Prarancangan Pabrik Isobutil palmitat dari Asam palmitat dan Isobutanol Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. memberikan manfaat dalam perkembangan industri di Indonesia. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. adalah produksi asam akrilat berikut esternya. Etil akrilat, jenis ester

PRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON/TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Butil Akrilat dari Asam Akrilat dan Butanol Kapasitas Ton per Tahun. Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Metil Akrilat Dari Metanol Dan Asam Akrilat Dengan Proses Esterifikasi Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Prarancangan Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. desinfektan, insektisida, fungisida, solven untuk selulosa, ester, resin karet,

Laporan Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Monochlorobenzene dari Benzene dan Chlorine Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. sektor industri telah menuntut semua negara ke arah industrialisasi. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdirinya Pabrik

Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran dengan Proses Kontinyu Kapasitas 25.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

BAB I PENDAHULUAN. Amar Ma ruf D

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Mononitrotoluen dari Toluen dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas 55.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pemanfaatan sumber daya alam yang

1 Prarancangan Pabrik n-butil Metakrilat dari Asam Metakrilat dan Butanol dengan Proses Esterifikasi Kapasitas ton/tahun Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

Prarancangan Pabrik Alumunium Sulfat dari Asam Sulfat dan Kaolin Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kiswari Diah Puspita D

Prarancangan Pabrik Dioctyl Phthalate dari Phthalic Anhydride dan 2-Ethyl Hexanol Kapasitas Ton per Tahun

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES. teknologi proses. Secara garis besar, sistem proses utama dari sebuah pabrik kimia

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

Prarancangan Pabrik Isopropanolamin dari Propilen Oksida dan Amonia Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Sodium Dodekilbenzena Sulfonat dari Dodekilbenzena dan Oleum 20% Kapasitas Produksi ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat - Natrium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

Tugas Perancangan Pabrik Kimia Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

Prarancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:

Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Bromopropiopenon dari Propiopenon dan Bromida Kapasitas ton/tahun

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan pabrik isopropil asetat dari asam asetat dan propilen kapasitas ton / tahun

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Sodium DodekilBenzena Sulfonat Dari DodekilBenzena Dan Oleum 20% dengan Kapasitas ton/tahun.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

Prarancangan Pabrik Etanolamin dengan Proses Non Catalytic Kapasitas ton/tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Kapasitas Pabrik Dalam pemilihan kapasitas pabrik acetophenone ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

Prarancangan Pabrik Natrium Difosfat Heptahidrat Dari Natrium Klorida dan Asam Fosfat Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Proplilen Oksida dan Air dengan Proses Hidrasi Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Laktat dari Molases dengan Proses Fermentasi Kapasitas ton/tahun

Laporan Tugas Akhir Perancangan Pabrik Butil Asetat Dari Butanol dan Asam Asetat Kapasitas Ton/Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK DIMETIL ETER DARI METANOL KAPASITAS TON/TAHUN

Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol Kapasitas ton/tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus molekul : C2H5OH

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol dengan Katalis Alumina Kapasitas Ton Per Tahun.

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Paraldehida merupakan senyawa trimer yang dihasilkan dengan mereaksikan

BAB I. PENDAHULUAN. adalah tricresyl phosphate yang merupakan senyawa organik ( ester) dengan

dapat mendorong berdirinya pabrik kimia lainnya, sehingga dapat mengurangi

Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

industri farmasi dan makanan terutama untuk ekstrasi dan pemurnian pada

PRARANCANGAN PABRIK GIPSUM DARI KALSIUM HIDROKSIDA DAN ASAM SULFAT KAPASITAS TON PER TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK METIL METAKRILAT DARI ASETON SIANOHIDRIN 1 DAN METANOL KAPASITAS TON/TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan dalam menghadapi persaingan perdagangan internasional.

