BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan makhluk hidup di dunia ini tidak dapat terlepas dari air. Bagi manusia sendiri dapat merasakan betapa pentingnya kebutuhan pokok air ini di dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari mandi, memasak, mencuci piring, sampai keperluan untuk makan dan minum, semua itu jelas memerlukan air. Oleh karena itu dapat dikatakan, betapa sedih dan sangat menderitanya kehidupan manusia, seandainya kebutuhan air dirasakan kurang tercukupi, atau bahkan tidak ada sama sekali (Asroni, 2002). Menurut Birdi (1976), yang dimaksud air bersih adalah air yang dapat diminum, yang memberikan kesegaran tubuh, dan tidak membahayakan kesehatan, seperti tidak mengandung racun dan tidak menimbulkan gatalgatal pada kulit. Istilah air bersih ini sering disebut air tawar, karena tidak mempunyai rasa tertentu (tawar), artinya tidak ada rasa asin, manis ataupun pahit. Jadi pengertian air bersih dalam arti yang luas, yaitu semua air yang dapat dipergunakan untuk kebutuhan manusia setiap harinya. Seakan sudah lazim, saat musim kemarau sebagian besar warga Kabupaten Sragen kekurangan air bersih. Untuk mengatasinya Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten Sragen serta sejumlah instansi dan perusahaan memberikan bantuan air bersih kepada warga. Bantuan itupun rutin disalurkan setiap tahun saat musim kemarau. Pencarian sumber-sumber air yang debitnya tinggi sedang digalakkan, dengan menggandeng sejumlah pihak yang paham betul dengan kondisi geografi maupun geologi lokasi sasaran yaitu salah satunya melalui Program Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat). Program ini merupakan salah satu program dan aksi nyata pemerintah pusat dan daerah dengan dukungan dana hibah dari Bank Dunia untuk meningkatkan penyediaan air minum, sanitasi dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama dalam menurunkan angka penyakit diare dan penyakit lain yang ditularkan melalui air dan lingkungan. 1
2 Sasaran program ini adalah kelompok miskin di pedesaan dan pinggiran kota (peri urban) yang memiliki prevalensi penyakit diare yang tinggi dan belum mendapatkan akses layanan air minum dan sanitasi. Sedangkan prinsip pendekatan yang dipakai adalah berbasis masyarakat, partisipatif, transparan, tanggap kebutuhan, reward&punishment, tepat mutu, berkesinambungan, dan keberpihakan pada masyarakat. Secara teknis air dari sumur bor dalam dialirkan menggunakan pompa celup (submersible pump) yang ditampung terlebih dahulu di bak tandon selanjutnya didistribusikan melalui jaringan perpipaan secara gravitasi dan langsung kepemukiman. Pelaksanaan pengeboran, pengoperasian dan pemeliharaan sumur bor dalam memerlukan tingkat keahlian yang memadai, yang tidak sembarang orang boleh melakukannya. Masyarakat meminta pihak ketiga atau kontraktor sebagai pelaksananya. 2
3 PETA LOKASI PENELITIAN KABUPATEN SRAGEN - PROVINSI JAWA TENGAH Lokasi Ds. Gedangan Kec. Plupuh Lokasi Ds. Manyarejo Kec. Plupuh Lokasi Ds. Jabung Kec. Plupuh Lokasi Ds. SidokertoKec. Plupuh 3
4
5 B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah tahapan pelaksanaan pekerjaan pengeboran sumur bor dalam secara manual? 2. Permasalahan dan kendala-kendala apa sajakah yang dihadapi pada saat pelaksanaan pengeboran sumur bor dalam secara manual? 3. Bagaimana cara menghitung besar kapasitas pompa dan bak tandon? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui tahapan pelaksanaan pekerjaan pengeboran sumur bor dalam secara manual. 2. Mengetahui permasalahan dan kendala-kendala yang dihadapi pada saat pelaksanaan pengeboran sumur bor dalam secara manual. 3. Menghitung besar kapasitas pompa dan bak tandon. D. Manfaat Penelitian 1. Teoritis Mengetahui kendala-kendala dalam pelaksanaan pemasangan sumur bor dalam secara manual agar sumur tersebut dapat berfungsi dengan baik sesuai umur rencana. 2. Praktis Bermanfaat bagi pengawas pelaksana pengeboran, agar lebih mengenal secara teknis pengeboran sumur bor dalam secara manual supaya hasil yang diperoleh memenuhi standar kesehatan, sehingga air dapat dimanfaatkan secara maksimal.
6 E. Batasan Penelitian 1. Analisis hanya pada pelaksanaan pekerjaan pembuatan sumur bor secara manual mulai dari pekerjaan persiapan sampai penyelesaian. 2. Analisis perhitungan besar kapasitas pompa dan bak tandon, dalam pembahasan sebagai contoh Desa Sidokerto. Untuk Desa Manyarejo, Desa Jabung dan Desa Gedongan terdapat pada lampiran. 3. Penelitian berada di Desa Manyarejo, Desa Jabung, Desa Gedongan, dan Desa Sidokerto, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen.