BAB III LANDASAN TEORI. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Guruan ( Association for Education and

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kombinasi dari yang sedikit dua media input atau output dari data yang berupa

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu mencapai tujuannya secara efektif dan efisien (Muhson, 2009).

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. terbatas pada informasi dari surat kabar dan majalah, tetapi juga

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

BAB II KAJIAN TEORI. dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB 3 LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Information and Communication Technology ( ICT ) yang. keuntungan yang masuk, baik secara finansial maupun jaringan.

Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menggunakan perangkat mobile serta jaringan nirkabel (Ayo et al., 2007). Jonker

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang bertanggungjawab untuk menciptakan sumberdaya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

BAB I PENDAHULUAN. yang melibatkan dua pihak yaitu guru dan siswa dengan tujuan yang sama dalam

PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

Pengantar Multimedia. Pertemuan III

Peran Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia di PGSD.

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan tentang Peradilan Agama di Jawa dan Madura (Staatsblad Tahun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan sistem teknologi informasi merupakan salah satu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

2015 PENGEMBANGAN COURSEWARE MULTIMED IA INTERAKTIF D ENGAN TAHAPAN PEMBELAJARAN 5M PAD A MATERI PENGGOLONGAN D AN TATA NAMA SENYAWA HID ROKARBON

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran.

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Oleh: Fitta Ummaya Santi

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai, selain membaca

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP PENGGUNAAN YOUTUBE DENGAN PENDEKATAN TAM

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi

02. Konsep Dasar Media

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilitian terdahulu mengenai technology acceptance model dan situs jejaring

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang

II. KERANGKA TEORETIS. Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor

BAB II LANDASAN TEORI

MULTI [latin nouns] : banyak; bermacam-macam MEDIUM [latin] : sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF AUTODESK 3DSTUDIO MAX MENGGUNAKAN METODOLOGI PENGEMBANGAN MULTIMEDIA VERSI LUTHER-SUTOPO

II. TINJAUAN PUSTAKA. Metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerima pesan. Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL DENGAN MEDIA HANDOUT PADA KOMPETENSI GAMBAR TEKNIK

II. KERANGKA TEORETIS. 1. Pembelajaran berbasis masalah (Problem- Based Learning)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Poppy Septiandari, 2013

LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul Perancangan

Teguh Pratikno 1, Ewo Termedi 2, Wahid Munawar 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah REZA FAUZI, 2013

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pembelajaran Menggunakan Media Gambar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media

BAB I PENDAHULUAN. memberikan manfaat pada bidang ekonomi. Teknologi juga telah mendorong

Transkripsi:

BAB III LANDASAN TEORI A. Media Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata Medium yang secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Bebrapa definisi menurut para ahli tentang multimedia. Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Guruan ( Association for Education and Communication Technology / AECT) mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional Asnawi dan Usman (2002). Sedangkan pengertian menurut Djamarah (1995) adalah media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Selanjutnya menurut Purnamawati dan Eldarni (2001) yaitu media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar. Menurut Ibrahim dan Syaodih (2003) diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar. Dari berbagai definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa media adalah segala 13

benda yang dapat menyalurkan pesan atau isi pelajaran sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar. Jadi, media merupakan alat perantara yang diciptakan untuk menyalurkan pesan dengan tujuan agar pemaikai dapat lebih mudah dalam mencapai suatu tujuan. B. Pembelajaran Pengertian pembelajaran menurut Corey (1986) dalam sagala (2003) adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu. Dimyati dan Mudjiono (2006), pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Kemudian dikesempatan lain Sukmadinata (2006) mengemukakan bahwa mutu pendidikan atau mutu sekolah tertuju pada mutu lulusan. Oleh karena itu penggunaan istilah mutu pembelajaran secara sederhana dapat diartikan dengan kualitas ataupun keunggulan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru, ditandai dengan kualitas lulusan atau out put institusi pendidikan atau sekolah. 14

Arikunto (2004) mengemukakan dengan dipahaminya pembelajaran sebagai sebuah system maka dikatakan bahwa pembelajaran terjadi dalam sebuah program. Hubungan antara pembelajaran dengan prestasi atau hasil belajar tidak hanya digambarkan sebagai sebuah garis lurus tetapi saling hubungan antar subsistemnya yaitu: siswa, guru, sarana belajar, kurikulum, lingkungan, dan kegiatan pembelajaran itu sendiri. C. Media Pembelajaran Media pembelajaran menurut Criticos (1996) adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahasa pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa/anak-anak dalam kegiatan belajar dalam mencapai tujuan belajar. Ahmad Fauzi (2012) media pembelajaran disebut proses belajar-mengajar pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat0alat grafis, fotografis, atau elektromis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media pembelajaran adalah sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar (Cecep Kustandi dan Bambang Sujipto, 2013). Mengingat banyaknya bentuk-bentuk media tersebut, maka guru harus dapat memilihnya dengan cermat, sehingga dapat digunakan dengan tepat. Dalam kegiatan belajar mengajar, sering pula pemakaian kata media pembelajaran 15

digantikan dengan istilah-istilah, seperti ; bahan pembelajaran (instructional material), komunikasi pandang-dengar (audio-visual communication), alat peraga pandang (visual education), alat peraga dan media penjelas (Cecep Kustandi, 2013). D. Multimedia Multimedia berasal dari kata yaitu multi (latin nouns): banyak; bermacam-macam, medium (latin) : sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu atau medium (American Heritage Electronic Dictionary, 1991): alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi. Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk text, audio, grafik, animasi dan video. Secara sederhana, multimedia berarti multiple media or a combination of media. The media can be still graphics and photographs, sound, motion video, animation, and/or text items combined in a product whose purpose is to communicate information in multiple ways. (Roblyer & Doering, 2010). Definisi senada dinyatakan Tjay (2000) dalam Pramono (2007) bahwa Multimedia adalah kombinasi teks, grafik, suara, animasi dan video. Menurut Vaughan (2011) multimedia adalah suatu kombinasi dari teks, grafik, suara, animasi dan video yang dimanipulasi secara digital dan ditampilkan dikomputer. Jika pengguna akhir dapat mengontrol elemen 16

multimedia apa dan kapan ditampilkan maka disebut sebagai multimedia interaktif. E. Multimedia Interaktif Multimedia interaktif merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisis materi, metode, batas-batas, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi/subkompetensi mata pelajaran yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasinya. Berdasarkan definisi Hofstetter (2001) multimedia interaktif adalah pemanfaatan komputer untuk mengabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak(vide dan animasi) menjadi satu kesatuan sehingga memungkinkan pemakai multimedia dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkrasi, dan berkomunikasi. F. Model Pengembangan Media Pembelajaran Model pengembangan interaktif adalah suatu cara atau teknik pembelajaran yang digunakan dosen pada saat menyajikan bahan pelajaran dimana guru pemeran utama dalam menciptakan situasi interaktif dan edukatif, yakni interaktif antara dosen dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik dan dengan sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar. Menurut Syah (1998) proses belajar mengajar keterlibatan siswa harus 17

secara totalitas, artinya melibatkan pikiran, penglihatan, pendengaran dan psikomotor. Dalam proses mengajar seorang guru harus mengajak siswa untuk mendengarkan, menyajikan media yang dapat dilihat, member kesempatan untuk menulis dan mengajukan pertanyaan atau tanggapan sehingga dialog kreatif yang menunjukan proses belajar mengajar yang interaktif. Sabri (2005) memaparkan tentang syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh guru dalam penggunaan model pembelajaran yaitu sebagai berikut: 1. Model pembelajaran yang digunakan harus dapat membangkitkan motivasi, minat atau gairah belajar siswa. 2. Model pembelajaran yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, seperti melakukan interaksi dengan guru dan siswa lainnya. 3. Model pembelajaran harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk memberikan tanggapan terhadap materi yang disampaikan. 4. Model pembelajaran harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa. 5. Model pembelajaran yang digunakan harus dapat mendidik siswa dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi. 6. Model yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap siswa dalam kehidupan seharihari. 18

Dosen dalam proses belajar mengajar yang interaktif dapat mengembangkan teknik bertanya efektif atau melakukan dialog kreatif dengan mengajukan pertanyaan kepada peserta didik. Sifat pertanyaan dapat mengungkapkan sesuatu atau memiliki sifat inkuiri sehingga melalui pertanyaan yang diajukan, peserta didik dikembangkan kemampuannya kearah berpikir kreatif dalam menghadapi sesuatu. Beberapa komponen yang harus dikuasi oleh dosen dalam menyampaikan pertanyaan yaitu pertanyaan harus mudah dimengerti oleh peserta didik, member acuan, pemusatan perhatian, pemindahan giliran dan penyebaran, pemberian waktu berpikir kepada peserta didik serta pemberian tuntunan. Sedangkan jenis pertanyaan untuk mengembangkan model dialog kreatif ada enam jenis yaitu: pertanyaan mengingat, mendeskripsikan, menjelaskan, sintesis, menilai dan pertanyaan terbuka. Untuk meningkatkan interaksi dalam proses belajar mengajar, dosen hendaknya mengajukan pertanyaan dengan member kesepatan peserta didik untuk mendiskusikan jawabannya dan menjadi dinding pemantul atas jawaban peserta didik. Sedangkan Ahmadi (1984) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha, dalam hal ini hasil belajar berupa perwujudan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat pada nilai setiap mengikuti tes hasil belajar. G. Pemanfaatan Media Pembelajaran Dengan pentingnya pemanfaatan media dalam pembelajaran berbasis komputer, maka diperlukan suatu pengembangan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran mata kuliah Pengantar Ilmu Politik. Komputer 19

merupakan salah satu media audio visual yang mampu mengemas bahan ajar dalam sebuah rangkaian animasi gambar atau suara sehingga membuat kesan menarik bagi siswa. Seperti yang dinyatakan oleh Kusumah (2004), bahwa komputer dapat memberikan pelayanan secara repetitive, menampilkan sajian dalam format dan desain yang menarik, animasi gambar dan suara yang baik, serta melayani perbedaan individual. Pembelajaran berbasis komputer adalah salah satu strategi atau bentuk pembelajaran dengan menggunakan media komputer untuk menyampaikan seluruh atau sebagian dari isi kandungan mata pelajaran. Pembelajaran berbasis komputer ini diperlihatkan dalam suatu tampilan yang menjadikan aktivitas pembelajaran menjadi lebih menarik dan berkesan. Pembelajaran ini akan memberikan nuansa baru yang mampu membangkitkan motivasi dan kreativitas siswa sehingga menuntut siswa terlibat aktif dan partisipatif dalam proses pembelajarannya. Pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh secara psikologis kepada siswa (Hamalik, 1986). Rivai (2002) mengemukakan beberapa manfaat media dalam proses belajar siswa, yaitu: (i) dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa karena pengajaran akan lebih menarik perhatian mereka; (ii) makna bahan pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami siswa dan memungkinkan terjadinya penguasaan serta pencapaian tujuan pengajaran; (iii) metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata didasarkan atas Komunikasi verbal melalui kata-kata; dan (iv) siswa lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak hanya 20

mendengarkan tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan, melakukan langsung, dan memerankan. Agar dalam pengembangan media pembelajaran khususnya pembelajaran mata kuliah Pengantar Ilmu Politik, maka perlu pemahaman tentang beberapa model pengembangan, dan criteria kualitas media pembelajaran berbantuan komputer yang baik H. Technology Acceptance Model (TAM) Model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktorfaktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi komputer, diantaranya yang tercatat dalam berbagai literature dan refrensi hasil riset dibidang teknologi informasi adalah Technology Acceptance Model (TAM). TAM pertama kali diusulkan oleh Davis (Davis 1985).TAM merupakan pengembangan dari duabuah teori psikologi mengenai sikap dan perilaku seseorang. Teori tersebut yaitu Theory of Reasoned Acction (TRA) (Fishbein & Ajzen 1975) dan Theory of Planned Behavior (TPB) (Ajzen 1985; Ajzen 1991).Tujuan dari TAM adalah menyediakan penjelasan terhadap determinan-determinan dari penerimaan teknologi secara umum. Model TAM yang dikembangkan dari teori psikologi, menjelaskan prilaku pengguna komputer yaitu berlandaskan pada kepercayaan (belief), sikap (attitude), intensitasi (intention), dan hubungan perilaku pengguna (use behavior relationship). Tujuan model ini untuk menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pengguna TI terhadap penerimaan pengguna TI, secara lebih terinci menjelaskan penerimaan TI dengan dimensi-dimensi tertentu yang dapat 21

mempengaruhi dengan mudah diterimanya TI oleh si pengguna (user). Model ini menempatkan faktor sikap yang tiap-tiap perilaku pengguna dengan dua variable yaitu : (a) kemudahan penggunaan (ease of use), (b) kemanfaatan (usefulness). Kedua variable ini dapat menjelaskan aspek keperilakuan pengguna ( (Davis 1989) dalam (Igbaria et al. 1997)). Model TAM dapat menjelaskan bahwa persepsi pengguna akan menentukan sikapnya dalam penerimaan penggunaan TI. Model ini secara lebih jelas menggambarkan bahwa penerima penggunaan TI dipengaruhi oleh kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan pengguna (ease of use). Tingkat penerimaan pengguna teknologi informasi ditentukan oleh 6 konstruk yaitu : variable dari luar sistem (external variable), persepsi pengguna terhadap kemudahan (perceived ease of use), persepsi pengguna terhadap kegunaan (perceived usefulness), sikap pengguna (attitude toward using), kecenderungan tingkah laku (behavioral intentional), dan pemakaian actual (actual usage) (Davis 1989). Gambar 3.1 Model TAM (Davis 1989) 22