UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Penerapan Model Kooperatif STAD

Meningkatkan Ketrampilan Membaca Pemahaman

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SDN 08 SUNGAI AUR PASAMAN BARAT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL BERBENTUK CD INTERAKTIF MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN MANUKAN KULON SURABAYA Sudarmadji

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN STRATEGI THE LEARNING CELL DI SDN 12 MONGAN POULA SIBERUT UTARA

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

PENGGUNAAN MEDIA MINIATUR BINATANG DAN TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKATKAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Penggunaan Media Gambar PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV MELALUI PENDEKATAN QUANTUM TEACHING SDN 15 V KOTO KAMPUNG DALAM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

Kata kunci : Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD, FPB dan KPK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

Penerapan Model Pembelajaran CTL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Ahmad HeruWibowo NIM

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

Firdaus Daud dan Muhammad Mifta Fausan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SDN WONOKROMO III/392 SURABAYA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DI SDN 17 PINTI KAYU KETEK SOLOK SELATAN

PENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IVA SDN DEMAKIJO 1

PENERAPAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS JURNAL. Oleh YUSPA MAY LINDA ASMAUL KHAIR A.

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR)

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI KELAS IV SDN UJUNG VIII/33 SURABAYA

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Florea Volume 3 No. 2, Nopember 2016 Abidinsyah (49-54)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 13 LOLONG MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH

Tjiptaning Suprihati, Mirisa Izzatun Haniyah. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Purwanto PGSD FIP Universitas Negeri

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Irmasuryani Abstract

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN 1 BUNGTIANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI PAILKEM METODE GALLERY WALK

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE MIND MAP SISWA KELAS V

LINDA ROSETA RISTIYANI K

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 339 TAMANG

Sitti Rosida 1 Syarif Ibnu Rusydi, S.S 2

Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TEMA PERISTIWA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR

Key Words: interest, participation, learning outcomes, articulation, Learning IPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG KPK DAN FPB PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MEDIA GAMBAR PADA TEMA KEGIATAN SEHARI-HARI UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH DI SDN 04 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SDN 08 SURAU GADANG SITEBA PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

Linda Syarif 1, Zulfa Amrina 1, Syafni Gustina Sari 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN 13 PASAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SIFAT-SIFAT PENGERJAAN HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) Napi ah

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRACT

Keyword : Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Science Learning Outcomes.

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE (TPS)

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMA KEGEMARAN

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS

Jln. Kalimantan 37, Jember

Transkripsi:

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR Nurfadilatin PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya (nur.fadilatinsmk@yahoo.com) Abstrak: Latar belakang penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS karena ketidaktepatan model pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Guru masih merupakan sumber informasi, pembelajaran berpusat pada guru dan guru terpancang pada buku paket sehingga siswa tidak aktif dalam pembelajaran. Metode penelitian tindakan kelas menggunakan observasi, tes dan catatan lapangan. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Simokerto V/138 Surabaya. Dengan jumlah siswa 29 anak, 14 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan Penelitian dilaksanakankan di SDN Simokerto V/138 Surabaya. Data dikumpulkan melalui instrument penelitian, instumen penelitian yang digunakan meliputi observasi, tes dan lembar catatan lapangan. Untuk mengukur aktivitas guru dan aktivitas siswa digunakan observasi, dan untuk siswa menggunakan alat evaluasi dalam bentuk tes, sedangkan untuk mengetahui kendala yang muncul pada saat pembelajaran digunakan lembar catatan lapangan. Teknik analisis untuk data observasi dan tes menggunakan teknik kuantitatif, sedangkan untuk lembar catatan lapangan adalah teknik kualitatif. Aktivitas guru telah meningkat dari siklus I dengan persentase 74%, pada siklus II dengan persentase 80% dan pada siklus III dengan persentase 92,5%. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan pada siklus I dengan persentase 71,1%, pada siklus II dengan persentase 85,5% dan siklus III dengan persentase 97%. Ketuntasan klasikal siswa pada siklus I sebesar 62%, siklus II sebesar 79,3% dan pada siklus III sebesar 86,2%. Kendala yang muncul pada saat pembelajaran tipe TPS adalah kurangnya penguasaan guru terhadap fase-fase model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan tidak adanya kontrak pembelajaran antara siswa dengan guru sehingga ada beberapa siswa yang ramai pada saat pembelajaran dan pembelajaran menjadi tidak kondusif. Semua kendala yang muncul dapat diatas dengan baik pada setiap siklusnya. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa, hasil belajar siswa dan mengatasi kendala. Kata Kunci: Kooperatif Tipe TPS dan Hasil Belajar IPS. Abstract: The background of this research is the low student learning outcomes in social studies because of inaccuracies in the learning model used by teachers in the learning process. Teachers are still a source of information, learning, teacher-centered and teacher fixed in textbooks so that students are not active in learning. Classroom action research method used observation, tests and field notes. Subjects were fourth grade students of SDN Simokerto V/138 Surabaya. With the number of students 29 children, 14 male students and 15 female students at SDN Simokerto Research underway V/138 Surabaya. Data gathered through the research instrument, research instrument used include observation, tests and field record sheets. To measure the activities of teachers and students to use observation activities, and for students using an evaluation tool in the form of tests, while to know the obstacles that arise when learning to use field record sheets. Data analysis techniques for observation and tests using quantitative techniques, while for the field record sheet is a qualitative technique.teacher activity has increased with the percentage of first cycle 74%, in the second cycle with a percentage of 80% and the third cycle with a percentage of 92.5%. Activities of students during the learning process show an increase in the first cycle with a percentage of 71.1%, in the second cycle to the percentage of 85.5% and the third cycle with a percentage of 97%. Classical completeness students in the first cycle by 62%, amounting to 79.3% the second cycle and the third cycle of 86.2%. Problems were encountered during the learning using cooperative learning model TPS type is the lack of teachers' mastery phases of cooperative learning model TPS type and the absence of a contract between students and teachers learning that there are some students who crowded at the time of learning and not conducive to learning. All the obstacles that can arise over well at each cycle. This study concluded that the implementation of cooperative learning model learning model TPS type can increase the activity of the teacher, student activity, student learning outcomes and overcome constraints. Keywords: Cooperative Learning Outcomes Study TPS and Social Studies. PENDAHULUAN Ujung tombak suatu bangsa adalah generasi mudanya. Generasi muda yang berkualitas dan kompeten dibidangnya merupakan aset bangsa yang ternilai harganya. Banyak cara dilakukan untuk mendidik generasi muda menjadi generasi yang penuh manfaat dan berkualitas. Pendidikan yang dimasudkan meliputi pendidikan formal maupun informal. Pendidikan formal bisa diperoleh di sekolah, sedangkan pendidikan informal bisa diperoleh di rumah, disekolah dan ditempat-tempat lain. Pendidikan formal berupa ilmu pasti misalnya IPS, IPA, Matematika, 1

Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa dan Olah raga. Macammacam pelajaran di atas ada beberapa yang seringkali ditakuti oleh siswa karena dianggap sulit. Salah satunya adalah IPS. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. IPS atau studi sosial merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu sosial : sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat dan psikologi sosial. Trianto (2010:171) IPS merupakan salah satu mata pelajaran utama yang penting untuk dipelajari, karena IPS dapat membantu kita dalam aspek kehidupan kita. Dalam hal ini mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang kurang diminati oleh sebagian siswa Sekolah Dasar. Banyak siswa yang kurang menyenangi mata pelajaran IPS dengan berbagai alasannya masing-masing. Menurut penulis, ada sebagian siswa yang kurang suka pelajaran ini karena dirasakan pelajaran tersebut terlalu sulit dipelajari karena harus menghafal, ada juga yang merasa tidak tertarik pada mata pelajaran IPS, bahkan tidak menyukai pelajaran ini karena merasa terbebani dalam mengikuti pelajaran IPS. Selain itu, siswa juga ogah-ogahan dan merasa bosan untuk mengikuti pelajaran IPS dikarenakan penyampaian materi oleh guru tidak inovatif, tidak melibatkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Hal ini tentu saja sangat mempengaruhi proses belajar mengajar maupun hasil belajar siswa. Adapun Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang diteliti adalah : Standar Kompetensi (SK) yaitu 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi dan Kompetensi Dasar (KD) adalah 2.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Depdiknas, 2006). Dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SDN Simokerto V Surabaya tidak sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dengan kurikulum. Nilai hasil ulangan formatif IPS, ternyata hanya 42% (12 siswa) mendapat nilai di atas KKM yaitu 70, sedangkan 58% (17 siswa) mendapat nilai dibawah KKM sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPS siswa masih rendah.. Berdasarkan hasil refleksi, rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya : pada saat guru menjelaskan materi, aktivitas belajar siswa pasif, siswa hanya duduk mendengarkan penjelasan guru, jarang terjadi interaksi guru dengan siswa (siswa tidak merespon pertanyaan dari guru bahkan tidak bertanya pada saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya), jarang terjadi interaksi belajar antara siswa dalam kerja kelompok atau diskusi. Secara umum pembelajaran IPS yang dilakukan oleh guru kelas IV SDN Simokerto V Surabaya adalah meminta siswa untuk membuka buku paket halaman tertentu, guru meminta siswa untuk membacanya kemudian bertanya kepada siswa apakah ada bagian yang belum dimengerti, selanjutnya guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan yang ada pada buku paket tentang materi yang diajarkan yaitu koperasi. Berdasarkan fakta di atas perlu dilakukan perbaikan strategi pembelajaran IPS yang mengarah pada tujuan pembelajaran dan materi yang diajarkan serta peningkatan aktivitas belajar siswa. Oleh karena itu, penulis mengajukan perbaikan kualitas pembelajaran IPS tipe TPS (Think Pair Share). Julianto, dkk (2011:37) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TPS mengajarkan siswa untuk lebih mandiri dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan sehingga dapat membangkitkan rasa percaya diri siswa, dimana siswa dapat bekerja sama dengan orang lain dalam kelompok kecil yang heterogen. Pembelajaran kooperatif dengan pendekatan struktural TPS memiliki prosedur yang ditetapkan untuk memberi siswa waktu agar dapat berpikir, menjawab dan saling membantu satu sama lain sehingga termotivasi untuk mempelajari pokok bahasan yang diberikan. Pemilihan model pembelajaran kooperatif tipe TPS didasarkan pada keunggulannya. Julianto, dkk (2011:39) menjabarkan keunggulan model pembelajaran kooperatif tipe TPS adalah : (1) meningkatkan partisipasi; (2) cocok untuk tugas sederhana; (3) lebih banyak kesempatan untuk kontribusi masing-masing anggota kelompok; (4) interaksi lebih mudah; (5) lebih mudah dan cepat membentuknya. Dengan mempertimbangkan hal di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Pada Siswa Kelas IV SDN Simokerto V. Dengan melihat latar belakang di atas penulis dapat merumuskan suatu masalah yaitu : (1) bagaimanakah aktivitas guru dalam pembelajaran tipe TPS dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SDN Simokerto V Surabaya; (2) bagaimanakah aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SDN Simokerto V Surabaya; (3) bagaimanakah hasil belajar siswa dalam pembelajaran tipe TPS dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas IV 2

SDN Simokerto V Surabaya; (4) bagaimana kendala yang dihadapi guru dan siswa ketika melakukan dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SDN Simokerto V Surabaya. Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas guru dalam pembelajaran dengan SDN Simokerto V Surabaya; (2) untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan SDN Simokerto V Surabaya; (3) untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tipe TPS untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SDN Simokerto V Surabaya; (4) untuk mendeskripsikan kendala yang dihadapi guru dan siswa ketika melakukan dalam pembelajaran dengan SDN Simokerto V Surabaya. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang berpendekatan kualitatif dan kuantitatif. Deskriptif kualitatif adalah suatu penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh, dengan tujuan untuk mendeskripsikan aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran. Sedangkan deskriptif kuantitatif adalah alat bantu dalam penelitian yang dapat disajikan berupa angka atau dengan menggunakan persentase untuk setiap kategori dan untuk kesimpulan umum bagi materi buku keseluruhan. Pada aktivitas guru dan siswa, penilaian aktivitas menggunakan, dimana dasar penilaian terdapat rubrik penilaian untuk menentukan skor yang diperoleh. (Arikunto, 2009:265) Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di kelas IV SDN Simokerto V Surabaya. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena SDN Simokerto V Surabaya karena merupakan sekolah dimana peneliti mengajar serta dukungan dari Kepala Sekolah dan rekan-rekan sekerja yang menghendaki adanya pembaharuan dan perbaikan dalam pembelajaran dengan tujuan untuk memajukan sekolah baik untuk siswa ataupun gurunya. Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas IV SDN Simokerto V Surabaya sebanyak 29 siswa, 14 siswa lakilaki dan 15 siswa perempuan. Pemilihan subyek berdasarkan dari karakteristik anak yang kurang berani untuk bertanya kepada guru, siswa cenderung bertanya kepada teman. Hal ini menyebabkan pembelajaran berjalan searah (teacher center). Waktu penelitian adalah waktu yang diperlukan selama kegiatan penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan 3 siklus, dimana 1 siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah observasi dan tes. Teknik Observasi Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi sistematis yang menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan yang digunakan untuk membatasi pada sejumlah variabel, yaitu untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa dengan menggunakan media dari bahan konkret.observasi dan hasil tes siswa. Dalam proses observasi, obsevator (pengamat) memberi tanda cek list pada lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Teknik Tes Tes dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data saat proses pembelajaran IPS pada materi koperasi. Peneliti memperoleh data dari tes yang diberikan kepada siswa baik pada siklus I maupun siklus II. Tes yang dilakukan pada masing-masing siklus diterapkan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Teknik Catatan Lapangan Catatan lapangan digunakan untuk mengetahui kondisi serta kendala yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung yang akan diisi oleh observer. Teknik analisis adalah cara yang digunakan untuk mengolah data yang dikumpulkan dari informan, sehingga data tersebut dapat dikomunikasikan pada masyarakat secara luas. Untuk pemecahan masalah diperlukan teknik analisis data yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik analisis data dengan cara deskriptif kualitatif. Dilakukan secara deskriptif kualitatif sebab hanya menggambarkan obyek yang menjadi pokok permasalahan untuk selanjutnya dianalisis secara kualitatif untuk mencapai kejelasan masalah yang dibahas, sehingga dapat diketahui apakah ada penyimpangan-penyimpangan atau sudah sesuai dengan teori-teori yang ada, selanjutnya dipergunakan sebagai dasar untuk membahas permasalahan dalam penelitian ini. Keberhasilan dan kegagalan dalam belajar mengajar merupakan sebuah ukuran atas proses pembelajaran. Apabila merujuk pada rumusan operasional keberhasilan 3

pembelajaran, maka pembelajaran dikatakan berhasil apabila : 1. Aktivitas guru pada saat pembelajaran mencapai persentase sebesar > 80%. 2. Aktivitas siswa pada saat pembelajaran mencapai persentase sebesar > 80%. Hasil belajar siswa yang mencapai nilai diatas KKM (> 70) memperoleh persentase keberhasilan sebesar > 80%. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan tentang hasil-hasil penelitian dan pembahasan dari hasil penelitian dengan menggunakan teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang dimaksud adalah observasi, tes dan catatan lapangan, sehingga diperoleh data tentang hasil observasi pembelajaran dengan menerapkan model kooperatif tipe TPS dalam pembelajaran IPS kelas IV SDN Simokerto V Surabaya. Dari data yang terpapar pada siklus I dan siklus dapat diketahui bahwa ada peningkatan dalam segala aspek pada pelaksanaan siklus, baik siklus I, siklus II maupun siklus III. Persentase ketuntasan aktivitas guru pada siklus I adalah 74%. Ini menunjukkan bahwa aktivitas guru selama proses pembelajaran sudah baik namun belum mencapai kriteria ketuntasan belajar yaitu 80%. Selama pembelajaran pada siklus I terdapat beberapa aspek dengan kategori sangat baik, baik, cukup baik. Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II diperoleh persentase keberhasilan mencapai 80%. Selama pembelajaran pada siklus II terdapat beberapa aspek dengan kategori sangat baik, baik dan cukup baik. Kegiatan siklus III diperoleh persentase keberhasilan mencapai 90%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 6% pada siklus I ke siklus II dan 10% pada siklus II ke siklus III. Berdasarkan diagram 4.2 di atas, aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS pada siklus I menunjukkan persentase rata-rata sebesar 71,1%. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 80%. Aktivitas siswa pada siklus II diperoleh persentase rata-rata sebesar 85,5%. Aktivitas siswa sudah ada peningkatan sebesar 14,4% dari 71,1% menjadi 85,5%. Ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada siklus II sudah baik, dan sudah mencapai kriteria yang ditetapkan yaitu 80%, namun perlu diadakan perbaikan karena hasil belajar siswa pada siklus II masih belum memenuhi kriteria yang ditetapkan. Aktivitas siswa pada siklus III diperoleh peningkatan sebesar 11,5% dari 85,5% menjadi 97%. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus I tipe TPS belum mencapai kriteria yang diharapkan. Hal ini terlihat dari hasil evaluasi sebesar 62% yang diperoleh dari persentase ketuntasan, hasil belajar siswa dapat diukur dengan tes evaluasi sesuai pendapat Sadiman (2008:2). Hasil belajar siswa adalah hasil suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Ketuntasan belajar siswa belum mencapai kriteria yang diharapkan disebabkan karena model pembelajaran koperatif tipe TPS baru pertama kali diterapkan dalam pembelajaran pada kelas IV SDN Simokerto V Surabaya ini sehingga siswa masih kaku dan membutuhkan penyesuaian terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS baik pada siklus I, siklus II maupun siklus III terdapat beberapa kendala. Adapun kendala-kendala yang muncul diantaranya : kurangnya pemahaman guru terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TPS, guru harus tegas dalam menentukan sangsi pada siswa yang kurang tertib dan menganggu pelaksanaan pembelajaran, guru perlu melakukan pembimbingan secara intensif untuk menghindari adanya dominasi siswa yang pintar sehingga siswa yang kurang mampu menjadi pasif. Kendalakendala yang muncul baik pada siklus I, siklus II maupun siklus III dapat diatas dengan baik PENUTUP Aktivitas guru dalam pembelajaran IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS sudah baik dan mampu meningkatkan efektivitas pembelajaran IPS khususnya pada materi koperasi. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS, melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS menunjukkan adanya peningkatan dalam hal aktivitas pembelajaran dan dengan adanya peningkatan ini diharapkan tercipta pembelajaran yang berkualitas. Hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS mengalami peningkatan dan mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah. Hal ini dapat dilihat dari peroleh nilai pada evaluasi belajar siswa pada siklus I, siklus II dan siklus III mengalami peningkatan persentase ketuntasan. Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS 4

baik pada siklus I, siklus II maupun siklus III terdapat beberapa kendala. Adapun kendala-kendala yang muncul diantaranya : kurangnya pemahaman guru terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TPS, guru harus tegas dalam menentukan sangsi pada siswa yang kurang tertib dan menganggu pelaksanaan pembelajaran, guru perlu melakukan pembimbingan secara intensif untuk menghindari adanya dominasi siswa yang pintar sehingga siswa yang kurang mampu menjadi pasif. Kendalakendala yang muncul baik pada siklus I, siklus II maupun siklus III dapat diatas dengan baik. Dengan memperhatikan hasil yang diperoleh pada penelitian ini, maka dalam penelitian ini disarankan : sebaiknya guru dalam pembelajaran IPS selalu inovatif dengan dapat menentukan model maupun strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran yang akan diajarkan. Agar siswa dapat menggali informasi sebaik dan sebanyak mungkin hendaknya guru dapat menciptakan suatu pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar khususnya dalam hal kerjasama dan keberanian dalam mengungkapkan sesuatu. Agar hasil belajar siswa meningkat dan mencapai ketuntasan, guru sebaiknya dapat menciptakan suatu pembelajaran yang inovatif dan kreatif sehingga dapat selalu diingat oleh siswa. Guru dalam pelaksanaan pembelajaran sebaiknya selalu berusaha dengan baik agar kendala-kendala yang terjadi dapat diatasi dengan mudah. Sardjiyo, dkk. 2008. Pendidikan IPS di SD. Jakarta : Universitas Terbuka Siswono, Tatag, Yuli, Eko. 2008. Mengajar dan Meneliti. Surabaya : Unesa University Press. Subroto, Tjipto, Waspodo. 2003. Pendidikan IPS. Surabaya. Insan Cendekia. Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2005. Media Pengajaran. Bandung. Sugiyanto. 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka. Suryanti, dkk. 2009. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Trianto, 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka Trianto, 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara. DAFTAR PUSTAKA Amri, Sofyan. 2010. Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta : PT. Prestasi Pustakaraya. Anita, Sri, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran SD. Jakarta : Universitas Terbuka Arikunto, Suharsimi, 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Aqib, Zainal dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB dan TK. Bandung: CV Yrama Widya. Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Azwan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Depdiknas. Ekawarna. 2009. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Gaung Persada (GP Press). Julianto, dkk. 2011. Teori dan Implementasi Model- Model Pembelajaran Inovatif. Surabaya : Unesa University Press Muslich, Masnur, 2010. Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta : PT Bumi Aksara. 5