PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AIR DENGAN METODE PROBLEM SOLVING JURNAL. Oleh. NUR AULIA Supriyadi Ahmad Sudirman

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL NHT DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn JURNAL. Oleh ASEP KURNIAWAN Rapani Asmaul Khair

STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO

PENERAPAN MODEL SAVI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA JURNAL. Oleh ISNAINI FITRAH SARI SULISTIASIH A. SUDIRMAN

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MELDA SARI SUPRIYADI A.

PENERAPAN MODEL NHT DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn JURNAL. Oleh ASEP KURNIAWAN Rapani Asmaul Khair

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN MEDIA GRAFIS JURNAL. Oleh AZKA FALAIH RIZQIYANA SARENGAT DARSONO

PENDEKATAN RESOURCE BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU JURNAL. Oleh

MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DEASY VIVTA RINI DARSONO SITI RACHMAH S

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SCRAMBLE JURNAL. Oleh. IKKE MAY JAYANTI Sowiyah Mugiadi

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN SIKAP PERCAYA DIRI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh LENI SETIYAWATI RAPANI ASMAUL KHAIR

PENERAPAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi) Oleh NUR RAFIANA A. SUDIRMAN SISWANTORO

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ROTATING TRIO EXCHANGE JURNAL. Oleh ALDONA MEYLINA MANALU MUNCARNO DARSONO

JURNAL. Oleh RENI UTAMI AHMAD SUDIRMAN YULINA HAMDAN

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DITA ERWIDIYA RAPANI HERMAN TARIGAN

PENERAPAN STRATEGI CONCEPT MAPPING UNTUK PEMBELAJARAN TEMATIK JURNAL. Oleh PUTU AYU DAHLIAWATI Dr. Hi. Darsono, M.Pd. Dra. Hj. Yulina Hamdan, M.Pd.

METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DITA TRICANDRIA NINGSIH MUGIADI HERMAN TARIGAN

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TERPADU JURNAL. Oleh RETNO ANDEL NINGRUM SUPRIYADI SISWANTORO

PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh HERMAWAN RAPANI ASMAUL KHAIR

PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SD JURNAL

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MELALUI CONCEPT MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh ADI PRASETYO ASMAUL KHAIR SISWANTORO

PENERAPAN TEKNIK EXAMPLE NON-EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI DAN HASIL BEAJAR JURNAL. Oleh

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING BERBANTUAN LKS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA JURNAL. Oleh

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN MEDIA AUDIO VISUAL JURNAL. Oleh. RISTIANA Darsono Rapani

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE JURNAL. Oleh. Rani Rahmawati Ahmad Sudirman Siti Rachmah Sofiani

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK PEMBELAJARAN TEMATIK JURNAL. Oleh

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF JURNAL. Oleh. SULIHAWATI Siswantoro Sowiyah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA JURNAL. Oleh

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU JURNAL. Oleh FENTI MIFTAHUL JANNAH ASMAUL KHAIR RAPANI

PENERAPAN TIPE PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh. FITRI YANI Mugiadi Sulistiasih

ABSTRAK PENERAPAN TIPE COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR. Oleh UL YUNI *) YULINA H **) SITI RACHMAH SOFIANI ***)

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA. (Jurnal Skripsi) Oleh LITA YULIANTI

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF JURNAL. Oleh NYOMAN TRI YULIANTI MUNCARNO NELLY ASTUTI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh SANDI EKA PUTRA SUPRIYADI RAPANI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA. (Jurnal Skripsi)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN METODE INKUIRI JURNAL. Oleh. NURLITASARI NINGSIH Supriyadi Siti Rachmah Sofiani

(JURNAL) Oleh SRI MULYANI MAMAN SURAHMAN RIYANTO M TARUNA

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dewasa ini, menuntut individu untuk memiliki berbagai

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA JURNAL

PENINGKATAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL CIRC JURNAL. Oleh SUCIYATI SISWANTORO SOWIYAH

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BRAINSTORMING JURNAL OLEH SEPTI WULANDARI SUGIYANTO SYAIFUDDIN LATIF

