BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN SOAL-SOAL OPEN-ENDED

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengembangan Soal-Soal Open-Ended pada Pokok Bahasan Barisan dan Deret Bilangan di Kelas IX A SMP Negeri 2 Tolitoli

PENGEMBANGAN MODUL EVALUASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

PENGEMBANGAN SOAL TIPE PISA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DAN IMPLEMENTASINYA PADA KONTES LITERASI MATEMATIKA (KLM) 2011 Ratu Ilma Indra Putri 1

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN SOAL NON RUTIN untuk MENGETAHUI BERPIKIR KRITIS SISWA SMP N 18 PALEMBANG. Eka Fitri Puspa Sari, M.Pd

T-1 PENGEMBANGAN MATERI INTEGRAL BERBASIS MODUL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN SOAL NON RUTIN BERBASIS KOMPUTER UNTUK MELATIH PENGGUNAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA MODEL PISA UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN PENUNTUN TUGAS KINERJA PRAKTIKUM MAHASISWA DI LABORATORIUM BIOLOGI

PENGEMBANGAN SOAL-SOAL PILIHAN GANDA UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MATA PELAJARAN MATEMATIKA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

VALIDASI PENGEMBANGAN MODUL FISIKA DASAR BERBASIS PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI SUMATERA BARAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh perlakuan yang diberikan terhadap sesuatu yang diharapkan. Dalam jenis penelitian

BAB I PENDAHULUAN. .id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

PENGEMBANGAN SOAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN KONEKSI ANTAR TOPIK MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pythagoras pada materi menggunakan rumus pythagoras dalam memecahkan

Pengembangan Bahan Ajar Dimensi Tiga Menggunakan Pendekatan Open-Ended di Kelas VIII MTs

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. sebanyak 145 siswa yang terdistribusi ke dalam lima kelas (VIII A VIII E).

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau research &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB III METODOLOGI. B. Pendekatan Penelitian

Pengembangan Soal Matematika Model PISA Untuk Mengetahui Argumentasi Siswa di Sekolah Menengah Pertama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh Ahmad Ali, Ruslan, dan Oslan Jumadi Program Pascasarjana UNM, Universitas Negeri Makassar

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Natar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif yang menghasilkan gambaran tentang profil kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id (Bandung:Alfabeta,2016), h.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL MATERI LINGKARAN BERBASIS DISCOVERY UNTUK SISWA SMP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Hasil dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

Pengembangan Soal Matematika Tipe TIMSS Menggunakan Konteks Kerajaan Sriwijaya di SMP

Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Dasar Mata Pelajaran Kimia Pada Kompetisi Dasar Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENETILIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan

BAB III METODE PENELITIAN

Kegiatan Belajar 3: Menulis Tes Hasil Belajar

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and development

PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA MODEL PISA PADA KONTEN QUANTITY UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Kata Kunci: instrumen penilaian, benar-salah, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dinamika rotasi, kesetimbangan tegar

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dengan dua pendekatan yaitu pendekatan kualitatif dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental

Transkripsi:

Self Eva lua tion expert BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development research). Menurut Sugiyono penelitian pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut 66. Menurut Zaenal Arifin penelitian pengembangan banyak digunakan dalam mengembangkan bahan ajar, media pembelajaran serta manajemen pembelajaran 67. Penelitian pengembangan ini adalah jenis penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan pengembangan soal matematika model PISA yang valid dan reliabel untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis siswa. B. Desain atau Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap preliminary yaitu persiapan dan tahap formative evaluation 68 yang meliputi self evaluation, prototyping (expert reviews, oneto-one, dan small group),serta field test. revise Field test One-toone revise Gambar 1. Alur Desain formative evaluation (Tessmer, 1993) revise Small group 66 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung:Alfabeta,2013), 407 67 Zaenal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, (Bandung:Rosda, 2011), 127 68 Tessmer Martin, Planning and Conducting Formative Evaluations,(Philadelphia: Kogan Page, London, 1993), hlm. 15 45

1. Self Evaluation a. Dokumen Dokumen yang digunakan dalam hal ini adalah kurikulum yang sesuai dengan kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama dan soal-soal PISA. Kemudian peneliti mendesain perangkat soal yang meliputi kisi-kisi dan soal matematika model PISA yang didasarkan pada konten, konstruk, dan bahasa. Tabel 3.1 Karakteristik yang menjadi prototyping No Aspek Indikator yang diukur Penilaian 1 Konten Soal sesuai dengan ciri PISA Soal sesuai dengan indikator kemampuan komunikasi matematis (menuntut tes tertulis bentuk uraian) Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas 2 Konstruk Soal sesuai dengan teori yang mendukung dan kriteria : Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban uraian Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal Mengembangkan kemampuan komuni- kasi matematis Kaya dengan konsep Sesuai dengan level siswa 46

kelas VII SMP Mengundang pengembangan konsep lebih lanjut Terdapat pedoman penskoran 3 Bahasa Rumusan kalimat soal komunikatif Sesuai dengan EYD Soal tidak mengandung penafsiran ganda Tidak menggunakan bahasa atau kalimat yang tabu Tidak mengandung kata atau ungkapan yang menyinggung perasaan peserta didik Batasan pertanyaan dan jawaban jelas Maka pada tahap ini diperoleh prototipe pertama yang berupa perangkat soal matematika model PISA untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis siswa Sekolah Menengah Pertama. 2. Prototyping a. Expert riview Walk trough Walk trough dilakukan dengan pakar/pembimbing, kemudian pakar/pembimbing memberikan saran atau masukan tentang kejelasan soal, kesesuaian konteks yang digunakan. untu Prosedur yang digunakan antara lain 69 : 69 Ibid, hlm. 17 47

a) Mula-mula peneliti memberikan hasil dari pembuatan prototipe soal-soal matematika model PISA untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis kepada pakar/pembimbing (prototipe pertama). b) Pakar/pembimbing mengevaluasi semua soal tersebut, kemudian memberikan saran-saran perbaikan dengan bantuan instrumen. Soal tes kemampuan komunikasi matematika yang telah disusun dan telah peneliti diskusikan dengan dosen pembimbing kemudian dilakukan proses validasi. Validasi dilakukan untuk memperoleh kevalidan soal yang dikembangkan berdasarkan penilaian para ahli. Validasi digunakan untuk memperoleh kevalidan soal yang dikembangkan berdasarkan penilaian para ahli. Data validasi diperoleh dengan cara memberikan lembar validasi kepada para ahli yang berperan sebagai validator sebagai penilaian terhadap soal yang dikembangkan. Validator dalam penelitian ini adalah Bapak Ahmad Hanif Asyhar dan Bapak Hafiyusholeh. Validasi yang dilakukan meliputi beberapa aspek, yakni dari segi konten, konstruk, dan bahasa. Hasil validasi digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk merevisi soal yang dikembangkan. c) Peneliti melakukan perbaikan terhadap soal-soal tersebut, dengan mempertimbangkan semua komentar dan saran dari pakar/pembimbing. Setelah soal tes kemampuan komunikasi matematika siswa ini divalidasi oleh para validator, ada beberapa revisi yang harus dilakukan. Dari proses validasi, kisi-kisi 48

soal yang awalnya berjumlah 10 buah soal direvisi sehingga menjadi 6 buah soal. Dengan pertimbangan 6 butir soal ini berkaitan dengan 1 materi yang sama yakni bangun datar. b. One-to-one Dokumen Dokumen yang digunakan pada one to one evaluation berupa lembar komentar/saran siswa dan lembar jawaban siswa untuk soal prototipe pertama. Analisis dilakukan terhadap lembar komentar/saran siswa dan lembar jawaban siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama yang terdiri dari tiga orang siswa dengan kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah. Analisis dokumen pada one-to-one ini dilakukan untuk melihat keterjelasan dan keterbacaan soal matematika model PISA yang telah dikembangkan. Soal matematika model PISA diberikan kepada siswa kelas VIIB dengan siswa sebanyak 32 siswa. Alasan pemilihan kelas ini adalah karena setelah peneliti mengadakan diskusi dengan guru mata pelajaran matematika di SMP N 1 Bungah yakni Ibu Sugiarti, beliau mengatakan bahwa kelas VIIB ini adalah kelas unggulan kedua setelah kelas VIIA. Pada dasarnya peneliti menghendaki untuk mengadakan penelitian tahap ini di kelas VIIA. Namun dikarenakan penelitian tahap selanjutnya adalah untuk mengukur validitas dan reliabilitas butir soal, maka peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian tahap ini di kelas VIIB. Dengan pertimbangan kelas VIIA nanti digunakan sebagai kelas penelitian untuk mengukur validitas dan reliabilitas butir soal. Pemberian soal matematika dengan model PISA ini dilakukan selama sehari yakni pada tanggal 18 Nopember 2014. Pada tahap ini, peneliti 49

membutuhkan 3 orang siswa dengan kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan diskusi dengan Ibu Sugiarti selaku guru mata pelajaran matematika di kelas tersebut diputuskan untuk memilih 3 orang siswa yakni; Alan Budikusuma (siswa dengan kemampuan matematika tinggi), Kartika Larasati (siswa dengan kemampuan matematika sedang), dan Vico Julis Putra (siswa dengan kemampuan matematika rendah). Pemilihan ini berdasarkan pada hasil belajar siswa tersebut ketika Ujian Tengah Semester. Hasil belajar dari Ujian Tengah Semester ini dianalisis dengan berpatokan pada rentang nilai hasil belajar yang telah dibuat oleh Siti 70, seperti berikut; Tabel 3.2 Rentang Nilai Hasil Belajar Rentang Nilai Kriteria Kelompok tinggi Kelompok sedang Kelompok rendah Keterangan: kemampuan matematika c. Small group Dokumen Dokumen yang digunakan adalah dokumen berupa lembar komentar/saran siswa dan lembar jawaban siswa untuk soal prototipe kedua. Sebelum soal diuji cobakan di field test, peneliti melakukan uji coba soal prototipe kedua pada siswa kelas VIIA SMP N 1 Bungah non subjek penelitian yang berjumlah 32 siswa pada tanggal 26 Nopember 2014 pukul 11.40 WIB sampai dengan 13.00 WIB. Penelitian pada tahap ini 70 Siti Khoiriyah, Metakognisi Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika di Kelas VIII Mts. Ma arif NU Ngaban Tanggulangin, (Surabaya:IAIN Sunan Ampel,2011),.33 50

dilakukan untuk mendapatkan data reliabilitas soal dan validitas butir soal secara kuantitatif. 1) Analisis validitas soal matematika model PISA Menurut Sugiyono, hasil penelitian dikatakan valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti 71. Menurut Purwanto, validitas berhubungan dengan kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang diinginkan diukur 72. Tiap item soal dihitung validitasnya. Tingkat validitas setiap item dapat dilakukan dengan cara membaca nilai r pada kolom total bagian paling kanan atau bawah, kemudian dibandingkan dengan koefisen validitas. Analisis tersebut menggunakan bantuan program SPSS 15.0 for windows evaluation version. Untuk mengetahui tingkat validitas perhatikan angka pada Corrected Item-Total Correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item (nilai r hitung ) dibandingkan dengan nilai r tabel. Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel atau r hitung > r tabel, maka item tersebut adalah valid 73. 2) Analisis reliabilitas soal matematika model PISA Sugiyono menyebutkan bahwa instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama 74. Menurut 71 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:Alfabeta,2013), 172 72 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Surakarta:Pustaka Pelajar,2008), 114 73 Riduwan, Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Komunikasi, dan Bisnis, (Bandung:Alfabeta,2009), 353 74 Sugiyono, Op. Cit., hal.173 51

Arikunto, reliabilitas tes berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes 75. Untuk mengetahui reliabilitas suatu soal tidak dilihat satu per satu item, melainkan secara keseluruhan. Analisis tersebut menggunakan bantuan program SPSS 15.0 for windows evaluation version. Dalam analisis ini apabila item dikatakan valid pasti reliabel. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas perhatikan angka pada Corrected Item- Total Correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item (nilai r hitung ) dibandingkan dengan nilai r tabel. Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel atau r hitung > r tabel, maka item tersebut adalah reliabel 76. 3. Field Test Tes Tes soal matematika model PISA prototipe kedua digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis siswa Sekolah Menengah Pertama. Soal matematika model PISA diberikan kepada siswa kelas VIIB kecuali 3 orang (yakni Alan Budikusuma, Kartika Larasati, dan Vico Julis Putra) pada tahap prototyping one to one. Alasan pemilihan kelas ini adalah karena setelah peneliti mengadakan diskusi dengan guru mata pelajaran matematika di SMP N 1 Bungah yakni Ibu Sugiarti, beliau mengatakan bahwa kelas VIIB ini adalah kelas unggulan kedua di SMP N 1 Bungah ini. Pemberian soal matematika dengan model PISA ini dilakukan selama sehari yakni ada tanggal 27 Nopember 2014 pada pukul 10.40 WIB sampai 12.00 WIB. 75 Arikunto Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,( Jakarta:Bumi Aksara,2009),hal.86 76 Riduwan, Op. Cit., hal 353. 52

Tes terdiri dari 6 soal berbentuk uraian yang mengacu pada ciri PISA dan indikator kemampuan komunikasi matematis. Data hasil tes untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis siswa dilihat dari skor yang diperoleh siswa dalam mengerjakan soal tes kemampuan komunikasi matematis. Skor yang diperoleh siswa kemudian dihitung untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis. Sistem penyekoran tingkat kemampuan tersebut dibuat seperti pada tabel 77 berikut; Tabel 3.3 Pedoman Penskoran untuk Mengukur Kemampuan Komunikasi Matematis Aspek yang Respon siswa terhadap soal skor dinilai Menghubungkan benda nyata, gambar atau diagram kedalam ide matematika Kemampuan dalam menggunakan istilah-istilah, atau masalah Tidak ada jawaban Memberi jawaban yang tidak relevan dengan benda nyata, gambar, atau diagram Memberi jawaban yang relevan dengan benda nyata, gambar, atau diagram tetapi masih ada kesalahan/kurang lengkap Memberi jawaban yang benar dan relevan dengan benda nyata, gambar, atau diagram. Tidak menggunakan istilah, notasi, atau simbol matematika Istilah-istilah, notasi- 0 1 2 3 0 1 77 Jurnal Mardhiyanti Devi, dkk, Pengembangan Soal Matematika Model PISA untuk Mengukur Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Sekolah Dasar, Jurnal ilmiah Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana UNSRI 53

notasi-notasi, simbol matematika, dan strukturstrukturnya untuk menyajikan ideide Menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika dengan benda nyata, gambar, atau diagram Menarik kesimpulan, menyusun bukti, memberi alasan atau bukti terhadap beberapa solusi notasi, atau simbol matematika yang dituliskan salah Menggunakan istilahistilah, notasi-notasi, atau simbol matematika tetapi masih terdapat kesalahan/belum lengkap Menggunakan istilahistilah, notasi-notasi, atau simbol matematika dengan tepat dan benar Tidak ada jawaban Memberikan jawaban tetapi gambar atau diagram yang diberikan masih salah Gambar atau diagram yang diberikan relevan dengan soal tetapi kurang tepat atau masih terdapat kesalahan Gambar atau diagram yang diberikan benar tetapi kurang lengkap Gambar atau diagram yang diberikan benar dan lengkap Tidak ada jawaban Kesimpulan / jawaban salah tetapi memberikan bukti atau alasan terhadap jawaban Kesimpulan / jawaban benar tetapi tidak memberikan bukti atau alasan terhadap jawaban Kesimpulan/jawaban 2 3 0 1 2 3 4 0 1 2 3 54

benar, ada bagian penting dari bukti atau alasan yang belum selesai atau terdapat kesalahan/ belum lengkap Kesimpulan/jawaban benar, bukti atau alasan benar, jelas, dan tanpa kesalahan 4 Skor kemampuan komunikasi matematis dari masing-masing siswa adalah jumlah skor yang diperoleh pada saat menyelesaikan soal tes kemampuan komunikasi matematis. Skor maksimumnya adalah 39 (6 butir soal), sedangkan skor minimumnya adalah 6 x 0 = 0, sehingga interval skor rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa adalah 39 0 = 39, peneliti membagi interval menjadi 4 selang dengan rentang 10. Data hasil tes kemudian dianalisis untuk menentukan rata-rata skor akhir dan kemudian dikonversi kedalam data kualitatif untuk menentukan kategori tingkat kemampuan komunikasi matematis siswa. Kategori tingkat kemampuan komunikasi matematis siswa tersebut ditentukan seperti pada tabel berikut 78 78 Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999) 55

Tabel 3.4 Kategori Tingkat Kemampuan Komunikasi Matematis Tingkat kemampuan komunikasi Nilai siswa matematis siswa 30 39 20 29 10 19 0 9 Sangat baik Baik Cukup Kurang 56