BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Keluarga Melalui Pelatihan Life Skills. Perencanaan penyelenggaraan pelatihan life skills di Desa Pasirhuni

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari seluruh pembahasan sebelumnya, maka kajian tentang pemberdayaan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam metoda penelitian pada prinsipnya tidak terlepas dari bagaimana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan analisis refleksi terhadap tindakan pembelajaran

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah Perangkat Desa Talang Bojong,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

No wirausaha tangguh. Berbagai negara telah menerapkan program pemberdayaan wirausaha muda misalnya semacam business incubator yang mampu meny

2014 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KUIS TIM UNTUK ENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS DAN SELF-CONFIDENCE SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Kursus dan Pelatihan merupakan dua satuan pendidikan

PROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden. Tabel 1.Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP. LXI selama 1 bulan pada tanggal 24 Januari 22 Februari 2017 di Dusun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Penyelenggaraan Program TMMD di Desa Sukamaju

I. Pendahuluan. Lembaga bimbingan belajar adalah salah satu lembaga pendidikan di bawah

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam meningkatkan pengetahuan siswa. Selain sebagai pengajar, guru juga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mutu terpadu (TQM) termasuk dalam kategori tinggi, dengan pencapaian tertinggi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III Tahapan Pendampingan KTH

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Pada bab V akan dikemukakan mengenai kesimpulan dari seluruh kegiatan

K U E S I O N E R PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA MANAJER

VI. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT KEGIATAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL. Pelaksanaan Kegiatan Keaksaraan Fungsional merupakan Gambaran

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini penulis menyajikan mengenai lokasi dan subjek penelitian, melakukan penelitian serta dalam pengolahannya.

LOGO. Manajemen Kelembagaan dan Pembiayaan Pelatihan

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk memahami nilai-nilai warga negara yang baik. Sehingga siswa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung. Guru sebagai pengajar berharap agar para siswanya. kurang baik. Kompetensi tersebut menurut Benyamin Bloom (1956)

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Motivasi dalam belajar adalah upaya untuk mendorong keadaan warga

BAB 1 PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Secara keseluruhan penelitian ini telah mencapai tujuan umum dan tujuan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 2 KECAMATAN SIRIMAU KOTA AMBON

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN. Proses perencanaan program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan

BAB V PENUTUP. Daerah Istimewa Yogakarta, kami mahasiswa KKN divisi II.C.I menarik. perbedaan waktu perencanaan dengan waktu pelaksanaan serta adanya

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tersebut adalah peningkatan aktualisasi potensi-potensi manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR PERTANYAAN (ANGKET)

PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH PEMERINTAH DESA DI DESA CIMINDI KECAMATAN CIGUGUR KABUPATEN PANGANDARAN NENA NURHASANAH ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hesty Marwani Siregar, 2015

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan. 1. Nilai mahasiswa yang mengikuti PAL lebih tinggi dari yang tidak mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. logis, kreatif serta mampu menggunakan nalarnya untuk memperoleh,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nonformal merupakan jalur pendidikan di luar pendidikan

STRATEGI PEMBERDAYAAN USAHA RUMAHAN BERBASIS POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat saat ini,

2 memperoleh pembelajaran. Karena belajar itu adalah dari tidak tahu menjadi tahu, dari buruk menjadi baik, dan dari tidak bisa menjadi bisa. Metode y

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERANAN PENYULUH PERTANIAN PADA KELOMPOK TANI DI KOTA PEKANBARU

BAB V KASIMPULAN DAN REKOMENDASI. diuraikan, selanjutnya pada bagian ini peneliti mencoba menyimpulkan secara

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN KETUGASAN RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW)

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 1 PANGANDARAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB V PENUTUP. Ma arif 7 Sunan Drajat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penulis mengemukakan kesimpulan dan saran pada bab ini berdasarkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa:

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sains di sekolah dimaksudkan untuk menanamkan. keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengembangkan keterampilan sikap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu wadah pembentukan sumber daya manusia agar berkualitas

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah Pengangguran di Indonesia masih belum bisa diatasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Pendidikan berperan dalam menghasilkan sumber daya manusia yang

PENINGKATAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI METODE PRAKTIKUM PADA MATERI METABOLISME DI SMAN 3 TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut Gibbons (2002), self directed learning adalah peningkatan

VIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan selama ini menjadikan masyarakat desa sebagai objek. kehidupan manusia yang sejahtera dan tentram.

STRATEGI PEMBELAJARAN ORANG DEWASA OLEH: TIM JURUSAN PLS

1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Kabupaten Bogor, orang diantaranya peserta didik Pendidikan kewirausahaan masyarakat yang didalamnya termasuk program Kursus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

106 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN 1. Penyelenggaraan Program Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga Melalui Pelatihan Life Skills Perencanaan penyelenggaraan pelatihan life skills di Desa Pasirhuni Kecamatan Cimaung Banjaran Kabupaten Bandung diawali dengan identifikasi karakteristik sasaran dan kebutuhan belajar. Hal ini diperkuat oleh kegiatan wawancara yang dilakukan penulis dengan pihak penyelenggara pemberdayaan perempuan yang menyatakan bahwa proses identifikasi terhadap warga belajar pelatihan life skills dengan cara mengumpulkan perempuan kepala keluarga pada suatu acara di Desa Pasirhuni. Dalam kesempatan itulah pihak penyelenggara berupaya mencari tahu tentang kebutuhan belajar yang dibutuhkan oleh warga belajar. Selain itu, dilakukan forum curah pendapat dari masyarakat sasaran, terutama warga belajar pelatihan life skills. Strategi yang digunakan tutor dalam proses pembelajaran kegiatan pelatihan life skills yaitu termasuk pada strategi pembelajaran dinamika kelompok untuk pembelajaran sikap dan nilai (group dynamic learning strategy). Tutor membentuk warga belajar menjadi dua kelompok. Dengan dibentuk kelompok, menurut tutor warga belajar akan belajarnsesuatu yang baru tentang kehidupan atau kegiatan mereka sendiri, dan warga belajar dapat belajar bagaiamana proses melakukan dan memecahkan kesulitan belajar secara bersama-sama. Hasil

107 wawancara diatas sesuai dengan manfaat kelompok yang diungkapkan oleh Sudjana (2006:56): bahwa kelompok sering digunakan apabila usaha atau kegiatan perorangan tidak mencapai hasil yang memuaskan. Selain itu kelompok digunakan untuk memunculkan atau mengembangkan gagasan, menumbuhkan saling belajar melalui tukar pengalaman, pendapat, informasi, persepsi, dan keyakinan antar anggota kelompok, serta sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi dan memperluas rasa pemilikan bersama para peserta terhadap suatu organisasi. Berdasarkan hasil wawancara dan angket pada bagian karakteristik responden menggambarkan bahwa warga belajar pada pelatihan life skills ini adalah berjumlah 20 orang yang seluruhnya berjenis kelamin perempuan. Oleh karena itu, lulusan dari kegiatan pelatihan ini berjumlah 20 orang mengingat seluruh warga mengikuti kegiatan ini sampai selesai dan mendapat penilaian dari setiap tutornya. Kualitas adalah perubahan tingkah laku peserta pelatihan atau lulusan meliputi ranah afeksi, kognisi, dan psikomotor. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak penyelenggara bahwa proses pengembangan sebagai tindak lanjut dari kegiatan pelatihan life skills di Desa Pasrihuni Kecamatan Cimaung Banjaran Kabupaten Bandung mencakup beberapa yang dilakukan oleh pihak penyelenggara pemberdayaan perempuan, yaitu dengan cara : Pemberian motivasi atau dorongan kepada lulusan pelatihan keterampilan, adanya upaya peningkatan kesadaran warga belajar pelatihan life skills melalui pertemuan rutin, pihak penyelenggara mengarahkan warga belajar

108 untuk mampu memilih pemimpin yang mengatur kegiatan mereka sendiri, mengarahkan warga belajar untuk memperluas jaringan. 2. Bentuk Kemandirian Yang Telah Dicapai Oleh Perempuan Kepala Keluarga Setelah Adanya Program Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga Melalui Pelatihan Life Skills. Kemandirian yang telah dicapai perempuan kepala keluarga dalam bekerja setelah mengikuti kegiatan pemberdayaan perempuan melalui pelatihan life skills ini cukup bertanggung jawab, memiliki etos kerja yang tinggi, disiplin, menjalin kerjasama dengan baik, tidak tergantung orang lain dan berani mengambil keputusan dengan segala resikonya. Selanjutnya adanya peningkatan kemandirian yang dicapai oleh perempuan kepala keluarga setelah mengikuti pemberdayaan perempuan melalui pelatihan life skills di Desa Pasirhuni Kecamatan Cimaung Banjaran Kabupaten Bandung. Kegiatan perempuan kepala keluarga semakin bertambah padat dan menghasilkan sesuatu, pemanfaatan keterampilan yang dimiliki perempuan kepala keluarga sehingga menambah penghasilannya. Perempuan kepala keluarga ini tetap menjalin hubungan baik dengan orang lain, bekerjasama dalam bekerja dan saling membantu ketika dalam kesulitan.

109 3. Faktor Pendorong dan Penghambat Penyelenggaraan Program Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga Melalui Pelatihan Life Skills Beberapa hal yang menjadi faktor pendorong penyelenggaraan program pemberdayaan perempuan kepala keluarga melalui pelatihan life skills di Desa Pasirhuni Kecamatan Cimaung Banjaran Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut. Sarana dan prasarana yang cukup lengkap Semangat belajar warga belajar dalam hal ini perempuan kepala keluarga yang sangat antusias dengan pembelajaran pelatihan life skills yang akan memberikan bekal keterampilan untuk menambah penghasilan. Peran penyelenggara yang selalu memberikan pembinaan kepada perempuan kepala keluarga setelah mengikuti pelatihan life skills ini. Peran pemerintah daerah setempat yang memberikan izin untuk mengadakan berbagai kegiatan positif yang mengarahkan perempuan kepala keluarga pada peningkatan kualitas hidupnya. Adapun yang menjadi faktor penghambat penyelenggaraan program pemberdayaan perempuan kepala keluarga melalui pelatihan life skills di Desa Pasirhuni Kecamatan Cimaung Banjaran Kabupaten Bandung, yaitu: Masyarakat sekitar yang tidak mengerti akan pentingnya pendidikan, sehingga menuntut penyelenggara untuk menjelaskan secara detail dan terperinci tentang program pemberdayaan pekka serta dampak yang akan

110 dirasakan oleh masyarakat khususnya perempuan kepala keluarga di Desa Pasirhuni Kecamatan Cimaung Banjaran Kabupaten Bandung. Pemerintah daerah setempat yang kurang merespon tentang adanya program pemberdayaan pekka ini, karena dianggap kurang memberikan kontribusi untuk kepentingan pemerintah desa. Masalah permodalan dianggap sebagai faktor penghambat yang mendasar dalam penyelenggaraan program pemberdayaan perempuan kepala keluarga di Desa Pasirhuni Kecamatan Cimaung Banjaran Kabupaten Bandung. B. REKOMENDASI Saran yang ditawarkan guna perbaikan pada penulisan selanjutnya dan sebagai upaya peningkatan pada proses pemberdayaan perempuan kepala keluarga melalui pelatihan life skills di Desa Pasirhuni Kecamatan Cimaung Banjaran Kabupaten Bandung pada khususnya sebagai berikut. 1. Penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan perempuan kepala keluarga melalui pelatihan life skills di Desa Pasirhuni Kecamatan Cimaung Banjaran Kabupaten Bandung pada dasarnya cukup baik. Dapat dilihat dari pemanfaatan hasil pelatihan life skills yang langsung di aplikasikan untuk peningkatan penghasilan, agar kehidupan perempuan kepala keluarga yang menjadi warga belajar meningkat pula. Akan tetapi, pihak penyelenggara baiknya mengembangkan kembali hal yang berkaitan

111 dengan sarana dan prasarana untuk peningkatan produksi dan atau keterampilan lainnya. 2. Setiap diadakannya kegiatan pelatihan yang sejenis, sebaiknya terdapat kegiatan pendampingan yang rutin agar keberlanjutan dari setiap kegiatan dapat dimanfaatkan oleh setiap warga belajarnya untuk meningkatkan taraf kehidupannya. 3. Untuk meningkatkan kualitas produksi, sebaiknya menjalin kerjasama dengan pihak donatur atau lembaga yang berperan dalam kegiatan pemberdayaan perempuan, agar persoalan permodalan yang belum memadai dapat teratasi. 4. Bagi warga belajar yang telah mengikuti kegiatan pelatihan life skills ini, hendaknya berupaya untuk meningkatkan kepercayaan dirinya dengan kemampuan yang sudah dimiliki, warga belajar akan mampu terus mengembangkan upayanya untuk meningkatkan taraf hidup menjadi lebih baik. Oleh karena itu pula, pihak penyelengga senantiasa memotivasi dan memfasilitasi setiap kelompok produksi yang sudah dibentuk dengan menampung semua aspirasi dan keluhan yang dialami. 5. Memperluas jaringan pemasaran produk akan berpengaruh positif bagi peningkatan penghasilan warga belajar, dan akan menjadi suatu pondasi semangat untuk terus melanjutkan usahanya tersebut.