Pengembangan Profesi Berkelanjutan Ahli Pracetak TEKNOLOGI APLIKASI BETON PRACETAK DAN PRATEGANG BIDANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Oleh: GAMBIRO Jakarta, 15 Agustus 2016
KOMPONEN GEDUNG PRACETAK Lantai Tangga Balok Kolom Dinding fascade
KRITERIA DESAIN GEDUNG PRACETAK Modular (dimensi) Berat komponen dibatasi oleh kapasitas alat angkat. Tata letak komponen. Minimalkan jumlah balok anak. Bata/dinding ringan sebagai dinding partisi. Kuat Stabil Tahan gempa Sistem sambungan Mudah dalam pelaksanaan
TAMANSARI HIVE OFFICE
Desain Lantai Sistem lantai konvensional: Cor setempat (t = 120 mm). Plat 2 arah (two way slab). Memerlukan balok anak untuk memperkaku lantai. Memerlukan bekisting dan perancah yang terpasang kontinu minimal 3 lantai. Memerlukan waktu yang lama untuk perawatan beton. Tidak dapat menggunakan bentang yang panjang.
Desain Lantai Sistem lantai HCS: Dicetak di pabrik dengan kualitas yang lebih terkontrol dan terjaga. Plat 1 arah (one way slab). Tidak memerlukan balok anak untuk memperkaku lantai. Tidak memerlukan bekisting dan perancah. Tidak memerlukan waktu yang lama untuk perawatan beton. Dapat menggunakan bentang yang panjang sehingga mengurangi balok anak. Mendukung Green-Concrete. Bisa berfungsi sebagai Rigid-Diaphragm melalui interaksi antara sambungan basah dengan HCS dan balok.
Column Erection 12
1/25/2017 PT. Wijaya Karya Beton Tbk 13
Beam Erection 14
CANTILEVER 15
DESAIN STRUKTUR BERDASARKAN TAHAPAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI (Construction Stage) 1. Shoring 2. Unshoring
RUSUN TNI
TAMPAK DEPAN
TAMPAK BELAKANG
TAMPAK SAMPING
KONSEP DESAIN PRECAST RUSUN TNI-POLRI KONVERSI SISTEM BALOK DAN PLAT COR SETEMPAT MENJADI SISTEM HOLLOW CORE SLAB (HCS) UNTUK MEMPERCEPAT PELAKSANAAN KONVERSI SHEAR WALL MENJADI STRUKTUR RANGKA KHUSUS PEMIKUL MOMEN DENGAN SISTEM SELF CENTERING UNTUK MENGURANGI KETERGANTUNGAN KONSTRUKSI PRACETAK TERHADAP KONSTRUKSI COR SETEMPAT PENDETAILAN SAMBUNGAN ANTAR KOMPONEN BERKINERJA BAIK TERHADAP BEBAN GEMPA PRECAST YANG METODE ERECTION YANG MUDAH DAN CEPAT DALAM PELAKSANAAN
SITE PLAN DENAH LANTAI DASAR
DENAH LANTAI 2-5 DENAH LANTAI 6
DENAH SHEAR WALL-TYPE 45, 6 LANTAI SISTEM BALOK DAN PLAT COR SETEMPAT (DESAIN ORIGINAL) Komponen SW yang dikonversi
Komponen Balok yang dikonversi, Seluruh Plat Lantai Reinforced dikonversikan
DENAH KOLOM & BALOK T-45, 6 lantai
DENAH HCS T-45, 6 lantai LANTAI 2
DENAH HCS T-45, 6 lantai LANTAI 3
DENAH HCS T-45, 6 lantai LANTAI 4
DENAH HCS T-45, 6 lantai LANTAI 5
DENAH HCS T-45, 6 lantai LANTAI 6
DENAH BALOK-TYPE 45, 6 LANTAI SELF CENTERING SYSTEM RENCANA SISTEM PERTEMUAN BALOK-KOLOM POST TENSIONING
APA YANG BISA KITA SIMPULKAN? 1. Sistem pracetak gedung tidak membatasi estetika. 2. Sistem pracetak bisa diaplikasikan untuk jumlah gedung yang banyak dalam waktu yang bersamaan. (Pengalaman bisa mencapai 7000 elemen)
Pemodelan Pracetak Denah/tata letak lantai, balok dan kolom Pembebanan Shored Shored/unshored Unshored Beban saat konstruksi Beban layan Analisa Struktur Beban layan Mulai Desain penulangan dan sambungan DIAGRAM ALIR DESAIN STRUKTUR BANGUNAN PRACETAK Selesai
DIAGRAM ALIR PERENCANAAN GEMPA Metode Uji dan Kriteria Penerimaan ACI 374.1, SNI 7834-2012 Mulai Beban Gempa SNI 1726-2012 Desain Alternatif SNI 7833 2012 R.7.1.1. Tidak Desain Sambungan SNI 7833-2012 Rigid Diaphragm SNI 1726 2012 Ps 7.10, 7.11, 7.12 SNI 2847 2013 Ps 16.5, 21.11 PCI MANUAL FOR THE DESIGN OF HOLLOW CORE SLABS Ch. 4 Sambungan pada SRPMK memenuhi pasal 7.8.2 dan 7.8.3 SNI 7833 2012. Ya Selesai
KATEGORI DESAIN SEISMIK A B C D E F SRPMK SRPMM SRPMB TIPE STRUKTUR SRPMK : Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus SRPMM : Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah SRPMB : Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa
STRATEGI DESAIN GEDUNG PRACETAK DENGAN HOLLOW CORE SLAB (HCS) a. Lantai HCS yang merupakan one way slab harus difungsikan sebagai two way slab, agar bisa berperan sebagai diafragma. b. Struktur rangka rangka dibuat sedemikian rupa, sehingga mempunyai karakter mendekati rangka beton monolit. c. Memanfaatkan kondisi pin connection pada fase konstruksi dan fix connection pada masa layan.
DESAIN DIAFRAGMA
Diaphragm Design (Farzad Naeim)
Diaphragm Design (b) Rigid Diaphragm Design Strategy (c) Flexible Diaphragm (HCS) (d) Semi Rigid Diaphragm
Diaphragm Forces Design
ELEMEN DIAFRAGMA
ELEMEN DIAFRAGMA Elemen Batas (Boundary Element) Elemen tepi di sekeliling diafragma atau sekeliling bukaan pada diafragma yang mengikat diafragma bersama-sama. Elemen batas dapat berfungsi sebagai chord atau drag strut. Chord Elemen sayap dari diafragma yang mengalami tarik atau tekan untuk mengdapatkan keutuhan pada saat diafragma mengalami lentur. Drag Strut Elemen untuk menyeret ( drag ) beban lateral ke elemen penahan beban lateral dan mendistribusikan geser yang melebihi panjang yang lebih besar dari badan diafragma. (disebut juga diaphragm strut).
Collector Elemen yang memindahkan gaya geser dari diafragma ke elemen penahan beban lateral. Longitudinal Joint Sambungan sejajar bentang dari slab. Transverse Joint Sambungan tegak lurus bentang dari slab.
Aturan TABG yang baru : 1. Rigid diafragma 2. Semi rigid diafragma a. Struktur tidak beraturan (denah, loncatan bidang muka dll.) b. Torsi yang melebihi persyaratan. c. H/B > 3. d. Pracetak
KLASIFIKASI LANTAI DIAFRAGMA ASUMSI PEMODELAN Rigid URAIAN APLIKASI Kekakuan tidak Pemodelan paling umum untuk diafragma beton. terhingga Distribusi gaya-gaya lateral berdasarkan kekakuan elemen vertikal Semi-rigid Kekakuan diafragma Model paling realistis, tetapi membutuhkan waktu yang diperhitungkan dalam lama dan sulit diaplikasikan. model analisis Sekarang sudah bisa dilakukan perangkat lunak struktur. Flexible Dianggap fleksibel tak terhingga. Bentang diafragma dipertimbangkan sebagai bentang geser yang tertumpu sederhana. Distribusi gaya-gaya lateral ke elemen vertical berdasarkan kontribusi pembebanan.
STRATEGI PERENCANAAN DIAFRAGMA SEMI RIGID 1. Dimodelkan sbg shell dng reduksi kekakuan 0.25. 2. HCS dimodelkan per lembar, kmdn didiskretisasi. 3. Kolektor penghubung shear wall dng frame diasumsikan sbg kolom. 4. Analisa awal balok dimodelkan sbg kolom. Kmdn dicek : a. Bila Pu > 0.1 f'c.ag, kolom kolektor b. Bila Pu < 0.1 f'c.ag, bisa dianggap sbg balok.
SHEAR
(chord)
KETINGGIAN BANGUNAN PRACETAK TIDAK DIBATASI DENGAN MEMENUHI PERSYARATAN : 1. Memenuhi ketentuan SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung [(Tabel 9 Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK)] 2. Memenuhi ketentuan SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung 3. Memenuhi SNI 7834-2012 Metode Uji dan Kriteria Penerimaan Sistem Struktur Rangka Pemikul Momen Beton Bertulang Pracetak untuk Bangunan Gedung
SNI 7834-2012 Metode Uji dan Kriteria Penerimaan Sistem Struktur Rangka Pemikul Momen Beton Bertulang Pracetak untuk Bangunan Gedung Pasal 9
PARAMOUNT APARTEMENT San Francisco, California, USA
Mulai 15 November 2000 selesai Maret 2001 HARRY H. EDWARDS AWARD WINNER (2002)
THANK YOU 1/25/2017 PT. Wijaya Karya Beton Tbk 69