Simulasi Diskrit untuk Pengaturan jumlah Gate pada Commuter Line Jabodetabek Rute Perjalanan Bogor - Jakarta Kota

dokumen-dokumen yang mirip
CONTOH STUDI KASUS ANTRIAN

LAPORAN RESMI MODUL IV QUEUING THEORY

JADWAL KERETA REL LISTRIK (KRL) COMMUTER LINE GRAFIK PERJALANAN KERETA API (GAPEKA) TAHUN 2017

Simulasi Event-Diskrit (Discrete-Event Simulation)

Teori Antrian. Riset Operasi TIP FTP UB Mas ud Effendi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Kemacetan jalan-jalan di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan

Introduction to Management Science with Spreadsheets

Analisis Sistem Antrian Pada Proses Pelayanan Konsumen di Rumah Makan

PENENTUAN JUMLAH KEDATANGAN ARMADA OPTIMAL

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG DI BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) PADA HALTE OPERASIONAL BRT SEMARANG.

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN PT. PLN (PERSERO) AREA BALI SELATAN RAYON KUTA

Berita Acara Rapat Penjelasan/Aanwijzing & Addendum

DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA KLINIK DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM

Queuing Models. Deskripsi. Sumber. Deskripsi. Service Systems

ANALISIS SISTEM ANTRIAN CALON PENUMPANG LION AIR DI BANDAR UDARA MUTIARA SIS AL-JUFRI PALU

Teori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1

PENERAPAN METODE ANTRIAN UNTUK MENGANTISIPASI TERJADINYA KEPADATAN JUMLAH ANTRIAN DI STASIUN BANYUWANGI BARU

BAB III METODE PENELITIAN

PENENTUAN MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL MANGKANG. Dwi Ispriyanti 1, Sugito 1. Abstract

ANALISIS MODEL WAKTU ANTAR KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN PADA BAGIAN PENDAFTARAN INSTALASI RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

KERANGKA ACUAN KERJA

ABSTRACT. i Universitas Kristen Maranatha

Berita Acara Rapat Penjelasan/Aanwijzing

ANALISIS SISTEM ANTRIAN MULTI-CHANNEL DAN MULTI-PHASE PADA COMMUTER LINE SINGLE TRIP

MASTERPLAN PERKERETAAPIAN JABODETABEK 2020

BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

ANALISIS SISTEM ANTRIAN TRANSPORTASI BUSWAY DI HALTE PULOGADUNG DAN DUKUH ATAS


Sony Kamilie 1 ; Jonny 2. ABSTRACT. Keywords: total server, service time, waiting time, queueing, simulation ABSTRAK

SIMULASI ANTRIAN DENGAN MODEL M [X] /EM/C

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang merupakan kota dengan penduduk

Lampiran 1: Data kedatangan pelanggan per jam dan penghitungan Steady-state. No Hari/Tanggal Periode Waktu (Per Jam) 1 Selasa

OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN PELANGGAN PADA PELAYANAN TELLER DI KANTOR POS (STUDI KASUS PADA KANTOR POS CABANG SUKOREJO KENDAL)

Peningkatan Kinerja Pelayanan Pasien Untuk Meminimalkan Antrian dengan Waiting Line Method

UNNES Journal of Mathematics

Ahmad Firdaus Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Batanghari ABSTRACT

Adrian et al., Antrian Teori Antrian Pada Loket Pembayaran Pusat Perbelanjaan Carrefour...

Analisis Sistem Antrian di Plasa Telkom Solo dengan Metode Simulasi

3.1.1 Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia Produk yang dilayani oleh teller PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Unit Magelang

JADWAL KERETA REL LISTRIK (KRL) COMMUTER LINE GRAFIK PERJALANAN KERETA API (GAPEKA) TAHUN 2017

OPTIMALISASI UTILITAS PINTU TOL MASUK DAN PEKERJA PINTU TOL MELALUI SIMULASI APLIKASI PROMODEL BERDASARKAN ANTRIAN KENDARAAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang

Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X *

BAB V ANALISA HASIL. Pada penelitian tugas akhir ini, untuk mengetahui kondisi dan karakteristik

ABSTRAK. Kata Kunci: antrian, layanan, model antrian. vi Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS MODEL JUMLAH KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN BAGIAN LABORATORIUM INSTALASI RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS SISTEM PELAYANAN DI STASIUN TAWANG SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN

BAB IV TINJAUAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN TIKET KERETA API DI STASIUN SOLO BALAPAN

ANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION

Pengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah Untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank 1

BAB III METODE PENELITIAN. Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta

TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

OPTIMASI PELAYANAN BONGKAR MUAT BARANG PADA SISTEM ANTRIAN PT HONDA PROSPECT MOTOR DENGAN SINGLE AND MULTI CHANNEL QUEUEING ANALYSIS

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

ABSTRAK. Kata kunci: service excellence, kecepatan, antrian, model antrian server multiple. viii. Universitas Kristen Maranatha

Estimasi Jumlah Gardu Keluar Tol Pasteur yang Optimal Menggunakan Model Antrean Tingkat Aspirasi *

NAMA : ADINDA RATNA SARI NPM : DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI

Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p : Vol 6(2) : (Agustus 2017) ISSN-e :

PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTRIAN PAKET DENGAN MODEL ANTRIAN M/M/N DI DALAM SUATU JARINGAN KOMUNIKASI DATA

ANALISIS SISTEM ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH GARDU KELUAR YANG OPTIMAL PADA GERBANG TOL TANJUNG MULIA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PENERIMAAN INVOICE

ABSTRAK. Kata kunci: sistem antrian, multi-channel single phase, M/M/s. viii. Universitas Kristen Maranatha

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009

BAB II. Landasan Teori

Pengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah Untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank 1

Model Antrian pada Sistem Pembayaran di Golden Pasar Swalayan Manado. A Model Queue at The Payment System at Golden Supermarket Manado

Model Antrian Pengangkutan Slag dengan Pendekatan Matematis: Studi Kasus pada PT. Inco Sorowako

Seminar Nasional IENACO-2014 ISSN:

Lampiran I RKS No. 33/LL/NONSAR/KCI/RKS/III/2018, tgl. 02 Maret 2018

B. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA SATUAN

Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X *

MODEL SIMULASI KEJADIAN DISKRIT UNTUK MENGEVALUASI KINERJA OPERASIONAL SISTEM PELAYANAN PADA SEBUAH KANTOR CABANG BANK X

ANALISA SISTEM ANTRIAN M/M/1/N DENGAN RETENSI PELANGGAN YANG MEMBATALKAN ANTRIAN

BAB II LANDASAN TEORI

PENENTUAN JUMLAH LOKET PEMBAYARAN TELEPON YANG OPTIMAL DENGAN MODEL SIMULASI DI BANK X SURABAYA

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

Masalah waiting line (teori antrian)

SIMULASI SISTEM ANTRIAN SINGLE SERVER. Sistem: himpunan entitas yang terdefinisi dengan jelas. Atribut: nilai data yang mengkarakterisasi entitas.

ANALISIS ANTRIAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO. Fajar Etri Lianti ABSTRACT

ABSTRACT. Keywords: Queue Process, Multiple Channel Model Query System, Performance of the Queuing System. Universitas Kristen Maranatha

ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) BLINTUT BARONG TONGKOK KUTAI BARAT

OPTIMASI BIAYA OPERASIONAL KERETA API DALAM SISTEM LOOP LINE MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN INTEGER TAKLINEAR NOVARIA YUSRI

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di:

2.1 Pengantar Model Simulasi Sistem Diskrit

SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN TIKET KERETA API DI STASIUN SOLO BALAPAN

Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota

factors that directly connected with the application creation of travelling simulation system of electric train in Jabodetabek area. The simulation sy

May Christiani Hutasoit 1), Tri Indra Wijaksana, S.sos.,M.Si. 2)

1. Pendahuluan

ANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION

PENENTUAN KAPASITAS TERMINAL KAPAL PENGANGKUT CURAH KERING DI PT. XYZ

Transkripsi:

Simulasi Diskrit untuk Pengaturan jumlah pada Commuter Line Jabodetabek Rute Perjalanan Bogor - Jakarta Kota Winnie Septiani 1, Pudji Astuti 2, Fitria Helmanila 3 Universitas Trisakti Jl. Kyai Tapa No.1 Grogol Jakarta Barat email: 1 winnie_septiani@yahoo.com; 2 pudjiastuti21@gmail.com; 3 fitriahelmanila@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk membangun model simulasi diskrit untuk pengaturan jumlah gate masuk dan gate keluar pada sistem e-ticketing commuter Jabodetabek rute perjalanan Bogor-Jakarta Kota. Kejadian diskrit yang terjadi dalam antrian gate masuk dan gate keluar commuter Line diantaranya adalah kedatangan penumpang dalam gate masuk dan gate keluar dan tingkat pelayanan penumpang dalam sistem. Berdasarkan hasil analisis rasio penumpang serta utilitas gate pada 24 stasiun diperoleh empat kelompok stasiun dan empat kelompok waktu. Evaluasi kinerja sistem dilakukan berdasarkan : jumlah penumpang dalam sistem (LS), jumlah penumpang dalam antrian (Lq), waktu tunggu penumpang dalam sistem (Ws) dan waktu tunggu penumpang dalam antrian (Wq) menggunakan aplikasi software WinQsb program Queueing Analysis. Hasil evaluasi usulan pengaturan jumlah gate masuk dan gate keluar menunjukan nilai utilitas gate yang lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Diharapkan usulan ini dapat meningkatkan efektifitas sistem e ticketing commuter jabotabek. Kata kunci: jumlah gate, simulasi diskrit, sistem e-ticketing, utilitas Abstract The purpose of the present study is to to develop discrete simulation models for setting the number of gate entry and exit gate in the e-ticketing system commuter Jabodetabek travel route Bogor - Jakarta Kota. Discrete event that occurred in the queue gate entrance and exit gate of which is the Line commuter passenger arrival in the gate entrance and exit gate and passenger service level in the system. Based on the analysis of passenger and utility ratio of gates at 24 station, there were four groups of stations and four groups of the time. The performance evaluation system was based on: number of passengers in the system (LS), the number of passengers in the queue (Lq), waiting time in the system (Ws) and the waiting time in the queue (Wq) used a software application program WinQsb Queuing Analysis. Results of the evaluation of the proposal setting the number of gate entry and exit gate showed utility value higher than the previous condition. The proposal was expected to improve the effectiveness of e ticketing system commuter Jabotabek Keywords: commuter line, dicrete simulation, e-tocketing system, number of gate, utilities 1. Pendahuluan PT KAI Commuter Jabodetabek merupakan salah satu perusahaan penyedia jasa layanan transportasi publik yang menghubungkan kota Jakarta dengan wilayah sekitarnya (Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) sebagai wiayah padat pemukiman dan wilayah penyangga kota Jakarta. KA Commuter Jabodetabek memiliki 6 rute perjalanan dan penelitian dikhususkan pada rute perjalanan Bogor - Jakarta Kota, karena rute ini merupakan rute terpanjang dengan jumlah penumpang terbanyak dari jumlah total penumpang KCJ per hari. PT KAI Commuter Jabodetabek memberlakukan sistem e-ticketing dengan melakukan pemasangan perangkat gate elektronik dalam rangka peningkatan infrastruktur dan sistem otomatisasi kontrol penumpang. Sistem e-ticketing diberlakukan sebab tiket kertas yang diterapkan rawan terjadi kebocoran, banyak penumpang naik tanpa membeli tiket. Pengaturan gate diatur berdasarkan dua kategori waktu yaitu Kategori waktu pagi (04.00-13.59) dan kategori siang - malam (14.00-23.00). Berdasarkan pengamatan awal di lapangan dalam hal pengaturan gate menunjukan bahwa perlu adanya evaluasi lebih lanjut karena sering menimbulkan antrian penumpang pada jam sibuk di beberapa stasiun. Salah satu dugaan penyebabnya adalah pengaturan jumlah gate yang tidak sesuai dengan jumlah penumpang. 308

Permasalahan dan kejadian yang ada dalam sistem ini termasuk ke dalam event diskrit. Dalam Simulasi event diskrit perubahan status terjadi pada titik-titik diskrit dalam waktu yang dipicu oleh kejadian (event) (Altiok & Melamed, 2007). Kejadian diskrit yang terjadi dalam antrian gate masuk dan gate keluar commuter Line diantaranya adalah kedatangan penumpang dalam gate masuk dan gate keluar dan tingkat pelayanan penumpang dalam sistem. Tingginya tingkat kedatangan penumpang dan rendahnya tingkat pelayanan akan menyebabkan terjadinya kegagalan sistem berupa panjangnya antrian atau lamanya waktu menunggu dalam sistem. Penelitian ini bertujuan untuk membangun model simulasi diskrit untuk pengaturan jumlah gate masuk dan gate keluar pada sistem e-ticketing pada commuter Jabodetabek rute perjalanan Bogor - Jakarta Kota. Tujuan terbagi dalam 4 tujuan khusus yaitu analisis kelompok stasiun berdasarkan rasio jumlah penumpang, evaluasi kinerja sistem, analisis kelompok waktu kritis berdasarkan tingkat utilitas dan usulan pengaturan jumlah gate masuk dan gate keluar. Beberapa batasan dalam perancangan model diantaranya simulasi dilakukan untuk hari kerja senin - jumat, setiap penumpang dilayani oleh satu fasilitas pelayanan gate dengan kapasitas gate yang tidak terbatas, peraturan pelayanan pada fasilitas gate rute Bogor - Jakarta Kota adalah First Come First Serve (FCFS). Dalam perhitungan antrian, digunakan software WinQsb Queueing Analysis sehingga permasalahan dapat ditemukan dengan cepat dan Tepat, tiral dan error dapat dilakukan tanpa melibatkan sistem nyata secara langung. Diharapkan usulan pengaturan jumlah gate masuk dan keluar yang efektif dapat meningkatkan utilitas dan panjang antrian penumpang. 2. Metodologi 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ini disusun berdasarkan dasar pemikiran teoritis dan praktis sesuai dengan kondisi di lapangan. Variabel utama yang berpengaruh terhadap kinerja sistem e-ticketing Commuter Line adalah jumlah penumpang, tingkat pelayanan, waktu operasi stasiun dan fasilitas gate (Astuti et al, 2014). Keterkaitan antar faktor dalam sistem disusun dalam kerangka pemikiran pada Gambar 1. Waktu Operasi Pagi Siang : 04.00 13.59 Siang Malam : 14.00-23.00 Jumlah pada Rute Bogor Jakarta Kota 24 Variabel Input : - Jumlah kedatangan penumpang - Tingkat pelayanan penumpang Fasilitas - Jumlah gate masuk dan gate keluar - Pengaturan gate Jumlah penumpang setiap stasiun per periode waktu Kelompok berdasarkan rasio jumlah penumpang per periode waktu Kinerja kelompok stasiun berdasarkan ukuran kinerja sistem antrian Pengelompokan waktu pelayanan berdasarkan utilitas gate Rasio jumlah penumpang Gambar 1. Kerangka Pemikiran Nilai utilitas kelompok stasiun Kelompok stasiun dan kelompok waktu dengan tingkat kesibukan yang paling tinggi Pengaturan jumlah gate masuk dan gate keluar pada kelompok stasiun dan kelompok waktu dengan tingkat kesibukan paling tinggi Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan langsung di 24 stasiun serta wawancara dengan pemimpinan, manajer hubungan komunikasi, karyawan dan penumpang pengguna layanan jasa kereta commuter rute Bogor - Jakarta Kota. Data Primer yang digunakan untuk penelitian ini adalah jumlah penumpang dan waktu pelayanan, sedangkan 309

