Lembar Kerja 1 Tugas, Fungsi, Kewenangan, dan Dasar Hukum Kelembagaan

dokumen-dokumen yang mirip
: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : SURAT IZIN USAHA JASA KONTRUKSI (SIUJK)

BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : IZIN REKLAME PERMANEN (TETAP) / IZIN REKLAME (TIDAK TETAP)

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 57

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SOP ( Standar Operasional Prosedur ) Imunisasi

NAMA UNIT PELAYANAN : BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA JENIS PELAYANAN : SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)

2. Persyaratan pelayanan

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : SURAT IZIN USAHA PENYELENGGARAAN INFORMASI DAN PROMOSI (SIUPIP)

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI UPTD PUSKESMAS LANGKAPLANCAR DINAS KESEHATAN KABUPATEN PANGANDARAN

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

No. Komponen Uraian 1. Dasar Hukum 1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : IZIN OPERASIONAL ORGANISASI SOSIAL

DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA. : IZIN PENGAMBILAN AIR BAWAH TAHAN (SIPA)

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

DAFTAR ISI 1. ALUR PIKIR 2. LATAR BELAKANG 3. DEFINISI BOK 4. TUJUAN 5. SASARAN BOK 6. KEBIJAKAN OPERASIONAL 7. DASAR HUKUM 8. INDIKATOR KEBERHASILAN

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

NAMA UNIT PELAYANAN : BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

Review. Bantuan Operasional Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Program imunisasi merupakan sub sistem dari sistem pelayanan kesehatan

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN PELAYANAN PROMOTIF DAN PREVENTIF DI PUSKESMAS TELADAN KOTA MEDAN TAHUN 2016

UCI? TARGET: 139 desa minimal 80 % mencapai semua indikator Imunisasi ( HB-0, POL, DPT-KOMBO, DAN CAMPAK )

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) Kepanjen

Rencana Umum Pengadaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM KIA DI UNIT PELAKSANA TEKNIS INDUSTRI GRESIK

NAMA UNIT PELAYANAN : BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA JENIS PELAYANAN : IZIN LOKASI / PENETAPAN LOKASI / PERUNTUKAN

PEDOMAN PELAYANAN GIZI PUSKESMAS WONOSARI II

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : IZIN PENDIRIAN DEPOT LOKAL / TEMPAT PENIMBUNAN BAHAN BAKAR (NON NIAGA)

Anak balitanya telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT I dan Polio di Posyandu. Ibu ani adalah peserta asuransi kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 22

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan

1 02 DINAS KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan di tiap kelurahan/rw. Kegiatannya berupa KIA, KB, P2M

: 530/ /SK-SP/A3/BPPTSP/

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA

1. Pengertian Organisasi Organisasai adalah suatu sistem kerjasama daripada sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan Struktur

BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH,

Sesi 2: Bagaimana posisi BOK dalam perencanaan dan penganggaran KIA di Kabupaten?

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 26 NOMOR 26 TAHUN 2008

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KAMPAR TAHUN 2011

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA

PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN DINAS KESEHATAN UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT CIKAMPAK JLN. Lintas Sumatera-Riau kode Pos 21465

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Village Activity Mapping Service Availability Mapping Provinsi Jawa Barat

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 99 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 4 TAHUN 2009

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TEBO

Penanggulangan Penyakit Menular

Tabel 1. Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Dinas Kesehatan dan Pencapaian Renstra Dinas Kesehatan s/d tahun Realisa si (s/d 2012)

Universitas Sumatera Utara

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 8 TAHUN 2012 TENTANG PEMBEBASAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

Standar Ponkesdes 91

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 28 TAHUN 2016

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang

KEPUTUSAN WALIKOTA TERNATE

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT UPT. PUSKESMAS SOTEK

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

Sekilas tentang POKJANAL POSYANDU Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, Kemenkes RI, 2011

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN


BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

2016, No perkembangan kebutuhan implementasi penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional sehingga perlu diganti; c. bahwa berdasarkan pertimbang

BUPATI KUDUS KEPUTUSAN BUPATI KUDUS NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

TENTANG BUPATI SERANG,

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Transkripsi:

Lembar Kerja 1 Tugas, Fungsi, Kewenangan, dan Dasar Hukum Kelembagaan Unit / Satker Pelayanan No. Unsur/Aspek Manajemen Uraian Dasar Hukum/Ketentuan yang terkait 1. Tugas dan fungsi Tugas : memberikan pelayanan kesehatan dasar Yang bersifat promotif, kuratif, preventif dan rehabilitatif. Fungsi: 1. Pusat pemberdayaan masyarakat agar individu, kelompok dan masyarakat memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat dan berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. 2. Pusat pelayanan kesehatan masyarakat dengan tujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. 3. Sebagai Pusat pelayanan kesehatan perorangan, Puskesmas menyelenggarakan layanan kesahatan yang bersifat individu dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan tanpa mengabaikan pemeliharaan dan pencegahan penyakit. 1. Pasal 11 ayat 4 UU nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah penyelenggaraan urusan pemerintahan bersifat wajib yang berpedoman pada standar pelayanan minimal dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh pemerintah. 2. Perda Retribusi Pelayanan No 2 Tahun 2012.

2. Kewenangan menyelenggarakan jenis pelayanan, meliputi: 3. Instansi/Unit/Satker yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan 4. Sebagai Pusat rujukan kesehatan, puskesmas menyelenggarakan rujukan baik berupa layanan kesehatan masyarakat dan perorangan maupun informasi kesehatan bagi masyarakat di unit lain di wilayah kerjanya. 1. Penyelenggara surveilens epidemiologi, penyelidikan kejadian luar biasa. 2. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular. 3. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular. 4. Penyelenggaraan operasional penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana dan wabah. 5. Penyelenggaraan Pencegahan dan pencemaran lingkungan. 6. Penyehatan lingkungan. 7. Penyelenggaraan suveilens gizi buruk. 8. Perbaikan gizi keluarga dan masyarakat. 9. Pelayanan kesehatan dasar dan rujukan. 10. Penyediaan dan pengelolaan obat, pelayanan kesehatan dasar, alat kesehatan dan vaksin. 11. Penyelenggaraan promosi kesehatan. 2. Dinas Pendidikan 3. UPTD 4. Pemerintah Kecamatan 5. Pemerintah Desa, 6. Keluarga 7. Masyarakat. 1. UU No 23 tahun 1992 tentang kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 100 tahun 1992, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 34/95), Bahwa program imunisasi sebagai salah satu upaya pemberantasan penyakit menular. 2. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No 1059/MENKES/SK/IX/2004 tentang pedoman penyelenggaraan imunisasi. Bahwa imunisasi sebagai salah satu upaya preventif untuk mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh harus dilaksanakan secarah terus menerus, menyeluruh, dan dilaksanakan sesuai standar sehingga mampu memberikan perlindungan kesehatan dan memutus mata rantai penularan. 1. Peraturan yang melandasi Posyandu adalah PerMendagri 19 tahun 2011. 2. Perda Retribusi Pelayanan No 2 Tahun 2012

Lembar Kerja 2, Produk Pelayanan, Masyarakat, dan Pihak Terkait Unit/Satker Pelayanan Jenis No. Pelayanan 1. Pemberantasan penyakit Menular (P2M) Produk Pelayanan Pemberian imunisasi pada bayi di posyandu Dasar Hukum Penyelenggaraan pelayanan 1. Undang-undang no 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular. 2. UU No 23 tahun 1992 tentang kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 100 tahun 1992, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 34/95), Bahwa program imunisasi sebagai salah satu upaya pemberantasan penyakit Masyarakat/ Pengguna Layanan 1. Bayi 2. Keluarga 3. Masyarakat Pihak Terkait 2. Pemerintah Kecamatan 3. Pemerintah Desa 4. UPTD 5. Keluarga 6. Masyarakat menular. 3. Pasal 11 ayat 4 UU nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah penyelenggaraan urusan pemerintahan bersifat wajib yang berpedoman pada standar pelayanan minimal dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh pemerintah. 4. Undang-undang 36 tahun 2009 pasal 130 yang berisi pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak. 5. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No 1059/MENKES/SK/IX/2004 tentang pedoman penyelenggaraan imunisasi. Bahwa imunisasi sebagai salah satu upaya preventif untuk mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh

No. Jenis Pelayanan Produk Pelayanan Dasar Hukum Penyelenggaraan pelayanan harus dilaksanakan secarah terus menerus, menyeluruh, dan Masyarakat/ Pengguna Layanan Pihak Terkait dilaksanakan sesuai standar sehingga mampu memberikan perlindungan kesehatan dan memutus mata rantai penularan. 6. Keputusan Mentri Kesehatan no.1626/menkes/sk/xii/2005 tentang Pedoman Pemantauan dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI). 7. Peraturan yang melandasi posyandu adalah permendagri 19 tahun 2011. 8. Perda Retribusi Pelayanan No 2 Tahun 2012. 2. Pemberantasan penyakit Menular (P2M) Sweeping imunisasi pada bayi yang tidak datang di posyandu 1. UU no 23 tahun 1992 tentang kesehatan (lembaran negara republik indonesia nomor 100 tahun 1992, tambahan lembaran negara Republik Indonesia Nomor 34/95). Bahwa program imunisasi sebagai salah satu upaya pemberantasan penyakit menular. 2. Pasal 11 ayat 4 UU nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah penyelenggaraan urusan pemerintahan bersifat wajib yang 1. Bayi 2. Keluarga 3. Masyarakat 2. Pemerintah Kecamatan 3. Pemerintah Desa 4. UPTD 5. Keluarga 6. Masyarakat berpedoman pada standar pelayanan minimal dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh pemerintah. 3. Undang-undang 36 tahun 2009 pasal 130 yang berisi pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak. 4. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No 1059/MENKES/SK/IX/2004 tentang pedoman penyelenggaraan imunisasi. Bahwa imunisasi sebagai salah satu upaya preventif untuk mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh

No. Jenis Pelayanan Produk Pelayanan Dasar Hukum Penyelenggaraan pelayanan harus dilaksanakan secarah terus menerus, menyeluruh, dan Masyarakat/ Pengguna Layanan Pihak Terkait dilaksanakan sesuai standar sehingga mampu memberikan perlindungan kesehatan dan memutus mata rantai penularan. 5. Keputusan Mentri Kesehatan no.1626/menkes/sk/xii/2005 tentang Pedoman Pemantauan dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI). 6. Peraturan yang melandasi posyandu adalah Permendagri 19 tahun 2011. Perda Retribusi Pelayanan No 2 Tahun 2012. 3. Pemberantasan penyakit Menular (P2M) Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) Pada Wanita Usia Subur (Wus) 1. UU No 23 tahun 1992 tentang kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 100 tahun 1992, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 34/95), Bahwa program imunisasi sebagai salah satu upaya pemberantasan penyakit menular. 2. Pasal 11 ayat 4 UU nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah penyelenggaraan urusan pemerintahan bersifat wajib yang berpedoman pada standar pelayanan minimal dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh pemerintah. 3. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No 1. Wanita Usia Subur (WUS) ialah wanita berusia15-39 tahun, termasuk Ibu Hamil (Bumil) dan Calon Pengantin (Catin). 2. Keluarga 3. Masyarakat 2. Pemerintah Kecamatan 3. Pemerintah Desa 4. UPTD 5. Keluarga 6. Masyarakat 1059/MENKES/SK/IX/2004 tentang pedoman penyelenggaraan imunisasi. Bahwa imunisasi sebagai salah satu upaya preventif untuk mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh harus dilaksanakan secarah terus menerus, menyeluruh, dan dilaksanakan sesuai standar sehingga mampu memberikan perlindungan kesehatan dan memutus mata rantai penularan.

No. Jenis Pelayanan Produk Pelayanan Dasar Hukum Penyelenggaraan pelayanan 4. Keputusan Mentri Kesehatan no. 1626/MenKes/SK/XII/2005 Masyarakat/ Pengguna Layanan Pihak Terkait tentang Pedoman Pemantauan dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI). 5. Peraturan yang melandasi posyandu adalah Permendagri 19 tahun 2011. 6. Perda Retribusi Pelayanan No 2 Tahun 2012. 4. Pemberantasan penyakit Menular (P2M) Pemberian imunisasi pada anak Sekolah Dasar. 1. Undang-undang no 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular. 2. UU No 23 tahun 1992 tentang kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 100 tahun 1992, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 34/95), Bahwa program imunisasi sebagai salah satu upaya pemberantasan penyakit menular. 3. Pasal 11 ayat 4 UU nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah penyelenggaraan urusan pemerintahan bersifat wajib yang 1. Anak Sekolah 2. Keluarga 3. Masyarakat 2. Pemerintah Kecamatan 3. Pemerintah Desa 4. Dinas Pendidikan 5. Sekolah Dasar 6. UPTD 7. Keluarga 8. Masyarakat berpedoman pada standar pelayanan minimal dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh pemerintah. 4. Undang-undang 36 tahun 2009 pasal 130 yang berisi pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak. 5. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No 1059/MENKES/SK/IX/2004 tentang pedoman penyelenggaraan imunisasi. Bahwa imunisasi sebagai salah satu upaya preventif untuk mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh harus dilaksanakan secarah terus menerus, menyeluruh, dan dilaksanakan

No. Jenis Pelayanan Produk Pelayanan Dasar Hukum Penyelenggaraan pelayanan sesuai standar sehingga mampu memberikan perlindungan Masyarakat/ Pengguna Layanan Pihak Terkait kesehatan dan memutus mata rantai penularan. 6. Keputusan Mentri Kesehatan no.1626/menkes/sk/xii/2005 tentang Pedoman Pemantauan dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI). 7. Perda Retribusi Pelayanan No 2 Tahun 2012.

Lembar Kerja 3 Mekanisme dan Prosedur, Persyaratan, Biaya, dan Waktu Unit/Satker Pelayanan No. Produk Pelayanan Persyaratan pelayanan Mekanisme dan Prosedur (sebutkan urutan kegiatan layanan dan unit/simpul yang terkait) Biaya Waktu Penanggung Jawab 1. Pemberian Imunisasi Pada Bayi Di Posyandu 1. bayi umur 0-9 bulan 2. KMS (kartu menuju sehat) bayi. 1. Bayi datang keposyandu 2. Di daftar pada meja pendaftaran 3. Berat badan dan tinggi badan bayi di ukur 4. Hasil pengukuran dan penimbangan bayi di isi dalam KMS (kartu menuju sehat) bayi 5. Berikan konseling pada keluarga bayi 6. Bayi di imunisasi 7. Mengisi status imunisasi bayi ke dalam KMS (kartu menuju sehat) Bayi 8. Bayi kembali kerumah 9. Petugas imunisasi kembali ke Puskesmas. Biaya transpor petugas imunisasi Rp...per Posyandu. Waktu yang dibutuhkan mulai dari pendaftaran sampai pemberian imunisasi maksimal 30 (tiga puluh) menit. 1. Kepala Puskesmas 2. Petugas Imunisasi

Lembar Kerja 3 Mekanisme dan Prosedur, Persyaratan, Biaya, dan Waktu Unit/Satker Pelayanan No. Produk Pelayanan Persyaratan pelayanan Mekanisme dan Prosedur (sebutkan urutan kegiatan layanan dan unit/simpul yang terkait) Biaya Waktu Penanggung Jawab 2. SWEEPING IMUNISASI PADA BAYI YANG TIDAK DATANG DI POSYANDU 1. bayi umur 0-9 bulan 2. KMS (kartu menuju sehat) bayi. 1. Petugas imunisasi mengunjungi bayi yang tidak datang ke posyandu 2. Berikan konseling pada keluarga bayi 3. Bayi di imunisasi 4. Mengisi status imunisasi bayi dalam KMS (Kartu Menuju Sehat) 5. Petugas imunisasi kembali ke Puskesmas Biaya transpor petugas imunisasi Rp...per Posyandu. Waktu yang dibutuhkan untuk konseling maksimal 15 (lima belas) menit dan waktu yang di butuhkan untuk pemberian imunisasi maksimal 2 (dua) menit. 1. Kepala Puskesmas 2. Petugas Imunisasi

Lembar Kerja 3 Mekanisme dan Prosedur, Persyaratan, Biaya, dan Waktu Unit/Satker Pelayanan No. Produk Pelayanan Persyaratan pelayanan Mekanisme dan Prosedur (sebutkan urutan kegiatan layanan dan unit/simpul yang terkait) Biaya Waktu Penanggung Jawab 3. PEMBERIAN IMUNISASI TETANUS TOXOID (TT) PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) 1. Buku KIA (kesehatan ibu dan anak) 2. wanita usia subur (ibu hamil dan catin) 3. Kartu peserta ASKES/JamKesMas/k eterangan tidak mampu dari desa. 1. Wanita usia subur (ibu hamil atau calon pengantin) datang ke Posyandu. 2. Khusus ibu hamil, di periksa dulu oleh bidan sebelum ke petugas imunisasi dan untuk calon pengantin langsung ke petugas imunisasi. 3. Berikan konseling. 4. Wanita usia subur (WUS) di imunisasi. 5. Mengisi status imunisasi. 6. Wanita usia subur (WUS) kembali kerumah. 7. Petugas imunisasi kembali ke Puskesmas Biaya transpor petugas imunisasi Rp...per Posyandu. Waktu yang dibutuhkan mulai dari pemeriksaan sampai pemberian imunisasi maksimal 2 (dua) jam. 1. Kepala Puskesmas 2. Petugas Imunisasi

Lembar Kerja 3 Mekanisme dan Prosedur, Persyaratan, Biaya, dan Waktu Unit/Satker Pelayanan No. Produk Pelayanan Persyaratan pelayanan 4. PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK SEKOLAH DASAR 1. Anak Laki-laki dan Perempuan kelas 1 SD. 2. Anak perempuan kelas 2 dan kelas 3 SD. Mekanisme dan Prosedur (sebutkan urutan kegiatan layanan dan unit/simpul yang terkait) 1. Pihak Puskesmas menyampaikan surat yang berisi maksud dan tujuan 2. Petugas imunisasi berkunjung ke Sekolah Dasar 3. Pihak sekolah menyiapkan siswa 4. Berikan konseling pada siswa 5. Siswa di imunisasi 6. Mengisi buku tamu 7. Petugas imunisasi kembali ke Puskesmas Biaya Waktu Penanggung Jawab Biaya transport petugas imunisasi Rp...per Sekolah. Waktu yang dibutuhkan untuk konseling maksimal 1 (satu) jam dan waktu yang di butuhkan untuk pemberian imunisasi maksimal 2 (dua) menit. 1. Kepala Puskesmas 2. Petugas Imunisasi 3. Kepala Sekolah

Lembar Kerja 4 Sarana Prasarana dan Anggaran Unit/SatkerPelayanan No. Produk Pelayanan Sarana Prasarana Pelayanan Anggaran Keterangan*) 1. PEMBERIAN IMUNISASI PADA BAYI DI POSYANDU 1. Mobil Puskesmas keliling 2. Puskesmas 3. Balai desa 4. Tempat posyandu (rumah warga) 5. PUSTU (Puskesmas Pembantu) 6. Kantor Desa 7. Lemari Vaksin 8. Cool Pack 9. Termos Vaksin 10. Vaksin 11. Pelarut Vaksin 12. Penetes (Dopper) 13. ADS (auto disable syringe) 14. ATK (alat tulis kantor) 15. Alkohol 16. Wadah Total biaya sebesar Rp. Dengan rincian biaya sebagai berikut : 1. Rp 2. Rp. 3. Rp. 4. Rp. 5. Rp. 6. Rp. 7. Rp. 8. Rp. 9. Rp. 10. Rp. 11. Rp. 12. Rp. 13. Rp. 14. Rp. 15. Rp. 16. Rp. 1. Baik, APBN/APBD 2. Baik, APBN/APBD 3. Baik, APBN/APBD 4. Baik, swadaya. 5. Ada, serah terima dari PNPM-MP (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Perdesaan) dan APBN/APBD 6. Baik, luas 7. Tersedia, APBN/ APBD 8. Tersedia, Dinas Kesehatan 9. Tersedia, Dinas Kesehatan 10. Tersedia, Dinas Kesehatan 11. Tersedia, Dinas Kesehatan 12. Tersedia, Dinas Kesehatan 13. Tersedia, Dinas Kesehatan 14. Tersedia, Puskesmas dan Swadaya 15. Tersedia, Puskesmas 16. Tersedia,Puskesmas dan Swadaya 17. Tersedia, Dinas Kesehatan

No. Produk Pelayanan Sarana Prasarana Pelayanan Anggaran Keterangan*) 17. KMS (Kartu Menuju Sehat) 18. Meja 19. Kursi 20. Safety Box 21. Motor 22. Laptop 23. Printer 24. Tinta Printer 25. Poster 26. lemari 27. leaflet 28. kamera 17. Rp. 18. Rp. 19. Rp. 20. Rp. 21. Rp. 22. Rp. 23. Rp. 24. Rp 25. Rp. 26. Rp. 27. Rp. 28. Rp. 18. Tersedia, Baik 19. Tersedia, Baik 20. Tersedia, Swadaya 21. Belum Tersedia 22. Belum Tersedia 23. Belum Tersedia 24. Belum Tersedia 25. Belum Tersedia 26. Belum Tersedia 27. Belum Tersedia 28. Belum Tersedia *) Kolom keterangan diisi penjelasan kondisi sarana prasarana, sumber anggaran pelayanan, dan sebagainya.

Lembar Kerja-4 Sarana Prasarana dan Anggaran Unit/Satker Pelayanan No. Produk Pelayanan Sarana Prasarana Pelayanan Anggaran Keterangan*) 2. SWEEPING IMUNISASI PADA BAYI YANG TIDAK DATANG DI POSYANDU 1. Rumah Warga 2. Lemari Vaksin 3. Cool Pack 4. Termos Vaksin 5. Vaksin 6. Pelarut Vaksin 7. Penetes (dopper) 8. ADS (auto disable syringe) 9. ATK (alat tulis kantor) 10. Alkohol 11. Wadah 12. KMS (Kartu Menuju Sehat) 13. Motor 14. Laptop 15. Printer 16. Tinta Printer 17. laflet 18. kamera Total biaya sebesar Rp. Dengan rincian biaya sebagai berikut : 1. Rp. 2. Rp. 3. Rp. 4. Rp. 5. Rp. 6. Rp. 7. Rp. 8. Rp. 9. Rp. 10. Rp. 11. Rp. 12. Rp. 13. Rp. 14. Rp. 15. Rp. 16. Rp. 17. Rp. 18. Rp. 1. Baik, Luas 2. Baik, APBN/APBD 3. Baik, Dinas kesehatan 4. Baik, Dinas kesehatan 5. Tersedia, Dinas kesehatan 6. Tersedia, Dinas kesehatan 7. Tersedia, Dinas kesehatan 8. Tersedia, Puskesmas 9. Tersedia, Puskesmas dan Swadaya 10. Tersedia, Puskesmas 11. Tersedia, Puskesmas dan Swadaya 12. Tersedia, Dinas kesehatan 13. Belum tersedia 14. Belum tersedia 15. Belum tersedia 16. Belum tersedia 17. Belum tersedia 18. Belum tersedia *) Kolom keterangan diisi penjelasan kondisi sarana prasarana, sumber anggaran pelayanan, dan sebagainya

Lembar Kerja-4 Sarana Prasarana dan Anggaran Unit/SatkerPelayanan No. Produk Pelayanan Sarana Prasarana Pelayanan Anggaran Keterangan*) 3. PEMBERIAN IMUNISASI TETANUS TOXOID (TT) PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) 1. Mobil Puskesmas Keliling 2. Puskesmas 3. Balai Desa 4. Tempat Posyandu (rumah warga) 5. PUSTU (Puskesmas Pembantu) 6. Kantor Desa 7. Lemari Vaksin 8. Cool Pack 9. Termos Vaksin 10. Vaksin 11. Pelarut Vaksin 12. Penetes (dopper) 13. ADS (auto disable syringe) 14. ATK (alat tulis kantor) 15. Alkohol 16. Wadah Total biaya sebesar Rp. Dengan rincian biaya sebagai berikut : 1. Rp. 2. Rp. 3. Rp. 4. Rp. 5. Rp. 6. Rp. 7. Rp. 8. Rp. 9. Rp. 10. Rp. 11. Rp. 12. Rp. 13. Rp. 14. Rp. 15. Rp. 16. Rp. 1. Baik, APBN/APBD 2. Baik, APBN/APBD 3. Baik, APBN/APBD 4. Baik, swadaya. 5. Ada, serah terima dari PNPM-MP (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Perdesaan) dan APBN/APBDBaik, Luas 6. Tersedia, APBN/APBD 7. Tersedia, Dinas Kesehatan 8. Tersedia, Dinas Kesehatan 9. Tersedia, Dinas Kesehatan 10. Tersedia, Dinas Kesehatan 11. Tersedia, Dinas Kesehatan 12. Tersedia, Dinas Kesehatan 13. Tersedia,Puskesmas dan swadaya 14. Tersedia, Puskesmas 15. Tersedia, Swadaya 16. Tersedia, Dinas kesehatan

No. Produk Pelayanan Sarana Prasarana Pelayanan Anggaran Keterangan*) 17. Buku KIA 18. Meja 19. Kursi 20. Motor 21. Safety Box 22. Laptop 23. Printer 24. Tinta Printer 25. leflet 26. kamera 17. RP. 18. Rp. 19. Rp. 20. Rp. 21. Rp. 22. Rp. 23. Rp. 24. RP. 25. Rp. 26. Rp. 17. Tersedia, Baik 18. Tersedia, Baik 19. Belum tersedia 20. Belum tersedia 21. Belum tersedia 22. Belum tersedia 23. Belum tersedia 24. Belum tersedia 25. Belum tersedia 26. Belum tersedia *) Kolom keterangan diisi penjelasan kondisi sarana prasarana, sumber anggaran pelayanan, dan sebagainya

Lembar Kerja 4 Sarana Prasarana dan Anggaran Unit/SatkerPelayanan No. Produk Pelayanan Sarana Prasarana Pelayanan Anggaran Keterangan*) 4. PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK SEKOLAH DASAR 1. Gedung Sekolah Dasar 2. Lemari Vaksin 3. Cool Pack 4. Termos Vaksin 5. Vaksin 6. Pelarut 7. Penetes (dopper) 8. Safety Box 9. ADS (auto disable syringe) 10. ATK (Alat Tulis Kantor) 11. Alkohol 12. Wadah 13. Motor 14. Laptop 15. Printer 16. Tinta Printer 17. leaflet 18. kamera Total biaya sebesar Rp. Dengan rincian biaya sebagai berikut : 1. Rp. 2. Rp. 3. Rp. 4. Rp. 5. Rp. 6. Rp. 7. Rp. 8. Rp. 9. Rp. 10. Rp. 11. Rp. 12. Rp. 13. Rp. 14. Rp 15. Rp. 16. Rp. 17. Rp. 18. Rp. 1. Baik, APBN/APBD 2. Baik, APBN/APBD 3. Baik, APBN/APBD 4. Baik, APBN/APBD 5. Tersedia, Dinas Kesehatan 6. Tersedia, Dinas Kesehatan 7. Tersedia, Dinas Kesehatan 8. Tersedia, Swadaya 9. Tersedia, Dinas Kesehatan 10. Tersedia, Puskesmas dan Swadaya 11. Tersedia, Puskesmas 12. Tersedia, Puskesmas dan Swadaya 13. Belum Tersedia 14. Belum Tersedia 15. Belum Tersedia 16. Belum Tersedia 17. Belum Tersedia 18. Belum Tersedia *) Kolom keterangan diisi penjelasan kondisi sarana prasarana, sumber anggaran pelayanan, dan sebagainya.

LembarKerja-5 Jumlah dan Kompetensi SDM Unit/Satker Pelayanan S No. Produk Pelayanan Kualifikasi SDM yang tersedia Jumlah SDM Keterangan*) 1. PEMBERIAN IMUNISASI PADA BAYI DI POSYANDU Ahli Madya Keperawatan (Amk) Pegawai Negeri sipil (PNS) 1 (satu) Orang Tidak ada tugas lain *) kolom keterangan diisi penjelasan kemungkinan penggunaan SDM oleh beberapa jenis atau produk pelayanan.

LembarKerja-5 Jumlah dan Kompetensi SDM Unit/Satker Pelayanan No. Produk Pelayanan Kualifikasi SDM yang tersedia Jumlah SDM Keterangan*) 2. SWEEPING IMUNISASI PADA BAYI YANG TIDAK DATANG DI POSYANDU Ahli Madya Keperawatan (Amk) Pegawai Negeri sipil (PNS) 1 (satu) Orang Tidak ada tugas lain *) kolom keterangan diisi penjelasan kemungkinan penggunaan SDM oleh beberapa jenis atau produk pelayanan

LembarKerja-5 Jumlah dan Kompetensi SDM Unit/Satker Pelayanan No. Produk Pelayanan Kualifikasi SDM yang tersedia Jumlah SDM Keterangan*) 3. PEMBERIAN IMUNISASI TETANUS TOXOID (TT) PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) Ahli Madya Keperawatan (Amk) Pegawai Negeri sipil (PNS) 1 (satu) Orang Tidak ada tugas lain *) kolom keterangan diisi penjelasan kemungkinan penggunaan SDM oleh beberapa jenis atau produk pelayanan

Unit/Satker Pelayanan LembarKerja-5 Jumlah dan Kompetensi SDM No. Produk Pelayanan Kualifikasi SDM yang tersedia Jumlah SDM Keterangan*) 4. PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK SEKOLAH DASAR Ahli Madya Keperawatan (Amk) Pegawai Negeri sipil (PNS) 1 (satu) Orang Tidak ada tugas lain *) kolom keterangan diisi penjelasan kemungkinan penggunaan SDM oleh beberapa jenis atau produk pelayanan

LembarKerja-6 Pengawasan Internal Unit/Satker Pelayanan Status/Bentuk Organisasi Prosedur Dukungan SDM Sarana Keterangan 1. Struktural 2. Struktural 3. Fungsional 4. Fugsional 1. Kepala Puskesmas Melakukan pengawasan secara langsung 2. Dinas Kesehatan - Menyampaikan surat berisi maksud dan tujuan - Meminta pihak puskesmas menyiapkan data-data - Melakukan kunjungan ke puskesmas 3. Inspektorat - Menyampaikan surat berisi maksud dan tujuan - Meminta pihak puskesmas menyiapkan data-data - Melakukan kunjungan ke puskesmas. 4. BPK - Menyampaikan surat berisi maksud dan tujuan - Meminta pihak puskesmas menyiapkan data-data - Melakukan kunjungan ke puskesmas 1. Kepala Puskesmas 1 (satu) Orang 2. Dari Dinas Kesehatan 5 (lima) orang 3. Dari Inspektorat 3 (tiga) orang 4. Dari BPK 2 (dua) orang 2. Ruang Pemeriksaan (ruang Imunisasi) 3. Berkas 4. ATK 5. Meja 6. Kursi

Lembar Kerja-6 Pengawasan Internal Unit/Satker Pelayanan Status/Bentuk Organisasi 1. Struktural 2. Struktural Prosedur Dukungan SDM Sarana Keterangan 1. Kepala Puskesmas Melakukan pengawasan secara langsung 2. Dinas Kesehatan - Menyampaikan surat berisi maksud dan tujuan - Meminta puskesmas menyiapkan data-data - Melakukan kunjungan ke puskesmas. 1. Kepala Puskesmas 1 (satu) Orang 2. Dari Dinas Kesehatan 5 (lima) orang 2. Ruang Pemeriksaan 3. Berkas 4. ATK 5. Meja 6. Kursi 3. Fungsional 3. Inspektorat - Menyampaikan surat berisi maksud dan tujuan - Meminta puskesmas menyiapkan data-data - Melakukan kunjungan ke puskesmas. 3. Dari Inspektorat 3 (tiga) orang 4. Fungsional 4. BPK - Menyampaikan surat berisi maksud dan tujuan - Meminta puskesmas menyiapkan data-data - Melakukan kunjungan ke puskesmas 4. Dari BPK 2 (dua) orang

Lembar Kerja-6 Pengawasan Internal Unit/SatkerPelayanan :PUSKESMAS POASIA Status/Bentuk Organisasi Prosedur Dukungan SDM Sarana Keterangan 1. Struktural 2. Struktural 3. Fungsional 1. Kepala Puskesmas Melakukan pengawasan secaralangsung 2. Dinas Kesehatan - Menyampaikan surat berisi maksud dan tujuan - Meminta pihak puskesmas menyiapkan data-data - Melakukan kunjungan ke puskesmas 3. Inspektorat - Menyampaikan surat berisi maksud dan tujuan - Meminta pihak puskesmas menyiapkan data-data - Melakukan kunjungan ke puskesmas. 1. Kepala Puskesmas 1 (satu) Orang 2. Dari Dinas Kesehatan 5 (lima) orang 3. Dari Inspektorat 3 (tiga) orang 2. Ruang Pemeriksaan (ruang Imunisasi) 3. Berkas 4. ATK 5. Meja 6. Kursi 4. Fungsional 4. BPK - Menyampaikan surat berisi maksud dan tujuan - Meminta pihak puskesmas menyiapkan data-data - Melakukan kunjungan ke puskesmas 4. Dari BPK 2 (dua) orang

Unit/Satker Pelayanan Status/Bentuk Organisasi 1. Struktural 2. Struktural 3. Fungsional 4. Fugsional LembarKerja-6 Pengawasan Internal Prosedur Dukungan SDM Sarana Keterangan 1. Kepala Puskesmas Melakukan pengawasan secara langsung 2. Dinas Kesehatan - Menyampaikan surat berisi maksud dan tujuan - Meminta pihak puskesmas menyiapkan data-data - Melakukan kunjungan ke puskesmas 3. Inspektorat - Menyampaikan surat berisi maksud dan tujuan - Meminta pihak puskesmas menyiapkan data-data - Melakukan kunjungan ke puskesmas. 4. BPK - Menyampaikan surat berisi maksud dan tujuan - Meminta pihak puskesmas menyiapkan data-data - Melakukan kunjungan ke puskesmas 1. Kepala Puskesmas 1 (satu) Orang 2. Dari Dinas Kesehatan 5 (lima) orang 3. Dari Inspektorat 3 (tiga) orang 4. Dari BPK 2 (dua) orang 2. Ruang Pemeriksaan (ruang Imunisasi) 3. Berkas 4. ATK 5. Meja 6. Kursi

Lembar Kerja 7 Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan Unit/SatkerPelayanan No. Jenis Penanganan 1. Pengaduan 1. Pengaduan secara tertulis (melalui surat). Prosedur Tindak Lanjut Dukungan SDM Sarana 2. Pengaduan melalui Telepon atau SMS. 1. - Membaca dan menganalisa isi surat - Melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait - Membalas surat aduan. 2. - Mendengarkan atau membaca aduan - Menganalisa isi aduan - Melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait - Menjawab aduan. 1. 4-5 orang 2. 4-5 orang 2. Posyandu 3. Desa 4. Kecamatan 5. PIPM (Pusat Informasi, Pembelajaran, dan Mediasi) 6. Kotak saran 7. Telepon/HP 8. Papan informasi Bentuk Organisasi Struktural 1 (satu) seksi. 3. Pengaduan secara langsung. 3. - Mendengarkan aduan - Menganalisa isi aduan - Melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait - Memberikan jawaban atas aduan. 3. 4-5 orang

No. Jenis Penanganan 2. Saran dan Masukan Prosedur Tindak Lanjut Dukungan SDM Sarana 1. Saran dan masukkan melalui surat tertulis 2. Saran dan masukkan melalui Telepon atau SMS 1. - Membaca dan menganalisa isi surat - Melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait - Membalas surat aduan. 2. - Mendengarkan aduan - Menganalisa isi aduan - Melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait - Menjawab aduan. 1. 4 5 orang 2. 4 5 orang 2. Posyandu 3. Desa 4. Kecamatan 5. PIPM (Pusat Informasi Pembelajaran Dan Mediasi) 6. Kotak saran 7. Telepon/HP 8. Papan informasi. Bentuk Organisasi Struktural 1 (satu) seksi. 3. Saran dan masukkan secara langsung 3. - Mendengarkan aduan - Menganalisa isi aduan - Melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait - Memberikan jawaban atas aduan. 3. 4 5 orang

Lembar Kerja 7 Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan Unit/SatkerPelayanan No. Jenis Penanganan 1. Pengaduan 1. Pengaduan secara tertulis (melalui surat). Prosedur Tindak Lanjut Dukungan SDM Sarana 2. Pengaduan melalui Telepon atau SMS. 1. - Membaca dan menganalisa isi surat - Melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait - Membalas surat aduan. 2. - Mendengarkan atau membaca aduan - Menganalisa isi aduan - Melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait - Menjawab aduan. 1. 4-5 orang 2. 4-5 orang 2. Posyandu 3. Desa 4. Kecamatan 5. PIPM (Pusat Informasi, Pembelajaran, dan Mediasi) 6. Kotak saran 7. Telepon/HP 8. Papan informasi Bentuk Organisasi Struktural 1 (satu) seksi. 3. Pengaduan secara langsung. 3. - Mendengarkan aduan - Menganalisa isi aduan - Melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait - Memberikan jawaban atas aduan. 3. 4-5 orang

No. Jenis Penanganan 2. Saran dan Masukan Prosedur Tindak Lanjut Dukungan SDM Sarana 1. Saran dan masukkan melalui surat tertulis 2. Saran dan masukkan melalui Telepon atau SMS 1. - Membaca dan menganalisa isi surat - Melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait - Membalas surat aduan 2. - Mendengarkan aduan - Menganalisa isi aduan - Melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait - Menjawab aduan. 1. 4 5 orang 2. 4 5 orang 2. Posyandu 3. Desa 4. Kecamatan 5. PIPM (Pusat Informasi Pembelajaran Dan Mediasi) 6. Kotak saran 7. Telepon/HP 8. Papan informasi. Bentuk Organisasi Struktural 1 (satu) seksi. 3. Saran dan masukkan secara langsung 3. - Mendengarkan aduan - Menganalisa isi aduan - Melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait - Memberikan jawaban atas aduan. 3. 4 5 orang

Lembar Kerja 7 Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan Unit/SatkerPelayanan No. Jenis Penanganan 1. Pengaduan 1. Pengaduan secara tertulis (melalui surat). Prosedur Tindak Lanjut Dukungan SDM Sarana 2. Pengaduan melalui Telepon atau SMS. 1. - Membaca dan menganalisa isi surat - Melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait - Membalas surat aduan.. 2. - Mendengarkan atau membaca aduan - Menganalisa isi aduan - Melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait - Menjawab aduan 1. 4-5 orang 2. 4-5 orang 2. Posyandu 3. Desa 4. Kecamatan 5. PIPM (Pusat Informasi, Pembelajaran, dan Mediasi) 6. Kotak saran 7. Telepon/HP 8. Papan informasi Bentuk Organisasi Struktural 1 (satu) seksi. 3. Pengaduan secara langsung. 3. - Mendengarkan aduan - Menganalisa isi aduan - Melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait - Memberikan jawaban atas aduan. 3. 4-5 orang

No. Jenis Penanganan 2. Saran dan Masukan Prosedur Tindak Lanjut Dukungan SDM Sarana 1. Saran dan masukkan melalui surat tertulis 2. Saran dan masukkan melalui Telepon atau SMS 1. - Membaca dan menganalisa isi surat - Melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait - Membalas surat aduan 2. - Mendengarkan aduan - Menganalisa isi aduan - Melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait - Menjawab aduan 1. 4 5 orang 2. 4 5 orang 2. Posyandu 3. Desa 4. Kecamatan 5. PIPM (Pusat Informasi Pembelajaran Dan Mediasi) 6. Kotak saran 7. Telepon/HP 8. Papan informasi. Bentuk Organisasi Struktural 1 (satu) seksi. 3. Saran dan masukkan secara langsung 3. - Mendengarkan aduan - Menganalisa isi aduan - Melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait - Memberikan jawaban atas aduan 3. 4 5 orang

Lembar Kerja 7 Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan Unit/SatkerPelayanan No. Jenis Penanganan 1. Pengaduan 1. Pengaduan secara tertulis (melalui surat). Prosedur Tindak Lanjut Dukungan SDM Sarana 2. Pengaduan melalui Telepon atau SMS 3. Pengaduan secara langsung. 1. - Membaca dan menganalisa isi surat - Melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait - Membalas surat aduan. 2. - Mendengarkan atau membaca aduan - Menganalisa isi aduan - Melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait - Menjawab aduan 3. - Mendengarkan aduan - Menganalisa isi aduan - Melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait - Memberikan jawaban atas aduan.. 1. 4-5 orang 2. 4-5 orang 3. 4-5 orang 2. Posyandu 3. Desa 4. Kecamatan 5. PIPM (Pusat Informasi, Pembelajaran, dan Mediasi) 6. Kotak saran 7. Telepon/HP 8. Papan informasi Bentuk Organisasi Struktural 1 (satu) seksi.

No. Jenis Penanganan 2. Saran dan Masukan Prosedur Tindak Lanjut Dukungan SDM Sarana 1. Saran dan masukkan melalui surat tertulis 2. Saran dan masukkan melalui Telepon atau SMS 1. - Membaca dan menganalisa isi surat - Melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait - Membalas surat aduan. 2. - Mendengarkan aduan - Menganalisa isi aduan - Melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait - Menjawab aduan waktu yang dbutuhkan untuk menyelesaikan 1. 4 5 orang 2. 4 5 orang 2. Posyandu 3. Desa 4. Kecamatan 5. PIPM (Pusat Informasi Pembelajaran Dan Mediasi) 6. Kotak saran 7. Telepon/HP 8. Papan informasi. Bentuk Organisasi Struktural 1 (satu) seksi. 3. Saran dan masukkan secara langsung 3. - Mendengarkan aduan - Menganalisa isi aduan - Melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait - Memberikan jawaban atas aduan. 3. 4 5 orang