperti yang diharapkan.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan membentuk watak serta peradapan bangsa, yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Karena keberhasilan pendidikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. bahwa dalam proses pendidikan, peserta didik/siswa menjadi sentral

PENERAPAN METODE ACTIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya suatu tujuan Pendidikan Nasional. bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman tersebut.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

Skripsii. Tugas Guna Memperoleh (Tarbiyah) Disusun Oleh :

PENERAPAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDIT DARUL FALAH LANGENHARJO SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. keluarga maupun masyarakat dalam suatu bangsa. Pendidikan bisa. dikatakan gagal dan menuai kecaman jika manusia - manusia yang

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Oleh karena itu setiap tenaga

BAB I PENDAHULUAN. No. 20 tahun 2003 pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan Islam menurut Suyanto (2008: 83) adalah terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang. tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan globalisasi sekarang ini sangat sekali diperlukan sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING. DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Pendidikan karakter menjadi fokus pendidikan diseluruh jenjang

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN SOLUSINYA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dibatasi oleh waktu, kapan pun dan dimanapun disepanjang hayatnya. dan yang terpenting adalah mempunyai akhlak dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Meningkatkan kemajuan di negara Indonesia, maka ada berbagai langkah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas SDM, salah satunya melalui pendidikan. Semua orang

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Berbagai penemuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kurikulum merupakan ciri utama pendidikan disekolah, dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan umum dan mewujudkan ketertiban dunia, serta ingin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini ternyata

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Transkripsi:

1 MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKANN ISLAM DI SMA MUHAMMADIYAH I SURAKAR RTA TAHUN PELAJARAN 2009/20100 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Oleh: SUPARTINII G 000 060 052 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

( 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen sebagai sistem yang mempunyai komponen untuk memenuhi kebutuhan dalam administrasi pendidikan. Manajemen didefinisikan sebagai ilmu, kiat dan profesi. Sebagai ilmu pendidikan yang sistematis yang memahami suatu bentuk kepentingannya kerja sama, sebagai kiat karena manajemen untuk melaksanakan tugas keprofesionalan sebagai manajer merupakan sasaran dalam manejemen sebagai profesi (Nanang Fatah, 1996: 1). Allah SWT berfirman: tβθßϑî= yèø9$# ωî)!$yγè=é) ètƒ $tβuρ Ä $ Ζ=Ï9 $yγç/î ôønσ ã svøβf{$# š ù=ï?uρ Artinya: Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu. Ayat di atas menunjukkan betapa pentingnya ilmu pengetahuan bagi orang muslim dengan cara berfikir dan belajar. Mustofa AL-Ghulayani menyatakan bahwa pendidikan Islam adalah menanamkan akhlak yang mulia dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhan dan menyirami dengan nasihat, sehingga akhlak menjadi salah satu kemampuan meresap dalam jiwanya kemudian terwujud keutamaan kebaikan dan cinta bekerja untuk kemanfaatan tanah air (Nur Uhbiyati, 1998:10). Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang kompleks, dan melibatkan berbagai komponen, yang tidak hanya menuntut keterampilan 1

2 teknis dari pihak pengembangan terhadap pengembangan berbagai komponen kurikulum, tetapi harus dipahami berbagai faktor yang mempengaruhinya. Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa, dengan program itu para siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, dan perkembangan tingkah laku siswa, sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran (M. Joko Susilo, 2007: 78). Unsur-unsur pengembangan kurikulum: 1. Seperangkat Rencana Berisi berbagai rencana yang berhubungan dengan proses pembelajaran. 2. Pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran Berupa bahan pelajaran yang diatur oleh pusat (kurnas) dan oleh daerah setempat (kurmulok). 3. Pengaturan cara yang digunakan Disarankan dalam pelaksanaan proses pembelajaran hendaknya para guru menggunakan pendekatan yang bersifat student centered bukan teacher centered. 4. Sebagai pedoman kegiatan belajar-mengajar. Penyelenggara kegiatan belajar mengajar terdiri atas tenaga kependidikan, yaitu anggota masyarakat yang mengabdikan diri dalam penyelenggaraan pendidikan, sedang tanpa pendidikan, yaitu masyarakat yang bertugas membimbing dan melatih peserta didik (Dakir, 2004: 3).

3 Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yanag Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengembangkan fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomer 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Implementasi UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan 8 standar nasional pendidikan, yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dan yang menjadi fokus penelitian ini adalah tentang standar isi atau tentang kurikulum yang dikenal dengan sebutan kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP).

4 Dalam dokumen ini dibahas standar isi sebagaimana dimaksudkan oleh peraturan Pemerintah Nomer 19 tahun 2005, yang secara keseluruhan mencakup: 1. Kerangka dasar dan struktur yang merupakan pedoman dalam penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan. 2. Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah. 3. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan dan disusun oleh guru berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari standar isi, dan 4. Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar isi dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang dibentuk berdasarkan peraturan pemerintah Nomer 19 Tahun 2005. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya sehingga menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam manusia. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat mengelompokkan ke dalam

5 mata pelajaran yang ada. Subtansi mata pelajaran muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Beberapa hal yang menarik penulis untuk mengadakan penelitian di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta diterapkannya tiga model kurikulum, yang pertama adalah Kurikulum Diknas dengan menggunakan Kurikulum Tingkat Satauan Pendidikan (KTSP) yang mencakup pelajaran wajib nasional. Yang kedua adalah Kurikulum Depag yang mencakup pelajaran akidahakhlak, fiqih, qur an hadits, dan tarikh. Yang ketiga adalah kurikulum dengan muatan lokal. Dengan diterapkannya tiga model kurikulum, SMA Muhammadiyah 1 Surakarta mampu berprestasi dengan menjuarai beberapa perlombaan pelajaran umum, keagamaan, dan muatan lokal. Hal yang diungkap dari SMA Muhammadiyah 1 Surakarta antara lain: 1. Manajemen pengembangan kurikulum di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta 2. Manajemen pengembangan kurikulum dengan menggunakan KTSP 3. Keterpaduan dan keterkaitan antara manajemen Diknas, Depag, dan muatan local. 4. Pelaksanaan manajemen pengembangan kurikulum di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Berdasarkan hal di atas penulis ingin kurikulum di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta yang menggabungkan antara kurikulum Diknas, Depag, dan muatan lokal. Selain itu juga memiliki fasilitas

6 sarana dan prasarana yang unggul dibandingkan sekolah yang lian. Dengan berbagai keunggulan yang ada di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta memiliki kesiapan yang lebih dibanding dengan sekolah yang lain dalam hal penerapan KTSP, menurut salah satu alat pemerintah dalam rangka mendongkrak kualitas pendidikan yang kondisinya mengkhawatirkan. Dan mnejadi satu dari sekian banyak sekolah yang diminati siswa. Dalam hal ini, penulis mengambil judul penelitian tentang Manajemen Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2009/2010. B. Penegasan Istilah Untuk menghindari salah penafsiran terhadap judul skripsi, maka penulis akan memberi batasan dan penegasan tentang beberapa istilah dalam judul skripsi ini. Adapun istilah yang dimaksud: 1. Manajemen Penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan pengajaran di kelas secara efektif dan efisien (KBB, 2005: 708) 2. Pengembangan kurikulum Beane, Toepfer dan Allesi menyatakan pengembangan kurikulum adalah suatu proses di mana partisipan pada level membuat keputusan tentang tujuan, tentang bagaimana tujuan direalisasikan melalui belajar mengajar, dan apakah tujuan dan alat itu serasi dan efektif (Beane, 1986: 56).

7 3. Pendidikan Islam Bimbingan terhadap pertumbuhan jasmani dan rohani menurut ajaran islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya ajaran islam (Nur Uhbiyati dan Abu Ahmadi, 1999: 11) 4. SMA Muhammadiyah 1 Lembaga ini merupakan institusi pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan 3 tahun berdasarkan kurikulum nasional yang dipadukan dengan sistem pendidikan Islam melalui pengintegrasian antara pendidikan agama (Depag), pendidikan nasional (Diknas), dan muatan lokal (KBBI, 1998: 29). Berdasarkan penegasan istilah diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian istilah yang terdapat dalam judul penelitian adalah suatu penyelidikan ilmiah guna memperolah data-data mengenai unsur-unsur yang mendukung dan menghambat manajemen tersebut sesuai dengan konsep manajemen berbasis sekolah. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan penegasan istilah yang penulis uraiakan, maka masalah yang akan menjadi bahan kajian dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pelaksanaan Manajemen pengembangan kurikulum Pendidikan Islam di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta?

8 2. Apa saja faktor pendorong dan penghambat pelaksanaan Manajemen pengembangan kurikulum Pendidikan Islam di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta? D. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian adalah: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan Manajemen Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta. 2. Untuk mengetahui faktor pendorong dan penghambat pelaksanan Manajemen Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta. E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi guna menambah khazanah keilmuan, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan. 2. Manfaat Praktis Dapat mengembangkan hasil penelitian ini baik untuk SMA Muhammadiyah maupun sekolah lain yang belum melaksanakan KTSP dan memberi masukan bagi guru, agar kualitas pembelajaran dapat dilakukan lebih optimal dan bermakna. F. Kajian Pustaka Berdasarkan pengamatan penulis, peneliti yang pernah dilaksanakan peneliti sebelumnya diantaranya:

9 1. Muhammad Mubarok (UMS, 2007) dalam skripsinya yang berjudul Manajemen Pendidikan Islam di Sekolah Dasar Internasional (SDII) Al Abidin Banyuanyar Surakarta Tahun 2006/2007, menyimpulkan bahwa: sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah unggulan, SDII ini menggunakan pola MBS yang telah melakukan pemberdayaan manajerial di semua komponen manajemen sekolah, yakni: manajemen kurikulum dan program pengajaran mengadopsi kurikulum nasional, Depag, kurikulum bahasa asing dari Saudi Arabia dan Malaysia dengan full day school, serta menerapkan model pembelajaran thematic teaching dan quantum learning. Kelemahannya, belum memiliki pengalaman mengajar di sekolah dengan standar internasional sehingga bukan mustahil kompetensi kelulusannya kurang memadai standar internasional. 2. Pamuji Raharja (UMS, 2005) dalam skripsinya yang berjudul Kurikulum Terpadu Studi di MTs Muhammadiyah Ponpes Modern Imam Syuhada tahun 2005/2006. Menyimpulkan kurikulum terpadu sangat bagus untuk diterapkan dalam lembaga pendidikan terutama lembaga pendidikan yang ada di SMA Muhmmadiyah 1 Surakarta karena dengan kurikulum terpadu siswa dapat memperoleh materi-materi yang menyangkut ilmu dan teknologi yang berasal dari kurikulum Diknas, Depag, dan muatan lokal. 3. Nur Hidayati (UMS, 2008) yang berjudul Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMP Al-Islam 1 Surakarta tahun 2007/2008. Menyimpulkan bahwa:

10 manajemen kurikulum yang dihadapi guru dan siswa di SMP Al-Islam 1 Surakarta mengalami permasalahan, misalnya memahami materi pelajaran. Untuk menanggulanginya personil mengevaluasi dan merencanakan program kurikulum yang sesuai dengan keadaan guru dan siswa. Berdasarkan penelitian di atas tampak belum ada yang meneliti tentang hal-hal atau aspek yang menyangkut manajemen pengembangan Kurikulum dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan yang bersifat kualitatif (Field Research). Dikatakan penelitian lapangan karena datanya diperoleh dari lapangan. Penelitian yang prosedurnya berdasarkan data diskriptif yang berupa kata-kata tulis atau lisan dari orang-orang dan perilakunya yang diambil (Robert Steven J, yang dikutip Lexy Moleong, 1993: 3). Dalam hal ini penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta. 2. Subjek Penelitian a. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 1998: 115). Dalam penelitian ini populasinya adalah SMA Muhammadiyah 1 Surakarta yang terdiri dari Kepala Sekolah, Bidang Kurikulum, TU, Para Guru, Para Siswa dan semua pihak yang terkait dengan kegiatan manajemen pengembangan kurikulum Pendidikan Islam.

11 b. Sampel Sampel adalah sebagian wakil dari populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 1998: 117). Untuk pengambilan sampel sebagai pedoman apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi tetapi apabila subjeknya besar atau lebih dari 100 dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih (Suharsimi Arikunto, 1993: 107). c. Teknik Sampling Teknik sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel (Sutrisno, 1987: 75). Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik sampling, dimana penulis hanya mengambil beberapa anggota populasi yang kira-kira dapat mewakili jumlah populasi untuk memberi data yang dibutuhkan. Teknik sampling sangkut paut erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui dalam penelitian adalah purpose sampling yaitu pemilihan sebagian subjek didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang sebelumnya (Kusdianto, 1997: 30) dimana penulis memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan data-data yang diperlukan. 3. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Metode Wawancara Metode wawancara yaitu pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berdasarkan pada

12 tujuan penelitian (Sutrisno, 1983: 193) atau suatu bentuk komunikasi verbal yang bertujuan untuk memperoleh informasi. Metode wawancara yang digunakan adalah wawancara berstruktur yaitu semua pertanyaan dirumuskan dengan cermat dan disiapkan secara tertulis. Pewawancara menggunakan daftar pertayanan untuk melakukan interview agar percakapan dapat terfokus. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang Manajemen Pengembangan Kurikulum, faktor pendukung dan penghambat serta sejarah SMA Muhammadiyah 1 Surakarta. b. Metode Observasi Metode observasi adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok ataupun daerah (Nazer, 1985: 65). Objek yang diobservasi meliputi letak geografis, struktur organisasi, sarana dan prasarana, serta kondisi umum yang ada di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta. c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 1998: 149). Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksana pendidikan di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta yaitu data tentang letak geografis, struktur organisasi, sejarah berdirinya, sarana prasarana, daftar siswa dan hal-hal yang mendukung penelitian ini.

13 d. Analisis Data Dalam menganalisa data, teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif diskriftif yang terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pengumpulan data dan sekaligus reduksi data. Penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi (Miller dan Haberman, 1992: 16). H. Sistematika Penulisan Bab I: Pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, penegasan istilah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, metode penelitian serta sistematika penulisan. Bab II: Manajemen Pengembangan Kurikulum, meliputi: pengertian manajemen pengembangan kurikulum berupa teori MBS, fungsi manajemen pengembangan kurikulum, komponen manajemen pengembangan kurikulum dan landasan manajemen pengembangan kurikulum. Bab III: Gambaran umum dan manajemen pengembangan kurikulum di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta. Gambaran umum yang meliputi: sejarah berdirinya, letak geografis, visi dan misi, sarana dan prasarana, struktur organisasi, struktur dan muatan kurikulum di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta. Bab IV: Analisis Data, pembahasan dalam penelitian ini meliputi: struktur dan muatan kurikulum, faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kurikulum di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2009/2010. Bab V: Penutup, berisi kesimpulan, saran dan penutup.