BAB V PEMBAHASAN HASIL INTEGRASI SAINS DAN ISLAM. A. Pengaruh Model Kooperatif Group Investigation (GI)

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh metode simulasi materi sistem peredaran darah pada manusia terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 7 Palangka Raya.

BAB I PENDAHULUAN. Secara agronomis benih didefinisikan sebagai biji tanaman yang diperlukan untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan selama penelitian dan analisis data hasil

yang tidak diberi perlakuan) yaitu kelas X. ATPKJ.

BAB V PEMBAHASAN. menjawab, dan saling membantu satu sama lain. Model pembelajaran tipe ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN HASIL INTEGRASI SAINS. herba yaitu : Talas, singkong,, kangkung, patikan kebo, pandan, rimbang

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. menggunakan metode simulasi melalui media gambar. Adapun metode

BAB I PENDAHULUAN. pangan yang berasal dari biji, contohnya yaitu padi. Dalam Al-Qur'an telah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. panennya menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata (hasil analisis disajikan

BAB I PENDAHULUAN. di muka bumi ini merupakan bagian keindahan dari ciptaan Allah swt.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Posisi Biji pada Tongkol terhadap Viabilitas Biji Jagung (Zea

AYAT-AYAT AL-QUR AN Tentang ALAM SEMESTA

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al-An am ayat 99:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Mengimani Kehendak Allah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada era globalisasi, dituntut suatu mutu lulusan yang disiapkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan kehidupan dan peradaban manusia, hutan semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam membina kehidupan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang bertakwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN. bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang kaya dengan hasil pertanian serta

BAB I PENDAHULUAN. (Yogyakarta: Kepel Press, 2013), hlm Haryono, Pembelajaran IPA Yang Menarik dan Mengasyikkan,

BAB I PENDAHULUAN. yang bertumpu pada satu sumber karbohidrat yaitu beras, melemahkan ketahanan. pangan dan menghadapi kesulitan dalam pengadaanya.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencetak Sumber Daya

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. 1 Pendidikan tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN. Kemudian, kedua kelas tersebut diberikan perlakuan yang berbeda dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri yaitu pada kelas

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan akal pikiran yang membedakannya dengan makhluk-makhluk

BAB I PENDAHULUAN. diberikan Allah SWT semaksimal mungkin. Mempunyai akal pikiran yang cerdas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelompok pada materi Keanekaragaman Makhluk Hidup yang meliputi data (1)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang menginginkan kemajuan. pendidikan, karena pendidikan berperan penting dalam meningkatkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesiamemiliki hutan mangrove terluas di dunia dan juga memiliki

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

BAB I PENDAHULUAN. menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. belajarnya dan dapat membangun pengetahuannya sendiri (student centered. digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran masih kurang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Negara-negara maju seperti Amerika, Inggris dan Jerman menempatkan

Pendidikan Agama Islam

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA di sekolah saat ini menuntut para guru harus selalu. kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Biji merupakan perkembangan lanjut dari bakal biji yang telah dibuahi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Petumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan dan Hewan

EduSains Volume 3 Nomor 1; 2015 ISSN

V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil konstruksi dan uji hipotesis penelitian dapat disimpulkan bahwa

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditemukan didaerah tropis dan sub-tropis. Data dari seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. konstitusional ini menjiwai dan dijabarkan dalam semua aspek kehidupan

I. PENDAHULUAN. karena pembelajarannya mengandung unsur-unsur ilmiah yang menekankan

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamis dan syarat perkembangan. Perkembangan pendidikan adalah hal

BAB V PEMBAHASAN. bahasan ekosistem. Penelitian dilaksanakan pada kelas VII-A MTs Darul Ulum

BAB I PENDAHULUAN. cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Pendidikan sudah merupakan kebutuhan

Pertanyaan-Pertanyan Yang Diharapkan Muncul Sejalan Dengan Pendekatan Penemuan Terbimbing... 39

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik pada Kelas Eksperimen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan

Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan pembelajaran IPA di atas yakni menumbuh kembangkan pengetahuan dan keterampilan, maka hal ini sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di

BAB I PENDAHULUAN. terlalu cerdas, seolah memimpikan anak-anak menjadi robot. sempurna. Kurikulum ini tidak menyisakan waktu bagi anak-anak untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu mengatasi berbagai problema kehidupan yang dihadapinya.

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

Mentadabburi Nama Allah, Al-Ghani (Maha Kaya)

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN. dan mulut yang memiliki prevalensi tinggi di masyarakat pada semua

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT berfirman dalam Al-qur an yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif dan

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

7 Sikap Agar Mudah Memaafkan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi

ILMU PERTANDA Oleh Nurcholish Madjid

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BIMBINGAN TAUHID UNTUK PEMULA DAN ANAK-ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula dengan sumber belajar yang akan digunakan karena dari sumber

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari kulit batangnya. Kenaf sebagai tanaman penghasil serat banyak

I. PENDAHULUAN. kehidupan sehingga diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal.

BAB I PENDAHULUAN. luar biasa ini memberikan tanggung jawab yang besar bagi warga Indonesia untuk

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Juni 2012

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha untuk mempersiapkan ataupun memperbaiki

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) MENGGUNAKAN SOFTWARE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS

Charlina Ribut Dwi Anggraini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pada area bekas tambang batu bara Kecamatan Lahei Barat Barito Utara. tempat pengambilan sampel penelitian.

I. PENDAHULUAN. sumber daya alam yang melimpah. Sumber daya manusia yang bermutu. lagi dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia bangsa

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA

"Bersegeralah berhaji yakni haji yang wajib, sebab sesungguhnya seseorang tidak mengetahui apa yang akan menimpa kepadanya." (HR Ahmad dan lainnya)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan, (Semarang: Tim Pengadaan Buku Pelajaran IKIP Semarang Press, 1990), hlm. 2.

BAB II. Pada umumnya belajar adalah suatu kegiatan mengumpulkan sejumlah. pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari seseorang yang lebih tahu

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Transkripsi:

54 BAB V PEMBAHASAN HASIL INTEGRASI SAINS DAN ISLAM A. Pengaruh Model Kooperatif Group Investigation (GI) Berdasarkan hasil analisis data pretes pada materi ciri-ciri makhluk hidup, diketahui bahwa kedua kelas penelitian mempunyai skor rata-rata yang tidak jauh berbeda sehingga dapat dikatakan bahwa kedua kelompok mempunyai kemampuan yang sama sebelum diadakan perlakuan. Kemudian, kedua kelas tersebut diberikan perlakuan yang berbeda yaitu berupa model pembelajaran Group Investigation (GI) kelas eksperimen (VII C) sedangkan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol (VII D). Berdasarkan data postes dari kelas eksperimen dan kontrol, terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yaitu postes pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada postes kelas kontrol. Hal ini terlihat pada rata-rata nilai pretes ke postes pada masing-masing kelas penelitian. Rata-rata nilai pretes kelas eksperimen adalah 41,456. Sedangkan nilai postes kelas eksperimen adalah 81,263. Adapun selisih antara pretes dan postes pada kelas eksperimen yaitu sebesar 39,591 (39%). Rata-rata nilai pretes kelas kontrol adalah 41,800. Sedangkan nilai postes kelas kontrol adalah 76,400. Adapun selisih antara pretes dan postes pada kelas kontrol yaitu sebesar 34,600 (34%). Jadi, terdapat peningkatan hasil belajar antara pretes dan postes pada kelas eksperimen yitu sebesar 39%, dibandingkan dengan kelas kontrol yang mengalami peningkatan 34%. 54

55 Analisis uji hipotesis penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Group Investigation (GI) memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar peserta didik yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran Group Investigation (GI) dilihat dari peningkatan antara pretes dan postes. Analisis data hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara hasil belajar peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran Group Investigation (GI) peserta didik yang mendapatkan pembelajaran konvensional baik dilihat dari nilai postes untuk materi ciri-ciri makhluk hidup di kelas VII SMP Muhammadiyah Palangka Raya. Firman Allah dalam Al-Qur an surah Az-Zumar ayat 9: Artinya : Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. Ayat ini menerangkan perbedaan antara orang berilmu dan orang yang tidak memiliki pengetahuan. Tidak sama antara orang yang mempunyai ilmu pengetahuan dan mengesakan Allah, mentaati semua perintah menjauhi larangan-nya, yaitu Abu Bakar dan sahabatnya, dengan orang-orang yang tidak mempunyai ilmu pengetahuan yaitu Abu Jahal dan sahabatnya. Ayat di atas menunjukkan keutamaan ilmu dari pada harta, karena orang yang mempunyai ilmu mengetahui kemanfaatan harta dan orang yang tidak berilmu tidak mengetahui kemanfaatan ilmu.

56 Pada dasarnya model pembelajaran Group Investigation (GI) lebih berpusat kepada peserta didik, dengan suasana yang menyenangkan. Model pembelajaran Group Investigation (GI) dikemas dengan pengamatan secara langsung oleh peserta didik, sehingga mereka memperoleh sendiri informasiinformasi yang tersedia langsung, sehingga para peserta didik diharapkan dapat lebih memahami materi yang diperolehnya. Peserta didik pada dasarnya mengalami kemajuan dalam hal mengemukakan pendapat ditiap pertemuan. Hal ini terlihat saat peserta didik menyampaikan hasil pengamatan pada tiap kelompok di depan kelas untuk didiskusikan. Kemajuan yang berhasil dicapai peserta didik tersebut sesuai dengan prinsip pembelajaran kooperatif yang bertujuan agar peserta didik tidak malu dalam mengemukakan pendapatnya di depan kelas karena sudah terlatih dalam belajar kelompok bersama peserta lain dalam bertukar pendapat dan ilmu pengetahuan sehingga dalam pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) tersebut peserta didik lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran, yang sehingga akhirnya dapat meningkatkan motivasi belajar untuk meningkatkan hasil belajarnya. Firman Allah Dalam Al-Qur an dalam surah Ali-Imran: 159.... Artinya:...dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-nya

57 Ayat tersebut menjelaskan pentingnya bermusyawarah. Bermusyawarah adalah upaya meraih (madu) atau menemukan atau dengan kata lain, pendapat siapa yang dinilai benar tanpa mempertimbangkan siapa yang menyampaikannya. 28 Jadi, dalam menyelesaikan urusan dunia hendaknya dengan bermusyarawah atau bergotong royong dengan sesama. Menurut Ibnu Athiyah, Syura merupakan aturan terpenting dalam syari at dan ketentuan hukum dalam Islam. Apa yang dikatakan oleh beliau mengenai syura benar adanya karena Allah ta ala telah menjadikan syura sebagai suatu kewajiban bagi hamba-nya dalam mencari solusi berbagai persoalan yang membutuhkan kebersamaan pikiran dengan orang lain. Selain itu, Allah pun telah menjadikan syura sebagai salah satu nama surat dalam al- Quran al-karim. Amir al-mukminin, Ali radhiallahu anhu juga pernah menerangkan manfaat dari syura. Beliau berkata, Ada tujuh keutamaan syura, yaitu memperoleh solusi yang tepat, mendapatkan ide yang brilian, terhindar dari kesalahan, terjaga dari celaan, selamat dari kekecewaan, mempersatukan banyak hati, serta mengikuti atsar (dalil). 29 Dalam proses pembelajaran dengan model kooperatif Group Investigation (GI) siswa diberikan topik untuk diselidiki dan melakukan penyelidikan yang mendalam terhadap topik yang dipilih. Selanjutnya siswa menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas. Penerapan tahapan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) pada pelajaran biologi, 28 Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Volume 12, Jakarta: Lentera Hati, 2009, h.177-178 29 Muhammad Nur Ichwan Muslim, ST., Syura dalam Pandangan Islam dan Demokrasi http://muslim.or.id/manhaj/syura-dalam-pandangan-islam-dan-demokrasi.html dikutip dari Al Aqd al- Farid hlm. 43, 24/8/2014

58 khusunya materi ciri-ciri mkahluk hidup dapat memunculkan keterampilan proses belajar secara optimal, sehingga siswa dapat mengetahui bagaimana proses penemuan dan pengetahuan yang dimilikinya serta bagaimana cara berinvestigasi dan cara berpikir dalam belajar. 30 Jadi, dengan Group Investigation (GI) mampu mengajak peserta didik untuk aktif dalam belajar serta menumbuhkan semangat peserta didik dalam menemukan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi sehingga dengan semangat untuk mengetahui dan terjun langsung ke lapangan berpengaruh pada meningkatnya hasil belajar mereka. pelajaran kooperatif menekankan pada aktivitas belajar dari kelompok kecil, peserta didik, yang di dalamnya terjadi kerjasama dalam kelompok untuk mencapai tujuan belajar. Hal ini bermanfaat untuk melatih peserta didik menerima perbedaan dan bekerjasama dengan teman yang berbeda latar belakang. 31 Kegiatan tersebut juga sejalan dengan Al-Qur an surat Asy-Syuura (42)/38: Artinya: (Bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan 30 Anak Agung Sri Sugiarti, Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif GI terhadap Pemahaman Konsep Kimia dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMAN 3 Denpasar, Artikel, Program Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Juli 2012, h.9-10 31 Fitri Handayani, Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Purwodadi Kabupaten Pasuruan pada Materi Keragaman Bentuk Muka Bumi, h. 173

59 musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan kepada mereka. Materi perkembangan materi ciri-ciri makhluk hidup ini bersifat umum dan dapat diketahui dengan mengamati objek yang ada disekitar lingkungan. peserta didik terpacu untuk belajar dan rasa ingin mengetahui untuk mempelajari materi karena objek yang diamati ada pada lingkungan sekitar. Salah catu ciri makhluk hidup adalah memerlukan makanan, sesuai dengan firman Allah dalam Al-qur an, surah Al-an am 99. Artinya: Dan dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan Maka kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.

60 Ciri makhluk hidup yang lain adalah tumbuh. Tumbuh merupakan perubahan ukuran tubuh akibat bertambahnya jumlah sel dan volume tubuh. Pertumbuhan bersifat ireversibel, artinya tidak dapat kembali ke bentuk semula. Misalnya dari tubuhmu yang bertambah tinggi dan tidak akan kembali menjadi pendek lagi. Sedangkan berkembang merupakan proses menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif. Misalnya telur katak menetas menjadi berudu, lalu menjadi katak berekor, katak muda, dan akhirnya berkembang menjadi katak dewasa. Pertumbuhan pada manusia dan hewan bersifat terbatas, artinya hanya tumbuh sampai usia tertentu dan sesudah itu pertumbuhannya akan berhenti. Sedangkan pertumbuhan pada tumbuhan umumnya tidak terbatas, artinya tumbuhan akan selalu tumbuh selama hidupnya. 32 Sebagaimana firman Allah dalam surah Yaasiin ayat 33. Artinya: Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. kami hidupkan bumi itu dan kami keluarkan dari padanya bijibijian, Maka daripadanya mereka makan. Penggunaan bentuk jamak pada kata-kata ahyainaha Kami menghidupkannya dan akhrajna Kami keluarkan mengisyaratkan adanya keterlibatan selain Allah dalam hal menghidupkan bumi dan mengeluarkan 32 Wasis, Ilmu Penegetahuan 1: SMP/MTs Kelas VII, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008, h. 188

61 tumbuh-tumbuhan. Keterlibatan manusia dalam hal ini adalah salah satu yang dimaksud. 33 Tumbuhan mengalami proses pertumbuhan yang sangat rumit. Mulai dari berkecambah dengan melakukan penyerapan air dari dalam tanah tumbuhan pun memulai perkembangannya. Biji yang tadinya tumbuh menjadi kecambah kulitnya pun mulai robek karena perkembangannya. Selanjutnya tumbuhan mulai mengeluarkan akar dan menembus kedalam tanah untuk mencari makanan dan masih panjang lagi perjalanan tumbuhan menjalani proses pertumbuhannya. Semua proses pertumbuhan, mulai dari permukaan yang mendapatkan siraman air, pergerakan, perkembangan dan pertumbuhan yang dialami oleh tanaman mulai sejak awal sampai dengan proses selanjutnya sebenarnya telah terangkum dalam kata didalam al-quran, seperti dalam kalimat ihtazzat yang berarti bergerak, wa robat yang memiliki arti bertambah atau berkembang, serta wa anbatat yang artinya menumbuhkan (surah Al-Anam:99). Kata-kata yang telah disebutkan dalam al-quran ini sangatlah sesuai dengan apa yang telah dikemukakan dalam penelitian-penelitian ilmu pengetahuan modern. Ciri makhluk hidup yang lain adalah hidup atau bernapas berkembang biak, yaitu terdapat pada surah Al-Anbiyaa:30 dan surah Asy-Syuura : 11 33 Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Volume 11, Jakarta: Lentera Hati, 2009, h.148

62 Artinya: Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? Artinya: (Dia) Pencipta langit dan bumi. dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasanganpasangan (pula), dijadikan-nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat. Untuk melestarikan kehidupan yang ada di bumi maka Allah sang Maha Pencipta menciptakan makhluknya secara berpasang-pasangan. Hal itu untuk kelangsungan kehidupan di masa mendatang. Allah menciptakan pasangan hewan untuk hewan, pasangan tumbuhan untuk tumbuhan dan pasangan manusia untuk manusia agar mereka memperbanyak keturunan dan semua itu dilakukan agar melestarikan keturunan mereka masing-masing. Penelitian yang telah dilakukan telah berusaha semaksimal mungkin dalam melaksanakannya. Adapun faktor kendala yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian adalah: 1. Pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) belum pernah dilakukan pada kelas tersebut (kelas eksperimen) sehingga peserta didik belum terbiasa dan masih kaku dengan

63 tahap-tahap pembelajaran yang dianggap baru dan berbeda dari yang biasanya guru ajarkan. 2. Peserta didik terlihat antusias dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe Group Investigation (GI) ini, namun keterbatasan waktu dan pengelolaan kelas dalam mengatur peserta didik terlalu sulit sehingga banyak waktu yang terbuang sehingga berdampak pada hasil belajar mereka. B. Respon Siswa Terhadap Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (GI) Penerapan model pembelajaran Group Investigation (GI) pada materi ciri-ciri makhluk hidup mendapatkan berbagai macam pendapat dan reaksi dari siswa. Berdasarkan hasil angket yang disebikan kepada siswa dapat dijelaskan bahwa secara umum siswa menyatakan senang selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini terlihat dari antusiasnya siswa ketika mengikuti pembelajaran mulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Siswa aktif memberikan jawaban ketika guru memberikan pertanyaan, siswa aktif dalam bekerja sama mengerjakan LKPD. Pada uraian 1, 100% siswa menyatakan senang mengikuti pembelajaran. Dengan dominanya aktivitas membahas lembar LKPD, berdiskusi antar siswa, berdiskusi antara siswa dan guru serta menyelasaikan permasalahan yang diberikan dan menemukan solusi untuk menghadapi permasalahan tersebut. Hal tersebut sesuai dengan uraian 3, yaitu sebanyak 93% siswa

64 menyatakan baru dengan pembelajaran yang menggunakan Group Investigation (GI) dan sebanyak 6,2% saj yang menganggap tidak baru Pada uraian 2, 100% siswa senang terhadap materi pelajaran yang diberikan, 96% senang terhadap LKPD yang diberikan, dan hanya 56% siswa senang dengan suasana belajar di kelas karena dengan situasi pembelajaran Group Investigation (GI) yang seharusnya dapat menggerakkan keaktifan siswa dalam KBM berubah menjadi keributan sehingga sebagian besar menganggu proses KBM tersebut. Pada uraian 4, 68% siswa menganggap baru terhadap materi pelajaran yang diberikan, 84% siswa menganggap baru terhadap LKPD dan soal-soal yang diberikan, dan hanya 52% siswa menganggap baru dengan suasana belajar di kelas karena dengan situasi pembelajaran Group Investigation (GI) yang seharusnya dapat menggerakkan keaktifan siswa dalam KBM berubah menjadi keributan sehingga sebagian besar menganggu proses KBM tersebut. Pada uraian 5, 68% siswa berpendapat mudah dalam mengerjakan LKPD dan 90% siswa berpendapat mudah dalam mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan materi yang diberikan. Hal tersebut dikarenakan dengan bantuan LKPD siswa lebih mudah dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan dan hanya 9% yang menganggap sulit. Pada uraian 6, 100 % siswa berpendapat bahwa pembelajaran dengan menggunakan Group Investigation (GI) bermanfaat bagi mereka terutama dalam mengerjakan soal-soal. Hal ini juga sesuai dengan uraian 7, yang berpendapat bahwa dengan menggunakan Group Investigation (GI) dapat

65 mempermudah mereka dalam memahami pelajaran yaitu sebesar 96%. Dengan alasan mudah memahami materi pelajaran, dapat bertukar pikiran dengan teman, suasana dan cara pembelajaran yang menyenangkan karena mengetahui permasalahan yang dihadapi dan dapat mengetahui solusinya sehingga membekas diingatan mereka.