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi) Oleh Rohani Asmaul Khair Siti Rachmah Sofiani

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI GROUP RESUME JURNAL. Oleh DESI AYUNA SISWANTORO SUYANTO

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA JURNAL. Oleh DESSY AYU PURWANDARI MUNCARNO MUGIADI

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR

Keywords: Auditory Intellectually Repetition, manipulative media, Mathematics

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD JURNAL. Oleh Wawan Setiawan Dra. Asmaul Khair, M.Pd. Drs. Siswantoro, M.Pd.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (JURNAL) Oleh INDAH SURIYANA SYAIFUDDIN LATIF SUGIMAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ICM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh. USWATUN HURIYAH Asmaul Khair Hj. Yulina H.

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GRAFIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV JURNAL OLEH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL KELAS IVA SDN 1 METRO BARAT JURNAL. Oleh. SINTA MAHARDIYANTI Supriyadi A.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI JURNAL. Oleh YULI DWI PURNAMA ASMAUL KHAIR YULINA

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS JURNAL. Oleh. ERLIS FIDIANA Nelly Astuti Mugiadi

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PAKEM PADA PEMBELAJARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

PENERAPAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS JURNAL. Oleh YUSPA MAY LINDA ASMAUL KHAIR A.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD JURNAL. Oleh DIAN GUSTAM PRATAMA A.SUDIRMAN ASMAUL KHAIR

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS TERHADAP HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DEWI RENITA SARI ALBEN AMBARITA YULINAHAMDAN

PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh ANDI PRASETYA ALBEN AMBARITA SISWANTORO

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

PROBLEM BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sesuai dengan yang termuat dalam Undang-Undang Republik

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG

PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY LEARNINGUNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually

PENERAPAN PROBLEM POSING PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh

Kata kunci: Model, Pembelajaran Tematik, Pengalaman

MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE WORD SQUARE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD JURNAL. Oleh. DEVIA JONELISA Alben Ambarita Nelly Astuti

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Irmasuryani Abstract

Transkripsi:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AIR DENGAN METODE PROBLEM SOLVING JURNAL Oleh NUR AULIA Supriyadi Ahmad Sudirman FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015

HALAMAN PENGESAHAN JURNAL SKRIPSI Judul Penelitian Nama Mahasiswa : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELAUI MODEL PEMBELAJARAN AIR DENGAN METODE PROBLEM SOLVING : Nur Aulia Nomor Pokok Mahasiswa : 1113053080 Program Studi Jurusan Fakultas : Pendidikan Guru Sekolah Dasar : Ilmu Pendidikan : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Metro, April 2015 Peneliti Nur Aulia NPM 1113053080 Mengesahkan, Pembimbing I Pembimbing II Drs. Supriyadi, M.Pd. Drs. A. Sudirman, M.H. NIP 19591012 198503 1 002 NIP 19540505 198303 1 003

ABSTRAK PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AIR DENGAN METODE PROBLEM SOLVING Oleh NUR AULIA *) Supriyadi **) Ahmad Sudirman ***) Pembelajaran IPA di kelas V A SD Negeri 03 Sulusuban belum berlangsung sesuai yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA melalui model pembelajaran AIR dengan metode problem solving. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data melalui teknik nontes dan tes dengan menggunakan lembar observasi dan soal tes. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran AIR dengan metode problem solving dapat meningkatkan hasil belajar IPA. Kata kunci: hasil belajar, metode problem solving, model pembelajaran AIR. Keterangan : *) Penulis (PGSD UPP Metro FKIP UNILA Jln. Budi Utomo No. 4 Metro Selatan, Kota Metro) **) Pembimbing I (PGSD UPP Metro FKIP UNILA Jln. Budi Utomo No. 4 Metro Selatan, Kota Metro) ***) Pembimbing II (PGSD UPP Metro FKIP UNILA Jln. Budi Utomo No. 4 Metro Selatan, Kota Metro)

ABSTRACT INCREASE OF STUDY RESULT OF SCIENCE THROUGH AIR LEARNING MODEL WITH PROBLEM SOLVING METHOD By NUR AULIA Supriyadi Ahmad Sudirman Science learning in class V A at Elementary School 03 Sulusuban has not running as what is expected. This research was aimed to increase the study result of student through AIR learning model with problem solving method. This research was Classroom Action Research (CAR) which was done in two cycles. Data collecting technique through non-test and test techniques by using observation sheet and questions test. Data analysis technique using qualitative analysis and quantitative analysis. The results of research showed that the implementation of AIR learning model with problem solving method can increase the study result of science. Keywords: AIR learning model, problem solving method, study result.

