PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN KAPAL JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN MARINE ENGINEERING

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

Uji Eksperimental Pertamina DEX dan Pertamina DEX + Zat Aditif pada Engine Diesel Putaran Konstan KAMA KM178FS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

PENGARUH PENGGUNAAN FREKUENSI LISTRIK TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO DAN UNJUK KERJA ENGINE HONDA KHARISMA 125CC

Bagaimana perbandingan unjuk kerja motor diesel bahan bakar minyak (solar) dengan dual fuel motor diesel bahan bakar minyak (solar) dan CNG?

PENGARUH PEMASANGAN SUPERCHARGER TERHADAP UNJUK KERJA PADA MOTOR BENSIN SATU SILINDER

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Skema Dinamometer (Martyr & Plint, 2007)

MESIN ASINKRON. EFF1 adalah motor listrik yang paling efisien, paling sedikit memboroskan tenaga, sedangkan.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mesin 2 langkah 135 cc dengan data sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cara memperoleh energi thermal ini mesin kalor dibagi menjadi dua golongan,

RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TURBIN PELTON MINI BERTEKANAN 7 BAR DENGAN DIAMETER RODA TURBIN 68 MM DAN JUMLAH SUDU 12

MOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR. Pendahuluan

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ditunjukkan pada gambar berikut :

DINAMOMETER GENERATOR AC 10 KW PENGUKUR UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR 100 CC

Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar

PENGUJIAN MESIN SEPEDA MOTOR 100 CC MENGGUNAKAN DINAMOMETER GENERATOR AC 10 KW

KATA PENGANTAR. Analisa Karakteristik Mesin Diesel C 233, Daya 78 HP Dengan Menggunakan Dinamometer.

3.2 Tempat Penelitian 1. Mototech Yogyakarta 2. Laboratorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Daya motor dapat diketahui dari persamaan (2.5) Torsi dapat diketahui melalui persamaan (2.6)

BAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :

PENGARUH INJEKSI GAS HIDROGEN TERHADAP KINERJA MESIN BENSIN EMPAT LANGKAH 1 SILINDER

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

BAB II LANDASAN TEORI

Fahmi Wirawan NRP Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono K, M. Eng. Sc

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKUR MOMEN PUNTIR PADA MOTOR BAKAR

ANALISIS VARIASI SUDUT SUDU-SUDU TURBIN IMPULS TERHADAP DAYA MEKANIS TURBIN UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

BAB VI POROS DAN PASAK

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF PADA PREMIUM DENGAN VARIASI KONSENTRASI TERHADAP UNJUK KERJA ENGINE PUTARAN VARIABEL KARISMA 125 CC

PENGARUH PENGGUNAAN CETANE PLUS DIESEL DENGAN BAHAN BAKAR SOLAR TERHADAP PERFORMANSI MOTOR DIESEL

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN DINAMOMETER KECIL DENGAN MENGGUNAKAN REM ARUS EDDY

F. Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) 1. Prinsip Kerja

KARAKTERISASI UNJUK KERJA SISTEM DUAL FUEL GASIFIER DOWNDRAFT SERBUK KAYU DAN DIESEL ENGINE GENERATOR SET 3 KW

BAB II LANDASAN TEORI

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

Analisis Prosedur Pembesaran Ukuran (Oversize) Diameter Silinder dan Pengaruhnya Terhadap Daya Mesin

UNJUK KERJA MESIN DIESEL MITSUBISHI 4DR5 SEBAGAI PENGGERAK KAPAL PADA KONDISI TRIM

PERANCANGAN TURBIN UAP PENGGERAK GENERATOR LISTRIK DENGAN DAYA 80 MW PADA INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Dosen Pembimbing Dr. Bambang Sudarmanta, ST, MT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. hampir meliputi di segala bidang kegiatan meliputi: pertanian, industri, rumah

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DESKRIPSI PEMELAJARAN PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN

BAB II LANDASAN TEORI

Pengaruh Kerenggangan Celah Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Motor Bensin

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

PERBANDINGAN UNJUK KERJA GENSET 4-LANGKAH MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BENSIN DAN LPG DENGAN PENAMBAHAN MIXER VENTURI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang bertekanan lebih rendah dari tekanan atmosfir. Dalam hal ini disebut pompa

MODIFIKASI MESIN DIESEL SATU SILINDER BERBAHAN BAKAR SOLAR MENJADI LPG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GAS MIXER

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial

BAB I PENDAHULUAN. tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar)

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI.. xi BAB I PENDAHULUAN 1

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu kondisi tertentu motor harus dapat dihentikan segera. Beberapa

UNJUK KERJA MESIN BENSIN 4 SILINDER TYPE 4G63 SOHC 2000 CC MPI

PENGARUH VARIASI SUDU KIPAS RADIATOR TERHADAP PERFORMASI MESIN PENDINGIN PADA MOBIL TOYOTA K3-VI, 1300 CC. Mastur 1, Nugroho Aji

PEMBAHASAN. 1. Mean Effective Pressure. 2. Torque And Power. 3. Dynamometers. 5. Specific Fuel Consumption. 6. Engine Effeciencies

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah :

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Grafik bhp vs rpm BHP. BHP (hp) Putaran Engine (rpm) tanpa hho. HHO (plat) HHO (spiral) Poly. (tanpa hho) Poly. (HHO (plat)) Poly.

Gambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

KINERJA MESIN DIESEL AKIBAT PEMASANGAN THERMOSTAT PADA NANCHANG TYPE 2105A 3

!"#$%&$'()*& LAMPIRAN

KINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.

PENDEKATAN RANCANGAN Kriteria Perancangan Rancangan Fungsional Fungsi Penyaluran Daya

BAB II LANDASAN TEORI

PERFORMANSI MESIN SEPEDA MOTOR SATU SILINDER BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS DENGAN MODIFIKASI RASIO KOMPRESI

EFISIENSI GAS ENGINE PADA BERBAGAI PUTARAN: STUDI EKSPERIMEN PADA JES GAS ENGINE J208GS

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik MARULITUA SIDAURUK NIM

Udara. Bahan Bakar. Generator Kopel Kompresor Turbin

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

PENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT

Andik Irawan, Karakteristik Unjuk Kerja Motor Bensin 4 Langkah Dengan Variasi Volume Silinder Dan Perbandingan Kompresi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENGUKURAN

Transkripsi:

PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN KAPAL JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN MARINE ENGINEERING

DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN... 1 2. TUJUAN PENGUJIAN... 1 3. MACAM MACAM PERALATAN UJI... 2 4. INSTALASI PERALATAN UJI... 5 5. DASAR TEORI... 5 6. MACAM DAN CARA PENGUJIAN... 8 7. DATA MOTOR DIESEL... 9 8. TABEL DATA PENGUJIAN... 10 9. TABEL DATA PENGUJIAN VARIABLE / CONSTANT SPEED... 13 10. DIAGRAM KERAPATAM MASSA AIR... 15 11. DIAGRAM Cp/R = f(t) UNTUK UDARA DAN GAS PEMBAKAR... 16

1. PENDAHULUAN Motor bakar merupakan salah satu penggerak yang banyak digunakan sifat dan perilaku motor bakar bisa dilihat dari hasil hasil pengujian motor bakar tersebut, yang berkaitan dengan : Neraca energinya Grafik grafik prestasinya Getaran yang ditimbulkan Pengaruh gas buang terhadap lingkungan Dengan mengetahui pengambilan data, proses pembahasan dan hasil pembahasan tentang neraca energy dan grafik grafik prestasi maupun dengan memperbandingkan diantara motor motor bakar yang ada, akan menambah feeling dan persepsi kita tantang penampilan motor bakar. 2. TUJUAN PENGUJIAN Pengujian motor bakar bertujuan untuk melihat unjuk kerja dari motor, yang berkaitan dengan fungsinya sebagai tenaga penggerak. Sesuai dengan macamnya, tujuan percobaan adalah : 2.1. Melihat keseimbangan energy yang terdapat dalam suatu mesin, termasuk didalamnya : Energy yang diubah menjadi kerja efektif. Energy yang dibuang lewat pembuangan Energy yang dibuang lewat pendinginan Energy yang hilang akibat gesekan 2.2. Mengetahui karakteristik suatu mesin, dengan penggambaran grafik grafik unjuk kerja dari mesin tersebut. Kurva kurva unjuk kerja meliputi : Daya vs putaran Torsi vs putaran BMEP vs putaran SFC vs putaran η Thermis vs putaran Torsi vs daya mesin BMEP vs daya SFC vs daya η Thermis vs daya 1

3. MACAM MACAM PERALATAN UJI Pengujian untuk melihat karakteristik motor dilakukan pembebeanan dengan peralatan dynamometer. Macam macam dynamometer adalah : 3.1. Pronny brake Dynamometer Gambar 1 Pronny brake dynamometer Terdiri dari roda yang dikopel langsung dengan menggunakan kopling serta rem yang dapat bergerak secara fleksibel, diatur oleh baut pengatur lengan dari brake dihubungkan dengan penimbang yang berguna untuk mengetahui besarnya daya tekan. Jika motor berputar, dan baut penekan dikeraskan, akan timbul gaya lawan yang merupakan momen puntir yang dihasilkan oleh Pronny brake. 3.2. Water Brake Dinamometer Terdiri dari rotor bersudu kopel dengan putaran poros motor, serta stator yang mempunyai dua buah lengan, yaitu lengan pertama sebagai alat keseimbangan dan lengan kedua mempunyai tempat untuk meletakkan beban. 2

Gambar 2 Water brake type viscous 3.3. Fan brake Dinamometer Propeller atau fan dapat dipakai pembebanan dalam pengujian menerus, dimana ketelitian pembebanan kurang diperlukan. Gambar 3 Fan brake dinamometer 3

Dimana Fan diletakkan pada poros motor. Prinsip pemindahan daya dan fan brake ialah daya output yang memutar fan ditahan oleh udara, sehingga menggeser motor yang ditahan oleh penumpu. 3.4. Eddy Current Dynamometer Pada Eddy Current Dynamometer, pengujian didapatkan dengan jalan memutar medan magnit. Tegangan medan dikontrol dengan variasi arus yang menembus deretan lokasi coil yang ditimbulkan oleh Disc. Berputarnya disc mengakibatkan memotong konduktor medan magnit. Induksi magnit yang tidak bisa keluar dari sirkuit akan menimbulkan panas. 4

Gambar 4 Eddy current dynamometer 3.5. Electrical Dynamometer Generator listrik dapat digunakan untuk membebani listrik. Beban yang bekerja dapat diketahui dengan mengukur output generator, dengan memperhitungkan efisiensi generator. Karena efisiensi tergantung dari beban, kecepatan dan temperature,maka cara pembebanan yang demikian kurang sesuai untuk dipakai pada laboratorium mesin guna mendapatkan pengukuran yang teliti. 4. INSTALASI PERALATAN UJI Motor diesel uji, dihubungkan dengan sistem pendingin oleh pipa pipa. Instalasi pendingin dibantu oleh dua penukar panas, untuk pelumas dan pendingin mesin. Penukar panas didinginkan oleh air yang didinginkan dalam cooling tower. Hubungan untuk instalasi tersebut ditunjukkan dalam pada halaman enam. 5. DASAR TEORI Secara umum teori yang mendasari pengujian motor bakar ini mata kuliah motor bakar dalam thermodinamika. 5

Dari kedua mata kuliah tersebut, khususnya mengenai bahasan : Daya. Effisiensi thermis. Effisiensi mekanis. Effisiensi volumetric. Pemakaian bahan bakar spesific. Tekanan effective rata rata. Siklus. Neraca energy. Nilai kalor bahan bakar. 6

