BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sudah diatur dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003.

dokumen-dokumen yang mirip
KEMAMPUAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMPN 13 BANDARLAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa ditempuh disekolah adalah jalur pendidikan formal. Pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan pada pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013 menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 diimplementasikan di sekolah secara bertahap mulai tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. kapan saja dan di mana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Sadiman

BAB I PENDAHULUAN. tadinya tidak terampil menjadi terampil (Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran, Hamalik (2008: 3) Pembelajaran adalah proses interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi harus melibatkan semua komponen (stakeholders), termasuk. komponen keterampilan bahasa adalah menulis.

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dapat ditempuh melalui formal dan nonformal. Pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. segenap aspek organisme atau pribadi (Djamarah, 1996:11). Pembelajaran adalah

BAB I PENDAHULUAN. itu, siswa dituntut untuk lebih aktif dan berpikir kritis untuk mencari media

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi peserta didik. Guru harus mampu menjadi wadah dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pada Pasal 3 menetapkan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. yaitu tujuan kurikulum (Rahmat, 2011:51). Tujuan Kurikulum 2013 adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi dalam mengungkapkan pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. budaya-akademis. Selain itu, Mahsun (2014:97) berpendapat:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sangat berperan penting perannya bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan alat komunikasi dengan sesama manusia. Sementara bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun pelajaran 2013/2014, pemerintah sudah menerapkan kurikulum yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan dan perubahan sikap.

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. tentang berbagai genre teks bahasa Indonesia sesuai dengan jenjang pendidikan. bahasa Indonesia (Permendikbud, No 60 tahun 2014).

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku. Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan. diluncurkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013.

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu penentu agar bangsa kita dapat melangkah lebih maju

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen, yaitu menyimak/

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya.

BAB I PENDAHULUAN. terampil dan berkepribadian serta siap berperan dalam pembangunan nasional. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan ini dapat diperoleh dengan latihan yang intensif dan bimbingan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan siswa untuk mencapai keterampilan berbahasa tertentu

BAB I PENDAHULUAN. bersastra. Pada kurikulum 2013, pelajaran bahasa Indonesia mengalami. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.

BAB I PENDAHULUAN. membaca yang baik akan menunjang keberhasilan hal-hal yang lainnya.

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kurikulum 2013 tercatat sebagai perubahan ketiga selama era politik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terjadi proses belajar pada diri siswa. Secara implisit, di dalam pembelajaran, ada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Perkembangan tersebut pada satu sisi berdampak positif, tetapi di sisi

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Bahasa Indonesia di sekolah merupakan salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. serta pengetahuan yang dimilikinya untuk diketahui oleh orang lain. Kurikulum 2013 yang diberlakukan oleh pemerintah juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dan kognitif yang diperlukan, tetapi menekankan perkembangan karakter.

BAB I PENDAHULUAN. mampu berkomunikasi dengan baik. Salah satu cara untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pendidikan memberikan pembaharuan pada kurikulumnya dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran wajib bagi

BAB I PENDAHULUAN. grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. murid (Sagala, 2012:61). Pembelajaran juga merupakan sebuah upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan. Pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan tentang materi

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri.

Pemetaan Bahan Matrikulasi SMP Kelas VIII Bagi SMP yang Belum melaksanakan Kurikulum 2013

BAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

garis awal atau start sampai dengan finish atau rencana dan pengaturan tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang menguatkan kedudukan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting yang sangat strategis karena memberikan bekal kemampuan

I. PENDAHULUAN. kepada seseorang untuk mengembangkan potensi diri agar semua potensi yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting sebagai sarana yang tepat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia berperan dalam. menumbuhkembangkan kemampuan berfikir kritis dan logis pada peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang. dalam pembangunan bangsa dan karakter.

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia haruslah diarahkan pada hakikat bahasa sebagai alat komunikasi

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan, sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. Bahkan masalah pendidikan sudah diatur dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003. Undang-undang ini mengatur tentang pendidikan pada umumnya, artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan pendidikan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan tinggi diatur dalam undang-undang ini. Hal itu menunjukkan bahwa pendidikan sangatlah penting, karena dengan pendidikanlah seseorang dibekali dengan berbagai pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan tidak kalah pentingnya macam-macam tatanan hidup baik yang berupa norma-norma, aturanaturan positif dan sebagainya. Berhubungan dengan pentingannya pendidikan bagi manusia, Kemendikbud akan terus melakukan upaya perubahan dalam kurikulum. Upaya perubahan tersebut guna meningkatkan kualitas pendidikan baik secara konvensional maupun inovatif. Berkaitan dengan perubahan kurikulum, berbagai pihak menganalisis perlunya diterapkan kurikulum berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter yang dapat membekali peserta didik dengan berbagai sikap dan kemampuan yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dan teknologi.