data sekunder yang diperoleh dari PT KAI adalah data mengenai jumlah fasilitas gate masuk dan gate keluar. Penelitian tersusun atas beberapa tahapan penelitian sebagai berikut : 1. Analisis kelompok stasiun pada rute perjalanan CL Bogor - Jakarta Barat - Identifikasi jumlah penumpang pada setiap stasiun. - Pengujian data penumpang dengan menggunakan uji Barlet dan uji Anova (Walpole et al, 2007). - Perhitungan rasio Jumlah penumpang pada setiap stasiun. - Analisis pembagian waktu operasi saat ini. - Penentuan kelompok stasiun berdasarkan rasio jumlah penumpang. 2. Evaluasi kinerja kelompok stasiun Evaluasi kinerja dilakukan berdasarkan Altiok & Melamed (2007) : jumlah penumpang dalam sistem (LS0, jumlah penumpang dalam antrian (Lq), waktu tunggu penumpang dalam sistem (Ws) dan waktu tunggu penumpang dalam antrian (Wq). Simulasi kinerja sistem dilakukan menggunakan aplikasi software WinQsb program Queueing Analysis (Winarno & Wing, 2008). 3. Analisis kelompok waktu kritis berdasarkan uilitas gate masuk dan gate keluar. - Perhitungan jumlah fasiltas gate masuk dan gate keluar per stasiun. - Penentuan kelompok waktu operasi kritis. - Analisis pengaturan gate berdasarkan tingkat kesibukan kelompok stasiun dan kelompok waktu. 4. Usulan Pengaturan gate masuk dan gate keluar - Pemilihan kelompok stasiun dan kelompok waktu dengan tingkat kesibukan yang tertinggi, yang diukur dengan nilai utilitas. - Penyusunan skenario perubahan jumlah gate masuk dan gate keluar. - Simulasi perubahan jumlah gate. - Evaluasi kinerja perubahan jumlah gate. 3. Hasil dan Pembahasan 4.1 Analisis Kelompok pada Rute Perjalanan CL Bogor - Jakarta Barat - Waktu Pelayanan Fasilitas Waktu pelayanan didefinisikan sebagai waktu penumpang untuk melakukan perekaman tujuan pada e-ticketing gate. Waktu pelayanan penumpang dalam melakukan tap in dan tap out adalah konstan selama 6 detik. Ada dua kategori waktu yaitu Kategori waktu Pagi - Siang : 04.00-13.59 dan Kategori waktu Siang-Malam : 14.00-23.00. - Route Perjalanan Jaringan operasi KRL commuter Line menghubungkan wilayah ibukota dengan kotakota di sekelilingnya mulai dari Jakarta - Bogor, Jakarta - Bekasi, Jakarta - Tangerang dan Jakarta - Serpong serta jalur perjalanan yang melingkari kota Jakarta. Jalur-jalur yang aktif terdiri dari : 1. Rute Merah : Bogor/Depok - Manggarai - Jakarta Kota 2. Rute Orange : Bogor/Depok - Tanah Abang - Pasar Senen - Jatinegara 3. Rute Biru : Bekasi - Jatinegara - Manggarai - Jakarta Kota 4. Rute Hijau : Parung Panjang - Serpong - Tanah Abang 5. Rute Coklat : Tangerang - Duri 6. Rute Pink : Jakarta Kota - Kampung Bandan - Tanjung Priok Penelitian ini dikhususkan pada route perjalanan Bogor - Jakarta Kota yang terdiri dari 24 stasiun yaitu (1) Bogor, (2) Cilebut, (3) Bojong Gede, (4) Citayam, (5) Depok, (6) Depok Baru, (7) Pondok Cina, (8) Universitas Indonesia, (9) Universitas Pancasila, (10) Lenteng Agung, (11) Tanjung Barat, (12) Pasar Minggu, (13)Pasar Minggu Baru, (14) Duren Kalibata, (15) Cawang, (16) Tebet, (17) Manggarai, (18) Cikini, (19) Gondangdia, (20) Juanda, (21) Sawah Besar, (22) Mangga Besar, (23) Jayakarta, (24) Jakarta Kota. 310

- Perhitungan Rasio Jumlah Penumpang Rasio jumlah penumpang dihitung berdasarkan perbandingan jumlah penumpang per jam dengan jumlah fasilitas gate di setiap stasiun. Pengujian ragam data jumlah penumpang dilakukan dengan menggunakan Uji Barlett dan Uji One way Anova. Berdasarkan perhitungan dan analisis rasio penumpang pada setiap stasiun dihasilkan 4 kelompok stasiun seperti yang terlihat pada Tabel 1. Tabel 1. Penentuan kelompok stasiun berdasarkan rasio jumlah penumpang Rentang Rasio Jumlah Kelompok Penumpang (orang per jam per gate) 1 Bogor, Bojong Gede, Depok, Depok Baru, Pondok 4500-6200 Cina, Citayam, Cilebut, Universitas Indonesia, Pasar Minggu, Duren Kalibata 2 Cawang. Tebet, Cikini, Gondangdia, Manggarai, 3800-4500 Jakarta Kota 3 Jayakarta, Mangga Besar, Sawah Besar, Juanda 3200-3800 4 Universitas Pancasila, Lenteng Agung, Tanjung Barat, Pasar Minggu Baru 0-3200 4.2 Evaluasi Kinerja Kelompok Variabel input yang diperhitungkan untuk mengevaluasi kinerja kelompok mesin adalah sebagai berikut : 1. Jumlah penumpang gate masuk dan gate keluar (orang per jam) 2. Jumlah gate : banyaknya gate pada setiap stasiun. 3. Tingkat kedatangan penumpang per jam (orang per jam) : Banyaknya penumpang yang datang untuk mendapatkan pelayanan dari fasilitas gate masuk dan gate keluar per jam. 4. Tingkat Pelayanan (orang per jam) : Banyak penumpang yang dapat dilayani pada satu gate selama satu jam 5. Waktu pelayanan : waktu yang dibutuhkan dalam melakukan pelayanan perekaman pada tiket elektronik Struktur antrian gate pada rute Bogor - Jakarta Kota merupakan struktur antrian single channel-single server karena memiliki satu jalur antrian dan satu fasilitas pelayanan, sehingga model antrian yang digunakan adalah model antrian (M/M/1) : FIFO/ / ). Langkah awal dalam pengukuran kinerja sistem dengan software WinQsb adalah dengan memasukan variabel tingkat kedatangan dan tingkat pelayanan. Kinerja sistem ditentukan berdasarkan 4 indikator, dengan menggunakan rumusan perhitungan Taha (1996). Contoh perhitungan kinerja stasiiun Bojong Gede pada puul 07.00-07.59 adalah sebagai berikut : 1. Jumlah penumpang dalam sistem (Ls) : banyaknya penumpang dalam sistem antrian gate masuk dan gate keluar, yang terdiri dari jumlah penumpang yang sedang dilayani dan jumlah penumpang di dalam antrian. 2. Jumlah penumpang dalam antrian (Lq) : jumlah penumpang yang ada dalam antrian gate masuk dan gate keluar pada setiap stasiun. 3. Waktu penumpang dalam sistem (Ws) : waktu rata-rata penumpang berada dalam sistem. 311

4. Waktu menunggu dalam antrian (Wq) : waktu-rata-rata penumpang dalam antrian. Pengukuran kinerja dihitung dengan menggunakan software WinQsb, contoh hasil keluaran sistem dengan menggunakan pada pengukuran kinerja sistem awal di Bogor dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Indikator Kinerja Sistem Antrian Model Awal pada Station Bogor No Performance Measure Result 1 System : M/M/1 From Formula2 2 Customer arrival rate (lambda) per hour = 597.0000 3 Service rate per server (mu) per hour = 600.0000 4 Overall system effective arrival rate per hour = 597.0000 5 Overall system effective service rate per hour = 597.0000 6 Overall system utilization = 99,555 7 Average number of customers in the system (L) = 199.0002 8 Average number of customers in the queue (Lq) = 198.0052 9 Average number of customers in the queue for a 199.0002 busy system (Lb) = 10 Average time customers spends in the system 0.3333 hours (W) = 11 Average time customers spends in the queue 0.3317 hours (Wq) = 12 Average time customers spends in the queue for 0.3333 hours a busy system (Wb) = 13 The probability that all servers are idle (Po) = 0.5000 % 14 The probability an arriving customer waits (Pw) or 99.5000 % system is bussy (Pb) = 15 Average number of customers being balked per hour = 0 4.3 Analisis Kritis Berdasarkan Utilitas gate masuk dan gate keluar Pengelompokan waktu berdasarkan utilitas gate terbagi menjadi tiga kelompok yaitu Kelompok 1 : 04.00-09.59, Kelompok 2 : 16.00-20.59 dan Kelompok 3 : 10.00-15.59; 21.00-23.00. Hasil pengelompokan waktu berdasarkan utilitas gate masuk dan gate keluar dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4. Tabel 3. Pengelompokan Waktu Kritis berdasarkan Utilitas Masuk Utilitas pada Ketiga Kelompok satu (04.00-09,59) dua (16.00-20.59) tiga (10.00-15.59; 21.00-23.00) 1 92,8% 21,7% 21,7% 2 38,4% 77,2% 12,4% 3 22,3% 58,4% 11,9% 4 57,3% 22,2 13% 312

Tabel 4. Tabel Pengelompokan Waktu Kritis berdasarkan Utilitas Keluar Utilitas Kelompok satu (04.00-09,59) dua (16.00-20.59) tiga (10.00-15.59; 21.00-23.00) 1 53,4% 86,7% 27,5% 2 77,2% 29,9% 12,4% 3 58,4% 23,8% 11,9% 4 22,2% 55,2% 11,8% 5. Usulan Pengaturan Masuk dan Keluar Pengaturan jumlah gate ditentukan berdasarkan kelompok stasiun yang memiliki urutan kesibukan tertinggi. Kelompok stasiun yang memiliki kesibukan tertinggi adalah kelompok stasiun satu pada dua kelompok waktu, yaitu kelompok waktu satu (04.00-09.59) dan Kelompok waktu dua (16.00-20.59). Pengaturan jumlah gate dilakukan berdasarkan pengukuran kinerja sistem antrian dengan menggunakan software WinQsb untuk mencapai keseimbangan utilitas, Ls, Lq, Ws dan Wq. Tabel 5. Hasil Evaluasi Pengaturan Jumlah Masuk dan Keluar pada Kelompok 1 Kondisi Aktual Utilitas Kelompok 1 Utilitas Kelompok 2 Utilitas in out in out in out Bogor 10 9 86 12 7 100% 7 12 99% Bojong Gede 6 4 80% 7 3 100% 3 7 96% Depok 4 4 80% 5 3 100% 3 5 96% Depok Baru 7 6 86% 8 5 99% 5 8 96% Pondok Cina 4 3 78% 5 2 2 5 96% Citayam 4 4 78 5 3 97% 3 5 95% cilebut 4 4 79% 5 3 98% 3 5 95% Universitas 2 2-2 2-2 2 - Indonesia Pasar Minggu 3 3 75 4 2 99% 2 4 95% Duren Kalibata 4 3 79 5 2 99% 2 5 100 6. Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis, diperoleh beberapa kesimpulan berikut : 1. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis rasio penumpang pada setiap stasiun diperoleh empat kelompok stasiun. Masing-masing kelompok stasiun terbagi menjadi tiga kelompok waktu yaitu kelompok 1 : 04.00-09.59, kelompok 2: 16.00-20.59, Kelompok 3 : 10.00-15.59 ; 21.00-23.00. 2. Hasil analisis kinerja tiga kelompok stasiun dan tingkat kesibukan pada tiga kelompok waktu menunjukan perlu adanya evaluasi pengaturan jumlah gate masuk dan gate keluar pada commuter line rute Bogor - Jakarta Kota. Kelompok stasiun dan kelompok waktu yang paling tinggi tingkat kesibukannya yaitu kelompok stasiun satu pada kelompok waktu 1 (04.00-09.59) dan kelompok waktu 2 (16.00-20.59). Kelompok stasiun satu terdiri dari Bogor, Bojong Gede, Depok, Depok Baru, Pondok Cina, Citayam, Cilebut, Universitas Indonesia, Pasar Minggu dan Duren Kalibata. 3. Dihasilkan usulan pengaturan jumlah gate masuk dan gate keluar dengan nilai utilitas gate yang lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. 313

Referensi [1] Altiok T, Melamed B. Simulation Modelling and And Analysis wih Arena, Burlington: Elsevier. 2007. [2] Astuti P, Retnaningrum D, Adisuwiryo S, Septiani W. Optimisasi Penjadwalan Kereta Api Commuter Jabodetabek Lintas Jakarta - Bogor Dengan Pendekatan Integer Linear Programming. Seminar Nasional Teknik Industri Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri (BKSTI) 2014. Bukittinggi. 2014; 61-66. [3] Chang YL. WinQSB: Decision Support Software for MS/OM, Newyork: John Wiley & Son. [4] Harrel C, Ghosh B.K, Bowden R.O, Simulation using promodel, 2nd ed, Boston : Mc Graw Hill. 2004 [5] Kendal KE, Kendal JE. Systems Analysis and Design. 8th edition, Upper Sadle River: Pearson Education Inc. 2011. [6} Moengin P, Septiani W, Herviana S. A Discrete-event Simulation Methodology to Optimize the Number of Beds in Hospital. the World Congress on Engineering and Computer Science 2014. San Francisco :2014; Vol II. [7] Taha HA. Riset Operasi Jilid 2. Binarupa Aksara. Jakarta. 1996. [7] Winarno W, Wing. AnaLisis Manajemen Kuantitatif dengan WinQSB, Yogyakarta : UPP STIM YKPN. 2017. [8] Walpole, Ronald E, Raymon HM, Sharon LM, Keying Y. Probability & Statistic for Engineers & Scintist. 8th edition, New Jersey :Pearson Education, 2011. 314