HUKUM PERS ANDRYAN, SH., MH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I KETENTUAN UMUM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SISTIM HUKUM INDONESIA POKOK BAHASAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG P E R S DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS

KETETAPAN BADAN LEGISLATIF MAHASISWA

Etika Jurnalistik dan UU Pers

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS

BAB I PENDAHULUAN. media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia. penting dalam peta perkembangan informasi bagi masyarakat.

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila dan UUD

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 32/PUU-VI/2008 Tentang Iklan Kampanye Dalam Pemilu

Media Siber. Imam Wahyudi Anggota Dewan Pers

BAB I PENDAHULUAN. Kebebasan Pers. Seperti yang sering dikemukakan, bahwa kebebasan bukanlah semata-mata

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 40 tahun 1999 Tentang Pers, telah ditetapkan dalam

BAB I. Pendahuluan. yang terbaik adalah untuk pers begitulah kira-kira persepsi, anggapan, dan harapan

Media dan Revolusi Mental. Nezar Patria Anggota Dewan

JURNAL SKRIPSI PENGGUNAAN HAK JAWAB DAN HAK KOREKSI DALAM PENYELESAIAN DELIK PERS BERDASARKAN UU NOMOR 40 TAHUN 1999

Kode Etik Jurnalistik

BAB II. Pengaturan Hukum Terhadap Jurnalis Korban Tindak Penganiayaan. A. Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers

Pengertian Hukum Dalam Arti Luas : Semua peraturan, baik tertulis maupun tidak tertulis Dalam arti Sempit : Peraturan perundang-undangan yang tertulis

BAB I PENDAHULUAN. media yang didesain secara khusus mampu menyebarkan informasi kepada

KODE ETIK JURNALISTIK

BAB I PENDAHULUAN. pun mulai bebas mengemukakan pendapat. Salah satunya adalah kebebasan di bidang

BAB I PENDAHULUAN. negatif maupun positif. Pers dan media massa juga sangat beperan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. fase dimana mengalami pasang surut tentang kebebasan pers. Kehidupan pers

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. bidang teknologi informasi dan komunikasi, pers telah memberikan andil yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

Rilis Pers Bersama. Perppu Ormas Ancaman bagi Demokrasi dan Negara Hukum

Hukum dan Pers. Oleh Ade Armando. Seminar Nasional Mengurai Delik Pers Dalam RUU KUHP Hotel Sofyan Betawi, Kamis, 24 Agustus 2006

PEMBATALAN SURAT IZIN USAHA PENERBITAN PERS MAJALAH MINGGUAN TEMPO, EDITOR DAN SURAT KABAR TABLOIT DETIK SERTA PERMASALAHAN HUKUMNYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam suatu Negara yang berpaham demokratis, perlindungan Hak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman mengakibatkan semakin banyaknya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. melalui media cetak tetapi juga media kominikasi elektronik. oleh masyarakat untuk mencari dan mengetahui informasi

BAB 3 PERANAN PERS. 3. Mengevaluasi peranan pers dalam masyarakat demokrasi.

BAB II PENGATURAN HUKUM TERHADAP WARTAWAN DARI TINDAK PIDANA KEKERASAN YANG SEDANG MENJALANKAN TUGAS PROFESI

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 25/PUU-XVI/2018

National Press Photographers Association ethics morality morals principles standards ethics in photojournalism

Hak atas Informasi dalam Bingkai HAM

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. dan juga media internet yang bisa kita akses dengan mudah setiap hari.

ETIKA JURNALISTIK IJTI JURNALISME POSITIF

BAB I PENDAHULUAN. itu terjadi pada skala lokal, regional maupun nasional.

Bab IV Penutup. A. Kebebasan Berekspresi sebagai Isi Media

BAB I PENDAHULUAN. : Setiap orang berhak atas kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan. mengeluarkan pendapat. Serta ditegaskan dalam Pasal 28F, yaitu

KEMERDEKAAN PERS DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERS INDONESIA 1 Oleh : Stefan Obadja Voges 2

Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

BAB I PENDAHULUAN. memakan waktu tidak sebentar. Pers yang ada saat ini dimulai jauh sebelum pers

Dr. Mudzakkir, S.H., M.H Dosen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia

perkebunan kelapa sawit di Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Kode Etik Jurnalistik

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik tingkat kemajuan dan taraf berpikirnya dapat dicermati.

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN

BAB III KODE ETIK JURNALISTIK DEWAN PERS

KEAMANAN NASIONAL KEBEBASAN INFORMASI

UU NO 40 TAHUN 1999 SEBAGAI ALAT ADVOKASI DAN PERLINDUNGAN JURNALIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat

HAK MANTAN NARAPIDANA SEBAGAI PEJABAT PUBLIK DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA

KODE ETIK JURNALISTIK

Konsep Pers Profesonal menurut Kode Etik Jurnalistik dan UU Pers

7. Hak Cipta Media siber wajib menghormati hak cipta sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PARTISIPASI PEMUDA DALAM MENGAWAL DEMOKRASI DI KALBAR

NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Universitas Indo Global Mandiri Palembang

PERATURAN DEWAN PERS Nomor: 6/Peraturan-DP/V/2008

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 005/PUU-I/2003

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 016/PUU-IV/2006 Perbaikan 11 September 2006

Masih Dicari Hukum Yang Pro Kemerdekaan Berpendapat Friday, 21 October :50 - Last Updated Tuesday, 04 September :19

BAB I PENDAHULUAN. secara ideal. Namun dalam dunia globalisasi, masyarakat internasional telah

Hendry Ch Bangun Wakil Pemred Warta Kota Sekolah Jurnalisme Indonesia 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagian masyarakat berpikir menjadi seorang jurnalis merupakan

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 21/PUU-XII/2014 Penyidikan, Proses Penahanan, dan Pemeriksaan Perkara

Oleh : Santi Kusumaharti NIM : E BAB I PENDAHULUAN

BAB III ANALISIS DAN KAJIAN YURIDIS MENGENAI EUTHANASIA DIPANDANG DARI SEGI HAM

BAB I PENDAHULUAN. menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 25/PUU-XIII/2015 Pemberhentian Sementara Pimpinan KPK Karena Ditetapkan Sebagai Tersangka

ANGGARAN DASAR IKATAN JURNALIS TELEVISI INDONESIA (IJTI)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

AMANDEMEN I KONSTITUSI USA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat meliputi aspek sosial, politik, agama, budaya, dan moralitas

Mengetahui hak manusia yang melekat sejak lahir RINA KURNIAWATI, SHI, MH

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA Menuju Masyarakat Informasi Indonesia

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Mata Kuliah Kewarganegaraan HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA

HAK ASASI MANUSIA dalam UUD Negara RI tahun Dr.Hj. Hesti

RUBRIK RESENSI KEBEBASAN ATAU KEBABLASAN PERS KITA

HAK AKSES INFORMASI PUBLIK. Oleh: Mahyudin Yusdar

PENTINGNYA DEKRIMINALISASI PERS DALAM RUU KUHP

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar Negara Republik Indonesia berdasarkan Pasal 1 ayat (3),

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 51/PUU-XIV/2016 Hak Konstitusional untuk Dipilih Menjadi Kepala Daerah di Provinsi Aceh

Kepada Yth: Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi RI Melalui Ketua Mahkamah Konstitusi RI Di Tempat. Dengan hormat

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi. Seperti yang dikatakan oleh Zelizer dalam The

S A L I N A N KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA NOMOR 007/SK/KPI/5/2004 TENTANG

APLIKASI ETIKA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN. IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes

BAB VI PENUTUP. A. Simpulan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1998 TENTANG KEMERDEKAAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT DI MUKA UMUM

Transkripsi:

HUKUM PERS ANDRYAN, SH., MH Fakultas Hukum UMSU

Tujuan Hukum: Pemerintahan yang baik (Good Governance) Hukum Ada BUKAN untuk menindas/menghukum warga, tapi untuk MELINDUNGI (The law is there to protect, not to punish) Sekadar ada legislasi saja BUKAN Jaminan terlindunginya hak, krn bgmnpun perundangan adlh produk politik Hukum Pers: menjamin dan melindungi kebebasan berbicara. Kebebasan berpendapat memungkinkan adanya kontrol terhadap kekuasaan Kebebasan berpendapat memungkinkan adanya dialog horizontal antar warga negara

Tanpa kebebasan berpendapat: 1.Tiada kontrol/pengawasan thd pemerintah. 2.Rakyat tidak tahu apa yang dikerjakan pemerintah 3.Kekuasaan menjadi sewenang2 4.Membawa kepada penindasan.

NORMA HUKUM INTERNASIONAL BERKAITAN DENGAN PERS Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (The Universal Declaration of Human Rights 1948) Article 19: Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat; dalam hak ini termasuk kebebasan memiliki pendapat tanpa gangguan, dan untuk mencari, menerima dan menyampaikan informasi dan buah pikiran melalui media apa saja dan dengan tidak memandang batas-batas (wilayah).

Pasal 28 F UUD 1945 hasil amandemen: Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

Pers Pra-Reformasi Ada SIUPP (Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers). SIUPP bisa dicabut, populer dengan istilah Breidel (Pernah menimpa INDONESIA RAYA, TEMPO, DETIK, MONITOR) Pers dlm tekanan penguasa Kooptasi kekuasaan terhadap pers Terror & kekerasan terhadap wartawan!baca: reading material interview Mochtar Lubis

Pers Pasca Reformasi UU No. 40 Tahun 1999 Ttg Pers Tidak Perlu ada SIUPP untuk mendirikan perusahaan pers UU PERS belum sepenuhnya digunakan Masih digunakan KUHP dalam kasus2 Pers!lihat/baca reading material Amnesty International

Beberapa Istilah Penting dalam UU Pers: Pers: Lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, serta data grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik dan segala jenis saluran yang tersedia

Perusahaan Pers: Badan Hukum Indonesia yang menyelenggarakan usaha Pers meliputi perusahaan media cetak, media elektronik, dan kantor berita, serta perusahaan media lainnya yang secara khusus menyelenggarakan, menyiarkan atau menyalurkan informasi. (Pasal 1 (2 ))

Kantor Berita: Perusahaan pers yang melayani media cetak, media elektronik, atau media lainnya serta masyarakat umum dalam memperoleh informasi Wartawan: Orang yang secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik. Organisasi Pers: Organisasi Wartawan & organisasi perusahaan Pers

Pers Nasional: Pers yang diselenggarakan perusahaan pers Indonesia Pers Asing: Pers yang diselenggarakan perusahaan pers asing Q: Bagaimana dg PLAYBOY INDONESIA? ROLLING STONE?

Penyensoran: Penghapusan Paksa sebagian Atau seluruh materi informasi yang akan diterbitkan atau disiarkan, tindakan teguran/peringatan yang bersifat mengancam dari pihak manapun, dan atau kewajiban melapor serta memperoleh ijin dari pihak berwajib dalam pelaksanaan kegiatan jurnalistik

Pembreidelan: Penghentian penerbitan dan peredaran atau penyiaran secara paksa atau melawan hukum!lihat reading material mengenai pembreidelan majalah TEMPO& EDITOR

Hak Tolak: Hak Wartawan karena profesinya, untuk menolak mengungkapkan nama dan identitas lainnya dari sumber berita yang harus dirahasiakannya.

Hak Jawab "hak seseorang u/ memberikan sanggahan atau tanggapan berupa fakta yang merugikan nama baiknya.!baca hak jawab yang dikirim Kedutaan Besar Australia pada Kompas pada reading materia

Hak Koreksi: Hak Setiap orang untuk mengoreksi atau membetulkan kekeliruan informasi yang diberitakan oleh pers, baik tentang dirinya maupun tentang orang lain!lihat reading material, contoh hak koreksi

Kewajiban Koreksi Keharusan melakukan koreksi atau ralat terhadap suatu informasi, data, fakta, opini, atau gambar yang telah diberitakan oleh pers bersangkutan

ASAS PERS Kemerdekaan pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum Three Principles: DEMOCRACY, JUSTICE, AND SUPREMACY OF LAW

DISKUSI SUDAHKAH PERS INDONESIA: DEMOKRATIS? BERKEADILAN? SUPREMASI HUKUM?

Fungsi Pers Nasional: 1. Media Informasi 2. Media Pendidikan 3. Media Hiburan 4. Kontrol Sosial (Kontrol Masyarakat Pers dapat berfungsi sebagai lembaga ekonomi (Pasal 3 (2)) Dikelola sesuai prinsip ekonomi agar karyawan sejahtera. Tidak mengabaikan fungsi sosialnya. Ex: Iklan, Commercial Break etc.

Kemerdekaan pers adalah Hak Asasi warga negara (Ps. 4 (1)) Right To Know (Hak untuk tahu) Hak Mendapat Informasi Freedom of Speech (Kebebasan berbicara dan mengemukakan pendapat)

KEMERDEKAAN PERS Kedaulatan Rakyat # Hak (rakyat) Untuk Tahu, Berpendapat & Mendapat Informasi # Kebebasan Pers $% Demokrasi, Keadilan, Supremasi Hukum

Sensor, Breidel, Pelarangan Penyiaran Terhadap Pers Nasional Tidak Dikenakan Penyensoran, Pembreidelan, atau pelarangan Penyiaran. (Ps. 4 (2)) [Breidel pernah menimpa pers nasional antara lain terhadap Harian Indonesia Raya pimpinan Muchtar Lubis"Kasus korupsi di Pertamina, Majalah TEMPO, Tabloid DETIK " Pembelian Kapal ex-jerman yg melibatkan Menristek kala itu BJ Habibie. Baca Reading Material]!Lihat reading material, Mochtar Lubis & TEMPO

Untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak mencari, memperoleh, dan menyampaikan gagasan dan informasi. (Pasal 4 (3)) Jd Tidak Hanya Informasi, tapi juga GAGASAN. Misal: Tajuk Rencana!lihat reading material, Tajuk Rencana

HAK TOLAK Dalam mempertanggung jawabkan pemberitaan di depan hukum wartawan mempunyai hak tolak. (Pasal 4 (4))!lihat hal. 18 Tujuan Hak Tolak: Melindungi kepentingan Sumber Informasi. Hak Tolak dapat digunakan jika wartawan dimintai keterangan oleh pejabat penyidik dan atau diminta menjadi saksi di pengadilan. Hak tolak tidak absolut, oleh karenanya dapat dibatalkan: Demi kepentingan dan keselamatan negara atau ketertiban umum yang dinyatakan oleh pengadilan

CASE STUDY Bakso Tikus, Shampoo palsu, penyedotan tabung gas, gelar palsu, dokter pengaborsi, prostitusi liar Identitas Pelaku dilindungi dengan merubah suara, mengaburkan wajah, pengambilan gambar dg teknik ttt. Haruskah wartawan memberitahukan pada publik & penyidik?

KEWAJIBAN PERS Memberitakan peristiwa dan opini dengan menghormati norma agama dam rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak bersalah (presumption of innocent)

Kesusilaan, Norma Agama, Presumption of Innocent & PEMBERITAAAN

Diskusi Sudahkah Pers Indonesia mengakomodir: Norma Agama? Kesusilaan Masyarakat? Supremasi Hukum Problem: kesusilaan masyarakat: masyarakat yang mana? Kapan?

Pers Wajib Melayani Hak Jawab "hak seseorang u/ memberikan sanggahan atau tanggapan berupa fakta yang merugikan nama baiknya! lihat reading material ttg HAK JAWAB Pers Wajib Melayani Hak Koreksi " hak seseorang untuk mengoreksi/membetulkan kekeliruan informasi yang diberitakan oleh pers baik mengenai dirinya ataupun mengenai orang lain.

PERAN PERS NASIONAL (Ps.6 UU PERS) 1. Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui. 2. Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong supremasi hukum, dan HAM serta menghormati kebhinekaan (pluralism). 3. Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benar. 4. Melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum (public interest). 5. Memperjuangkan keadilan dan kebenaran (truth and justice).

Informasi Akurat, Tepat, Benar Validitas Sumber Data mesti teruji Narasumber yg kredibel, kompeten. Berita sudah fit to print Check & Re-Check

Diskusi Gossip? Rumour? Kepentingan Publik vs Privasi Warga? Artis adl Public Figure (really?)!lihat reading material

WARTAWAN Bebas memilih organisasi kewartawanan Memiliki dan mentaati Kode Etik Jurnalistik Penjelasan UU: Kode Etik Jurnalistik: Kode Etik yang disepakati organisasi Wartawan dan ditetapkan oleh Dewan Pers

Problems Bagaimana jika Wartawan memilih untuk tidak bergabung dengan organisasi wartawan apapun? Kode Etik Apa yang harus dipakainya? Apakah memiliki dan mentaati Kode Etik Jurnalistik adalah suatu kewajiban?

Dalam Melaksanakan Profesinya wartawan mendapat perlindungan hukum (Pasal 8) Penjelasan UU: Yang dimaksud dengan perlindungan hukum adalah jaminan perlindungan Pemerintah dan atau masyarakat kepada wartawan dalam melaksanakan fungsi, hak, kewajiban, dan peranannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perusahaan Pers Yang berhak mendirikan Perusahaan Pers hanya: 1.Warga negara Indonesia (WNI) 2.Negara Perusahaan pers harus berbadan hukum Indonesia (Perseroan Terbatas, dll)

Kesejahteraan Karyawan Pers (Ps. 10) Perusahaan Pers memberikan kesejahteraan kepada wartawan dan karyawan pers dalam bentuk: Kepemilikan saham dan atau; Laba bersih Bentuk kesejahteraan lainnya: peningkatan gaji, bonus,asuransi etc. Pemberian dengan kesepakatan antara manajemen perusahaan dan wartawan serta karyawan pers. Catatan : Rumusan Pasal 10 tidak tegas mewajibkan Perusahaan Pers untuk memberikan kesejahteraan pada wartawan dan karyawan pers.

Catatan kritis: Rumusan Pasal 10 tidak tegas mewajibkan Perusahaan Pers untuk memberikan kesejahteraan pada wartawan dan karyawan pers. Modal asing bisa masuk ke dalam perusahaan pers melalui pasar modal"dibatasi agar tidak mencapai saham mayoritas ( 51%) Per. Pers wajib mengumumkan nama, alamat, penanggung jawab secara terbuka melalui media yang bersangkutan. Khusus untuk penerbitan pers ditambah dengan nama dan alamat percetakan.