Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Indonesia ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Penyakit layu fusarium yang disebabkan oleh jamur patogen Fusarium sp.

PENDAHULUAN. Latar Belakang. yang cukup penting di Indonesia, yaitu sebagai sumber protein nabati.

I. PENDAHULUAN. Tembakau (Nicotiana tabacum L.) merupakan jenis tanaman yang dipanen

Created by. Lisa Marianah (Widyaiswara Pertama, BPP Jambi) PEMBUATAN PUPUK BOKASHI MENGGUNAKAN JAMUR Trichoderma sp. SEBAGAI DEKOMPOSER

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang menghasilkan salah satu komoditas unggulan di Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki pasar global, persyaratan produk-produk pertanian ramah

TAHAPAN PERBANYAKAN JAMUR Trichoderma harzianum DENGAN MEDIA DEDAK DAN APLIKASINYA PADA TANAMAN MURBEI (Morus sp.)

Tabel 1 Persentase penghambatan koloni dan filtrat isolat Streptomyces terhadap pertumbuhan S. rolfsii Isolat Streptomyces spp.

EFEKTIVITAS AGENS ANTAGONIS TRICHODERMA SP PADA BERBAGAI MEDIA TUMBUH TERHADAP PENYAKIT LAYU TANAMAN TOMAT

I. PENDAHULUAN. Tanaman lada (Piper nigrum L.) adalah tanaman perkebunan yang bernilai ekonomi

UJI WAKTU APLIKASI KASCING UNTUK MENEKAN INTENSITAS SERANGAN Rhizoctonia solani Kùhn DI PESEMAIAN TEMBAKAU

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi pertanian, khususnya dalam pengendalian penyakit tanaman di

1.1. Latar Belakang. Pinus merkusii Jungh. et de Vriese merupakan salah

Efektivitas Waktu Pemberian Trichoderma harzianum dalam Mengatasi Serangan Layu Fusarium pada Tanaman Tomat Varietas Ratna

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 : Pengamatan mikroskopis S. rolfsii Sumber :

KEMAMPUAN Trichoderma spp. DALAM PENGENDALIAN Patogenitas Rhizoctonia solani PADA TANAMAN KEDELAI

BAB I PENDAHULUAN. Colletotrichum capsici dan Fusarium oxysporum merupakan fungi

Pengaruh Pupuk Kalium Pada Ketahanan Kacang tanah 446 (Nurhayati) PENGARUH PUPUK KALIUM PADA KETAHANAN KACANG TANAH TERHADAP BERCAK DAUN CERCOSPORA

Bersama ini kami informasikan beberapa produk/teknologi unggulan kami yang layak untuk digunakan.

BAHAN DAN METODE. Kasa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat

I. PENDAHULUAN. memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan. Gaya

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tumbuhan, Bidang

PENGARUH KANDUNGAN PASIR PADA MEDIA SEMAI TERHADAP PENYAKIT REBAH KECAMBAH (Sclerotium rolfsii Sacc) PADA PERSEMAIAN TANAMAN CABAI

HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANAN TRICHODERMA KONINGII DALAM MENGENDALIKAN JAMUR AKAR PADA TANAMAN KAKAO OLEH : HENDRI YANDRI, SP (WIDYAISWARA PERTAMA)

PEMANFAATAN JERAMI PADI SEBAGAI MEDIUM PERBANYAKAN Trichoderma harzianum DAN APLIKASINYA PADA TANAMAN CABAI

BAB I PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman sayuran yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

68 Media Bina Ilmiah ISSN No

PERKEMBANGAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) PADA BEBERAPA SISTEM BUDIDAYA ABRIANI FENSIONITA

PENGGUNAAN Trichoderma sp. SEBAGAI AGENSIA PENGENDALIAN TERHADAP Pyricularia oryzae Cav. PENYEBAB BLAS PADA PADI

