STUDI PENGARUH JUMLAH LAPISAN TANAH TERHADAP HASIL UJI KOMPAKSI STANDAR PROCTOR ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI PENGARUH JENIS TANAH KOHESIF (IP) PADA UJI KOMPAKSI STANDAR PROCTOR ABSTRAK

PENGARUH PENGURANGAN DIAMETER CETAKAN PADA HASIL UJI KOMPAKSI STANDAR PROCTOR ABSTRAK

KORELASI ANTARA HASIL UJI KOMPAKSI MODIFIED PROCTOR TERHADAP NILAI UJI PADA ALAT DYNAMIC CONE PENETROMETER

STUDI PENGARUH STABILISASI TANAH LANAU DENGAN PASIR TERHADAP NILAI CALIFORNIA BEARING RATIO ABSTRAK

PENGARUH GRADASI TERHADAP PARAMETER KOMPAKSI MATERIAL CRUSHED LIMESTONE ABSTRAK

KORELASI CBR DENGAN INDEKS PLASTISITAS PADA TANAH UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

PENGARUH PENGURANGAN DIAMETER MOLD STANDARD PROCTOR TERHADAP PARAMETER KOMPAKSI CRUSHED LIMESTONE ABSTRAK

PENGARUH LAMA PERENDAMAN TERHADAP NILAI CBR SUATU TANAH LEMPUNG UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA LOKASI GEDUNG GRHA WIDYA (Studi Laboratorium).

PENGARUH PERSENTASE KADAR BATU PECAH TERHADAP NILAI CBR SUATU TANAH PASIR (Studi Laboratorium)

PENGARUH PROSES PEMBASAHAN TERHADAP PARAMETER KUAT GESER c, ϕ DAN ϕ b TANAH LANAU BERPASIR TAK JENUH ABSTRAK

DAFTAR ISI. TUGAS AKHIR... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PENGESAHAN PENDADARAN... iii. PERNYATAAN... iv. PERSEMBAHAN... v. MOTTO...

TINJAUAN KUAT DUKUNG, POTENSI KEMBANG SUSUT, DAN PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG PEDAN KLATEN. Abstraksi

PENGARUH KADAR AIR TERHADAP DEGRADASI UKURAN BUTIR MATERIAL CRUSHED LIMESTONE PASCA KOMPAKSI ABSTRAK

PENGARUH ENERGI KOMPAKSI PADA UJI STANDARD PROCTOR MATERIAL CRUSHED LIMESTONE ABSTRAK

KORELASI ANTARA HASIL UJI DYNAMIC CONE PENETROMETER DENGAN NILAI CBR

PENGARUH UKURAN BUTIR TERHADAP NILAI CBR MATERIAL CRUSHED LIMESTONE ABSTRAK

PENGARUH SIKLUS KOMPAKSI TERHADAP PARAMETER KOMPAKSI MATERIAL CRUSHED LIMESTONE ABSTRAK

EVALUASI GRADASI MATERIAL CRUSHED LIMESTONE WELL GRADED SAAT PRA KOMPAKSI DAN PASCA KOMPAKSI ABSTRAK

PENENTUAN KOEFISIEN PERMEABILITAS TANAH TAK JENUH AIR SECARA TIDAK LANGSUNG MENGGUNAKAN SOIL-WATER CHARACTERISTIC CURVE

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN ANALISIS

UJI KONSOLIDASI CONSTANT RATE OF STRAIN DENGAN BACK PRESSURE PADA TANAH LEMPUNG DI DAERAH BATUNUNGGAL (BANDUNG SELATAN)

PENGARUH WAKTU PEMERAMAN TERHADAP KAPASITAS TARIK MODEL PONDASI TIANG BAJA UJUNG TERTUTUP PADA TANAH KOHESIF

STUDI PENGARUH UKURAN BUTIR TERHADAP PARAMETER KOMPAKSI MATERIAL CRUSHED LIMESTONE ABSTRAK

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : GIOVANNI RAMADHANY GINTING

PENGARUH KADAR ABU BATU TERHADAP HASIL UJI KOMPAKSI SUATU TANAH PASIR

TUGAS AKHIR PENGUJIAN CBR (CALIFORNIA BEARING RATIO) PADA STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN SEMEN PORTLAND TIPE I DAN ABU VULKANIK

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung berpasir ini berada di desa

Perbandingan Metode Kompaksi. Summary of Standard Proctor Compaction Test Specifications (ASTM D-698, AASHTO)

PENGARUH GRADASI TERHADAP NILAI CBR MATERIAL CRUSHED LIMESTONE ABSTRAK

PENGARUH KADAR LEMPUNG DAN KADAR AIR PADA SISI BASAH TERHADAP NILAI CBR PADA TANAH LEMPUNG KEPASIRAN (SANDY CLAY)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KOMPOSISI TANAH. Komposisi Tanah 2/25/2017. Tanah terdiri dari dua atau tiga fase, yaitu: Butiran padat Air Udara MEKANIKA TANAH I

KARAKTERISASI BAHAN TIMBUNAN TANAH PADA LOKASI RENCANA BENDUNGAN DANAU TUA, ROTE TIMOR, DAN BENDUNGAN HAEKRIT, ATAMBUA TIMOR

STUDI PENGARUH STABILISASI TANAH LANAU DENGAN PASIR TERKOMPAKSI TERHADAP NILAI KUAT GESER TANAH ABSTRAK

PEMANFAATAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN VARIASI UKURAN BUTIRAN TANAH

METODE PENELITIAN. Lampung yang telah sesuai dengan standarisasi American Society for Testing

Tugas Akhir Pengaruh Penambahan Portland Cement Pada Tanah Terhadap Nilai California Bearing Ratio (CBR)

KATA PENGANTAR. Alhamdulillahirabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas

EVALUASI KARAKTERISTIK AGREGAT UNTUK DIPERGUNAKAN SEBAGAI LAPIS PONDASI BERBUTIR

UJI KOMPAKSI ASTM D698 DAN ASTM D1557

III. METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa tanah

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

Karakteristik Kuat Geser Puncak, Kuat Geser Sisa dan Konsolidasi dari Tanah Lempung Sekitar Bandung Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai

PENGARUH UKURAN BUTIR TERHADAP KOEFISIEN PERMEABILITAS MATERIAL CRUSHEDLIMESTONE ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN. dilakukan di laboratorium akan dibahas pada bab ini. Pengujian yang dilakukan di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MEKANIKA TANAH 2 PEMADATAN TANAH. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

PENGGUNAAN STAMPER UNTUK PEMADATAN TANAH PADA LAHAN PARKIR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER PROYEK AKHIR. Oleh:

METODE PENELITIAN. Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung

KAJIAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN SEMEN DAN BOTTOM ASH TERHADAP STABILITAS TANAH LEMPUNG DITINJAU DARI NILAI CBR

STUDI LABORATORIUM UNTUK MENENTUKAN BATAS PLASTIS DENGAN PENGUJIAN FALL CONE TEST PADA TANAH LEMPUNG DI DAERAH BANDUNG SELATAN RITA MELIANI KUNTADI

KAJIAN EFEKTIFITAS SEMEN DAN FLY ASH DALAM STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN UJI TRIAXIAL CU DAN APLIKASI PADA STABILISASI LERENG ABSTRAK

BAB VI PLASTIS LIMIT DAN LIQUID LIMIT. a. Craig, RF. Mekanika Tanah. BAB I Klasifikasi Dasar Tanah : Plastisitas Tanah Berbutir Halus.

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah berbutir halus dari Yoso Mulyo,

METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lanau yang diambil dari Desa

III. METODE PENELITIAN. 2. Air yang berasal dari Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik

TUGAS AKHIR KAJIAN KUAT TEKAN BEBAS STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN STABILIZING AGENTS SERBUK KACA DAN SEMEN

METODE PENELITIAN. 3. Zat additif yaitu berupa larutan ISS 2500 (ionic soil stabilizer).

ESTIMASI NILAI MODULUS REAKSI TANAH DASAR (NILAI k ) PADA MATERIAL TANAH LEMPUNG PENIRAMAN

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung lunak ini berada di Rawa Seragi,

BAB VIII PEMERIKSAAN KEPADATAN STANDAR REFERENSI Braja M. Das. Principles of Geotechnical Engineering.Chapter 5 Soil Compaction.

KECENDERUNGAN RUMPUN KURVA UNTUK TANAH PASIR KELANAUAN KELEMPUNGAN DAN TANAH LANAU KELEMPUNGAN

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah terganggu (disturb soil) yaitu tanah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI SIFAT FISIK TANAH ORGANIK YANG DISTABILISASI MENGGUNAKAN CORNICE ADHESIVE. Iswan 1) Muhammad Jafri 1) Adi Lesmana Putra 2)

PENGARUH PENAMBAHAN PERSENTASE DEBU BATU TERHADAP KOEFISIEN PERMEABILITAS MATERIAL CRUSHED LIMESTONE ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung yang diambil dari

Oleh: Dewinta Maharani P. ( ) Agusti Nilasari ( ) Bebby Idhiani Nikita ( )

METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari

STUDI LABORATORIUM DALAM MENENTUKAN BATAS PLASTIS DENGAN METODE FALL CONE PADA TANAH BUTIR HALUS DI WILAYAH BANDUNG UTARA

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, pertama melakukan pengambilan sampel tanah di

BAB 4. HASIL DAN ANALISIS PENYELIDIKAN TANAH

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang

METODE PENELITIAN. tanah yang diambil yaitu tanah terganggu (disturb soil) dan tanah tidak

METODE PENELITIAN. tanah yang diambil yaitu tanah terganggu (disturb soil) dan tanah tidak

STUDI PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN

III. METODE PENELITIAN. Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung Rawa Sragi,

kelompok dan sub kelompok dari tanah yang bersangkutan. Group Index ini dapat

ESTIMASI NILAI PARAMETER KOMPAKSI BERDASARKAN NILAI KLASIFIKASI TANAH PADA PROYEK JALAN RAYA MUHAMMAD IMAM MA ARIF SIREGAR

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah organik yang diambil dari Desa Pasir

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA PEMANFAATAN KLELET ( LIMBAH PADAT INDUSTRI COR LOGAM ) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT PADA BETON KEDAP AIR

Disusun Oleh : Bill Clinton Andhika Suryasin Auditya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENENTUAN BATAS PLASTIS TANAH DENGAN MODIFIKASI FALL CONE TEST PADA TANAH LEMPUNG DI DAERAH BANDUNG SELATAN

PENGARUH KAPUR TERHADAP TINGKAT KEPADATAN DAN KUAT GESER TANAH EKSPANSIF

STUDI PENGARUH BAHAN VIENISON SB TERHADAP INDEKS PEMAMPATAN (C C ) dan KOEFISIEN KONSOLIDASI (C V ) PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG

STABILISASI KAPUR TERHADAP KUAT DUKUNG TANAH LEMPUNG DENGAN VARIASI DIAMETER BUTIRAN TANAH (Studi Kasus Tanah Lempung Tanon, Sragen)

STUDI KORELASI UJI LABORATORIUM NILAI CBR dan TAHANAN KONUS SONDIR PADA TANAH BUTIR HALUS yang DIKOMPAKSI

III. METODE PENELITIAN. paralon sebanyak tiga buah untuk mendapatkan data-data primer. Pipa

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA

PENGARUH PENGGUNAAN SERAT PLASTIK TERHADAP NILAI DAYA DUKUNG TANAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ESTIMASI NILAI PARAMETER KOMPAKSI BERDASARKAN NILAI KLASIFIKASI TANAH YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR PADA PROYEK JALAN RAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung lunak yang diambil dari

METODOLOGI PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah liat dari Yosomulyo, Kecamatan

Transkripsi:

STUDI PENGARUH JUMLAH LAPISAN TANAH TERHADAP HASIL UJI KOMPAKSI STANDAR PROCTOR Indah Agustin NRP : 0921034 Pembimbing : Herianto Wibowo, Ir., M.T. ABSTRAK Salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan daya dukung tanah di lapangan adalah metode pemadatan. Dibutuhkan suatu ketebalan tanah tertentu untuk mendapatkan hasil pemadatan yang baik. Terdapat ketebalan tanah izin yang digunakan, namun pada kenyataannya hal tersebut sering dilanggar. Maka pada penelitian ini, peneliti memvariasikan jumlah lapisan tanah dengan menggunakan 3 lapisan tanah, 2 lapisan tanah dan 5 lapisan tanah. Pengujian dilakukan di laboratorium dengan menggunakan 2 contoh jenis tanah uji yang diambil di Lapangan Universitas Kristen Maranatha pada kedalaman 1 m dan 6 m. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memvariasikan jumlah lapisan tanah dari pengujian 3 lapisan dengan menggunakan alat Standar Proctor untuk mengetahui seberapa besar nilai kadar air optimum dan berat isi kering maksimumnya. Dari pengujian awal, kedua contoh jenis tanah uji didapat nilai Gs pada jenis tanah 1 sebesar 2,60 dan pada jenis tanah 2 sebesar 2,77 maka tanah tergolong kedalam tanah anorganik. Dari pengujian Atterberg Limit pada jenis tanah 1 didapat nilai indeks plastisitas (IP) sebesar 27,26 %, LL sebesar 63,32 % dan pada jenis tanah 2 didapat nilai indeks plastisitas (IP) sebesar 33,41 %, LL sebesar 82,70 % maka tanah digolongkan kedalam jenis lanau (Silt). Dari hasil pengujian kompaksi pada jenis tanah 1 diperoleh nilai woptimum 3 lapisan tanah sebesar 16 %, 2 lapisan tanah sebesar 28,6 %, dan 5 lapisan tanah sebesar 14% serta nilai γdry maksimum 3 lapisan tanah sebesar 1,369 gr/cm 3, 2 lapisan tanah sebesar 1,324 gr/cm 3 dan 5 lapisan tanah sebesar 1,460 gr/cm 3. Sedangkan hasil pengujian kompaksi jenis tanah 2 diperoleh nilai woptimum 3 lapisan tanah sebesar 19,5%, 2 lapisan tanah sebesar 23,4%, dan 5 lapisan tanah sebesar 15,5 % serta nilai γdry maksimum 3 lapisan tanah sebesar 1,30 gr/cm 3, 2 lapisan tanah sebesar 1,292 gr/cm 3, dan 5 lapisan tanah sebesar 1,685 gr/cm 3. Dari hasil pengujian kompaksi kedua contoh jenis tanah uji dengan memvariasikan jumlah lapisan tanah maka dapat simpulkan semakin banyak jumlah lapisan tanah maka woptimum semakin kecil dan nilai γdry maksimum semakin besar serta sebaliknya semakin sedikit jumlah lapisan tanah maka woptimum semakin besar dan γdry maksimum semakin kecil. Kata Kunci: Berat Jenis Butir, Indeks Properti, Kompaksi, Jumlah Lapisan Tanah. vii

STUDY ON THE EFFECT OF TOTAL LAYER SOIL TEST RESULTS COMPACTING STANDARD PROCTOR Indah Agustin NRP : 0921034 Supervisor : Herianto Wibowo, Ir., M.T. ABSTRACT One method is used to increase the strength and carrying capacity of the soil in the field is the method of compaction. It takes a certain thickness of soil compaction to obtain good results. There is a soil clearance thickness used, but in reality it is often violated. So in this study, researchers variation the number of layers soil using soil layers 3, 2 and 5. Tests conducted in the laboratory using 2 test soil samples taken at Maranatha Christian University Square at a depth of 1 m and 6 m. The purpose of this study is to vary the number of layers of soil from compaction testing 3 layers soil with use proctor standardized tool to determine how much the value of the optimum water content and maximum dry unit weight. Of the first test, the two samples soil of test get value Gs at sample soil 1 2.60 and at sample soil 2 2.77 so two samples soil can be classified into the type of unorganic. From Atterberg limit test at sample soil 1 get value index plastic (IP) 27,26 %, LL 63,32 % and at sample soil 2 get value IP 33,41 %, LL 82,70 % so two samples soil can be classified into the soil type of silt. Of compaction test sample soil 1 get value woptimum at 3 layers of soil 16 %, 2 layers of soil 28,6 % and 5 layers of soil 14 % as well as get value γdry maximum 3 layers of soil 1,369 gr/cm 3, 2 layers of soil 1,324 gr/cm 3 and 5 layers of soil 1,460 gr/cm 3. While compaction test results at sample soil 2 get value woptimum at 3 layers of soil 19,5 %, 2 layers of soil 23,4 % and 5 layers of soil 15,5 % as well as get value γdry maximum 3 layers of soil 1,30 gr/cm 3, 2 layers of soil 1,292 gr/cm 3 and 5 layers of soil 1,685 gr/cm 3. From the comparison of these two types of soil samples tested by varying the number of layers of the soil then can be concluded that the more the number of layers of the woptimum the smaller and the larger γdry maximum and conversely the fewer the number of layers then the greater woptimum and γdry maksimum getting smaller. Key Words: Specific Gravity, Index Properties, Compaction, The Number Of Layers Soil. viii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR... iii PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR NOTASI... xviii DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian... 2 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan... 3 1.4 Sistematika Penulisan... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Tanah... 5 2.1.1 Analisis Ukuran Butir... 5 2.1.2 Klasifikasi Tanah... 7 2.1.3 Berat Jenis... 9 2.1.4 Batas-Batas Atterberg... 10 2.1.5 Hubungan Antarfase... 12 2.2 Pemadatan Tanah... 14 2.2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Pemadatan... 18 2.2.2 Sifat-Sifat Tanah Lempung yang Dipadatkan... 20 2.3 Pelaksanaan Pemadatan Tanah Di Lapangan... 22 2.3.1 Alat-Alat yang Digunakan Untuk Pemadatan... 23 2.3.2 Kontrol Kepadatan Di Lapangan... 28 ix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rencana Kerja... 30 3.2 Persiapan Contoh Tanah Uji... 31 3.2.1 Pemilihan dan Pengambilan Contoh Tanah Uji... 31 3.2.2 Pembuatan Contoh Tanah Uji... 31 3.3 Prosedur Pengujian... 31 3.3.1 Pengujian Specific Gravity... 31 3.3.2 Pengujian Index Properties... 38 3.3.3 Pengujian Atterberg Limit... 46 3.3.4 Pengujian Kompaksi... 54 3.3.5 Energi Kompaksi... 95 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Analisis Data Pengujian... 97 4.1.1 Specific Gravity... 97 4.1.2 Index Properties... 97 4.1.3 Atterberg Limits... 98 4.2 Analisis Data Pengujian Kompaksi Jenis Tanah 1... 99 4.2.1 Pengujian Kompaksi Dengan 3 Lapisan Tanah... 100 4.2.2 Pengujian Kompaksi Tanah Dengan 2 Lapisan Tanah... 101 4.2.3 Pengujian Kompaksi Tanah Dengan 5 Lapisan Tanah... 102 4.3 Analisis Data Pengujian Kompaksi Jenis Tanah 2... 105 4.3.1 Pengujian Kompaksi Dengan 3 Lapisan Tanah... 105 4.3.2 Pengujian Kompaksi Dengan 2 Lapisan Tanah... 106 4.3.3 Pengujian Kompaksi Dengan 5 Lapisan Tanah... 108 4.3.4 Energi Kompaksi Pada Jenis Tanah 1 dan 2... 111 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 113 5.2 Saran... 114 DAFTAR PUSTAKA... 115 Lampiran... 116 x

DAFTAR GAMBAR Gambar 2. 1 Sistem Klasifikasi Tanah USCS... 8 Gambar 2. 2 Bagan Plastisitas... 10 Gambar 2. 3 Prinsip-Prinsip Pemadatan... 15 Gambar 2. 4 Alat Uji Standard Proctor... 17 Gambar 2. 5 Kurva Hubungan Kadar Air dan Berat Volume Kering... 17 Gambar 2. 6 Berbagai Bentuk Kurva Pemadatan... 19 Gambar 2. 7 Pengaruh Energi Pemadatan pada Lempung Berpasir... 20 Gambar 2. 8 Pengaruh Pemadatan pada Susunan Tanah (Lambe,1958)... 21 Gambar 2. 9 Mesin gilas Roda Halus (Smooth Drum Roller)... 24 Gambar 2. 10 Mesin Gilas Roda Karet (Pneumatic Tire Roller)... 25 Gambar 2. 11 Pemadatan pada Aspal Jalan Menggunakan Mesin Gilas Roda Karet... 25 Gambar 2. 12 Mesin Gilas Tumbuk (Tamping Foot Roller)... 26 Gambar 2. 13 Mesin Gilas Kaki Domba (Sheepsfoot Roller)... 27 Gambar 2. 14 Mesin Gilas Pola Kisi atau Saringan (Mesh or Grid Pattern Roller)... 27 Gambar 2. 15 Penampang Mesin Gilas Pola Kisi atau Saringan... 27 Gambar 2. 16 Vibrating Plate... 28 Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian... 30 Gambar 3. 2 Erlenmeyer... 32 Gambar 3. 3 Timbangan... 32 Gambar 3. 4 Thermometer... 32 Gambar 3. 5 Oven... 33 Gambar 3. 6 Pipet... 33 Gambar 3. 7 Pinggan Pengaduk... 33 Gambar 3. 8 Ilustrasi antara erlenmeyer, air dan butir tanah... 35 Gambar 3. 9 Grafik Kalibrasi Erlenmeyer... 36 Gambar 3. 10 Silinder Ring Pencetak Tanah... 38 Gambar 3. 11 Extruder... 38 Gambar 3. 12 Jangka Sorong... 39 Gambar 3. 13 Desikator... 39 Gambar 3. 14 Gergaji kawat... 39 Gambar 3. 15 Diagram fase tanah... 40 Gambar 3. 16 Groving Tool... 46 Gambar 3. 17 Alat Cassagrande... 46 Gambar 3. 18 Scraper... 47 Gambar 3. 19 Container... 47 Gambar 3. 20 Grafik Hubungan Antara Jumlah Pukulan dan Kadar air Tanah 1 49 Gambar 3. 21 Grafik Hubungan Antara Jumlah Pukulan dan Kadar air Tanah 2 50 Gambar 3. 22 Bagan Plastisitas Tanah 1... 52 Gambar 3. 23 Bagan Plastisitas Tanah 2... 54 Gambar 3. 24 Mold... 57 Gambar 3. 25 Collar... 58 Gambar 3. 26 Hammer... 58 xi

Gambar 3. 27 Grafik Perkiraan Kadar Air Optimum Tanah Pada Pengujian Standar Kompaksi... 59 Gambar 3. 28 Proses Penumbukan Tanah... 60 Gambar 3. 29 Tanah Hasil Kompaksi... 61 Gambar 3. 30 Kurva Hubungan Berat Volume Kering dan Kadar Air Tanah 1 Dengan 3 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 1... 66 Gambar 3. 31 Kurva Hubungan Berat Volume Kering dan Kadar Air Tanah 1 Dengan 3 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 2... 68 Gambar 3. 32 Kurva Hubungan Berat Volume Kering dan Kadar Air Tanah 1 Dengan 3 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 3... 69 Gambar 3. 33 Kurva Hubungan Berat Volume Kering dan Kadar Air Gabungan Tanah 1 Dengan 3 Lapisan Tanah... 70 Gambar 3. 34 Kurva Hubungan Berat Volume Kering dan Kadar Air Tanah 1 Dengan 2 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 1... 71 Gambar 3. 35 Kurva Hubungan Berat Volume Kering dan Kadar Air Tanah 1 Dengan 2 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 2... 73 Gambar 3. 36 Kurva Hubungan Berat Volume Kering dan Kadar Air Tanah 1 Dengan 2 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 3... 74 Gambar 3. 37 Kurva Hubungan Berat Volume Kering dan Kadar Air Gabungan Tanah 1 Dengan 2 Lapisan Tanah... 75 Gambar 3. 38 Kurva Hubungan Berat Volume Kering dan Kadar Air Tanah 1 Dengan 5 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 1... 76 Gambar 3. 39 Kurva Hubungan Berat Volume Kering dan Kadar Air Tanah 1 Dengan 5 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 2... 78 Gambar 3. 40 Kurva Hubungan Berat Volume Kering dan Kadar Air Tanah 1 Dengan 5 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 3... 79 Gambar 3. 41 Kurva Hubungan Berat Volume Kering dan Kadar Air Gabungan Tanah 1 Dengan 5 Lapisan Tanah... 80 Gambar 3. 42 Kurva Hubungan Berat Volume Kering dan Kadar Air Tanah 2 Dengan 3 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 1... 81 Gambar 3. 43 Kurva Hubungan Berat Volume Kering dan Kadar Air Tanah 2 Dengan 3 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 2... 83 Gambar 3. 44 Kurva Hubungan Berat Volume Kering dan Kadar Air Tanah 2 Dengan 3 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 3... 84 Gambar 3. 45 Kurva Hubungan Berat Volume Kering dan Kadar Air Gabungan Tanah 2 Dengan 3 Lapisan Tanah... 85 Gambar 3. 46 Kurva Hubungan Berat Volume Kering dan Kadar Air Tanah 2 Dengan 2 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 1... 86 Gambar 3. 47 Kurva Hubungan Berat Volume Kering dan Kadar Air Tanah 2 Dengan 2 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 2... 88 Gambar 3. 48 Kurva Hubungan Berat Volume Kering dan Kadar Air Tanah 2 Dengan 2 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 3... 89 Gambar 3. 49 Kurva Hubungan Berat Volume Kering dan Kadar Air Gabungan Tanah 2 Dengan 2 Lapisan Tanah... 90 Gambar 3. 50 Kurva Hubungan Berat Volume Kering dan Kadar Air Tanah 2 Dengan 5 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 1... 91 Gambar 3. 51 Kurva Hubungan Berat Volume Kering dan Kadar Air Tanah 2 Dengan 5 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 2... 93 xii

Gambar 3. 52 Kurva Hubungan Berat Volume Kering dan Kadar Air Tanah 2 Dengan 5 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 3... 94 Gambar 3. 53 Kurva Hubungan Berat Volume Kering dan Kadar Air Gabungan Tanah 2 Dengan 5 Lapisan Tanah... 95 Gambar 4. 1 Kurva Hubungan Berat Volume Kering (γdry) dan Kadar Air (w) Pada Tanah 1 Dengan 3 Lapisan Tanah... 100 Gambar 4. 2 Kurva Hubungan Berat Volume Kering (γdry) dan Kadar Air (w) Pada Tanah 1 Dengan 2 Lapisan Tanah... 101 Gambar 4. 3 Kurva Hubungan Berat Volume Kering (γdry) dan Kadar Air (w) Pada Tanah 1 Dengan 5 Lapisan Tanah... 102 Gambar 4. 4 Kurva Gabungan Hubungan Berat Volume Kering dan Kadar Air Pada Tanah 1... 103 Gambar 4. 5 Grafik Pengaruh Jumlah Lapisan Tanah terhadap Berat Volume Kering Maksimum(γdrymaks) Pada Tanah 1... 104 Gambar 4. 6 Grafik Pengaruh Jumlah Lapisan Tanah terhadap Kadar Air Optimum(wopt) Pada Tanah 1... 104 Gambar 4. 7 Kurva Hubungan Berat Volume Kering (γdry) dan Kadar Air (w) Pada Tanah 2 Dengan 3 Lapisan Tanah... 106 Gambar 4. 8 Kurva Hubungan Berat Volume Kering (γdry) dan Kadar Air Gambar 4. 9 (w) Pada Tanah 2 Dengan 2 Lapisan Tanah... 107 Kurva Hubungan Berat Volume Kering (γdry) dan Kadar Air (w) Pada Tanah 2 Dengan 5 Lapisan Tanah... 108 Gambar 4. 10 Kurva Gabungan Hubungan Berat Volume Kering dan Kadar Air Pada Tanah 2... 109 Gambar 4. 11 Grafik Pengaruh Jumlah Lapisan Tanah terhadap Berat Volume Kering Maksimum (γdrymaks) Pada Tanah 2... 110 Gambar 4. 12 Grafik Pengaruh Jumlah Lapisan Tanah terhadap Kadar Air Optimum(wopt) Pada Tanah 2... 110 Gambar 4. 13 Grafik Pengaruh Jumlah Lapisan Terhadap Energi... 112 Gambar 4. 14 Grafik Hubungan Energi terhadap γdry Maksimum Pada Tanah 1... 113 Gambar 4. 15 Grafik Hubungan Energi terhadap w Optimum Pada Tanah 1... 113 Gambar 4. 16 Grafik Hubungan Energi terhadap γdry Maksimum Pada Tanah 2... 114 Gambar 4. 17 Grafik Hubungan Energi terhadap w Optimum Pada Tanah 2... 114 xiii

DAFTAR TABEL Tabel 2. 1 Golongan Tanah Utama dengan Batas Ukuran Butirnya... 7 Tabel 2. 2 Batasan-Batasan Ukuran Golongan Tanah... 7 Tabel 2. 3 Nilai Indeks Plastisitas dan Macam Tanah... 12 Tabel 2. 4 Beberapa Penilaian Untuk Keadaan Material Tanah yang Berbeda... 14 Tabel 3. 1 Data Kalibrasi Erlenmeyer... 36 Tabel 3. 2 Data Pengujian Specific Gravity Tanah 1... 37 Tabel 3. 3 Data Pengujian Specific Gravity Tanah 2... 37 Tabel 3. 4 Data Pengujian Index Properties Tanah 1... 42 Tabel 3. 5 Data Pengujian Index Properties Tanah 2... 44 Tabel 3. 6 Data Pengujian Batas Cair (Liquid Limits) Tanah 1... 48 Tabel 3. 7 Data Pengujian Batas Cair (Liquid Limits) Tanah 2... 49 Tabel 3. 8 Data Pengujian Plastic Limit Tanah 1... 52 Tabel 3. 9 Harga PI, LI, If, It dan Ic Tanah 1... 53 Tabel 3. 10 Data Pengujian Plastic Limit Tanah 2... 53 Tabel 3. 11 Harga PI, LI, If, It dan Ic Tanah 2... 54 Tabel 3. 12 Tabel 3. 13 Tabel 3. 14 Tabel 3. 15 Tabel 3. 16 Tabel 3. 17 Tabel 3. 18 Tabel 3. 19 Tabel 3. 20 Tabel 3. 21 Tabel 3. 22 Tabel 3. 23 Tabel 3. 24 Tabel 3. 25 Perbedaan cara penelitian proctor dan AASHTO berdasarkan standard dan modified... 56 Penentuan Berat Jenis Tanah 1 Dengan 3 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 1... 64 Penentuan Kadar Air Tanah 1 Dengan 3 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 1... 64 Penentuan ZAVC dan AVC Tanah 1 Dengan 3 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 1... 65 Penentuan Berat Jenis Tanah 1 Dengan 3 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 2... 66 Penentuan Kadar Air Tanah 1 Dengan 3 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 2... 67 Penentuan ZAVC dan AVC Tanah 1 Dengan 3 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 2... 67 Penentuan Berat Jenis Tanah 1 Dengan 3 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 3... 68 Penentuan Kadar Air Tanah 1 Dengan 3 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 3... 69 Penentuan ZAVC dan AVC Tanah 1 Dengan 3 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 3... 69 Penentuan Berat Jenis Tanah 1 Dengan 2 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 1... 70 Penentuan Kadar Air Tanah 1 Dengan 2 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 1... 71 Penentuan ZAVC dan AVC Tanah 1 Dengan 2 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 1... 71 Penentuan Berat Jenis Tanah 1 Dengan 2 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 2... 72 xiv

Tabel 3. 26 Tabel 3. 27 Tabel 3. 28 Tabel 3. 29 Tabel 3. 30 Tabel 3. 31 Tabel 3. 32 Tabel 3. 33 Tabel 3. 34 Tabel 3. 35 Tabel 3. 36 Tabel 3. 37 Tabel 3. 38 Tabel 3. 39 Tabel 3. 40 Tabel 3. 41 Tabel 3. 42 Tabel 3. 43 Tabel 3. 44 Tabel 3. 45 Tabel 3. 46 Tabel 3. 47 Tabel 3. 48 Tabel 3. 49 Penentuan Kadar Air Tanah 1 Dengan 2 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 2... 72 Penentuan ZAVC dan AVC Tanah 1 Dengan 2 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 2... 72 Penentuan Berat Jenis Tanah 1 Dengan 2 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 3... 73 Penentuan Kadar Air Tanah 1 Dengan 2 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 3... 73 Penentuan ZAVC dan AVC Tanah 1 Dengan 2 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 3... 74 Penentuan Berat Jenis Tanah 1 Dengan 5 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 1... 75 Penentuan Kadar Air Tanah 1 Dengan 5 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 1... 76 Penentuan ZAVC dan AVC Tanah 1 Dengan 5 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 1... 76 Penentuan Berat Jenis Tanah 1 Dengan 5 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 2... 77 Penentuan Kadar Air Tanah 1 Dengan 5 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 2... 77 Penentuan ZAVC dan AVC Tanah 1 Dengan 5 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 2... 77 Penentuan Berat Jenis Tanah 1 Dengan 5 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 3... 78 Penentuan Kadar Air Tanah 1 Dengan 5 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 3... 79 Penentuan ZAVC dan AVC Tanah 1 Dengan 5 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 3... 79 Penentuan Berat Jenis Tanah 2 Dengan 3 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 1... 80 Penentuan Kadar Air Tanah 2 Dengan 3 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 1... 81 Penentuan ZAVC dan AVC Tanah 2 Dengan 3 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 1... 81 Penentuan Berat Jenis Tanah 2 Dengan 3 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 2... 82 Penentuan Kadar Air Tanah 2 Dengan 3 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 2... 82 Penentuan ZAVC dan AVC Tanah 2 Dengan 3 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 2... 82 Penentuan Berat Jenis Tanah 2 Dengan 3 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 3... 83 Penentuan Kadar Air Tanah 2 Dengan 3 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 3... 84 Penentuan ZAVC dan AVC Tanah 2 Dengan 3 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 3... 84 Penentuan Berat Jenis Tanah 2 Dengan 2 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 1... 85 xv

Tabel 3. 50 Penentuan Kadar Air Tanah 2 Dengan 2 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 1... 86 Tabel 3. 51 Penentuan ZAVC dan AVC Tanah 2 Dengan 2 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 1... 86 Tabel 3. 52 Penentuan Berat Jenis Tanah 2 Dengan 2 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 2... 87 Tabel 3. 53 Penentuan Kadar Air Tanah 2 Dengan 2 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 2... 87 Tabel 3. 54 Penentuan ZAVC dan AVC Tanah 2 Dengan 2 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 2... 87 Tabel 3. 55 Penentuan Berat Jenis Tanah 2 Dengan 2 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 3... 88 Tabel 3. 56 Penentuan Kadar Air Tanah 2 Dengan 2 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 3... 89 Tabel 3. 57 Penentuan ZAVC dan AVC Tanah 2 Dengan 2 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 3... 89 Tabel 3. 58 Penentuan Berat Jenis Tanah 2 Dengan 5 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 1... 90 Tabel 3. 59 Penentuan Kadar Air Tanah 2 Dengan 5 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 1... 91 Tabel 3. 60 Penentuan ZAVC dan AVC Tanah 2 Dengan 5 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 1... 91 Tabel 3. 61 Penentuan Berat Jenis Tanah 2 Dengan 5 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 2... 92 Tabel 3. 62 Penentuan Kadar Air Tanah 2 Dengan 5 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 2... 92 Tabel 3. 63 Penentuan ZAVC dan AVC Tanah 2 Dengan 5 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 2... 92 Tabel 3. 64 Penentuan Berat Jenis Tanah 2 Dengan 5 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 3... 93 Tabel 3. 65 Penentuan Kadar Air Tanah 2 Dengan 5 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 3... 94 Tabel 3. 66 Penentuan ZAVC dan AVC Tanah 2 Dengan 5 Lapisan Tanah Pada Kompaksi 3... 94 Tabel 4. 1 Beberapa Penilaian Untuk Keadaan Material Tanah yang Berbeda... 98 Tabel 4. 2 Hasil Pengujian Kompaksi 3 Lapisan Tanah Pada Tanah 1... 100 Tabel 4. 3 Hasil Pengujian Kompaksi 2 Lapisan Tanah Pada Tanah 1... 101 Tabel 4. 4 Hasil Pengujian Kompaksi Dengan 5 Lapisan Tanah Pada Tanah1... 102 Tabel 4. 5 Perbandingan γdry Maksimum dan w Optimum Pada Tanah 1 Dari Kompaksi 3 Lapisan Tanah, 2 Lapisan Tanah dan 5 Lapisan Tanah... 103 Tabel 4. 6 Peningkatan γdry Maksimum Pada Tanah 1... 105 Tabel 4. 7 Penurunan w Optimum Pada Tanah 1... 105 Tabel 4. 8 Hasil Pengujian Kompaksi 3 Lapisan Tanah Pada Tanah 2... 106 Tabel 4. 9 Hasil Pengujian Kompaksi Dengan 2 Lapisan Tanah Pada Tanah2... 107 xvi

Tabel 4. 10 Hasil Pengujian Kompaksi Dengan 5 Lapisan Tanah Pada... 108 Tabel 4. 11 Perbandingan γdry Maksimum dan w Optimum Pada Tanah 2 Dari Kompaksi 3 Lapisan Tanah, 2 Lapisan Tanah dan 5 Lapisan Tanah... 109 Tabel 4. 12 Peningkatan γdry Maksimum Pada Tanah 2... 111 Tabel 4. 13 Penurunan w Optimum Pada Tanah 2... 111 Tabel 4. 14 Energi Pada Jenis Tanah 1 dan 2... 111 xvii

DAFTAR NOTASI G s G T I c I f I t LI LL PI PL SL S r e n γ γ d γ w W w V Berat spesifik butir tanah Berat jenis air Consistency Index Flow Index Toughness Index Liquidity Index Batas cair Indeks plastisitas Batas plastis Batas susut Derajat kejenuhan Angka pori Porositas Berat volume tanah Berat volume tanahkering Berat volume air Berat total tanah kompaksi basah dalam mold Kadar air Volume mold xviii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Pengujian Specific Gravity... 118 xix