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mengakibatkan konsumsi minyak goreng meningkat. Selain itu konsumen

<Pra (Rancangan (pabri^ metil'klorida dari <MetanoCdan asam Florida ton/tafiun PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Aluminium Fluorida dari Asam Fluosilikat dan Aluminium Hidroksida Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Dalam pemilihan kapasitas rancangan pabrik DME memerlukan beberapa pertimbangan yang harus dilakukan, antara lain:

Prarancangan Pabrik Gipsum dengan Proses Desulfurisasi Gas Buang PLTU dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Aluminium Fluorida dari Asam Fluosilikat dan Aluminium Hidroksida Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Prabrik Isopropil Asetat dari Asam Asetat dan Isopropanol Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Asetat dengan Proses Monsanto Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Proplilen Oksida dan air dengan Proses Hidrasi Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Ethyl Chloride dari Ethylene dan Hydrogen Chloride Kapasitas Ton/Tahun

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. : jernih, tidak berwarna

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai bahan baku maupun bahan penunjang. Benzil alkohol banyak. solvent, dan sebagai bahan untuk industri kimia yang lain.

Prarancangan Pabrik Asam Borat dari Boraks dan Asam Sulfat dengan Proses Asidifikasi Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol Dengan Proses Hidrasi Menggunakan Katalis Asam, Kapasitas ton/tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Linier Alkil Benzena dengan Proses Detal Kapasitas Ton/Tahun Pendahulan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Gliserol dari Epiklorohidrin dan NaOH Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Kaprolaktam dari Asam Benzoat Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Agus Dwi Harjanto (D )

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Propilen Oksid Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang

PRA RANCANGAN PABRIK ETHYL ACRYLATE DARI ETHYL 3-ETHOXY PROPIONATE KAPASITAS TON / TAHUN

BAB II DISKRIPSI PROSES

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Formiat dari Metil Format dan Air dengan Proses Bethlehem Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Prarancangan Pabrik Dodekilbenzena dari Dodekena dan Benzena dengan Proses DETAL Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Trisodium Fosfat dari Asam Fosfat, Sodium Karbonat, dan Sodium Hidroksida dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Asam Fosfat dengan Proses Nissan, Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat dari Asam Akrilat dan N-Butanol Menggunakan Distilasi Reaktif Kapasitas 60.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perancangan Pabrik Metil klorida Dengan Proses Hidroklorinasi Metanol Kapasitas Ton/tahun

PRARANCANGAN PABRIK ASAM FORMIAT DARI METIL FORMAT DAN AIR KAPASITAS TON/TAHUN

BAB I PENDAHULUAN D

Prarancangan Pabrik Kloroform dari Sodium hidroksida, Klorin, dan Aseton dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Asam Fenil Asetat dari Benzil Sianida dan Asam Sulfat Kapasitas ton/tahun. Pendahuluan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri di Indonesia khususnya industri kimia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Kebutuhan bahan kimia dalam negeri masih banyak didatangkan dari negara lain. Namun kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi akibat dampak krisis moneter di Indonesia, sehingga menyebabkan pengeluaran biaya yang semakin besar untuk pembelian bahan kimia tersebut. Dalam rangka mendukung bangkitnya pembangunan nasional khususnya dalam sektor industri kimia, perlu didirikan pabrik yang dapat memberikan manfaat dalam perkembangan industri di Iindonesia. Salah satu kebutuhan bahan kimia yang masih diimpor adalah isobutil palmitat yang didatangkan dari Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang. Isobutil palmitat merupakan senyawa organik yang pada keadaan normal berupa cairan yang tidak berwarna, larut dalam alkohol dan ester namuntidak larut dalam air. Isobutil palmitat banyak digunakan sebagai pelarut(solven) untuk industri cat, kosmetik, dan sebagai plastisizer dalam industri plastik. Isobutil palmitat cukup disukai karena bukan merupakan senyawa yang berbahaya. Konsumsi Isobutil palmitat diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa tahun mendatang karena kebutuhan industri plastik, kosmetik, dan cat. Oleh sebab itu pabrik Isobutil palmitat perlu didirikan di Indonesia dengan pertimbangan sebagai berikut: Membuka lapangan kerja baru Pendirian pabrik Isobutil palmitat diharapkan mamp menyerapkan tenaga kerja yang berasal dari penduduk di sekitar wilayah industri yang akan didirikan. 1

