BAB I PENDAHULUAN. atau keuntungan agar tersedia dana yang berkesinambungan yang dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasi. Aktiva ini sekali berputar kembali dalam bentuk semula dan

BAB I PENDAHULUAN. yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses

membiayai kegiatan perusahaan sehari-hari serta untuk menjaga kontinuitas, sehingga modal kerja sangat berpengaruh bagi suatu perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat mencari sumber-sumber dana yang efektif dalam

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR TABEL... v. DAFTAR GAMBAR... vi. ABSTRAKSI... vii BAB I PENDAHULUAN Manfaat penelitian...

SKRIPSI. Diajukan oleh : CANDRA PUSPITA /FE/EA. Kepada

BAB I PENDAHULUAN. Secara normatif tujuan perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh laba dari setiap kegiatannya sekaligus meningkatkan kualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada saat ini membuat dunia usaha mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang didalamnya

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE SKRIPSI

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED

I. PENDAHULUAN. total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono, 1998). Besarnya laba digunakan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur,

BAB I PENDAHULUAN. kerjanya dapat terciptakan. Untuk menilai atau melihat keadaan keuangan suatu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Pasar modal merupakan salah satu jalan alternatif baru

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut harus ditahan dalam perusahaan (Riyanto, 2001:265). Kebijakan dividen

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, tujuan utama perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada dasarnya selalu membutuhkan modal, baik itu modal kerja maupun modal tetap. Modal kerja merupakan hal

ANALISIS STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu diarahkan pada

BAB I PENDAHULUAN. terhadap laporan keuangan sangat bermanfaat untuk dapat mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup bagus dan cenderung diminati oleh investor sebagai salah satu target

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar BelakangMasalah. Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. poitif. Bedasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi di pasar modal agar bisa mengambil keputusan tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri di era globalisasi ini berkembang cukup pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah

PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIC di BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI.

BAB 1 PENDAHULUAN. Lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimiliki perusahaan secara efisien dan efektif, selain itu juga dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Berdirinya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas, ada beberapa hal yang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Return on Assets (ROA) a. Pengertian Return on Assets (ROA)

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Perusahaan makanan dan minuman merupakan salah satu kategori sektor industri

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian Dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di sektor Food and Beverages, karena dalam industri ini kepekaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD & BEVERAGES YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA USULAN PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

2.4. Hipotesis Penelitian Bursa Efek Jakarta Kelompok Industri Makanan dan Minuman

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 latar Belakang Masalah. Kemampuan perusahaan untuk dapat bersaing sangat ditentukan pada

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional sehari-hari maupun untuk membiayai investasi jangka

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat dan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. keadaan perekonomian sejak bulan Oktober 2014 hingga saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tinggi rendahnya tingkat likuiditas perusahaan dapat ditunjukkan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Tujuan perusahaan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan. satu dengan yang lainnya (Martono dan Agus, 2005).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari penjualan tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, RETURN ON EQUITY DAN EARNING PER SHARE

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk kegiatan operasional, termasuk perusahaan manufaktur.hal ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. dana atau modal. Dalam memenuhi kebutuhan dana atau modal, perusahaan sering

BAB I PENDAHULUAN. pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis yang semakin ketat dewasa ini membuat setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Selain digunakan dalam operasi perusahaaan sehari-hari, modal kerja

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS HARGA SAHAM PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. laba yang maksimal serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum setiap perusahaan yang didirikan bertujuan untuk mencapai laba yang maksimal serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Tujuan tersebut terdiri dari tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Tujuan jangka pendek perusahaan adalah untuk memaksimalkan laba atau keuntungan agar tersedia dana yang berkesinambungan yang dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Sedangkan tujuan jangka panjang didirikan perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan itu sendiri. Bagi perusahaan pada umumnya profitabilitas lebih penting daripada masalah laba, karena laba yang besar belum merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah bekerja secara efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Agus Sartono (2001:122) Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Munawir (2007:86) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode tertentu dengan jumlah aktiva atau jumlah 1

modal perusahaan tersebut. Sedangkan Menurut Martono dan Agus Harjito (2004:53) profitabilitas adalah kemampuan perusahan untuk memperoleh keuntungan dari penggunaan modalnya. Profitabilitas juga merupakan hasil akhir dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Manajer keuangan perlu memperoleh dana dari pasar keuangan atau financial market. Dana yang diperoleh kemudian diinvestasikan pada berbagai aktiva perusahaan, untuk mendanai kegiatan perusahaan. Apabila kegiatan tersebut memperoleh dana berarti perusahaan menerbitkan aktiva finansial, maka kegiatan menanamkan dana membuat perusahaan memiliki aktiva riil. Dari kegiatan menanamkan dana (disebut investasi), perusahaan mengharapkan untuk memperoleh hasil yang lebih besar dari pengorbanannya. Dengan kata lain, diharapkan diperoleh laba. Laba yang diperoleh perlu diputuskan untuk dikembalikan ke pemilik dana (pasar keuangan) atau diinvestasikan kembali ke perusahaan. Maka dari itu manajer keuangan perlu mengambil keputusan mengenai penggunaan dana yaitu keputusan investasi dan memperoleh dana yaitu keputusan pendanaan. Keputusan investasi merupakan keputusan mengenai usaha perusahaan untuk menginvestasikan atau menanamkan dana yang diperoleh perusahaan dalam kesempatan investasi yang menguntungkan. Keputusan investasi perusahaan dapat ditanamkan pada segi aktiva, baik berupa aktiva tetap dan aktiva lancar. Sedangkan keputusan pendanaan merupakan keputusan mengenai usaha perusahaan dalam memperoleh dana dan biaya dana yang 2

serendah-rendahnya. Sumber dana bagi perusahaan bisa berasal dari dalam perusahaan (internal) dan dari luar perusahaan (eksternal). Menurut Suad Husnan (2000 : 253), perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dananya dari dalam perusahaan (internal financing) maupun dari luar perusahaan (eksternal financing). Jurnal Akuntansi dan Teknologi Informasi (2005:93) menyatakan bahwa dalam melaksanakan fungsi pemenuhan kebutuhan dana atau fungsi pendanaan (financing), manajer keuangan harus selalu mencari alternatif sumber dana dan kombinasi sumber dana mana yang akan dipilih. Dengan menghubungkan elemen-elemen dari berbagai aktiva satu dengan yang lainnya, elemen-elemen dari berbagai pasiva dalam neraca pada suatu saat tertentu akan dapat diperoleh banyak gambaran mengenai posisi atau keadaan finansiil suatu perusahaan. Zainuddin dan Jogiyanto (1999) yang dikutip dalam jurnal Akuntansi dan Teknologi Informasi (2005:96) menunjukkan bahwa dari segi aktiva yang digunakan dalam perusahaan berkaitan dengan kelangsungan usaha perusahaan dalam menghasilkan laba perusahaan. Pengelolaan aktiva diarahkan kepada pengelolaan aktiva produktif dengan maksud untuk memperoleh laba. Kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dan kondisi likuiditas akan menentukan kredibilitas suatu perusahaan dan akhirnya akan mempengaruhi perubahan laba yang yang dicapai. 3

Keputusan investasi berkaitan dengan struktur aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Struktur aktiva yang digunakan dalam perusahaan adalah aktiva tetap dan aktiva lancar. Aktiva yang berkaitan dengan profitabilitas adalah aktiva lancar karena seandainya perusahaan telah menetapkan kebijakan tentang piutang dan persediaan, maka jumlah aktiva lancar akan tinggal dipengaruhi oleh besar kecilnya perusahaan menyediakan kas. Semakin besar saldo kas yang disediakan, semakin besar kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban kasnya. Sebaliknya dengan semakin banyaknya kas yang dimiliki, semakin rendah profitabilitas (karena kas diasumsikan memberikan profitabilitas yang paling rendah). Kalau manajemen mengutamakan likuiditas, mereka terpaksa mengorbankan profitabilitas. Sebaliknya, apabila perusahaan mengutamakan profitabilitas, maka mereka akan mengorbankan likuiditas (Suad Husnan dan Enny Pujiastuti, 2006:96). Keputusan pendanaan berkaitan dengan struktur modal yang digunakan dalam perusahaan. Modal yang digunakan untuk perusahaan dapat berasal dari modal asing dan modal sendiri. Modal sendiri merupakan sumber dana yang berasal dari perusahaan itu sendiri (cadangan laba) atau dari pengambilan bagian pemilik (laba ditahan). Sedangkan modal asing adalah modal yang berasal dari kreditur yang merupakan hutang bagi perusahaan bersangkutan (Bambang Riyanto, 2001 : 21). 4

Struktur modal merupakan cermin dari kebijakan keuangan perusahaan dimana struktur modal merupakan bagian dari struktur finansial perusahaan. Struktur modal berhubungan dengan kebutuhan dana baik yang bersumber dari pinjaman atau modal asing (hutang) dan modal sendiri. Penggunaan modal asing (hutang) akan menimbulkan bunga yang harus dibayar dengan tingkat persentase tertentu tanpa memandang perusahaan tersebut mendapat keuntungan atau menderita kerugian. Oleh karena itu perlu diusahakan adanya keseimbangan struktur modal antara kedua sumber dana tersebut. Keputusan pendanaan mempunyai hubungan yang negatif dan positif terhadap profitabilitas. Perusahaan menggunakan hutang yang terlalu besar akan menimbulkan risiko finansial yang makin besar pula yang dapat dilihat dari bunga yang harus dibayar sehingga berdampak terhadap turunnya profitabilitas perusahaan. (Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, 2006:277). Apabila perusahaan menggunakan modal sendiri lebih besar daripada hutang maka profitabilitas yang dihasilkan akan besar. Karena perusahaan mampu menyediakan dana internal yang cukup melalui laba ditahan sehingga perusahaan tidak memerlukan sumber dana eksternal. Tingkat pengembalian atau profitabilitas yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar pendanaannya dengan dana yang dihasilkan secara internal. Dengan demikian semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menggunakan sumber dana internal (modal sendiri) maka semakin tinggi tingkat pengembaliannya atau profitabilitasnya. 5

Suatu perusahaan selain mengambil keputusan investasi dan pendanaan, juga perlu membayar kewajiban-kewajibannya yang berasal dari sumber dana yang digunakan oleh perusahaan. Suatu kinerja keuangan apabila dilihat dari segi likuiditasnya menunjukkan kemampuan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek perusahaan tepat pada waktunya. Menurut Munawir (2007:31) likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam likuid, dan perusahaan dikatakan mampu memenuhi kewajiban keuangan tepat pada waktunya apabila perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran ataupun aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancarnya atau hutang jangka pendek. Sebaliknya apabila perusahaan tidak dapat segera memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan illikuid. Menurut Agnes Sawir (2005:8) rasio yang paling umum digunakan dalam mengukur likuiditas adalah Current Ratio (rasio lancar). Current Ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang harus segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Current Ratio yang rendah biasanya menunjukkan terjadinya masalah dalam likuiditas. Hubungan antara likuiditas dengan profitabilitas yaitu jika Current Ratio semakin tinggi maka 6

dana yang ditanamkan dalam aktiva lancar terlalu besar sehingga ada banyak dana yang menganggur yang pada akhirnya dapat memperkecil profitabilitas perusahaan. Segi aktivitas perusahaan di mana menunjukkan kinerja perusahaan dalam menggunakan sumber-sumber daya yang dimiliki sebagaimana digariskan oleh kebijakan perusahaan. Semakin tinggi tingkat profitabilitas maka semakin tinggi efisiensi penggunaaan modal. Untuk mengukur segi aktivitas perusahaan dapat digunakan rasio Total Assets Turnover. Dalam jurnal Akuntansi dan Teknologi Informasi (2005:96) mengutip pernyataan Kussriyanto dan Suwartojo (1983) rasio ini mengukur seberapa efisien sebuah perusahaan memakai aktivanya untuk menghasilkan penjualan dalam memperoleh laba. Rasio ini merupakan ukuran umum yang mencerminkan jumlah investasi yang diperlukan untuk menunjang operasi. Investasi tentunya berasal dari para kreditur dan dari para pemilik, sehingga merupakan sesuatu yang berarti untuk mengukur produktivitas penggunaan modal investasi. Hubungan antara Total Assets Turnover dengan profitabilitas yaitu apabila aktivitas rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana yang kelebihan yang tertanam pada aktiva-aktivanya tersebut. Kelebihan dana tersebut akan semakin baik jika ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif. Pada penelitian ini profitabilitas diproksikan dengan Return On Assets (ROA). ROA dapat menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan 7

laba dari aktiva yang dimiliki perusahaan. Bagi investor ROA merupakan indikator yang penting untuk menilai prospek perusahaan di masa mendatang dengan melihat sejauh mana profitabilitas perusahaan. Efektivitas perusahaan dalam mengelola aktiva yang dimiliki perusahaan untuk mampu menghasikan laba yang tercemin dari rasio keuangan Return On Assets (ROA). Demikian juga halnya dengan perusahaan Food and Beverages merupakan bagian dari kelompok perusahaan menufaktur di PT. Bursa Efek Jakarta yang memiliki jumlah anggota perusahaan yang lebih banyak dibandingkan jenis perusahaan lainnya yang terdapat dalam perusahaan manufaktur. Perusahaan ini bergerak dalam bidang produksi makanan dan minuman dengan mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi atau menjadi barang jadi. Perusahaan ini dipilih karena menyediakan informasi yang lengkap dan memiliki Return On Assets (ROA) yang cenderung berfluktuasi sehingga tepat digunakan dalam penelitian ini. Dalam melakukan pengembangan dan perluasan usaha, perusahaan Food and Beverages membutuhkan dana yang cukup besar, sehingga diperlukan adanya pengambilan keputusan investasi dan pendanaan yang baik serta dapat dilihat dari segi likuiditas dan segi aktivitas untuk mengukur profitabilitas yang dapat dihasilkan oleh perusahaan. Keputusan investasi merupakan keputusan dalam pengelolaan dana melalui segi aktiva yaitu aktiva tetap dan aktiva lancar agar memperoleh keuntungan, keputusan pendanaan meliputi keputusan untuk memperoleh sumber dana baik dari luar perusahaan dan dari dalam 8

perusahaan, segi likuiditas menunjukkan kemampuan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek perusahaan tepat pada waktunya, dan segi aktivitas mengukur seberapa efisien sebuah perusahaan memakai aktivanya untuk menghasilkan penjualan dalam memperoleh laba. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan periode tahun 2003-2007, maka dalam Tabel 1.1 dapat diketahui jumlah profitabilitas perusahaan yang diukur melalui Return On Assets (ROA) yang dihasilkan oleh perusahaan Food and Beverages yang bergerak dalam bidang produksi makanan dan minuman di PT. Bursa Efek Jakarta. Tabel 1.1 Jumlah Return On Assets (ROA) pada perusahaan Food and Beverages yang go public di PT. Bursa Efek Jakarta periode tahun 2003-2007 (Dalam Jutaan Rupiah) No. Nama Total ROA Tahun EAT Perusahaan Aktiva (%) 1. PT. Aqua Golden Mississipi Tbk. 2003 63.246 523.302 12,09 2004 91.582 671.109 13,65 2005 64.350 730.586 8,81 2006 13.543 759.719 1,78 2007 17.342 822.840 2,11 2. PT. Davomas Abadi Tbk. 2003 92.016 894.073 10,29 2004 98.958 1.577.951 6,27 2005 90.069 1.746.892 5,16 2006 196.277 2.707.801 7,25 2007 208.455 3.868.528 5,39 3. PT. Delta Djakarta Tbk. 2003 37.663 398.857 9,44 2004 38.708 455.244 8,50 2005 56.405 537.785 10,49 2006 43.284 571.243 7,58 2007 47.330 592.359 7,99 4. PT. Fast Food Indonesia Tbk 2003 36.280 280.571 12,93 2004 37.316 321.984 11,59 2005 41.291 377.905 10,93 2006 68.928 483.574 14,25 9

2007 102.537 629.491 16,29 5. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. 2003 603.481 15.308.854 3,94 2004 386.919 15.673.356 2,47 2005 124.018 14.786.084 0,84 2006 661.210 16.267.483 4,06 2007 980.357 29.527.466 3,32 6. PT. Mayora Indah Tbk. 2003 84.617 1.284.779 6,59 2004 85.107 1.280.645 6,65 2005 45.730 1.459.969 3,13 2006 93.575 1.553.376 6,02 2007 141.589 1.893.175 7,48 7. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. 2003 90.222 483.004 18,68 2004 87.313 553.081 15,79 2005 87.014 575.385 15,12 2006 73.581 610.437 12,05 2007 84.385 621.835 13,57 8. PT. Siantar Top Tbk. 2003 31.182 505.507 6,17 2004 28.599 470.177 6,08 2005 10.637 477.444 2,23 2006 14.426 467.491 3,09 2007 15.594 517.448 3,01 9. PT. Tunas Baru Lampung Tbk. 2003 26.433 1.151.281 2,30 2004 16.455 1.352.092 1,22 2005 6.219 1.451.439 0,43 2006 52.884 2.049.162 2,58 2007 97.227 2.457.120 3,96 10. PT. Ultra Jaya Milk Tbk. 2003 7.485 1.120.851 0,67 2004 4.412 1.300.240 0,34 2005 4.528 1.254.444 0,36 2006 14.731 1.249.080 1,18 2007 30.316 1.362.829 2,22 Sumber : ICMD 2006 dan www.idx.co.id Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dijelaskan bahwa Return On Assets yang dihasilkan oleh perusahaan Food and Beverages cenderung berfluktuasi, ada yang mengalami peningkatan sampai mengalami penurunan yang sangat tajam yaitu PT. Aqua Golden Mississippi dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup tajam sampai tahun 2005, tetapi pada tahun 2006 dan tahun 2007 mengalami penurunan, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. ROA yang dihasilkan mengalami penurunan yang sangat tajam pada tahun 2005 10

dan mengalami peningkatan kembali pada tahun 2006, pada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. mengalami penurunan pada tiap tahunnya dari tahun 2003 sampai tahun 2007, pada PT. Tunas Baru Lampung Tbk. juga mengalami penurunan di tahun 2005 yang cukup tajam, tetapi kembali meningkat di tahun 2006, sedangkan pada PT. Ultra Jaya Milk Tbk. ROA yang dihasilkan sangat kecil dibandingkan dengan perusahaan yang ada pada Food and Beverages lainnya, tetapi di tahun 2006 dan 2007 mengalami peningkaan yang cukup tajam dari tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan perusahaan lainnya cenderung berfluktuasi dari tahun ke tahun tetapi tidak begitu tajam. Hal ini sangat berisiko untuk sebuah perusahaaan yang go public, terutama pada saat sekarang ini dimana situasi perekonomian dalam keadaan tidak baik. Sehingga perusahaan Food and Beverages harus mengambil keputusan yang baik dan benar yaitu keputusan investasi dan keputusan pendanaan serta perlu memperhatikan dari segi likuiditas dan aktivitas perusahaan tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1) Apakah struktur aktiva, struktur modal, Current Ratio, dan Total Assets Turnover secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA) pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di PT. Bursa Efek Jakarta periode tahun 2003-2007? 11

2) Apakah struktur aktiva, struktur modal, Current Ratio, dan Total Assets Turnover secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA) pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di PT. Bursa Efek Jakarta periode tahun 2003-2007? 3) Dari variabel struktur aktiva, struktur modal, Current Ratio, dan Total Assets Turnover, manakah yang mempunyai pengaruh dominan terhadap Return On Assets (ROA) pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di PT. Bursa Efek Jakarta periode tahun 2003-2007? 1.2 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.2.1 Tujuan Penelitian 1) Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh struktur aktiva, struktur modal, Current Ratio, dan Total Assets Turnover secara simultan terhadap Return On Assets (ROA) pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di PT. Bursa Efek Jakarta periode tahun 2003-2007. 2) Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh struktur aktiva, struktur modal, Current Ratio, dan Total Assets Turnover secara parsial terhadap Return On Assets (ROA) pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di PT. Bursa Efek Jakarta periode tahun 2003-2007. 3) Untuk mengetahui diantara keempat variabel struktur aktiva, struktur modal, Current Ratio, dan Total Assets Turnover yang mempunyai pengaruh dominan terhadap Return On Assets (ROA) pada perusahaan Food 12

and Beverages yang terdaftar di PT. Bursa Efek Jakarta periode tahun 2003-2007. 1.2.2 Kegunaan Penelitian 1) Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan, khususnya dalam menentukan besarnya pengaruh struktur aktiva, struktur modal, Current Ratio, dan Total Assets Turnover terhadap Return On Assets (ROA) dalam menyelesaikan permasalahan sesuai dengan apa yang dibahas dalam penelitian. 2) Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak perusahaan yang mungkin dapat diterima dan dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan selanjutnya. 1.3 Sistematika Penyajian BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sitematika penulisan. 13

BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Bab ini menguraikan mngenai teori-teori atau konsep-konsep yang relevan sebagai acuan dan landasan dalam memecahkan permasalahan yang ada. Konsep dan landasan teoritis yang dimaksud adalah mengenai teori pasar modal, go public perusahaan, rasio keuangan, keputusan investasi, struktur aktiva, keputusan pendanaan, struktur modal, current ratio, total assets turnover, profitabilitas perusahaan, cara-cara menghitung profitabilitas perusahaan. Selain itu dilengkapi dengan penelitian sebelumnya yang dipergunakan sebagai landasan teori serta rumusan hipotesis. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan mengenai metode penelitian yang akan dipergunakan dalam penelitian ini. Dalam metode penelitian ini disajikan mengenai lokasi dan objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, metode penentuan sampel, serta teknik analisis data. BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Bab ini menguraikan mengenai gambaran umum perusahaan yang diteliti. Disamping itu dilakukan pengolahan data dengan menggunakan model analisis regresi linier berganda 14

dengan uji serempak (F-test), dan uji parsial (t-test). Hasil pengolahan data ini selanjutnya diinterpretasikan untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam Bab I. BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan tentang simpulan yang diperoleh dari analisis yang telah dilakukan serta saran-saran yang diberikan sesuai dengan simpulan yang diperoleh. 15