7

6. MACAM DAN CARA PENGUJIAN Seperti disebutkan dalam titik satu (tentang tujuan pengujian), terdapat dua pokok pengamatan, yaitu mengamati : Keseimbangan energi dari suatu motor Grafik grafik prestasi 6.1. Keseimbangan Energi Dalam motor bakar dalam terlihat, bahwa tidak semua nilai kalor hasil pembakaran dirubah menjadi kerja indicator, yang selanjutnya dirubah menjadi daya poros, setelah terjadi kerugian kerugian gesekan pada : dinding silinder, bantalan bantalan, roda gigi dan kerugian untuk menggerakkan pompa bahan bakar generator, pompa air, karup dn sebagainya. Dari grafik grafik prestasi terlihat bahwa paling banyak 50% dari nilai kalor yang dirubah menjadi kerja indicator. Pengujian dilakukan dalam dua putaran mesin yang masing masing putaran diterapkan tiga pembebanan. Dalam masing masong kondisi pembebanan dan putaran tersebut diambil data data percobaan seperti yang terdapat dalam tabel perhitungan. Tahap pengujian : a. Pengujian dilakukan pada dua putaran awal yang ditentukan (misalnya 500 dan 700 rpm). b. Tentukan putaran mesin (misalnya 500 rpm) pada kondisi tanpa beban. c. Terapkan pembebanan pada mesin dengan mempertahankan putarn tetap. d. Pengamatan dilakukan, (sesuai dengan tabel pengamtan). e. Pembebanan ditambah bertahap, dengan tetap mempertahankan putaran. f. Titik b,c,d,e, dilakukan juga pada putaran yang berbeda. 6.2. Grafik grafik Prestasi 6.2.1. Pengujian Pada Putaran Berubah Pengujian pada putaran berubah dilakukan dalam interval putaran. Dengan tahapan kenaikan putaran dalam interval tersebut, pada masingmasing posisi pembeban. Tahapan pengujian sebagai berikut : a. Naikkan putaran mesin pada suatu putaran tertentu. b. Tentukan pembebanan yang dikehendaki, dengan mempertahakan putaran tersebut. 8

c. Amti data data percobaan yang diperlukan )seperti yang terdapat dalam tabel pengamatan). d. Pengamatn dilakukan sebanyak tiuga kali. e. Dengan pembebanan tetap, dalam naikkan putaran mesin dalam tahapantahapan yang dikehendaki, dalam interval putaran yang ditentukan. f. Penagamtan seperti pada point c di;akukan pada setiap tahunanputaran dengan keadaan b. 6.2.2. Pengujian Pada Putaran Tetap Tahapan tahapan pengujian putaran tetap sebagai berikut : a. Putaran mesin ditetapkan misalnya 500 dan 700 rpm b. Pembebanan dilakukan secara bertingkat (paling sedikit lima macam pembebanan) c. Pada masing masing pembebanan dilakukan pengamatan data data (seperti dalam tabel/formulir pengamatan). d. Tahapan pengujian pada titik b dan c dilakukan pada masing masing putaran yang ditetapkan (500 dan 700 rpm) 7. DATA MOTOR DIESEL PERCOBAAN MOTOR DIESEL Pabrik : Hamburger Motorenwerke Carl Jastram Konstruksi Motor : Motor Garis 3 silinder 4 langkah Tipe Motor : KRG 3 Daya Nominal : N o =66 KW dengan 800 min 1 Diameter Silinder : D=180 mm Langkah Torak : s=230 mm Volume Langkah : V L =0,01755 m 3 = 17.55 L 9

8. TABEL DATA PENGUJIAN

9. TABEL DATA PENGUJIAN VARIABLE / CONSTANT SPEED

10. DIAGRAM KERAPATAM MASSA AIR

11. DIAGRAM Cp/R = f(t) UNTUK UDARA DAN GAS PEMBAKAR