Program Fase I Tujuan : Mampu melaksanakan aktifitas awal dlm rangka persiapan ADL di rumah Lama latihan : 7-14 hari Beban latihan ; 2-3 Mets Sesegera

dokumen-dokumen yang mirip
PENDERITA JANTUNG MENJADI BUGAR MELALUI OLAHRAGA

Definisi Rehab Jantung

PREVENSI & REHABILITASI KARDIOVASKULAR DI RSJPDHK

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROSEDUR SENAM LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronis ditandai dengan hambatan


BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh adanya penyempitan arteri koroner, penurunan aliran darah

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUANGAN PERAWATAN BEDAH LANTAI 5 RUMAH

RANCANGAN JADWAL PENELITIAN

Sehat &Bugar. Sehat. Sakit

ASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER (ANGINA PECTORIS)

BAB I PENDAHULUAN. data statistik yang menyebutkan bahwa di Amerika serangan jantung. oleh penyakit jantung koroner. (WHO, 2011).

LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti

PELAYANAN TERPADU (PANDU) PTM DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP) (KONSEP DASAR & RUANG LINGKUP)

BAB I PENDAHULUAN. Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) akan mengalami peningkatan

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

RUPTUR TENDO ACHILLES

Penatalaksanaan Astigmatism No. Dokumen : No. Revisi : Tgl. Terbit : Halaman :

AKTIVITAS FISIK DAN SENAM USILA Dr.dr.BM.Wara Kushartanti FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Undang-undangKesehatan No. 36 Tahun 2009 yaitu keadaan sehat fisik,

AKTIVITAS FISIK DAN OLAHRAGA UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS DAN HIPERTENSI PUSKESMAS DTP CIKALONG KULON 9 APRIL 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL

KONSEP Latihan kebugaran jasmani

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.

Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes

BAB 1 PENDAHULUAN. darah termasuk penyakit jantung koroner, gagal jantung kongestif, infark

I. PENDAHULUAN. usia harapan hidup. Dengan meningkatnya usia harapan hidup, berarti semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. program rehabilitasi jantung, konsep kepatuhan dan dukungan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden hipertensi mulai terjadi seiring bertambahnya usia. Pada

Tindakan keperawatan (Implementasi)

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung adalah penyebab nomor satu kematian di dunia. Hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan menuju Indonesia sehat. fisik, mental dan social, semua aspek tersebut akan mempengaruhi

PANDUAN KESEHATAN OLAHRAGA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN KETERLIBATAN DALAM MOBILISASI DINI PASIEN STROKE DI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN.

Definisi aerobik Aerobik berasal dari kata aero yang berarti oksigen. Jadi aerobik sangatlah erat dengan penggunaan oksigen. Dalam hal ini berarti

Asuhan Keperawatan Pasien Rujuk Balik dengan Diabetes Mellitus di Instalasi Rawat Jalan. RSUD Kota Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan. penelitian, manfaat penelitian sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. oleh penduduk Indonesia. Penyakit ini muncul tanpa keluhan sehingga. banyak penderita yang tidak mengetahui bahwa dirinya menderita

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat di negara maju maupun negara berkembang telah

LAYANAN REHABILITASI MEDIK DALAM KEJADIAN KEGAWATDARURATAN. dr Luh K Wahyuni, SpKFR-K*, dr Fitri Anestherita, SpKFR

2006 Global Initiative for Asthma (GINA) tuntunan baru dalam penatalaksanaan asma yaitu kontrol asma

PELAKSANAAN SENAM JANTUNG SEHAT UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WHERDA KASIH SAYANG IBU BATUSANGKAR

DETEKSI DINI STRES DI TEMPAT KERJA DAN PENANGGULANGANNYA

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) MOBILISASI DAN PENCEGAHAN STROKE BERULANG DI RUANGAN SYARAF RSUP DR. M DJAMIL PADANG

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari jumlah penderita diabetes melitus yang selanjutnya disingkat

PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BADAN DI AEROBIC AND FITNESS CENTRE FORTUNA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kearah perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan keluarga dan

BAB III METODE PENELITIAN

nonfarmakologi misalnya, teknik

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Di era modern sekarang ini, aktivitas yang dilakukan manusia sangat

SATUAN ACARA PENYULUHAN DETEKSI DINI PADA CA MAMAE

Pertolongan pertama pada Penyakit Jantung Koroner (serangan. jantung mendadak) Adaptasi dan modifikasi oleh : Mangatas SM Manalu

BAB I PENDAHULUAN. (Armilawati, 2007). Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif

STATUS PEMERIKSAAN PENELITIAN : ANALISIS KUALITAS HIDUP PENDERITA PPOK SETELAH DILAKUKAN PROGRAM REHABILITASI PARU No : RS/No.

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun Sedangkan

RENCANA TESIS OLEH : NORMA RISNASARI

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke

BAB V KESIMPULAN. Diajukan pada Laporan Akhir Kasus Longitudinal MS-PPDS I IKA FK-UGM Yogyakarta 1

BAB I PENDAHULUAN. ternyata berhubungan dengan penurunan resiko terkena penyakit

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

1. Dokter Umum 2. Perawat KETERKAITAN : PERALATAN PERLENGKAPAN : 1. SOP anamnesa pasien. Petugas Medis/ paramedis di BP

BAB I PENDAHULUAN. Paru-paru merupakan organ utama yang sangat penting bagi kelangsungan

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya

DISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid)

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 2,1 milyar dan hal ini pada gilirannya akan berakibat pada

Menuju Desa Siaga Sehat Jiwa

Pada sistem kardiovaskuler dan respirasi terjadi perubahan yaitu penurunan kekuatan otot otot pernafasan, menurunnya aktivitas silia, menurunnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI HEMIPARESE DEXTRA POST STROKE NON HAEMORAGIK DI RSUP DR.

NO MACAM KETRAMPILAN/ TARGET RUANG CARA MELAKUKAN

Bentuk-bentuk latihan kebugaran bagi atlet Oleh : Teguh Santoso

RS PERTAMINA BALIKPAPAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari aktifitas olahraga aerobik yang memasyarakat adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan alat ukur berat badan dengan satuan kilogram. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan manusia, kesehatan merupakan hal yang sangat

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

BAB І PENDAHULUAN. semakin tidak terkendali seperti: pergeseran pola makan kearah yang serba

Pemberian Terapi Relaksasi Pernapasan Diapragma bagi Pasien Hipertensi di. Instalasi Gawat darurat Eka Hospital Tangerang Selatan 2015

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur. membuat metabolisme dalam tubuh menurun, sehingga proses

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari orang laki-laki dan orang perempuan.

TARGET KOMPETENSI PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN DASAR PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN TH. 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan

KEBUTUHAN MOBILITAS FISIK

memberikan gejala yang berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke, Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SATUAN ACARA PENYULUHAN MASALAH KESEHATAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran / polusi

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia dan masyarakat termasuk usia lanjut. Berdasarkan Undang-undang

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat. Salah satunya adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. gangguan kesehatan yang semakin meningkat di dunia (Renjith dan Jayakumari, perkembangan ekonomi (Renjith dan Jayakumari, 2011).

Transkripsi:

FASE LATIHAN CARDIOVASKULER Oleh : Prodi Fisioterapi STIkes Medistra

Program Fase I Tujuan : Mampu melaksanakan aktifitas awal dlm rangka persiapan ADL di rumah Lama latihan : 7-14 hari Beban latihan ; 2-3 Mets Sesegera mungkin hemodinamik stabil (ICCU, CVCU, Ruangan )

Pelaksanaan hari I Klien posisi semi fowler/setengah duduk, Ltihan nafas dalam dan batuk efektif dengan dada di tahan. Latihan leher ( Flek-eks,sideeks,side flek,rotasi) Lathan ekstrimitas sup. and inferior, mobilisasi thorax Duduk ditepi bed 20-30 mnt Motifasi >>latihandiulang dibawah pengawasan

PELAKSANAAN HARI II Latihan nafas dalam dengan posisi duduk tegak di tempat tidur. Latihan leher seperti di atas. Latihan lengan dan latihan tungkai dilakukan dengan cara menggerakkan tungkai ke atas dan ke bawah secar bergantian. Memutar pergelangan kaki ke dalam dan keluar, gerakan flexi dan extensi telapak kaki. Latihan makan dan minum sendiri. Duduk 30 60 menit.

PELAKSANAAN HARI III Biasanya klien sudah diruangan rawat dan sudah lepas drain, klien dapat mulai berdiri/ berjalan, bila dower keteter belum dilepas harus dibawa. Latihan tetap dimulai dengan nafas dalam Latihan leher Latihan lengan atas dan latihan Latihan gerakan pergelangan kaki Latihan jalan harus pelan dan toelransi, perhatikan posisi jalan klien Duduk dikursi dengan waktu yang tidak terbatas.

PELAKSANAAN HARI IV Latihan seperti hari ke 3 dilanjutkan. Diajarkan latihan ambulasi dengan atau tanpa bantuan, jalan sampai 50 meter.

PELAKSANAAN HARI V DAN VI Latihan rutin seperti di atas, jalan ditambah 100 200 meter atau naik tangga perlu diperhatikan : Nadi istirahat Dicoba naik tangga 3 step kemudian istirahat dan dilanjutkan jika tidak ada keluhan. Ukur nadi setelah sampai puncak, sebaiknya dibawah 120 x/menit. Turun tangga perlahan dan diukur nadi kembali setelah latihan.

PELAKSANAAN HARI VII Seperti hari ke 6 dan dapat dicoba naik tangga 2 tingkat, lihat keadaan umum klien atau dapat ditukar latihan jalan 100 300 meter. PELAKSANAAN HARI VIII Latihan seperti diatas, jalan bisa sampai 500 meter, jangan lupa koreksi sikap/postur tubuh klien ketika jalan.

PELAKSANAAN HARI IX DAN X Biasanya klien telah cabut jahitan, bila belum dipulangkan program jalan bisa diteruskan sampai 1000 meter secara bertahap, bila klien telah dipulangkan dianjurkan untuk mengikuti program lanjutan (FASE II) atau diberikan hasil evaluasi fase I untuk pedoman latihan di rumah.

FASE I PROGRAM REHABILITASI FASE I DENGAN STRATIFIKASI RISIKO RENDAH, LAMANYA 7 HARI TK Latihan Dengan Pengawasan 1. - Gerakan aktif dan pasif dari anggota gerak di tempat tidur. - Berikan ektensi pada tumit. - Ulangi pada jam-jam selanjutnya saat pasien terjaga. Aktifitas CCU/ Ruangan Merawat diri dengan bantuan. - Makan sendiri - Kaki terjuntai di samping - Duduk di kursi 15 menit 1 2 sehari. Pendidikan, Aktifitas Rekreatif Pengenalan - Ruangan CCU - Hal-hal dirawat - Alat-alat yang diperlukan.

TK Latihan Dengan Pengawasan 2. - Gerakan aktif seluruh anggota gerak. - Duduk di tepi tempat tidur. Aktifitas CCU/ Ruangan - Duduk di kursi 15-30 menit 3x sehari. - Merawat diri tanpa bantuan Pendidikan, Aktifitas Rekreatif Pengenalan kepada - Tim Rehabilitasi - Program - Penilaian psikologi - Bahan-bahan pendidikan - Rencana pindah dari CCU.

TK Latihan Dengan Pengawasan Aktifitas CCU/ Ruangan Pendidikan, Aktifitas Rekreatif 3. - Latihan pemanasan 2 METS didahului dengan Senam (pergelangan otot) - Jalan pelanpelan 2x50 meter. - Duduk di kursi dengan waktu tak terbatas. - Pindah ruangan dengan kursi roda, jalan di sekitar kamar. - Anatomi dan fungsi jantung normal. - Proses aterosklerosis. - Serangan jantung - Aktifitas 1 2 METS.

TK Latihan Dengan Pengawasan 4. - Senam peregangan - Jalan 2 x 100 meter - Belajar menghitung denyut nadi. Aktifitas CCU/ Ruangan - Sesuai dengan kemampuan kapan saja dapat meninggalkan tempat tidur. - Jalan ke kamar mandi, ruangan kelas, tetapi dengan pengawasan Pendidikan, Aktifitas Rekreatif - Faktor risiko koroner dan cara mengatasi.

TK Latihan Dengan Pengawasan Aktifitas CCU/ Ruangan Pendidikan, Aktifitas Rekreatif 5. - Senam 3 METS - Mengecek hitungan. - Mencoba menaiki beberapa anak tangga. - Jalan 2 x 200 meter bolakbalik. Jalan ke tempat telepon Jalan di gang rumah sakit. - Diet - Kebutuhan energi - Pekerjaan yang memerlukan tangga 2 METS.

TK Latihan Dengan Pengawasan 6. - Aktifitas terdahulu dilanjutkan - Turun tangga (kembali dengan lift) - Persiapan latihan di rumah Aktifitas CCU/ Ruangan - Mandi sendiri - Dengan pengawasan ke ruang sendiri Pendidikan, Aktifitas Rekreatif Serangan Jantung Penanggulangan - Obat-obatan - Latihan - Diet - Operasi - Mengatasi keluhan - Keluarga penyesuaian dengan keadaan rumah - Aktifitas ruangan

TK Latihan Dengan Pengawasan 7. - Aktifitas terdahulu dilanjutkan. - Naik beberapa tangga. - Jalan 2 x 1000 meter - Latihan di rumah diteruskan. - Program latihan berjalan. Aktifitas CCU/ Ruangan - Melanjutkan aktifitas terdahulu. Pendidikan, Aktifitas Rekreatif - Rencana pulang - Obat-obatan. - Diet - Aktifitas fisik - Rencana rehab lanjutan - Jadwal test jantung - Kembali kerja - Pendidikan dan penyuluhan preventif Sekunder (berhenti merokok, dislipidemia, obesitas, menurunkan berat badan, kontrol, hipertensi, DM, Stres dan tipe kepribadian.

Fase II Mrpkn Prog.lanjutan sesegera mungkin setelah pasien pulang kerumah/diruangan Tujuan ; Meningkatkan rasa percaya diri,modifikasi faktor resiko, persiapan kembali bekerja/aktifitasaktifitas Lama latihan : 6-8 mg Beban latihan : 3-6 Mets

Program rehabilitasi fase II Konseling Latihan fisik (3 kali/minggu) : Senam pemanasan strecing 5-10 mnt, kalistenik Program jalan dan sepeda statis disesuaikan dengan hasil test treadmill. Latihan beban. Pendinginan / relaksasi terapi. Penyuluhan kesehatan (terapi kelompok) Fisik dan Fisiologi Mental dan penatalaksanaan stres Pendidikan seksual dan keluarga Vokasional Prevensi sekunder Evaluasi (Sasaran penderita mencapai 6 MET) Klinis Diagnostik penunjang (Non Invasif & Invasif)

Fase III Merupakan prog.rehabilitasi jangka panjang dgn basis komunitas Melalui uji latih jantung kapasitas aerobic diatas 6 Mets Tujuan ; menjga serta mempertahankan kapasitas fungsional seoptimal mungkin Lama latihan : 3-6 bln Beban latihan 6-8 Mets

Bagi penderita yang melanjutkan program rehabilitasi di RSJHK Konseling Latihan Fisik (3 kali/minggu) Senam pemanasan, kalistenik, Aerobik Jalan, jogging, sepeda statis dengan program yang disesuaikan dengan hasil ULJB. Latihan beban Latihan di luar (Out Door) Pendinginan / Relaksasi terapi. Penyuluhan Kesehatan (Terapi Kelompok) Fisik dan Fisiologi Mental dan penatalaksanaan stress Pendidikan seksual dan keluarga Prevensi sekunder