PROFESIONALISME APARAT DESA DALAM PELAKSANAAN TUGAS ADMINISTRASI PEMERINTAH DESA (STUDI DI DESA TARUN SELATAN KECAMATAN MELONGUANE KABUPATEN TALAUD)

dokumen-dokumen yang mirip
PROFESIONALISME APARATUR PEMERINTAH DESA DALAM PELAYANAN PUBLIK DI DESA KAWERUAN KECAMATAN LIKUPANG SELATAN KABUPATEN MINAHASA UTARA OLEH : CINDI UGUY

Peranan Pemerintah Desa Dalam Peningkatan Pelayanan Masyarakat (Studi di Desa Tompaso II Kecamatan Tompaso Barat Kabupaten Minahasa)

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

EFEKTIVITAS PEMBINAAN ADMINISTRASI DESA DALAM MENINGKATKAN KINERJA (Suatu Studi Di Kecamatan Amurang Timur Kabupaten Minahasa Selatan)

PROFESIONALISME APARATUR DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR KECAMATAN SARIO 1. Oleh : Ernawati Darwin 2

KEMAMPUAN APARAT KELURAHAN DALAM PELAKSANAAN TUGAS ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DI KELURAHAN TARORANE KEC. SIAU TIMUR, KABUPATEN SITARO NOVITA MANDALIKA

PROFESIONALISME APARATUR PEMERINTAH di BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN MINAHASA SELATAN. Oleh : Elvis Laoh ABSTRAK

Oleh Veronica Lesyani Monintja 1 Sarah Sambiran 2 Michael S. Mantiri 3

EFEKTIVITAS PEMBINAAN DAN PENGAWASAN CAMAT DALAM PENYELENGGARAAN TERTIB ADMINISTRASI DESA (Suatu Studi Di Desa Bumbiha Di Kecamatan Siau Barat)

DAFTAR PUSTAKA. Adisasmita, Rahardjo, (2006), Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan, Yogyakarta: Graha Ilmu.

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMERINTAH DESA DALAM PELAKSANAAN TUGAS ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA

KINERJA PEMERINTAH DESA DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KAMPUNG KILIARMA DISTRIK AGIMUGA KABUPATEN MIMIKA PROPINSI PAPUA

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. 1996, Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta, Bina Aksara

Oleh: Deigy Ireine Tasik 2

KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE DALAM PELAYANAN PUBLIK. Oleh : TEDDY CHRISTIAN ZAKHARIA GANAP

BAB I PENDAHULUAN. berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. munculnya pergeseran dimensi pembangunan yang menitikberatkan pada pertumbuhan

KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia, pada era-era yang lalu tidak luput dari

I. PENDAHULUAN. mengembangkan sistem pemerintahan yang baik (Good Governance), yaitu

Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dalam Mencapai Tujuan Organisasi di Kabupaten Ciamis. Yanti Wulansari ABSTRAK

AKUNTABILITAS PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR CAMAT DUSUN TENGAH KABUPATEN BARITO TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tentang Disiplin PNS di BKD Kabupaten Banyumas sudah dilaksanakan

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI PEMERINTAHAN DESA (Studi Kasus di Kantor Kepala Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen)

ESENSI HUKUMAN DISIPLIN BAGI PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN WONOGIRI T E S I S

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat atas penyelenggaraan

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA APARATUR PEMERINTAH

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EKSEKUTIF ISSN : Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan Volume 2 No. 2 Tahun 2017 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. penempatan aparatur pada jabatan struktural di Kabupaten Mimika.

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan. permasalahan/hambatan yang mengakibatkan sistem penyelenggaraan

Pengembangan Kebijakan dan Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (Suatu Studi pada Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro)

PERAN KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN KELAS II TANJUNGPINANG DALAM UPAYA PENINGKATAN KESELAMATAN PELAYARAN DI TANJUNGPINANHG

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan otonomi daerah sangat tergantung pada keterampilan, meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pemerintah daerah adalah menampilkan aparatur yang profesional,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

Kajian Tentang Kinerja Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TKD2) Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia dimaksudkan untuk mewujudkan cita-cita

PENERAPAN PRINSIP ALOKASI DANA KAMPUNG (ADK) DALAM PEMBANGUNAN DI KAMPUNG INTU LINGAU KECAMATAN NYUATAN KABUPATEN KUTAI BARAT

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

Efektifitas Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Kota Kabupaten Pulau Morotai. Abstraksi

II. TINJAUAN PUSTAKA. penyelenggaraan negara tidak terlepas dari konteks public service dan

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Strategi Implementasi..., Baragina Widyaningrum, Program Pascasarjana, 2008

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DESA DALAM PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN DESA

BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB 13 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M. 06. PR. 07.

