S I L A B U S A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM WARIS ISLAM STATUS MATA KULIAH : WAJIB KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2

dokumen-dokumen yang mirip
Standar Kompetensi : 7. Memahami hukum Islam tentang Waris Kompetensi Dasar: 7.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum waris 7.2 Menjelaskan contoh

HUKUM KEWARISAN ISLAM HUKUM WARIS PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN FHUI

Lex et Societatis, Vol. II/No. 8/Sep-Nov/2014. KEDUDUKAN DAN BAGIAN AHLI WARIS PENGGANTI DALAM HUKUM ISLAM 1 Oleh : Alhafiz Limbanadi 2

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria atau seorang wanita, rakyat kecil atau pejabat tinggi, bahkan penguasa suatu

KONTRAK PERKULIAHAN (SAP)

BAB IV ANALISIS TERHADAP GUGATAN TIDAK DITERIMA DALAM PERKARA WARIS YANG TERJADI DI PENGADILAN AGAMA GRESIK. (Putusan Nomor : /Pdt.G/ /Pa.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan agama

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KETENTUAN PASAL 182 KHI DAN PERSPEKTIF HAZAIRIN TENTANG BAGIAN WARIS SAUDARA PEREMPUAN KANDUNG

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HARTA WARISAN

BAGIAN WARISAN UNTUK CUCU DAN WASIAT WAJIBAH

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGUASAAN TIRKAH AL-MAYYIT YANG BELUM DIBAGIKAN KEPADA AHLI WARIS

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir, Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004

BAB I PENDAHULUAN. Sistem hukum waris Adat diperuntukan bagi warga Indonesia asli yang pembagiannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUKUM WARIS ISLAM 20/10/2016. Pengertian Hukum Waris Islam. Sejarah dan Perkembangan Hukum Waris Islam Di Indonesia

BAB II PEMBAGIAN WARISAN DALAM HAL TERJADINYA POLIGAMI MENURUT PERSPEKTIF HUKUM WARIS ISLAM

HAK ANAK ANGKAT TERHADAP HARTA PENINGGALAN ORANG TUA ANGKAT MENURUT HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISA HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA. BANGIL NOMOR 538/Pdt.G/2004/PA.Bgl PERSPEKTIF FIQH INDONESIA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

BAB IV PEMBAGIAN WARIS AHLI WARIS PENGGANTI. A. Pembagian waris Ahli Waris Pengganti Menurut Kompilasi Hukum Islam

Unisba.Repository.ac.id BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Indonesia sebagai suatu negara yang berdaulat dengan mayoritas penduduk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Segi kehidupan manusia yang telah diatur Allah dapat dikelompokkan

Lex Privatum, Vol.I/No.5/November/2013

BAB I PENDAHULUAN. Allah menjadikan makhluk-nya berpasang-pasangan, menjadikan manusia

A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM WARIS BW STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KODE MATA KULIAH : HKT 4013 JUMLAH SKS

Oleh RIAN PRIMA AKHDIAWAN

PEMBAGIAN HARTA WARISAN DALAM PERKAWINAN POLIGAMI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kewajiban orang lain untuk mengurus jenazahnya dan dengan

BAB II KONSEP WARIS DAN HAK WARIS

BAB I PENDAHULUAN. Amir Syarifudin, Hukum Kewarisan Islam, Fajar Interpratama Offset, Jakarta, 2004, hlm.1. 2

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARISAN

HUKUM KEWARISAN ISLAM: PENGGOLONGAN AHLI WARIS & KELOMPOK KEUTAMAAN AHLI WARIS

Pengertian Mawaris. Al-miirats, dalam bahasa Arab adalah bentuk mashdar (infinitif) dari kata waritsa-yaritsuirtsan-miiraatsan.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARIS. Kata waris berasal dari kata bahasa Arab mirats. Bentuk jamaknya adalah

BAB II TINJAUAN UMUM MUNASAKHAH. A. Munasakhah Dalam Pandangan Hukum Kewarisan Islam (Fiqh Mawaris) Dan Kompilasi Hukum Islam (KHI)

BAB I PENDAHULUAN. meninggal dunia. Apabila ada peristiwa hukum, yaitu meninggalnya seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Islam telah mengatur setiap aspek kehidupan manusia baik yang. menyangkut segala sesuatu yang langsung berhubungan dengan Allah SWT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu bentuk pengalihan hak selain pewarisan adalah wasiat. Wasiat

BAB II KEWARISAN MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM. A. Sejarah Lahirnya Kompilasi Hukum Islam (KHI)

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB II HUKUM KEWARISAN DALAM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dari berbagai masalah yang dihadapi manusia, maka masalah manusia dengan

AZAS-AZAS HUKUM WARIS DALAM ISLAM

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir Muhammad. Hukum dan Penelitian Hukum, Ctk. Pertama, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004.

BAB II. Tinjauan Teori Mengenai Hukum Waris Islam. A. Tinjauan Umum Tentang hukum Waris Islam

KEDUDUKAN AHLI WARIS PENGGANTI DALAM HUKUM WARIS ISLAM (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA SURAKARTA) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. waris, dalam konteks hukum Islam, dibagi ke dalam tiga golongan yakni: 3

BAB I PENDAHULUAN. hukum yang selanjutnya timbul dengan adanya peristiwa kematian

BAB I PENDAHULUAN. Hukum kewarisan Islam pada dasarnya berlaku untuk umat Islam dimana

BAB IV ANALISIS. A. Ahli Waris Pengganti menurut Imam Syafi i dan Hazairin. pengganti menurut Hazairin dan ahli waris menurut Imam Syafi i, yaitu:

KEBERADAAN MAWALI HUKUM KEWARISAN BILATERAL

BAB I PENDAHULUAN. mengenai anak sah diatur dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974

SILABI MATAKULIAH. Strategi Belajar. Indikator

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARIS. Kata waris berasal dari kata bahasa arab mirats. Bentuk jamaknya adalah

Rahma Fitri, dan Yeni Salma Barlinti. Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia.

