PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN MOTIVASI UNTUK BERHENTI MEROKOK PADA SISWA KELAS VII DAN VIII SMP PGRI KASIHAN BANTUL

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG BAHAYA MEROKOK MELALUI MEDIA BOOKLET DAN POSTER TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMP N 2 TASIKMADU

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS PADA REMAJA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SADARI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM MELAKUKAN SADARI PADA IBU

PERSEPSI ANAK SEKOLAH DASAR MENGENAI BAHAYA ROKOK (STUDI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI KOTA DEMAK)

REVITALISASI POSKESTREN SEBAGAI UPAYA UNTUK MENURUNKAN KELUHAN GANGGUAN KULIT PADA SANTRI DI PESANTREN AS SALAFIYYAH. Karya Tulis Ilmiah

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR TERHADAP TINGKAT MOTIVASI MENOLONG KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS PADA POLISI KOTA YOYAKARTA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

PENGARUH KONSUMSI TELUR AYAM RAS REBUS TERHADAP PENINGKATAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI BPM WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLATEN TENGAH

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN FIRST AID BOX TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA DALAM PENANGANAN CEDERA ANAK TODDLER DI RUMAH TANGGA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP SEKS PRANIKAH SISWA DI SMAN 1 SEMIN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. baik orang dewasa, remaja, bahkan anak anak. Peningkatan konsumsi rokok

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : RINI INDARTI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasi

NASKAH PUBLIKASI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN KEPUTIHAN PADA SISWI KELAS II SMP DI PONDOK TA MIRUL ISLAM SURAKARTA

SKRIPSI PENGARUH KAMPANYE AKU BANGGA AKU TAHU TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG HIV/AIDS DI SMA DHARMA PRAJA DENPASAR

ARTIKEL PENELITIAN. yang berakibat buruk bagi kesehatan dan jumlah perokok di Indonesia cenderung meningkat (Notoatmodjo, 2010).

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Nama Mahasiswa : Sri Setiyo Ningrum NIM :

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

PENGARUH PENDIDIKAN SEKS TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA NEGERI RONGKOP GUNUNG KIDUL TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH. (Studi dilakukan di Kampung Sengon Kabupaten Sukoharjo)

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIOVISUAL TENTANG HIV/AIDS TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA KELAS X SMK N 1 BANTUL NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI TERHADAP SIKAP TENTANG KEJADIAN MENARCHE

Diyah Paramita Nugraha 1, Mujahidatul Musfiroh 2, M. Nur Dewi 2 INTISARI

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH SOFTWARE PENURUN BERAT BADAN (SOFIA) DAN CLINICAL PRACTICE GUIDELINE (CPG) DIET TERHADAP TINGKAT AKTIVITAS FISIK

PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR

: THERESYA GATRA STERI

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH EDUKASI MELALUI MEDIA SLIDE TERHADAP PENINGKATAN KEPATUHAN TENAGA KESEHATAN DALAM MELAKSANAKAN HAND HYGIENE DI KLINIK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN MEROKOK PADA ANAK USIA SEKOLAH DI RW 07 KELURAHAN SAWAH BESAR, SEMARANG.

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo

Penyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan. The Knowledge Acceptance Of Cervical Cancer Before And After Counseling

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MENCUCI TANGAN SISWA SEKOLAH DASAR

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

1 Febriana DLS, 2 Induniasih, 3 Yanita Trisetiyaningsih

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan pre-test dan post-test with control group. Tujuan. penelitian ini untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK USIA TODDLER DI KARTASURA

Journal of Health Education

Kata kunci : Eksplorasi, Komitmen, Vokasional, Pemilihan jurusan di perguruan tinggi, Pelatihan Making Vocational Planning.

BAB III METODE PENELITIAN. experimental) dengan pendekatan control group pretest postest design untuk

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro pada

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: RITA SUNDARI

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA WANITA DI YOGYAKARTA. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh: Mahayu Devi Kurniasari J

PENGARUH PENYULUHAN JAJANAN SEHAT TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH GONILAN KARTASURA NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : KIKI RIZKI ANANDA

RABIATHUL IRFANIAH NIM I

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR ALIEF MAHMUDAH

Keywords: Enquiring minds, learning result, and automotive motor

KARYA TULIS ILMIAH. PENGARUH EDUKASI TENTANG KESADARAN SITUASI TERHADAP PENINGKATAN KESADARAN SITUASI PERAWAT BANGSAL DI RSUD dr.

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA DAN REMAJA PUTUS SEKOLAH TERHADAP BAHAYA MEROKOK. Oleh : MEISYARAH KHAIRANI

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERSEPSI TENTANG PERNIKAHAN DINI PADA SISWA KELAS X DI SMK N 1 SEWON KABUPATEN BANTUL DIY

Gafur AH, Larasati TA, Apriliana E Medical Faculty of Lampung University

O1 (X) O2. BAB lll METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design:

Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta UPIK MEI ANGGRAINI

Interactive Discussion Using Audiovisual to Improve Teens Knowledge and Attitude Against Smoking Behavior

MODEL PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM MENIGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG PENGELOLAAN KEJANG DEMAM PADA IBU BALITA DI POSYANDU BALITA

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN MELALUI PROGRAM REVITALISASI POSKESTREN. Karya Tulis Ilmiah

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU VULVA HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI TUNAGRAHITA DI SLB N 2 YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI PADA KESEHATAN REPRODUKSI

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA SMK TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 GEMOLONG KARYA TULIS ILMIAH

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH EDUKASI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN KEPATUHAN TENAGA KESEHATAN DALAM MELAKSANAKAN HAND HYGIENE DI KLINIK HEMODIALISIS

BAB I PENDAHULUAN. pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring,

PENGARUH EDUKASI TB PARU TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA TB PARU DI KECAMATAN SELOMERTO KABUPATEN WONOSOBO

ABSTRAK. Kata kunci : Kemampuan dalam pengambilan keputusan karir, Pelatihan perencanaan karir pendekatan trait-factor. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PEER GROUP TERHADAP PERILAKU SADARI PADA REMAJA PUTRI DI DUSUN CELUNGAN SUMBERAGUNG MOYUDAN SLEMAN

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP TENTANG KEHAMILAN DINI PADA REMAJA KELAS VIII DI SMP N 1 SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

PERBEDAAN EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN SMALL GROUP HASIL BELAJAR KB AKDR KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan

GAMBARAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MASYARAKAT DI DUSUN NGEBEL, KASIHAN BANTUL

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

SKRIPSI. Sripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENSTRUASI MELALUI PEER GROUP TERHADAP KESIAPAN MENARCHE SISWI SD MUHAMMADIYAH PURWODININGRATAN 2 YOGYAKARTA

GAMBARAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI- LAKI SMA DHARMA PANCASILA MEDAN TAHUN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT UMUM DAN MAHASISWA TERHADAP BAHAYA MEROKOK DAN KANKER PARU DI KOTA MEDAN OLEH: PRISHA JAGADISH UDANI

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA MUHAMMADIYAH 4 KARTASURA

PENGARUH PERINGATAN KESEHATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK TERHADAP MOTIVASI PEROKOK UNTUK BERHENTI MEROKOK

Kata kunci: metode kooperatif tipe TGT, media pembelajaran kartu domino, hasil belajar geografi

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 MATESIH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KONTROL DIRI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN

Transkripsi:

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN MOTIVASI UNTUK BERHENTI MEROKOK PADA SISWA KELAS VII DAN VIII SMP PGRI KASIHAN BANTUL Karya Tulis Ilmiah Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat sarjana keperwatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta SUBLIANSYAH 20090320071 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013

LEMBAR PENGESAHAN Karya Tulis Ilmiah Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat sarjana keperwatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN MOTIVASI UNTUK BERHENTI MEROKOK PADA SISWA KELAS VII DAN VIII SMP PGRI KASIHAN BANTUL Telah disetujui pada tanggal: Oleh: SUBLIANSYAH NIM 20090320071 Pembimbing Lisa Musharyanti S.Kep., Ns., M.Med.Ed Penguji Dianita Sugiyo, S. Kep., Ns., MHID., HNC (...) Mengetahui Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (dr.h. Ardi Pramono, Sp.An., M.Kes)

PERNYATAAN Dengan ini selaku pembimbing karya tulis ilmiah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Nama : Subliansyah NIM : 20090320071 Judul : Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Motivasi Pada Siswa Kelas VII dan VIII SMP PGRI Kasihan Bantul. Setuju/tidak setuju*) naskah ringkasan penelitian yang disusun oleh yang bersangkutan dipublikasikan dengan/tanpa*) mencantumkan nama pembimbing sebagai co-author. Demikian harap maklum. Yogyakarta, Juli 2013 Pembimbing Mahasiswa Lisa Musharyanti S.Kep., Ns., M.Med.Ed Subliansyah *) Coret yang tidak perlu

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Motivasi Pada Siswa Kelas VII dan VIII SMP PGRI Kasihan Bantul Subliansyah 1, Lisa Musharyanti 2 Karya Tulis Ilmiah, Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2013 INTISARI Kejadian merokok di dunia saat ini masih cukup tinggi. Saat ini Indonesia menduduki peringkat ke-3 dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah Cina dan India. Data tahun 2010 menunjukkan prevalensi perokok mencapai 34,7%, dan dari jumlah tersebut 76,6% merokok di dalam rumah bersama anggota keluarga yang lain. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan motivasi berhenti merokok pada siswa SMP PGRI Kasihan Bantul yang merokok. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Quasi Experimen dengan pendekatan pre-test dan post-test with control group design. Jumlah sampel adalah 40 siswa kelas 7 dan 8 di SMP PGRI Kasihan Bantul. Pengambilan sampel menggunakan teknik Total sampling sampling. Analisa data yang digunakan yaitu paired t-test. Tingkat pengetahuan siswa kelas 7 dan 8 SMP PGRI Kasihan Bantul adalah tinggi. Hasil uji t-test diperoleh nilai P value < 0,05 yaitu 0,09. Hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan kelompok kontrol dan kelompok intervensi pada siswa kelas 7 dan 8 tentang bahaya rokok di SMP PGRI Kasihan Bantul. Selain itu, Hasil uji t-tes diperoleh nilai value > 0,05 yaiutu 0,0169. Hal ini menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat motivasi kelompok kontrol dan kelompok intervensi pada siswa kelas 7 dan 8 tentang bahaya rokok. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan akan tetapi pendidikan kesehatan tidak berpengaruh terhadap motivasi untuk berhenti merokok. Kata kunci : rokok, pengetahuan, motivasi berhenti merokok 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2 Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Effect of Health Education Towards Knowledge and Motivation to quit smoking On Students Grade VII and VIII SMP PGRI Kasihan Bantul Subliansyah 1, Lisa Musharyanti 2 ABSTRACT The incidence of smoking in the world today is still quite high. Indonesia is currently ranked 3rd in the number of smokers biggest in the world after China and India. data on 2010 shows smoking prevalence reached 34.7%, and 76.6% of the amount of smoke in the house with other family members. This study aims to determine the effect of health education on the knowledge and motivation to quit smoking in junior high school students who smoke PGRI Kasihan Bantul. Research design used in this study was a Quasi-Experiment with the approach of pre-test and post-test with control group design. Sample size was 40 students in grade 7 and 8 SMP PGRI Kasihan Bantul. Total sampling used sampling sampling. Data analysis used the paired t-test. Level of knowledge of 7th and 8th graders SMP PGRI Kasihan Bantul was high. Results of t-test P values obtained value <0.05 is 0.09. This shows that there are significant differences between the control group and the level of knowledge in the intervention group of 7th and 8th grade students about the dangers of smoking in SMP PGRI Kasihan Bantul. In addition, t-test results of the test values significant difference between the level of motivation of the intervention and control groups on the 7th and 8th grade students about the dangers of smoking. The conclusion of this study was that there are significant health education to the level of health education knowledge but has no effect on motivation to quit smoking. Keywords: cigarette, knowledge, motivation to quit smoking

PENDAHULUAN Kejadian merokok di dunia saat ini masih cukup tinggi. Prevalensi merokok di Amerika Serikat sebesar 26,4% pada laki-laki dan 22% pada wanita, sedangkan prevalensi merokok di Indonesia tampak lebih tinggi lagi yaitu pada laki-laki dilaporkan sekitar 50-70%. Saat ini Indonesia menduduki peringkat ke-3 dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah Cina dan India. Jumlah perokok pada usia sekolah dasar (SD) saat ini sudah mencapai 7%, usia sekolah menengah pertama (SMP) mencapai 16%, dan usia (SMA) sebanyak 24%. Tingginya jumlah perokok usia anak-anak tidak lepas dari pengaruh iklan rokok, perilaku orang dewasa dan kemudahan untuk memperoleh rokok. Merokok dalam pandangan kebanyakan orang merupakan lambang dari kedewasaan. Hal inilah yang menimbulkan dorongan dalam diri remaja untuk mencobanya. Harga rokok yang masih dapat dijangkau oleh kantong para pelajar dan mudahnya akses remaja untuk membeli rokok. Hal ini menjadi pendorong maraknya remaja merokok (Deputi bidang pencegahan BNN, 2012). Larangan merokok untuk anak remaja dan mengaharamkan rokok untuk anak-anak dinilai sebagai langkah maju karena masa depan bangsa bergantung dari generasi muda. Komnas (Komisi Nasional) Perlindungan Anak memberikan dukungan kepada MUI (Majelis Ulama Indonesia) sebagai langkah awal untuk melindungi hak hidup anak dari bahaya rokok. Berdasarkan dampak atau bahaya dari rokok, maka ulama Madzhab Hanafi menyatakan bahwa hukum rokok adalah haram. Rokok banyak mengandung bahaya dari pada manfaatnya, maka dibenarkan berfatwa tentang haramnya rokok. Seperti dalam hadis Nabi Muhammad SAW. pa saja yang pada banyaknya memabukkan, maka pada (Satiti, 2009). Hasil penelitian Harjanto (2004) memperlihatkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pelajar SMU N I Kartosuro adalah kepribadian berupa alasan rasa ingin tahu, melepaskan beban diri atau stres dengan cara merokok, faktor lingkungan, teman dan iklan yang mempengaruhi pelajar merokok. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan di SMP PGRI Kasihan Bantul, diketahui bahwa jumlah siswa yang merokok dikelas VII dan

VIII adalah 40 siswa, 10 dari 15 orang siswa yang diwawancarai mengenai rokok, mereka mengaku sudah mengetahui bahaya rokok namun masih saja mengkonsumsi rokok. Hal ini dikarenakan mereka merasa ingin lebih keren, gagah, percaya diri dengan merokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan motivasi berhenti merokok pada siswa SMP PGRI Kasihan Bantul yang merokok. METODE Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Quasi Experimen (penelitian eksperimen semu) dengan pre-test dan post-test with control group design. Peneliti melakukan observasi atau pengukuran variabel pada satu saat. Kata satu saat di sini bukan berarti semua objek penelitian diamati tepat pada saat yang sama, tetapi artinya tiap subjek hanya di observasi satu kali saja dan pengukuran variabel subyek dilakukan pada saat pemeriksaan tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII dan VIII SLTP PGRI, Kasihan-Bantul 40 siswa yang merokok. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan menggunakan teknik Total sampling yaitu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian). Sampel ini dipilih berdasarkan siswa kelas VII dan VIII yang terdapat di sekolah SLTP PGRI Kasihan Bantul, yang berjumlah 40 orang. Kelompok intervensi terdiri dari 20 siswa dan kelompok kontrol terdiri dari 20 siswa. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner, video dan leaflet. Kuesioner yang digunakan terdiri dari dua macam, yaitu kuesioner untuk mengukur pengetahuan siswa tentang rokok berjumlah 22 pertanyaan dan kuesioner untuk mengukur motivasi siswa tentang keinginan berhenti merokok berjumlah 21 pertanyaan. Uji validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment. Pengukuran reliabilitas pada penelitian

ini dilakukan dengan cronbach Alpha..Analisa data menggunakan uji statistic t- test. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Karakteristik Responden a. Karakteristik responden Tabel 1 Gambaran karakteristik responden SMP PGRI Kasihan Bantul berdasarkan usia Usia KI (Kelompok Intervensi) Usia KK(Kelompo k Kontrol) Karakteristik Responden F % F % Usia 12 tahun 1 5,0 3 15,0 13 tahun 4 20,0 4 20,0 14 tahun 11 55,0 8 40,0 15 tahun 3 15,0 4 20,0 16 tahun 1 5,0 - - 17 tahun - - 1 5,0 Total 17 100 20 100 Sumber : Data Primer Pada kelompok intervensi dan kontrol mayoritas responden berusia 14 tahun (55%), sedangkan pada kelompok kontrol (40%). b. Gambar tingkat pengetahuan siswa siswa kelas 7 dan 8 SMP PGRI Kasihan Bantul tentang berhenti merokok Tabel 2

Distribusi tingkat pengetahuan pretest dan postest tentang berhenti merokok pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi siswa kelas 7 dan 8 SMP PGRI Kasihan, Bantul tentang berhenti merokok (n=40) Karakteristi Kategori Pre test Post Test k Jumlah % Jumla % h Kontrol Rendah 2 10 3 15 Sedang 11 55 10 50 Tinggi 7 35 7 35 Total 20 100 20 100 Intervensi Rendah 2 10 - - Sedang 13 65 1 5 Tinggi 5 25 19 95 Total 20 100 20 100 Sumber : data primer Pada tabel 4 menunjukkan bahwa pada saat pre test ke dua kelompok responden memiliki tingkat pengetahuan sedang (kelompok kontrol 55%, kelompok intervensi 65%). Sedangkan pada saat post test mayoritas responden kelomkpok intervensi mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi (55%), sedangkan pada kelompok kontrol tingkat pengetahuanya mayoritas tingkat pengetahuanya sedang (45%). c. Gambaran tingkat motivasi siswa kelas 7 dan 8 SMP PGRI Kasihan Bantul tentang berhenti merokok Tabel 3 Distribusi tingkat motivasi pretest dan postest tentang berhenti merokok pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi siswa kelas 7 dan 8 SMP PGRI Kasihan, Bantul tentang berhenti merokok (n=40) Karakteristi Kategori Pre test Post Test k Jumlah % Jumlah %

Kontrol Sedang 6 30.0 6 30.0 Tinggi 14 70.0 14 70.0 Total 20 100 20 100 Intervensi Sedang 6 30.0 3 15.0 Tinggi 14 70.0 17 85.0 Total 20 100 20 100 Sumber : data primer Pada tabel 4 menunjukkan bahwa pada saat pre test kelompok kontrol mayoritas responden mempunyai tingkat motivasi yang tinggi yaitu 14 orang (70%), sedangkan minoritas terdapat pada tingkat motivasi sedang yaitu 6 orang (30%). Kelompok responden pada saat pre test intervensi paling banyak mempunyai tingkat motivasi yang tinggi mengenai rokok yaitu berjumlah 14 orang (70%), sedangkan jumlah responden paling sedikit berjumlah 6 orang (30%) dengan tingkat motivasi sedang tentang rokok. Kelompok post test kontrol terdapat 14 orang (70%) responden mayoritas mempunyai tingkat motivasi yang tinggi, sedangkan responden yang berjumlah 6 orang (30%) mempunyai tingkat motivasi sedang mengenai rokok. Kelompok post test intervensi pada responden paling banyak terdapat pada tingkat pengetahuan yang tinggi mengenai rokok berjumlah 17 orang (85%), sedangkan paling sedikit berjumlah 3 orang siswa (15%) dengan tingkat motivasi rendah tentang rokok. 2. Hasil analisa data a. Uji normalitas data Tabel 4 Uji normalitas data tingkat pengetahuan siswa kelas 7 & 8 SMP PGRI tentang berhenti merokok Tingkat pengetahuan siswa kelas 7 & 8 SMP PGRI Mean Shapiro-Wilk Sig.

tentang berhenti merokok 2.8500.675 Tabel 4 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan siswa kelas 7 & 8 SMP mengenai berhenti merokok di SMP PGRI mempunyai sebaran data yang normal. Hal ini dapat disimpulkan dari nilai signifikansi data tersebut lebih besar dari 0,05 yaitu 0.675, sehingga untuk menganalis data penelitian menggunakan metode parametrik yaitu paired t-test. Tabel 5 Uji normalitas data tingkat motivasi siswa kelas 7 & 8 SMP PGRI tentang berhenti merokok Tingkat motivasi siswa kelas 7 & 8 SMP PGRI tentang berhenti merokok Shapiro-Wilk Mean Sig. -.3250.628 Tabel 5 menunjukkan bahwa hasil data tingkat motivasi siswa kelas 7 & 8 SMP PGRI tentang berhenti merokok mempunyai sebaran yang normal.. Uji parametrik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji paired t-test. b. Hasil pengujian hipotesis pada responden 1. Perbedaan Pengetahuan Pretest dan Postest pada Kelompok Kontrol Tabel 6 Hasil Uji Statistik Tingkat Pengetahuan Pretest-Postest Kelompok Kontrol tentang berhenti merokok kelas 7 & 8 di SMP PGRI Karakteristik Df t Sig. Pre test 19.431.671

Post test Sumber: data primer 2013 Berdasarkan tabel di atas, hasil uji paired t-test diperoleh nilai yang tidak signifikan yaitu 0,671 (p<0.05). dengan demikian disimpulkan tidak terdapat perbedaan pengetahuan yang bermakna antara pretest dan postest pada kelompok kontrol. 2. Perbedaan Pengetahuan Pretest dan Postest pada Kelompok Intervensi Tabel 7 Hasil Uji Statistik Tingkat Pengetahuan Pretest-Postest Kelompok Intervensi tentang berhenti merokok kelas 7 & 8 di SMP PGRI Karakteristik Df T Sig. Pre test 19-5.776.000 Post test Sumber: data primer 2013 Berdasarkan tabel di atas, hasil uji paired test diperoleh nilai yang signifikan 0.000 (p<0.05) dengan demikian disimpulkan terdapat perbedaan pengetahuan yang bermakna antara pretest dan postest pada kelompok intervensi. 3. Perbedaan Pengetahuan Post Test Antara Kelompok Intervensi dan Kontrol Tabel 8 Hasil Uji Statistik Tingkat Pengetahuan Postest pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol tentang berhenti merokok kelas 7 & 8 di SMP PGRI Karakteristik F Sig.

Post test : Intervensi 6.005.019 Kontrol Sumber: data primer 2013 Berdasarkan tabel di atas, hasil uji independent t -test diperoleh nilai yang signifikan 0,019 (p<0.05) dengan demikian disimpulkan terdapat perbedaan pengetahuan yang bermakna antara postest pada kelompok kontrol dan postest pada kelompok intervensi. 4. Perbedaan Motivasi Pretest dan Postest pada Kelompok Kontrol Tabel 9 Hasil Uji Statistik Motivasi Pretest-Postest Kelompok Kontrol tentang berhenti merokok kelas 7 & 8 di SMP PGRI Karakteristik Df T Sig. Pre test Post test 19 2.259.036 Sumber: data primer 2013 Berdasarkan tabel di atas, hasil uji paired t-test diperoleh nilai yang signifikan yaitu 0,036 (p<0.05). Dengan demikian disimpulkan terdapat perbedaan motivasi yang bermakna antara pretest dan postest pada kelompok kontrol. 5. Perbedaan Motivasi Pre Test dan Post Test pada Kelompok Intervensi Tabel 10 Hasil Uji Statistik Motivasi Pretest-Postest Kelompok Intervensi tentang berhenti merokok kelas 7 & 8 di SMP PGRI Karakteristik Df T Sig. Pre test Post test 19 -.138.892

Sumber: data primer 2013 Berdasarkan tabel di atas, hasil uji paired test diperoleh nilai yang tidak signifikan 0.892 (p<0.05) dengan demikian disimpulkan tidak terdapat perbedaan motivasi yang bermakna antara pretest dan postest pada kelompok intervensi. 6. Perbedaan Motivasi Post Test pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol Tabel 11 Hasil Uji Statistik Motivasi Postest pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol tentang berhenti merokok kelas 7 & 8 di SMP PGRI Karakteristik F Sig. Post test : Intervensi 1.963. 169 Kontrol Sumber: data primer 2013 Berdasarkan tabel di atas, hasil uji independent t -test diperoleh nilai yang tidak signifikan 0,169 (p<0.05). dengan demikian disimpulkan tidak terdapat perbedaan motivasi yang bermakna antara postest pada kelompok kontrol dan postest pada kelompok intervensi. PEMBAHASAN 1. Karakteristik Responden Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa secara umum rata-rata usia yang menjadi responden dalam penelitian ini terbanyak terdapat pada usia 14 tahun, sedangkan usia perokok yang paling sedikit terdapat pada usia 16 tahun dan 17 tahun. Hasil penelitian ini sesuai oleh Budiyati (2011) yang menyatakan bahwa yang berprilaku merokok adalah remaja berusia kurang dari atau sama dengan 14 tahun. Selain itu, Kristanti et al, (2004) juga menyatakan bahwa umur 13-19 tahun remaja di Bali dan

Jawa Barat sudah banyak yang merokok baik laki-laki maupun perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa pada usia remaja awal mayoritas remaja sudah mencoba untuk merokok. 2. Tingkat pengetahuan Hasil penelitian pada tabel. 2 memperlihatkan bahwa tingkat pengetahuan pada responden tentang rokok di SMP PGRI Kasihan Bantul adalah tinggi meliputi pengertian dan tipe-tipe perokok. Kelompok pre test intervensi mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi mengenai rokok dengan jumlah 14 orang (70%), sedangkan kelompok post test juga mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi dengan jumlah 17 orang (85%) mengenai rokok. Hal ini menunjukkan tingkat pengetahuan kelompok intervensi sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang rokok bermakna meningkatkan pengetahuan. Menurut Notoadmojo (2010), pendidikan kesehatan tentang rokok pada remaja cukup efektif untuk meningkatkan pengetahuan dalam jangka waktu yang pendek dan sesuai dengan teori yang sudah ada yaitu faktor pendidikan yang berarti seseorang menerima suatu informasi dari orang lain sehingga seseorang tersebut menjadi tahu. Perubahan peningkatan nilai pengetahuan pada kelompok ekperimen ini disebabkan karena siswa baru pertama kali mendapatkan pendidikan kesehatan tentang berhenti merokok dan menurut responden bahwa materi yang disampaikan cukup menarik karena disertai oleh video dan bukti ilmiah tentang penyakit akibat rokok (Musaini, 2011). Berdasarkan tabel 7, diperoleh hasil uji menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan yang bermakna antara pre test dan post test pada kelompok intervensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan pada responden yang mendapatkan pendidikan kesehatan tentang berhenti merokok. Hal ini didukung oleh penelitian Sari (2011) yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan seseorang.

Tabel.2 menunjukkan bahwa kelompok kontrol saat pre test dan post test, tingkat pengetahuan responden tinggi dengan jumlah yang sama yaitu 14 orang. Hal ini menunjukkan tidak ada peningkatan pengetahuan pada kelompok kontrol. Hal ini dimungkinkan karena responden tidak mendapatkan pendidikan mengenai rokok. Tingkat pengetahuan pada saat post test yang terdapat pada tabel.8 menunjukkan perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi yang diberi pendidikan kesehatan tentang berhenti merokok dan kelompok kontrol yang diberikan pendidikan kesehatan tentang kesehatan reproduksi. Perbedaan perlakuan yang diberikan kepada kedua kelompok tersebut yang menyebabkan terdapat perbedaan yang signifikan pada saat post test antara tingkat pengetahuan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Suryanti (2009) menyatakan bahwa pendidikan kesehatan tentang berhenti merokok merupakan suatu metode yang mampu membantu sasaran untuk memahami dengan jelas pentingnya memberikan pengetahuan berhenti merokok. Hal ini diberikan dengan suatu metode ceramah yang berisi penjelasan-penjelasan tentang berhenti merokok. Hasil penelitian Evaprilia (2009) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat pengetahuan dan motivasi responden penelitian saat sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan. 3. Tingkat Motivasi Berdasarkan hasil uji pada tabel 9 diperoleh bahwa tidak terdapat perubahan peningkatan motivasi awal dan akhir pada kelompok kontrol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat peningkatan motivasi pada responden yang tidak mendapatkan pendidikan kesehatan tentang motivasi berhenti merokok. Hasil uji pada tabel 10 menunjukan bahwa terdapat perubahan peningkatan motivasi awal dan akhir pada kelompok intervensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan motivasi pada

responden yang mendapatkan pendidikan kesehatan tentang motivasi berhenti merokok. Berdasarkan tabel 11, hasil uji independent t -test diperoleh nilai yang tidak signifikan 0,169. Dengan demikian disimpulkan tidak terdapat perbedaan motivasi yang bermakna antara postest pada kelompok kontrol dan postest pada kelompok intervensi. Menurut pendapat peneliti, perbedaan perlakuan yang diberikan kepada kedua kelompok tersebut yang menyebabkan terdapat perbedaan yang signifikan pada saat post test antara tingkat pengetahuan pada kelompok intervensi yang diberikan pendidikan kesehetan tentang motivasi merokok dan kelompok kontrol yang diberikan pendidikan kesehatan tentang kesehetan reproduksi. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN A. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, yaitu sebagai berikut : 1. Tingkat pengetahuan siswa SMP PGRI Kasihan Bantul tentang bahaya merokok sebelum diberikan pendidikan kesehatan memiliki tingkat pengetahuan sedang dan setelah diberikan pendidikan kesehatan memiliki tingkat pengetahuan tinggi. 2. Tingkat motivasi siswa SMP PGRI Kasihan Bantul tentang berhenti merokok sebelum diberikan pendidikan kesehatan memiliki tingkat pengetahuan tinggi dan setelah diberikan pendidikan kesehatan memiliki tingkat pengetahuan tinggi. 3. Terdapat perbedaan pengetahuan yang bermakna antara post test pada kelompok kontrol dan pretest pada kelompok intervensi dengan nilai signifikansi yaitu 0.019. 4. Tidak terdapat perbedaan pengetahuan yang bermakna antara post test pada kelompok kontrol dan post test pada kelompok intervensi dengan nilai signifikansi yaitu 0,169.

B. Saran Adapun saran yang diperoleh dari hasil penelitian yaitu sebagai berikut : 1. Bagi institusi pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai tingkat pengetahuan siswa tentang bahaya rokok bagi kesehatan sehingga kedepannya diharapkan sekolah mampu menentukan langkah yang tepat dalam membantu pemerintah untuk mensukseskan program kampanye anti rokok dan berhenti merokok serta dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam kurikulum pembelajaran sebagai mata pelajaran tambahan terkait dengan bahaya rokok. 2. Bagi Peneliti selanjutnya Perlu dilakukan penelitian tentang faktor yang mempengaruhi tingkat motivasi tentang berhenti merokok pada anak dan menambah variabelvariabel penelitian yang berhubungan dengan berhenti merokok sehingga didapatkan hasil penelitian yang lebih baik. Selain itu juga untuk peneliti selanjutnya dapat menambahkan jumlah responden agar mencapai hasil yang optimal. RUJUKAN Aula, L. E (2010). Stop Merokok. Yogyakarta : Garai ilmu Dahlan, M. Sopiyudin. (2011). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika Depkes. (2006) Peringkat Perokok di Indonesia.diakses 6 november 2012.dari (http://www.psikm.unud.ac.id/kawasan_tanpa_rokok/?page_id=4 Deputi Bidang Pencegahan BNN.(2012). Rokok Dalam Kehidupan Remaja Dinkes.(2009). Jumlah Perokok di DIY diakses 8 november 2012 dari http://jogjaprov.go.id/files/mappingrokoksummary[1].doc(2009)

Ismanto, H. S, Sulianto, j. Muznatun. Sary, R, M. (2012). Membangun Remaja Sehat untuk Mewujudkan Pribadi yang Berakhlak Mulia. Diakses 22 november 2012 dari: http://e-jurnal.ikippgrismg.ac.id/index.php/edimas/article/view/254/223 Komalasari & Helmi.(2012). Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Merokok Pada Remaja.diakses 22 novemper 2012, dari :http://ueu6174. Esaunggul.ac.id/wp-content/blogs.dir/805/files/2012/05/Statistika-2.pdf Mahmudah, M.(2011). Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Pola Hidup Sehat Selama Kehamilan di RB Mutiara Ibu Mojogedang Kabupaten Karanganyar. Surakarta : Aninda Putri Mauritania Mubarak dan Chayatin.(2009). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Salemba Medika Mubarak & Chayatin, (2009). Pendidikan Kesehatan Merupakan Proses Perubahan Prilaku.Jakarta : Salemba Medika Muhamad, Jaya. (2009). Pembunuh Berbahaya itu Bernama Rokok. Cetakan Notoatmodjo, S.(2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, S.(2010). Metodology Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, S.(2010). Pendidikan Kesehatan Tentang Rokok Pada Remaja. Jakarta:Rineka Cipta