BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Proses instalasi aplikasi merupakan tahapan yang harus dilalui sebelum

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB IV HASIL & UJI COBA

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dari sistem terdiri dari kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. komponen sistem yang diimplementasikan dan mengetahui kelemahan dari

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah sebagai berikut:

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV EVALUASI DAN EVALUASI. Implementasi pada penelitian tugas akhir ini berupa aplikasi

BAB V IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK. Aplikasi setelah dianalisa dan dirancang, maka aplikasi tersebut siap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pengelolaan Food Court terlebih dahulu diperlukan komponen-komponen utama

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. fungsi sistem bekerja dengan baik dan mencari kesalahan yang mungkin terjadi pada

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan user mengenai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. b. Microprocessor minimal Pentium IV. c. VGA dengan resolusi 1280 x 600 dan mendukung Microsoft Windows

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan

BAB 3 METODOLOGI. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Implementasi terdiri dari:

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. diterapkan berdasarkan kebutuhan. Selain itu aplikasi ini akan dibuat sedemikian

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. Pengujian program adalah pengujian dimana user memasukan data ke

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Implementasi perancangan pada sistem informasi perparkiran

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Implementasi yang diterapkan demi terciptanya suatu sistem informasi

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

BAB V. Pengujian dan Impelentasi Sistem. adanya kesalahan kesalahan. Untuk itu dilakukan tahap pengujian, kesalahan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III RANCANGAN DAN CARA KERJA ALAT

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer pada Bismar

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika

TEKNIK PEMROGRAMAN MIKROKONTROLER AVR

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. informasi telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perancangan dan desain yang telah dibuat. Kebutuhan sistem terdiri atas dua

BUKU PETUNJUK OPERASIONAL (MANUAL) SOFTWARE LANDFILL GAS ANALYSER MANAGER (LGAM) - TPA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan Aplikasi Penerimaan dan Pembayaran Siswa/Siswi Baru yaitu: Software yang mendukung aplikasi ini, yaitu:

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN SISTEM. ATMega16

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi tertentu untuk computer yang digunakan yaitu: Pentium IV 2.0 Ghz. Memory 512 MB.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Sensor TGS 2610 merupakan sensor yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan Aplikasi Pengelolaan Data Anak Tuna Grahita yaitu:

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB V IMLEMENTASI SISTEM. sistem kedalam bentuk coding bahasa pemprograman, selain implementasi dalam

KARYA TULIS ILMIAH MENGUKLUR TEMPERATUR OTOMATIS MENGGUNAKAN TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. terbagi menjadi dua, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak.

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang di sesuaikan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Tahap Implementasi merupakan rangkaian pelaksanaan kegiatan yang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV UJICOBA DAN ANALISA SISTEM

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. perangkat lunak secara manual maupun otomatis untuk menguji apakah

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BUKU PETUNJUK OPERASIONAL (MANUAL) SOFTWARE DATABASE STASIUN BUMI PEMANTAU GAS RUMAH KACA (DBGRK)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. kerusakan jalan dari masyarakat. Sebelumnya user harus mempersiapkan

Transkripsi:

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 IMPLEMENTASI Proses instalasi aplikasi merupakan tahapan yang harus dilalui sebelum memulai penggunaan Sistem Kontrol Pendeteksian Kebakaran. Berikut beberapa kebutuhan minimal sistem komputer yang harus dipenuhi : Minimum operating sistem Windows XP. Minimum Processor Pentium 4. Minimum Memory (RAM) 256 Megabyte. Kapasitas minimum Harddisk yang dibutuhkan aplikasi adalah 40 Gigabyte. Microsoft SQL 2000 Desktop Engine atau Server. Disamping itu ada beberapa format standar yang harus ditetapkan pada sistem operasi windows untuk menunjang kelancaran kerja program nantinya, seperti setting pada Control Panel di Regional and Language Options, yang merupakan setting utama untuk sistem operasi windows. Pada Regional and Language Options, format yang dipakai adalah English (United States). Selain itu harus di perhatikan untuk format short date, yaitu dd/mm/yyyy dan untuk format long date, yaitu dd MMMM yyyy. 50

4.1.1 PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK Sistem mengendalikan 2 buah grafik baris dengan perbedaan warna untuk membedakan masukan dari masing-masing sensor. Sensor yang digunakan yaitu sensor suhu dan sensor asap yang mendeteksi keadaan sekitarnya. Jadi keadaan disekitar sensor itulah yang akan menjadi awal bekerjanya sistem. Pada perangkat keras yang dirancang penulis memakai sensor suhu type LM35 yang merupakan sensor temperatur yang berbentuk rangkaian terintegrasi dan mempunyai output berupa tegangan yang berubah linear dan proporsional terhadap temperatur (skala Celcius) yaitu 10mV/ C. Batasan suhu yang akan di ukur 2-45 C. Suhu = 2 C Vout = 10mV/C x 2 C = 20mV = 0.02V Suhu = 45 C Vout = 10mV/C x 45 C = 450mV = 0.45V Selain sensor suhu untuk input nya, penulis juga memakai sensor asap AF30 yang merupakan sensor yang peka terhadap asap rokok. Ketika sensor mendeteksi keberadaan asap rokok tersebut maka resistansi elektrik sensor akan turun. Sebagai contoh jika resistansi sensor (RS) pada saat terdapat gas Hydrogen adalah 1 kilo Ω dan resistansi sensor (RS) pada saat udara bersih adalah 10 kilo Ω maka: Dari perhitungan diatas dan gambar 3.2 (pada halaman 21), maka konsentrasi gas hydrogen pada udara adalah sekitar 100ppm. Batasan konsentrasi gas hydrogen yang akan diukur adalah 1 100ppm. 51

Asap = 1ppm Vout = 10mV/ppm x 1ppm = 10mV = 0.01V Asap = 100ppm Vout = 10mV/ppm x 100ppm = 1000mV = 1V Setelah Input didapat dari kedua sensor tersebut maka tegangan masing-masing sensor akan di teruskan ke IC Analog to Digital Converter (ADC), penulis memakai IC ADC0809. ADC0809 adalah IC pengubah tegangan analog menjadi digital, yang dapat melakukan proses konversi secara terkontrol atau pun free running. ADC ini mempunyai ketelitian sebesar 1 bit LSB. Resolusi 8 bit dan waktu konversi 100 µs. Setelah melalui IC ADC0809 akan di teruskan ke IC Serial to Pararel, yaitu CD4094BC, dan di teruskan ke IC Pararel to Serial, yaitu HEF4021B. Kedua IC tersebut dipakai untuk menstabilkan data-data yang didapat dari IC ADC. Setelah melalui kedua IC register tersebut akan diteruskan ke IC microcontroller, yaitu IC AT89S51. AT89S51 adalah microcontroller keluaran Atmel dengan 4K byte Flash PEROM (Programable and Eraseable Read Only Memory), AT89S51 merupakan memori dengan teknologi nonvolatile memory, isi memori tersebut dapat diisi ulang ataupun dihapus berkali-kali. Memori ini biasa digunakan untuk menyimpan instruksi (perintah) berstandar kode MCS-51, sehingga memungkinkan mikrokontroller ini untuk bekerja dalam mode single chip operation (operasi keping tunggal) yang tidak memerlukan external memory (memori luar) untuk menyimpan source code tersebut. setelah melalui IC mikrokontroller maka akan di teruskan ke komputer, melalui sebuah port untuk komunikasi serial. Bagian yang penting dari komunikasi serial adalah konektor DB9 dan RS232. DB9 adalah konektor yang digunakan untuk menghubungkan hardware dengan komputer. 52

Kegunaan RS232 adalah sebagai driver, yang akan mengkonversi tegangan dari hardware agar sesuai dengan tegangan pada komputer sehingga data dapat dibaca. Untuk menerjemahkan level tegangan pada hardware dengan level tegangan pada komputer digunakan IC Max232. Setelah melalui IC Max232 dan masuk ke port serial pada komputer nilai variable akan di terima oleh software yang di bangun dengan bahasa pemrograman Visual Basic 6. Visual Basic atau sering disingkat VB adalah perangkat lunak untuk menyusun program aplikasi yang bekerja dalam lingkungan sistem operasi windows. Salah satu perubahan yang paling signifikan di visual basic 6.0 adalah adanya Integrated Development Environment (IDE). IDE merupakan sebuah istilah yang sering digunkan dalam dunia pemrograman untuk menggambarkan antar muka dan lingkungan yang kita gunakan dalam membuat aplikasi. Disebut dengan integrated karena kita dapat mengakses secara virtual semua perangkat pengembangan yang dibutuhkan cukup hanya dari satu layar atau antar muka saja. Istilah IDE juga umum digunakan untuk mengacu kepada lingkungan pendesainan, atau istilah dari program perangkat pengembangan VB6. Dari input yang di terima dari hardware, penulis memakai komponen MSComm, yang merupakan komponen standar pada VB6. MSComm dipakai untuk komunikasi antara software dengan hardware melalui port serial. Data yang didapat dari MSComm berupa data dengan type string, yang kemudian akan dibagi menjadi dua bagian untuk membedakan data asap dan data suhu. Penulis menggunakan perintah Mid( xxx,<awal karakter>,<lebar karakter>). Perintah Mid, menghasilkan karakter yang dihitung dari tengah-tengah string, dan dimulai dari titik awal tertentu. Berikut data yang diambil menggunakan perintah Mid, 53

yaitu : Mid(variabel,2,3) untuk data suhu dan Mid(variabel,5,3) untuk data asap. Setelah data yang didapat di pisah menjadi dua bagian kemudian akan dilakukan kalibrasi sehingga akan menghasilkan koordinat titik-titik yang nantinya akan dihubungkan satu sama lain, sehingga akan membentuk sebuah garis. Dan proses ini akan terus berulang tiap detiknya sehingga akan membentuk sebuah grafik naik dan turun sesuai dengan input yang di terima dari hardware. Berikut akan di perlihatkan pada gambar 4.1, perangkat keras yang penulis buat. Gambar 4.1 Tampilan perangkat keras Jika keadaan tidak sesuai dengan keadaan yang ditetapkan atau tidak normal maka pesan-pesan kebakaran akan muncul dari sistem, tapi jika sebaliknya sistem tidak 54

akan memberikan pesan kebakaran. Berikut pesan-pesan kebakaran yang nantinya akan muncul jika ada nilai-nilai yang tidak sesuai atau tidak normal. Gambar 4.2 Pesan-pesan kebakaran pada sistem monitoring Berikut gambar skema pada hardware yang penulis buat. Penulis membuat skema hardware ini terpisah menjadi dua bagian, karena mengingat ukuran kertas yang kurang lebar. Gambar 4.3 Skema hardware sistem monitoring (bagian 1) 55

Gambar 4.4 Skema hardware sistem monitoring (bagian 2) 4.1.2 TAMPILAN DAN PENJELASAN PROSES Berikut akan di perlihatkan tampilan dari form-form yang telah dibuat dan akan dijelaskan proses-proses didalamnya. Tampilan form Splash Screen. Gambar 4.5 tampilan form splash screen 56

Form splash screen adalah form pertama kali yang akan muncul pada saat Sistem Kontrol Pendeteksian Kebakaran di jalankan. Pada form splash screen ini pengguna juga dapat menentukan koneksi string dengan cara menekan tombol kanan mouse tepat pada label monitoring yang berada di kanan bawah form. Setelah pengguna menekan tombol kanan mouse, pada label tersebut akan muncul sub menu Set Connection. Setelah pengguna memilih sub menu tersebut, akan tampil sebuah window baru dengan empat buat text box yang harus di isi. Ke empat buat text box itu adalah untuk mendefinisikan nama server, nama user, password, dan nama database yang nantinya akan diakses oleh Sistem Kontrol Pendeteksian Kebakaran. Setelah pengguna melengkapi ke empat text box tersebut, user harus menekan tombol Build, yang berfungsi untuk membuat koneksi string, atau pengguna dapat menekan tombol Test Connection terlebih dahulu untuk melakukan percobaan koneksi berdasarkan apa yang pengguna definiskan sebelumnya. Pada saat pengguna menekan tombol Build, secara otomatis sistem akan membuat sebuah file dengan extension txt, untuk menampung informasi nama server, nama database, nama user, dan passwordnya Setelah koneksi string dibuat, pengguna dapat menekan tombol mouse dimana saja, pada bagian form splash screen untuk masuk ke form selanjutnya. 57

Tampilan form Setting. Gambar 4.6 tampilan form setting Form setting adalah form yang akan muncul setelah pengguna menekan tombol mouse pada form splash screen. Pada form setting ini pengguna harus mendefinisikan nilai batas acuan sensor suhu dan nilai batas acuan sensor asap, yang nantinya nilai-nilai acuan tersebut akan menjadi nilai pembanding pada form monitoring. Setelah pengguna melengkapi nilai batasan tersebut, pengguna harus menekan tombol continue untuk masuk ke form selanjutnya. Penulis telah memberikan batasan untuk nilai sensor suhu dalam satuan Celcius, yaitu 2 C - 45 C. Sedangkan batasan untuk nilai sensor asap penulis memberikan batasan dari 1 ppm - 100 ppm (part per million). 58

Tampilan form Monitoring. Gambar 4.7 tampilan form monitoring Setelah pengguna melengkapi nilai acuan sensor suhu dan nilai acuan sensor asap, akan muncul form monitoring seperti diatas. Form monitoring ini akan menampilkan grafik garis yang masing-masing garisnya menampilkan warna yang berbeda dan masing-masing garis ini mewakili sensor suhu dan sensor asap. Dimana inputan atau masukan grafik garis tersebut berasal dari output mikrokontroler yang melalui IC komunikasi serial Max232 dengan input yang berasal dari sensor suhu dan sensor asap. Pada form monitoring ini selain pengguna dapat secara langsung mengamati output yang di berikan masing-masing sensor, pengguna juga dapat melakukan rekam data dengan cara menekan tombol Rekam data. Tujuan dari rekam data ini adalah untuk melakukan pengamatan di 59

kemudian hari. Selain grafik garis yang ditampilkan dan proses rekam yang dapat dilakukan, pada form monitoring ini terdapat tombol Find and Preview untuk melakukan proses pencarian data dan proses cetak data. Tampilan form Rekam Data. Gambar 4.8 tampilan form rekam data Form rekam data adalah form yang akan muncul setelah pengguna menekan tombol Rekam Data pada form monitoring. Pada form rekam data ini pengguna dapat menyimpan nilai sensor asap dan nilai sensor suhu per detiknya pada tanggal yang bersangkutan, dengan cara menekan tombol Start Record. Selain untuk melakukan penyimpanan data, form rekam data ini juga dapat menghentikan proses penyimpanan data yang sedang berlangsung, dengan cara menekan tombol Stop Record. Pada saat tombol Start Record di tekan, perubahan nilai pada variable suhu dan variable panas tiap detiknya akan di simpan ke tabel data am_moni1. Disini penulis memakai Microsoft SQL Desktop Engine karena penulis sudah terbiasa menggunakan perintah-perintah atau query pada SQL (structure query language). 60

Tampilan form Cari dan Cetak. Gambar 4.9 tampilan form cari dan cetak Seperti di jelaskan pada form sebelumnya bahwa form search and preview adalah form yang nantinya dipakai untuk melakukan proses pencarian data terhadap data yang sebelum nya dilakukan proses perekaman data. Pengguna hanya perlu memasukan tanggal yang akan dicari dan menekan tombol Cari. Selain melakukan pencarian, pada form ini pengguna juga dapat melakukan proses pencetakan data terhadap data yang sebelumnya dilakukan proses pencarian data. Hasil dari pencarian berupa window preview yang nantinya pengguna dapat melakukan proses cetak ke printer, dan jika data tidak di temukan sistem akan mengeluarkan window peringatan seperti pada gambar 4.7 dibawah ini. Gambar 4.10 Window Peringatan pada sistem aplikasi 61

Setelah pengguna menekan tombol OK pada window peringatan, pengguna dibawa kembali ke tampilan form search and preview, disana sistem menawarkan pencarian ulang dengan input tanggal yang berbeda. 4.2 PENGUJIAN Pengujian sistem dilakukan dengan memberikan besar inputan atau masukan asap yang berubah-ubah pada sensor asap dan besar temperatur yang berbeda pada sensor suhu. Pengujian program sistem kontrol pendeteksian kebakaran ini dilakukan untuk menguji dan memastikan bahwa program yang telah dirancang dan dibuat ini dapat berfungsi dengan baik. Tanpa adanya pengujian, maka tidak dapat diketahui apakah aplikasi yang dibuat sesuai dengan spesifikasi rancangan aplikasi. Proses-proses yang dapat di uji pada aplikasi ini adalah proses monitoring, proses perekaman data, dan proses pencarian dan cetak data. 4.2.1 BLACK BOX Digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang. Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut. Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan program dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat diketahui kesalahankesalahannya. Berikut tabel hasil pengujian yang dilakukan penulis. 62

Tabel 4.1 Tabel Hasil Pengujian sistem monitoring 4.3 ANALISIS HASIL PENGUJIAN Setelah melakukan pengujian terhadap sistem kontrol pendeteksian kebakaran, maka dapat disimpulkan bahwa pengujian telah menunjukan hasil keluaran (output) dan proses yang sesuai dengan rumusan rancangan aplikasi sistem monitoring pendeteksian kebakaran. Dari hasil pengujian tersebut dapat dikatakan program ini telah berjalan sesuai yang di inginkan, antara lain : Keluaran dari masing-masing sensor asap dan sensor suhu dapat secara langsung dilihat di grafik baris. Proses penyimpanan berjalan dengan baik tiap detiknya. Hasil proses pencarian dan cetak juga berjalan dengan baik. 63