PEMBAHASAN KOMPILASI HUKUM ISLAM

KEDUDUKAN ANAK ANGKAT DALAM HUKUM WARIS ISLAM DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN AGAMA KOTA JAMBI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sebagai jamak dari lafad farîdloh yang berarti perlu atau wajib 26, menjadi ilmu menerangkan perkara pusaka.

BAB IV. PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN NOMOR 732/Pdt.G/2008/PA.Mks DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

SILABUS. A. Identitas Mata Kuliah. 1. Nama Mata Kuliah : Perselisihan Hubungan Industrial. 2. Status Mata Kuliah : Wajib Konsentrasi

PERBANDINGANN ANTARA HUKUM WARIS BARAT DENGAN HUKUM WARIS ISLAM

Lex et Societatis, Vol. V/No. 2/Mar-Apr/2017

SILABUS. Kompetensi Dasar. Alokasi Waktu Indikator Pencapaian Jenis penilaian. Sumber Bahan. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Islam mengajarkan berbagai macam hukum yang menjadikan aturanaturan

BAB IV ANALISIS PUTUSAN SENGKETA WARIS SETELAH BERLAKUNYA PASAL 49 HURUF B UU NO. 3 TAHUN 2006 TENTANG PERADILAN AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. atau hak setelah ada seseorang yang meninggal dunia. Maka apabila ada

BAB I PENDAHULUAN. pula harta warisan beralih kepada ahli waris/para ahli waris menjadi. Peristiwa pewarisan ini dapat terjadi ketika :

KEDUDUKAN AHLI WARIS PENGGANTI DI TINJAU DARI KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN FIQH WARIS. Keywords: substite heir, compilation of Islamic law, zawil arham

HUKUM WARIS DI INDONESIA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT

PENYELESAIAN WARIS BAGI ORANG ISLAM SETELAH. BERLAKUNYA UU No. 3 TAHUN (Studi kasus Di Pengadilan Negeri Di Daerah Istimewa Yogyakarta)

BAB II TINJAUAN YURIDIS TENTANG KEWARISAN DAN PERMOHONAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan ahli waris. Adanya pewarisan berarti adanya perpindahan hak, berupa. harta benda dari si pewaris kepada ahli waris.

RESUME. HAK ISTRI BERBEDA AGAMA ATAS WASIAT WAJIBAH HARTA WARISAN SUAMINYA BERAGAMA ISLAM (Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 16 K/AG/2010)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM PERDATA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan hukum Islam di Indonesia, khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang warisan menyalurkan pikiran dan perhatian orang ke arah suatu

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

MASALAH HAK WARIS ATAS HARTA BERSAMA DALAM PERKAWINAN KEDUA MENURUT HUKUM ISLAM

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, yang diwujudkan dalam bentuk hubungan hukum yang mengandung hak-hak dan

PERBANDINGAN PEMBAGIAN WARISAN UNTUK JANDA MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN HUKUM WARIS ISLAM FITRIANA / D

BAB IV A. ANALIS HUKUM ISLAM TENTANG STATUS HAK WARIS. elemen masyarakat, bagaimana kedudukan dan hak-haknya dalam keluarga dan

BAB III PENYAJIAN BAHAN HUKUM DAN ANALISIS BAHAN HUKUM. nomor 297/Pdt.G/2010/PA.Mlg. Para pihak dalam perkara tersebut terdiri, ahli

S I L A B I A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM WARIS ADAT STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2

P E N E T A P A N Nomor : 0015/Pdt.P/2010/PA.Bn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HIJAB DAN KEDUDUKAN SAUDARA DALAM KEWARISAN ISLAM. Menurut istilah ulama mawa>rith (fara>id}) ialah mencegah dan

KEDUDUKAN KEPONAKAN SEBAGAI AHLI WARIS PENGGANTI DALAM SENGKETA WARIS MELAWAN ANAK ANGKAT PENERIMA WASIAT WAJIBAH. Ika Febriasari 1, Afdol 2

Lex et Societatis, Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017. WASIAT MENURUT KETENTUAN-KETENTUAN KOMPILASI HUKUM ISLAM 1 Oleh: Fiki Amalia Baidlowi 2

BAB III. PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG RI No. 368 K/AG/1995. A. Ruang Lingkup Kekuasaan Mahkamah Agung

Implementasi Sistem Pakar Dalam Ilmu Faraidl ( Waris ) Menurut Hukum Islam

BAB I PENDAHULUAN. Belanda, meskipun saat ini penggolongan penduduk telah dihapus semenjak adanya

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PEMBAGIAN WARISAN KEPADA AHLI WARIS PENGGANTI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kamus bahasa arab, diistilahkan dalam Qadha yang berarti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

S I L A B I A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM PIDANA KHUSUS STATUS MATA KULIAH : LOKAL WAJIB KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1974 tentang Perkawinan adalah: suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. 1

BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG PEWARISAN ANAK DI LUAR NIKAH. Bentuk jamaknya adalah mawaris, yang berarti harta warisan atau harta

Transkripsi:

1 S I L A B U S A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM WARIS ISLAM STATUS MATA KULIAH : WAJIB KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2 B. DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah ini mempelajari hukum waris Islam yang bersumber pada Al Qur an dan hadist, serta penerapan hukum waris islam di Indonesia. Materi kuliah meliputi pengertian, sumber hukum dan perkembangannya. Kemudian prinsip, rukun serta syarat. Dilanjutkan dengan penggolongan sampai cara atau jalan pembagian waris. Adapun penerapan di Indonesia adalah mempelajari hukum waris Islam dalam peraturan perundangan yang berlaku, dan hukum waris dalam praktik Peradilan Agama di Indonesia. C. KOMPETENSI MATA KULIAH Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan ruang lingkup pengertian, sumber hukum dan perkembangan hukum waris Islam. Selanjutnya dapat dapat memahami dan menjelaskan prinsip, rukun serta syarat, dan penggolongan sampai cara atau jalan pembagian waris. Selanjutnya, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan penerapan hukum waris islam yang berlaku di Indonesia sebagaimana diatur dalam peraturan perundangan yang berlaku, dan hukum waris dalam praktik di peradilan agama. Selain itu mahasiswa mampu mempergunakannya untuk memecahkan kasus sederhana. D. LEVEL KOMPETENSI LEVEL KOMPETENSI 1: PENGANTAR 1. Pendahuluan 2. Pengertian dan Definisi 3. Perbedaan hibah, wasiat dan waris. 4. Sejarah Perkembangan Hukum Waris 5. Tujuan Mempelajari Hukum Waris islam 6. Sumber dan dasar Hukum Waris Islam 7. Hukum Belajar dan Mengajarkan Ilmu Waris Islam LEVEL KOMPETENSI 2: PRINSIP, SYARAT DAN RUKUN WARIS ISLAM 1. Prinsip-prinsip Waris Islam 2. Rukun dan Syarat Pembagian Waris Islam 3. Halangan Menerima Waris dalam Islam 4. Hak-hak Wajib Ditunaikan sebelum Warisan dibagikan LEVEL KOMPETENSI 3: PENGGOLONGAN AHLI WARIS 1. Ahli Waris Menurut Sistem waris patrilineal 2. Ahli Waris Sistem waris bilateral 3. Ahli waris yang berhak menerima warisan LEVEL KOMPETENSI 4: BAGIAN AHLI WARIS 1. Ahli Waris Dzul Faraid (Hal Furudl) 2. Ahli Waris Ashobah 3. Ahli Waris terhijab 4. Jalan/Cara Pembagian Waris

2 LEVEL KOMPETENSI 5: BEBERAPA HAL KHUSUS DALAM WARIS ISLAM 1. Ahli Waris dzul Arham 2. Penggantian tempat 3. Warisan anak dalam kandungan 4. Masalah orang tertawan (Asir) 5. Warisan anak hasil Zina 6. Warisan Khuntsa 7. Warisan orang hilang/mafqud 8. Munasakhah 9. Istri yang ditalaq LEVEL KOMPETENSI 6: HUKUM WARIS ISLAM DALAM HUKUM TERTULIS DI INDONESIA 1. Hukum waris Islam dalam Kompilasi Hukum Islam 2. Hukum waris Islam dalam UU Peradilan Agama LEVEL KOMPETENSI 8: PRAKTIK HUKUM WARIS DI INDONESIA DAN BEDAH KASUS 1. Hukum Waris Islam dalam Praktik 2. Bedah Kasus E. DAFTAR REFERENSI Anwar Sitompul, Dasar-dasar Praktis Pembagian Waris Peninggalan menurut Hukum Islam. A. Rachmad Budiono, Pembaharuan Hukum Kewarisan Islam di Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999. H.M. Fahmi Al Amruzi, Rekonstruksi Wasiat Wajibah dalam Kompilasi Hukum Islam, Aswaja Pressindo, Yogjakarta, 2012. H.R. Otje Salman & Mustofa Haffas, Hukum Waris Islam, Refika Aditama, Bandung, 2002. Hazairin, Hukum Kewarisan Bilateral menurut Qur,an dan Hadith, Tintamas, Jakarta, 1982. M. Mizan Asrori Zain Mohammad, Pembagian Pusaka dalam Islam, Bina Ilmu, Surabaya, 1981. Mohammad Muhibbin & Abdul Wahid, Hukum Kewarisan Islam sebagai Pembaharuan Hukum Positif di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2009. Muhammad Arief, Hukum Warisan dalam Islam, BIna Ilmu, Surabaya, 1986. Muhammad Thaha Abul Ela Khalifah, Hukum Waris, Pembagian Warisan Berdasarkan Syariat islam, Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo, 2007. Suhrawardi K. Lubis & Komis Simanjuntak, Hukum Waris Islam (Lengkap dan Praktis), Sinar Grafika, Jakarta, 2007. Syekh Muhammad Ali Ash Shabuni, Hukum Waris menurut Al Qur an dan Hadis, Trigenda Karya bandung, 1995. Syekh Muhammad Ali Ash Shabuni, Ilmu Hukum Waris Menurut Ajaran Islam, Mutiara Ilmu, Surabaya, tanpa tahun.

3 Peraturan Perundang-undangan UU No. 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama UU No. 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama UU no. 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama Instruksi Presiden no. 1 tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam

4 SATUAN ACARA PERKULIAHAN A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM WARIS ISLAM STATUS MATA KULIAH : WAJIB KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2 B. DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah ini mempelajari hukum waris Islam, serta penerapannya di Indonesia. Meliputi pengertian, sumber hukum dan perkembangannya. Kemudian prinsip, rukun serta syarat. Dilanjutkan dengan penggolongan sampai cara atau jalan pembagian waris. Adapun penerapan di Indonesia adalah mempelajari hukum waris Islam dalam peraturan perundangan yang berlaku, dan hukum waris dalam praktik di peradilan agama. C. KOMPETENSI MATA KULIAH Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan ruang lingkup pengertian, sumber hukum dan perkembangan hukum waris Islam. Selanjutnya dapat dapat memahami dan menjelaskan prinsip, rukun serta syarat, dan penggolongan sampai cara atau jalan pembagian waris. Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan penerapan hukum waris islam yang berlaku di Indonesia sebagaimana diatur dalam peraturan perundangan yang berlaku, dan hukum waris dalam praktik di peradilan agama. Selain itu mahasiswa mampu mempergunakannya untuk memecahkan kasus sederhana. D. LEVEL KOMPETENSI LEVEL KOMPETENSI 1: PENGANTAR 1. Pendahuluan 2. Pengertian dan Definisi 3. Perbedaan hibah, wasiat dan waris 4. Sejarah Perkembangan Hukum Waris 5. Tujuan Mempelajari Hukum Waris Islam 6. Sumber dan dasar Hukum Waris Islam 7. Hukum Belajar dan Mengajarkan Ilmu Waris Islam LEVEL KOMPETENSI 2: PRINSIP, SYARAT DAN RUKUN KEWARISAN ISLAM 1. Prinsip-prinsip Waris Islam 2. Rukun dan Syarat Pembagian Waris 3. Halangan Menerima Waris 4. Hak-hak Wajib Ditunaikan sebelum Warisan dibagikan LEVEL KOMPETENSI 3: PENGGOLONGAN AHLI WARIS 1. Ahli Waris Menurut Sistem waris patrilineal 2. Ahli Waris Sistem waris bilateral 3. Ahli waris yang berhak menerima warisan LEVEL KOMPETENSI 4: BAGIAN AHLI WARIS 1. Hal Furudl 2. Ashobah 3. Hijab 4. Jalan/Cara Pembagian Waris LEVEL KOMPETENSI 5: BEBERAPA HAL KHUSUS DALAM WARIS ISLAM 1. Ahli Waris Dzul Arham

5 2. Penggantian tempat 3. Warisan anak dalam kandungan 4. Masalah orang tertawan (Asir) 5. Warisan anak hasil Zina 6. Warisan Khuntsa 7. Warisan orang hilang/mafqud 8. Munasakhah 9. Istri yang ditalaq LEVEL KOMPETENSI 6: HUKUM WARIS ISLAM DALAM HUKUM TERTULIS DI INDONESIA 1. Hukum waris Islam dalam Kompilasi Hukum Islam 2. Hukum waris Islam dalam UU Peradilan Agama LEVEL KOMPETENSI 7: PRAKTIK HUKUM WARIS DI INDONESIA DAN BEDAH KASUS 1. Hukum Waris Islam dalam Praktik 2. Bedah Kasus E.1. Mata Kuliah: Hukum Waris Islam LEVEL KOMPETENSI I PENGANTAR Waktu: Minggu I / Pertemuan ke-1 Kontrak Belajar dan Silabi SUB-SUB KOMPETENSI: 1. Pendahuluan a. Hubungan sistem waris dengan sistem kekeluargaan 1) Bentuk kekeluargaan a) Keluarga besar b) Sistem mayorat c) Keluarga kecil dengan hak individual 2) Golongan sifat kekeluargaan a) Matrilinial b) Patrilinial c) bilateral b. Istilah 1) Mirats 2) Tarikah 3) Muwaris 4) Ahli waris/waris 5) Faraid 2. Pengertian dan Definisi a. Ilmu Mawaris b. Ilmu Faraid 3. Perbedaan Waris, hibah dan wasiat a. Pengertian Waris b. Pengertian Hibah c. Pengertian Wasiat Persamaan dan perbedaan antara hibah, wasiat dan waris

6 4. Sejarah Perkembangan Hukum Waris a. Hukum Waris sebelum Islam 1) Pembagian berdasar hubungan darah (nasab) dan keluarga (qarabah) 2) Pembagian berdasar sumpah setia dan ikatan perjanjian 3) Anak Angkat 4) Ikatan perjanjian persaudaraan b. Perubahan mendasar dengan adanya hukum waris Islam 5. Tujuan Mempelajari Hukum Waris Islam 6. Sumber dan Dasar Hukum Waris Islam c. Hukum waris dalam Al Qur an d. Hukum waris dalam Hadis 7. Hukum Belajar dan Mengajarkan Ilmu Waris Islam TUJUAN PEMBELAJARAN : a. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami hubungan kekeluargaan dengan sistem waris serta beberapa istilah penting b. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami pengertian dan definisi hukum waris islam c. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami perbedaan waris, hibah, dan wasiat d. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami sejarah perkembangan hukum waris e. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tujuan mempelajari hukum waris f. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami sumber hukum waris g. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami hukum belajar dan mengajarkan ilmu waris dalam Islam INDIKATOR HASIL BELAJAR : a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang hubungan kekeluargaan dengan sistem pewarisan serta beberapa istilah penting b. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang pengertian dan definisi hukum waris islam c. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang perbedaan waris, hibah, dan wasiat d. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang sejarah perkembangan hukum waris e. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang tujuan mempelajari hukum waris f. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang sumber hukum waris g. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang hukum belajar dan mengajarkan ilmu waris dalam Islam METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah b. Diskusi c. Penugasan pengumpulan bahan/materi sebagai referensi mata kuliah Hukum Waris Islam, khususnya tentang beberapa hal mendasar yang menjadi pengantar dalam mempelajari hukum waris islam

7 EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam mengikuti kuliah dan berdiskusi, serta penugasan dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1) BAHAN PUSTAKA: Anwar Sitompul, Dasar-dasar Praktis Pembagian Waris Peninggalan menurut Hukum Islam. A. Rachmad Budiono, Pembaharuan Hukum Kewarisan Islam di Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999. H.M. Fahmi Al Amruzi, Rekonstruksi Wasiat Wajibah dalam Kompilasi Hukum Islam, Aswaja Pressindo, Yogjakarta, 2012. H.R. Otje Salman & Mustofa Haffas, Hukum Waris Islam, Refika Aditama, Bandung, 2002. Hazairin, Hukum Kewarisan Bilateral menurut Qur,an dan Hadith, Tintamas, Jakarta, 1982. M. Mizan Asrori Zain Mohammad, Pembagian Pusaka dalam Islam, Bina Ilmu, Surabaya, 1981. Mohammad Muhibbin & Abdul Wahid, Hukum Kewarisan Islam sebagai Pembaharuan Hukum Positif di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2009. Muhammad Arief, Hukum Warisan dalam Islam, BIna Ilmu, Surabaya, 1986. Muhammad Thaha Abul Ela Khalifah, Hukum Waris, Pembagian Warisan Berdasarkan Syariat islam, Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo, 2007. Suhrawardi K. Lubis & Komis Simanjuntak, Hukum Waris Islam (Lengkap dan Praktis), Sinar Grafika, Jakarta, 2007. Syekh Muhammad Ali Ash Shabuni, Hukum Waris menurut Al Qur an dan Hadis, Trigenda Karya bandung, 1995. Syekh Muhammad Ali Ash Shabuni, Ilmu Hukum Waris Menurut Ajaran Islam, Mutiara Ilmu, Surabaya, tanpa tahun. E.2. Mata Kuliah: Hukum Waris Islam LEVEL KOMPETENSI II PRINSIP, SYARAT DAN RUKUN KEWARISAN ISLAM Waktu: Minggu 2 / Pertemuan ke 2 SUB-SUB KOMPETENSI: 1. Prinsip-prinsip Kewarisan Islam a. Prinsip Ijbari b. Prinsip Individual c. Prinsip bilateral d. Prinsip kewarisan hanya karena kematian

8 2. Rukun dan Syarat Pembagian Waris a. Rukun mewaris 1) Pewaris/muwarits 2) Ahli waris/waris 3) Warisan/irts/mirats/mauruts/turats/tirkah (a) Harta peninggalan (b) Harta bawaan b. Syarat mewaris 1) Meninggalnya ahli waris 2) Hidupnya ahli waris 3) Status kewarisan 3. Halangan Menerima Waris a. Pembunuhan b. Berlainan agama c. Perbudakan d. Berlainan agama 4. Hak-hak Wajib Ditunaikan sebelum Warisan dibagikan a. Tajhiz (biaya penyelenggaraan jenazah) b. Utang c. Wasiat TUJUAN PEMBELAJARAN : a. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami prinsip dan azas kewarisan Islam b. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami rukun dan syarat waris c. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami hal-hal yang menghalangi penerima waris d. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami hak yang wajib ditunaikan sebelum warisan dibagi INDIKATOR HASIL BELAJAR : a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang prinsip dan azas kewarisan Islam b. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang rukun dan syarat waris c. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang hal-hal yang menghalangi penerima waris d. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang hak yang wajib ditunaikan sebelum warisan dibagi METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah; b. Diskusi; c. Penugasan pengumpulan bahan/materi sebagai referensi mata kuliah Hukum Waris Islam, khususnya tentang prinsip, azas, rukun, syarat, dan hal yang menghalangi waris serta hak yang wajib ditunaikan sebelum warisan dibagi. EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam mengikuti kuliah dan berdiskusi, serta penugasan dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1)

9 BAHAN PUSTAKA: Anwar Sitompul, Dasar-dasar Praktis Pembagian Waris Peninggalan menurut Hukum Islam. A. Rachmad Budiono, Pembaharuan Hukum Kewarisan Islam di Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999. H.M. Fahmi Al Amruzi, Rekonstruksi Wasiat Wajibah dalam Kompilasi Hukum Islam, Aswaja Pressindo, Yogjakarta, 2012. H.R. Otje Salman & Mustofa Haffas, Hukum Waris Islam, Refika Aditama, Bandung, 2002. Hazairin, Hukum Kewarisan Bilateral menurut Qur,an dan Hadith, Tintamas, Jakarta, 1982. M. Mizan Asrori Zain Mohammad, Pembagian Pusaka dalam Islam, Bina Ilmu, Surabaya, 1981. Mohammad Muhibbin & Abdul Wahid, Hukum Kewarisan Islam sebagai Pembaharuan Hukum Positif di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2009. Muhammad Arief, Hukum Warisan dalam Islam, BIna Ilmu, Surabaya, 1986. Muhammad Thaha Abul Ela Khalifah, Hukum Waris, Pembagian Warisan Berdasarkan Syariat islam, Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo, 2007. Suhrawardi K. Lubis & Komis Simanjuntak, Hukum Waris Islam (Lengkap dan Praktis), Sinar Grafika, Jakarta, 2007. Syekh Muhammad Ali Ash Shabuni, Hukum Waris menurut Al Qur an dan Hadis, Trigenda Karya bandung, 1995. Syekh Muhammad Ali Ash Shabuni, Ilmu Hukum Waris Menurut Ajaran Islam, Mutiara Ilmu, Surabaya, tanpa tahun. E.3. Mata Kuliah: Hukum Waris Islam LEVEL KOMPETENSI III PENGGOLONGAN AHLI WARIS Waktu: Minggu 3 / Pertemuan ke-3 SUB-SUB KOMPETENSI: 1. Ahli Waris Menurut Sistem waris patrilineal (ahlus sunnh wal jama ah) e. Ahli Waris dzul faraid f. Ahli Waris Asabah g. Ahli Waris dzul arham 2. Ahli Waris Sistem kewarisan bilateral (syiah) a. Ahli Waris dzul faraid b. Ahli Waris dzul qarabat c. Mawali d. Ahli waris yang berhak menerima warisan a. 14 Golongan Laki-laki b. 9 Golongan Perempuan

10 TUJUAN PEMBELAJARAN : a. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami penggolongan Ahli Waris Menurut Sistem waris patrilineal b. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami penggolongan Ahli Waris Menurut Sistem waris bilateral c. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami ahli waris yang berhak menerima warisan baik dari golongan laki-laki maupun perempuan INDIKATOR HASIL BELAJAR : a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang penggolongan Ahli Waris Menurut Sistem waris patrilineal b. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang penggolongan Ahli Waris Menurut Sistem waris bilateral c. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang ahli waris yang berhak menerima warisan baik dari golongan laki-laki maupun perempuan METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah b. Diskusi c. Penugasan pengumpulan bahan/materi sebagai referensi mata kuliah Hukum Waris Islam, khususnya tentang penggolongan ahli waris EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam mengikuti kuliah dan berdiskusi, serta penugasan dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1) BAHAN PUSTAKA: Anwar Sitompul, Dasar-dasar Praktis Pembagian Waris Peninggalan menurut Hukum Islam. A. Rachmad Budiono, Pembaharuan Hukum Kewarisan Islam di Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999. H.M. Fahmi Al Amruzi, Rekonstruksi Wasiat Wajibah dalam Kompilasi Hukum Islam, Aswaja Pressindo, Yogjakarta, 2012. H.R. Otje Salman & Mustofa Haffas, Hukum Waris Islam, Refika Aditama, Bandung, 2002. Hazairin, Hukum Kewarisan Bilateral menurut Qur an dan Hadith, Tintamas, Jakarta, 1982. M. Mizan Asrori Zain Mohammad, Pembagian Pusaka dalam Islam, Bina Ilmu, Surabaya, 1981. Mohammad Muhibbin & Abdul Wahid, Hukum Kewarisan Islam sebagai Pembaharuan Hukum Positif di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2009. Muhammad Arief, Hukum Warisan dalam Islam, BIna Ilmu, Surabaya, 1986. Muhammad Thaha Abul Ela Khalifah, Hukum Waris, Pembagian Warisan Berdasarkan Syariat islam, Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo, 2007. Suhrawardi K. Lubis & Komis Simanjuntak, Hukum Waris Islam (Lengkap dan Praktis), Sinar Grafika, Jakarta, 2007.

11 Syekh Muhammad Ali Ash Shabuni, Hukum Waris menurut Al Qur an dan Hadis, Trigenda Karya bandung, 1995. Syekh Muhammad Ali Ash Shabuni, Ilmu Hukum Waris Menurut Ajaran Islam, Mutiara Ilmu, Surabaya, tanpa tahun. E.4. Mata Kuliah: Hukum Waris Islam LEVEL KOMPETENSI IV BAGIAN AHLI WARIS Waktu: Minggu 4 s.d.7 / Pertemuan ke 4 s.d. 7 SUB-SUB KOMPETENSI: 1. Ahli Waris Dzul Faraid (Hal Furudl) a. Pengertian dan dasar hukum b. Bagian ½ c. Bagian 1/8 d. Bagian ¼ e. Bagian 2/3 f. Bagian 1/6 g. Bagian 1/3 2. Ahli Waris Ashobah a. Pengertian dan dasar hukum b. Jenis Ashobah 1) Ashobah binafsihi 2) Ashobah bilghoiri 3) Ashobah ma al ghoiri 3. Ahli Waris terhijab a. Pengertian dan dasar hukum b. Jenis hijab 1) Hijab Nuqson 2) Hijab Hirman 4. Jalan/Cara Pembagian Waris a. Penentuan ahli waris yang berhak menerima warisan b. Penetapan asal mas alah 1) Pengertian asal mas alah 2) Cara perhitungan (a) Tamasul atau mumatsalah (b) Tadakul atau mudakhalah (c) Tawaquf atau muwafaqah (d) Tabayun atau mubayanah c. Penentuan jumlah warisan bagi dzul faraid d. Penentuan jumlah warisan bagi ashobah e. Masalah aul dan radd 1) Aul (a) Pengertian (b) Cara perhitungan aul (c) Contoh kasus aul 2) Radd (a) Pengertian (b) Cara perhitungan radd (c) Contoh kasus radd

12 TUJUAN PEMBELAJARAN : a. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami bagian ahli waris dzul furud b. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami bagian ahli waris ashobah c. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami ahli waris terhijab d. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami jalan/cara pembagian waris INDIKATOR HASIL BELAJAR : a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang bagian ahli waris dzul furud b. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang bagian ahli waris ashobah c. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang ahli waris terhijab d. Mahasiswa dapat memecahkan kasus pembagian waris dengan benar METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah; b. Diskusi; c. Penugasan memecahkan kasus pembagian waris berdasar hukum Islam EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam mengikuti kuliah dan berdiskusi, serta penugasan dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1) BAHAN PUSTAKA: Anwar Sitompul, Dasar-dasar Praktis Pembagian Waris Peninggalan menurut Hukum Islam. A. Rachmad Budiono, Pembaharuan Hukum Kewarisan Islam di Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999. H.M. Fahmi Al Amruzi, Rekonstruksi Wasiat Wajibah dalam Kompilasi Hukum Islam, Aswaja Pressindo, Yogjakarta, 2012. H.R. Otje Salman & Mustofa Haffas, Hukum Waris Islam, Refika Aditama, Bandung, 2002. Hazairin, Hukum Kewarisan Bilateral menurut Qur,an dan Hadith, Tintamas, Jakarta, 1982. M. Mizan Asrori Zain Mohammad, Pembagian Pusaka dalam Islam, Bina Ilmu, Surabaya, 1981. Mohammad Muhibbin & Abdul Wahid, Hukum Kewarisan Islam sebagai Pembaharuan Hukum Positif di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2009. Muhammad Arief, Hukum Warisan dalam Islam, BIna Ilmu, Surabaya, 1986. Muhammad Thaha Abul Ela Khalifah, Hukum Waris, Pembagian Warisan Berdasarkan Syariat islam, Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo, 2007. Suhrawardi K. Lubis & Komis Simanjuntak, Hukum Waris Islam (Lengkap dan Praktis), Sinar Grafika, Jakarta, 2007. Syekh Muhammad Ali Ash Shabuni, Hukum Waris menurut Al Qur an dan Hadis, Trigenda Karya bandung, 1995. Syekh Muhammad Ali Ash Shabuni, Ilmu Hukum Waris Menurut Ajaran Islam, Mutiara Ilmu, Surabaya, tanpa tahun.

13 E.5. Mata Kuliah: Hukum Waris Islam LEVEL KOMPETENSI V BEBERAPA HAL KHUSUS DALAM WARIS ISLAM Waktu: Minggu 8-9 / Pertemuan ke 8-9 SUB-SUB KOMPETENSI: 1. Ahli Waris Dzul Arham a. Pengertian b. Alasan pemberian warisan kepada dzul arham c. Syarat ahli waris dzul arham dapat mewaris d. Bagian ahli waris dzul arham 1) Pendapat ahl al-qarabah 2) Pendaat ahl at-tanzil 3) Pendapat ahl ar-rahim 2. Penggantian tempat 3. Warisan anak dalam kandungan a. Pengertian hamil b. Syarat kewarisan bayi dalam kandungan c. Bagian warisan bayi dalam kandungan 4. Masalah orang tertawan (Asir) 5. Warisan anak hasil Zina 6. Warisan Khuntsa a. Pengertian khuntsa b. Jenis khuntsa c. Hal yang menentukan khuntsa dan menggugurkan kemusykilannya d. Hukum yang berlaku bagi khintsa e. Status hukum khuntsa musykil 7. Warisan orang hilang/mafqud a. Pengertian mafqud b. Batas waktu menetapkan kematian mafqud c. Pembagian harta warisan mafqud 8. Munasakhah a. Pengertian munasakhah b. Perhitungan munasakhah 9. Istri yang ditalaq TUJUAN PEMBELAJARAN : a. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami hukum tentang Ahli Waris Dzul Arham b. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami hukum Penggantian tempat c. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami hukum Warisan anak dalam kandungan d. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami hukum Masalah orang tertawan (Asir) e. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami hukum Warisan anak hasil Zina f. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami hukum Warisan Khuntsa g. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami hukum Warisan orang hilang/mafqud h. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami hukum Munasakhah i. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami hukum Istri yang ditalaq

14 INDIKATOR HASIL BELAJAR : a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang hukum tentang Ahli Waris Dzul Arham b. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang hukum Penggantian tempat c. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang hukum Warisan anak dalam kandungan d. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang hukum Masalah orang tertawan (Asir) e. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang hukum Warisan anak hasil Zina f. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang hukum Warisan Khuntsa g. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang hukum Warisan orang hilang/mafqud h. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang hukum Munasakhah i. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang hukum Istri yang ditalaq METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah; b. Diskusi; c. Penugasan pengumpulan bahan/materi sebagai referensi mata kuliah Hukum Waris Islam, khususnya tentang beberapa masalah khusus dalam waris Islam. EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam mengikuti kuliah dan berdiskusi, serta penugasan dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2)

15 BAHAN PUSTAKA: Anwar Sitompul, Dasar-dasar Praktis Pembagian Waris Peninggalan menurut Hukum Islam. A. Rachmad Budiono, Pembaharuan Hukum Kewarisan Islam di Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999. H.M. Fahmi Al Amruzi, Rekonstruksi Wasiat Wajibah dalam Kompilasi Hukum Islam, Aswaja Pressindo, Yogjakarta, 2012. H.R. Otje Salman & Mustofa Haffas, Hukum Waris Islam, Refika Aditama, Bandung, 2002. Hazairin, Hukum Kewarisan Bilateral menurut Qur,an dan Hadith, Tintamas, Jakarta, 1982. M. Mizan Asrori Zain Mohammad, Pembagian Pusaka dalam Islam, Bina Ilmu, Surabaya, 1981. Mohammad Muhibbin & Abdul Wahid, Hukum Kewarisan Islam sebagai Pembaharuan Hukum Positif di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2009. Muhammad Arief, Hukum Warisan dalam Islam, BIna Ilmu, Surabaya, 1986. Muhammad Thaha Abul Ela Khalifah, Hukum Waris, Pembagian Warisan Berdasarkan Syariat islam, Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo, 2007. Suhrawardi K. Lubis & Komis Simanjuntak, Hukum Waris Islam (Lengkap dan Praktis), Sinar Grafika, Jakarta, 2007. Syekh Muhammad Ali Ash Shabuni, Hukum Waris menurut Al Qur an dan Hadis, Trigenda Karya bandung, 1995. Syekh Muhammad Ali Ash Shabuni, Ilmu Hukum Waris Menurut Ajaran Islam, Mutiara Ilmu, Surabaya, tanpa tahun. E.6. Mata Kuliah: Hukum Waris Islam LEVEL KOMPETENSI VI HUKUM WARIS ISLAM DALAM HUKUM TERTULIS DI INDONESIA Waktu: Minggu 10-12 / Pertemuan ke 10-12

16 SUB-SUB KOMPETENSI: 1. Hukum waris Islam dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) a. Latar belakang lahirnya KHI b. Hukum Kewarisan dalam KHI sebagai pembaharuan hukum kewarisan Islam di Indonesia c. Hukum Waris Islam dalam KHI 1) Ketentuan umum KHI 2) Ahli waris dalam KHI 3) Kewajiban ahli waris dalam KHI 4) Besarnya bagian dalam KHI 5) Aul dan Radd 6) Wasiat dalam KHI 7) Hibah dalam KHI 2. Hukum Waris Islam dalam UU Peradilan Agama No. 7 Tahun 1989 jo UU No. 3 Tahun 2006 jo UU No. 50 tahun 2009 a. Dasar Hukum Waris dalam UU Peradilan Agama b. Kewenangan PA 1) Kewenangan PA di bidang Perkawinan 2) Kewenangan PA di bidang Waris 3) Kewenangan PA di bidang Wasiat 4) Kewenangan PA di bidang Hibah 5) Kewenangan PA di bidang Shodaqoh 6) Kewenangan PA di bidang Ekonomi Syariah c. Pilihan Hukum 1) Pilihan Hukum dalam UU No. 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama 2) Perubahan Pengaturan Pilihan Hukum dalam UU No. 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama d. Masalah Waris dalam UU No. 7 Tahun 1989 tentang peradilan Agama 1) Pasal 50 UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama 2) Perubahan pasal 50 dalam UU No. 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama TUJUAN PEMBELAJARAN : a. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami hukum waris islam dalam Kompilasi Hukum Islam, meliputi latar belakang dan hal-hal tentang kewarisan yang yang diatur di dalam KHI b. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami hukum waris Islam dalam UU Peradilan Agama, meliputi dasar hukum kewenangan PA, pilihan hukum waris dan masalah waris dalam UU PA INDIKATOR HASIL BELAJAR : a. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang hukum waris islam dalam Kompilasi Hukum Islam, meliputi latar belakang dan hal-hal tentang kewarisan yang yang diatur di dalam KHI b. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang hukum waris Islam dalam UU Peradilan Agama, meliputi dasar hukum kewenangan PA, pilihan hukum waris dan masalah waris dalam UU PA

17 METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah; b. Diskusi; c. Penugasan pengumpulan bahan/materi sebagai referensi mata kuliah Hukum Waris Islam, khususnya tentang hukum waris Islam dalam hukum tertulis di Indonesia. EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam mengikuti kuliah dan berdiskusi, serta penugasan dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2) BAHAN PUSTAKA: A. Rachmad Budiono, Pembaharuan Hukum Kewarisan Islam di Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999. H.M. Fahmi Al Amruzi, Rekonstruksi Wasiat Wajibah dalam Kompilasi Hukum Islam, Aswaja Pressindo, Yogjakarta, 2012. H.R. Otje Salman & Mustofa Haffas, Hukum Waris Islam, Refika Aditama, Bandung, 2002. Mohammad Muhibbin & Abdul Wahid, Hukum Kewarisan Islam sebagai Pembaharuan Hukum Positif di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2009. Suhrawardi K. Lubis & Komis Simanjuntak, Hukum Waris Islam (Lengkap dan Praktis), Sinar Grafika, Jakarta, 2007. Peraturan Perundang-undangan UU No. 7 Tahun 1989 jo UU No. 3 Tahun 2006 jo UU No. 50 tahun 2009 Tentang Peradilan Agama Instruksi Presiden no. 1 tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam E.7. Mata Kuliah: Hukum Waris Islam LEVEL KOMPETENSI 7 PRAKTIK HUKUM WARIS DI INDONESIA DAN BEDAH KASUS Waktu: Minggu 13-14 / Pertemuan ke 13-14 SUB-SUB KOMPETENSI: 1. Hukum Waris Islam dalam Praktik a. Surat Keterangan Waris (SKW) 1) Pengertian SKW 2) Tujuan dan Fungsi SKW

18 3) Aturan Dasar Pembuatan SKW 4) Pihak pembuat SKW a) SKW bagi golongan Bumi Putra b) SKW bagi golongan Timur Asing Tionghoa c) SKW bagi golongan Timur Asing non Tionghoa b. Teknik/cara membuat Gugatan/ Permohonan Waris 1) Teknik/cara membuat gugatan/permohonan waris agar tidak ditolak karena eksepsi absolute/relative 2) Teknik/cara membuat gugatan/permohonan waris yang berhubungan dengan eksepsi absolute 3) Teknik/cara membuat gugatan/permohonan waris relevansinya dengan relative kompetensi 4) Teknik/cara membuat gugatan/permohonan waris relevansinya dengan obscuur Liebel dari sudut a) Subjek b) Objek c) Kurangnya para pihak c. Teknik/cara membuat Jawaban gugatan waris 1) Teknik/cara membuat jawaban gugatan waris yang mengkritisi adanya kesalahan absolute kompetensi, relative kompetensi, obscuur Liebel. 2) Teknik/cara membuat jawaban gugatan waris dengan mengemukakan eksepsi adanya absolute kompetensi. 3) Teknik/cara membuat jawaban gugatan waris dengan mengemukakan eksepsi adanya relative kompetensi. 4) Teknik/cara membuat jawaban gugatan waris dengan mengemukakan eksepsi adanya obscuur Liebel 2. Bedah Kasus TUJUAN PEMBELAJARAN : a. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang SKW b. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang teknik/cara membuat gugatan atau permohonan waris agar tidak ditolak karena eksepsi absolute/relative, yang berhubungan dengan eksepsi absolute, relevansinya dengan relative kompetensi, dan relevansinya dengan obscuur Liebel. c. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang teknik/cara membuat jawaban gugatan waris yang mengkritisi adanya kesalahan absolute kompetensi, relative kompetensi, obscuur Liebel, yang mengemukakan eksepsi adanya absolute kompetensi, yang mengemukakan eksepsi adanya relative kompetensi, dan yang mengemukakan eksepsi adanya obscuur Liebel. d. Mahasiswa mampu membedah kasus hukum waris Islam dalam praktik Peradilan Agama di Indonesia

19 INDIKATOR HASIL BELAJAR : a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SKW b. Mahasiswa dapat membuat gugatan atau permohonan waris agar tidak ditolak karena eksepsi absolute/relative, yang berhubungan dengan eksepsi absolute, relevansinya dengan relative kompetensi, dan relevansinya dengan obscuur Liebel. c. Mahasiswa dapat membuat jawaban gugatan waris yang mengkritisi adanya kesalahan absolute kompetensi, relative kompetensi, obscuur Liebel, yang mengemukakan eksepsi adanya absolute kompetensi, yang mengemukakan eksepsi adanya relative kompetensi, dan yang mengemukakan eksepsi adanya obscuur Liebel. d. Mahasiswa mampu menganalisis kasus hukum waris Islam dalam praktik Peradilan Agama di Indonesia. METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah b. Diskusi kasus c. Penugasan pengumpulan bahan/materi sebagai referensi mata kuliah Hukum Waris Islam, khususnya tentang hukum waris Islam dalam praktik di Indonesia EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam mengikuti kuliah dan berdiskusi, serta penugasan dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2) BAHAN PUSTAKA: A. Rachmad Budiono, Pembaharuan Hukum Kewarisan Islam di Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999. H.M. Fahmi Al Amruzi, Rekonstruksi Wasiat Wajibah dalam Kompilasi Hukum Islam, Aswaja Pressindo, Yogjakarta, 2012. H.R. Otje Salman & Mustofa Haffas, Hukum Waris Islam, Refika Aditama, Bandung, 2002. Mohammad Muhibbin & Abdul Wahid, Hukum Kewarisan Islam sebagai Pembaharuan Hukum Positif di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2009. Suhrawardi K. Lubis & Komis Simanjuntak, Hukum Waris Islam (Lengkap dan Praktis), Sinar Grafika, Jakarta, 2007. Peraturan Perundang-undangan UU No. 7 Tahun 1989 jo UU No. 3 Tahun 2006 jo UU No. 50 tahun 2009 Tentang Peradilan Agama Instruksi Presiden no. 1 tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam