BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI. belum mendapatkan izin perkoperasian maka pada tahun 1999 barulah berdirinya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI PETANI SAWIT RAKYAT (KPSR) MANGKE JAYA. A. Sejarah Singkat Koperasi Petani Sawit Rakyat (KPSR) Mangke Jaya

BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI. IV.1. Sejarah Singkat KUD Muara Mahat Sejahtera. bedomisili dan berkantor di Desa Muara Mahat Baru Kecamatan Tapung

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN. Koperasi Karya Mandiri Air Molek merupakan koperasi serba usaha (KSU) yang didirikan

ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA

PENGURUS KOPERASI TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS

BAB II PROFIL KOPERASI SERBA USAHA WIRA KARYA LESTARI SMK HKBP. A. Sejarah Ringkas Koperasi Serba Usaha Wira Karya Lestari SMK

ANGGARAN DASAR. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA

PENGAWAS. Created by LIZZA SUZANTI

ANGGARAN DASAR KOPERASI USAHA BERSAMA ALUMNI STMN CIAMIS. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdiri KUD Marga Bhakti

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Sejarah Singkat Koperasi Rukun Sejahtera

BAB II TINJAUAN UMUM. dengan memiliki dua unit usaha. Sehubungan dengan penjelasan secara umum ini ada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No.3053/BH/PAD/KWK.10/VI/1998 koperasi ini bernama Koperasi Pegawai

BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH SARANA PEMBANGUNAN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

Pembentukan koperasi menurut Undang-Undang no.25 tahun 1992 padal 6 ayat (1) dan (2) adalah sebagai berikut : Koperasi Primer.

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC)

ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI

OLEH ASISTEN DEPUTI TATALAKSANA KOPERASI DAN UKM DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM Bogor, 28 Januari 2016

PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA KOPERASI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1984 TENTANG DEWAN RISET NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum Koperasi Karyawan Perguruan Tinggi Swasta ABC

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. untuk mensejahterakan anggotanya. Umumnya koperasi dikendalikan secara

ANGGARAN RUMAH TANGGA YAYASAN GEDHE NUSANTARA BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Koperasi merupakan lembaga bisnis dan suatu wadah yang cocok bagi

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

BAB II KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) MEDIA DINAS KOMUNIKASI INFORMASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) MEDAN

BAB I NAMA TEMPAT KEDUDUKAN. menjalankan kegiatan sebagai berikut: 1. Membina dan mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan di antara para anggotanya.

BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI. dari sekian banyak koperasi yang terdapat dipropinsi Riau.Koperasi ini bergerak

dari tempat kedudukannya. 1

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI KARYAWAN SEI GALUH. A. Sejarah Singkat Berdirinya Koperasi Karyawan Sei Galuh

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Berbadan Hukum No. 013/ BH/ KDK / IV/ Tanggal ( PAD ) : 09 April

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya Koperasi Simpan Pinjam Sahabat Surya Tegowanu

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Koperasi Pegawai BPKP Provinsi Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI PETANI WASIT MERBAU SAKTI. A. Sejarah Berdirinya Koperasi Petani Sawit Merbau Sakti (KPSMS)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH SARANA PEMBANGUNAN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA. Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI JASA LION GROUP (KKLG)

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19/PER/M.KUKM/IX/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA KOPERASI

WALIKOTA TASIKMALAYA

ORGANISASI KOPERASI. Evan Purnama Ramdan

KOPERASI KESEHATAN PEGAWAI DAN PENSIUNAN BANK. (1) Badan Usaha Koperasi ini bernama KOPERASI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1990 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LISTRIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

AKTA PENDIRIAN KOPERASI PEMASARAN... Nomor:.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR NOMOR : 01 TAHUN 2014 T E N T A N G PERUSAHAAN DAERAH PANRANNUANGKU

PERATURAN DESA DEMPET KECAMATAN DEMPET KABUPATEN DEMAK NOMOR : 03 TAHUN 2012

BAB III GAMBARAN UMUM KOPERASI. A. Sejarah berdirinya Koperasi Dharma Bhakti Samudra. Balai Pendidikan dan Latihan Pelayaran (BPLP) Semarang pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Sejarah Berdirinya Koperasi Tani Sari Ngaglik Desa Bonomerto

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) KABUPATEN BELITUNG TIMUR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

VII. SISTEM PENGELOLAAN USAHA TERNAK SAPI MANDIRI CISURUPAN. 7.1 Struktur Organisasi dan Pengambilan Keputusan

AD/ART KOPERASI PRAKTISI PENDINGIN INDONESIA BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 BAB II LANDASAN, AZAS, TUJUAN PRINSIP. Pasal 2.

CHECKLIST PERMOHONAN PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI

AKTA PENDIRIAN KOPERASI KONSUMEN... Nomor:.

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI

BAB V TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI

O. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

Walikota Tasikmalaya

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BATURAJA MULTI GEMILANG

ANGGARAN DASAR ASOSIASI FAKULTAS EKONOMI SE-INDONESIA (AFEI)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I PENDIRIAN

, No Usaha Kecil dan Menengah Nomor 19/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi sudah ti

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PELABUHAN KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANDUNG RANCANGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANJUNGPINANG,

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kantor Dinas Koperasi Kota Bandung nomor : 518/PAD.16-DISKOP/2001 yang telah

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAB II BADAN USAHA DALAM KEGIATAN BISNIS. MAN107- Hukum Bisnis Semester Gasal Universitas Pembangunan Jaya

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BUKIT SERELO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR : 5 TAHUN 2000 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1 of 5 02/09/09 11:52

ANGGARAN DASAR PERSATUAN MAHASISWA INDONESIA DI AMERIKA SERIKAT (PERMIAS) NEW JERSEY

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA TAHUN 2006 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR : 11 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA UTARA

BAB II GAMBARAN UMUM. 2.1 Sejarah Berdirinya KPRI Dwija Jaya Singorojo

Transkripsi:

52 BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI 4.1 Sejarah Singkat Koperasi Koperasi Balam Jaya Desa Balam Merah didirikan pada tahun 1988 yang pada mula berdirinya dinamakan dengan Koperasi Usaha Bersama (KUB) yang didirikan oleh para tokoh masyarakat Balam Merah. Karena tidak terurus dan belum mendapatkan izin perkoperasian maka pada tahun 1999 barulah berdirinya Koperasi Pertanian (Koptan) dan diterbitkan Badan Hukum Nomor 86/BH/KDK/I/II/1999. Koperasi Balam Jaya ini melakukan kegiatan usaha dalam berbagai bidang seperti Waserda, Unit Simpan Pinjam (USP), Unit Saprodi Pupuk, da n Unit Bengkel. Awal berdirinya Koperasi Balam Jaya jumlah anggota yang tercatat adalah 43 orang dan pada tahun 2013 jumlah anggota Koperasi Balam Jaya bertambah menjadi 82 orang yang secara keseluruhan tercatat sebagai anggota aktif. Koperasi Balam Jaya pada saat ini membayar simpanan yang telah ditentukan yaitu simpanan Rp 130.000/ anggota setiap bulannya. Dibidang usaha pengurus telah melaksanakan usaha Waserda, unit Simpan Pinjam (USP), Unit Saprodi Pupuk, dan Unit Bengkel. Secara umum pengurus Koperasi Balam Jaya telah dapat menyelenggarakan Rencana Kerja (RK) dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi (RAPBK) dengan baik., namun demikian masih banyak hal-hal yang harus ditingkatkan demi kemajuan Koperasi Balam Jaya

53 secara menyeluruh dalam rangka meningkatkan kesejahteraan angggota dan keluarga khususnya serta masyarakat pada umumnya. 4.2 Struktur Organisasi Koperasi Balam Jaya Organisasi merupakan kumpulan peranan hubungan dan tanggung jawab yang jelas dan tetap, paling tidak dalam jangka waktu yang pendek sehingga masing-masing bagian dalam organisasi memiliki jabatan tertentu mengetahui tugas dan tanggung jawabnya serta kepada siapa dia bisa melimpahkan wewenang. Oleh karena itu organisasi bukan hanya disusun mengatur orang-orang tetapi juga membentuk dan mendefenisikan struktur dimana didalamnya tersusun tugas orang tersebut sehingga masing-masing bagian dapat mengkoordinir kearah tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi koperasi disusun berdasarkan UU No. 25 tahun 1992 tentang pokok-pokok perkoperasian yang menyatakan bahwa alat kelengkapan koperasi terdiri dari : (1) Rapat anggota, merupakan badan pemegang kekuasaan tertinggi dalam rapat. (2) Pengurus, merupakan badan yang menjalankan keputusan rapat anggota. (3) Badan pemeriksaan pengurus, merupakan badan yang mengawasi jalannya kegiatan koperasi. Selanjutnya berdasarkan perkembangan usaha koperasi pengurus dapat memperkerjakan beberapa orang hanya untuk menjalankan kegiatan sehari-hari. Untuk melaksanakan aktifitas sehari-hari koperasi Balam Jaya membentuk dan membuat kelengkapan struktur organisasi sesuai dengan UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian. Untuk

54 mendapatkan gambaran yang lebih jelas, struktur organisasi Koperasi Balam Jaya dapat dilihat pada gambar dibawah ini. RAT PENGURUS KETUA SEKRETARIS BADAN PENGAWAS KETUA ANGGOTA BENDAHARA UNIT USP UNIT WASERDA UNIT SAPRODI UNIT BENGKEL Gambar 4.1 : Struktur Organisasi Koperasi Balam Jaya 4.2.1 Rapat Anggota Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Dalam rapat anggota inilah diadakan tukar pikiran dan pendapat yang diarahkan pada pembinaan yang saling pengertian diantara semua anggota-anggotanya. Rapat anggota ini terdiri dari pengurus dan badan pengawas, dimana dalam rapat anggota ditentukan kebijaksanaan dan rencana serta pemilihan pengurus koperasi yang akan melaksanakan tugas-tugasnya dalam organisasi tersebut. Selain itu rapat anggota merupakan wadah bagi pengurus untuk melaporkan hasil kerjanya dan untuk membicarakan dan memutuskan berbagai

55 persoalan yang meliputi bidang antara lain : Bidang organisasi manajemen, usaha, keuangan/permodalan dan menetapkan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan belanja koperasi tahun buku 2013, yang harus dicermati dan berfungsi dengan sebaik-baiknya agar segala aspirasi tuntutan akan fungsi pelayanan terhadap anggota dapat tertampung dan terpenuhi. Menurut pasal 23 Undang-undang No 25 Tahun 1992, rapat anggota menetapkan : 1. Anggaran dasar. 2. Kebijaksanaan umum. 3. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus serta pengawas. 4. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan laporan keuangan. 5. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya. 6. Pembagian sisa hasil usaha. 7. Penggabungan, pelaburan, pembagian dan pembubaran koperasi. Rapat anggota diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Jadi apapun yang telah ditetapkan atau diputuskan dalam rapat anggota maka keputusan tersebut mutlak dijalankan. Oleh karena itu orang-orang yang duduk dalam badan pengurus dan badan pengawas harus benar-benar selektif, baik itu dari segi kemahiran,

56 bekerja ulet dan giat dalam berusaha atau apa yang akan dikerjakan dan banyak lagi kriteria lainnya. 4.2.2 Pengurus Pengurus bertanggung jawab mengenai segala kegiatan pengelolaan koperasi dan usahanyakepada rapat anggota. Pengurus koperasi merupakan motor penggerak utama dalam mencapai tujuan yang telah digariskan dalam anggaran dasar dan rapat anggota tahunan. Maju dan berkembangnya koperasi juga tergantung kepada aktivitas dari pengurus koperasi. Pengurus koperasi terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara yang dipilih oleh rapat anggota sesuai dengan anggaran dasar koperasi. Adapun tugas, hak dan kewajiban pengurus dalam buku akta pendirian koperasi adalah sebagai berikut : 1. Tugas pengurus a. Memimpin organisasi dan usaha koperasi. b. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama koperasi serta mewakili koperasi diharapkan dan diluar pengadilan. 2. Hak pengurus a. Mengangkat dan memberhentikan manager untuk melaksanakan tugas sehari-hari.

57 b. Anggota pengurus yang dapat membuktikan bahwa dia telah berusaha mencegah sekalian atas pelaksanaan program yang belum disetujui rapat anggota tersebut bebas dari tanggung jawabnya. 3. Kewajiban pengurus a. Menyelenggarakan buku organisasi koperasi secara tertib. b. Menyusun rencana kerja tahunan dan bulanan. c. Menyelenggarakan rapat anggota dan rapat anggota luar biasa menurut ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar ini. d. Melaporkan kepada rapat anggota dan rapat anggota luar tentang segala kegiatan yang menyangkut tata kehidupan koperasi. e. Pengurus wajib membuat laporan tahunan yang terdiri dari : 1. Neraca dan penjelasannya. 2. Laporan laba/rugi tahun yang berlaku. 3. Laporan posisi keuangan. f. Demi kepentingan semua pihak, maka pengurus koperasi wajib meminta audit kepada akuntan publik/kerja minimal satu kali dalam setahun dan seluruh biaya ditanggung oleh koperasi.

58 g. Memberikan pelayanan yang sama kepada setiap anggota dan memelihara kerukunan diantara anggota dan mencegah segala hal yang bisa menimbulkan perselisih paham. h. Mengemukakan partisipasi, pengetahuan dan kesadaran anggota koperasi sekaligus meningkatkan kesejahteraannya. i. Membuat laporan perkembangan koperasi secara berkala kepada pejabat. 4.2.3 Badan Pengawas Pengawas merupakan badan yang dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota yang bertugas melakukan pemeriksaan terhadap tata kehidupan koperasi. Adapun tugas, hak dan kewajiban pengawas adalah sebagai berikut : 1. Tugas pengawas a. Mengawasi penetapan pelaksanaan keputusan rapat anggota. b. Memeriksa dan meneliti kebenaran buku-buku dan catatancatatan yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan organisasi dan usaha koperasi. 2. Hak pengawas a. Mengumpulkan keterangan-keterangan dari anggota pengurus, anggota atau siapapun yang diperlukan dalam rangka melaksanakan tugasnya.

59 b. Memberi saran, pendapat dan usulan kepada pengurus maupun kepada rapat anggota mengenai segala hal yang menyangkut kehidupan koperasi. c. Dalam melaksanakan tugasnya anggota pengawas disamping memperoleh biaya kerja yang telah dianggarkan dalam belanja dan pendapatan koperasidan juga diberi imbalan jasa/honorarium dapat diambil dari bagian sisa hasil usaha yang ada dalam pengurus. 3. Kewajiban pengawas a. Membuat laporan hasil pemeriksaan secara berkala. b. Membuat laporan hasil pemeriksaan kepada rapat anggota. c. Merahasiakan hasil pemeriksaaan kepada pihak yang ketiga kecuali kepada penyidik umum sebagaimana diatur dalam perundang-undangan yang berlaku. 4.3 Unit Usaha Koperasi Balam Jaya Salah satu indikator keberhasilan suatu koperasi dapat dilihat dari perkembangan usaha dari waktu ke waktu. Para pengurus koperasi Balam Jaya kabupaten Pelalawan telah berupaya untuk mengembangkan usaha yang telah ada, maupun menggali usaha-usaha baru. Dari berbagai langkah yang dilakukan seharusnya telah ada perkembangan yang diperlihatkan adanya perkembangan yang berarti, akan tetapi langkah pengurus masih tetap diharapkan pada berbagai kendala. Dalam hal ini bidang usaha yang dipilih adalah benar-benar memiliki

60 peluang untuk perkembangan dan memberikan manfaat bagi koperasi untuk melanjutkan usahanya. dari: Unit usaha rata-rata koperasi Balam Jaya Kabupaten Pelalawan terdiri 1. Unit USP (Usaha Simpan Pinjam) 2. Unit WASERDA 3. Unit Saprodi Pupuk 4. Unit Bengkel