LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BREBES Nomor : 12A Tahun : 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR : 2 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PELAYANAN AIR MINUM

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERIAN IJIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TARAKAN, MEMUTUSKAN :

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG IJIN MEMAKAI TANAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PENGATURAN PEDAGANG KAKI LIMA DAN PEDAGANG KAKI LIMA MUSIMAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BREBES. Nomor : 6 Tahun : 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 21 TAHUN 2003 TENTNAG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 76 TAHUN 2001 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 39 TAHUN 2001 TENTANG TANDA DAFTAR GUDANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BREBES PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG NOMOR : 3 TAHUN : 2006 SERI : C NO.

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 04 TAHUN 2006 T E N T A N G PELAYANAN AIR MINUM DI WILAYAH KOTA PANGKALPINANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2009 PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

P E R A T U R A N D A E R A H

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2007

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG LARANGAN PELACURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG JARINGAN UTILITAS TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERIAN IJIN PRAKTEK TENAGA KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TARIF AIR MINUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTA NG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

BUPATI GOWA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GOWA NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG PENERTIBAN PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH NEGARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN REKLAME

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGADA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG POKOK-POKOK PELAYANAN AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN NGADA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SEWAAN

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G PEMBERIAN IZIN UNDIAN (PROMOSI PRODUK BARANG/JASA)

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 10 TAHUN 2002 TENTANG IJIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN 2010 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 3 Tahun 2009 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

PENGELOLAAN DAN PENGUSAHAAN SARANG BURUNG WALET

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG. Nomor : 1 Tanggal : 25 Juni 1999 Seri : B Nomor : 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR : 7 TAHUN 2006 SERI : C NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 7 TAHUN 2006 T E N T A N G

BUPATI GOWA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GOWA NOMOR 08 TAHUN 2014 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GOWA,

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 29 TAHUN 2001 T E N T A N G PENGATURAN PELAYANAN AIR MINUM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH BUPATI LEBAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 14 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT PELELANGAN IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG IZIN PENGELOLAAN LOGAM TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PERIZINAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGAMBILAN AIR BAWAH TANAH DAN AIR PERMUKIMAN

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 04 TAHUN 2001 TENTANG TATA NIAGA BESI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 10 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 24 TAHUN 2001 TENTANG SURAT IJIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM DI KABUPATEN LAMONGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTA KUPANG NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI DAN TANDA DAFTAR INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 2 SERI C

QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2009 NOMOR 2

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 9 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

Klik Dibatalkan dan Ditindaklanjuti dgn Instruksi Bupati No 8 Tahun 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 02 TAHUN 2006 TENTANG PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KABUPATEN MAROS

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2006 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR 06 TAHUN 2003 T E N T A N G IJIN USAHA JASA KONSTRUKSI

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 17 TAHUN 1999 SERI : D NOMOR : 2

PENYELENGGARAAN IZIN LOKASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DAN TEMPAT BERJUALAN PEDAGANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

BUPATI BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PEMAKAMAN DI KABUPATEN MADIUN

b. bahwa atas dasar pertimbangan tersebut di atas perlu ditetapkan Peraturan Daerah tentang Izin Bongkar Muat Barang.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 10 TAHUN 2001 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 15 TAHUN 2001

PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG. Nomor : 3 Tanggal : 25 Juni 1999 Seri : B Nomor : 3

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT NOMOR : 05 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI (SIUJK)

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PERGUDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG,

Transkripsi:

b. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 11 Tahun 2003 tentang Tarip Pengelolaan Air Minum Kabupaten Brebes sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan dan perkembangan saat ini, maka perlu disesuaikan ; LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BREBES Nomor : 12A Tahun : 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BREBES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengatasi berbagai hambatan, kendala dan untuk meningkatkan fungsi pelayanan air minum yang berkelanjutan serta untuk memenuhi sasaran pemerataan terutama dalam menyediakan air bersih, maka perlu menertibkan para pelanggan dan pemakai air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Brebes; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Brebes tentang Pengelolaan Air Minum Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Brebes. Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42); 2. Undang Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 10 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2387); 3. Undang Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209); 4. Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821); 5. Undang Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377); 6. Undang Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembetukan Peraturan Perundang Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 7. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4490); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarip Air Minum pada Perusahaan Daerah Air Minum; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2007 tentang Organ dan Kepengurusan Perusahaan Daerah Air Minum; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal ; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 31 Tahun 2000 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Kabupaten Brebes (Lembaran Daerah Kabupaten Brebes Tahun 2000 Nomor 26 Seri D); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 10 Tahun 2007 tentang Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Brebes (Lembaran Daerah Kabupaten Brebes Tahun 2007 Nomor 10); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Menetapkan : Kabupaten Brebes (Lembaran Daerah Kabupaten Brebes Tahun 2008 Nomor 8). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BREBES dan BUPATI BREBES MEMUTUSKAN : PERATURAN DAERAH TENTANG PENGELOLAAN AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BREBES. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Brebes ; b. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai badan eksekutif daerah ; c. Bupati adalah Bupati Brebes ; d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Brebes ; e. Perusahaan Daerah Air Minum yang selanjutnya disingkat PDAM adalah Badan Usaha milik Daerah yang diberi kewenangan untuk melakukan pengelolaan air minum ; f. Direksi adalah Direksi PDAM Kabupaten Brebes ; g. Dewan Pengawas adalah Dewan Pengawas PDAM Kabupaten Brebes ; h. Pengelolaan Air Minum adalah Sistem Tata Kelola air minum yang meliputi Pengolahan, Distribusi dan Pelayanan Pemakaian air minum ; i. Pemohon adalah Perorangan, Instansi/Lembaga atau Badan Hukum yang mengajukan permohonan untuk mendapatkan distribusi Air Minum ; j. Pelanggan adalah Pemohon yang secara tertulis telah terdaftar dan terpasang instalasi air minum PDAM ; k. Tarif air minum adalah harga air setiap m³ (meter kubik) yang dibayar oleh pelanggan sesuai dengan kelompok pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum ;

l. Tarif Progresif adalah tarip untuk pemakaian air di atas standar kebutuhan pokok ; m. Air Minum adalah air bersih yang memenuhi syarat kesehatan yang disediakan oleh PDAM ; n. Pipa Dinas adalah pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum yang dipasang antara pipa pembagi sampai dengan meter air yang disediakan untuk dipakai dalam penyaluran air bagi para pelanggan ; o. Pipa Persil adalah pemasangan sambungan setelah meter air sampai kedalam bangunan ; p. Meter Air adalah alat untuk mengukur pemakaian air ; q. Daerah Pelayanan adalah Daerah Pelayanan sekitar wilayah Kabupaten Brebes ; r. Pihak lain adalah Pihak yang menyelenggarakan peningkatan Sarana Air Bersih ; s. Biaya sambungan adalah biaya-biaya yang harus dibayar oleh calon pelanggan untuk dapat diterima sebagai pelanggan ; t. Biaya balik nama adalah biaya yang harus dibayar oleh pelanggan kepada PDAM guna penggantian nama penanggungjawab pelanggan ; u. Biaya pembukaan atau penyambungan kembali adalah biaya yang harus dibayar oleh pemohon kepada PDAM guna disambung kembali aliran yang semula ditutup atau diputus sementara ; v. Biaya Pemeliharaan Pipa Dinas adalah dana yang harus dibayar oleh pelanggan PDAM sebagai biaya cadangan pengganti nilai penyusutan pipa / alat yang rusak yang besarnya dicantumkan / disatukan dalam rekening air ; w. Biaya Pemeliharaan meter air adalah dana yang harus dibayar oleh pelanggan PDAM sebagai pengganti nilai penyusutan meter air yang terpasang yang besarnya dicantumkan / disatukan dalam rekening air ; x. Denda adalah sejumlah uang yang harus dibayar kepada PDAM oleh pelanggan sebagai akibat dari perbuatan melanggar ketentuan yang berlaku pada PDAM maupun lalai dalam memenuhi kewajibannya sebagai pelanggan sehingga menimbulkan kerugian PDAM ; y. Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah yang selanjutnya disingkat PPNS Daerah adalah Pejabat PNS tertentu dilingkungan Pemerintah Daerah yang diberi wewenang khusus oleh Undang-undang untuk melakukan penyidikan atas pelanggaran Peraturan Daerah. Ruang Lingkup PDAM meliputi: a. Pengolahan Air Minum ; b. Distribusi Air Minum ; c. Pelayanan Air Minum. BAB II RUANG LINGKUP, AZAS, MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Azas Pengelolaan air minum terdiri dari : a. Azas Kelestarian ; b. Azas Keseimbangan ; c. Azas Kemanfaatan Umum ; d. Azas Keterpaduan dan Keserasian ; e. Azas Keadilan ; f. Azas Kemandirian ; g. Azas Transparansi dan akuntabilitas. Pasal 3 Pasal 4 Maksud Pengelolaan air minum adalah : memberikan kepastian pemenuhan kebutuhan air minum bagi pelanggan dan kepastian pengelolaan air minum bagi Perusahaan Daerah Air Minum. Pasal 5 Tujuan Pengelolaan air minum adalah : a. Terwujudnya kelancaran pengelolaan air minum yang berkualitas dan harga yang terjangkau ; b. Tercapainya kepentingan yang seimbang antara pelanggan selaku konsumen dan Perusahaan Daerah Air Minum selaku Pengelola Air Minum ; c. Tercapainya peningkatan efisiensi dan cakupan pengelolaan air minum. BAB III WEWENANG DAN TUGAS PDAM Pasal 6 Wewenang PDAM : a. Melakukan pengolahan air minum ; b. Melakukan distribusi air minum kepada pelanggan ; c. Memberikan pelayanan pemakaian air minum bagi pelanggan.

Pasal 7 Tugas PDAM : a. Mengolah air baku menjadi air minum ; b. Melakukan pendistribusian air minum kepada pelanggan ; c. Melaksanakan pelayanan administrasi pemakaian air minum pelanggan. BAB IV PELANGGAN Pasal 8 (1) Untuk menjadi pelanggan harus mendapatkan ijin ; (2) Syarat untuk mendapatkan ijin pemakaian air sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1), adalah : a. Mengajukan permohonan kepada PDAM dengan mengisi formulir yang disediakan ; b. Mentaati semua ketentuan yang berlaku. Pasal 9 (1) Pelanggan PDAM diklasifikasikan dalam 4 (empat) Kelompok yaitu : a. Kelompok I ; b. Kelompok II ; c. Kelompok III ; d. Kelompok Khusus. (2) Kelompok I sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) huruf a, menampung jenis-jenis pelanggan yang membayar tarif rendah untuk memenuhi standar kebutuhan pokok air minum ; (3) Kelompok II sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) huruf b, menampung jenis-jenis pelanggan yang membayar tarif dasar untuk memenuhi standar kebutuhan pokok air minum ; (4) Kelompok III sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) huruf c, menampung jenis-jenis pelanggan yang membayar tarif penuh untuk memenuhi standar kebutuhan pokok air minum ; (5) Kelompok Khusus sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) huruf d, khusus menampung jenis-jenis pelanggan yang membayar tarif air minum berdasarkan kesepakatan. Penetapan tarif didasarkan pada prinsip : a. Keterjangkauan dan keadilan ; b. Mutu pelayanan ; c. Pemulihan biaya ; d. Efisiensi pemakaian air ; e. Transparansi dan Akuntabilitas ; dan f. Perlindungan air baku. BAB V PENETAPAN TARIF Pasal 10 BAB VI BIAYA BIAYA Pasal 11 (1) Biaya yang harus dibayar oleh pelanggan air minum yaitu : a. Biaya penyambungan, meliputi : Biaya perencanaan ; Biaya pendaftaran ; Biaya pembongkaran, penggalian dan perbaikan trotoar dan atau jalan yang besarnya menurut standar harga dari Dinas Teknis Terkait ; Biaya penggantian atau pengadaan bahan-bahan disesuaikan dengan kebutuhan dan menurut standar harga pasaran ; Keuntungan sebesar 10 % dari harga bahan yang dipergunakan ; b. Biaya pemeliharaan pipa dinas ; c. Biaya pemeliharaan meter air ; d. Biaya lain yang ditetapkan oleh PDAM. (2) Hak pemakaian air yang dilimpahkan kepada pihak lain dikenakan biaya balik nama ;

(3) Ketentuan besarnya biaya sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dan Ayat (2) diatur dengan Peraturan Bupati. BAB VII HAK DAN KEWAJIBAN Bagian Kesatu Hak dan Kewajiban PDAM Pasal 12 (1) Hak PDAM antara lain : a. Menerima pembayaran atas penjualan air dan jasa pelayanan PDAM ; b. Mendapatkan perlindungan hukum dari tindakan pelanggan dan atau masyarakat yang mengakibatkan kerugian PDAM ; c. Melakukan pembelaan secara hukum dalam penyelesaian sengketa terhadap konsumen ; d. Merehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian pelanggan diakibatkan oleh barang dan atau jasa pelayanan PDAM. (2) Kewajiban PDAM antara lain : a. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya ; b. Memberikan informasi yang benar, jelas dan transparan mengenai kondisi barang / jasa pelayanan PDAM ; c. Memperlakukan atau melayani pelanggan secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif ; d. Mengusahakan, menyediakan air minum yang memenuhi syarat kesehatan dan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal ; e. Memberikan kompensasi dan atau restitusi atas kekeliruan pembayaran pelanggan sampai dengan batas waktu yang ditentukan. Bagian Kedua Hak dan Kewajiban Pelanggan Pasal 13 (1) Hak bagi Pelanggan antara lain : a. Mendapatkan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum ; b. Mengajukan keberatan atas pemakaian air paling lama 7 (tujuh) hari setelah dilakukan pembacaan meter air oleh petugas PDAM dan apabila pengajuan dilakukan setelah 7 (tujuh) hari sejak dilakukan pembacaan meter air, maka lonjakan pemakaian air tersebut menjadi tanggungan pelanggan ; c. Mendapat kompensasi dan atau restitusi apabila terjadi kekeliruan pada pencatatan rekening air yang diajukan paling lambat tanggal 20 sebelum jatuh tempo pembayaran rekening bulan berjalan dan apabila pengajuan dilakukan setelah tanggal 20, segala resiko yang diakibatkannya menjadi tanggungan pelanggan ; d. Dibebaskan atas biaya ganti dan perbaikan pipa dinas serta meter air yang rusak. (2) Kewajiban Pelanggan antara lain : a. Mentaati segala peraturan yang telah ditetapkan PDAM ; b. Memelihara dan menjaga keberadaan meter air beserta pipa dan keleng-kapannya dari kemungkinan adanya kerusakan, kebocoran dan kehilangan ; c. Membayar rekening air setiap bulannya tepat waktu menurut jumlah pemakaian air yang dicatat oleh petugas baca meter dan telah ditetapkan sesuai ketentuan struktur tarip yang berlaku serta biaya-biaya lainnya. BAB VIII LARANGAN Pasal 14 Pelanggan air minum dilarang : a. Membuka / merusak segel pada meter Air / Segel Kopling ; b. Menyedot air secara langsung dengan alat penyedot/pompa air dari pipa dinas PDAM / pipa persil ; c. Melepas Meter Air atau merubah posisi Meter Air atau mengadakan perubahan atas Instalasi Perpipaan sebelum Meter Air tanpa seijin PDAM ; d. Memasang / memasukan benda lainnya pada meter air dengan tujuan untuk menghambat laju Meter Air ; e. Merubah / memutar valve pada jaringan pipa transmisi/distribusi tanpa seijin PDAM dengan tujuan mengubah kondisi aliran ; f. Memperdagangkan atau mengalirkan secara langsung untuk kepentingan komersil, tanpa seijin PDAM ;

g. Merusak meter air, menutup meter air dengan cara disemen secara permanen ; h. Mengambil air sebelum meter air atau membuat sambungan sendiri secara langsung ke pipa persil ; i. Melakukan Penyambungan aliran yang sudah dibongkar / diputus tanpa seijin PDAM ; j. Merusak atau melakukan penyambungan air minum tanpa ijin / tidak terdaftar oleh PDAM. Pasal 15 (1) Pelanggan yang meter airnya hilang, maka kepada yang bersangkutan dikenakan biaya penggantian pembelian meter air baru beserta perlengkapannya ; (2) Besarnya harga meter air beserta perlengkapannya tersebut berdasarkan ketentuan yang berlaku dan ditetapkan oleh PDAM ; (3) Pelanggan yang melakukan pergeseran letak meter air dalam satu persil harus mendapatkan ijin PDAM dan dikenakan biaya yang besarnya ditetapkan dengan Peraturan Bupati. BAB IX SANKSI ADMINISTRASI Pasal 16 (1) Sanksi terhadap keterlambatan pembayaran rekening sebagaimana dimaksud Pasal 13 Ayat (2) huruf c dan Pelanggaran terhadap larangan sebagaimana dimaksud pada Pasal 15 huruf a s/d huruf g dikenakan sanksi administrasi ; (2) Ketentuan sanksi keterlambatan dan sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. BAB X KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 17 (1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana ; (2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) adalah : a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana dibidang pengelolaan air minum agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas ; b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang keterangan perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana pengelolaan air minum ; c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana pengelolaan air minum ; d. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti dan melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut ; e. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana pengelolaan air minum ; f. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi ; g. Menghentikan penyidikan ; h. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan-penyidikan tindak pidana dibidang pengelolaan air minum menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. BAB XI KETENTUAN PIDANA Pasal 18 (1) Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 14 huruf h, huruf i dan huruf j, diancam dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan dan atau denda paling banyak Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) ; (2) Tindak pidana tersebut pada Ayat (1) adalah pelanggaran. BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 19

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Pasal 20 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 11 Tahun 2003 tentang Tarip Pengelolaan Air Minum Kabupaten Brebes dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 21 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Brebes. PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 3 TAHUN 2010 T E N T A N G PENGELOLAAN AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BREBES Diundangkan di Brebes Pada tanggal, 4 Maret 2010 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BREBES, Cap ttd, KASPURI ROSYADI, SH Pembina Utama Madya NIP. 19501028 197809 1 001 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BREBES TAHUN 2010 NOMOR 12A Ditetapkan di Brebes pada tanggal 3 Maret 2010 BUPATI BREBES, Cap ttd, INDRA KUSUMA I. PENJELASAN UMUM Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Brebes merupakan Perusahaan Daerah yang bergerak dibidang jasa pelayanan umum dituntut harus lebih tertib baik dari segi administrasi maupun pelayanan. Untuk itu guna meningkatnya kemajuan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Brebes yang berdaya guna dan berhasil guna serta dalam rangka menjaga ketertiban dan meningkatkan fungsi pelayanan air minum yang berkelanjutan serta untuk mengimbangi dengan semakin meningkatnya jumlah pelanggan dengan segala permasalahan yang timbul, maka perlu menata kembali Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Brebes. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum bahwa tarip air minum yang diselenggarakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (BUMD) ditetapkan oleh Kepala Daerah berdasarkan usulan Direksi setelah disetujui oleh Dewan Pengawas. Guna menunjang kelancaran dalam pelaksanaan tersebut dipandang perlu untuk menetapkan kedudukannya dengan Peraturan Daerah Kabupaten Brebes. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1

Pasal 2 Pasal 3 Huruf a Yang dimaksud Azas Kelestarian mengandung pengertian bahwa Pengelolaan Air Minum diselenggarakan dengan cara menjaga kelestarian fungsi sumber daya air secara berkelanjutan ; Huruf b Yang dimaksud Azas Keseimbangan mengandung pengertian keseimbangan antara fungsi sosial, fungsi lingkungan hidup dan fungsi ekonomi terutama dalam memberikan akses kemudahan pada masyarakat golongan rendah (miskin) ; Huruf c Yang dimaksud Azas Kemanfaatan Umum mengandung pengertian bahwa Pengelolaan Air Minum dilaksanakan untuk memberikan manfaat sebesarbesarnya bagi kepentingan umum secara efektif dan efisien ; Huruf d Yang dimaksud Azas Keterpaduan dan Keserasian mengandung pengertian bahwa Pengelolaan Air Minum dilakukan secara terpadu dalam mewujudkan keserasian untuk berbagai kepentingan dengan memperhatikan sifat alami air yang dinamis ; Huruf e Yang dimaksud Azas Keadilan mengandung pengertian bahwa Pengelolaan Air Minum dilakukan secara merata keseluruh lapisan masyarakat diwilayah tanah air sehingga setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama untuk berperan dan menikmati hasilnya secara nyata ; Huruf f Yang dimaksud Azas Kemandirian mengandung pengertian bahwa Pengelolaan Air Minum dilakakukan dengan memperhatikan kemampuan dan keunggulan sumber daya setempat, tidak dapat dipengaruhi pihak manapun sehingga bisa melaksanakan amanat pelayanan ; Huruf g Yang dimaksud Azas Transparansi dan Akuntabilitas mengandung pengertian bahwa Pengelolaan Air Minum dilakukan secara terbuka dan dapat dipertanggunggugatkan. Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Huruf a Yang dimaksud Pengolahan adalah merupakan pengolahan air baku menjadi air minum melalui proses fisik, kimiawi dan / atau biologi ; Huruf b Yang dimaksud Distribusi terdiri dari sistem perpompaan jaringan distribusi, bangunan penampungan, alat ukur dan peralatan pemantauan ; Huruf c Yang dimaksud Pelayanan terdiri dari pemberian ijin pelanggan, pemasangan alat ukur, pencatatan pemakaian air dan penerimaan pembayaran dari pelanggan. Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Ayat (1) Huruf a Yang dimaksud Kelompok I adalah kelompok pelanggan Sosial Umum (IA) yang memberikan pelayanan kepentingan umum dengan pemakaian beban minimal 100 m³ dan kelompok pelanggan Sosial Khusus (IB) dengan pemakaian beban minimal 10 m³; Huruf b Yang dimaksud Kelompok II adalah kelompok pelanggan Non Niaga dengan pemakaian beban minimal 10 m³, yang meliputi Rumah Tangga A (IIA), Rumah Tangga B (IIB) dan Instansi Pemerintah (IIC) ; Huruf c

Yang dimaksud Kelompok III adalah Kelompok pelanggan Niaga dengan pemakaian beban minimal 20 m³, yang meliputi Niaga Kecil (IIIA) dan Niaga Besar (IIIB) serta Kelompok Pelanggan Industri dengan pemakaian beban minimal 2.500 m³, yang meliputi Industri Kecil dan Industri Besar; Huruf d Yang dimaksud Kelompok Khusus adalah pelanggan yang mempunyai kriteria khusus dengan pemakaian beban minimal sesuai dengan kesepakatan, yang meliputi Pelabuhan dan Tangki Air. Pasal 10 Pasal 11 Ayat (1) Huruf a Yang dimaksud keuntungan adalah batas kewajaran tingkat keuntungan yang dapat ditoleransi dalam penyelenggaraan air minum dan sanitasi dalam jangka waktu tertentu. Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Huruf d Yang dimaksud Biaya lain yang ditetapkan oleh PDAM adalah biaya yang mungkin timbul akibat penyelenggaraan penyediaan air minum. Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17