5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom;

dokumen-dokumen yang mirip
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 414 /KPTS/013/2016 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK TAHUN ANGGARAN 2016

file://\\ \web\prokum\uu\2004\uu htm

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 11 TAHUN 2012

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 103 TAHUN 2008 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 131.1/PMK.07/2007 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 83/PMK.05/2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG

(1) Pendapatan Negara dalam Tahun Anggaran 1994/1995 adalah sebesar Rp (tujuh puluh enam triliun dua ratus lima puluh lima

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 152 /PMK.07/2007 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 024 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 556/KMK.03/2000 TENTANG TATA CARA PENYALURAN DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2000 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 442/KMK.011/2011 TENTANG PEMBENTUKAN KOMITE VERIFIKASI PEMBERIAN PEMBEBASAN ATAU

2008, No c. bahwa pembentukan Kota Tangerang Selatan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dalam bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyar

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 127/PMK.07/2006 TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 105 TAHUN 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN ACARA MENJELANG TAHUN BARU 2005

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

23. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 1999 tentang Dana Cadangan Daerah (Lembaran Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 1999 Nomor 27);

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 60/PMK.07/2008 TENTANG DANA ALOKASI CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2008 MENTERI KEUANGAN,

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 063 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82/KMK.04/2000 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

MEMUTUSKAN : KEPUTUSAN GUBERNUR TENTANG KUASA PENGGUNA ANGGARAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2008.

2016, No Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republ

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 04 TAHUN 2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 226/PMK.07/2008 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN UMUM TAHUN ANGGARAN 2008

TENTANG MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTAJAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

2016, No provinsi/kabupaten/kota ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2001

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 038 TAHUN 2013 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 5 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

melalui Penambahan Kepemilikan Modal Saham Pemerintah Kota Depok pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 706 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2010 NOMOR 5

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1995 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1993/94 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan. 5. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan.

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KEISTIMEWAAN

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KOTA BANDUNG SEKRETARIAT DAERAH. JALAN WASTUKANCANA NO. 2 Telp BANDUNG

TAHUN 2006 NOMOR 1 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 3 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 061 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 018 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 043 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 024 TAHUN 2016 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1994 TENTANG TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1993/94

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAIRI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA PT. BANK SUMUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 16 TAHUN 2001 T E N T A N G KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 09

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA ================================================================

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 05/PMK.07/2007 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 20 /PER/M.KOMINFO/10/2005 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 05/PMK.07/2007 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2000 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 562 KMK. 02/2004 TENTANG

Transkripsi:

5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 9. Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 10. Keputusan Presiden Nomor 74 Tahun 2001 tentang Tata Cara Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1980 tentang Petunjuk/PedomanTata Administrasi Bendaharawan Daerah; 12. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 13. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 17 Tahun 2001 tentang Pelimpahan Pengawasan Fungsional Penyelengaraan Pemerintahan Daerah kepada Gubernur; 14. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 3 Tahun 2001 tentang Bentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 15. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1 Tahun 2002 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun Anggaran 2002; 16. Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 2 Tahun 2001 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; < 17. Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 28 Tahun 2002 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan Kegiatan dan Proyek Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun Anggaran 2002.

MEMUTUSKAN: Menetapkan PELAKSANAAN KEGIATAN INSTANSI VERTIKAL DAN Mene p LEMBAGA LAINNYA YANG MENDAPAT ANGGARAN DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN ANGGARAN 2002 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 3. Gubernur adalah Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 4. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 6. Badan Perencanaan Daerah yang selanjutnya disingkat Bapeda adalah Badan Perencanaan Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 7. Badan Pengawasan Daerah yang selanjutnya disingkat Bawasda adalah Badan Pengawasan Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 8. Dinas Bina Mental dan Kesejahteraan Sosial yang selanjutnya disingkat Dinas Bintal dan Kesos adalah Dinas Bina Mental dan Kesejahteraan Sosial Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 9. Dinas Pendidikan Dasar yang selanjutnya disingkat Dikdas adalah Dinas Pendidikan Dasar Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 10. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 11. Dinas Pertanahan dan Pemetaan adalah Dinas Pertanahan dan Pemetaan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 12. Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 13. Biro Kerja Sama Antar Kota dan Daerah yang selanjutnya disingkat Biro Kakda adalah Biro. Kerja Sama Antar Kota dan Daerah pada Sekretariat Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 14. Biro Keuangan adalah Biro Keuangan pada Sekretariat Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

15. Kantor Perbendaharaan dan Kas Daerah yang selanjutnya disingkat KPKD adalah Kantor Perbendaharaan dan Kas Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 16. Badan Perencanaan Kotamadya yang selanjutnya disingkat Bapekodya adalah Badan Perencanaan Kotamadya di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 17. Suku Dinas Pelayanan Kesehatan adalah Suku Dinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 18. Instansi Vertikal dan Lembaga Lainnya adalah Instansi di luar perangkat Daerah yang terdiri dari : a. Badan Pusat Statistik Propinsi yang selanjutnya disingkat BPS Propinsi; b. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional yang selanjutnya disingkat Kanwil BPN; c. Kantor Pertanahan Kotamadya adalah Kantor Pertanahan di lima Wilayah Kotamadya; d. Kantor Wilayah Departemen Agama yang selanjutnya disingkat Kanwil Departemen Agama; e. Kantor Wilayah Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional yang selanjutnya disingkat Kanwil BKKBN; f. Badan Kerja Sama Pembangunan Jakarta Bogor Tangerang dan Bekasi yang selanjutnya disingkat BKSP Jabotabek; g. Kantor Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kotamadya yang selanjutnya disingkat Kantor BKKBN Kotamadya; h. Badan Pusat Statistik Kotamadya yang selanjutnya disingkat BPS Kotamadya; i. Dewan Kerajinan Nasional di lingkungan Departeman Perindustrian yang selanjutnya disingkat Dekranas; j. Rumah Sakit Vertikal adalah Rumah Sakit Milik Pemerintah Pusat yang berada di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. BAB II PENGANGGARAN Pasal 2 Untuk menunjang kegiatan Instansi Vertikal dan Lembaga Lainnya di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta disediakan tambahan anggaran baik belanja rutin maupun belanja pembangunan.