PENDAHULUAN Pendidikan menjadi modal utama bagi individu agar dapat mengembangkan dirinya menjadi insan yang bersikap, berketerampilan, dan berpengetahuan sesuai dengan apa yang diperlukan untuk dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Sebagaimana diungkapkan dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 ayat 1). Dengan terlaksananya suatu pendidikan yang bermutu dan berkualitas, diharapkan lahirlah individu yang benar-benar mampu untuk dapat hidup dengan baik dan layak, yang nantinya akan berdampak pada kemajuan suatu bangsa dan negara. Kemajuan suatu bangsa dan negara sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di negara tersebut. Untuk dapat beradaptasi dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, diperlukan adanya peningkatan kemampuan dalam berbagai bidang pendidikan. Salah satu bidang yang perlu ditingkatkan yaitu bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Mata pelajaran IPA di sekolah dasar pada era Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengharapkan adanya penekanan pembelajaran antara sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat (salingtemas). Pembelajaran salingtemas yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana. Oleh karena itu, guru harus berusaha melibatkan fisik, mental, intelektual, dan emosional siswa secara optimal di dalam mengaktualisasikan pengalaman belajar siswa. Guru tidak boleh hanya sekedar mentransfer informasi kepada siswa dalam proses pembelajaran tetapi guru harus mampu melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dengan mengaktualisasikan pengalaman belajar mereka sendiri seperti adanya observasi dan eksperimen sehingga siswa tidak hanya akan belajar tentang fakta dan konsep tetapi juga akan belajar cara berpikir dan pemecahan masalah yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil observasi pada pembelajaran IPA di kelas V A SD Negeri 03 Sulusuban diperoleh data bahwa guru masih belum optimal dalam menerapkan variasi model pembelajaran. Guru hanya sekedar mentransfer pengetahuan secara langsung kepada siswa, siswa belum dilibatkan secara aktif dalam mengonstruksi pengetahuan mereka sendiri dan belum diberikan kesempatan untuk bersentuhan langsung dengan apa yang akan dipelajari. Materi yang disampaikan masih terlalu sempit dan terfokus pada buku pelajaran yang digunakan, demikian halnya dengan

penugasan yang diberikan kepada siswa juga masih bersumber dari tugas-tugas yang ada di buku sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh guru. Hal ini menunjukkan bahwa guru masih mendominasi sebagai sumber utama (teacher centered), sehingga pembelajaran yang dilaksanakan belum menampakkan adanya proses konstruktivis yang optimal dan bermakna bagi siswa. Selain itu, ketika guru memberikan pertanyaan, hanya ada beberapa siswa yang menjawab pertanyaan dari guru. Pertanyaan yang diajukan guru umumnya berupa pertanyaan tertutup sehingga tidak merangsang siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan jawaban yang beragam. Sebagian besar siswa belum sepenuhnya berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, demikian pula dalam hal berpendapat dan bertanya, hanya sebagian kecil siswa yang menunjukkan keaktifan berpendapat dan bertanya. Siswa yang lainnya masih malu, takut dan ragu untuk mengajukan pertanyaan dan pendapat mereka. Hal ini berdampak pada proses pembelajaran yang kurang interaktif dan komunikatif antara siswa dan guru. Penelusuran lebih lanjut, melalui telaah dokumen hasil belajar IPA diperoleh data bahwa hasil belajar IPA belum maksimal. Hal ini diketahui dari data nilai mid semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015 yang menunjukkan bahwa dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 66, hanya 7 orang siswa (31,82%) yang tuntas dari 22 orang siswa yang ada di kelas V A, sedangkan 15 orang siswa (68,18%) lainnya belum tuntas dengan nilai rata-rata kelas yaitu 57,95. Berdasarkan paparan masalah tersebut perlu diadakan perbaikan pembelajaran dengan penerapan model dan atau metode pembelajaran yang tepat. Salah satu model pembelajaran yang tepat digunakan adalah model pembelajaran AIR. Menurut Huda (2013: 289) model pembelajaran AIR adalah salah satu model pembelajaran yang menekankan pada tiga aspek, yaitu auditory (mendengar), intellectually (berpikir), dan repetition (pengulangan). Pembentukan kelompok pada tahap auditory dan intellectually menekankan kepada siswa untuk bekerjasama dalam suatu kelompok kecil, berpikir kritis dalam memecahkan masalah, mampu mengemukakan pendapat dan saling membantu dalam memecahkan masalah bersama-sama, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Sedangkan tahap repetition dilakukan dengan tujuan untuk memperdalam, memperluas pemahaman dan mempertajam daya ingat siswa yang nantinya akan berdampak pada hasil belajarnya. Model pembelajaran AIR membangkitkan kemampuan siswa untuk berpikir secara kritis, memberi motivasi untuk belajar terus sampai dapat menyelesaikan permasalahan tersebut, sehingga siswa termotivasi untuk terus mencari jawaban tersebut (Sandra, 2014: 2). Penggunaan model pembelajaran AIR dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Shoimin (2014: 30) yang menyatakan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran AIR maka siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan secara komprehensif. Selain itu, dengan adanya tahap pengulangan/pendalaman (repetition) akan melatih siswa untuk mengingat kembali tentang materi yang telah dipelajari. Dengan demikian siswa akan lebih mudah ketika mengerjakan soal tes. Pengemasan pembelajaran semenarik mungkin juga diperlukan agar siswa aktif dan mendapatkan pengalaman belajar yang berkesan. Salah satu metode

yang cocok adalah metode problem solving. Menurut Djamarah dan Zain (2006 : 91) metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode lain yang dimulai dari mencari data sampai kepada menarik kesimpulan. Dengan menerapkan metode problem solving dapat merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa secara rasional, kreatif, dan menyeluruh untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat sehingga potensi intelektual dari dalam diri siswa akan meningkat. Hal ini sejalan dengan Budiningsih (2005: 58-59) yang mengungkapkan bahwa menurut teori konstruktivistik, belajar adalah suatu proses pembentukan pengetahuan. Pengetahuan baru dikonstruksi sendiri oleh peserta didik secara aktif berdasarkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya. Konstruktivistik menekankan bahwa peranan utama dalam kegiatan belajar adalah aktivitas siswa dalam mengonstruksi pengetahuannya sendiri. Salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran adalah hasil belajar yang berupa internalisasi sikap, pembentukan keterampilan, dan peningkatan pengetahuan siswa. Hal ini sejalan dengan Kunandar (2014: 62) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah kompetensi atau kemampuan tertentu baik kognitif, afektif, maupun psikomotor yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran. Hal ini diperkuat oleh pendapat Bloom (dalam Sudjana, 2012: 22) menjelaskan bahwa hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis. Trianto (2010: 136-137) berpendapat bahwa IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir, dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya. Menurut Nur dan Wikandari (dalam Trianto, 2010: 143) proses pembelajaran IPA seharusnya lebih ditekankan pada pendekatan keterampilan proses, sehingga siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori-teori dan sikap ilmiahnya yang dapat berpengaruh positif terhadap kualitas proses dan produk pendidikan. Untuk itu perlu dikembangkan suatu model pembelajaran IPA yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-idenya. Rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran disebut kinerja guru. Susanto (2013: 29) menjelaskan bahwa kinerja guru ialah prestasi, hasil, atau kemampuan yang dicapai atau diperlihatkan oleh guru dalam melaksanakan tugas pendidikan dalam pembelajaran. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, maka seorang guru harus mempunyai sejumlah kompetensi atau menguasai sejumlah pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang terkait dengan bidang tugasnya. Sebagaimana dijelaskan pada Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, standar kompetensi guru dikembangkan secara utuh ke dalam empat kompetensi, yaitu: (1) kompetensi pedagogik, (2) kompetensi kepribadian, (3) kompetensi sosial, dan (4) kompetensi profesional. Berdasarkan uraian di atas, akan dilaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan tujuan meningkatkan hasil belajar IPA

melalui penerapan model pembelajaran AIR dengan metode problem solving pada siswa kelas V A SD Negeri 03 Sulusuban. METODE Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Wardhani (2008: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Prosedur penelitian yang digunakan berbentuk siklus, penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdapat empat tahapan yang dilalui yaitu: perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara kolaboratif partisipatif antara peneliti dengan guru yang dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V A SD Negeri 03 Sulusuban dengan jumlah 22 orang siswa, yang terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan. Pengumpulan data dilaksanakan selama pelaksanaan tindakan. Data diperoleh melalui teknik non tes dan tes dengan menggunakan lembar observasi untuk mengetahui kinerja guru, hasil belajar sikap, dan hasil belajar keterampilan, serta soal tes untuk mengetahui hasil belajar pengetahuan siswa. Kemudian data dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus dan persentase ketuntasan pada akhir penelitian mencapai 75% dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN SD Negeri 03 Sulusuban terletak di desa Sulusuban Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung. Jumlah siswa di SD Negeri 03 Sulusuban pada tahun pelajaran 2014/2015 yaitu 271 orang siswa yang terdiri dari 131 orang siswa laki-laki dan 140 orang siswa perempuan. Sekolah ini memiliki 14 orang pegawai yang terdiri dari kepala sekolah, 9 orang guru kelas, 1 orang guru olahraga, 1 orang guru agama, 1 orang operator sekolah, dan 1 orang penjaga sekolah. 7 orang diantaranya berstatus PNS dan 7 orang lainnya berstatus sebagai pegawai honor dengan kualifikasi pendidikan mulai dari Strata Satu (S1) sebanyak 8 orang, Diploma Dua (D2) sebanyak 3 orang, SPG/SGO sebanyak 1 orang, dan SMA sebanyak 2 orang. Sebelum pelaksanaan pembelajaran siklus I dan Siklus II dengan menerapkan model pembelajaran AIR dengan metode problem solving pada mata pelajaran IPA di kelas V A SD Negeri 03 Sulusuban, peneliti bersama guru kelas secara kolaboratif melakukan persiapan yaitu: menganalisis SK-KD, membuat perangkat pembelajaran (pemetaan SK-KD, silabus, dan Rencana Perbaikan Pembelajaran), menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS), menyiapkan lembar observasi (kinerja guru, hasil belajar sikap, dan hasil belajar keterampilan), dan membuat soal tes hasil belajar pengetahuan.

Siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Januari 2015 pukul 07.30-08.40 WIB. Siklus I pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Kamis, 29 Januari 2015 pukul 09.30-10.40 WIB. Materi yang diajarkan pada siklus I adalah mengenai sifat-sifat cahaya. Siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa, 3 Februari 2015 pukul 07.30-08.40 WIB. Siklus II pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Kamis, 5 Februari 2015 pukul 09.30-10.40 WIB. Materi yang diajarkan pada siklus II adalah merancang karya atau model dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Hasil temuan dan pembahasan terhadap kinerja guru dan hasil belajar siswa selama pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut. Berikut ini adalah rekapitulasi nilai kinerja guru dalam menerapkan model pembelajaran AIR dengan metode problem solving pada pembelajaran IPA. Tabel 1. Rekapitulasi nilai kinerja guru No Aspek yang diamati Siklus I Kategori Siklus II Kategori Peningkatan 1 Apersepsi dan motivasi 68,75 CB 78,13 B 9,38 2 Penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan 62,50 CB 75,00 B 12,50 3 Penguasaan materi pelajaran 65,63 CB 78,13 B 12,50 4 Penerapan model pembelajaran AIR dengan metode problem solving 69,64 CB 78,57 B 8,93 5 Pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran 70,00 CB 75,00 B 5,00 6 Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran 67,50 CB 75,00 B 7,50 7 Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran 75,00 B 87,50 B 12,50 8 Penutup pembelajaran 75,00 B 83,34 B 8,34 Nilai Kinerja Guru 69,14 CB 78,13 B 8,99 Keterangan: SB: Sangat baik; B: Baik; CB: Cukup baik; KB: Kurang baik Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa nilai kinerja guru dan aspek yang diamati mengalami peningkatan pada setiap siklus. Nilai kinerja guru pada siklus I menunjukkan kategori cukup baik dengan nilai 69,32 meningkat sebesar 9,09 pada siklus II menjadi kategori baik dengan nilai 78,41. Terjadinya peningkatan kinerja guru dari siklus I ke siklus II dipengaruhi oleh faktor motivasi dan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini sejalan dengan Rusman (2014: 94) yang menyatakan bahwa motivasi dan abilitas (kemampuan) adalah unsur-unsur yang berfungsi membentuk kinerja guru. Menurut Maslow (dalam Rusman, 2014: 94) motivasi adalah dorongan berbagai kebutuhan hidup individu dari mulai kebutuhan fisik, rasa aman, sosial, penghargaan dan aktualisasi diri. Dalam kaitannya dengan kinerja guru, motivasi

merupakan dorongan yang menggerakkan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran agar hasil belajar siswa memenuhi target yang ditetapkan. Adanya motivasi yang tinggi dari seorang guru maka akan berdampak pada kemampuannya dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh guru dalam mengelola kelas. Dalam kaitannya dengan kinerja guru menurut Wina Sanjaya (dalam Susanto, 2013: 32) mengemukakan bahwa guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. Maka strategi tersebut tidak dapat diaplikasikan tanpa keterampilan guru dalam merencanakan suatu pembelajaran yang bermakna. Pada hakikatnya guru selalu berupaya agar dapat memberikan yang terbaik kepada siswa dengan memperbaiki pembelajaran berdasarkan hasil refleksi dan masukan dari observer. Guru berupaya membangun pengetahuan dan pengalaman belajar siswa yang diharapkan menjadi pembelajaran bermakna bagi siswa. Apabila gurunya mempunyai kinerja yang baik maka hasil belajar siswa pun akan maksimal. Hal ini diperkuat dengan pendapat Samana (dalam Rusman, 2014: 95) yang menjelaskan bahwa kecakapan profesional guru menunjuk pada suatu tindakan kependidikan yang berdampak positif bagi proses belajar dan perkembangan siswa. Meskipun kinerja guru mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II, akan tetapi masih dijumpai beberapa kendala yang dihadapi guru dalam mengelola pembelajaran. Hal ini sebagaimana diungkapkan Djamarah (2006: 53) bahwa selama pembelajaran dapat saja terjadi kendala, baik yang berpangkal dari perilaku siswa maupun yang bersumber dari luar siswa. Hasil belajar siswa diperoleh dari akumulasi antara nilai hasil belajar pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperoleh siswa. Berikut ini adalah rekapitulasi hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran AIR dengan metode problem solving. Tabel 2 Rekapitulasi hasil belajar siswa Siklus ke I II Nilai rata-rata 66,00 76,22 Kategori Baik Baik Peningkatan 10,22 Persentase ketuntasan klasikal 50,00% 81,82% Kategori Sangat rendah Tinggi Peningkatan 31,82% Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I, nilai rata-rata hasil belajar siswa secara klasikal menunjukkan kategori baik dengan nilai 66,00 dan mengalami peningkatan sebesar 10,22 sehingga pada siklus II mencapai 76,22 dengan kategori baik. Apabila dilihat dari persentase ketuntasan klasikal, pada siklus I sebesar 50,00% dengan kategori sangat rendah dan terjadi peningkatan sebesar 31,82% sehingga pada siklus II mencapai 81,82% dengan kategori tinggi. Persentase ketuntasan klasikal pada siklus II sebesar 81,82% ini membuktikan

bahwa hasil penelitian pada siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran AIR dengan metode problem solving memang berperan dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Penerapan model pembelajaran AIR dengan metode problem solving dapat membantu siswa belajar mengonstruksi pengetahuan melalui masalah sehari-hari yang diselesaikan (dipecahkan) dengan bantuan metode problem solving. Penggunaan model dan metode ini jika diterapkan dengan langkah-langkah yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Shoimin (2014: 30) yang menyatakan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran AIR maka siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan secara komprehensif. Selain itu, dengan adanya tahap pengulangan/pendalaman (repetition) akan melatih siswa untuk mengingat kembali tentang materi yang telah dipelajari. Dengan demikian siswa akan lebih mudah ketika mengerjakan soal tes. Bimbingan dan latihan yang rutin menjadi modal utama siswa dalam mengembangkan pengetahuannya. Gagne (dalam Susanto, 2013: 1-2) juga menekankan bahwa belajar sebagai suatu upaya memperoleh pengetahuan melalui instruksi atau bimbingan yang bermakna dan sesuai kebutuhan siswa. Sehingga peran guru sangat diperlukan dalam membimbing siswa secara individu maupun kelompok. Berdasarkan data-data yang telah diuraikan, peneliti menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran AIR dengan metode problem solving dapat meningkatkan hasil belajar IPA. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan Rini (2014) menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran AIR dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik meliputi aspek afektif, kognitif, dan psikomotor. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Gustini (2013) membuktikan bahwa penerapan metode problem solving dapat meningkatkan hasil belajar IPA. SIMPULAN Berdasarkan penelitian tindakan kelas melalui penerapan model pembelajaran AIR dengan metode problem solving pada siswa kelas V A SD Negeri 03 Sulusuban, Lampung Tengah tahun pelajaran 2014/2015 dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran AIR dengan metode problem solving dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA. Nilai ratarata hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan kategori baik dengan nilai 66,00 dan mengalami peningkatan sebesar 10,22 sehingga pada siklus II mencapai 76,22 dengan kategori baik. Persentase ketuntasan klasikal pada siklus I berada pada kategori sangat rendah (50,00%) meningkat 31,82% sehingga pada siklus II mencapai kategori tinggi (81,82%). Lebih lanjut diharapkan kepada siswa agar selalu aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran serta harus lebih menguasai berbagai keterampilan proses sehingga dapat menerapkan berbagai keterampilan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan guru dapat mengajarkan dan memotivasi siswa untuk dapat menguasai keterampilan proses IPA yang dapat berguna dalam pembelajaran maupun kehidupan sehari-hari. Selain itu diharapkan guru dapat

lebih kreatif dalam menginovasi pembelajaran sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar. Diharapkan agar sekolah dapat memfasilitasi dan memberikan sarana dan prasarana guna untuk mengembangkan model pembelajjaran AIR dan metode problem solving sebagai inovasi dalam pembelajaran sehingga dapat mengkatkan kualitas pembelajaran. DAFTAR RUJUKAN BSNP. 2003. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Depdiknas. Jakarta.. 2005. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Depdiknas. Jakarta.. 2007. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Kemendiknas. Jakarta. Budiningsih, C. Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. PT Rineka Cipta. Jakarta. Gustini, Deviana. 2013. Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Problem Solving pada Siswa Kelas IV SD Negeri 24 Palembang. Universitas Sriwijaya. Palembang. Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Kunandar. 2014. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Rajawali Pers. Jakarta. Rini, Deasy Vivta. 2014. Penerapan Model Pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas IVA SD Negeri 02 Tulung Balak Tahun Pelajaran 2013/2014 (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung. Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Rajawali Pers. Jakarta. Sandra, Lia. 2014. Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 1 Purworejo (Skripsi). Universitas Muhammadiyah. Purworejo. Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta. Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). PT Bumi Aksara. Jakarta. Wardhani, IGAK, & Kuswaya Wihardit. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka. Jakarta.