2 Kurikulum berbasis kompetensi dan karakter diharapkan mampu memecahkan berbagai persoalan bangsa, khususnya pendidikan, oleh karena itu merupakan langkah yang positif ketika pemerintah merevitalisasi pendidikan karakter dalam sebuah jenis dan jenjang pendidikan, termasuk dalam pengembangan Kurikulum 2013. Pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Melalui implementasi Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi dan karakter, dengan pendekatan tematik dan konsektual diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilainilai karakter dan akhlak sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Dalam implementasi Kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam seluruh pembelajaran pada setiap mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum. Salah satu mata pelajarannya yaitu Bahasa Indonesia. Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah adalah meningkatkan kemampuan berbahasa kepada siswa yang terdiri atas empat keterampilan, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis (Rosidi, 2012: 2). Keempat keterampilan tersebut sangat dibutuhkan peserta didik untuk berkomunikasi dalam kehidupan nyata dengan masyarakat sekolah maupun masyarakat secara luas. Dari keempat keterampilan tersebut, menulis merupakan keterampilan yang paling kompleks. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting untuk menunjang kegiatan berkomunikasi dengan baik dan benar kepada seseorang, khususnya dalam komunikasi secara tertulis.

3 Menulis merupakan tingkatan tertingi dalam berbahasa. Keterampilan menulis diterima seseorang setelah dia mampu membaca. Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu (Tarigan, 2008:22). Siswa dapat melatih keterampilan menulis melalui ragam kegiatan menulis yang dipelajari di sekolah. Ragam kegiatan menulis ada dua, yakni, menulis sastra dan menulis non sastra. Materi yang terdapat pada kelas VII SMP terdiri atas jenis teks laporan hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan teks cerita pendek. Teks cerita pada pembelajaran kelas VII adalah teks cerita pendek. Teks faktual pada pembelajaran kelas VII terbagi menjadi teks hasil observasi dan teks eksplanasi. Teks tanggapan pada pembelajaran kelas VII terbagi menjadi teks tanggapan deskriptif dan teks eksposisi (Mahsun, 2013:v). Teks kebahasaan yang ada pada jenjang kelas VII SMP didominasi oleh jenis teks baru, yaitu teks laporan hasil observasi, teks tanggapan deskriptif, dan teks eksplanasi. Materi menulis teks laporan hasil observasi tercantum dalam salah satu kompetensi dasar pada Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas VII, yakni 4.2 menyusun teks hasil observasi, tanggapan, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.

4 Teks laporan observasi merupakan salah satu jenis teks baru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, oleh karena itu teks ini sangat penting untuk dipahami oleh siswa. Dalam materi menulis teks laporan observasi siswa diharapkan memahami konsep teks laporan hasil observasi dengan struktur pembentuknya yang terdiri atas definisi umum, deskripsi bagian, dan deskripsi kegunaan. Selain itu, pada materi ini siswa diharapkan juga dapat memahami unsur-unsur kebahasaan yang ada di dalam teks laporan hasil observasi. Pemilihan SMP Negeri 13 Bandar Lampung sebagai tempat penelitian didasari atas pertimbangan, yaitu (1) siswa kelas VII SMP Negeri 13 Bandar Lampung telah mendapat pembelajaran menulis laporan hasil observasi sesuai dengan kurikulum yang berlaku, (2) SMP Negeri 13 Bandar Lampung merupakan salah satu sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran. Selain itu, guru yang menjadi yang mengajar di SMP Negeri 13 Bandar Lampung dalam penelitian ini merupakan salah satu guru yang mengikuti seminar dan pelatihan Kurikulum 2013 yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta. Berdasarkan sumber yang disebutkan di atas, penulis ingin mengetahui bagaimanakah kemampuan menulis teks laporan hasil observasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 13 Bandar Lampung.

5 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini ialah Bagaimanakah kemampuan menulis teks laporan hasil observasi pada siswa kelas VII di SMP Negeri 13 Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis teks laporan hasil observasi pada siswa kelas VII di SMP Negeri 13 Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis maupun secara praktis. 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi penelitian di bidang kebahasaan yaitu mengenai kemampuan menulis teks laporan hasil observasi. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis yang berkaitan dengan hal-hal berikut. a. Informasi dan gambaran bagi siswa SMP Negeri 13 Bandar Lampung khususnya kelas VII tentang menulis teks laporan hasil observasi;

6 b. Memberikan informasi kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 13 Bandar Lampung tentang menulis teks laporan hasil observasi; c. Menjadi dasar pemikiran dan informasi bagi guru mata pelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan menulis teks laporan hasil observasi. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 13 Bandar Lampung Tahun pelajaran 2013/2014. 2. Objek penelitian ini adalah kemampuan menulis teks laporan hasil observasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 13 Bandar Lampung. 3. Tempat penelitian dilakukan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung 4. Waktu penelitian dilakukan pada tahun pelajaran 2013/2014.