TINJAUAN PUSTAKA. kedalaman ± 150 cm, terutama pada tanah yang subur. Perakaran tanaman kedelai

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Uji Antagonis Trichoderma sp. Terhadap Fusarium sp. Secara In Vitro (Metode Dual Kultur)

Cultural Control. Dr. Akhmad Rizali. Pengendalian OPT melalui Teknik Budidaya. Mengubah paradigma pengendalian OPT:

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kedelai menjadi tanaman terpenting ketiga setelah padi dan jagung

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Penelitian Metode Penelitian Isolasi dan Identifikasi Cendawan Patogen

BAHAN DAN METODE. Tabel 1 Kombinasi perlakuan yang dilakukan di lapangan

CARA APLIKASI Trichoderma spp. UNTUK MENEKAN INFEKSI BUSUK PANGKAL BATANG (Athelia rolfsii (Curzi)) PADA BEBERAPA VARIETAS KEDELAI DI RUMAH KASSA

TEKNIK PRODUKSI KOMPOS. Bio-TRIBA BT1. (Bahan aktif, Bacillus pantotkenticus dan Trichoderma lactae)

PERAN DAUN CENGKEH TERHADAP PENGENDALIAN LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT

HASIL DAN PEMBAHASAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Agrobioteknologi, Laboratorium

I. PENDAHULUAN. seluruh dunia dan tergolong spesies dengan keragaman genetis yang besar.

I. PENDAHULUAN. Perkebunan karet rakyat di Desa Penumanganbaru, Kabupaten Tulangbawang

BAHAN DAN METODE. Pembiakan P. fluorescens dari Kultur Penyimpanan

KETAHANAN PADI (WAY APO BURU, SINTA NUR, CIHERANG, SINGKIL DAN IR 64) TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BERCAK COKLAT (Drechslera oryzae) DAN PRODUKSINYA

PENGARUH Trichoderma viride dan Pseudomonas fluorescens TERHADAP PERTUMBUHAN Phytophthora palmivora Butl. PADA BERBAGAI MEDIA TUMBUH.

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATRA UTARA M E D A N

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Magniliophyta, subdivisi: Angiospermae, kelas: Liliopsida, ordo: Asparagales, famili:

TINJAUAN PUSTAKA Penyakit Layu Fusarium Pada Pisang

HASIL. Pengaruh Seduhan Kompos terhadap Pertumbuhan Koloni S. rolfsii secara In Vitro A B C

III. BAHAN DAN METODE

Fusarium sp. ENDOFIT NON PATOGENIK

Diterima September 2012 disetujui untuk diterbitkan Januari 2014

DOSIS DAN FREKUENSI KASCING UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT

TINJAUAN PUSTAKA Rizobakteri Pemacu Pertumbuhan Tanaman (PGPR) Enzim ACC Deaminase dan Etilen

Kompos, Mikroorganisme Fungsional dan Kesuburan Tanah

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penyiapan Tanaman Uji Pemeliharaan dan Penyiapan Suspensi Bakteri Endofit dan PGPR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

METODE PENELITIAN. 3 bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2016.

BAB 5 PENEKANAN PENYAKIT IN PLANTA

UJI HAYATI MIKORIZA Glomus fasciculatum TERHADAP PATOGEN Sclerotium rolfsii PADA TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L. var.

PENGGUNAAN AGENSIA HAYATI Trichoderma koningii Oud. UNTUK MENEKAN JAMUR AKAR COKELAT (Phellinus noxius) PADA PEMBIBITAN TANAMAN KAKAO DI RUMAH KASSA

PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Smith.) sudah tidak asing lagi bagi. penting dalam pemenuhan gizi masyarakat. Dalam buah tomat banyak

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

DINAMIKA POPULASI Trichoderma PADA SISTEM BUDIDAYA LOKAL PADI DI LAHAN RAWA ABSTRAK

III. BAHAN DAN METODE A.

SKRIPSI OLEH: SUSI YANTI SILALAHI HPT

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun PT NTF (Nusantara Tropical Farm) Way

Mengenal Penyakit Busuk Batang Vanili. Oleh : Umiati

PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO

II. TINJAUAN PUSTAKA. Benih adalah ovule atau bakal biji yang masak yang mengandung suatu

IbM Produksi Biopestisida Trichoderma harzianum di Pusat Pemberdayaan Agens Hayati ( PPAH) Ambulu Jember

TINJAUAN PUSTAKA. Jamur Patogen Sclerotium rolfsii. inang yang sangat luas. Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), jamur ini

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berpotensi sebagai komoditas agribisnis yang dibudidayakan hampir di seluruh

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

PENGENDALIAN PENYAKIT HAWAR PELEPAH DAUN (Rhizoctonia solani) MENGGUNAKAN BEBERAPA AGENSIA HAYATI GOLONGAN CENDAWAN PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays)

PENDAHULUAN. Cabai merah adalah salah satu komoditas sayuran penting yang banyak

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

LAMPIRAN. Biakan Jamur Colletotrichum sp

Pengaruh Introduksi Jamur (Trichoderma spp.) terhadap Perkembangan Penyakit Layu Fusarium (Fusarium oxysporum), Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. mengalami peningkatan. Salah satu faktor yang menyebabkan penurunan produksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cabai (Capsicum annuum L.) adalah salah satu komoditas hortikultura

BAB I PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculantum Mill.) merupakan salah satu komoditas

Bioteknologi Mikroba Untuk Pertanian Organik

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian Penyediaan Isolat Fusarium sp. dan Bakteri Aktivator

III. METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

I II. Lampiran 1. Bagan Penelitian. 20 cm 75 cm. 20 cm. 50 cm. Keterangan : = tanaman bawang merah di dalam polibag. = ulangan pertama = ulangan kedua

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

Trichoderma spp. ENDOFIT AMPUH SEBAGAI AGENS PENGENDALI HAYATI (APH)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN

Program Studi Entomologi, Pasca Sarjana Universitas Sam Ratulangi, Kampus UNSRAT Manado korespondensi:

INSIDENSI PENYAKIT LAYU Sclerotium rolfsii PADA BEBERAPA VARIETAS KACANG TANAH DAN APLIKASI AGENS PENGENDALI HAYATI

HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Pemanfaatan kompos sampah plus Trichoderma harzianum sebagai media tanam dan agen pengendali penyakit rebah kecambah (Rhizoctonia oryzae) pada tanaman padi Hersanti/hersanti@plasa.com Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Indonesia ABSTRACT ABSTRAK Penyakit rebah kecambah yang disebabkan R. oryzae merupakan penyakit penting pada tanaman padi. Salah satu cara pengendalian penyakit ini adalah dengan menggunakan mikroba antagonis yaitu T. harzianum. Penggunaan T. harzianum memerlukan suatu media yang baik untuk pertumbuhannya. Penelitian ini mengkaji kemampuan kompos sampah sebagai sebagai media pembawa T. harzianum sehingga dapat digunakan sebagai media tanaman persemaian padi organik dan dapat menekan intesitas penyakit rebah kecambah. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 7 perlakuan dan setiap perlakuan di ulang 4 kali. Perlakuan yang diuji adalah komposisi campuran kompos sampah dengan dosis T. harzianum yang diperbanyak pada media campuran dedak dan serbuk gergaji. Inokulasi R. oryzae yang diperbanyak pada media beras (dosis 10 g/pipiti) bersamaan dengan aplikasi T. harzianum. Hasil percobaan didapatkan bahwa perlakuan 100% kompos sampah plus T. harzianum biakan murni mempunyai kerapatan spora yang tertinggi. Campuran kompos sampah dan T. harzianum pada perlakuan yang di uji mampu menekan penyakit rebah kecambah pada persemaian padi organik. Kata kunci : kompos sampah, T. Harzianum, R. oryzae, padi PENDAHULUAN Saat ini telah banyak dikembangkan tanaman organik, salah satunya adalah tanaman padi. Kendala dalam pertanaman padi organik diantaranya adalah ketersedian bahan organik untuk pemupukan, dan adanya serangan patogen. Salah satu patogen yang sering menyerang tanaman padi secara konvensional dan organik adalah jamur R. oryzae. Serangan R. oryzae dapat terjadi sebelum perkecambahan atau setelah perkecambahan padi, dan dapat menghancurkan persemaian dalam waktu singkat (Syafrudin dan Winarsih, 2001). Usaha pengendalian R. oryzae pada tanaman padi organik yang dapat dilakukan adalah pengendalian dengan menggunakan mikroba antagonis. Trichoderma sp. merupakan salah satu mikroba yang efektif dalam mengendalikan patogen tanaman. Kemampuan T. harzianum dalam menekan patogen tanaman diantaranya adalah R. oryzae (Elad et al.,

1980; Winarsih dan Syarifudin, 2001; Suwahyono, 2000; Andayaningsih, 2002), Plasmodiophora brassicae pada tanaman kubis-kubisan (Djatmiko, 1997; Hadiwiyono, 1999), Pythium sp. (Suwahyono, 2000), Fusarium oxysporum (Wahyudi dan Nugroho, 2000, Ambar, 2002), dan Rigidoporus lignosus (Wahyudi dan Suwahyono, 2000). Sampah merupakan salah satu sumber bahan organik yang dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. Beberapa mikroba yang digunakan untuk merombah suatu bahan organik menjadi kompos diantaranya adalah Trichoderma pseudokoningii, Cytopaga sp. dan fungi pelapuk putih. Mikroba-mikroba ini berperan juga sebagai agen pengendali patogenpatogen terbawa tanah (Isroi, 2006). Upaya peningkatan nilai ekonomis kompos sampah dapat dilakukan dengan memanfaatkan kompos tersebut sebagai sumber organik dan sebagai media perbanyakan dari mikroba yang bermanfaat (Christopher, 1998 dalam Shiddeqy, 2005). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi kompos sampah plus T. harzianum yang dapat digunakan sebagai sumber bahan organik pada pertanaman padi dan dapat menekan intensitas penyakit rebah kecambah yang disebabkan oleh R. oryzae. BAHAN DAN METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan yang di uji sebanyak 9 perlakuan, dan setiap perlakuan di ulang 3 kali. Perlakuan yang diuji sebagai berikut : A. 75% Kompos sampah + 25% T. harzianum B. 60% Kompos sampah + 40% T. harzianum C. 50% Kompos sampah + 50% T. harzianum D. 40% Kompos sampah + 60% T. harzianum E. 25% Kompos sampah + 75% T. harzianum F. 100% T. harzianum G. 100% Kompos sampah + biakan murni T. harzianum H. Kontrol positif (tanpa perlakuan) inokulasi R. oryzae I. Kontrol negatif (tanpa perlakuan), tidak diinokulasi R. oryzae Trichoderma harzianum diperbanyak pada media masal yang berupa campuran serbuk gergaji dan dedak yang telah disetrilkan. Umur biakan masal T. harzianum yang di uji adalah 14 hari. Benih padi sebanyak 50 butir disemaikan pada tempat yang terbuat dari bambu (besek/pipiti) yang berisi campuran tanah yang telah dipasturisasi dngan perlakuan yang di uji dengan perbandingan 1 : 1. Media tanam diinokulasi dengan 10 g Rhizoctonia oryzae yang diperbanyak pada media beras dengan kerapatan konidia 10 5 /ml. Pengamatan yang dilakukan adalah kerapatan konidia T. harzianum pada perlakuan yang di uji setelah diinkubasi selam delapan hari, masa inkubasi, dan intensitas penyakit busuk kecambah pada saat tanaman padi berumur 10 hari setelah sebar benih. Persentase penyakit rebah kecambah diamati dengan rumus : P = a/b x 100%. P = Intensitas penyakit. a = jumlah semai padi yang terserang. b = jumlah semai padi yang diamati.

HASIL DAN PEMBAHASAN Masa Inkubasi Penyakit Rebah (Rhizoctonia oryzae) pada Semai Padi Tabel 1. merupakan data pengamatan masa inkubasi penyakit rebah kecambah pada persemaian padi. Gejala pertama terjadi pada 4 hari setelah sebar benih (HSSB) padi, yaitu terdapat busuk pada pangkal batang semai padi. Masa inkubasi yang tercepat terjadi pada perlakuan kontrol positif. Masa inkubasi pada 100% kompos sampah yang diinokulasi biakan murni paling lambat yaitu 10 hari, sedangkan pada semua perlakuan campuran kompos sampah dan biakan masal Trichoderma harzianum rata-rata 6 HSSB. Tabel 1. Masa inkubasi penyakit rebah kecambah (R. oryzae) pada persemai padi No. Perlakuan Masa inkubasi 1 75% Kompos sampah + 25% T. harzianum 6 hari 2 60% Kompos sampah + 40% T. harzianum 6 hari 3 50% Kompos sampah + 50% T. harzianum 6 hari 4 40% Kompos sampah + 60% T. harzianum 6 hari 5 25% Kompos sampah + 75% T. harzianum 6 hari 6 0% Kompos sampah + 100% T. harzianum 7 hari 7 100% Kompos sampah + biakan murni T. harzianum 10 hari 8 Kontrol positif (tanpa perlakuan) inokulasi R. oryzae 4 hari 9 Kontrol negatif (tanpa perlakuan), tidak diinokulasi R. oryzae - Hasil ini menunjukkan bahwa T. harzianum mampu menghambat munculnya gejala rebah kecambah pada semai padi. Kerapatan konidia T. harzianum Pengamatan kerapatan spora dilakukan pada saat perlakuan yang di uji disimpan selama 8 hari. Hasil pengamatan konidia T. harzianum menunjukkan bahwa semakin tinggi persentase kompos sampah semakin tinggi kerapatan konidia T. harzianum. Tabel 1. Kerapatan konidia T. harzianum pada perlakuan yang di uji No. Perlakuan Konidia/ml 1 75% Kompos sampah + 25% T. harzianum 77,56 c 2 60% Kompos sampah + 40% T. harzianum 57,66 d 3 50% Kompos sampah + 50% T. harzianum 39,57 e 4 40% Kompos sampah + 60% T. harzianum 31,0 e 5 25% Kompos sampah + 75% T. harzianum 23,26 e 6 0% Kompos sampah + 100% T. harzianum 125,96 b 7 100% Kompos sampah + biakan murni T. harzianum 167,96 a Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata Menurut uji BNT pada taraf 5%.

Kerapatan spora yang tertinggi terdapat pada perlakuan Kompos sampah 100% yang diinokulasi dengan biakan murni T. harzianum. Pada perlakuan T. harzianum yang diperbanyak pada media massal (serbuk gergaji dan dedak) menunjukkan kerapatan spora yang tinggi tetapi lebih rendah dan berbeda nyata dengan perlakuan kompos 100%. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan T. harzianum, diantaranya adalah ph tanah, aerasi dan sumber nutrisi. Menurut Chet (1987) ph berpengaruh terhadap pertumbuhan Trichoderma sp. di tanah. Pada ph rendah dan keadaan yang lembab, Trichoderma sp. akan berkembang dengan baik. Persentase Penyakit Rebah Kecambah pada Persemaian Padi Persentase penyakit rebah kecambah yang disebabkan R. solani menunjukkan bahwa semua perlakuan yang diinokulasi T. harzianum lebih rendah dan berbeda nyata dengan kontrol. Persentase penyakit rebah kecambah yang terendah terdapat pada perlakuan kompos sampah 100% ditambah biakan murni T. harzianum yaitu 1,66%. Tabel 3. Masa inkubasi penyakit rebah kecambah (R. oryzae) pada persemai padi No. Perlakuan Presentase penyakit (%) 1 75% Kompos sampah + 25% T. harzianum 6,0 b 2 60% Kompos sampah + 40% T. harzianum 5,33 b 3 50% Kompos sampah + 50% T. harzianum 5,66 b 4 40% Kompos sampah + 60% T. harzianum 3,33 b 5 25% Kompos sampah + 75% T. harzianum 2,66 b 6 0% Kompos sampah + 100% T. harzianum 1,66 b 7 100% Kompos sampah + biakan murni T. harzianum 3,33 b 8 Kontrol positif (tanpa perlakuan) inokulasi R. oryzae 36,0 a 9 Kontrol negatif (tanpa perlakuan), tidak diinokulasi R. 0 b oryzae Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata Menurut uji BNT pada taraf 5%. KESIMPULAN Hasil percobaan didapatkan 100% kompos sampah plus T. harzianum biakan murni mempunyai kerapatan spora yang tertinggi. Campuran kompos sampah dan T. harzianum pada perlakuan yang di uji mampu menekan penyakit rebah kecambah pada persemaian padi organik.

DAFTAR PUSTAKA Ambar, A.A. 2003. Efektivitas waktu inokulasi Trichoderma viridae dalam mencegah penyakit layu Fusarium tomat (Lycopersicon esculentum Mill) di rumah kaca. J. Fitopat. Ind. 7(1) : 7-11. Chet Djatmiko, HA. 1997. Efektivitas Trichoderma harzianum terhadap penekanan akar gada pada caisin. Prosiding Kongres Nasional XIV dan Seminar Ilmiah Perhimpunan Fitopatologi Indonesia, Palembang. Hlm 157-164. Elad.Y., I. Chet. And J. Katan.1980. Trichoderma harzianum: a biocontrol effective against Sclerotium rolfsii and Rizhoctonia oryzae. Phyopathology, 70: 119-121. Hadiwiyono. 1999. Jamur akar gada (Plasmodiophora brassicae Wor.) pada tanaman Cruciferae : Uji toleransi inang dan pengendaliannya secara hayati dengan Trichoderma sp. Prosiding Kongres Nasional XV dan Seminar Ilmiah Perhimpunan Fitopatologi Indonesia, Purwokerto. Hlm 365 370. Isroi.2006. Bioteknologi Mikroba Untuk Pertanian Organik. http://www.biogenonline.or.id/. Diakses tanggal 26 Juni 2006. Shiddiqey, M.I. 2005. Sayang, sampah organik tidak dikomposkan. Info teknologi http://www.pikiranrakyat.com/. Diakses tanggal 26 Juni 2006. Suwahyono, U. 2000. Antagonisme Trichoderma harzianum terhadap jamur Pythium sp. sebagai pengendali hayati pada tanaman kedelai (Glycine mac (L.) Merr). Dalam Suwahyono dan Wahyudi (Eds) Trichoderma harzianum dan aplikasinya. Hlm 7 18. Wahyudi, P., dan Nugroho, NB. 2000. Uji antagonistik Trichoderma viridae dan Trichoderma harzianum terhadap jamur patogen Fusarium oxysporum. ). Dalam U. Suwahyono dan P. Wahyudi (Eds) Trichoderma harzianum dan aplikasinya. Hlm 19 26. Wahyudi,P. dan U. Suwahyono. 2000. Pengendalian jamur akar putih (Rigidoporus lignosus) pada tanaman alpukat dengan biofungisida Trichoderma harzianum. Dalam Suwahyono dan Wahyudi (Eds) Trichoderma harzianum dan aplikasinya. Hlm 92 102.