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN ANGGARAN RUTIN DAN PEMBANGUNAN Bagian Pertama Tertib Administrasi Pelaksanaan Kegiatan Pasal 3 (1) Anggaran Rutin dan Anggaran Pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 disediakan pada Dinas Daerah. (2) Dinas Daerah sebagai koordinator untuk kegiatan Anggaran Rutin dan Pemimpin Proyek untuk Anggaran Pembangunan membuat Surat Perintah Tugas secara utuh kepada Instansi Vertikal dan Lembaga Lainnya sesuai dengan kewenangan nya. Bagian Kedua Pelaksanaan Anggaran Rutin Pasal 4 Pelaksanaan Kegiatan Anggaran Rutin Pos 2.14.1 (pengeluaran yang tidak termasuk biaya lain) diatur sebagai berikut: a. Pasal 1131 Bantuan untuk Instansi Vertikal Dalam Negeri: 1. Sebesar Rp. 1.738.725.000,00 (Satu miliar tujuh ratus tiga puluh delapan juta tujuh ratus dua puluh lima ribu rupiah), pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada Kanwil BPN dan sebagai koordinator adalah Dinas Pertanahan dan Pemetaan; 2. Sebesar Rp. 1.500.000.000,00 (Satu miliar lima ratus juta rupiah) pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada BKSP Jabotabek dan sebagai koordinator adalah Biro Kakda. b. Pasal 1132 Bantuan untuk Instansi Vertikal lainnya : 1. Sebesar Rp. 14.710.400.000,00 ( Empat belas miliar tujuh ratus sepuluh juta empat ratus ribu rupiah), pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada Kanwil Departemen Agama dan sebagai koordinator adalah Dinas Bintal dan Keso.s; 2. Sebesar Rp. 3.313.791.000,00 ( Tiga miliar tiga ratus tiga belas juta tujuh ratus sembilan puluh satu ribu rupiah), pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada Kantor BKKBN dan sebagai koordinator adalah Dinas Kesehatan. c. Pasal 1134 Bantuan untuk organisasi Profesi sebesar Rp 300.000.000,00 (Tiga ratus juta rupiah), pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada Dekranas dan sebagai koordinator adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Bagian Ketiga Pelaksanaan Anggaran Pembangunan Pasal 5 (1) Kegiatan Anggaran Pembangunan untuk Peningkatan Administrasi Pertanahan 2P.0.10.2.03.001 sebesar Rp. 1.300.000.000,00 ( Satu miliar tiga ratus juta rupiah ) pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada Kanwil BPN Propinsi dan sebagai Pemimpin proyek adalah Dinas Pertanahan dan Pemetaan; (2) Kegiatan Anggaran Pembangunan untuk Peningkatan Administrasi Pertanahan yang pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada Kantor Pertanahan Kotamadya dan sebagai Pemimpin proyek adalah Sudin Pertanahan dan Pemetaan Kotamadya terdiri dari: a. 2P.0.10.2.03.002 (Peningkatan Administrasi Pertanahan Jakarta Pusat) sebesar Rp. 400.000.000,00. (Empat ratus juta rupiah) pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada Kantor Pertanahan Jakarta Pusat dan sebagai Pemimpin proyek adalah Sudin Pertanahan dan Pemetaan Kotamadya Jakarta Pusat; b. 2P.0.10.2.03.003 (Peningkatan Administrasi Pertanahan Jakarta Utara) sebesar Rp. 500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah) pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada Kantor Pertanahan Jakarta Utara dan sebagai Pemimpin proyek adalah Sudin Pertanahan dan Pemetaan Kotamadya Jakarta Utara; c. 2P.0.10.2.03.004 (Peningkatan Administrasi Pertanahan Jakarta Barat) sebesar Rp. 200.000.000,00 (Dua ratus juta rupiah) pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada Kantor Pertanahan Jakarta Barat dan sebagai Pemimpin proyek adalah Sudin Pertanahan dan Pemetaan Kotamadya Jakarta Barat; d. 2P.0.10.2.03.005 (Peningkatan Administrasi Pertanahan Jakarta Selatan) sebesar Rp. 110.000.000,00 (Seratus sepuluh juta rupiah) pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada Kantor Pertanahan Jakarta Selatan dan sebagai Pemimpin proyek adalah Sudin Pertanahan dan Pemetaan Kotamadya Jakarta Selatan; e. 2P.0.10.2.03.006 (Peningkatan Administrasi Pertanahan Jakarta Timur) sebesar Rp. 500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah) pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada Kantor Pertanahan Jakarta Timur dan sebagai Pemimpin proyek adalah Sudin Pertanahan dan Pemetaan Kotamadya Jakarta Timur; Pasal 6 (1) Kegiatan Anggaran Pembangunan untuk Penelitian dan Pengembangan Statistik yang pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada BPS Propinsi dan sebagai Pemimpin proyek adalah Bapeda terdiri dari: a. 2P.0.16.2.02.001 (Penelitian dan Pengembangan Statistik Fisik Prasarana) sebesar Rp. 1.050.000.000,00 (Satu miliar lima puluh juta rupiah); b. 2P.0.16.2.02.002 (Penelitian dan Pengembangan Statistik Sosial Budaya) sebesar Rp. 1.025.000.000,00 (Satu miliar dua puluh lima juta rupiah);