2 Menyuplai bahan baku pabrik-pabrik di Indonesia Pendirian pabrik Isobutil palmitat di Indonesia dapat membantu pabrik yang memakai Isobutil palmitat sebagai bahan bakunya, karena selain lebih murah juga kontinuitasnya lebih terjaga. 1.2 Penentuan Kapasitas Perancangan Pabrik Isobutil palmitat dengan proses esterifikasi ini akan dibangun dengan kapasitas 15.000 ton/tahun pada tahun 2022. Penentuan kapasitas ini ditinjau dari kapasitas pabrik Isobutil palmitat di luar negeri. Tabel 1.1 Data Pabrik Isobutil palmitat di Dunia Nama Pabrik Kapasitas(Ton/Tahun) Hefei SKS International 15.000 Henan Tianfu Chemical Co., Ltd. 15.000 Tokyo Chemical Industry 13.000 Impor Isobutil palmitat di Indonesia Kebutuhan Isobutil palmitat di Indonesia dalam tujuh tahun terakhir ini mengalami peningkatan. Kebutuhan jumlah Isobutil palmitat yang diimpor Indonesia selama enam tahun terakhir,dapat dilihat pada tabel 1.2. Tabel 1.2 Data Impor Isobutil palmitat Indonesia Tahun Jumlah (Ton) 2008 8.288 2009 8.141 2010 9.882 2011 9.968 2012 10.740 2013 10.077

3 Ketersediaan Bahan Baku Bahan baku yang digunakan untuk membuat Isobutil palmitat adalah Isobutil alkohol dan Asam palmitat. Kebutuhan spesifik bahan baku Asam palmitat adalah 0,82 kg/kg produk dapat dicukupi oleh PT. Cisadane Raya Chemical. Sedangkan kebutuhan spesifik Isobutil alkohol sebesar 0,26 kg/kg produk dapat dicukupi oleh PT. Petro Oxo Nusantara. Ketersediaan Bahan Penunjang Bahan penunjang yang digunakan untuk membuat Isobutil palmitat adalah Asam sulfat dan Natrium Hidroksida. Kebutuhan spesifik katalis Asam sulfat adalah 0,0009 kg/kg produk dapat dicukupi oleh PT. Petrokimia Gresik. Sedangkan kebutuhan spesifik Natrium Hidroksida sebesar 0,031 kg/kg produk dapat dicukupi oleh PT. Aneka Kimia. 1.3 Pemilihan Lokasi Pabrik Lokasi pabrik sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup suatu pabrik, maka dalam menentukan tempat berdirinya perlu didasarkan pada perhitungan yang matang sehingga menguntungkan perusahaan baik dari segi teknik maupun dari segi ekonominya. Lokasi yang dipilih untuk pabrik Isobutil palmitat ini adalah di daerah Gresik,Jawa Timur karena merupakan kawasan industri yang diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap kelangsungan operasi pabrik, dengan demikian diharapkan dapat diperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.

4 Lokasi Pabrik IBP Gambar 1.1 Denah Lokasi Pabrik Faktor Primer a. Bahan Baku & Penunjang Bahan baku Isobutil palmitat yaitu Isobutil alkohol dan Asam palmitat yang masih diimpor sehingga lokasi harus dekat dengan fasilitas pelabuhan.bahan baku pembantu berupa larutan NaOH dan Asam sulfat diperoleh dari PT. Aneka Kimia dan PT. Petrokimia Gresik yang lokasinya juga di daerah gresik sehingga mudah dalam pengadaannya. b. Pemasaran Isobutil palmitat merupakan bahan yang tidak langsung dikonsumsi oleh masyarakat melainkan bahan intermediete untuk industri kimia lainnya terutama industri plastik,cat,kosmetik yang letaknya tersebar di seluruh pulau Jawa dan sebagai kelebihan produksinya direncanakan untuk diekspor.

5 c. Utilitas Fasilitas Utilitas meliputi penyediaan air, bahan bakar dan listrik. Karena terletak dikawasan industri, maka fasilitas ini cukup memadai. d. Sarana Transportasi Untuk pabrik dengan lokasi Gresik, masalah transportasi bukanlah kendala. Transportasi darat dan lauts sangat dibutuhkan guna kelancaran suplai bahan baku dan pemasaran. Lokasi dekat dengan pelabuhan Tanjung Perak akan memperlancar transportasi, sehingga suplai bahan baku dan pemasaran produk tidak mengalami kesulitan, cukup baik dan relatif mudah diperoleh. Faktor Sekunder a. Kebijakan Pemerintah Gresik merupakan kawasan industri dan berada dalam teritorial negara Indonesia, sehingga secara geografis pendirian pabrik di kawasan tersebut tidak bertentangan dengan kebijakan pemerintah. b. Tanah dan Iklim Iklim, cuaca serta tanah di daerah Gresik dan sekitarnya cukup stabil, dalam artian bukan merupakan daerah bahaya gempa bumi, gunung berapi, maupun banjir. Daerah Gresik merupakan kawasan industri, sehingga masalah yang menyangkut iklim seperti geografis, karakteristik lingkungan, dan faktor sosial sudah diperhitungkan. c. Lahan yang cukup luas Faktor ini berkaitan dengan rencana pengembangan lebih lanjut. Lahan yang luas memungkinkan adanya pengembangan lebih lanjut bila dari segi profibilitas memungkinkan. Daerah Gresik dan sekitarnya telah ditetapkan oleh pemerintah sebaga kawasan industri, sehingga cukup tersedia area yang luas dan memenuhi syarat.

6 d. Tenaga Kerja Tenaga kerja sebagian besar dapat diambil dari penduduk sekitar karena lokasi yang berdekatan dengan pemukiman, sehingga selain memenuhi kebutuhan tenaga kerja juga membantu meningkatkan taraf hidup penduduk sekitar pabrik. 1.4 Tinjuan Pustaka Macam-macam Proses Pembuatan Isobutil palmitat Bahan baku yang digunakan adalah Isobutil alkohol 99% dan Asam palmitat 95%. Ada beberapa proses dalam produksi Isobutil palmitat dari Isobutil alkohol dan Asam palmitat : 1. Esterifikasi Asam palmitat dan Isobutil alkohol dengan menggunakan katalisator heterogen yang berupa ion exchanger resin partikel yang kuat, yaitu Amberlyst 15. Reaksi berlangsung dalam reaktor fixed batch pada kondisi 107 0 C dan tekanan 1 bar. Spesifikasi Amberlyst 15 (www.rohm&haas.com) : a. Nama perdangangan : Amberlyst 15 b. Bentuk : Porous sperical beads c. Fase pada suhu kamar : Padat d. Diameter : 5x10-3 m e. Bulk density : 0,742 g/cm 3 f. Partikel density : 1,505 g/cm 3 g. Umur katalis : 2 tahun h. Harga : $ 8,67/kg Keuntungan proses ini adalah : a. Pemisahan katalis cukup mudah b. Katalis Amberlyst 15 dapat dipakai berulang-ulang

7 Kerugian proses ini adalah : a. Konversi yang rendah (48%) b. Pressure drop yang relatif tinggi karena cairan melewati tumpukan partikel katalis 2. Esterifikasi Asam palmitat dan Isobutil alkohol dengan menggunakan katalisator homogen yang berupa Asam sulfat. Reaksi berlangsung dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) pada temperatur 107 0 C dan tekanan 1 bar. Keuntungan proses ini yaitu konversi tinggi mencapai 90% (Sreeramuluu,1973) Kerugian proses ini adalah : a. Pemisahan katalis sulit b. Katalis tidak dapat dipakai berulang-ulang Dari kedua proses, dipilih proses yang kedua yaitu esterifikasi dengan katalisator homogen dengan pertimbangan : 1. Katalis Asam sulfat relatif lebih murah dan mudah diperoleh daripada katalisator amberlyst 15. 2. Konversi yang diperoleh lebih tinggi sehingga produk yang akan diperoleh lebih banyak. 3. Dengan pemakaian Reaktor Alir Tangki Berpengaduk akan lebih efisiensi dan menghasilkan kapasitas yang lebih besar daripada reaktor batch. Kegunaan Produk Isobutil palmitat banyak digunakan sebagai : a. Pelarut (solven) untuk industri cat dan kosmetik. b. Plastisizer dalam industri plastik.

8 Sifat Fisis dan Kimia Bahan Baku dan Produk Bahan baku a. Isobutil alkohol Sifat Fisis (Yaws, Carl. L) : Rumus Molekul : C4H9OH Berat Molekul : 74 gr/mol Kenampakan : Cairan tidak berwarna Titik Didih : 107 0 C-108 0 C (380,8 K) Viskositas : 3,851x10-3 kg/m.s (293,15 K9 Densitas : 0,8058 gr/ml Specific Gravity : 0,8058 (293 K) Suhu Kritis : 547,73 K Tekanan Kritis (Pc) : 42,95 bar Volume Kritis (Vc) : 272 cm 3 /gmol Sifat Kimia (Kirk & Othmer, 2004) : 1. Beberapa reaksi yang terjadi Reaksi esterifikasi Reaksi esterifikasi antara Isobutil alkohol dengan asam organik akan membentuk ester dan air. CH3 CH CH2 OH + RCOOH RCOOC4H9 + H2O CH3 IsobutilAlkohol Asam Organik Ester Air Reaksi substitusi Reaksi substitusi antara Isobutil alkohol dan HCl dengan bantuan katalis ZnCl2 menghasilkan butil klorida. CH3 CH CH2 OH + HCl C4H9Cl + H2O CH3 Isobutil alkohol Asam Klorida Butil Klorida Air

9 2. Mudah terbakar 3. Larut dalam air (85g/L) b. Asam palmitat Sifat Fisis (Yaws, Carl. L.) : Rumus Molekul : C15H31COOH Berat Molekul : 256 gr/mol Kenampakan : Kristal putih Titik Didih : 351,10 0 C Viskositas : 5,815 cp (293 K) Specific Gravity : 0,849(70 0 C) Bulk Density : 0,2796 gr/cm 3 Suhu Kritis(Tc) : 776 K Tekanan Kritis(Pc) : 15,10 bar Volume Kritis(Vc) : 917 cm 3 /gmol Bahan Pembantu a. Asam sulfat Sifat Fisis (Yaws, Carl. L.) : Rumus Molekul : H2SO4 Berat Molekul : 98 gr/mol Kenampakan : Cairan tidak berwarna Titik Didih : 340 0 C Viskositas : 25,10 cp (293 K) Specific Gravity : 1,834 (70 0 C) Densitas : 0,5540 gr/cm 3 Suhu Kritis(Tc) : 925,10 K Tekanan Kritis(Pc) : 64 bar Volume Kritis(Vc) : 177 cm 3 /gmol Sifat Kimia (Kirk & Othmer, 2004) :

10 Asam kuat Bersifat higroskopis Bahan berbahaya dan beracun Larut dalam air dan kebanyakan larutan organic Sangat reaktif b. Natrium Hidroksida Sifat Fisis (Yaws, Cal. L. ) Rumus Molekul : NaOH Berat Molekul : 40 gr/mol Kenampakan : Cairan tidak berwarna Titik Didih : 1390 0 C Viskositas : 22,5 cp (293 K) Specific Gravity : 2,130 (70 0 C) Densitas : 0,2 gr/cm 3 Kapasitaspanas :0,335 kal/g K (25 0 C) Suhu Kritis(Tc) : 2820 K Tekanan Kritis(Pc) : 253,3 bar Volume Kritis(Vc) : 200 cm 3 /gmol Sifat Kimia (Kirk & Othmer, 2004) : Dengan Asam sulfat membentuk garam sulfat dan air. H2SO4 + 2 NaOH Na2SO4 + 2H2O Dengan Asam palmitat membentuk garam Natrium Palmitat C15H31COOH + NaOH C15H31COONa + H2O Dengan Asam Stearat membentuk garam Natrium Stearat C17H35COOH + NaOH C17H35COOH + H2O Larut dalam air Tidak mudah terbakar

11 Produk a. Isobutil palmitat Sifat Fisis (Yaws, Carl. L.) Rumus Molekul : C15H31COOCH2CH(CH3)2 Berat Molekul : 312 gr/mol Kenampakan : Cairan tidak berwarna Titik Didih : 327,5 0 C Viskositas : 3,185cp (293 K) Densitas : 0,8535 gr/cm 3 Kapasitaspanas : 0,498 kal/g K Suhu Kritis(Tc) : 739,07 K Tekanan Kritis(Pc) : 12,08 bar Sifat Kimia (Kirk & Othmer, 2004) : Isobutil palmitat adalah sejenis ester yang apabila dihidrolisa akan kembali pada unsur pembentuknya yaitu Asam palmitat dan Isobutil alkohol. Terbakar pada suhu tinggi Bahan beracun