Makna Implikatur Dalam Kolom Gagasan di Solopos Eka Susylowati, SS, M. Hum Staf Pengajar Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Surakarta Abstrak Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui makna implikatur dalam kolom gagasan di Solopos. Metode pragmatik dipilih karena metode ini mengkaji tentang makna yang disampaikan oleh penutur dan ditafsirkan oleh pendengar. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kalimat humor dapat mengandung implikatur apabila ada dua orang yang melakukan komunikasi. Implikatur dapat berupa sindiran, kritikan, simpati, nasihat yang dapat disampaikan secara tersirat. Kata kunci : Implikatur, Kolom, Solopos 1. Pendahuluan Humor biasanya dapat membuat orang tertawa lepas karena dapat menghilangkan rasa stress, depresi, jenuh dalam melakukan rutinitas sehari-hari. Oleh karena itu, humor dapat dijadikan sebagai obat yang paling murah sebagai sarana hiburan. Selain itu, dalam kalimat humor juga terdapat implikatur apabila seseorang menyadari dan mengamati dengan jelas. Lalu apakah yang dimaksud dengan Implikatur? Implikatur berasal dari bahasa Latin, implicare yang artinya melipat yang dijelaskan oleh Mey melalui Nadar (2009:60) adalah untuk mengetahui sesuatu yang dilipat harus dengan cara membukanya. Dengan kata lain, implikatur dapat diartikan sebagai makna tambahan yang disampaikan oleh penutur yang kadang tidak terdapat dalam tuturan itu sendiri. Kalimat humor dapat mengandung sebuah implikatur apabila kalimat awal menyarankan sebuah perintah kepada kalimat kedua, meskipun kedua kalimat 1
tersebut tidak memiliki hubungan. Namun demikian, kalimat humor tidak dapat begitu saja dikategorikan secara langsung sebagai implikatur. Ada beberapa criteria yang harus dipenuhi oleh suatu kalimat apabila kalimat tersebut dinyatakan mengandung sebuah implikatur. Menurut Grice, empat syarat itu meliputi maksim kualitas, kuantitas, hubungan dan cara. Dengan demikian, sebuah kalimat dapat dinyatakan mengandung implikatur apabila mengandung empat syarat tersebut. 2. Landasan Teori Menurut Yule, pragmatik merupakan studi mengenai makna secara kontekstual ( 1994:4), oleh karena itu, pragmatik lebih banyak mempelajari maksud tuturan dibandingkan kata atau frasa yang digunakan dalam tuturan. Namun, kajian pragmatik ini ternyata memiliki beberapa aspek dan salah satunya yaitu implikatur. Implikatur berasal dari bahasa Latin, implicare yang artinya melipat yang dijelaskan oleh Mey melalui Nadar (2009:60) adalah untuk mengetahui sesuatu yang dilipat harus dengan cara membukanya. Dengan kata lain, implikatur dapat diartikan sebagai makna tambahan yang disampaikan oleh penutur yang kadang tidak terdapat dalam tuturan itu sendiri. Suatu kalimat termasuk implikatur apabila kalimat tersebut mencakup empat prinsip kerjasama. Menurut Grace, prinsip kerjasama ini memberikan sebuah kontribusi dalam sebuah percakapan yang tentunya berdasarkan empat maksim, yaitu kualitas, kuantitas, hubungan dan cara. Adapun kualitas maka seorang penutur harus dapat menyakinkan pendengar tanpa mempedulikan apakah tuturan tersebut benar atau salah, sedangkan yang dimaksud dengan kuantitas adalah seorang pembicara harus dapat berbicara semenarik mungkin. Sementara itu, seorang pembicara sebaiknya menyampaikan tuturan secara jelas dan tidak berlebihan sehingga syarat maksim hubungan dan cara dapat terpenuhi. Dengan demikian, apabila suatu percakapan telah memenuhi keempat maksim tersebut maka percakapan itu telah memiliki sebuah implikatur. 2
3. Metode Penelitian Untuk mengetahui sejauh mana sebuah kalimat humor yang ada pada sebuah kartun, maka peneletian ini akan menggunakan metode penelitian pragmatik dengan pendekatan kualitatif. Metode pragmatik dipilih karena metode ini mengkaji tentang makna yang disampaikan oleh penutur dan ditafsirkan oleh pendengar. Hal ini sesuai dengan konsep humor yang mengandung penafsiran makna dengan melibatkan dua orang. Dengan pendekatan kualitatif data yang terdapat dalam kartun verbal akan ditulis dalam bentuk non-verbal, selanjutnya data tersebut akan dianalisis secara pragmatik dan bentuk implikatur dalam kolom gagasan tersebut dapat disimpulkan. 4. Hasil Penelitian Dalam surat kabar Solopos, khususnya pada kolom Gagasan biasanya terdapat kartun humor, baik berupa kritikan, sindiran, nasihat atau lelucon sebagai berikut : Data 1 Orang pertama : Saat ini marmot lagi menjadi golekan hlo lik! Orang kedua : Tenane hlo dhe?!...sebentar kalau begitu..!! Orang pertama : Maksudnya makelar mutasi!!! Bukan marmot binatang! Orang kedua : oooooo kalau yang itu.hla wani pira? Menurut tuturan verbal tersebut yang telah dituliskan dalam sebuah kalimat pertama mengatakan bahwa saat ini marmot lagi menjadi golekan hlo lik! Kemudian orang kedua menjawab tenane hlo dhe?!..sebentar kalau begitu!! Selanjutnya, orang pertama menjelaskan yang dimaksud marmot yaitu makelar mutasi, hal ini dapat dilihat dari jawaban orang pertama yang mengatakan maksudnya makelar mutasi!!! Bukan marmot binatang! Apabila kalimat di atas ditinjau dari segi kerjasama, maka kalimat tersebut telah memenuhi 3
keempat maksim. Dengan demikian, implikatur yang dimiliki kalimat humor diatas adalah sindiran terhadap pemerintah tetntang makelar mutasi. Dalam surat kabar Solopos, khususnya pada kolom Gagasan biasanya terdapat kartun humor, baik berupa kritikan, sindiran, nasihat atau lelucon, misalnya : Data 2 Orang pertama : Harga beras ndedel lik!..kita ini negeri Agraris. Tapi beras kok bisa mahal! Orang kedua : Siapa bilang? Kita ini negeri bakul! Dimana-mana ketemu bakul.ada bakul pasal, ada bakul kemiskinan, bakul proyek, sampai sekolah kitapun ikut bakulan!...bakul seragam dan buku, lebih mahal dari pasar lagi.. Kalimat humor tersebut pertama mengatakan harga beras mahal padahal negeri kita negeri Agraris akan tetapi orang kedua tidak tahu bagaimana solusi pemecahan masalah yang dihadapi. Hal ini dapat dilihat dari jawabannya kita ini negeri bakul! Dimana-mana ketemu bakul, ada bakul pasal, ada bakul kemiskinan, bakul proyek, sampai sekolah kitapun ikut bakulan!...bakul seragam dan buku, lebih mahal dari pasar lagi. Tuturan tersebut mempunyai implikatur berupa sindiran bahwa negari kita negeri Agraris tetapi faktanya harga beras mahal. Dalam fenomena kehidupan sehari-hari kita sering menemukan tuturan yang mengandung implikatur baik berupa sindiran, kritikan, simpati, nasihat yang dapat disampaikan secara tersirat. Bentuk tuturan humor yang ada di kolom gagasan Soopos lainnya dapat dilihat di bawah ini : Data 3 Orang pertama : Dhe, dengardengar ada dugaan pungli kepengurusan surat keterangan ahli waris? Orang kedua :.itu bukan pungli, tapi kesempatan pemangku birokrasi, 4
pungutannya pun tak sebesar yang kita dengar, Cuma Rp. 150.000.. Kalimat humor tersebut pertama mengatakan bahwa ada dugaan pungli pengurusan surat keterangan ahli waris kemudian dijawab oleh orang kedua itu bukan pungli tapi kesepakatan pemangku birokrasi, pungutannya pun tak sebesar yang kita dengar, Cuma Rp. 150.000. Tuturan tersebut mempunyai implikatur berupa kritikan kepada pemangku birokrasi dapat melakukan kesempatan dalam pengurusan surat keterangan ahli waris yaitu warga disuruh membayar Rp. 150.000. 5. Kesimpulan Setelah sejumlah wacana humor yang ada di kolom gagasan Solopos dianalisis maka dapat disimpulkan bahwa kalimat humor dapat mengandung implikatur apabila ada dua orang yang melakukan komunikasi. Dalam fenomena kehidupan sehari-hari kita sering menemukan tuturan yang mengandung implikatur baik berupa sindiran, kritikan, simpati, nasihat yang dapat disampaikan secara tersirat. Daftar Pustaka Leech, Geoffrey N. 1983. Principles of Pragmatics. London: Longman. Levinson, Stephen C. 1983. Pragmatics. London: Cambridge University Press. Mey, Jacob L. 1993. Pragmatics, An Intoduction. Great Britain: T.J.Press, Ltd. Miles, MB & Huberman, A.M. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press. Rahardi, Kunjana. 2003. Berkenalan dengan Ilmu Bahasa Pragmatik. Malang: Dioma. Yule, George. 1996. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar 5