HUBUNGAN ANTARA SENAM LANSIA (SENAM TERA) DENGAN KESEGARAN JASMANI PADA LANSIA DI POSDAYA MAHKOTA SARI KELURAHAN KINGKING-TUBAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berupa pembengkakan yang disertai nyeri pada bagian-bagian tubuh seperti lutut, jari

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROSEDUR SENAM LANSIA

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK PADA LANSIA. TIM PENGABMAS Yenni, M.kep, Ns, Sp, Kep kom. Ns. Emira Apriyeni, S.

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

Lampiran 1. PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juni 2017) Nama : Dita Erline Kurnia NIM :

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG

SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Abstrak :

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan)

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah meningkatnya usia harapan hidup (UHH) yang. berdampak terhadap meningkatnya populasi Lanjut Usia (Lansia).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan Nasional telah mewujudkan

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL

SATUAN ACARA PENYULUHAN SENAM ANTI STROKE DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT RSUD Dr. TJITROWARDOJO. Disusun Oleh : AYU GITA SWARI, S.Kep

SENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA

Peta Konsep GERAK RITMIK

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN SENAM LANSIA DAN KEKAMBUHAN NYERI SENDI PADA LANSIA PENDERITA ARTHRITIS

LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti

Senam Hamil. Pengertian Senam Hamil


BAB I PENDAHULUAN. Manusia tentunya akan mengalami yang namanya penuaan. Secara. kronologi, manusia dapat dikatakan lanjut usia apabila umurnya sudah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. No.13 tahun 1998 pasal 1 ayat 2 tentang kesejahteraan lanjut usia dinyatakan bahwa

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Balai Kesehatan dan Olahraga untuk Lanjut Usia Di Solo. a. Balai. b. Kesehatan. c. Olahraga. d. Lanjut.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Identifikasi Objek

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit yang berkaitan dengan faktor penuaanpun meningkat, seiring

Hubungan Tingkat Ekonomi Keluarga Dengan Status Gizi Pada Lansia Di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri

BAB 1 PENDAHULUAN. perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki, mengganti, dan

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

PENDERITA JANTUNG MENJADI BUGAR MELALUI OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN. (ageing population). Adanya ageing population merupakan cerminan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. perdarahan atau non perdarahan (Junaidi Iskandar, 2002: 4).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di seluruh dunia saat ini terjadi transisi demografi dimana proporsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lanjut usia yang lazim disingkat, Lansia adalah warga negara Indonesia

SENAM. Bahan Belajar Mandiri

Lampiran 1 SURAT IJIN PENELITIAN

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut WHO (2007) peningkatan populasi penuaan merupakan

ROM (Range Of Motion)

HUBUNGAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG OSTEOPOROSIS DENGAN PERILAKU MENGKONSUMSI MAKANAN BERKALSIUM DI PANTI WREDHA X YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 11,34% atau tercatat 28,8 juta orang, yang menyebakan jumlah penduduk

HUBUNGAN KEBIASAAN MANDI AIR HANGAT DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR PADA USIA LANJUT DI DESA CANDEN KRAJAN KALIKOTES KLATEN

Untuk mengurangi dan mencegah timbulnya gejala-gejala yang mengganggu selama kehamilan berlangsung, seperti : sakit pinggang, bengkak kaki dll

PELAKSANAAN SENAM JANTUNG SEHAT UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WHERDA KASIH SAYANG IBU BATUSANGKAR

BAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015

Adalah mahasiswa S-1 Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas. Muhammadiyah Surakarta, akan melakukan penelitian dengan judul Perbedaan

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat perkembangan yang

AKTIVITAS FISIK DAN SENAM USILA Dr.dr.BM.Wara Kushartanti FIK UNY

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

untuk Mencegah Sakit Punggung

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah meningkatnya usia harapan hidup (UHH) manusia. Indonesia. Hampir setiap tahunnya negara Indonesia selalu menempati

BAB I PENDAHULUAN. Menurut penelitian Pratiwi (2010) menopause adalah. keluhan yang mungkin terjadi di masa menopause disebabkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. melaksanakan tugasnya dengan baik (Depkes, 2006). Dalam sebuah negara

Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kepuasan Hidup Lansia di Kelurahan Bebel Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO), lanjut usia (lansia) adalah orang berusia

PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

FIFI AZISYAH NIM : S

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Randy Suwandi Yusuf, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 yang perlu diukur

BAB I PENDAHULUAN. Jepang 129%, Jerman 66%, dan Swedia 33% (Depkes,2003). Indonesia termasuk salah satu negara Asia yang pertumbuhan penduduk

PENGARUH SENAM KECANTIKAN TERHADAP KESEHATAN MAHASISWA AKADEMI KESEJAHTERAAN SOSIAL AKK YOGYAKARTA

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN PENGARUH SENAM AYUNAN TANGAN TERHADAP KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA KADU JAYA CURUG TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 e-issn : p-issn :

DESKRIPTIF TENTANG KARAKTERISTIK LINGKUNGAN YANG BERISIKO TERJADINYA JATUH PADA LANSIA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode.

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 1, April 2012 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut

Promotif, Vol.6 No.2, Juli Desember 2016 Hal

Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronis ditandai dengan hambatan

BAB I PENDAHULUAN. Masa tua merupakan masa yang paling bahagia. Yaitu masa dimana kita

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 2 Februari 2017

BAB I PENDAHULUAN. gerakan gerakan shalat yang meliputi berdiri, ruku, sujud, dan duduk adalah

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut 54 tahun untuk wanita dan laki-laki 50,9 tahun. Pada tahun 1985

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. duduk terlalu lama dengan sikap yang salah, hal ini dapat menyebabkan

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN

BAB III METODE PENELITIAN. 23 April Penelitian dilakukan pada saat pagi hari yaitu pada jam

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. sepak bola. Karena dengan jump heading pemain bisa melakukan tehnik bertahan

BAB I PENDAHULUAN. progresteron berkurang (Siswono, 2004). menyikapi perubahan itu secara negatif karena mereka tidak terima dengan

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. lansia meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu (Dinkes, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. psikologis dan sosial. Hal tersebut menimbulkan keterbatasan-keterbatasan yang

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan lebih dari 629 juta jiwa, dan pada tahun 2025 diproyeksikan

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PROVINSI GORONTALO

LAMPIRAN-LAMPIRAN 69

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA SENAM LANSIA (SENAM TERA) DENGAN KESEGARAN JASMANI PADA LANSIA DI POSDAYA MAHKOTA SARI KELURAHAN KINGKING-TUBAN MIFTAHUL MUNIR, SKM. M Kes STIKES NU Tuban ABSTRAK Lanjut usia tidak dapat dihindari oleh setiap manusia. Lansia merupakan suatu bagian dari tahap perjalanan hidup manusia dan keberadaannya senantiasa harus diperhatikan, salah satunya kesegaran jasmaninya. Tetapi kenyataannya lansia menganggap remeh kesegaran jasmaninya, hal ini dibuktikan dari survei awal yang dilakukan yaitu dari 252 lansia yang mengikuti posyandu lansia yang aktif hanya 76 lansia, sedangkan 36 diantaranya memiliki masalah fisik yang mengganggu kesegaran jasmaninya. Untuk menjaga kesegaran jasmaninya dapat dengan mengikuti senam lansia. Oleh karena itu, peneliti bertujuan untuk mengetahui hubungan antara senam lansia (senam tera) dengan kesegaran jasmani pada lansia di Posdaya Mahkota Sari Kelurahan Kingking-Tuban. Desain penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah semua lansia yang aktif mengikuti posyandu lansia di Posdaya Mahkota Sari sebanyak 76 lansia, sampelnya sebanyak 64 lansia. Teknik pengambilan sampling adalah simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi. Uji yang digunakan adalah chi square dengan nilai α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (53,1%) lansia berjenis kelamin laki-laki, sebagian besar (53,1%) lansia mengikuti senam lansia (senam tera), setengahnya (28%) lansia mempunyai kesegaran jasmani baik dan hampir setengahnya (41,2%) lansia yang mengikuti senam lansia (senam tera) mempunyai kesegaran jasmani baik. Berdasarkan uji analisa yang didapatkan menggunakan chi square didapatkan x 2 hitung = 23,4577 lebih besar dari x 2 tabel = 9,488. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara senam lansia (senam tera) dengan kesegaran jasmani pada lansia. Oleh karena itu lansia diharapkan dapat mengikuti senam lansia (senam tera) dengan teratur agar kesegaran jasmaninya dapat terjaga dengan baik. Kata kunci : Senam Lansia, kesegaran jasmani PENDAHULUAN Kesegaran jasmani pada lansia merupakan kesegaran yang berhubungan dengan kesehatan yaitu kesegaran jantung, paru-paru, peredaran darah, kekuatan otot, dan kelenturan sendi. Lansia dikatakan segar atau dengan kata lain mempunyai kesegaran jasmani yang baik bila jantung dan peredaran darah baik sehingga tubuh seluruhnya dapat menjalankan fungsinya dalam waktu yang cukup lama. Lanjut usia tidak dapat dihindari oleh setiap manusia sebagai imbas bertambahnya usia. Lanjut usia merupakan suatu bagian dari tahap perjalanan hidup manusia dan keberadaannya senantiasa harus diperhatikan. Tidak adanya waktu, tempat dan kesempatan bagi lansia dalam melakukan aktifitas untuk mengisi sisa hidupnya, sehingga lansia menjadi kehilangan rasa percaya dirinya (Sumosardjuno, 1998 dalam bukunya R. Siti Maryam, 2008). Hal ini dibuktikan dengan banyaknya usia lanjut di Indonesia yaitu sebanyak 16,5 juta jiwa dari seluruh jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 220 juta jiwa (Departemen Komunikasi dan Informatika, 2009). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban didapatkan jumlah penduduk lansia di Kabupaten Tuban per 31 Oktober 2009 sebanyak 58.731 jiwa. Dan berdasarkan survei, didapatkan jumlah lansia yang mengikuti posyandu lansia di Posdaya Mahkota Sari Kelurahan Kingking-Tuban pada tahun 2010 sebanyak 252 lansia tetapi yang aktif mengikuti posyandu lansia berjumlah 76 jiwa, baik yang mengikuti senam lansia maupun tidak mengikuti senam lansia. Dari 76 lansia tersebut 36 diantaranya sering mengeluh nyeri punggung, pusing, badan pegal-pegal, kaki dan tangan kesemputan dan lainlain. Posdaya Mahkota Sari ini merupakan salah satu posyandu lansia yang anggotanya aktif datang dan manajemennya terkoordinir. Seiring dengan penambahan usia atau dengan adanya proses penuaan serta masalah fisik sehari-hari tersebut, maka kesegaran jasmani akan mengalami penurunan, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana caranya mensikapi agar kesegaran jasmani di usia lanjut tetap terjaga. Oleh kerena itu kesehatan dan kesejahteraan para lanjut usia perlu dipertahankan. Untuk mengatasi masalah fisik dan menjaga kesegaran jasmani, selain dengan asupan nutrisi, bisa dengan meningkatkan aktivitas fisik, misalnya melakukan pekerjaan rumah dan berkebun, kegiatan ini dapat memberikan suatu latihan yang dibutuhkan untuk menjaga kesegaran jasmani. Akan tetapi harus dikerjakan secara tepat agar nafas lebih cepat, denyut jantung lebih cepat, dan otot menjadi lelah. Jalan cepat, cara ini berguna untuk memperbaiki kemampuan pengambilan zat asam (O 2 ) yang berarti memperbaiki fungsi jantung, paruparu, peredaran darah dan lain-lain. Akan lebih baik jika dikombinasi dengan bentuk dan latihan yang lain seperti mengikuti senam lansia, renang, serta latihan kekuatan otot tubuh bagian atas dan bawah seimbang. Selain cara-cara diatas, sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan dapat memberikan penyuluhan tentang senam lansia (senam tera) atau bekerja sama dengan kader untuk menyebarkan brosur atau liflet tentang senam lansia agar lansia lebih mengetahui tentang senam lansia dan lansia tertarik mengikuti senam lansia sehingga kesegaran jasmaninya dapat terjaga atau bahkan meningkat.

Senam lansia (senam tera) sebagai upaya meningkatkan tingkat kesegaran jasmani pada lansia sebagai latihan atau olahraga. Senam lansia merupakan serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti ingin mengetahui adanya hubungan antara senam tera (senam lansia) dengan kesegaran jasmani pada lansia. makanan, kelenjar endokrin, kekuatan dan daya tahan otot, kelenturan otot dan sendi, keseimbangan dan koordinasi dan proses metabolisme. Rohani : memelihara kestabilan penguasan diri, mengurangi dan menghilangkan stress/ketegangan, mengurangi/menghilangkan ketergantungan obat, melatih konsentrasi, meningkatkan kepekaan, memupuk rasa kebersamaan dan kekeluargaan. Contoh gerakan - gerakan senam 1. Gerakan pada leher a. Tengadahkan kepala ke atas, usahakan leher tidak menekuk ke belakang kemudian luruskan. MATERI DAN METODE PENELITIAN Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia (Budi Anna Keliat, 1999). Dalam mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial (BKKBN, 1999). Banyak masalah-masaah fisik yang timbul pada masa lansia akibat mulai menurunnya fungsi organ tubuh atau fungsional raga, dan juga dipicu oleh masalah psikologis dan lain sebagainya. Senam lansia adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut (Santoso, 1994). Manfaat dari senam lanjut usia menurut Nugroho (1999) dalam buku karangan R. Siti Maryam antara lain : 1) Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia, 2) Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan (adaptasi), 3) Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya terhadap bertambahnya tuntutan, misalnya sakit. Senam Tera Indonesia merupakan latihan fisik dan mental, memadukan gerakan bagian-bagian tubuh dengan teknik dan irama pernapasan melalui pemusatan pemikiran yang dilaksanakan secara teratur, serasi, benar dan berkesinambungan. Senam ini bersumber dari senam pernapasan Tai Chi yaitu senam yang mempunyai dasar olah pernapasan yang dipadukan seni bela diri, yang di Indonesia dikombinasikan dengan gerak peregangan dan persendian jadilah sebagai olah raga kesehatan. "Tera" berasal dari kata "terapi" yang mempunyai arti penyembuhan/pengobatan. Manfaat 1. Secara umum : meningkatkan derajat kesehatan jasmani dan rohani tubuh manusia. 2. Secara khusus : Jasmani : memperbaiki dan meningkatkan kondisi dan fungsi jantung dan peredaran darah, sistem pernafasan, sistem susunan syaraf, pencernaan Gambar 2.1(a). Gerakan pada leher. b. Tundukkan kepala pelan pelan kemudian kembali ke posisi semula. Gambar 2.2(b). Gerakan pada leher. c. Miringkan leher pelan - pelan ke kiri, tengah kemudian ke kanan. Palingkan leher ke kiri, tengah dan ke kanan secara perlahan - lahan. Gambar 2.3. Gerakan pada leher. 2. Gerakan bahu dan tangan a. Putar pangkal lengan ke belakang kemudian ke depan. Dapat dilakukan dengan atau tanpa beban. Gambar 2.4. Gerakan bahu dan tangan (a). b. Lengan rileks didepan badan, gerakan ke dalam dan kesamping tubuh kemudian kembali ke posisi semula. Gambar 2.5. Gerakan bahu dan tangan (b). c. Posisi lengan di tekuk sejajar dengan bahu, gerakan ke depan dada, tarik ke belakang, lakukan bergantian dengan tangan kiri diatas dan tangan kanan dibawah.

Gambar 2.11. Gerak kaki (e). f. Gerakan telapak kaki ke atas dengan tumpuan pada tumit dan kemudian lakukan lagi dengan ujung jari kaki. Gambar 2.6. Gerakan bahu dan tangan (c). 3. Gerak kaki a. Jalan tegap ditempat dengan kaki di angkat ke belakang. Gambar 2.12. Gerak kaki (f). g. Gerakan menekuk ujung jari ke dalam tumpuan tumit kemudian tarik ujung jari ke atas. Gambar 2.7. Gerak kaki (a). b. Langkah silang kaki ke kanan dan ke kiri diikuti dengan ayunan tangan. Gambar 2.8. Gerak kaki (b) c. Angkat paha dan kaki ke depan dengan gerakan tangan ke atas. Gambar 2.9. Gerak kaki (c). d. Gerakan kaki menyilang didepan badan, sentuh ujung kaki kanan yang diangkat dengan tangan kiri, lakukan sebaliknya. Gambar 2.10. Gerak kaki (d). e. Gerakan jinjit dengan jari kaki. Gambar 2.13. Gerak kaki (g). Semua gerakan dilakukan 8-10 kali hitungan. d. Latihan Pernafasan Duduklah dikursi dengan punggung bersandar dan bahu rileks. Letakkan kedua tangan pada tulang rusuk. Tarik nafas dalam - dalam. Kemudian keluarkan nafas perlahan - lahan sedapatnya. Terasa tangan akan menutup kembali. Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dengan baik (Pudjiastuti dan Utomo, 2003 dalam buku karangan R. Siti Maryam, 2008). Kesegaran jasmani pada lansia adalah kebugaran atau kesegaran yang berhubungan dengan kesehatan, yaitu kebugaran jantung, paru - paru, peredaran darah, kekuatan otot, dan kelenturan sendi (R. Siti Maryam, 2008). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran / observasi data variabel independent dan dependen hanya pada satu kali pada satu saat. Pada penelitian ini populasinya adalah semua lansia yang aktif mengikuti posyandu lansia di Posdaya Mahkota Sari Kelurahan Kingking-Tuban yaitu sebanyak 76 orang dengan besar sampel adalah 64 responden yang diambil dengan cara simple random sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah senam lansia (senamtera), sedangkan variabel dependentnya adalah kesegaran jasmani pada lansia. Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini sebagai berikut : setelah peneliti mendapatkan rekomendasi dari institusi dan mendapat surat pengantar dari institusi untuk mendapatkan data dari Dinas Kesehatan tentang jumlah lansia di Kabupaten Tuban. Kemudian peneliti meminta ijin kepada bidan di Kelurahan Kingking untuk mendapatkan data awal tentang jumlah lansia yang mengikuti posyandu

lansia dan yang aktif mengikuti posyandu lansia di Kelurahan Kingking-Tuban dan meminta ijin untuk melakukan penelitian di tempat tersebut. Setelah itu, peneliti melakukan observasi kepada subjek yang akan diteliti dengan mengadakan jalan sehat sejauh 4,8 km. Setelah data terkumpul, peneliti melakukan tabulasi untuk menghitung adakah hubungan antara senam lansia (senam tera) dengan kesegaran jasmani pada lansia dengan menggunakan rumus uji chi kuadrat atau chi square yaitu mengetahui adanya pengaruh atau hubungan antara variabel independent dan dependent. Analisa data diarahkan untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel independen dan dependen dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji chi kuadrat atau chi square dihitung dengan rumus : 2 2 ( Fo ) = Fh X Fh Keterangan : X 2 = Chi square Fo = Frekuensi observasi Fh = Frekuensi harapan = Sigma Dengan nilai kemaknaan bila X 2 hitung lebih dari X 2 tabel, maka Ho ditolak dan H 1 diterima artinya terdapat hubungan antara senam lansia (senam tera) dengan kesegaran jasmani pada lansia. Dan α < 0,05 maka Ho ditolak artinya terdapat hubungan antara senam lansia (senam tera) dan tingkat kesegaran jasmani pada lansia. HASIL DAN ANALISA DATA Disini akan dijelaskan dan diuraikan mengenai hasil penelitian mengenai Hubungan Antara Senam Lansia (Senam Tera) Dengan Kesegaran Jasmani Pada Lansia di Posdaya Mahkota Sari Kelurahan Kingking-Tuban. Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan pada bulan Juli 2010 pada 64 responden didapatkan hasil yang akan diuraikan pada tabel hasil pengolahan data. Tabel 1 Distribusi Keikutsertaan Dalam Senam Lansia di Posdaya Mahkota Sari Kelurahan Kingking-Tuban Tahun 2010 No Keikutsertaan Senam Lansia (Senam Tera) f (%) 1. Ikut 34 53,1 2.. Tidak ikut 30 46,9 Jumlah 64 100 Tabel 2 Distribusi Kesegaran Jasmani Pada Lansia di Posdaya Mahkota Sari Kelurahan Kingking-Tuban Tahun 2010 No Kesegaran Jasmani Pada Lansia f 1. Sangat Buruk 12 18,8 2. Buruk 11 17,2 3. Sedang 12 18,8 4. Baik 18 28 5. Sangat Baik 11 17,2 Jumlah 64 100 Prosentase (%) Tabel 3 Hubungan Antara Senam lansia (Senam Tera) Dengan Kesegaran Jasmani Pada Lansia di Posdaya Mahkota Sari Kelurahan Kingking-Tuban Tahun 2010 Kesegaran Jasmani Pada Lansia Keikutsertaan Ikut Tidak Ikut Tot al Jumlah Prose ntase f % f % f % Sangat Buruk 1 2,9 11 36,7 12 100 Buruk 2 5,9 9 30 11 100 Sedang 9 26,5 3 10 12 100 Baik 14 41,2 4 13,3 18 100 Sangat Baik 8 23,5 3 10 11 100 Jumlah 34 100 30 100 64 100 Berdasarkan tabel 1 didapatkan sebagian besar (53,1%) responden mengikuti senam lansia (senam tera), dan hampir setengahnya tidak mengikuti senam lansia (senam tera) (46,9%). Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimilus atau objek manifestasi dari sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku tertutup (Notoatmojo 2003:124). Pada dasarnya lansia sudah mengetahui apa itu senam lansia, kebanyakan dari lansia mengetahuinya dari tenaga kesehatan atau masyarakat sekitar. Dengan pengetahuan yang dimiliki oleh lansia tersebut rata-rata dari mereka merasa penting untuk melakukan senam lansia karena dapat membawa banyak manfaat untuk dirinya sendiri khususnya dalam bidang kesehatan. Selain dari pengetahuan, lansia juga merasa takut akan penyakit-penyakit yang dapat menyerang setiap orang diusia lanjut. Melihat dari pengalaman-pengalaman yang dimiliki oleh lansia tersebut sehingga para lansia merasa perlu untuk mengikuti senam lansia. Hal ini dibuktikan dari penelitian di Posdaya Mahkota Sari Kelurahan Kingking-Tuban yang menyebutkan sebagian besar lansia sudah mengikuti senam lansia karena mereka sadar akan pentingnya kesehatan atau kesegaran jasmani diusia lanjut. Untuk meningkatkan keikutsertaan lansia dalam senam lansia hendaknya bidan bisa memberikan penyuluhan tentang senam lansia agar lansia lebih mengetahui manfaat dari senam lansia dan tertarik mengikuti senam lansia (senam tera). Dari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa, setengahnya mempunyai kesegaran jasmani baik (28%) dan sebagian kecil lansia mempunyai kesegaran jasmani buruk (17,2%). Besarnya jumlah lansia di Posdaya Mahkota Sari Kelurahan Kingking-Tuban yang memiliki kesegaran jasmani yang baik disebabkan karena kebanyakan lansia telah mengikuti senam lansia dengan teratur. Akan tetapi, kesegaran lansia tidak hanya dapat dilihat dari keikutsertaan mengikuti senam lansia tetapi juga dari faktor usia yaitu semakin lanjut usianya maka kesegaran jasmaninya juga semakin menurun, gaya hidup yaitu bisa dilihat dari pola makan lansia. Apabila lansia tidak menjaga pola makannya maka kesegaran jasmaninya juga akan terganggu. Jenis kelamin, lansia perempuan dan

laki-laki mempunyai kesegaran jasmani yang sama tetapi seiring dengan berjalannya waktu lansia lakilaki kesegaran jasmaninya lebih baik dari kesegaran jasmani lansia perempuan. Serta status merokok, lansia yang mempunyai kebiasaan merokok lebih rentan mempunyai kesegaran yang kurang karena resiko terkena penyakit paru-paru juga lebih besar. Oleh karena itu, untuk memperoleh kesegaran jasmani yang baik maka antara faktor makanan, aktifitas fisik dan mental harus dilakukan dengan seimbang. Disamping itu juga harus memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kesegaran jasmani pada lansia. Dari tabel 3 menujukkan bahwa, hampir setengahnya (41,2%) yang mengikuti senam lansia (senam tera) mempunyai kesegaran jasmani baik dan sebagian kecil (2,9%) yang mengikuti senam lansia (senam tera) mempunyai kesegaran jasmani sangat buruk. Titik kritis dilihat dari tabel harga kritis Chi square pada tingkat kemaknaan 0,05 dengan dk = (5-1 ) (2-1 ) = 4 yaitu x 2 = 9,488 oleh karena x 2 hitung (23,4577) > x 2 tabel maka Ho ditolak artinya terdapat hubungan antara senam lansia (senam tera) dengan kesegaran jasmani pada lansia. Pada penelitian ini dapat kita ketahui bahwa terdapat hubungan antara senam lansia (senam tera) dengan kesegaran jasmani pada lansia. Hal ini menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan penelitian. Bahwa para lansia di Posdaya Mahkota Sari Kelurahan Kingking-Tuban telah melakukan senam dengan teratur dan merasakan manfaatnya yaitu mereka merasa lebih nyaman dan tenang, kesegaran jasmaninya tetap stabil bahkan meningkat, sehingga para lansia tersebut mempunyai kesegaran jasmani yang baik. Mereka terbentengi dan terlindungi dari banyaknya gangguan kesehatan, misalnya penyakit, virus, bakteri yang dapat menyerang daya tahan tubuh. KESIMPULAN maka Ho ditolak artinya terdapat hubungan antara senam lansia (senam tera) dengan kesegaran jasmani pada lansia. SARAN Lansia dianggap sebagai makhluk yang lemah karena banyaknya masalah-masalah fisik yang dialami oleh lansia, misalnya lansia akan mudah jatuh, nyeri punggung dan pinggang, pusing, dada berdebar dan lain-lain. Selain kesegaran jasmaninya akan terjaga, dengan mengikuti senam lansia (senam tera) dengan teratur, lansia juga tidak akan menjadi beban bagi keluarganya karena lansia sudah mandiri untuk melakukan segala sesuatunya sendiri. Oleh karena itu, diharapkan para lansia dapat mengikuti senam lansia (senam tera) dengan teratur agar mempunyai kesegaran jasmani yang baik dan tidak terjadi masalah-masalah fisik tersebut dan diharapkan lansia dapat lebih menghargai kesegaran jasmaninya. Sedangkan sebagai seorang bidan juga harus bisa lebih menggalakkan senam lansia misalnya bekerja sama dengan kader untuk melakukan penyuluhan agar lansia lebih mengerti tentang senam lansia (senam tera). DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : EGC. Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : EGC. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : EGC. Bandiyah, Siti. 2009. Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Yogjakarta : Nuha Medika Darmojo, B. dan M. Hadi. 2004. Geriatri : Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Departemen Kesehatan RI. 1998. Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan. Jakarta : Depkes RI. Goodner dan Skidmore. 1994. Panduan Tindakan Keperawatan Klinik Praktis. Jakarta : EGC. Berdasarkan hasil penelitian dengan analisa uji statistik secara chi square antara variabel senam lansia (senam tera) dengan variabel kesegaran jasmani pada lansia di dapatkan hasil X 2 hitung = 23,4577 lebih dari X 2 tabel = 9,488