BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI DENGAN KUALITAS AUDITOR SEBAGA VARIABEL PEMODERASI

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar dari berbagai instrumen keuangan (sekuritas)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh dana dari pemilik modal (investor), juga merupakan sarana bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. negara melalui kekuatan swasta dan mengurangi beban negara (Samsul, 2006:43).

BAB I PENDAHULUAN. panjang dalam memperoleh benefitnya. Investasi di Indonesia dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat pada sektor pasar modal syariah. Semakin banyaknya nilai

BAB I PENDAHULUAN UKDW. membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Pasar modal dapat

BAB I PENDAHULUAN. modal menjadi pilar perekonomian negara-negara maju dan menjadi cermin. menentukan maju atau melemahnya ekonomi suatu negara.

BAB 1 PENDAHULUAN. ekuity (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengertian pasar modal yang lebih spesifik, yaitu Kegiatan yang

BAB I. Salah satu bentuk pendanaan yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. saat jatuh tempo dengan bunga yang tetap jika ada. Investasi obligasi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN. beberapa alternatif yang dapat dipilih oleh investor, salah satu alternatif yang

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi perusahaan go public. Salah satu jenis perusahaan go public

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan jangka

BAB I PENDAHULUAN. pada barang modal untuk menciptakan dan memperbanyak alat-alat produksi dan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi. ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana

BAB I PENDAHULUAN. lapangan usaha perbankan dan lembaga jasa keuangan lainnya. Menurut Mankiw

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada saat jatuh tempo. Bagi para emiten, obligasi merupakan sekuritas yang relatif

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. 2003). Instrumen pasar modal yang utama yaitu saham dan obligasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan pengembangan usaha dan perluasan jaringan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan agar dapat menguasai pasar, maka harus mampu bersaing dan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Para investor menanam modal dengan tujuan untuk memperoleh manfaat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mendelegasikan pekerjaan dan agent sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah saham dan obligasi (Manurung, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sedangkan bagi para investor, pasar modal (capital

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah (Suad Husnan, 1994) dalam Adrian (2011). Menurut jawa pos

BAB I PENDAHULUAN. baik peringkat obligasi yang diperdagangkan maka return yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana dengan memperjualbelikan sekuritas.

BAB I PENDAHULUAN. atau menerbitkan surat utang (obligasi). Obligasi (bond) dapat didefinisikan

I. PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan fungsinya, pasar modal menjadi penghubung bagi pihak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini berisi tentang penjelasan latar belakang dilakukannya

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional termasuk ekspansi usaha selain kredit perbankan.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pembangunan disegala bidang terutama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Peringkat obligasi juga berfungsi membantu kebijakan publik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh agen pemeringkat

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas di Asia (ASEAN Free Trade Area) untuk negara-negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

2. TELAAH HIPOTESIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendapatan tetap tersebut diperoleh dari pokok obligasi dan bunga yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya yang berkaitan dengan obyek yang akan diteliti.

BAB I PENDAHULUAN. sekarang dan masa yang akan datang. Perusahaan go public dalam melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. pendapatan tetap bagi pemegangnya. Salah satu bentuk informasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Darmadji dan Fakhruddin (2011) (ekbis.sindonews.com) Harsono (2010)

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana ( issuer). Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. diperjualbelikan dalam pasar modal (Sunarjanto, 2013).Investasi yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar dari beberapa instrumen keuangan jangka

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. instrumen keuangan yang diminati. Minat yang cukup tinggi dari para investor

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh investor. Pasar modal juga termasuk dalam salah satu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejarah perkembangan obligasi di Indonesia ini berawal dari Pemerintah Orde

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. kembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus menerbitkan nilai sekuritas sebagai salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal maka pihak

BAB I PENDAHULUAN. adalah bagaimana mendapatkan modal guna mendukung kegiatan. operasionalnya. Pada perusahaan perseorangan, biasanya para penyedia

BAB I PENDAHULUAN. modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Wolk et al (2000) dalam Sari et al (2006), signaling theory menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual-beli dan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia saat ini semakin berkembang, dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas melalui pasar modal. dua kelompok yakni aset finansial yang marketable dan yang non

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. waktu jatuh tempo kurang dari 10 tahun, biasanya disebut wesel (note) (Horne dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Jumlah penduduk Indonesia menurut Badan Pusat Statistik Indonesia hampir

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap akhir tahun, perusahaan membuat laporan keuangan yang digunakan

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank Umum atau yang disebut juga sebagai Bank Konvensional merupakan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki banyak

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) dan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan investor yang berorientasi pertumbuhan. nilai nominal (nilan pari/par value) dan jangka waktu jatuh tempo tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. modal memiliki dua peranan penting yaitu peran di bidang ekonomi dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (BEI) merupakan satu-satunya pasar modal yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang tergolong Surat Berharga Pasar Modal dengan Pendapatan Tetap (fixed-income

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

(Setyapurnama dan Norpratiwi, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan dalam menjalankan kegiatannya membutuhkan dana atau modal yang biasa diperoleh melalui pasar uang maupun pasar modal. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif, maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah) dan sarana bagi kegiatan berinvestasi. Pasar modal juga merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara. Dalam melaksanakan fungsinya, pasar modal juga merupakan menjadi penghubung bagi pihak yang mempunyai kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (emiten) (Darmadji dan Fakhruddin, 2008). Bagi investor, pasar modal mempunyai pilihan investasi yang lebih beragam sehingga memberikan peluang untuk meraih keuntungan yang lebih besar. Bagi emiten, pasar modal dapat memberikan sumber pendanaan lain untuk melakukan kegiatan operasional termasuk ekspansi usaha selain kredit perbankan. Terdapat dua macam modal yang diperjualbelikan di pasar modal, yaitu modal ekuitas (equity capital) dan modal utang (debt capital). Modal ekuitas antara lain saham, saham preferen dan waran (warrant). Sedangkan modal utang antara lain sukuk, reksa dana dan obligasi. Obligasi merupakan surat berharga yang menunjukan bahwa penerbit obligasi meminjam sejumlah dana kepada masyarakat dan memiliki kewajiban untuk membayar pokok hutang beserta dengan kupon bunga secara berkala yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Beberapa alasan yang menyebabkan investor memilih untuk berinvestasi pada obligasi karena obligasi memberikan bunga tetap dalam jumlah tertentu secara periodik, keuntungan ketika menjual obligasi, tingkat bunga obligasi bersifat kompetitif, mempunyai hak lebih tinggi dari pemilik ketika perusahaan 1

2 mengalamai likuidasi (Darmadji dan Fakhruddin, 2008:19). Sedangkan menurut Purwaningsih (2008) obligasi menarik bagi investor dikarenakan kelebihan dalam hal keamanannya bila dibandingkan dengan saham, yaitu (1) volatilitas saham lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi sehingga daya tarik saham berkurang, dan (2) obligasi menawarkan tingkat return yang positif dan memberikan pendapatan yang tetap. Seorang pemilik modal yang ingin membeli obligasi, sudah sepantasnya memperhatikan peringkat obligasi yang akan dibelinya. BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) mewajibkan setiap obligasi yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia diperingkat oleh lembaga pemeringkat bertujuan untuk menyatakan layak atau tidak obligasi untuk di investasikan. Di Indonesia pemeringkatan obligasi dilakukan oleh PT PEFINDO dan PT Moody s Indonesia, namun PT Moody s telah menghentikan aktivitas pemeringkatan pada Juni 2009. Di Indonesia sendiri PT PEFINDO menjadi pemeringkat tunggal dan melakukan kerja sama dengan perusahaan pemeringkat kredit di luar negeri yaitu Standard & Poor. PEFINDO menggunakan beberapa kriteria dalam memeringkat suatu obligasi, yaitu manajemen risiko (risk management), likuiditas dan pendanaan (liquidity andfunding), permodalan (capitalization), profitabilitas (profitability) dan fleksibilitas keuangan (financial flexibility). Beberapa penelitian tentang kriteria peratingan pernah dilakukan. Pertama, penelitian mengenai rasio keuangan leverage pernah dilakukan oleh Mungniyawati dan Pradipta (2013), Maharti dan Daljono (2011), Purwaningsih (2008), Raharja dan Sari (2008) mengungkapkan bahwa leverage memiliki pengaruh terhadap peringkat obligasi, sedangkan hasil penelitian yang sama oleh Kilapong dan Setiawati (2012), Manurung (2009) menyatakan bahwa leverage tidak memiliki pengaruh terhadap peringkat obligasi. Kedua, hasil penelitian tentang rasio keuangan likuiditas dilakukan oleh Sejati (2010), Manurung (2009), Purwaningsih (2008),Raharja dan Sari (2008), Sari (2007) menunjukan bahwa rasio keuangan likuiditas memiliki pengaruh terhadap peringkat obligasi, sedangkan penelitian oleh Mungniyawati dan Pradipta (2013), Kilapong dan Setiawati (2012) mengungkapkan bahwa likuiditas tidak memiliki pengaruh terhadap peringkat obligasi. Ketiga, hasil penelitian mengenai rasio keuangan solvabilitas pernah dilakukan oleh Purwaningsih (2008),Raharja dan Sari (2008), Sari (2007) menyatakan bahwa rasio keuangan solvabilitas memiliki pengaruh terhadap

3 peringkat obligasi, sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kilapong dan Sari (2012) menunjukan bahwa solvabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap obligasi. Terakhir, penelitian tentang rasio keuangan profitabilitas pernah dilakukan oleh Mungniyawati dan Pradipta (2013), Sejati (2010), Purwaningsih (2008), Raharja dan Sari (2008), Sari (2007) menunjukan bahwa rasio keuangan profitabilitas memiliki pengaruh terhadap peringkat obligasi, sedangkan hasil penelitian Kilapong dan Setiawati (2012), Maharti dan Daljono (2011), Manurung (2009) mengungkapkan bahwa profitabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap peringkat obligasi. Laporan keuangan mencerminkan kinerja keuangan bagi sebuah perusahaan. Rasio-rasio keuangan pada Laporan Keuangan dapat memberikan gambaran mengenai kondisi kesehatan keuangan perusahaan. Rasio keuangan bersumber dari item-item yang terdapat di dalam Laporan Keuangan, semakin baik kualitas Laporan Keuangan maka semakin tinggi validasi rasio. Laporan Keuangan yang baik harus menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, perubahan ekuitas, dan arus kas perusahaan dengan menerapkan PSAK secara benar disertai pengungkapan yang diharuskan PSAK dalam catatan atas laporan keuangan serta telah diaudit oleh auditor independen (Gade, 2005:75). Peneliti melakukan penelitian ini dikarenakan melihat adanya ketidaksamaan hasil dari beberapa penelitian terdahulu mengenai pengaruh rasio keuangan terhadap peringkat obligasi. Berdasarkan uraian tersebut maka penelitian mengambil judul ANALISIS PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI DENGAN KUALITAS AUDITOR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI. 1.2 Identifikasi Masalah Mengacu pada latar belakang penelitian diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah leverage berpengaruh terhadap peringkat obligasi? 2. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap peringkat obligasi? 3. Apakah solvabilitas berpengaruh terhadap peringkat obligasi?

4 4. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap peringkat obligasi? 5. Apakah kualitas auditor memoderasi pengaruh leverage terhadap peringkat obligasi? 6. Apakah kualitas auditor memoderasi pengaruh likuiditas terhadap peringkat obligasi? 7. Apakah kualitas auditor memoderasi pengaruh solvabilitas terhadap peringkat obligasi? 8. Apakah kualitas auditor memoderasi pengaruh profitabilitas terhadap peringkat obligasi? 1.3 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah obligasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta diperingkat oleh PT PEFINDO sebagai lembaga pemeringkat pada periode 2010-2013. Peneliti hanya menggunakan kriteria leverage, likuiditas, solvabilitas, profitabilitas serta kualitas auditor sebagai variabel dalam penelitian ini. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini ialah menguji rasio keuangan dan kualitas auditor terhadap peringkat obligasi. Lebih spesifiknya ialah: 1. Memberikan bukti empiris mengenai rasio keuangan (leverage, likuiditas, solvabilitas, profitabilitas) dalam mempengaruhi peringkat obligasi. 2. Memberikan bukti empiris mengenai kualitas auditor dalam memoderasi pengaruh rasio keuangan terhadap peringkat obligasi. 1.4.2 Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat yang mencakup: 1. Memberikan masukan dan informasi bagi investor yang ingin menginvestasikan dananya di instrumen obligasi.

5 2. Menambah informasi dan sumber referensi bagi pembaca dan pihak lain yang berkepentingan, khususnya peneliti yang sedang maupun yang akan melakukan penelitian lebih lanjut. 1.5 Sistematika Penulisan Secara garis besar penulisan penelitian ini terdiri dari 5 bab. Pembagian ini akan membantu penulis dalam melakukan pembahasan atas skripsi ini. Berikut akan dijelaskan garis besar dari masing-masing bab: BAB 1 : PENDAHULUAN Pada bab ini, akan dijabarkan pemikiran-pemikiran yang mendasari penulis melakukannya penelitian ini. Penulis akan mengemukakan latar belakang penelitian, identifikasi masalh, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan. BAB 2 : LANDASAN TEORI Pada bab ini, penulis akan menguraikan teori-teori yang digunakan oleh penulis. Kemudian, pada bab ini juga akan dijabarkan hasil-hasil dari penelitian terdahulu dan pengembangan hipotesis yang mendasari penelitian ini. BAB 3 : DESAIN PENELITIAN Pada bab ini, penulis akan menjelaskankan jenis dan sumber data, penentuan jumlah sampel, metode pengumpulan sampel, metode analisis data, dan operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini. BAB 4 : ANALISIS DAN BAHASAN Bab ini menjelaskan deskripsi obyek penelitian, seluruh proses, dan teknik analisis data hingga hasil dari pengujian seluruh hipotesis penelitian sesuai dengan metode yang digunakan. BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini, penulis akan menjelaskan mengenai kesimpulan dari keseluruhan hasil yang telah diperoleh dalam penelitian ini. Selain itu, dalam bab ini akan dijelaskan apa saja saran untuk penelitian-penelitian selanjutnya agar dapat lebih mengembangkan penelitiannya.

6 1.6 State of Art Penelitian-penelitian yang telah dilakukan sehubungan dengan adanya faktorfaktor yang mempengaruhi peringkat obligasi. Banyak perbedaan yang ditunjukan dari peneitian terdahulu. Perbedaan terlihat dari pemilihan variabel independen yang menjadi faktor peringkat obligasi. Penelitian terkait peringkat obligasi telah banyak dilakukan, tetapi masih banyakk hasil penelitian yang kontra antara peneliti satu dengan peneliti lainnya. Ringkasan penelitian terdahulu dijelaskan sebagai berikut. Purwaningsih (2008) melakukan penelitian dengan menggunakan model regresi dengan variabel independen berupa rasio keuangan yang signifikan pada penelitian nurhasnah (2003) dan sari (2004). Dengan menggunakan data sampel berupa peringkat obligasi yang diterbitkan bulan april 200-2006 sebanyak 95 observasi diperoleh hasil rasio keuangan yang dapat memprediksi peringkat obligasi adalh LTLTA, NWT, CFOTL, SFA dan prediksi yang terbaik lainnya. Grace Putri Sejati (2010) menganalisis faktor akuntansi dan non akuntansi dalam memprediksi peringkat obligasi perusahaan manufaktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap peringkat obligasi, sedangkan likuiditas, profitabillitas, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Adler Manurung, Desmon Silitonga dan Wilson RL Tobing (2009) menguji hubungan rasio keuangan dengan rating obligasi. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa current ratio, total asset turnover dan ROA berpengaruh secara signifikan terhadap rating obligasi, sedangkan risiko sistematik, ROE, dan DER tidak berpengaruh terhadap rating obligasi. Raharja dan Maylia Pramono Sari (2008) meneliti mengenai Kemampuan Rasio Keuangan dalam Memprediksi Peringkat Obligasi (PT. Kasnic Credit Rating). Penelitian dilakukan pada 52 perusahaan obligasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio leverage, likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan produktivitas terdapat perbedaan signifikan antara perusahaan yang obligasinya masuk invesment grade dan non invesment grade.

7 Rinaningsih (2009) menguji pengaruh praktek corporate governace terhadap risiko kredit surat hutang (Obligasi). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kualitas auditor dan komite audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap peringkat obligasi, kepemilikan manajerial, leverage, dan size berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap peringkat obligasi, sedangkan kepemilikan institusional dan ROA berpengaruh positif tidak signifikan terhadap peringkat obligasi. Mungniyati dan Pradipta (2013) menguji dampak corporate gorvenance, rasio keuangan, ukuran perusahaan dan kualitas auditor terhadap peringkat obligasi. Hasil penelitian membuktikan kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komite audit, ROA, debt to equity ratio, ukuran perusahaan dan kualitas audit mempengaruhi peringkat obligasi. Sedangkan current ratio tidak mempunyai pengaruh terhadap peringkat obligasi. Sari (2007) menguji pengaruh rasio keuangan leverage, likuiditas, solvabilitas profitabilitas dan produktifitas terhadap peringkat obligasi pada 38 perusahaan manufaktur. Hasil penelitian menunjukan bahwa rasio keuangan leverage, likuiditas, solvabilitas, produktifitas dan profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap peringkat obligasi, Kilapong dan Setiawati (2012) menganalisis efek informasi akuntansi dan non akuntansi terhadap peringkat obligasi perusahaan paa periode 2006-2010. Hasil penelitian menunjukan bahwa ukuran perusahaan dan produktifitas mempunyai pengaruh terhadap peringkat obligasi. Leverage, likuiditas, solvency, profitabilitas, jaminan, maturity, dan reputasi auditor tidak punya pengaruh yang signifikan. Maharti dan Daljono (2011) menganalisis pengaruh akuntansi berupa profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, leverage dan jaminan terhadap perngkat obligasi. Hasil penelitian menunjukan leverage dan jaminan mempunyai pengaruh sedangkan profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap peringkat obligasi.

8