HUBUNGAN POLA MAKAN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 3-5 TAHUN DI DESA PLOSOSARI KECAMATAN PURI KABUPATEN MOJOKERTO ANITA ROSADI NIM.

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PEMBERIAN MAKAN PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO SUHUFIL ULA NIM:

Hubungan Antara Jenis Dan Frekuensi Makan Dengan Status Gizi (Bb) Pada Anak Usia Bulan (Studi 5 Posyandu Di Desa Remen Kecamatan Jenu - Tuban)

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU DESA SEBANI KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

KETERATURAN IBU KE POSYANDU DENGAN KEMAMPUAN IBU MENILAI STATUS GIZI BALITA DI DESA SIDOREJO KECAMATAN SUGIO KABUPATEN LAMONGAN

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

ABSTRAK SHERLY RACHMAWATI HERIYAWAN

Kata Kunci : Pola Asuh Ibu, Status Gizi Anak Balita

ABSTRAK. Annisa Denada Rochman, Pembimbing I : Dani dr., M.Kes. Pembimbing II : Budi Widyarto Lana dr., MH.

STIMULASI ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 14 WATESNEGORO NGORO MOJOKERTO

PERILAKU KONSUMSI MAKANAN JAJANAN DENGAN BERAT BADAN ANAK PRASEKOLAH DI TK TARBIYATUSH SHIBYAN DESA GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DENGAN STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI RT 01 RW 01 DESA MANUNGGAL BANGKALAN MADURA. Firdaus *M.

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN DAN STATUS GIZI ANAK USIA PRASEKOLAH

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J


GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

STATUS GIZI BALITA DI DESA PEKUWON KECAMATAN BANGSAL MOJOKERTO INDRA ANGGA P Subject : Status Gizi, Balita DESCRIPTION

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

HUBUNGAN PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN MP-ASI DINI DI BPS NY M DESA WONOSARI KECAMATAN NGORO MOJOKERTO HELMI NUR SEFAULITA

GAMBARAN STATUS GIZI BALITA DI DESA BANDUNG KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Negeri 2 Banjarbaru

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh TITANIA DWI SARTIKA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BURUK PADA BALITA DI DESA LEYANGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban

Maria Kareri Hara. Abstract

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

POLA MAKAN ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-8 TAHUN DI SD WILAYAH KELURAHAN CEMPAKA

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) (Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban)

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN STATUS EKONOMI DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

HUBUNGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU MENGIKUTI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA MULUR RT 03/VI BENDOSARI SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI TK DHARMA WANITA PERSATUAN 2 TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA IBU NIFAS DI DESA TUNGGAL PAGER PUNGGING MOJOKERTO

PERBEDAAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN LINGKUNGAN KUMUH DAN LINGKUNGAN TIDAK KUMUH DI KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASAR KLIWON SURAKARTA SKRIPSI

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG KMS DENGAN SIKAP IBU DALAM MENINGKATKAN NUTRISI BALITA

Anisia Mikaela Maubere ( ); Pembimbing Utama: Dr. dr. Felix Kasim, M.Kes ABSTRAK

ABSTRAK. Kata kunci : Balita, Status gizi, Energi, Protein PENDAHULUAN

SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN

Endah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI SISWA SMA SANTO THOMAS 1 MEDAN. Oleh : SERGIO PRATAMA

HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA BULAN DI DESA JENGGRIK KABUPATEN NGAWI TAHUN 2015

KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI KEC. RATU SAMBAN KOTA BENGKULU. Zulkarnain

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN POLA ASUH IBU DENGAN WASTING DAN STUNTING PADA BALITA KELUARGA MISKIN

SKRIPSI HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN EDUKASI TENTANG ROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA USIA TAHUN

ABSTRACT. Keywords: severe acute malnutrition, child, nutrition status, economic status

HUBUNGAN TINGKAT SADAR GIZI KELUARGA DAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PADANG BULAN MEDAN. Oleh : DEA FADLIANA

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

LAPORAN HASIL PENELITIAN. SMA Raksana Medan Tahun Oleh : RISHITHARAN DORAISAMY

GLADHYA DHYMASANDY Subject : Pengetahuan, Motivasi, Makanan Pendamping ASI. Description : ABSTRACT

PENELITIAN GAMBARAN KEJADIAN PENYAKIT INFEKSI PADA BALITA YANG MENGALAMI GIZI KURANG

SKRIPSI HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN GIZI BERDASARKAN KEBIASAAN SARAPAN

ROY ANTONIUS TARIGAN NIM.