c. 2P.0.16.2.02.004 (Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik Ekonomi Makro Lintas Sektoral) sebesar Rp. 1.350.000.000,00(Satu miliar tiga ratus lima puluh juta rupiah); d. 2P.0.16.2.02.005 (Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik Ekonomi Mikro Lintas Sektoral) sebesar Rp. 1.675.000.000,00 (Satu miliar enam ratus tujuh puluh lima ribu rupiah); (2) Kegiatan Anggaran Pembangunan untuk Penyempurnaan dan Pengembangan Statistif yang pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada BPS Kotamadya dan sebagai Pemimpin proyek adalah Bapekodya terdiri dari: a. 2P.0.16.2.01.011 (Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik Wilayah Jakarta Selatan) sebesar Rp. 600.000.000,00 (Enam ratus juta rupiah) pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada BPS Kotamadya Jakarta Selatan dan sebagai Pemimpin proyek adalah Bapekodya Jakarta Selatan; b. 2P.0.16.2.01.007 (Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik Wilayah Jakarta Utara) sebesar Rp. 600.000.000,00 (Enam ratus juta rupiah pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada BPS Kotamadya Jakarta Utara dan sebagai Pemimpin proyek adalah Bapekodya Jakarta Utara; c. 2P.0.16.2.02.006 (Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik Wilayah Jakarta Pusat) sebesar Rp. 600.000.000,00 (Enam ratus juta rupiah pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada BPS Kotamadya Jakarta Pusat dan sebagai Pemimpin proyek adalah Bapekodya Jakarta Pusat; d. 2P.0.16.2.02.010 (Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik Wilayah Jakarta Timur) sebesar Rp.600.000.000,00 (Enam ratus juta rupiah) pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada BPS Kotamadya Jakarta Timur dan sebagai Pemimpin proyek adalah Bapekodya Jakarta Timur; e. 2P.0.16.2.02.008 (Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik Wilayah Jakarta Barat) sebesar Rp. 650.000.000,00 (Enam ratus lima puluh jgta rupiah) pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada BPS Kotamadya Jakarta Barat dan sebagai Pemimpin proyek adalah Bapekodya Jakarta Barat; Pasal 7 Kegiatan Anggaran Pembangunan untuk Peningkatan SDM Bidang Sosial Keagamaan yang pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada Kanwil Departemen Agama dan sebagai Pemimpin proyek adalah Dinas Bintal dan Kesos terdiri dari: a. 2P.0.15.1.01.006 (Peningkatan BP4 dan Balai Nikah) sebesar Rp. 1.400.000.000,00 ( Satu miliar empat ratus juta rupiah ); b. 2P.0.15.1.02.001 (Peningkatan Kualitas Tenaga Pembina Keagamaan) sebesar Rp. 1.300.000.000,00 ( Satu miliar tiga ratus juta rupiah ); Pasal 8 Kegiatan Anggaran Pembangunan untuk Penyediaan Sarana dan Peningkatan SDM Pendidikan Keagamaan yang pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada Kanwil Departemen Agama dan sebagai Pemimpin proyek adalah Dikdas terdiri dari:

a. 2P.0.11.1.01.007 (Sarana Penunjang Pendidikan Madrasah) sebesar Rp. 550.000.000,00 ( Lima ratus lima puluh juta rupiah ); b. 2P.0.11.1.01.008 (Pembangunan Madrasah) sebesar Rp. 12.000.000.000,00 ( Dua belas miliar rupiah ); c. 2P.0.15.2.01.001 (Peningkatan Kualitas Guru Madrasah/Guru Agama) sebesar Rp. 2.902.868.000,00 ( Dua miliar sembilan ratus dua juta delapan ratus enam puluh delapan ribu rupiah ) Pasal 9 Kegiatan Anggaran Pembangunan untuk Peningkatan Keterpaduan Jabotabek 2P.0.10.2.01.015 sebesar Rp. 250.000.000,00 ( Dua ratus lima puluh juta rupiah ) yang pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada BKSP Jabotabek dan sebagai Pemimpin proyek adalah Biro Kakda Pasal 10 Kegiatan Anggaran Pembangunan untuk Keluarga Berencana 2P.0.12.1.03.001 sebesar Rp. 1.464.516.000,00 ( Satu milar empat ratus enam puluh empat juta lima ratus enam belas ribu rupiah ) yang pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada Kanwil BKKBN dan sebagai Pemimpin proyek adalah Dinas Kesehatan terdiri dari; Pasal 11 (1) Kegiatan Anggaran Pembangunan untuk 10 (sepuluh) Rumah Sakit Vertikal yang pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada masing-masing Rumah Sakit Vertikal dan sebagai Pemimpin proyek adalah Dinas Kesehatan terdiri dari : a. 2P.0.13.1.03.008 (Operasional dan Pemeliharaan Rumah Sakit Kanker Dharmais) sebesar Rp. 300.000.000,00 ( Tiga ratus juta rupiah ); b. 2P.0.13.1.03.009 (Operasional dan Pemeliharaan Rumah Sakit Anak Bersalin Harapan Kita) Rp. 800.000.000,00 ( Delapan ratus juta rupiah ); c. 2P.0.13.1.03.010 (Operasional dan Pemeliharaan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita) sebesar Rp. 750.000.000,00 ( Tujuh ratus lima puluh juta rupiah ); d. 2P.0.13.1.03.011 (Operasional dan Pemeliharaan Rumah Sakit Jiwa Jakarta) sebesar Rp. 900.000.000,00 ( Sembilan ratus juta rupiah ); e. 2P.0.13.1.03.012 (Operasional dan Pemeliharaan Rumah Sakit Umum Fatmawati) sebesar Rp. 1.290.000.000,00 ( Satu miliar dua ratus sembilan puluh juta rupiah ) f. 2P. 0.13.1.03.013 (Operasional dan Pemeliharaan Rumah Sakit Ketergantungan Obat) sebesar Rp. 70.000.000,00 (Tujuh puluh juta rupiah);