PERANAN MASYARAKAT DESA DI KECAMATAN SILIAN RAYA DALAM PELAKSANAAN (GOOD GOVERNANCE) O l e h : DOLFI AKAY

BAB I PENDAHULUAN. bidang pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang sangat besar. Salah

PENGEMBANGAN PERANGKAT DESA DALAM MEWUJUDKAN PROFESIONALISME KERJA DI DESA DEWASARI KECAMATAN CIJEUNGJING KABUPATEN CIAMIS BUNGA INDAH CHOERUNNISA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan PNPM-MD tahun 2012 terdiri dari dua jenis kegiatan. yaitu pembuatan rabat beton jalan dan kegiatan POSYANDU.

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

AKUNTABILITAS KINERJA PEGAWAI KECAMATAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK Oleh ERNA SRI MADUNDANG

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI KANTOR CAMAT SUNGAI PINANG KOTA SAMARINDA

PEMBANGUNAN SUMBER DAYA APARATUR PEMERINTAH DALAM PELAYANAN PUBLIC ( Suatu Studi Badan Kepegawaian Daerah Kota Manado) Oleh: Claudya E. R.

DAFTAR PUSTAKA. Achwan, Rochman, 2000, Good Governance: Manifesto Politik Abad ke 21,

I. PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi di beberapa daerah kota/kabupaten di Indonesia diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem tata kelola pemerintahan di Indonesia telah melewati serangkain

PERANAN PEMERINTAH DESA DALAM MENUNJANG PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Suatu Studi di Desa Bawoleu Kecamatan Tagulandang Utara)

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan mempelajari secara intensif mengenai latar belakang dan dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. rumusan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi,

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA BANJARBARU

A. Gambaran Umum Daerah

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. 23 Juni 2007 oleh Bupati Sikka. Organisasi Pemerintah Kecamatan Alok Timur

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan

TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU (BPMPT) KABUPATEN POSO DALAM PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN USAHA

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V PENUTUP. peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Kinerja Aparat Kecamatan dalam Pelayanan KTP Di Kecamatan Tibawa

PEMBERDAYAAN PEMERINTAH KELURAHAN DALAM RANGKA PELAYANAN MASYARAKAT (Suatu Studi di Kelurahan Bahoi Kecamatan Tagulandang Kabupaten SITARO) Oleh :

FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PENETEPAN PERATURAN DESA DI DESA TUMALUNTUNG SATU KECAMATAN TARERAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah merupakan suatu tuntutan yang perlu direspon oleh

Pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance) merupakan salah. dukungan dan kesiapan para aparat pemerintah yang memiliki kemampaun

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

Transkripsi:

PROFESIONALISME APARAT DESA DALAM PELAKSANAAN TUGAS ADMINISTRASI PEMERINTAH DESA (STUDI DI DESA TARUN SELATAN KECAMATAN MELONGUANE KABUPATEN TALAUD) Oleh : Evy F. Bawawa ABSTRAKSI Upaya untuk mewujudkan good governance memerlukan unsur profesionalisme dari aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan publik. Profesionalisme disini lebih menekan kepada kemampuan, keterampilan dan keahlian aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan publik yang responsif, transparansi, efektivitas dan efesien. Dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah yang demokratis sebagai konsekuensi diberlakukanya undang-undang tersebut, khususnya bagi aparatur pemerintah dituntut untuk lebih profesional didalam menjalankan tugas-tugasnya. Untuk mencapai tujuan publik yang demokratis itu, tentu kinerja birokrasi harus profesional, dan untuk mencapai profesionalitas birokrasi harus berpegang pada nilai efektivitas dan efesien Untuk meningkatkan profesionalisme, maka dipandang perlu untuk meningkatkan kapasitas SDM pelayanan, mengingat bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur pelayanan memiliki peran strategis sebagai pendorong (key leverage) dari reformasi birokrasi.adapun arah kebijakan pembangunan di bidang aparatur negara adalah meningkatkan profesionalisme, netralitas dan kesejahteraan SDM aparatur. Peningkatan kualitas SDM aparatur diarahkan untuk mewujudkan SDM aparatur yang profesional, netral, dan sejahtera Hal tersebut mengindikasikan sangat pentingnya profesionalitas aparatur dalam rangka meningkatkan dalam pelaksanaan tugas administrasi pemerintah desa. Aspek-aspek atau bidang yang hendak dibangun ditingkat pemerintahan desa/pemeritahan terendah adalah profesionalisme aparat pemerintah desa dalam pelaksanaan tugas-tugas administrasi pemerintahan, disamping memperkuat partisipasi masyarakat dan kelembagaannya serta aspek-aspek lainnya. Keberadaan aparat desa yang juga diserahi tugas dibidang administrasi, menduduki posisi yang sangat penting karena sebagai organ pemerintahan yang paling bawah. Dengan demikian aparat desa dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari, terutama yang berhubungan dengan penyajian data dan informasi yang dibutuhkan, semakin dituntut adanya kerja keras dan kemampuan yang optimal guna memperlancar pelaksanaan tugas pemerintahan. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, menurut penulis tertarik untuk mengkaji lebih mendalam. Oleh karena itulah penulis mengajukan judul Skripsi penelitian Profesionalisme Aparat Desa dalam Pelaksanaan Tugas Administrasi Pemerintah di Desa Tarun Selatan Kecamatan Melonguane Kabupaten Talaud.

Tugas dan fungsi pemerintah dalam demikian luas dan kompleks (administrasi dalam arti luas) yaitu meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat. Hal ini berarti tugas perangkat desa juga demikian adanya, karena perangkat desa adalah merupakan salah satu unsur pemerintahan dalam, oleh karena itu untuk kepentingan kajian ini dibatasi pada pelaksanaan tugas perangkat desa dalam arti sempit (ketatausahaan) yang meliputi: surat -menyurat dan penyimpanannya (kearsipan). PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya untuk mewujudkan good governance memerlukan unsur profesionalisme dari aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan publik. Profesionalisme disini lebih menekan kepada kemampuan, keterampilan dan keahlian aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan publik yang responsif, transparansi, efektivitas dan efesien. Dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah yang demokratis sebagai konsekuensi diberlakukanya undang-undang tersebut, khususnya bagi aparatur pemerintah dituntut untuk lebih profesional didalam menjalankan tugas-tugasnya. Untuk mencapai tujuan publik yang demokratis itu, tentu kinerja birokrasi harus profesional, dan untuk mencapai profesionalitas birokrasi harus berpegang pada nilai efektivitas dan efesien Untuk meningkatkan profesionalisme, maka dipandang perlu untuk meningkatkan kapasitas SDM pelayanan, mengingat bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur pelayanan memiliki peran strategis sebagai pendorong (key leverage) dari reformasi birokrasi.adapun arah kebijakan pembangunan di bidang aparatur negara adalah meningkatkan profesionalisme, netralitas dan kesejahteraan SDM aparatur. Peningkatan kualitas SDM aparatur diarahkan untuk mewujudkan SDM aparatur yang profesional, netral, dan sejahtera Hal tersebut mengindikasikan sangat pentingnya profesionalitas aparatur dalam rangka meningkatkan dalam pelaksanaan tugas administrasi pemerintah desa.

Aspek-aspek atau bidang yang hendak dibangun ditingkat pemerintahan desa/pemeritahan terendah adalah profesionalisme aparat pemerintah desa dalam pelaksanaan tugas-tugas administrasi pemerintahan, disamping memperkuat partisipasi masyarakat dan kelembagaannya serta aspek-aspek lainnya. Keberadaan aparat desa yang juga diserahi tugas dibidang administrasi, menduduki posisi yang sangat penting karena sebagai organ pemerintahan yang paling bawah. Dengan demikian aparat desa dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari, terutama yang berhubungan dengan penyajian data dan informasi yang dibutuhkan, semakin dituntut adanya kerja keras dan kemampuan yang optimal guna memperlancar pelaksanaan tugas pemerintahan. Berangkat dari pemikiran tersebut, dikaitkan dengan kondisi rill sementara Aparat Desa Tarun Selatan, Kecamatan Melonguane, Kabupaten Talaud sebagai tempat penelitian yang direncanakan ini, menurut pengamatan awal penulis, menunjukkan bahwa kemampuan aparat Desa Tarun Selatan dalam pelaksanaan tugas terutama dalam menyiapkan bahan dan informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan perencanaan pembangunan, hasilnya masih minim atau belum terlaksana secara optimal. Hal ini terbukti dari pelaksanaan tugas-tugas administrasi yang tidak terlaksana dengan baik dan konsisten sesuai ketentuan, baik administrasi umum, administrasi penduduk, maupun administrasi keuangan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dikemukakan perumusan penelitian,yaitu : Bagaimana Profesionalisme aparat desa serta kendala apa saja yang dialami aparat desa dalam pelaksanaan tugas administrasi pemerintah desa tarun selatan kecamatan melonguane? C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui profesionalisme aparat desa dalam pelaksanaan tugasadministrasi pemerintah di Desa Tarun Selatan TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Profesionalisme Profesionalisme adalah Keandalan dan keahlian dalam pelaksanaan tugas sehingga terlaksana dengan mutu tinggi, waktu yang tepat, cermat, dan dengan prosedur yang mudah dipahami dan diikuti oleh pelanggan. Siagian (2009:163). Profesionalisme diukur dari segi kecepatannya dalam menjalankan fungsi dan mengacu kepada prosedur yang telah disederhanakan. Artinya konsep profesionalisme dalam diri aparat diukur dari segi : 1). Kreatifitas (creativity) 2). Inovasi (innovasi) 3). Responsifitas (responsivity) B. Konsep Aparat Desa Aparat desa atau pemerintah desa merupakan perangkat/alat kelengkapan negara terutama meliputi bidang kelembagaan, ketatalaksanaan, kepegawaian yang

mempunyai tanggungjawab melaksanakan roda pemerintahan sehari-hari. Aparatur juga sebagai pelaksana roda birokrasi. C. Konsep Administrasi Pemerintah Desa Menurut Siagian (1991:2) "Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan dari keputusan-keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian dengan jenis deskriptif kualitatif, menurut Ndraha (1995 : 104), penelitian deskriptif : merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan tentang seluas-luasnya obyek research pada satu masa atau saat tertentu. B. Fokus dan Lokasi Penelitian Adapun tujuan dari penetapan fokus penelitian sebagaimana yang dikatakan oleh Moleong (1993 : 63) adalah : untuk membatasi studi dan memenuhi kriteria inklusi ekslusi (memasukkan mengeluarkan) suatu informasi yang baru diperoleh dari lapangan. C. Sumber Data dan Informan Penelitian

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data itu dapat diperoleh. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan sumber data berupa person, place, dan paper. Hal ini sejalan dengan pandangan Arikunto (2002 : 107) : 1. Person yaitu sumber data tang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket. Penulis menjadikan sumber data yang berupa person yaitu pemerintah desa dan masyarakat yang ada di Desa Tarun Selatan. bergerak. 2. Place yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan 3. Paper yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar, atau alternative symbol lain. Pengambilan sumber data yang berupa paper adalah catatan-catatan, arsip-arsip maupun dokumen-dokumen yang terdapat di Desa Tarun selatan KecamatanKecamatan Melonguane. D. Teknik Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data dilapangan penulis menggunakan instrument berupa : 1. Observasi 2. Wawancara 3. Dokumentasi E. Teknik Analisis Data Menurut Moleong (1998 : 62-63) Analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber.

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis Luas Wilayah Desa Tarun Selatan Kecamatan Melonguane Kabupaten Talaud berdasarkan data yang ada di kantor Desa Tarun Selatan yaitu 35 Ha. Adapun batas-batas wilayah Desa Tarun Selatan sebagai daerah penelitian yaitu sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tarun Induk Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Ambela Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pampalu Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sawang B. Keadaan Penduduk Dan Tingkat Pekerjaan Keadaan demografi merupakan gambaran ciri-ciri penduduk suatu daerah dihat dari berbagai aspek. Sesuai dengan data statistik yang ada di kantor Desa Tarun Selatansampai tahun 2013 terdiri dari 3Dusun dengan jumlah penduduk 575 orang yang terdiri dari laki-laki 253 orang dan perempuan 322 orang dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 150 KK. HASIL PENELITIAN A. Pelaksanaan Tugas Administrasi Pemerintah di Desa Tarun Selatan Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa tugas dan fungsi pemerintah dalam demikian luas dan kompleks (administrasi dalam arti luas) yaitu meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat. Hal ini berarti tugas perangkat desa juga demikian adanya, karena

perangkat desa adalah merupakan salah satu unsur pemerintahan dalam, oleh karena itu untuk kepentingan kajian ini dibatasi pada pelaksanaan tugas perangkat desa dalam arti sempit (ketatausahaan) yang meliputi: surat-menyurat dan penyimpanannya (kearsipan). Adapun pelaksanaan tugas dimaksud dapat diuraikan sebagai berikut : Pencatatan atau Registrasi Penyimpanan Dokumen A. Pelaksanaan Tugas Administrasi Pemerintah di Desa Tarun Selatan Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa tugas dan fungsi pemerintah dalam demikian luas dan kompleks (administrasi dalam arti luas) yaitu meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat. Hal ini berarti tugas perangkat desa juga demikian adanya, karena perangkat desa adalah merupakan salah satu unsur pemerintahan dalam, oleh karena itu untuk kepentingan kajian ini dibatasi pada pelaksanaan tugas perangkat desa dalam arti sempit (ketatausahaan) yang meliputi: surat-menyurat dan penyimpanannya (kearsipan). B. Profesionalisme Aparat Desa Dalam Pelaksanaan Tugas Administrasi Pemerintah di Desa Tarun Selatan Usaha untuk meningkatkan profesionalisme aparat desa melalui pembinaan disiplin, diperlukan suatu pedoman atau kerangka yang memuat dengan jelas sistem metode dan prosedur pembinaan serta tujuan dan sasaran setiap bentuk aparat desa yang bermental baik berdaya guna, berhasil guna dan sadar akan tanggung jawab dalam melaksanakan dan menjalankan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan.

Usaha untuk meningkatkan profesionalisme aparat desa melalui pembinaan disiplin, diperlukan suatu pedoman atau kerangka yang memuat dengan jelas sistem metode dan prosedur pembinaan serta tujuan dan sasaran setiap bentuk aparat desa yang bermental baik berdaya guna, berhasil guna dan sadar akan tanggung jawab dalam melaksanakan dan menjalankan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan. a). Disiplin Aparat Faktor disiplin yang dimaksud dalam uraian ini adalah disiplin ditinjau dari aspek ketepatan dan kebutuhan setiap aparat terhadap tugas pelaksanaan administrasi pemerintah Desa Tarun Selatan. Dari uraian sebelumnya menunjukkan bahwa umumnya aparat pemerintan Desa Tarun Selatan sudah mulai efektif dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya atau dengan kata lain, bahwa salah satu faktor yang berpengaruh dan dapat menghambat kemampuan terhadap pelaksanaan tugas-tugas administrasi adalah ketidakdisiplinnya aparat desa pelaksanaan tugas namun aparat desa dapat berupaya melaksanakan tugas sebaik mungin b). Pemberian Motivasi Kerja Bentuk motivasi kerja yang di berikan oleh kepala desa (Opo Lao) adalah memberikan dorongan dan menyerahkan sepenuhnya tugas-tugas kepada bawahannya untuk dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian sebelumnya terutama uraian hasil penelitian dan pembahasan, dikaitkan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Profesionalisme Aparat Desa dalam peningkatan kemampuan aparat Desa Tarun Selatan dalam pelaksanaan tugas administrasi pemerintahan, khususrnya administrasi pemerintahan desa yang meliputi antara lain yaitu pembinaan disiplin Pegawai, pendidikan dan pelatihan, motivasi kerja, dan pengembangan karir 2. Upaya peningkatan kemampuan aparat Desa Tarun Selatan dikarenakan kondisi pelaksanaan tugas pemerintahan desa disebabkan oleh beberapa faktor yang melingkupi Aparat desa. Faktor-faktor yang dimaksud adalah minimnya keterampilan/kemampuan setiap Aparat desa sehubungan dengan tugas-tugas tersebut yaitu minimnya pemberian bimbingan terhadap aparat, pengawasan dan, pengendalian yang tidak efektif, serta kondisi kerja yang kurang mendukung. B. Saran Untuk lebih meningkatkan kemampuan penyelenggaraan administrasi pemerintahan di Desa Tarun Selatan, khususnya tugas-tugas administrasi desa, ada beberapa saran pokok yang dapat dijadikan pertimbangan adalah sebagai berikut : 1. Pemerintah kabupatenhendaknya melakukan kegiatan/pelatihan keterampilan bagi Aparat pemerintah desa, dengan maksud agar supaya dari hasil pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan/keterampilan mereka dalam berbagai aspek yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. 2. Hendaknya pemerintah lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas dukungan terhadap penyelenggaraan pemerintah ditingkat desa, baik dukungan berupa bimbingan teknis administrasi maupun pengawasan dan pengendalian.

3. Hendaknya di antara para Aparat desa dapat menciptakan suasana yang penting serta memperbaiki kondisi kerja yang dapat mendukung pelaksanaan tugas-tugas sehari-hari, oleh karena itu setiap aparat perlu meningkatkan dedikasi dan komitmennya sebagai abdi masyarakat, abdi negara dan abdi bangsa. 4. Perlu adanya perhatian dari pemerintah daerah dalam menangani permasalahan di desa seperti masih terbatasnya fasilitas yang ada di kantor desa Tarun Selatan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto.2002. Metode Penelitian Sosial.Jakarta : Rajawali Pers. Beratha, I Nyoman. 1992. Desa, Masyarakat Desa dan Pembangunan. Indonesia. Jakarta Ghalia Effendy. 1993. Human Relations dan Public Relations. Bandung : Mandar Maju Kartono, Kartini. 1993. Pemerintahan dan Kepemimpinan. Jakarta : Rajawali Press. Moenir, A. S, 1992. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta :PT. Bumi Aksara, Faisal, Sanafiah. 2010. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Julintara, Dadang. 2005. Pembaruan Desa. Jogjakarta : LAPPERA Pustaka Utama. Koentjaraningrat. 1971. Masyarakat Desa di Indonesia. Jakarta : UI Press. Mahmudi, Ahmad. 2002. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, Dalam Dinamka: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Jakarta : PT. Rineke Cipta. Moenir. 2006. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia.Jakarta : Bumi Aksara. Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Rosda. Nasir. 2011. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Ndraha, Taliziduha. 1991. Dimensi-Dimensi Pemerintah Desa. Jakarta : Bumi Aksara. Siagian P. Sondang, 2000. Administrasi Pembangunan. Jakarta: Bumi Akarsa.

Rasyid, M. 1992. Pembangunan Kualitas dan Usaha-Usaha Peningkatan Aparatur Pemerintah. Universitas Tadulako Palu. Sawe, Jamaluddin. 1996. Konsep Dasar Pembangunan Pedesaan. Bandung : APDN Press. Saparin, Sumber. 1996. Tata Pemerintahan dan Administrasi Pemerintahan Desa.Jakarta :Ghalia Indonesia. Serdamayanti.2007. Manajemen SDM dan Reformasi Birokrasi.Bandung PT. Refita Aditama. Siagian, SP. 1991. Administrasi Pembangunan. Jakarta : Rajawali Press Suit, dan Almasdi.1996. Aspek Sikap Mental dalam Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia. Tjokrowinoto, 1996.Pembangunan, Dilema dan Tantangan.Yogyakarta : PT. Pustaka Widjaya, AW. 1992. Pemerintahan Desa dan Administrasi Desa.Jakarta :Rajawali Press. Widodo. 2005. Pembaharuan Otonomi Daerah. Yogyakarta.APMD Press. Sumber-Sumber Lain : Undang-Undang No.6 Tahun 2014 tentang Desa Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Peraturan Pemerintah No.72 tahun 2005 tentang desa Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2008 tentang Kecamatan