MA RIFATUL AULIYAH Subject : Dukungan Suami, MKJP, Akseptor KB DESCRIPTION ABSTRACT

Jurnal Care Vol 3 No 3 Tahun 2015

HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENYAKIT INFEKSI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI PUSKESMAS JAMBON KECAMATAN JAMBON KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2014.

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI ANAK PRA SEKOLAH DI PAUD TUNAS MULIA CLAKET KECAMATAN PACET MOJOKERTO

DANIA PURTIANINGSIH DESCRIPTION. Subject : Pendidikan Kesehatan, Memandikan Bayi, Nifas, Ibu Nifas.

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENELITIAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN SUSU FORMULA PADA BALITA DI POSYANDU DAHLIA RT 01, RW 03 DESA NGARIBOYO, KECAMATAN MAGETAN

HUBUNGAN PEMBERIAN KIE DENGAN PENGETAHUAN NUTRISI MASA NIFAS DI PUSKESMAS KEDUNGDUNG SAMPANG

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIFITAS FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA

FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI ANAK DALAM MENGKONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI DI TK ISLAM KLAKAH LUMAJANG LUTFIANA DWI SETYARINI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN ASUPAN ENERGI SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SEJATI PRATAMA MEDAN TAHUN Oleh : PUTRI FORTUNA MARBUN

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PENYELENGGARAAN MAKANAN DAN STATUS GIZI PADA ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN X KABUPATEN LEMBATA

KONDISI EKONOMI DAN BUDAYA KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA

NASKAH PENJELASAN SEBELUM PERSETUJUAN

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOMPASO KECAMATAN TOMPASO

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

Jurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG

Keywords: Anemia, Social Economy

NUR AFITA NIM DESCRIPTION

UNIVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN STATUS ANEMIA DAN INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U) DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWI SMK KESEHATAN GANA HUSADA

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR HIMATUL MUNFARICHAH

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

GAMBARAN KONSUMSI BUAH, SAYUR DAN KECUKUPAN SERAT PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SD NEGERI MEDAN SKRIPSI. Oleh ANGGI RARA NIM.

Transkripsi:

HUBUNGAN POLA MAKAN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 3-5 TAHUN DI DESA PLOSOSARI KECAMATAN PURI KABUPATEN MOJOKERTO ANITA ROSADI NIM. 11002140 Subject: Pola Makan, Balita, Status Gizi Description Masyarakat Indonesia banyak mengalami penyakit gizi kurang terutama golongan anak yang berada pada masa peka akan kecukupan gizi bagi tubuh kembangnya. Salah satu penyebab terjadinya gizi kurang adalah pola makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh balita. Desain penelitian adalah analitik dengan rancang bangun cross sectional. Variabel independen adalah pola makan balita usia 3-5 tahun. Variabel dependen adalah status gizi. Populasi penelitian adalah balita usia 3-5 tahun di Desa Plososari Kecamatan Puri Mojokerto sebanyak 109 orang. Responden diambil dengan teknik cluster random sampling sebanyak 53 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan Z-score WHO NCHS 2005. Analisis data menggunakan Fisher s Exact Test, α =0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki pola makan teratur sebanyak 36 anak (67,9%) dan sebagian besar responden memiliki status gizi normal sebanyak 36 anak (67,9%) Hasil Uji Fisher s Exact test didapatkan p < α =0,05 yaitu 0,000 < 0,05, sehingga H 1 di terima, yang berarti ada hubungan pola makan balita dengan status gizi balita usia 3-5 tahun di Desa Plososari Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto. Hal ini berarti pola makan akan mempengaruhi status gizi balita usia 3-5 tahun. Sehingga perlunya pemberian pendidikan pada ibu tentang pola makan teratur (misalnya cara membentuk makanan bervariasi, aneka bentuk makanan dan lain-lain), yang bias dilakukan oleh petugas kesehatan Bidan di Desa Plososari Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto, dalam upaya penurunan angka kejadian gizi kurang pada balita. ABSTRACT The Indonesian society have much experience less nutritional disease, especially groups of children who are at sensitive period to the adequacy of nutrition fo r the growth and development. One of the causes of malnutrition is a diet that does not fit the needs of an under five year child s body. The design of this study wascross-sectional. The independent variable was the diet of children aged 3-5 years. The dependent variable was nutritional status. The population was children aged 3-5 years in Plososari Puri Mojokerto as many as109 children. Respondents were taken with cluster random sampling technique as many as 53people. Collecting data using questionnaire and the Z-score WHO NCHS, 2005. Analysis of data using Fisher's Exact Test, α=0.05. The results showed that most respondents had a regular diet were 36 children (67.9%) and most respondents had normal nutritional statuswere 36children(67.9%) The results of Fisher's Exact Test test obtained p<α =0.05 is0.000<0.05, so that H 1 accepted, which meant there was a relationship between under five years children diet with nutritional status of children aged 3-5 years Plososari Puri Mojokerto. 1

This meant that the diet would affect the nutritional status of children aged 3-5 years. Thus the need for the provision of education in the mother on a regular diet (such as, how to form a varied diet, and various forms of food, and many others.), which can be done by midwives and health personnels in Plososari Puri Mojokerto, in an effort to decrease the incidence of malnutrition among children under five years. Keywords: diet, nutritional status, under five years children Contributor : 1. Sri Wardini, M.Kes 2. Zulfa Rufaida, S.Keb. Bd Date : 07 Juni 2014 Type Material : Laporan Penelitian Edentifier : - Rigt : Open Document Summary LATAR BELAKANG Balita atau dikenal dengan anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 1-5 tahun (Sulistyoningsih, 2011 : 184). Keadaan gizi atau status gizi merupakan gambaran apa yang dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Status gizi dapat berupa gizi kurang, baik atau normal maupun lebih (Sulistyoningsih, 2011 : 92). Pada umumnya masyarakat Indonesia mengalami penyakit gizi kurang terutama golongan anak yang berada pada masa peka akan kecukupan gizi bagi tumbuh kembangnya (Santoso, 2004 : 87). Anak dibawah lima tahun merupakan kelompok yang menunjukkkan pertumbuhan badan yang pesat namun kelompok ini merupakan kelompok tersering yang menderita kekurangan gizi (Proverawati dan Asfuah, 2009 : 127). Status gizi balita merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang tua. Perlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang balita didasarkan fakta bahwa kurang gizi yang terjadi pada masa emas ini bersifat irreversible (tidak dapat pulih) (Marimbi, 2010 : 92). Kenyataan menunjukkan bahwa masih banyak balita mengalami gizi kurang, yang bisa disebabkan oleh pola makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan balita. Data Riskesda Tahun 2010 di Jatim balita yang menderita gizi buruk sebanyak 3.512 anak (2,5%) (Suyatmi, 2011). Kabupaten Mojokerto prevalensi gizi buruk pada Tahun 2011 sebanyak 2,04% (Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, 2011). Penelitian yang dilakukan oleh Ni Wayan Sri Laksmi tentang hubungan antara pola makan dengan status gizi anak di Denpasar Bali tanggal 25 Mei 2008. Data diambil dengan wawancara, penimbangan berat badan dan food recall 24 jam. Setelah dilakukan analisa data dengan Chi-Square didapatkan hasil 0,002 < 0,05 sehingga Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara pola makan dengan status gizi anak (Laksmi, 2009) Berdasarkan studi pendahuluan di Desa Plososari Kecamatan Puri Kabupaten mojokerto tanggal 5-6 Maret 2014 pada 6 balita dengan status gizi kurang (BB/TB), dengan pola makan sebanyak 3 kali makan biasa dan tidak teratur dalam pemberian makan kudapan sebanyak 2 kali sehari. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita adalah penyebab langsung (infeksi, asupan nutrisi) dan penyebab tidak langsung (pola asuh, kondisi sosial ekonomi keluarga yang masih rendah, ketersediaan pangan di tingkat keluarga yang tidak mencukupi, 2

pola konsumsi keluarga anggota kurang baik, pola distribusi pangan yang kurang merata, serta fasilitas pelayanan kesehatan yang masih sulit dijangkau). Selain itu penyebab kesulitan makan pada anak adalah kondisi tubuh anak seperti sedang sakit, adanya kelainan tubuh ataupun alergi. Faktor kedua adalah makanan yaitu bentuk dan sifat fisik maupun rasa dari makanan. Faktor ketiga adalah cara pemberian dan pendidikan makan yang meliputi frekuensi dan durasi waktu (pola makan) serta pendidikan pembiasaan makan yang diterapkan, serta faktor keempat adalah suasana lingkungan baik berupa tempat, waktu maupun kondisi sekitar (Widodo, 2010 : 89). Selama masa prasekolah, orang tua dan pengasuh tetap berperan mengendalikan asupan makan anak. anak usia prasekolah paling baik berespons terhadap waktu makan yang teratur. Makan tiga kali makan sehari tidaklah cukup untuk anak kelompok usia ini dan kudapan sebanyak dua kali sehari sebaiknya dimasukkan sebagai bagian pola makan yang teratur (Dwijayanthi, 2011 : 125). Apabila terjadi kekurangan asupan makanan menyebabkan anak bisa menderita gizi kurang atau bahkan gizi buruk, sedangkan di pihak lain ada sebagian anak yang makan secara berlebihan dan mengalami kelebihan gizi, sehingga menyebabkan obesitas (kegemukan) (Widodo, 2010 : 5). METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah analitik. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional. Variabel independen dalam penelitian ini pola makan balita usia 3-5 tahun, Variabel dependen dalam penelitian ini adalah status gizi balita usia 3-5 tahun. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita usia 3-5 tahun di Desa Plososari Kecamatan Puri Mojokerto pada Maret 2014 sebanyak 109 orang. sampel pada penelitian ini sebesar 53 responden. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Probability Sampling dengan teknik Cluster random sampling yaitu pengelompokan sampel berdasarkan wilayah atau lokasi populasi. Data primer dengan instrument kuesioner dan Z-score WHO NCHS 2005. Analisis data menggunakan Fisher s Exact Test, α =0,05.Tekhnik pengolahan data melalui tahapan Editing,Coding,Skoring,Tabulating dan Analisa data.tempat dan waktu penelitian di Posyandu Desa Plososari Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pola makan teratur sebanyak 36 anak (67,9%) Selama masa prasekolah, orang tua dan pengasuh tetap berperan mengendalikan asupan makan anak. anak usia prasekolah paling baik berespons terhadap waktu makan yang teratur. Makan tiga kali makan sehari tidaklah cukup untuk anak kelompok usia ini dan kudapan sebanyak dua kali sehari sebaiknya dimasukkan sebagai bagian pola makan yang teratur (Dwijayanthi, 2011 : 125). Makanan selingan dapat diberikan asalkan makanan tersebut tidak membuat anak menjadi kenyang agar anak tetap mau makan nasi dan kuantitas dan kualitas makanan yang diberikan harus diatur disesuaikan dengan kebutuhan/kecukupan gizinya sehingga anak tidak menderita gizi kurang atau gizi lebih (Marimbi, 2010 : 103) Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pola makan teratur. Hal ini bisa disebabkan karena sebagian besar responden tidak bekerja, sehingga memiliki banyak waktu untuk memperhatikan pola makan balitanya, didukung data tabulasi silang pekerjaan dan pola makan menunjukkan bahwa 27 orang (67,5%) ibu balita yang tidak bekerja memiliki balita dengan pola makan teratur. Pemberian makan dengan 3 kali makan dan 2-3 kali kudapan sangat dibutuhkan oleh balita. Sesuai dengan pendapat Dwijayanthi 3

(2011: 125), bahwa makan tiga kali makan sehari tidaklah cukup untuk anak kelompok usia prasekolah dan kudapan sebanyak dua kali sehari sebaiknya dimasukkan sebagai bagian pola makan yang teratur. Dari hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan snack atau kudapan sebanyak 2-3 kali dalam sehari. Bentuk kudapan yang diberikan kepada balita sebagian besar berupa roti, biskuit, agar-agar, sosis, susu dan jajan gorengan. Semua makanan tersebut baik untuk kesehatan balita karena banyak mengandung zat gizi terutama protein dan lemak untuk pertumbuhan dan perkembangan balita. Perlunya pemberian kudapan atau snack karena pada usia 3-5 tahun merupakan masa dimana anakanak sudah mulai bermain dan beraktiftas yang membutuhkan energi yang banyak, sehingga makan 3 kali saja dalam sehari tidak mencukupi kebutuhan tubuhnya. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki status gizi normal sebanyak 36 anak (67,9%) Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik dan lebih (Sunita, 2004 : 3). Status gizi adalah refleksi kecukupan zat gizi (Mansjoer, 2007 : 577). Apabila terjadi kekurangan asupan makanan menyebabkan anak bisa menderita gizi kurang atau bahkan gizi buruk, sedangkan di pihak lain ada sebagian anak yang makan secara berlebihan dan mengalami kelebihan gizi, sehingga menyebabkan obesitas (kegemukan) (Widodo, 2010 : 5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki status gizi normal. Penilaian status gizi berdasarkan BB/TB. Sesuai dengan pendapat Sunita (2004 : 3), status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Apabila asupan gizinya cukup maka anak akan memiliki status gizi normal tetapi apabila asupan gizinya kurang maka bisa menyebabkan anak menjadi kurus/sangat kurus, kalau asupan gizinya berlebihan bisa menyebabkan anak obesitas. Berdasarkan tabulasi silang pendidikan dan status gizi menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang berpendidikan SD-SMP sebanyak 21 orang (72,4%) memiliki balita dengan status gizi normal. Hal ini bisa disebabkan karena ibu rajin mengikuti pendidikan nonformal dengan hadir di Posyandu dan mendapat penyuluhan tentang pola makan yang baik bagi anaknya. Sedangkan ibu yang memiliki pendidikan SMA-Sarjana ada yang tidak hadir ke Posyandu dengan alasan sibuk bekerja maka minim pengetahuan terutama tentang pola makan yang baik bagi anaknya karena pengetahuan tersebut tidak ada dalam pendidikan formal dan hanya bisa diterima saat mereka hadir ke Posyandu, kecuali ibu yang mengikuti pendidikan lanjutan bidang kesehatan. Hasil tabulasi silang dari 53 responden, yang memiliki pola makan tidak teratur sebanyak 11 orang (64,7%) memiliki status gizi kurus dan yang memiliki pola makan teratur sebanyak 32 orang (88,9%) memiliki status gizi normal. Hasil penghitungan data dengan menggunakan uji statistik Fisher s Exact Test didapatkan hasil p < α = 0,05 yaitu 0,000 < 0,05, sehingga H1 diterima, yang berarti ada hubungan pola makan balita dengan status gizi balita usia 3-5 tahun di Desa Plososari Kecamatan Puri Mojokerto. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita adalah penyebab langsung (infeksi, asupan nutrisi) dan penyebab tidak langsung (pola asuh, kondisi sosial ekonomi keluarga yang masih rendah, ketersediaan pangan di tingkat keluarga yang tidak mencukupi, pola konsumsi keluarga anggota kurang baik, pola distribusi pangan yang kurang merata, serta fasilitas pelayanan kesehatan yang masih sulit dijangkau). Selain itu penyebab kesulitan makan pada anak adalah kondisi tubuh anak seperti sedang sakit, adanya kelainan tubuh ataupun alergi. Faktor kedua adalah makanan yaitu bentuk dan sifat fisik maupun rasa dari makanan. Faktor ketiga adalah cara pemberian dan pendidikan makan yang meliputi frekuensi dan durasi waktu (pola makan) serta pendidikan pembiasaan makan yang diterapkan, serta faktor keempat adalah suasana lingkungan baik berupa tempat, waktu maupun kondisi sekitar (Widodo, 2010 : 89). 4

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pola makan balita dengan status gizi balita usia 3-5 tahun di Desa Plososari Kecamatan Puri Mojokerto. Hal ini sesuai dengan pendapat Widodo (2010 : 89), bahwa cara pemberian dan pendidikan makan yang meliputi frekuensi dan durasi waktu (pola makan) mempengaruhi status gizi balita. Hasil tabulasi silang menunjukkan anak yang memiliki pola makan tidak teratur sebanyak 13 anak (76,5%) akan memiliki status gizi kurang, sedangkan anak yang memiliki pola makan teratur sebanyak 32 anak (88,9%) akan memiliki status gizi normal. Walaupun demikian ada juga anak yang pola makannya teratur sebanyak 4 anak (11,1%) memiliki status gizi kurus. Keadaan tersebut bisa disebabkan karena kemungkinan anak menderita sakit, karena apabila anak sakit maka nafsu makan berkurang dan menurunkan berat badannya. Sedangkan 4 anak (23,5%) memiliki pola makan tidak teratur tetapi memiliki status gizi normal. Hal ini disebabkan karena 3 kali makan makanan biasanya memenuhi kebutuhan gizi dan anak hanya diberikan snack/kudapan berupa susu sebanyak 1 kali saja. Jadi walaupun hanya 1 kali pemberian tetapi jenis makanan yang diberikan adalah makanan yang mengandung zat gizi lengkap seperti susu maka anak akan tetap memiliki status gizi normal. SIMPULAN 1. Sebagian besar responden di Desa Plososari Kecamatan Puri Mojokerto memiliki pola makan teratur sebanyak 36 anak (67,9%) 2. Sebagian besar responden di Desa Plososari Kecamatan Puri Mojokerto memiliki status gizi normal sebanyak 36 anak (67,9%) 3. Ada hubungan pola makan balita dengan status gizi balita usia 3-5 tahun di Desa Plososari Kecamatan Puri Mojokerto dengan menggunakan uji statistik Fisher s Exact Test didapatkan hasil p < α = 0,05 yaitu 0,000 < 0,05. REKOMENDASI 1. Bagi Teoritis Sebagian besar responden di Desa Plososari Kecamatan Puri Mojokerto memiliki pola makan teratur sebanyak 36 anak (67,9%). Sebagian besar responden di Desa Plososari Kecamatan Puri Mojokerto memiliki status gizi normal sebanyak 36 anak (67,9%). Ada hubungan pola makan balita dengan status gizi balita usia 3-5 tahun di Desa Plososari Kecamatan Puri Mojokerto dengan menggunakan uji statistik Fisher s Exact Test didapatkan hasil p < α = 0,05 yaitu 0,000 < 0,05, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan secara tepat supaya diperoleh data yang valid. 2. Ibu balita Memenuhi kebutuhan gizi balita supaya dapat mencapai status gizi normal dengan mengikuti pola makan 3 kali makan makanan biasa dan 2-3 kali kudapan/snack. 3. Penelitian Selanjutnya Melakukan penelitian tentang faktor-faktor lain yang juga bisa mempengaruhi status gizi balita usia 3-5 tahun, misalnya pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pengetahuan, infeksi, persepsi, dan sosial ekonomi. 5

Alamat Korespondensi : Alamat rumah : Jl. Kertopati RT.03 RW.02 Kedungsumur Krembung Sidoarjo Email : anitarosadi17@gmail.com No. Hp. : 085730514177 6