BAB I PENDAHULUAN. Seni musik dianggap cabang seni yang tertua diantara cabang seni yang lain (seni

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh manfaatnya secara langsung dalam perkembangan pribadinya.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Pendidikan mencakup

BAB III METODE PENELITIAN. Majalengka adalah suatu penelitian untuk mengkaji sejauh mana siswa terlibat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian kualitatif (qualitative research) adalah suatu penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan implementasi di lapangan, pembelajaran seni budaya khususnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran secara ilmiah berdasarkan pada data

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang dilakukan di setiap sekolah secara umum memiliki tujuan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi. Pendidikan Seni Budaya diharapkan mampu mengembangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. dilakukan dalam melaksanakan penelitian, termasuk alat-alat apa yang dipergunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Gitar merupakan alat musik berdawai yang banyak digemari masyarakat pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mella Tania K, 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sacara umum penelitian ini bertujuan untuk mengamati, mengkaji,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

`BAB I PENDAHULUAN. yang berpindah-pindah kemungkinan memberikan mereka inspirasi untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam terbentuknya suatu negara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dasarnya penelitian adalah upaya mengumpulkan data yang akan dianalisis.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.

2015 PENGARUH LATIHAN ANGKLUNG TERHADAP PENGETAHUAN TANGGA NADA DIATONIS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SPLB-C YPLB CIPAGANTI KOTA BANDUNG

OLEH : YUNITA NUR INDAH SARI K

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

TEORI DAN PENGGUNAAN AKOR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perlu ditingkatkan, baik pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang menjadi gerbang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

PEMBELAJARAN MUSIK YANG MENYENANGKAN. Drs. Heri Yonathan Susanto, M.Sn. Pembelajaran musik di sekolah di sekolah dapat dijadikan media untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Elin Budiarti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) suatu bahan kajian terpadu yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni tari pada saat ini semakin banyak kita jumpai di

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn kelas VIII SMP N 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini disajikan uraian mengenai metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan. Kurikulum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (classroom reaseach).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode dapat diartikan sebagai teknik atau cara kerja untuk mencapai suatu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di dunia pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL MIND MAPPING (PTK Pada Siswa Kelas IX B SMPN 3 Kota Cirebon)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan menganalisa data adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran memiliki pengertian tersendiri bagi orang-orang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. SMP Negeri 13 Kota Magelang yang beralamat di Jln. Pahlawan 167, Potrobangsan,

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap peneliti selalu dihadapkan pada persoalan yang menuntut jawaban yang

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan untuk dapat memperoleh sumber data yang valid, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Banyak dari kehidupan bermasyarakat kita tidak terlepas dari polapola

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. berhubungan dengan yang terjadi sekarang, dimana tujuan dari penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kasus. Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dianalisis dan dijabarkan secara kualitatif. Sasaran akhir yang diharapkan yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. siswa Sekolah Menengah Pertama sudah sesuai dengan apa yang diharapkan,

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan tentang bagaimana proses

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut. pengembangan kemampuan siswa dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Furchan (1992:21), metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN SPATIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN DIMENSI TIGA

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) sebagai salah satu mata

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, metode merupakan satu hal penting sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitiaan yang digunakan dalam penelitiaan Nasionalisme

BAB I PENDAHULUAN. suatu Sistem Pendidikan Nasional. Dan sebagai pedoman yuridisnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mampu memberikan data yang relevan dan dapat dipercaya. memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2006:6)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni musik dianggap cabang seni yang tertua diantara cabang seni yang lain (seni rupa,seni tari dan seni drama), kemunculan dan keberadaannya dianggap sama dengan kemunculan dan keberadaan manusia itu sendiri. Sebagai mana yang diutarakan oleh Sugiyanto (2005: 58) mengatakan: Menurut sejarah seni, musik dianggap sebagai seni yang paling tua usianya. Bahkan sama tuanya dengan keberadaan manusia di bumi. Seni musik adalah salah satu mata pelajaran seni budaya yang harus diajarkan kepada siswa sekolah menengah pertama di seluruh Indonesia. Oleh karena itu kedudukan mata pelajaran seni musik memiliki kedudukan yang sama pentingnya dengan berbagai mata pelajaran yang ada pada kurikulum, seperti: Matematika, IPA, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan sebagainya. Meskipun Mata Pelajaran Seni Musik tidak termasuk kepada mata pelajaran yang diujikan pada ujian nasional, tapi memiliki peranan yang sangat penting dalam fungsinya sebagai penyeimbang kemampuan kerja dan fungsi dari otak kiri dan otak kanan. Upaya pengembangan kemampuan individu melalui kegiatan pendidikan dan pengajaran merupakan faktor kegiatan pendidikan yang sangat penting dalam penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni termasuk seni musik. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. 1

2 Musik diatonis yang menggunakan tujuh nada sebagai nada pokok dan disusun berdasarkan jarak satu dan setengah. Dalam sistem diatonis jarak satu dapat dibagi menjadi jarak setengah dengan menggunakan tanda alterasi. Sehingga terdapat 12 nada yang berjarak setengah. Sistem pembagian menjadi 12 nada yang berjarak setengah ini, disebut sistem kromatik. Tanda kromatik terdiri dari tiga macam, yaitu kruis/ sharp ( ), mol/flat ( ), dan pugar/natural ( ). Proses pembelajaran seni musik di tingkat Sekolah Menengah Pertama terutama yang berkaitan dengan materi teori musik dasar khususnya musik diatonis yang selama ini diajarkan dirasakan masih terbatas pada hafalan tanpa disertai penjelasan tentang kegunaan lebih lanjut pada bidang praktik di lapangan, seakan-akan teori musik hanya menjadi beban psikologis, karena materi teori musik tersebut harus dihafal tetapi tidak dijelaskan apa guna dan manfaatnya dalam bidang praktik bermusik di lapangan yang menuntut pada kepekaan musikalitas seorang siswa. Di sini peneliti ingin mengemukakan sebuah fakta di lapangan, dimana peneliti sendiri adalah seseorang yang terjun langsung sebagai pengajar pada mata pelajaran pendidikan seni budaya, khususnya mata pelajaran seni musik di Sekolah Menengah Pertama. Hampir pada setiap buku paket pelajaran seni budaya khususnya seni musik yang ada kaitannya dengan bahasan tentang materi tangga nada (mayor ataupun minor). Materi pelajaran tersebut diberikan kepada siswa kelas VII semester 2. Sebagai contoh; tangga nada mayor adalah jajaran nadanada yang disusun berdasarkan jarak tetap yaitu : 1-1-1/2-1-1-1-1/2, ataupun tangga nada minor asli yang disusun berdasarkan karakter tetap, yaitu 1-1/2-1-1-

3 1/2-1-1. Pada jenjang kelas yang lebih tinggi bahasan materi dilanjutkan dengan menyusun karakter tangga nada mayor maupun minor dengan do yang berpindah, dengan penggunaan tanda aksidental; kruis(#) dan mol(b). Kemudian siswa diharuskan menghafal susunan tangga nada dan mengenal karakter bunyi dari tangga nada mayor dan minor tersebut. Sampai di sini teori tersebut dapat dikatakan benar menurut kaidah teori dasar musik diatonis, Ironisnya hingga penelitian ini dibuat, peneliti belum pernah menemukan materi lanjutan dari pelajaran tangga nada tersebut baik di kelas VIII ataupun kelas IX, tentang apa manfaat dan sejauh mana materi tangga nada tersebut digunakan pada praktik di lapangan. Demikian juga hal yang di alami oleh peneliti sebagai guru mata pelajaran Seni Budaya khususnya pelajaran seni musik. Pembelajaran yang diberikan hanya sebatas menghafal jajaran tangga nada mayor maupun minor, memperdengarkan dan memainkan tangga nada tersebut dengan alat musik, memberikan contoh lagu-lagu yang menggunakan tangga nada mayor maupun minor, tanpa memberikan pemahaman tentang adanya fenomena-fenomena tonalitas dari setiap lagu-lagu yang diperdengakan kepada siswa. Termotivasi dari membaca buku Pengarahan Teori Dasar Musik Barat dan Harmoni Tonal Dasar yang ditulis oleh Dieter Mack (1992), peneliti mendapatkan gagasan dan merasa perlu mencobakan gagasan tersebut dalam bentuk pembelajaran tonalitas mayor dan minor dengan menggunakan lagu model, sebagai pembelajaran lanjutan dari materi tangga nada diatonis mayor dan minor yang pernah mereka pelajari sebelumnya. Menurut peneliti, hal ini

4 perlu dilakukan dengan harapan dapat lebih meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi sebuah karya musik dan menumbuhkan kepekaan musikal, yang pada akhirnya akan meningkatkan sikap apresiatif siswa yang lebih baik. Bagi guru yang mengajar diharapkan adanya perbaikan dalam metode pengajaran dan mutu kurikulum pendidikan seni, khususnya pada pendidikan seni musik di sekolah lanjutan tingkat pertama, yang secara umum akan meningkatkan mutu pendidikan Seni Budaya. Pada penelitian ini, peneliti mencoba mengamati sejauh mana keberhasilan dan keefektifan proses pembelajaran tonalitas dengan cara menggunakan lagu model yang sesuai dengan tuntutan di atas. Berdasarkan kepada alasan tersebut, penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul : Peningkatan Pemahaman Siswa Tentang Tonalitas Melalui Latihan Analisis Lagu Model di Kelas VIII A SMP Negeri Unggulan Sindang Indramayu, dengan harapan: 1) dari hasil pembelajaran ini siswa memiliki kemampuan untuk memahami serta dapat memberikan kesan-kesan atau identitas tertentu yang lebih baik terhadap sebuah lagu yang bertonalitas mayor, minor ataupun lagu yang bermodulasi(pindah tangga nada/tonalitas) dengan cara mendengarkan lagu model; 2) meningkatkan apresiasi siswa pada mata pelajaran seni budaya khususnya seni musik terhadap karya musik yang menggunakan sistem tonal.

5 B. Rumusan Masalah Berdasar pada permasalahan di atas, maka pada penelitian kali peneliti mengemukakan beberapa permasalahan yang ingin dikaji. Permasalahan tersebut akan dirumuskan dalam beberapa pertanyaan berikut. 1) Bagaimanakah prosedur penerapan lagu model agar dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang tonalitas? 2) Bagaimanakah gambaran peningkatan pemahaman siswa terhadap tonalitas mayor selama mengikuti pelajaran seni musik dengan menggunakan lagu model? 3) Bagaimanakah gambaran peningkatan pemahaman siswa terhadap tonalitas minor selama mengikuti pelajaran seni musik dengan menggunakan lagu model? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui prosedur penerapan lagu model agar dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang tonalitas. 2. Untuk mengetahui gambaran peningkatan pemahaman siswa terhadap tonalitas mayor selama mengikuti pelajaran seni musik dengan menggunakan lagu model. 3. Untuk mengetahui gambaran peningkatan pemahaman siswa terhadap tonalitas minor selama mengikuti pelajaran seni musik dengan menggunakan lagu model.

6 D. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan berguna terhadap pengembangan pendidikan, terutama berkaitan dengan pemahaman siswa terhadap pembelajaran seni musik, yaitu yang berkaitan dengan tonalitas mayorminor, sesuai dengan apa yang diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional, juga diharapkan dapat memberikan kegunaan kepada: 1. Peneliti dalam mengembangkan teori pendidikan 2. Lembaga Pendidikan formal dalam mengembangkan efektivitas pembelajaran. 3. Para pemegang kebijakan di bidang pendidikan dalam mengembangkan konsep pembelajaran 4. Guru seni musik khususnya dalam mengembangkan Proses belajar mengajar yang bermakna bagi pengembangan kompetensi siswa. E. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi secara mendalam tentang peningkatan pemahaman siswa terhadap tonalitas mayor minor melalui lagu model. Hakekat dari penelitian kelas ini adalah suatu usaha yang berupa tindakan atau intervensi yang dilakukan dengan prosedur terencana dan sistematik untuk memecahkan masalah pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas. Penelitian tindakan merupakan metode penelitian yang banyak diperhatikan oleh para peneliti bidang IPS dan Humaniora termasuk bidang pendidikan.

7 Penggunaan metode penelitian tindakan kelas diharapkan dapat membawa perbaikan pada situasi sistem pembelajaran sebagai hasil refleksi diri. Dalam penelitian ini dipilih bentuk penelitian tindakan kelas dimana peneliti sekaligus guru membuat rancangan, pengamatan di lapangan sekaligus sebagai bahan untuk diteliti oleh peneliti sendiri. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat soaial dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaan ini serta situasi dimana pekerjaan ini dilakukan. Penelitian tindakan ini bertujuan untuk menanggulangi masalah, atau kesulitan dalam pendidikan dan pengajaran, melaksanakan program pelatihan, memberikan pedoman bagi guru, untuk perbaikan suasana sistem keseluruhan sekolah, dan juga memasukkan unsur-unsur pembaharuan dalam sistem pendidikan dan pengajaran. F. Asumsi Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi dan berpijak pada studi pustaka tentang model-model pembelajaran musik, Peneliti mengambil asumsi yang relevan dan mendasari penelitian ini. Adapun Asumsi pada penelitian ini adalah pemahaman tentang teori tangga nada dan tonalitas akan lebih mudah dicapai bila teori dikaitkan dengan realitas musik yang dialami siswa (berpraktek musik) G. Teknik dan Alat Pengumpulan Data yaitu : Dalam penelitian ini, Penulis menggunakan tiga cara pengumpulan data,

8 1. Observasi Observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang tindakan atau perilaku siswa terhadap Pemahaman tonalitas mayor minor dalam pembelajaran seni musik dan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran seni musik. Instrumen untuk observasi menggunakan lembaran observasi dengan poin-poin seperti yang dikemukakan dalam panduan observasi Observasi yang dilakukan secara langsung dilapangan ini dikarenakan manfaaatnya secara langsung dalam penelitian ini memberikan informasi tambahan tentang masalah yang sedang diteliti secara jelas dan lengkap, observasi terhadap suasana kelas dan lingkungan sekolah akan menambah wawasan baru yang tidak dapat diungkap dengan alat pengumpul data lainnya, seperti wawancara ataupun angket. 2. Wawancara Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data dari kata-kata atau ungkapan ungkapan baik verbal maupun non verbal yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran seni musik dan hasil belajar siswa. peneliti akan mewawancarai pihak-pihak yang terkait baik warga sekolah maupun masyarakat sekitar lingungan sekolah. Dalam menghimpun informasi dengan wawancara ini dilakukan sesuai sebagaimana yang diungkapkan oleh S. Nasution (1992:174) dimana dalam melakukan wawancara melalui tiga pendekatan 1). Dalam percakapan informal, yang mengandung unsur spontanitas, kesantaian, tanpa pola atau arah yang ditentukan sebelumnya ; 2). Topik atau masalah yang dijadikan sebagai pedoman

9 atau pegangan ; 3). Menggunakan daftar pertanyaan yang lebih rinci akan tetapi bersifat terbuka yang telah dipersiapkan pertanyaannya lebih dahulu dan akan diajukan menurut urutan rumusan pertanyaan itu. Wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur, namun mengacu pada pedoman yang ditulis sebelumnya dimaksudkan untuk memperoleh keterangan yang terinci dan mendalam mengenai pelaksanaan pembelajaran seni musik dengan tonalitas mayor minor melalui lagu model. 3. Studi Dokumentasi Dokumen dan catatan merupakan sumber informasi yang sangat berguna. Alasan menggunakan dokumen dan catatan antara lain: 1) dokumen dan catatan ini selalu dapat digunakan terutama karena mudah diperoleh dan relative murah 2) merupakan sumber informasi yang mantap, baik dalam pengertian merefleksikan situasi secara akurat maupun dapat dianalisis ulang tanpa melalui perubahan di dalamnya, 3) dokumen dan catatan merupakan sumber informasi yang kaya, 4) keduannya merupakan sumber resmi yang tidak dapat disangkal, yang menggambarkan pernyataan formal, dan 5) tidak seperti pada sumber manusia, baik dokumen maupun catatan nonreactive, tidak memberireaksi/respon atas perlakuan peneliti (S. Nasution, 1985 : 276 ). H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Validitas Data Perolehan data yang akurat dan absah, terutama yang diperoleh melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi, teknik yang digunakan adalah

10 memeriksa derajat kepercayaan atau kredibilitasnya. Kredibilitas data dapat diperiksa melalui beberapa cara, adalah sebagai berikut: a. Memperpanjang Waktu Keikutsertaan Usaha peneliti dalam memperpanjang waktu keikutsertaan dengan para sumber data adalah dengan cara meningkatkan frekuensi pertemuan dan menggunakan waktu seefisien mungkin b. Melakukan Pengamatan Secara Seksama Pengamatan secara seksama dilakukan secara terus menerus untuk memperoleh gambaran yang nyata tentang upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengembangkan pemahaman siswa terhadap tonalitas mayor minor dalam sebuah lagu model. c. Mengupayakan Referensi yang Cukup Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan keabsahan informasi yang dibutuhkan dengan menggunakan dukungan bahan referensi yang cukup baik melalui media cetak maupun media elektronika. 2. Analisis Data Proses analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara terus menerus dari awal sampai akhir penelitian. S. Nasution (1988 : 129) mengemukakan bahwa: tidak ada suatu cara tertentu, yang dapat dijadikan pedoman bagi semua penelitian, salah satu cara yang dapat dianjurkan mengikuti langkah-langkah berikut yakni: 1) reduksi data, 2) display data, 3) pengambilan kesimpulan dan

11 verifikasi. Berkaitan dengan pedoman penelitian di atas, maka analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Reduksi Data Reduksi data merupakan langkah awal dalam menganalisis data, kegiatan yang bertujuan untuk mempermudah pemahaman terhadap data yang telah terkumpul. Kumpulan data hasil kerja lapangan direduksi dengan cara merangkum, mengklasifikasi sesuai fokus dan aspek-aspek permasalahan yang diteliti. Dalam penelitian ini aspek-aspek yang direduksi adalah pelaksanaan pola pembelajaran guru dalam pembelajaran seni musik terhadap hasil belajar siswa b. Display Data Display data, yaitu menyajikan data secara jelas dan singkat. Untuk memudahkan memahami gambaran terhadap aspek-aspek yang diteliti, baik secara keseluruhan maupun bagian demi bagian. Penyajian data dalam bentuk deskripsi dan intepretasi sesuai dengan data yang diperoleh. c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Menarik atau mengambil kesimpulan merupakan tujuan utama analisis data yang dilakukan semenjak awal. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan makna terhadap data yang telah dianalisis. Kesimpulan disusun dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah dipahami dengan mengacu kepada tujuan penelitian. Analisis data dilakukan secara terus menerus dan saling berhubungan dan awal hingga akhir penelitian.

12 I. Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Menurut S. Nasution (1996) dalam Fajar Ismadi(2007:86), lokasi penelitian adalah : Lokasi situasi sosial yang mengandung tiga unsur, yakni : tempat, pelaku dan kegiatan. Tempat adalah tiap lokasi dimana manusia melakukan sesuatu, pelaku adalah semua orang yang terdapat di lokasi tersebut. Sedangkan kegiatan adalah apa yang dilakukan orang dalam situasi social tersebut. Berdasarkan pengertian tersebut diatas, maka yang dimaksud dengan lokasi penelitian di sini adalah SMPN Unggulan Sindang Kabupaten Indramayu, pelaku adalah mereka yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran seni musik, termasuk di dalamnya guru peneliti sendiri yang terlibat sebagai guru mata pelajaran seni musik dan siswa yang mengikuti pembelajaran tersebut, sedangkan kegiatan adalah proses pembelajaran seni musik dengan materi tonalitas mayor minor melalui lagu model. 2. Subyek Penelitian Subyek penelitian dalam penelitian kualitatif adalah sumber yang dapat memberikan informasi, dapat berupa hal, peristiwa, manusia, situasi yang diobservasi atau yang dapat diwawancarai, misalnya siswa-siswa kelas VIII A, pemilihan subyek penelitian dilakukan secara purposive (bertujuan), yaitu didasarkan pada tujuan tertentu, berupa kemampuan dalam memberikan informasi yang dibutuhkan.