4- PEKERJAAN PERSIAPAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II STUDI PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)

PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BASEMENT

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BASEMENT. Saat penulis mulai melakukan kerja praktik pada pembangunan proyek Verde

BAB I PENDAHULUAN. Efisiensi Tata Letak Fasilitas dan Sarana Proyek dalam Mendukung Metode Pekerjaan Konstruksi

9- STRUKTUR BASEMENT

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : c. Podium 5 lantai, dengan 1 lantai semi basement

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. arus vertical dan horizontal dalam struktur organisasi untuk menghindari

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DRAINASE PERKOTAAN BAB I TATA CARA PERSIAPAN KONSTRUKSI SISTEM DRAINASE DESKRIPSI

BAB 5 PERENCANAAN WAKTU

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik

BAB 3 STUDI LAPANGAN. Gambar 3.1 Kerangka pemikiran studi lapangan. pelaksanaannya segala sesuatu perlu direncanakan dengan tepat dan cermat.

METODE PELAKSANAAN. Pekerjaan Perbaikan Darurat Bencana Erupsi Gunung Merapi (Paket 2) - Lanjutan 1

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Prinsip Kerja, Serta Penggunaan Tower Crane Pada

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

Laporan Kerja Praktik Nusa Konstruksi Enjiniring - Proyek Apartemen Ciputra International Tower 4&5 BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. lift di cor 2 lantai diatas level plat lantai. Alasan menggunakan metode perlakuan core sebagai kolom adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

BAB I PENDAHULUAN. Pada pelaksanaan proyek biasanya terjadi berbagai kendala, baik kendala

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN

CV. PUTRA KHATULISTIWA Pekerjaan : Pembangunan Jalan Rabat Beton dan Pavling RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak.

STANDAR LATIHAN KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

BAB 1 PENDAHULUAN. Crane konstruksi pertama kali diciptakan oleh orang Yunani kuno dan didukung

SELAMAT DATANG TUKANG BEKISTING DAN PERANCAH

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi

BAB II DATA PROYEK. masyarakat megapolitan untuk memiliki hunian yang modern dan ekonomis. Maka

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

Dian Rahayu Rose Marini

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang diberikan pengguna jasa atau owner sebagaimana yang tertuang dalam

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA DALAM PENGGUNAAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL

BAB VII TINJAUAN KHUSUS CORE WALL

1- PENDAHULUAN. Baja Sebagai Bahan Bangunan

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

Optimasi (Unequal) Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function Pada Proyek Pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

METODE PELAKSANAAN. Pekerjaan Perbaikan Darurat Bencana Erupsi Gunung Merapi (Paket 2) - Lanjutan 1

PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE LIFT DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK TOWER C APARTEMEN THE ASPEN PEAK RESIDENCES, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. bangunan yang bermutu agar tahap konstruksi dapat berjalan dengan lancar dan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB II LANDASAN TEORI


BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODA PELAKSANAAN. CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan

BAB III METODOLOGI 3.1. TINJAUAN UMUM

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB VI PENGENDALIAN DAN KEMAJUAN PROYEK. akan semakin diperlukan jika proyek termasuk dalam proyek yang kompleks dan

DIPLOMA III TEKNIK SIPIL - FTSP STEFANUS HENDY L DIANA WAHYU HAYATI DISUSUN OLEH : DOSEN PEMBIMBING :

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BASEMENT. aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode-metode pelaksanaan

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaikbaiknya.

REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U

waktu penyelesaian proyek selama 330 hari. Sedangkan pada penjadwalan dengan

BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. proses pemikiran yang tangguh dalam mengatasi persoalan pelaksanaan

MEKANISME KERJA JIB CRANE

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN GEDUNG RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA MAGELANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. bagi wisatawan yang ingin berlibur atau wisatawan yang ingin melakukan

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya.


BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

Transkripsi:

4- PEKERJAAN PERSIAPAN Ketika sebuah proyek sudah memasuki tahap pelaksanaan, maka pekerjaan yang pertama kali harus dilakukan adalah persiapan yang terdiri dari : 4.1 Main Schedule atau Jadwal Pelaksanaan Keseluruhan Main schedule biasanya sudah merupakan lampiran dalam dokumen kontrak, tetapi dalam proses selama pelaksanaan dapat dirubah asalkan tanggal akhir pelaksanaan tetap. Main schedule ini biasanya berupa bar chart dan time grid diagram / net work planning, ataupun bentuk-bentuk lain. Diagram Batang. Diagram ini sangat sederhana dan mudah digunakan untuk mengontrol kemajuan pekerjaan. Biasanya dilengkapi dengan prestasi dari masing-masing kegiatan pada kolom waktu sehingga dapat dibuat pula grafik prestasinya terhadap waktu. Dengan demikian dapat digambarkan grafik presatasi (Kurva S) untuk rencana dan kenyataan. Jika grafik prestasi kenyataan dibawah grafik rencana berarti proyek terlambat, dan begitu pula sebaliknya. PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 1

PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 2

Untuk bagungan gedung bertingkat tinggi, dapat menggunakan penjadwalan secara matriks. Sumbu horisontal adalah kegiatan pekerjaan dan sumbu vertikal adalah nomor lantai. Setiap kotak ditulis data-data mengenai tanggal mulai rencana, tanggal mulai kenyataan, tanggal selesai rencana, tanggal selesai kenyataan, durasi rencana dan durasi kenyataan. PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 3

Metode Jalur Kritis (Critical Path Method). Dengan metode jalur kritis kita harus membagi suatu proyek menjadi bagian-bagian kegitan yang sejenis atau sekelompok kegiatan. Masing2 bagian kegiatan kita perhitungka waktu penyelesaiannya. Juga harus ditentukan uratan pekerjaannya. PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 4

PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 5

Metode Diagaram Kisi Waktu (Time-Grid Diagram). Pada metode ini anak panah menunjukkan urutan kegiatan dan panjang anak panah menunjukkan durasi. Garis vertikal menunjukkan urutan pekerjaan. Garis putus-putus horisontal menunjukkan waktu luang. PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 6

4.2 Detailed Schedule Detailed schedule adalah jadwal pelaksanaan dari bagian-bagian pekerjaan sesuai urutannya dalam main schedule yang dibuat dalam bulanan, mingguan, dan harian untuk pegangan para pengawas/pelaksana lapangan 4.3 Material Schedule Material schedule adalah jadwal kebutuhan material, jadwal pemakaian material, dan jadwal kedatangan material 4.4 Equipment Schedule Equipment schedule adalah jadwal kebutuhan peralatan, jadwal pemakaian peralatan, dan jadwal kedatangan peralatan PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 7

4.5 Man Power Schedule Man power schedule adalah jadwal kebutuhan tenaga kerja mulai dari pekerja sampai manager 4.6 Metode Kerja Pelaksanaan Metode kerja pelaksanaan adalah metode kerja dari seluruh kegiatan dari bagian-bagian pekerjaan, sebagai contoh, metode kerja bagian penggalian tanah, pengecoran beton, dewatering, dll. Metode kerja ini harus jelas urutan kerjanya, penggunaan jenis dan kapasitas alat, kombinasi alat, pengamanan pekerjaan, jadwal kerja, letak alur dari jalan kerja pengangkutan dan gambar-gambar sketsa yang jelas. Metode kerja dari masing-masing bagian tersebut kemudian digabungkan menjadi Usulan Metode Kerja dari Kegiatan Pekerjaan Keseluruhan. Salah satu metode kerja yang harus dilakukan adalah penentuan Access Road (Jalan Masuk). Untuk keperluan transportasi/pengangkutan raw material, fabricated material, peralatan dan lain-lain, maka diperlukan access road yang cukup memadai, baik lebarnya maupun kekuatan strukturnya PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 8

Access Road ini ditinjau dari lokasinya ada 2, yaitu : 1. Off Site Access Jaringan jalan yang ada di luar lokasi dimanfaatkan sebagai access road. Untuk ini perlu diketahui : o o o 2. On Site Access Apakah ada yang perlu pelebaran Apakah ada yang perlu perkuatan Apakah ada peraturan lalu lintas atau peraturan daerah yang perlu diperhatikan Di dalam lokasi sendiri diperlukan juga jalan untuk transportasi dan pergerakan dari peralatan yang digunakan. On site access ini perlu direncanakan sebaikbaiknya, terutama untuk menghindari gangguan yang ada di dalam lokasi seperti : o o o Gangguan di atas (over head obstruction) Gangguan di permukaan tanah (graund obstruction) Gangguan di bawah tanah (underground obstruction) PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 9

PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 10

4.6 Job Lay Out / Site Plan Lahan pada lokasi proyek perlu direncanakan sebaik-baiknya untuk keperluan menampung dan mengatur seluruh kegiatan yang ada di lokasi meliputi : Bangunan Permanen Kantor-kantor : kantor owner, konsultan dan kontraktor Gudang (terbuka dan tertutup) : pasir, kerikil, batu bata, semen, besi, dll Barak kerja / tempat fabrikasi : pekerjaan kayu, besi, dan stone crusher (jika ada) On site access Lokasi bengkel dan penyimpanan kendaraan dan alat berat Lokasi genset Fasilitas-fasilitas kerja lain, seperti car wash, kamar mandi & WC. PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 11

PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 12

4.6 Pagar Keliling Untuk menghindari masuknya orang umum yang dapat membahayakan dirinya dari alat-alat berat yang sedang bekerja, untuk keamanan dan untuk memberi batas yang jelas dari wewenang proyek. 4.7 Membangun Bangunan Sementara Site office, bedeng pekerja, gudang, rumah genset, dll. 4.8 Shop Drawing Gambar kerja secara detail dari masing-masing elemen struktur dan gambar kerja secara detail dari konstruksi sementara untuk menunjang struktur bangunan yang permanen, misalnya gambar struktur perancah untuk cetakan beton, gambar cetakan betonnya, gambar rencana pemotongan tanah atau penggalian tanah, gambar rencana pengalihan sungai, dll. Gambar kerja ini harus selalu dibuat sebelum pekerjaan dilaksanakan untuk diperiksa konsultan pengawas dan safety engineer. PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 13

4.9 Membuat gambar contour / Original Ground Level Gambar Original Ground Level (OGL) ini harus disetujui bersama oleh kontraktor dan konsultan serta owner (jika perlu). Hal ini sangat penting karena jika ada perubahan permukaan tanah (cut and fill), maka perhitungan volumenya dapat dihitung dengan dasar gambar OGL tersebut. 4.10 Mencari lokasi quarry terdekat Untuk proyek-proyek yang besar dan jauh dari kota dan memerlukan material lokal misalnya pasir, kerikil, tanah urug, dll, maka akan lebih efisien untuk menambang sendiri dengan menyewa daerah penambangan. Sudah barang tentu material dari quarry yang didapat harus diperiksa terlebih dahulu di laboratorium apakah sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. 4.11 Membuat Struktur Organisasi Struktur organisasi dari owner, konsultan, dan kontraktor harus segera dibuat untuk kepentingan intern masing-masing institusi maupun untuk koordinasi dari semua pihak tersebut PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 14

Pedoman Pengukuran Agar bangunan dapat diletakkan pada posisi yang diinginkan sesuai rencana maka diperlukan pedoman-pedoman pengukuran. Pedoman pengukuran yang diperlukan adalah : Pedoman titik koordinat, hal ini diambil dari titik Bench Mark (BM) yang ada di sekitar / di dekat lokasi atau berpedoman pada bangunan yang sudah ada Pedoman elevasi, untuk dapat menetapkan elevasi 0.00 untuk bangunan tersebut Pedoman tersebut harus selalu dijaga agar tidak mengalami perubahan dan senantiasa harus dicek kembali, sampai dengan pedoman tersebut telah dipindahkan pada bagian bangunan yang telah dilaksanakan secara tetap PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 15

Untuk menentukan posisi bangunan, pertama-tama harus dibuat bouwplank yaitu papan-papan yang dipasang disekitar bangunan. Papan tersebut tidak perlu menerus sekeliling bangunan tetapi cukup pada beberapa tempat yang diperlukan saja. Untuk membuat garis tegak lurus dan garis lengkung digunakan rumusrumus trigonometri dan phitagoras. PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 16

PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 17

Alat Angkat Kegiatan transportasi vertikal adalah merupakan jantungnya kegiatan pelaksanaan, oleh karena itu pemilihan alat angkat yang digunakan serta letak dan pergerakannya perlu ditetapkan / direncanakan lebih dahulu Dari obyek yang diangkat, maka alat angkat dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Alat angkat barang-barang kecil dan tenaga kerja/orang yaitu passenger hoist. Passenger hoist ini berbentuk boks yang tertutup dan memiliki pintu untuk keluar masuk dan dilayani oleh seorang operator di dalamnya untuk mengoperasikannya. Boks tersebut bergerak secara vertikal pada tiang rangka baja yang menempel pada gedung 2. Alat angkut barang-barang besar dan berat yaitu mobil crane atau tower crane. Mobil crane ada 2 jenis yaitu wheel (roda ban) dan crawler (rantai baja), biasanya digunakan untuk mengangkut barang yang tidak tinggi (2 atau 3 lantai). Sedangkan tower crane digunakan untuk transportasi vertikal pada pelaksanaan gedung bertingkat tinggi PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 18

Tower crane ada 3 jenis, yaitu : 1. Static base crane, berdiri secara tetap pada pondasi dan untuk kekakuannya diangker ke bagian gedung yang selesai dibangun 2. Rail mounted crane atau traveling crane, berdiri bebas dan dapat bergerak sepanjang rail yang ada 3. Climbing crane, bergerak ke atas dengan bertumpu pada lantai bangunan yang telah selesai dan terletak di tengah-tengah gedung yang dibangun Kapasitas tower crane tergantung dari jenis dan tipe tower crane, serta panjang lengan pada saat mengangkat (makin panjang lengan angkatnya, kemampuan angkatnya menurun) Mobil crane karena sifatnya dapat bergerak bebas maka tidak tergantung pada letaknya, tetapi yang perlu dipikirkan adalah manuver / pergerakannya efisien atau tidak PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 19

Ada 2 pertimbangan dalam menentukan letak passenger hoist, yaitu : 1. Sedekat mungkin dengan pusat dari daerah yang dilayani 2. Tidak terlalu banyak mengganggu kegiatan pekerjaan finishing Ada 4 pertimbangan dalam menentukan letak tower / climbing crane, yaitu : 1. Memiliki daerah pelayanan yang maksimal 2. Dapat memanfaatkan struktur bangunan sebagai pondasi 3. Over swing tower crane tidak mengganggu pihak lain (seperti bangunan, jalan raya, jalan kereta api, dll) 4. Khusus climbing crane, struktur tempat berpijak cukup kuat menahan climbing crane selama operasi PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 20

PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 21

PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 22

PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 23

PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 24

PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 25

PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 26

PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 27

PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 28

PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 29

PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 30

PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 31

PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 32

PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 33