ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL GELOMBANG LAUTAN JIWA KARYA ANTA SAMSARA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra memberikan pelajaran penting bagi kehidupan manusia. Dalam karya terdapat pesan-pesan sosial, moral, dan spiritual

SKRIPSI ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL GELOMBANG LAUTAN JIWA KARYA ANTA SAMSARA

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL KATARSIS KARYA ANASTASIA AEMILIA. Abstract

Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana

NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNUL KHOTIMAH ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA. Ketut Endria Wiguna Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Unud

ANTARA ELING DAN RAGU: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL DEWI KAWI

Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Perempuan Di Titik Nol Karya El-Saadewi

Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu

ANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL TEATRIKAL HATI KARYA RANTAU ANGGUN DAN BINTA ALMAMBA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

CERPEN BEGAL DAN OGOH-OGOH DALAM PUPULAN CERPEN BEGAL: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA

KONFLIK BATIN TOKOH-TOKOH NOVEL LELAKI YANG SETIA MENCUMBUI SENJA KARYA ANDI ZULFIKAR

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH LASI NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI. Dalam penelitian ini melibatkan beberapa konsep seperti berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. adalah hal-hal yang terkandung dalam tulisan tersebut. Keindahan dalam karya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Novel Bapak, Kapan Kita Akan Berdamai? Karya Regza Sajogur: Kajian Psikologi Sastra

ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH UTAMA PADA NOVEL MUSYAHID CINTA KARYA AGUK IRAWAN MN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB V. diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Karakter tokoh utama perempuan yang terdapat dalam novel Sebuah Cinta

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH RAIHANA DALAM NOVEL PUDARNYA PESONA CLEOPATRA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ASPEK PSIKOLOGIS DAN TRANSAKSI PSIKOLOGIS DUA TOKOH BERSAHABAT NOVEL SOBAT KARYA PUTU WIJAYA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. disampaikan dengan bahasa yang unik, indah dan artistik, serta mengandung nilainilai

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

PENYIMPANGAN PERILAKU TOKOH UTAMA DALAM NOVEL THE SWEET SINS KARYA RANGGAWIRIANTO PUTRA KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA

NALISIS PSIKOLOGI BAWAH SADAR NOVEL SURAT DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

KEPRIBADIAN TOKOH RONGGUR DALAM NOVEL TOBA DREAMS KARYA TB SILALAHI: SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki arti atau keindahan tertentu (Mihardja, 2012: 2). Dalam Kamus Istilah Sastra (dalam Purba, 2012: 2) Panuti Sudjiman

SIMULASI PSIKOLOGIS NOVEL HANYA NESTAPA. Ni Wayan Ita Lestari. Jurusan Sastra Indonesia FS Unud. Abstract:

BAB I PENDAHULUAN. yang diterbitkan oleh Samanty Lini Sastra Leutika, Yogyakarta. Hobby pengarang

MAKNA DUA CINTA: ANTARA KELUARGA DAN TANAH AIR. Irmina H. Tameon Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Unud. Abstract

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Konsep Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:588), konsep

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan produk pengarang yang bermediakan bahasa dan

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dengan bahasa dan gaya bahasa yang menarik.

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

PERUBAHAN PERILAKU AKIBAT DELUSI PADA TOKOH- TOKOH DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA)

Oleh: Lisnawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA NOVEL 99 HARI DI PRANCIS KARYA WIWID PRASETIYO DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

Abstract. Keywords : Psychology literature, figures, plot and setting.

Keywords: Anxiety, Character, Short Story

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah fenomena kemanusiaan yang kompleks, ibarat

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA NOVEL AYAHKU(BUKAN PEMBOHONG) KARYA TERE-LIYE. Maria Sulastri Jeharu Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

LIKA-LIKU KEHIDUPAN PAK SEP DALAM NOVEL TARIAN OMBAK KARYA GERSON POYK

BAB II KAJIAN TEORI. Konflik merupakan bagian dari sebuah cerita yang bersumber pada

Oleh: Tri Wahyuningsih Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

PSIKOLOGI TOKOH AKU DALAM NOVEL SURAT PANJANG TENTANG JARAK KITA YANG JUTAAN TAHUN CAHAYA KARYA DEWI KHARISMA MICHELLIA ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL MENITI LANGKAH KARYA SUTRI YANINGSIH MANIK DAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan

Kehidupan sosial Tokunaga dalam novel yang berjudul Saga No Gabai Bachan karya Shimada Yoshichi

ANALISIS NILAI RELIGIUS NOVEL WO AI NI, ALLAH KARYA VANNY CHRISMA W. DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PASUNG JIWA KARYA OKKY MADASARI ARTIKEL ILMIAH RINA SYAPUTRI NPM

ANALISIS MORAL TOKOH UTAMA NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

WANITA TANGGUH DALAM NOVEL IBUK KARYA IWAN SETYAWAN

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian Konflik Dalam Naskah Drama Bapak Karya. Bambang Soelarto dapat disimpulkan sebagai berikut:

ANALISIS UNSUR PSIKOLOGIS TOKOH DALAM NOVEL DR.WHITE KARYA ADIPATI SABRANG EL-FARUQ ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PADA NOVEL OLENKA KARYA BUDI DARMA (TINJAUAN TEORI CARL GUSTAV JUNG) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai luapan emosi pengarang yang diekspresikan melalui kata-kata.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang telah dialaminya sendiri atau pengalaman yang dialami oleh orang

MEKANISME PERTAHANAN EGO PADA TOKOH TRANSGENDER DALAM NOVEL PASUNG JIWA KARYA OKKY MADASARI: SUATU KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA

BAB I PENDAHULUAN. pengarang ingin menyampaikan nilai-nilai hidup kepada pembaca, karena pada

BAB II ANALISIS STRUKTUR. Secara umum, alur merupakan rangkaian peristiwa-peristiwa dalam sebuah

BAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologis psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche dan logos.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini

BAB I PENDAHULUAN. Peristiwa atau kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan tekanan

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. yang berupa tulisan yaitu novel yang menceritakan tentang kehidupan tokohtokoh

Bab I Pendahuluan. pengarang yang berada dalam situasi setengah sadar (subconcius). Setelah memiliki

BAB I PENDAHULUAN. layar lebar dan televisi dari Universitas Loloya Marymount, Los Angeles. Ankoku

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

ANALISIS STRUKTURAL DAN SOSIOLOGI SASTRA TERHADAP NOVEL PROJO & BROJO KARYA ARSWENDO ATMOWILOTO. Oleh: Susanti Dewi A2A006046

SIKSA BATIN DALAM CINTA SEGITIGA: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL CINTA DI ANTARA DUA PRIA. Faridh Maulana S. Abstrac

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NILAI PENDIDIKAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI KELAS XI SMA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Sastra seringkali digunakan sebagai alat untuk mengungkapkan suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan

ABSTRAK. Kata kunci: unsur intrinsik, nilai religius, bahan pembelajaran sastra.

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL THE DEVIL S WHISPER DAN KONSEP PSIKOANALISA SIGMUND FREUD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I. Imajinasi yang diciptakan berasal dari diri sendiri dan lingkungan sekitar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi atau

Transkripsi:

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL GELOMBANG LAUTAN JIWA KARYA ANTA SAMSARA Ni Putu Yulia Utami Putri email: utamiputri805@gmail.com Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Abstract This study aims to analyze and understand the personality of characters in the novel aspect of the soul an ocean wave. Soul novel ocean waves are used as research objects were analyzed using structural theory, psychology literature, and schizophrenia. Analyzed within a builder structural elements of the story, namely a plot character and background. In this case the psychological literature is analyzed in terms of the characteristic of personality disorders Keywords: structural theory, psychology literature, and schizophrenia. 1. Latar Belakang Karya sastra memberikan pelajaran penting bagi kehidupan manusia. Dalam karya terdapat pesan-pesan sosial, moral, dan spiritual yang dapat dijadikan pedoman hidup. Karya sastra yang lahir melalui proses kreatif pengarang dapat menggugah keterlibatan pembaca melalui alur cerita, penokohan, dan latar yang berkaitan satu sama lain. Be gitulah nove l Gelombang Lautan Jiwa (GLJ) isinya merupakan perpaduan antara dunia nyata dan dunia imajinasi dari pengarangnya, yaitu Anta Samsara. Karya sastra yang baik akan mampu memberikan dampak bagi para pembacanya. Dampak yang mungkin didapat antara lain kehidupan tokohtokoh dapat dijadikan acuan oleh pembaca. Anta menulis perjalanan hidup nya se lama menderita Skizofen ia pada buku hariannya dan 180

menjadikannya, sebuah novel. Anta Samsara lahir di Jakarta 2 April 1979. Sejak tahun 2008 hingga kini sebagai aktivis yang memperjuangkan hak-hak orang yang berkaitan dengan masalah kejiwaan yang bernaung di bawah organisasi perlindungan konsumen, Penghimpunan Jiwa Sehat. Setelah banyak berkecimpung di Perhimpunan Jiwa Sehat, Anta banyak mengenal berbagai ragam penderita skizofrenia. Banyak yang perjuangannya lebih sulit daripada Anta, namun Perhimpunan Jiwa Sehat seperti menyuntikkan semangat agar jangan gampang menyerah. Bagi Anta menulis memoar tentang gangguan kejiwaan adalah laksana melukiskan dua dunia kepada para pembaca. Pertama, dunia di dalam diri, sifatnya subjektif, misalnya pengalaman merasakan halunisasi. Kedua, relasi dunia dengan lingkungan di luar dirinya, yaitu bagaimana ia menjalin dan menempatkan diri di antara, orang-orang di sekitamya. Dipilihnya novel GLJ karya Anta Samsara sebagai objek penelitian karena novel ini menyimpan sebuah pesan moral dan masalah psikis yang sangat kental. Melihat kenyataan yang terjadi di masyarakat bahwa masih banyak penderita gangguan jiwa yang disisihkan oleh masyarakat. Novel ini juga menjelaskan bagaimana seseorang yang mengalami gangguan kejiwaan (Skizofrenia) bisa mempunyai masa depan yang baik, seperti orang normal lainnya. Novel GLJ ini diteliti dengan analisis psikologi sastra, karena dalam novel ini masalah psikis dari tokoh utama yaitu, Anta yang mendominasi keseluruhan cerita. Novel ini juga bercerita tentang kehidupan Anta yang menderita penyakit kelainan jiwa (Skizofrenia) sejak kecil. Sikap ayah dan ibunya yang melarang Anta untuk ke luar rumah dan bermain bersama temantemannya, membuat Anta menuruti semua perintah orang tuanya dan Anta menjadi terbiasa mengurung diri di rumah. Dengan kekuatan imajinasinya, Anta mengubah segala bentuk benda menjadi permainannya. Sejak saat itulah, Anta menjadi lupa dengan kehidupan sosialnya. Anta Samsara kini merasa dunia memiliki arti yang lain sama sekali, tidak dalam makna negatif seperti dulu. Saat ia mengalami gangguan jiwa. Ia menyadari ada makna positif yang luar biasa dapat dipetik dari semua yang telah dijalaninya. 181

2. Pokok Permasalahan Berdasarkan latar belakang di atas, muncul permasalahan yang diteliti, dan dirumuskan sebagai berikut. 1. Bagaimanakah struktur Novel GLJ karya Anta Samsara yang meliputi alur, penokohan, dan latar? 2. Bagaimanakah aspek psikologis tokoh Anta dan Yayan dalam novel GLJ karya Anta Samsara? 3. Tujuan Penelitian Ada dua tujuan berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut. 1. Untuk menganalisis struktur novel GLJ karya Anta Samsara yang meliputi alur, penokohan, dan latar. 2. Untuk menemukan aspek-aspek psikologi tokoh Anta dan Yayan yang ada dalam novel GLJ karya Anta Samsara. 4. Metode Penelitian Metode merupakan strategi dan cara untuk memahami realitas, langkah-langkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab-akibat berikutnya. Metode juga berfungsi untuk menyederhanakan masalah sehingga lebih mudah dipecahkan dan dipahami (Ratna, 2004: 34). Penelitian ini terdiri dari tiga tahapan penelitian, yaitu pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian hasil analisis data. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode studi pustaka. Dalam tahapan pengolahan data, digunakan metode deskriptif analitik. Hasil analisis penelitian disajikan dengan metode deskriptif, yaitu mendeskripsikan gambaran mengenai sesuatu atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data. 182

5. Hasil dan Pembahasan Menurut Teeuw (1988:154) Analisis struktural merupakan suatu langkah awal dalam memahami suatu karya sastra. Analisis struktural dalam karya sastra, khususnya fiksi dapat dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji dan mendeskripsikan fungsi dan hubungan antarunsur intrinsik yang bersangkutan sehingga menunjang makna secara keseluruhan (Nurgiyantoro, 2012:37). Dalam penelitian ini dianalisis unsur-unsur pembangun novel GLJ. Menurut Stanton (dalam Nurgiyantoro, 2012:25), unsur-unsur yang membangun struktur cerita, yakni alur, penokohan dan latar. Alasannya, ketiga unsur tersebut merupakan struktur faktual dalam rangkaian keseluruhan cerita. Adapun uraian mengenai struktur pembangun cerita, yakni sebagai berikut. Pertama, berdasarkan pendapat Aristoteles (Nurgiyantoro, 2012 :142), alur terdiri dari tiga tahapan, yakni tahapan awal, tahapan tengah, dan tahapan akhir. Tahapan awal, cerita diawali dengan mengenalkan tokoh utama dalam cerita. Novel GLJ menceritakan kehidupan tokoh utama, yaitu Anta Samsara yang mengalami gangguan jiwa (Skizofrenia). Pada saat ibunya mengandung Anta, ibunya sempat ingin menggugurkan kandungannya, karena masalah ekonomi. Ibunya tak ingin menambah beban keluarga dengan kelahiran Anta. Keadaan ini membuat ibunya semakin tersiksa, Ia tidak makan dan minum hingga satu atau dua hari. Hari-hari berlalu akhirnya lahirlah Anta. Proses kelahiran Anta berjalan lancar. Anta adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Ia dekat dengan kakak keempatnya, Yayan. Sedikit demi sedikit konflik mulai dimunculkan pada tokoh Anta. Pada tahap ini peristiwa berjalan datar. Pada tahap awal novel GLJ, dipergunakan alur mundur atau flashback. Pada tahapan tengah, permasalahan-permasalahan mulai berkembang, yaitu tokoh Anta mulai mengalami gangguan jiwa dan dirawat di Poli Psikiatri Rumah Sakit Cipto Mangoenkusumo. Anta merasa bahwa semua yang dialaminya bukanlah halusinasi, karena begitu nyata baginya. Rasa trauma yang dialami oleh Anta, kemudian berubah menjadi ketakutan terhadap manusia lain. Pada tahapan akhir atau tahap peleraian, saat Anta keluar dari bangsal psikiatri dan kembali dalam kehidupan keluarganya, Ayah Anta yang sudah tua dan sakit-sakitan. Sampai akhirnya kondisi Ayah Anta semakin memburuk dan meninggal. Kepergian ayahnya menambah kepedihan mendalam bagi Anta, setelah Ibu dan Yayan yang lebih dahulu meninggal. 183

Anta bersyukur, karena hidupnya mulai memancarkan kebahagiaan bersama dengan keluarganya, dan para aktivis Perhimpunan Jiwa Sehat (PJS) yang membantu Anta keluar dari penyakit gangguan jiwanya. Kini Anta membuka lembaran kehidupan yang baru dengan teman-temannya dan mendirikan Perhimpunan Jiwa Sehat (PJS). Anta mulai banyak mengenal ragam penderita skizofrenia. Kedua, menurut Tarigan (1984 : 143), tokoh-tokoh tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tokoh primer, tokoh sekunder, dan tokoh komplementer. Tokoh primer adalah Anta. Tokoh sekunder adalah Yayan. Tokoh komplementer adalah Ayah, Ibu, Kakak pertama, Kakak ketiga, Wahyudin, Dodi, Suster Diah, Muji, Pak Kyai, dr. Ferdi, Suster Ainun, Pak Wayan, Pak Samuel, Pak Didin, Fuad, Andi, Bu Ade, Ariandy, dan Yeni. Ketiga, menurut Abrams (Nurgiyantoro, 2012: 216), latar atau setting disebut juga sebagai landas tumpu yang menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Latar tempat dalam cerita mengacu pada kota Jakarta, Tangerang dan Bogor. Beberapa latar waktu yang muncul dalam novel GLJ seperti saat subuh, pagi hari, sore hari, dan malam hari. Latar sosial yang digambarkan berdasarkan status sosial, yakni masyarakat golongan menengah yang dialami keluarga Anta. Menurut Hartoko (1986:126), psikologi sastra merupakan cabang ilmu sastra yang mendekati sastra dari sudut psikologi. Psikologi sastra bertujuan untuk memahami aspek-aspek kejiwaan yang terkandung dalam karya sastra. Meskipun demikian, bukan berarti analisis psikologi sastra sama sekali terlepas dengan kebutuhan masyarakat. Menurut Endraswara (2008:16), psikologi sastra adalah sebuah interdisiplin antara psikologi dan sastra. Mempelajari psikologi sastra sebenarnya sama halnya dengan mempelajari manusia dari sisi dalam. Mungkin aspek dalam ini yang acap kali bersifat subjektif, yang membuat para pemerhati sastra menganggapnya berat. Dalam menganalisis aspek psikologis Anta dan Yayan menggunakan teori struktur kepribadian oleh Sigmund Freud, yaitu Id, Ego, Superego. Id (terletak di bagian taksadar) yang merupakan reservoir pulsi dan menjadi sumber energi psikis. Ego (terletak di antara alam sadar dan taksadar) yang bertugas sebagai penengah yang mendamaikan tuntutan pulsi dan larangan superego. Superego (terletak sebagian di 184

bagian sadar dan sebagian lagi dibagian taksadar). Menurut Minderop (2010:21) Id merupakan energi psikis dan naluri yang menekan manusia agar memenuhi kebutuhan: makan, menolak rasa sakit atau tidak nyaman. Ego berada di antara alam sadar dan alam bawah sadar. Tugas ego memberi tempat pada fungsi mental utama, misalnya: penalaran, penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan. Struktur yang ketiga ialah superego yang mengacu pada moralitas dalam kepribadian. Superego sama halnya dengan hati nurani yang mengenali nilai baik dan buruk (conscience). 6. Simpulan Novel GLJ karya Anta Samsara merupakan salah satu novel yang dianalisis dari sisi psikologis. Menceritakan konflik-konflik yang terjadi pada diri Anta dan keluarganya. Struktur novel GLJ meliputi alur, penokohan, dan latar. Unsur-unsur tersebutlah yang membangun cerita menjadi satu kesatuan yang berfungsi membangun cerita novel GLJ. Analisis struktur merupakan langkah kerja awal sebelum menganalisis aspek kepribadian tokoh. Alur novel GLJ dianalisis berdasarkan tiga tahapan yaitu, tahap awal, tahap tengah, dan tahap akhir. Tokoh dalam novel GLJ dibedakan menjadi tiga tokoh yaitu tokoh primer, tokoh sekunder, dan tokoh komplementer. Penelitian ini dianalisis berdasarkan tiga dimensi yaitu dimensi fisiologis, dimensi sosiologis, dan dimensi psikologis. Dimensi fisiologis yaitu ciri-ciri fisik tokoh: Jenis kelamin, umur, keadaan tubuh, atau tampang, ciri-ciri tubuh, raut muka, dan sebagainya. Dimensi sosiologis yakni unsur-unsur: status sosial, pekerjaan, jabatan, peranan dalam masyarakat, pendidikan, kehidupan pribadi dan keluarga, pandangan hidup, agama dan kepercayaan, ideologi, aktivitas sosial, organisasi, kegemaran, keturunan, bangsa, dan lain-lain. Dimensi psikologis, yaitu mentalitas, norma-norma moral yang dipakai, tempramen, perasaan-perasaan dan keinginan pribadi, sikap dan watak, kecerdasan, keahlian, kecakapan khusus, dan lain-lain (Mido, 1994: 21 22). Selanjutnya latar dalam novel GLJ terdiri atas tiga bagian yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Analisis Psikologi GLJ menggunakan teori Sigmun Freud yaitu struktur kepribadian yang meliputi Id, Ego, Superego. Alasannya, karena ketiga struktur ini mencerminkan tingkah laku tokoh-tokoh serta faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian. 185

Daftar Pustaka Endraswara, Suwardi. 2008. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Media Presindo. Hartoko, Dick dan B. Rahmanto. 1986. Pemandu Dunia Sastra. Yogyakarta : Kanisius. Mido, Frans. 1994. Cerita Rekaan dan Seluk-beluknya. Ende: Nusa Indah. Minderop, Albertine. 2011. Psikologi Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori, dan Contoh Kasus. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor. Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Ratna, I Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Tarigan, H.G. 1984. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. Teeuw, A. 1988. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta : Pustaka Jaya. 186