BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengelola keuangan perusahaan dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN. untuk kegiatan operasional, termasuk perusahaan manufaktur.hal ini

BAB I PENDAHULUAN. atau keuntungan agar tersedia dana yang berkesinambungan yang dapat

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar. Pertumbuhan menggambarkan sesuatu yang hidup dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB I PENDAHULUAN. besar. Bagi perusahaan, modal merupakan salah satu faktor penunjang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan perkembangan ekonomi yang mulai tumbuh dan teknologi yang pesat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap perusahaan membutuhkan modal untuk membiayai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memakmurkan pemilik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai perusahaan. Menurut IAI dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) adalah pasar berbagai instrumen. keuangan jangka panjang seperti saham, obligasi, waran yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. diharapkan adalah mendapat keuntungan dari operasi return saham (capital gain)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN UKDW. persaingan yang dihadapi. Meningkatkan nilai perusahaan salah satunya dapat

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. keuangan, diperlukan kemampuan untuk membaca, menganalisa, dan menafsirkan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan munculnya persaingan yang semakin ketat, sehingga perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan

BAB II TINJAUAN PUTAKA. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi maupun

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya. Ketersediaan modal akan membuat perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kecil maupun perusahaan besar, salah satunya dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen di era modern sekarang ini telah mendorong tumbuhnya

BAB I PENDAHULUAN. daya yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk tetap berjalan dengan baik suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hanya dapat dinilai berdasar dampaknya pada harga saham biasa perusahaan.

ANALISIS LEVERAGE DAN BEP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian terutama dalam hal kebijakan agar perusahaan dapat menjawab

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB 1 PENDAHULUAN. terkecuali bidang ekonomi dan sosial budaya. Salah satu fenomena yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. para pemegang saham dalam bentuk dividen. Laba ditahan (retained earning)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan memaksa pihak manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. baik mengunakan hutang (debt financing) ataupun dengan mengeluarkan saham

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terdapat di neraca. Menurut Munawir (2004:32) solvabilitas menunjukkan

Saskia Febriani EA01

I. PENDAHULUAN. tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba sebesar-besarnya. Pendapat

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh manajer keuangan dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya pasti membutuhkan dana

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. modal, maka manajer keuangan harus mengusahakan agar kelebihan dana atau

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA. Abstrak.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu menghadapi masalah-masalah

ANALISA PENGARUH TOTAL HUTANG JANGKA PENDEK, HUTANG JANGKA PANJANG DAN INVESTASI TERHADAP TERHADAP LABA PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi

BAB I PENDAHULUAN. tambahan bagi perusahaan dalam mengimplementasikan rencana strategis

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia saat ini sedang berada dalam pembangunan di. berbagai bidang perekonomian. Keberhasilan dalam bidang perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi yang meningkat menuntut manajemen perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya nilai perusahaan dapat meningkatkan kesejahteraan pemilik

LANDASAN TEORI. dalam perusahaan yaitu keseimbangan antara aktiva dengan pasiva yang

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dalam jangka panjang. Melalui penjualan barang dan jasa kepada

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan global dimulai dengan kasus subprime mortgage dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan tentunya ingin terus berkembang dan tujuannya dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan.

BAB IV ANALISIS DATA. saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. adalah sebagai berikut: laporan keuangan perusahaan, meliputi neraca

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operionalnya ataupun membiayai aktivanya. Pemenuhan dana tersebut

I. PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber sumber ekonomi untuk

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam menjalankan serta mengembangkan kegiatan investasinya serta

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan pemegang sahamnya. Pemenuhan tujuan tersebut, maka. keputusan investasi, keputusan pendanaan dan keputusan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Usaha yang dilakukan oleh

JURNAL. Oleh: LILIK RAHAYU Dibimbing Oleh : 1. Dr. M. Muchson, S.E., M.M 2. Hestin Sri Widiawati, S.Pd., M.Si.

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. keputusan pendanaan yang baik untuk menentukan pertimbanganpertimbangan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian meliputi: tujuan studi, tipe hubungan variabel, setting penelitian,

BAB II URAIAN TEORITIS. minuman yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Pengambilan sampel dan purposive

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era globalisasi ini perkembangan perusahaan semakin lama semakin pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan penting yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Para ekonom telah lama berbicara mengenai modal (capital), khususnya modal

BAB I PENDAHULUAN. dari pemegang saham dan hutang. Menurut sifatnya ada dua macam tipe

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang tidak dapat dipisahkan dari fungsi kesehatan. Industri farmasi di

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia otomotif kini semakin pesat khususnya di Indonesia.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak Indonesia dilanda krisis ekonomi berkepanjangan, perubahan pada setiap bidang kehidupan semakin terasa, terutama dalam lingkungan dunia usaha. Dalam menghadapi perekonomian seperti ini perusahaan dituntut harus inovatif dan mampu melakukan penyesuaian diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dan yang akan terjadi didalam lingkungannya. Keadaan ini secara langsung atau tidak, akan mendorong para pelaku ekonomi untuk memanfaatkan peluang yang ada agar tetap survive atau bahkan untuk tumbuh dan berkembang. Untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya maka setiap perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan efisiensinya. Salah satu yang perlu ditingkatkan efisensinya adalah operasi sehari-hari perusahaan yaitu berkaitan dengan struktur finansial dari perusahaan. Dimana perusahaan dituntut agar baik dalam memperoleh maupun dalam menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas. Berhubung dengan hal itu maka perlu adanya perencanaan dan pengendalian yang baik dalam menggunakan dana maupun pemenuhan dana. Pada prinsipnya dalam menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana. Pemenuhan dana tersebut dapat berasal dari modal sendiri maupun dari modal asing atau biasa disebut modal hutang. Modal sendiri perusahaan didapat dari retained earning, atau berasal dari pengambil bagian peserta atau pemilik (modal saham atau modal peserta) sedangkan modal asing atau modal hutang berasal dari kreditur yang merupakan hutang bagi perusahaan. Masing-masing sumber modal mempunyai konsekuensi dan karakteristik finansial yang berbeda. Karena itu manajer keuangan bertanggungjawab atas pengambilan keputusan penting mengenai investasi dan pendanaan, dengan tetap memperhatikan cost of capital untuk menentukan struktur finansial dalam upaya menetapkan apakah kebutuhan dana perusahaan dipenuhi dengan modal sendiri atau dengan modal hutang. 1

Bab I Pendahuluan 2 Namun pada umumnya perusahaan menggunakan modal sendiri sebagai modal permanen yang mempertaruhkan segala resiko, baik resiko usaha maupun resiko kerugian lainnya, ketimbang modal asing yang hanya digunakan sebagai pelengkap apabila dana yang diperlukan kurang mencukupi. Besarnya modal hutang atau modal asing dapat dilihat dari jumlah hutang di dalam neraca yang digunakan dalam operasi perusahaan. Modal asing ini dapat berupa hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. Penggunaan modal asing akan menimbulkan kewajiban pembayaran bunga dan cicilan hutang pokok. Oleh sebab itu, diperlukan perhitungan yang matang untuk menentukan jenis dan besarnya pinjaman, jangka waktu pengembalian dan tingkat bunganya, sehingga penggunaan pinjaman dapat memberikan keuntungan dan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya secara optimal. Suatu hal yang penting harus diingat adalah bahwa pembayaran bunga kepada para kreditur atas modal yang dipinjam perusahaan haruslah didahulukan sebelum laba dapat dibagikan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu para pemegang saham dan calon pemegang saham sangat menaruh perhatian pada jumlah hutang serta kemampuan perusahaan membayar bunga dan pinjaman pokok. Para kreditur juga menaruh perhatian terhadap jumlah pinjaman perusahaan, karena semakin besar pinjaman semakin besar pula resiko finansialnya yaitu resiko kemungkinan perusahaan untuk tidak mampu membayar bunga serta pinjaman pokoknya tanpa melihat apakah perusahaan sedang mengalami untung atau rugi dan mampu memenuhi kewajibannya atau tidak. Pihak manajemen perusahaan sudah tentu harus memperhatikan juga besarnya pinjaman, mengingat adanya pihak-pihak lain yang merasa berkepentingan terhadap kemampuan membayar bunga serta pinjaman pokoknya. Penentuan alokasi yang terbaik antara modal sendiri dan modal hutang ini sangat penting karena besarnya komposisi (mix) untuk masing-masing modal sendiri dan modal hutang akan dapat mempengaruhi profitabilitas dan likuiditas perusahaan. Oleh sebab itu struktur finansial merupakan salah satu keputusan penting dalam meningkatkan profitabilitas bagi kemakmuran pemilik perusahaan.

Bab I Pendahuluan 3 Kemakmuran para pemegang saham diperlihatkan dalam wujud semakin tingginya harga saham yang merupakan pencerminan dari keputusan investasi, finansial dan kebijakan dividen. Oleh karena itu, kemakmuran para pemegang saham dapat dijadikan sebagai dasar analisa dan tindakan rasional dalam proses pembuatan keputusan, dalam memutuskan modal mana yang akan diambil, apakah sebaiknya menggunakan modal sendiri ataukah dengan modal hutang, yang secara finansial penambahan modal tersebut harus meningkatkan kemakmuran pemilik. Lukman (2004, 119), menyatakan bahwa Dengan meningkatnya finansial leverage akan memperbesar resiko yang harus ditanggung oleh perusahaan karena kenaikan-kenaikan beban finansial yang memaksa perusahaan untuk mempertahankan tingkat Earning Before Interest and Income yang lebih besar yang pada akhirnya akan mempengaruhi rentabilitas modal sendiri. Dengan mengetahui bagaimana pengaruh struktur finansial terhadap rentabilitas modal sendiri, dapat membantu perusahaan dalam menentukan bagaimana seharusnya kebutuhan dana tersebut harus dipenuhi sehingga tujuan memaksimumkan kemakmuran para pemegang saham (pemilik) dapat tercapai melalui peningkatan modal sendiri. Dari fenomena tersebut penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana pengaruh struktur finansial terhadap rentabilitas modal sendiri. Untuk itu penulis mengadakan penelitian yang berjudul: PENGARUH STRUKTUR FINANSIAL TERHADAP RENTABILITAS MODAL SENDIRI Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti perusahaan industri go public yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : Apakah terdapat pengaruh positif yang signifikan antara struktur finansial terhadap rentabilitas modal sendiri.

Bab I Pendahuluan 4 1.3 Pembatasan Masalah Agar penelitian ini dapat terlaksana dengan baik dengan pembahasan yang jelas dan sesuai dengan tujuan, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti : - Penelitian ini hanya akan meneliti pengaruh struktur finansial terhadap rentabilitas modal sendiri. - Penelitian ini tidak meneliti variabel lain (selain variabel penelitian) yang berpengaruh terhadap rentabilitas modal sendiri. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian bila dikaitkan dengan identifikasi masalah yang telah dikemukan sebelumnya adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat pengaruh positif yang signifikan antara struktur finansial terhadap rentabilitas modal sendiri. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Sebagai bahan masukan bagi perusahaan-perusahaan industri terutama manajer keuangan untuk dijadikan pertimbangan dalam penentuan struktur finansial perusahaan dalam upaya meningkatkan rentabilitas modal sendiri pada industri. 2. Bagi Penulis Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan bagi penulis mengenai struktur finansial pada perusahaan. 3. Bagi Peneliti Berikutnya Bagi kalangan akademisi yang berminat terhadap struktur finansial perusahaan dapat digunakan sebagai penelitian yang lebih mendalam. 4. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat untuk menambah wawasan.

Bab I Pendahuluan 5 1.6 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.6.1 Kerangka Pemikiran Dalam melaksanakan kegiatan usaha perusahaan bukanlah sesuatu hal yang mudah untuk dilakukan oleh para pengelola, terutama manajer keuangan yang menyangkut masalah posisi keuangan. Manajer keuangan harus memikirkan bagaimana cara pengelolaan dana agar kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik dan perusahaan dapat memperoleh laba yang layak dengan menggunakan sumber daya yang ada secara optimal. Oleh sebab itu maka manajer bertanggungjawab atas pengambilan keputusan penting dalam menentukan struktur finansial. Konsep penting dari struktur finansial adalah masalah sumber dan penggunaan dana. Dana dapat dipenuhi dari sumber intern ataupun sumber ekstern perusahaan. Dana tersebut kemudian dialokasikan untuk membelanjai aktiva-aktiva perusahaan. Martono dan Agus Harjito (2003, 18) mengartikan struktur finansial sebagai: Perimbangan antara total hutang dibanding modal sendiri Sedangkan menurut Keown, dkk. (2005, 552): Financial structure is the mix of all funds sources that appear on the right side of The Balance Sheet. Modal sendiri berasal dari perusahaan itu sendiri (cadangan, laba) atau berasal dari pengambil bagian, peserta atau pemilik (modal saham atau modal peserta). Sedangkan modal asing atau modal hutang berasal dari kreditur dan merupakan hutang bagi perusahaan. Dengan demikian, struktur finansial adalah pencerminan dari cara suatu perusahaan untuk membiayai aktivanya yang merupakan komposisi dari sumber modal yang terdiri dari hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal pemegang saham.

Bab I Pendahuluan 6 Penentuan alokasi yang terbaik antara modal sendiri dan modal hutang ini sangat penting karena besarnya komposisi (mix) untuk masing-masing modal sendiri dan modal hutang akan dapat mempengaruhi profitabilitas dan likuiditas perusahaan. Oleh sebab itu penggunaan dana harus dilakukan secara efisien. Ini berarti bahwa setiap rupiah yang tertanam dalam aktiva harus digunakan seefisien mungkin untuk dapat menghasilkan tingkat keuntungan investasi atau rentabilitas yang maksimal. Bagi perusahaan pada umumnya masalah rentabilitas adalah lebih penting daripada masalah laba, karena laba yang besar saja belum merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah bekerja dengan efisien. Efisien baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut atau dengan kata lain dengan menghitung rentabilitasnya. Selanjutnya rentabilitas modal sendiri menurut Sutrisno (2003, 18) adalah: Kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan keuntungan. Sedang menurut Lukman (2004, 64) yang dimaksud dengan rentabilitas modal sendiri adalah: Merupakan suatu pengukuran penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan. Laba yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas modal sendiri adalah laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan pajak (Earning After Tax), ratio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang perusahaan, apabila proporsi hutang makin besar maka ratio ini juga akan makin besar. Pengaruh dari penambahan dari modal asing atau modal sendiri terhadap rentabilitas modal sendiri, ditinjau dari kepentingan modal sendiri atau pemilik perusahaan, penambahan modal asing hanya dibenarkan apabila penambahan tersebut mempunyai pengaruh finansial yang lebih menguntungkan (favorable

Bab I Pendahuluan 7 financial leverage) terhadap modal sendiri, apabila rate of return dari tambahan modal asing tersebut lebih besar daripada biaya modalnya atau bunganya. Atau dengan kata lain tambahan modal asing hanya dibenarkan apabila rentabilitas modal sendiri dengan tambahan modal asing lebih besar, daripada rentabilitas modal sendiri dengan modal sendiri. Demikian pula sebaliknya, penambahan modal asing akan memberikan pengaruh finansial yang merugikan (unfavorable financial leverage) terhadap modal sendiri apabila rate of return dari tambahan modal asing tersebut lebih kecil daripada bunganya. Atau dengan kata lain tambahan dengan modal asing tidak dibenarkan apabila rentabilitas modal sendiri dengan tambahan modal asing lebih kecil dibandingkan rentabilitas modal sendiri dengan tambahan modal sendiri. Dengan kata lain, dalam keadaan demikian perusahaan yang menggunakan modal asing lebih besar akan memperoleh kenaikan rentabilitas modal sendiri yang lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan lain yang mempunyai modal asing yang lebih kecil. Besar kecilnya ratio hutang dan modal sendiri mempengaruhi arus perubahan laba bersih yang akan diperoleh perusahaan. Untuk itu, setiap perusahaan harus melakukan penetapan struktur finansialnya secara tepat, karena dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan profitabilitasnya atas modal yang digunakan. Dalam hal ini, perusahaan perlu menetapkan suatu target mengenai besarnya perimbangan hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Penelitian mengenai pengaruh struktur finansial terhadap rentabilitas modal sendiri ini sebelumnya pernah diteliti oleh saudari Feby Febrian tahun 2003 dimana penelitian tersebut dilakukan pada PT. Pari Jaya dan hasil penelitiannya disimpulkan bahwa struktur finansial secara teoritis dan praktis memiliki pengaruh terhadap rentabilitas modal sendiri tetapi tidak memiliki pengaruh secara statistik. Hal ini disebabkan karena kurangnya data yang menyebabkan hasil penelitian menjadi kurang memuaskan sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan memperbesar jumlah sampel penelitian. Penelitian ini juga pernah dilakukan oleh saudara Yahya Hutagaol tahun 2003 dimana penelitian tersebut dilakukan pada industri consumer goods yang

Bab I Pendahuluan 8 terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan hasil penelitiannya tersebut disimpulkan bahwa struktur finansial berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas modal sendiri. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sampel yang diteliti dan penulis akan meneliti perusahaan industri go public yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dengan periode pengamatan pada tahun 2003-2005, agar data masih relevan dengan keadaan saat ini. 1.6.2 Hipotesis Penelitian Sesuai dengan masalah pokok yang telah penulis identifikasikan, maka rancangan pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini: Ho : ρ > 0 Ha : ρ 0 Tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan antara struktur finansial terhadap rentabilitas modal sendiri Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara struktur finansial terhadap rentabilitas modal sendiri Kemudian pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan secara kuantitatif, maka penulis menggunakan analisis regresi sederhana untuk mempelajari bagaimana variasi dari variabel independen yaitu struktur finansial (X) yang mempengaruhi variabel dependen yaitu Rentabilitas modal sendiri (Y). Untuk selanjutnya Metode Penelitian secara rinci akan penulis bahas pada Bab III. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, khususnya perusahaan yang bergerak dalam bidang industri. Ditetapkannya perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta sebagai populasi penelitian dikarenakan perusahaan-perusahaan tersebut telah go public, sehingga memudahkan penulis dalam memperoleh data yang dibutuhkan selama

Bab I Pendahuluan 9 penelitian. Adapun pertimbangan penulis dalam memilih perusahaan yang bergerak dalam bidang industri sebagai sample penelitian, karena penulis beranggapan bahwa perusahaan industri di Indonesia memiliki pengaruh yang cukup besar sehingga diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi perusahaan yang diteliti pada khususnya dan sebagian besar perusahaan yang ada di Indonesia pada umumnya. Selain itu, alasan penulis menetapkan Bursa Efek Jakarta sebagai sumber data penelitian disebabkan karena Bursa Efek Jakarta merupakan salah satu sentral penjualan saham perusahaan yang go public di Indonesia. Di samping itu BEJ juga merupakan bursa efek yang terbesar di Indonesia. Adapun perusahaan-perusahan yang diteliti penulis adalah sbb: 1. PT. Agis Tbk 2. PT. Asiaplast Industries Tbk 3. PT. Aqua Golden M. Tbk 4. PT. Arwana Citramulia Tbk 5. PT. Arona Binasejati Tbk 6. PT. Astra Otoparts Tbk 7. PT. BAT Indonesia Tbk 8. PT. Sepatu Bata Tbk 9. PT. Betonjaya Manunggal Tbk 10. PT. Cipta Panelutama Tbk 11. PT. Colorpak Indonesia Tbk 12. PT. Daeyu Orchid Indonesia Tbk 13. PT. Dharma Samudera Fishing Ind. Tbk 14. PT. Daya Sakti Unggul Corp. Tbk 15. PT. Fortune Mate Indonesia Tbk 16. PT. Fatrapolindo Nusa Industri Tbk 17. PT. H. M. Sampoerna Tbk 18. PT. Indofarma Tbk 19. PT. Indofood Sukses Mak. Tbk

Bab I Pendahuluan 10 20. PT. Kimia Farma Tbk 21. PT. Karwell Indonesia Tbk 22. PT. Kedaung Indah Can Tbk 23. PT. Kalbe Farma Tbk 24. PT. Multi Bintang Ind. Tbk 25. PT. Nipress Tbk 26. PT. Palm Asia Corpora Tbk 27. PT. Roda Vivatex Tbk 28. PT. Schering Plough Indonesia Tbk 29. PT. Siantar Top Tbk 30. PT. Tira Austenite Tbk Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Juni 2006 sampai dengan bulan Agustus 2006.