g. 2P.0.13.1.03.014 (Operasional dan Pemeliharaan Rumah Sakit Umum Persahabatan) sebesar Rp. 1.300.000.000,00 ( Satu miliar tiga ratus juta rupiah ); h. 2P.0.13.1.03.017 (Operasional dan Pemeliharaan Rumah Sakit Umum Haji Jakarta) sebesar Rp. 500.000.000,00 ( Lima ratus juta rupiah ); i. 2P.0.13.1.03.018 (Operasional dan Pemeliharaan Rumah Sakit Umum Dr. Cipto Mangunkusumo) sebesar Rp. 5.000.000.000,00 (Lima miliar rupiah); j. 2P.0.13.1.03.021 (Operasional dan Pemeliharaan RSPI Prof. Sulianti Saroso) sebesar Rp. 800.000.000,00 ( Delapan ratus juta rupiah ) (2) Kegiatan Anggaran Pembangunan untuk Peningkatan Keluarga Berencana yang pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada Kantor BKKBN Kotamadya dan sebagai Pemimpin proyek adalah Sudin Pelayanan Kesehatan terdiri dari: a. 2P.0.12.1.03.002 (Peningkatan Keluarga Berencana Sejahtera Jakarta Pusat) sebesar Rp. 820.000.000,00 (Delapan ratus dua puluh juta rupiah) pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada Kantor BKKBN Kotamadya Jakarta Pusat dan sebagai Pemimpin proyek adalah Sudin Pelayanan Kesehatan Kotamadya Jakarta Pusat; b. 2P.0.12.1.03.003 (Peningkatan Keluarga Berencana Sejahtera Jakarta Utara) sebesar Rp. 1.700.000.000,00 (Satu miliar tujuh ratus juta rupiah) pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada Kantor BKKBN Kotamadya Jakarta Utara dan sebagai Pemimpin proyek adalah Sudin Pelayanan Kesehatan Kotamadya Jakarta Utara; c. 2P.0.12.1.03.004 (Peningkatan Keluarga Berencana Sejahtera Jakarta Barat) sebesar Rp. 1.000.000.000,00 (Satu miliar rupiah) pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada Kantor BKKBN Kotamadya Jakarta Barat dan sebagai Pemimpin proyek adalah Sudin Pelayanan Kesehatan Kotamadya Jakarta Barat; d. 2P.0.12.1.03.005 (Peningkatan Keluarga Berencana Sejahtera Jakarta Selatan) sebesar Rp. 800.000.000,00 (Delapan ratus juta rupiah) pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada Kantor BKKBN Kotamadya Jakarta Selatan dan sebagai Pemimpin proyek adalah Sudin Pelayanan Kesehatan Kotamadya Jakarta Selatan ; e. 2P.0.12.1.03.006 (Peningkatan Keluarga Berencana Sejahtera Jakarta Timur) sebesar Rp. 515.000.000,00 ( Lima ratus lima belas juta rupiah ) pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada Kantor BKKBN Kotamadya Jakarta Timur dan sebagai Pemimpin proyek adalah Sudin Pelayanan Kesehatan Kotamadya Jakarta Timur; f. 2P.0.12.1.03.008 (Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor BKKBN Jakarta Timur) Rp. 25.584.000,00 (Dua puluh lima juta lima ratus delapan puluh empat ribu rupiah) pelaksana kegiatannya ditugaskan kepada Kantor BKKBN Kotamadya Jakarta Timur dan sebagai Pemimpin proyek adalah Sudin Pelayanan Kesehatan Kotamadya Jakarta Timur.

a. b. BAB IV PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN RUTIN DAN ANGGARAN PEMBANGUNAN Pasal 12 Untuk melaksanakan pencairan anggaran rutin dilakukan proses sebagai berikut: Berdasarkan Daftar Isian Kegiatan Daerah (DIKDA) yang telah disahkan, sesuai usulan pelaksana tugas Koordinator mengajukan Surat Keputusan Otorisasi (SKO) kepada Gubernur dalam hal ini Kepala Biro Keuangan; Bedasarkan SKO sebagaimana dimaksud pada huruf a, pelaksana tugas mengajukan Surat Permintaan Pembayaran dengan diketahui oleh koordinator; Rutin (SPPR) kepada KPKD :. Sesuai dengan pengajuan SPP sebagaimana dimaksud pada huruf b, KPKD menerbitkan Surat Perintah Membayar Giro (SPM-Giro). Pasal 13 Untuk melaksanakan pencairan anggaran pembangunan dilakukan proses sebagai berikut : Berdasarkan Daftar Isian Proyek Daerah (DIPDA) yang telah disahkan, Biro a. Keuangan menerbitkan SKO; Bedasarkan SKO sebagaimana dimaksud pada huruf a, Pemimpin Bagian b. Proyek mengajukan Surat Permintaan Pembayaran Pembangunan (SPPP) kepada KPKD dengan diketahui oleh Pemimpin Proyek; Berdasarkan pengajuan SPPP sebagaimana dimaksud pada huruf b, KPKD c. menerbitkan Surat Perintah Membayar Giro (SPM-Giro). Pasal 14 (1) Untuk pertanggungjawaban anggaran rutin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Pelaksana Tugas dengan diketahui oleh koordinator diwajibkan menyampaikan SPJ kepada Gubernur dalam hal ini Biro Keuangan selambatlambatnya tanggal 10 bulan berikutnya yang tembusannya disampaikan kepada (2) Bawasda. bawasua. Untuk pertanggungjawaban anggaran pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Pemimpin Bagian Proyek dengan diketahui oleh Pemimpin Proyek diwajibkan menyampaikan SPJ melalui Pemimpin Proyek kepada Gubernur dalam hal ini Biro Keuangan selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya yang tembusannya disampaikan kepada Bawasda.

Pasal 15 (1) Kepala Unit Pelaksana Tugas dalam melaksanakan kegiatan baik rutin maupun pembangunan menetapkan Panitia Lelang dengan susunan keanggotaan sebagai berikut: a. Ketua b. Sekretaris c. Anggota Dari Unit Pelaksana Tugas Unsur Perencanaan Pelaksana Tugas - Unsur Perencanaan Unit - Unsur Bagian Keuangan Unit - Unsur Bagian Perlengkapan Unit - Unsur Koordinator/Pemimpin Proyek - Unsur Teknis (2) Pemenang pelelangan ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. BAB V PEMBINAAN ADMINISTRASI KEUANGAN Pasal 16 Pembinaan Administrasi Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 dan 11 dilakukan oleh Biro Keuangan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. BAB VI PENGAWASAN Pasal 17 Pengawasan atas pelaksanaan kegiatan anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 dan 15 dilakukan oleh Bawasda dan Aparat Pengawasan Fungsional sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Dengan berlakunya keputusan ini maka semua ketentuan yang bertentangan dengan keputusan ini dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 19 Keputusan ini berlaku untuk Tahun Anggaran 2002. pitetapkan di Jakarta /pada tanggal 24 April 2002 GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, P SUTIYOSO Tembusan : 1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan 2. Menteri Dalam Negeri 3. Menteri Keuangan 4. Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri 5. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) 6. Direktur Jenderal Pajak Departemen Keuangan 7. Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara 8. Para Wakil Gubernur Propinsi DKI Jakarta 9. Sekretaris Daerah Propinsi DKI Jakarta 10. Para Asisten Sekda Propinsi DKI Jakarta 11. Kepala Bapeda Propinsi DKI Jakarta 12. Kepala Badan Pengawasan Daerah Propinsi DKI Jakarta 13. Para Walikotamadya Propinsi DKI Jakarta 14. Kepala Badan Kesatuan Bangsa Propinsi DKI Jakarta 15. Para Kepala Dinas Propinsi DKI Jakarta 16. Sekretaris DPRD Propinsi DKI Jakarta 17. Para Kepala Biro Propinsi DKI Jakarta 18. Para Kepala Kantor/Badan dilingkungan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta.