BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah :

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II PROFIL DESA WALIKUKUN KECAMATAN CARENANG KABUPATEN SERANG BANTEN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH KAJIAN. di Kota Pekanbaru dan merupakan Kecamatan tertua di Kota Pekanbaru dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PENYAJIAN DATA. A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DI KAMPUNG DESA BITUNG JAYA, KECAMATAN CIKUPA TANGERANG BANTEN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan adalah di Desa Kampung Panjang.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA CIPETE KEC. PINANG KOTA TANGERANG BANTEN

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

BAB II PROFIL WILAYAH. Deskripsi wilayah disusun berdasarkan hasil survei lapangan dan. pendapat, maupun diskusi dengan tokoh masyarakat di Kampung

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jarak dengan ibukota provinsi (pekanbaru)sekitar 200 km. 1) Sebelah utara berbatasan dengan desa sepotong

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Riau. Kecamatan ini meliputi beberapa Kelurahan atau Desa dengan luas wilayah

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. yang ada di kota Pekanbaru, yang pada mulanya merupakan wilayah dari

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian. Penulisan

IV. GAMBARAN UMUM. Kampung Sidoarjo Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

GAMBARAN UMUM. Kelurahan Negeri Besar Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Way Kanan.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1.1 Sejarah dan Keadaan Geografis Desa Rambah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala

GAMBARAN UMUM LOKASI

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

BAB IV GAMBARAN UMUM KECAMATAN SEMARANG BARAT. 4.1 Situasi Umum Kecamatan Semarang Barat. Manyaran, Cabean, Tawang Mas, Tawang Sari, Tambak Harjo,

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

PROFIL KEPALA DESA. Perkebunan dan Peternakan Dewan Koperasi Indonesia Wilayah Sumatera Selatan ( ) Free Powerpoint Templates Page 2

III. METODE PENELITIAN. Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dikenal karena keberadaan Desa Gobah berada diantara Sungai Kampar dan

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN EMPANG

31 kegiatan yang menyebabkan kerusakan di hulu DAS dan juga melihat bagaimana pemangku kepentingan tersebut melakukan upaya penyelamatan hulu DAS Cita

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB. III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research),

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara

BAB II PROFIL DESA PULAU PANJANG. desa yang ada di Kecamatan Cerenti Kabupaten Kuantan Sengingi. Daerah ini

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Geografis Kelurahan Murung Raya. Kelurahan Murung Raya adalah bagian dari Kecamatan Banjarmasin

BAB III PELAKSANAAN PEMBAGIAN WARISAN AHLI WARIS ANAK YANG DIASUH OLEH IBU TIRI DI KELURAHAN PEGIRIAN KECAMATAN SEMAMPIR KOTA SURABAYA

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Profil Desa. Desa Suka Mandang Kecamatan Seruyan Tengah Kabupaten Seruyan Provinsi Kalimantan Tengah

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pekanbaru, terdiri atas 65 RW dan 318 RT. Luas wilayah Kecamatan Tampan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

b. Tanah kering No Tanah Kering Luas 1 Pekarangan / Bangunan 25,717

BAB III METODE PENELITIAN. Purworejo Km. 5, yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MERAK KECAMATAN SUKAMULYA KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN

BAB IV GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Kecamatan Batang Cenaku. Kecamatan Batang Cenaku memiliki luas daerah sebesar 634,43 Km

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

I. PENDAHULUAN. kebutuhan pokok manusia, seperti kebutuhan makan, pakaian, dan tempat tinggal

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II KONDISI OBYEKTIF DESA MARGAGIRI

PETA WILAYAH KECAMATAN SURUH

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. karantina, para penderita penyakit tersebut berangsur angsur sembuh. Mengingat banyaknya

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara etimologis, Hajimena sebenarnya berasal dari kata Aji, yang berarti ini dan Mena

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Tarai Bangun adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Tambang

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan

BAB I PROFIL WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yakni penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari sesuatu yang diamati. Pendekatan ini dianggap sesuai menurut penulis untuk digunakan sebab peneliti akan terjun langsung pada obyek yang diteliti serta berada dalam setting penelitian yang dipilih. Adapun data yang akan dihasilkan berupa deskripsi Mitos Apui Mantarawang di Desa Ulu Benteng. Adapun prosedur pemilihan informan dalam pendekatan kualitatif untuk penelitian ini adalah purposive sample, yakni prosedur berdasarkan teori yang ditentukan berdasarkan kriteria tertentu yang telah peneliti rumuskan sebelumnya. Dalam penelitian ini penulis telah menetapkan kriteria tertentu untuk informan. 2. Jenis penelitian Berdasarkan sifat permasalahannya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk jenis penelitian deskriptif yang berusaha memberikan gambaran dengan sistematis dan cermat terhadap fakta yang ditemukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini penulis akan memberikan gambaran Mitos Apui Mantarawang di Desa Ulu Benteng. Berdasarkan bahan dan objek, penelitian yang dilakukan penulis termasuk jenis penelitian lapangan yang menggunakan informasi yang diperoleh dari informan melalui wawancara, dan dokumentasi. Penelitian yang dilakukan penulis mengambil lokasi di Desa Ulu Benteng Kabupaten Barito Kuala. 20

B. Lokasi Penelitian Kelurahan Ulu Benteng merupakan bagian dari Kecamatan Marabahan sejak tahun1995, yang sebelumnya adalah bagian dari kecamatan Bakumpai. Konon cerita istilah Ulu Benteng berasal dari anggapan masyarakat setempat bahwa pada zaman dahulu kampung ini terletak disebelah hulu sebuah benteng. Maka sejak itu kampung ini diberi nama Ulu Benteng yang sekarang kita kenal dengan kelurahan Ulu Benteng. A. Geografi Lokasi Penelitian Kelurahan Ulu Benteng adalah salah satu desa di Kecamatan Marabahan, Kabupaten Baito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Kecamatan Marabahan terdiri dari sepuluh desa yaitu Desa Bagus, Desa Baliuk, Desa Penghulu, Desa Marabahan Kota, Desa Ulu Benteng, Desa Antar Baru, Desa Antar Raya, Desa Sido Makmur, dan Desa Karya Maju. Kelurahan Ulu Benteng berjarak 60 km dari ibu kota provinsi Kalimantan Selatan. Jarak dari Kelurahan Ulu Benteng ke ibukota kecamatan Marabahan 4Km dengan waktu tempuh ¼ jam. sedangkan jarak dari Kabupaten Barito Kuala adalah 3 km atau sekitar ¼ jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor. 1 Adapun batas Kelurahan Ulu Benteng adalah sebagai berikut. 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Bakumpai. 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Marabahan Kota. 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Antar Baru, Kecamatan Cerbon dan Kecamatan Bakumpai. 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bakumpai. 2 Kelurahan Ulu Benteng terdiri dari 18 RT dan 4 RW. Kelurahan Ulu Benteng memiliki luas wilayah yang besar yakni hanya sekitar 8.200 ha/m2 berupa dataran rendah yang sebagian besar masih berupa hutan asli 5371 Ha, dan 1303 merupakan 1 Pemerintah Kabupaten Barito Kuala, Berdasarkan Profil Desa dan Kelurahan yang diperoleh di Kantor kelurahan Ulu Benteng Pada Tanggal Januari 2015. 2 Berdasarkan Profil Desa dan Kelurahan yang diperoleh di Kantor kelurahan Ulu Benteng Pada Tanggal Januari 2015. 21

kawasan pasang surut (lahan subur). Untuk lebih jelasnya penggunaan lahan Kelurahan Ulu Benteng dapat dilihat pada tabel berikut. - Pemukiman Pejabat Pemerintahan - Pemukiman ABRI - Pemukiman KPR-BTN - Pemukiman Umum - Perkantoran - Sekolah - Pertokoan - Pasar - Terminal - Tempat Peribadatan - Kuburan/Makam - Jalan/Titian - Lahan Tidur/terlantar - Lain-lain (sumur, sungai, dan handel) - Irigasi - ½ irigasi - Tadah Hujan - Pasang Surut (lahan, subur) - Ladang - Perkebunan Rakyat - Perkebunan Negara - Perkebunan Swasta - Hutan milik warga/suku - Hutan Asli - Hutan Lain - Lapangan sepak Bola - Lapangan Bola Volly - Lapangan Tenis - Lapangan Bulu Tangkis - Kolam/Sumur - Lainnya TABEL 1 RINCIAN PENGGUNAAN LAHAN Pemukiman Bangunan Pertanian/Sawah/Ladang Perkebunan Hutan Rekreasi/Olah Raga Daerah tangkapan air 2 Ha 6 Ha 46 Ha 470 Ha 36 Ha 16 Ha 3 Ha 3 Ha 691 Ha 95 Ha 75 Ha 1303 Ha 75 Ha 5371 Ha 2 Ha 1 Ha 1 Ha 1 Ha 1 Ha 2 Ha Sumber: Data Profil Kelurahan yang diperoleh di Kantor kelurahan Ulu Benteng Pada Tanggal Januari 2015. 22

B. Demografi Lokasi Penelitian Masyarakat Kelurahan Ulu Benteng mayoritas beragama Islam dan seluruhnya berkewarganegaraan Indonesia. Kelurahan Ulu Benteng memiliki tingkat kepadatan penduduk yang sedang. Antara satu rumah dengan rumah yang lain terpaut jarak beberapa meter, meskipun sebagian terdapat pula rumah yang memiliki jarak yang dekat dengan rumah lainnya. 3 Berdasarkan data dari Kelurahan Ulu Benteng diperoleh keterangan bahwa penduduk Kelurahan Ulu Benteng keseluruhan pada tahun lalu berjumlah 7.713 jiwa dengan persentase laki-laki berjumlah 3.851 jiwa dan perempuan berjumlah 3.862 jiwa. Adapun jumlah kepala keluarga di Kelurahan Ulu Benteng berjumlah 2.307 kk. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk Desa Makmur dapat dilihat pada tabel berikut. TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK ULU BENTENG MENURUT JENIS KELAMIN No Jenis Kelamin Jumlah Jiwa Jumlah 1. Laki-laki 3.851 jiwa 7.713 2. Perempuan 3.862 jiwa Sumber: Data Profil Kelurahan yang diperoleh di Kantor kelurahan Ulu Benteng Pada Tanggal Januari 2015. TABEL 3 JUMLAH PENDUDUK DIRINCIKAN MENURUT USIA (2014) No. Golongan Umur Jumlah Kelamin Jumlah L P 1. 2. 3. 4. 5. 6. 0 6 bulan 5 9 tahun 10-14 tahun 15 19 tahun 20-24 tahun 25-29 tahun 330 334 335 469 535 377 333 291 263 450 579 390 663 625 598 919 1114 767 3 Observasi Pada Hari Sabtu, 12 Desember 2015. 23

7. 8. 9. 10. 11. 12. Sumber: Data Profil Kelurahan yang diperoleh di Kantor Kelurahan Ulu Benteng Pada Tanggal Januari 2015 Masyarakat Kelurahan Ulu Benteng dapat dikategorikan dalam lingkaran kelas ekonomi menengah ke bawah, dengan mata pencaharian utama adalah bertani, hal ini memang didukung oleh kondisi tanah yang cocok untuk pertanian. Selain bertani, sebagian warga menjadi buruh sawit dan pengurus rumah tangga. Pekerjaan lain yang diminati warga di Kelurahan Ulu Benteng adalah wiraswasta dan sebagian kecil lain tidak bekerja. Selain itu juga terdapat warga yang bekerja sebagai PNS, TNI, karyawan honorer, pedagang, serta karyawan swasta. 4 Latar belakang pendidikan penduduk Kelurahan Ulu Benteng cukup bervariasi. Diantara jenjang yang terbanyak adalah SD, dilanjutkan dengan SMA, kemudian tidak atau belum sekolah, lalu SMA. Sedangkan PT menempati posisi terakhir, hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat Kelurahan Ulu Benteng memiliki tingkat pendidikan rendah. C. Kondisi Sosial Keagamaan Lokasi Penelitian Sarana pendidikan yang terdapat di Kelurahan Ulu Benteng berupa 4 buah PAUD/TK, 5 buah SD, dan 2 buah MI, sedangkan sekolah lanjutan berada di Kecamatan Marabahan. Mayoritas masyarakat Kelurahan Ulu Benteng beragama Islam, kemudiaan Kristen, Katolik, Budha, dan Hindu, sebagai mana digambarakan pada tabel berikut. 30-34 tahun 35-39 tahun 40-44 tahun 45-49 tahun 50-54 tahun > 55 tahun 256 245 216 168 105 164 250 233 222 155 100 211 506 478 438 323 205 375 Jumlah 3.534 3.477 7.011 TABEL 4 JUMLAH PENDUDUK MENURUT AGAMA YANG DIANUT No Agama Jumlah 4 Berdasarkan Profil Desa dan Kelurahan yang diperoleh di Kantor kelurahan Ulu Benteng Pada Tanggal Januari 2015. 24

1. 2. 3. 4. 5. Islam Kristen Katholik Hindu Budha 7.624 Sumber: Data Profil Kelurahan yang diperoleh di Kantor kelurahan Ulu Benteng Pada Tanggal Januari 2015. Data keagamaan lain yang diperoleh dari Kelurahan Ulu Benteng ini adalah adanya 4 kelompok maulid habsyi, 27 kelompok yasinan, 5 kelompok Burdah, 4 kelompok Dalail, 5 kelompok rukun kematian, Pengajian Al-Qur an di 4 tempat, serta majelis ta lim di 6 tempat yang menjadi objek penelitian ini. Sarana agama yang terdapat di Kelurahan Ulu Benteng adalah 5 sebuah mesjid dan 16 buah langgar. 80 4 1 4 C. Data dan Sumber Data Penelitian 1. Data Penelitian Data yang digali dalam penelitian ini meliputi: a. Data primer, yaitu data-data yang dapat menjawab masalah yang telah dikemukakan, yaitu tentang mitos apui mantarawang di Ulu Benteng Kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala b. Data sekunder (pelengkap) dari penelitian ini adalah buku-buku yang terkait dengan Claude Levi-Strauss, dan segala sesuatu yang dapat menunjang dan melengkapi pembahasan dalam penelitian ini, baik berupa dokumen, arsip, maupun karya tulis lainnya yang relevan dengan judul yang akan diteliti, seperti landasan teori dan gambaran umum lokasi penelitian. 2. Sumber Data Penelitian Sedangkan sumber data dalam penelitian ini meliputi: a. Responden adalah tokoh masyarakat Ulu Benteng yang bersedia ikut bicara mengenai mitos apui mantarawang. 25

b. Informan yaitu masyarakat yang mengetahui tentang apui mantarawang tersebut. D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data penulis menggunakan beberapa metode yaitu: 1. Obsevasi Teknik observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan pencatatan secara sistematis hal yang diteliti secara langsung. Dalam penelitian ini pelaksanaan observasi langsung yang dilakukan peneliti dengan cara observasi partisipan yang dilakukan dengan cara terlibat langsung dengan aktivitas yang berkaitan dengan objek pengamatan. Selain itu dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan cara observasi sistematik sebab apa yang akan diamati telah terlebih dahulu ditentukan secara sistematis. Teknik observasi digunakan untuk mendapatkan data primer. 2. Wawancara Teknik wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui pengajuan sejumlah pertanyaan secara lisan kepada subjek yang diwawancarai atau teknik yang digunakan untuk mendapatkan data dengan bertanya langsung secara bertatap muka dengan responden yang menjadi subjek penelitian. 5 Dengan demikian, dalam mengumpulkan data melalui teknik wawancara ini peneliti akan melakukan pertemuan tatap muka secara langsung dengan para responden dan informan yaitu dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu sebagai pertanyaan pokok dan bila ada hal-hal yang masih dianggap perlu diketahui dalam topik ini, maka peneliti akan melakukan wawancara bebas, yaitu dengan 5 Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian, (Banjarmasin: Antasari Press, 2011), h. 67. 26

memberikan pertanyaan-pertanyaan secara langsung yang dianggap penting kepada responden. Dalam teknik wawancara ini, diperlukan sekali media-media yang mendukung untuk menghimpun dan mengingat data-data yang diperoleh dalam jalannya wawancara, seperti tape recorder untuk merekam, blacknote untuk mencatat, pulpen dan lain-lain yang dapat membantu dalam pengumpulan data ini. 3. Dokumentasi Teknik dokumentasi ini merupakan teknik pengumpulan data penelitian melalui sejumlah dokumen (informasi yang didokumentasikan), baik berupa dokumen tertulis maupun dokumen terekam. 6 E. Prosedur Pengolahan Data Proses pengolahan data guna penelitian ini menggunakan proses pengolahan data penelitian kualitatif dengan melakukan beberapa cara berikut: 1. Melakukan pencatatan terhadap semua data yang terkumpul baik dari wawancara, observasi, maupun dokumentasi yang relevan dengan penelitian. 2. Mereduksi data sehingga tidak ada data yang overlapping (tumpang tindih). Pada tahap ini peneliti dapat melakukan hal berikut. a. Selecting and focusing, yakni melakukan seleksi data dan hanya memfokuskan pada informasi yang relevan dengan tema. b. Simplifying, yakni melakukan penyederhanaan data dengan hati-hati terutama terhadap data yang berbelit-belit. c. Abstracting, yakni melakukan penggambaran data secara naratif sebagaimana yang ada di lapangan. d. Transforming, yakni melakukan transformasi (mengubah) data pengamatan lapangan dan data wawancara yang panjang lebar menjadi kesimpulan atau inti catatan lapangan dan inti wawancara. 6 Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian. h. 77. 27

3. Mengelompokkan data berdasarkan tema. 4. Mengidentifikasi data dengan cara mengecek ulang kelengkapan transkrip wawancara dan catatan lapangan. 5. Menggunakan data yang benar-benar valid dan relevan. F. Teknik Analisis Data Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis penelitian kualitatif yang diuraikan sebagai berikut: 1. Reduksi data, yaitu mengambil data yang penting dan membuang data yang tidak berguna. Reduksi data mencakup kegiatan berikut. a. Organisasi data yaitu kegiatan mengurungi data dengan menentukan kategori, konsep, tema dan pola. Data yang telah diperoleh selama penelitian dikelompokkan menurut format tertentu sehingga peneliti dapat mengidentifikasi informasi yang sesuai. Data yang telah diorganisir tersebut selanjutnya dikelompokkan ke dalam tema tertentu dengan menggunakan kode. Pengelompokkan tema tersebut harus koheren dengan tujuan penelitian dan keyakinan yang dibuat oleh peneliti sesuai dengan fenomena penelitian. b. Coding data adalah kegiatan melihat kesamaan pola temuan dari data yang telah dikelompokkan ke dalam tema tertentu dan diberi kode, dengan landasan teoritis yang dikembangkan sebelumnya sehingga memungkinkan peneliti untuk mengaitkan data dengan masalah penelitian. Langkah coding data meliputi. 1. Open coding, yaitu menganalisis dan menentukan berbagai kategori tema. 2. Axial coding, yaitu menganalisis keterkaitan satu tema dengan tema lainnya. 28

3. Selective coding, yaitu memunculkan tema utama untuk melakukan interpretasi dan analisis. c. Pemahaman data, yaitu kegiatan memahami data secara detail dan rinci untuk dicoba dicari maknanya dengan berpegang pada koherensi antara data temuan dan teori. d. Interpretasi adalah kegiatan mengaitkan teori yang ada sehingga dapat dijelaskan oleh teori tetapi tidak lepas dari kejadian yang ada pada setting penelitian. 29