BAB I PENDAHULUAN. menyusul runtuhnya kekaisaran Romawi. Kemunculan itu ditandai dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara menakjubkan. Fakta sejarah itu sesungguhnya menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil alamin).

BAB I PENDAHULUAN. pedesaan. Dalam istilah sehari-hari kata kredit sering diartikan memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang berdasarkan kepada firman Allah SWT yang. termaktub didalam Al-Qur an dan sunnah Rasulullah saw.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan dan kecukupan dalam keuangan, maka masyarakat dapat

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insane, Jakarta, 2001, hlm. Vii

BAB I PENDAHULUAN. bergerak pada sektor jasa yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. internasional maupun nasional tidak bisa dibendung lagi. Di Indonesia, hal

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan bank syariah di Indonesia dari sisi aset mencapai ± 34% dibanding

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan

BAB I PENDAHULUAN. untuk kegiatan usaha dan kegiatan lainnya sesuai dengan hukum Islam. 1

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perdagangan saham, valuta asing, dan surat berharga lainnya pun telah

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi permasalahan kehidupan, baik yang bersifat material maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. banyak pihak yang meyakini bahwa usaha kecil menengah (UKM) mampu untuk

BAB I PENDAHULUAN. disertai dengan adanya tantangan - tantangan yang semakin luas dan kompleks, fungsi dan tanggung jawabnya melayani masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi suatu negara secara keseluruhan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni

BAB I PENDAHULUAN. dalam sektor jasa yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah. Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya

PENGARUH PROFITABILITAS SISTEM BAGI HASIL TERHADAP MINAT NASABAH BERINVESTASI ( Survey Pada Bank Syari ah di Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. ikut islam disebut seorang muslim. Islam sebagai agama Allah yang telah. individu-sosial, jasmani-rohani, duniawi-ukhrawi muaranya

BAB I PENDAHULUAN. perolehan kembaliannya berupa bunga yang relatif pasti dan tetap. 1 Investasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. namanya bank. Baik negara maju maupun negara berkembang membutuhkan. melakukan berbagai macam aktivitas keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN. peranan kredit dalan operasi bank sangat besar dan penting. Sebagian besar bank

BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjang pertumbuhan ekonomi negara. Hukum perbankan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARI AH. (Studi Kasus di Bank Muamalat cabang Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,

BAB I PENDAHULUAN. oleh sektor hukum, yakni dilandasi dengan keluarnya peraturan perundangundangan

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah pertama yang berdiri `di Indonesia adalah Bank Muamalat

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut. 1. saling terkait dan saling membutuhkan satu sama lain dan tidak bisa lepas berdiri

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dengan dilahirkannya Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia. Masyarakat mulai mengenal dengan apa yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. strategis dapat dikatakan sebagai urat nadi dari sistem perekonomian. Kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Adapun salah satu ukuran keberhasilan suatu bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dilarang oleh agama. (Sahara, 2007) dalam Ariyanti (2011)

BAB I PENDAHULUAN. integral dan komprehensif, sehingga prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam mengacu

BAB I PENDAHULUAN. Kata bank sudah bukan merupakan barang yang asing bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perbankan syariah, memicu tumbuhnya bank-bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund).

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh

BAB I PENDAHULUAN. ekonominya. Untuk meningkatkan perekonomian, fokus pemerintah. Indonesia salah satunya pada sektor keuangan dan sektor riil.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah atau yang dikenal dengan Islamic Banking, pada awalnya

BAB I PENDAHULUAN. melakukan segala sesuatu agar perekonomian mereka menjadi lebih stabil. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. hubungan manusia dengan Tuhannya. Ibadah juga merupakan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengalihkan dana yang tersedia dari penabung kepada pengguna dana, kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Islam muncul sebagai sumber kekuatan yang baru pada abad ke tujuh

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan memberikan keredit serta jasa-jasa dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga perbankan merupakan salah satu aspek yang diatur dalam

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP ISLAM DALAM PRODUK BANK DAN KUALITAS PELAYANANTERHADAP KEPUTUSAN NASABAH WELLEM DIAN NORA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk berkomunikasinya antar anggota keluarga dan juga. sebagai tempat berkumpulnya sebuah keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama yang memuat ajaran yang bersifat universal dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian syariah, dilihat dari sektor ini. menginginkan adanya sebuah perbankkan yang benar-benar menerapkan

BAB I PENDAHULUAN. ini menimbulkan perkembangan dan pertumbuhan disegala aspek. yang juga memungkinkan untuk menyesuaikan diri. 1

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kejadian krisis ekonomi pada tahun 1998, mengakibatkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Jadi wajar jika terjadinya sesuatu di masa datang hanya dapat direkayasa semata.

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. konsep islam, yaitu kerja sama dalam skema bagi-hasil, baik untung

BAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana

BAB I PENDAHULUAN. perubahan Undang-Undang perbankan melalui Undang-Undang Nomor 10. produk perbankan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Islam di antara agama-agama lain yang ada di dunia adalah satu-satunya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kaitan dengan Muamalah, sebenarnya syariat Islam cukup terbuka dan

umat Islam terhadap praktek keuangan yang tidak sesuai dengan syari ah perbankan konvensional yang diidentikkan dengan riba. 1 Dengan demikian,

BAB I PENDAHULUAN. Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, baik itu mencakup kelembagaan,

BAB I PENDAHULUAN. yang berisi liberalisasi industri perbankan. Para ulama waktu itu telah berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. lil alamin), oleh karenanya sifat dari ajaran Islam adalah komperehensif dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. merupakan lembaga intermediasi keuangan (financial intermediary institution)

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Bank pada tahun 1819, dengan Undang-Undang Nomor 9 Drt Tahun 1950 berubah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bank yang mencerminkan pada Bank-bank Timur Tengah, bank yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keimanan dan ketakwaan melahirkan krisis politik sehingga

BAB I PENDAHULUAN. banyak mengalami perkembangan. Perkembangan ini diwujudkan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB I PENDAHULUAN. maka berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. Bank merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dunia modern, peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. persatuan. Hal ini terlihat dari unsur-unsur yang dicapai dari inti agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. pesat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan kinerja perbankan syariah di

BAB I PENDAHULUAN. menyengsarakan rakyat dan bukan membawa kepada kemakmuran hakiki

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, praktek perbankan sudah tersebar sampai ke pelosok pedesaan.

BAB I PENDAHULUAN. Istilah bank berasal dari kata Italia banco yang berarti kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Development Bank (IDB) tahun 1974 oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI).

BAB I PENDAHULUAN. di dalam perekonomian suatu Negara sebagai perantara lembaga keuangan. Bank dalam pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. sosialisme. Sistem tersebut mengacu pada prinsip-prinsip yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya kinerja yang baik dan produktivitas yang tinggi. Sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah merupakan bank yang beroperasi dengan prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah sebagai penuntun memiliki daya

BAB I PENDAHULUAN. namun perkembangannya mulai marak pada dekade 90-an. Ekonomi syariah

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis tidak lepas dari peran bank selaku pelayan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena bank syariah merupakan salah satu fenomena yang tetap hangat

I. PENDAHULUAN. Upaya perkembangan perekonomian nasional dalam mewujudkan masyarakat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam muncul sebagai sumber kekuatan yang baru pada abad ke 7 masehi, menyusul runtuhnya kekaisaran Romawi. Kemunculan itu ditandai dengan berkembangnya peradaban baru yang sangat mengagungkan. Kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi serta kehidupan sosial lainnya termasuk ekonomi berkembang secara menakjubkan. Fakta sejarah itu sesungguhnya menunjukkan bahwa Islam merupakan sistem kehidupan yang bersifat komprehensif, yang mengatur semua aspek, baik dalam sosial, ekonomi maupun politik. 1 Oleh karena itu sejak tahun 70 an umat islam di berbagai negara berusaha menjalankan sistem keuangan sesuai dengan ajaran agama. Begitu juga di Indonesia bank bebas bunga (bank syariah) mulai didirikan pada tahun 1992 yaitu Bank Muamalat Indonesia. Lahirnya bank syariah pertama di Indonesia yang merupakan hasil kerja tim perbankan MUI adalah dengan dibentuknya PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang akte pendiriannya ditandatangani tanggal 1 November 1998. Saat ini BMI sudah memiliki puluhan cabang yang tersebar di beberapa kota seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Makassar dan lain-lain. 1 Nasution, Edwin Mustafa, dkk. Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana, 2007), Cet. 2, h.1 1

2 Di samping Bank Muamalat Indonesia juga telah lahir bank syariah milik pemerintah seperti Bank Syariah Mandiri (BSM). Kemudian berikutnya berdiri bank syariah sebagai cabang Bank Konvensional yang sudah ada seperti BNI, Bank IFI, BPD dan lainnya. 2 Kehadiran bank syariah ternyata bukan hanya dilakukan oleh masyarakat muslim saja, tetapi juga banyak non muslim. Seperti di benua Amerika, Australia, dan Eropa. 3 Bank Syariah biasa disebut Islamic banking atau Interest fee banking, yaitu suatu sistem perbankan dalam pelaksanaan operasionalnya tidak menggunakan sistem bunga (riba), spekulasi (maisir), dan ketidakpastian atau ketidakjelasan (gharar). 4 Sejak digagaskannya sebuah Bank Syariah yang bersih dari sistem riba, maka tentu menghendaki pula tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Yang menguasai teori-teori ekonomi Islam yang bersifat praktis sehingga mampu diimplementasikan pada tataran praktik paling bawah sekalipun. Problem ini pada sisi lain mengisyaratkan adanya lapangan pekerjaan yang begitu luas bagi mereka yang mempunyai kualitas dan disiplin keilmuan yang marketable. Usaha mencetak Sumber daya manusia yang berkualitas demikian hanya dapat dicapai dengan pengolahan skill sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Hal ini sesuai dengan firman Allah: 2 Kashmir, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: Rajawali Pers,2011),Cet.9,h.215 3 Kashmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2011), Cet.11,h.190. 4 Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), Cet.1, h.1.

3 Karena Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya" (Al-Qashash 28: 26). Sumber daya manusia manusia yang berkualitas akan menentukkan keberhasilan perusahaan dalam menyusun rencana, melaksanakan kegiatan operasional dan mengendalikan jalannya perusahaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dan permasalahan yang terjadi di perbankan syariah saat ini adalah tidak mudah mencari SDM Syariah yang profesional, karena pada umumnya SDM yang bekerja pada bank syariah tidak berlatar belakang pendidikan perbankan syariah syariah, untuk itu perbankan syariah perlu meningkatkan kualitas SDM disamping peningkatan kualitas lainnyaseperti produk dan jasa perbankan. Diperkirakan dibutuhkan sekitar 60 sampai 80 ribu tenaga kerja yang bergerak dilembaga keuangan syariah lima tahun kedepan. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhanindustrinya. Ironisnya baru sekitar 25 sampai 30-an universitas yang membuka kajian ekonomi Islam dan hanya mampu menghasilkan sekitar 1000-an orang setiap tahunnya. Fakta lainnya adalah mereka yang bekerja di industri keuangan syariah masih didominasi oleh mereka yang berlatar belakang konvensional (90%) yang di bekali pelatihan singkat perbankan syariah. Hanya sekitar 10% yang berlatar

4 belakang syariah. Fakta ini tentunya berpengaruh terhadap kualitas kesyariahan industri yang ada. 5 Selain itu akibat dari belum diimbangi dengan ketersediaan sumber daya manusia syariah yang memadai juga berdampak pada praktek atau transaksi keuangan syariah dilapangan yang sering menyimpang. Hal ini disebabkan lembaga-lemaga akademik dan pelatihan dibidang ini juga sangat terbatas sehingga tenaga pendidik dan berpengalaman di bidang perbankan syariah. 6 Bagi perbankan syariah Pelatihan Bank Syariah dinilai sangatlah penting, tujuan dari pelatihan Perbankan syariah diarahkan untuk mewujudkan sistem dan tatanan Perbankan Syariah yang sehat dan istiqamah dalam penerapan prinsipprinsip syariah. Contohnya Bank Kalsel Syariah mengadakan berbagai pelatihan kepada pegawainya, dengan tujuan untuk memunculkan dan meningkatkan mutu SDM Bank Syariah yang kompetitif, potensial, memiliki mentalitas keislaman yang baik dan mampu memunculkan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi umat dan masyarakat. Dengan adanya pegawai yang mampu memberikan kualitas dan pelayanan yang terbaik kepada setiap nasabah, diharapkan dapat semakin meningkatkan 5 Euis Amalia dalam Jurnal Ekonomi Islam: Potret Pendidikan Ekonomi Islam diindonesiahttp://jurnalekis.blogspot.com/2012/07/potret-pendidikan-ekonomi-islam-di.html? Diakses hari rabu,11 Februari 2015. 2011), h.226. 6 Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema Insabi,

5 kepercayaan dan minat masyarakat untuk menggunakan produk dan jasa yang diatawarkan oleh Bank Kalsel Syariah. Karena itulah maka penulis tertarik untuk menulis skripsi yang berjudul: Analisis Hasil Pelatihan Bank Kalsel Syariah terhadap Pegawai yang tidak berlatar belakang Pendidikan Perbankan Syariah. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dibuatlah rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa hasil dari sebelum dan sesudah diadakannyapelatihan oleh Bank Kalsel Syariah terhadap Pegawai yang tidak berlatar belakang Pendidikan Perbankan Syariah? 2. Bagaimanbentuk Pelatihan yang diadakan Bank Kalsel Syariah terhadap Pegawai yang tidak berlatar belakang Pendidikan Perbankan Syariah? C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Untuk mengetahui hasil dari sebelum dan sesudah diadakannya Pelatihan oleh Bank Kalsel Syariah terhadap pegawai yang tidak berlatar belakang pendidikan Perbankan Syariah. 2. Untuk mengetahui bagaimana bentuk pelatihanyang diadakan Bank Kalsel Syariah terhadap Pegawai yang tidak berlatar belakang pendidikan Perbankan Syariah.

6 D. Signifikansi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna, baik secara teoritis maupun praktis: 1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan berguna untuk: a. Sebagai suatu bahan informasi ilmiah untuk menambah wawasan pengetahuan penulis khususnya dan pembaca pada umumnya seputar hasil pelatihan bank Kalsel syariah terhadap pegawai yang tidak berlatar belakang pendidikan perbankan syariah. b. Sebagai sumbangan pemikiran dalam mengisi khazanah ilmu pengetahuan, pengembangan dan penalaran pengetahuan bagi perpustakaan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam khususnya dan IAIN Antasari Banjarmasin pada umumnya, dalam bentuk karya tulis ilmiah khususnya disiplin ilmu pengetahuan Keperbankansyariahan. c. Sebagai bahan referensi bagi peneliti berikutnya secara kritis dan mendalam lagi tentang hal-hal yang sama dari sudut pandang yang berbeda. 2. Secara praktis penelitian ini diharapkan bisa berguna sebagai bahan informasi bagi pihak Fakultas dalam meningkatkan dan mempertahankan kualitas pengajaran terhadap mahasiswa Perbankan Syariah dan Ekonomi Islam.

7 E. Definisi Operasional Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam memahami maksud dari penelitian ini. Maka peneliti memberikan definisi operasional sebagai berikut: 1. Pelatihan merupakan suatu usaha yang terencana untuk memfasilitasi pembelajaran terhadap pekerjaan yang berkaitan dengan pengetahuan, keahlian dan perilaku oleh para pegawai. 7 Adapun yang dimaksud penulis dalam karya ilmiah ini adalah pelatihan yang bentuknya berupa seminar, workshop, ataupun lainnya. 2. Pegawai adalah orang yang menjual jasa (pikiran dan tenaga) dan mendapat kompensasi (balas jasa) yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu, dimana mereka wajib dan terikat untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan dan berhak memperoleh gaji sesuai dengan perjanjian. 8 Adapun yang dimaksud Penulis dalam karya ilmiah ini adalah Pegawai dari berbagai macam jabatan yang ada mulai dari Seksi Operasional, Seksi Pemasaran, seksi pelayanan. 3. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. 9 Adapun pendidikan yang dimaksud oleh penulis dalam karya ilmiah ini 7 id.m.wikipedia.org/wiki/pelatihan diakses hari minggu 08 Februari 2015 jam 16.31 wita. 8 Nanangbudianas.blogspot.com/2013/02/pengertian-pegawai.html?m=1 di akses hari kamis 11 Februari 2015 jam 00.28 wita. 9 id.m.wikipedia.org/wiki/pendidikan diakses hari minggu 08 Februari 2015 jam 16.38 wita.

8 adalah seseorang yang sudah pernah mendapatkan pendidikan formal minimal D3 Jurusan Perbankan Syariah. F. Tinjauan Pustaka Berdasarkan penelaahan penulis terhadap beberapa penelitian terdahulu, ada kajian penelitian yang membahas masalah yang penulis bahas menurut data yang penulis peroleh penelitian tersebut antara lain yaitu yang dilakukan: 1. Ayuk Wahdanfiari Adibah dengan judul penelitiannya: Pengaruh latar belakang Pendidikan dan Pengalaman Kerja terhadap Etos Kerja Karyawan Bank BNI Syariah Kantor Cabang Kediri.Judul ini lebih membahas kepada pengaruh latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja terhadap etos kerja karyawan bank BNI Syariah Kantor Cabang Kediri. 2. M.Andy Saputra (0901160158) dengan judul penelitian: Korelasi Pendidikan Karyawan dan Pengalaman dengan Pemahaman Karyawan mengenai produk Perbankan Syariah di Bank Muamalat Indonesia Cabang Banjarmasin. Judul ini lebih membahas kepada pemahaman karyawan mengenai produk Perbankan Syariah di Bank Muamalat Indonesia Cabang Banjarmasin. Dari dua tinjauan pustaka tersebut jelas judul dan pembahasannya berbeda dengan yang penulis teliti. Dikarenakan penulis lebih terfokus kepada pembahasan Hasil yang di peroleh dari sebelum dan sesudah diadakan pelatihan oleh Bank

9 kalsel syariah cabang Banjarmasin terhadap pegawai yang tidak berlatar belakang pendidikan perbankan syariah. G. Hipotesis Penelitian Hipotesisdapatdiartikansebagaisuatujawabansementaraterhadappermasalaha npenelitian, sampaiterbuktimelalui data yang terkumpul.berdasarkanrumusanmasalah di ataspenelitimenggunakanhipotesiskomparatif. Ho = tidakterdapatperbedaanhasil sebelum dan sesudah adanya Pelatihan yang diadakan Bank Kalsel Syariah terhadap pegawai yang tidak berlatar belakang pendidikan Perbankan Syariah. Ha = terdapatperbedaanhasil sebelum dan sesudah adanya Pelatihan yang diadakan Bank Kalsel Syariah terhadap pegawai yang tidak berlatar belakang pendidikan Perbankan Syariah. H. Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini disusun dalam 5 (lima) bab yang diambil dari referensireferensi, baik dari buku, internet,hasil riset, maupun data-data atau dokumendokumen serta hasil wawancara langsung dengan pegawai Bank Kalsel Syariah Cabang Banjarmasin. Bab I Pendahuluan, merupakan penjelasan mengenai latar belakang masalah dari penelitian, yang kemudian ditarik secara eksplisit dalam rumusan masalah. Sebagai acuan dari keseluruhan penelitian ini akan ditegaskan dengan tujuan penelitian secara final agar lebih jelas dan terarah serta manfaat dari penelitian itu

10 sendiri baik secara teoritis maupun praktis. Sistematika penulisan yang merujuk pada panduan skripsi dan beberapa buku yang mengulas tentang metode riset lainnya. Bab II Landasan Teori, dimana pada bab ini dijabarkan masalah-masalah yang berhubungan dengan objek penelitian melalui teori-teori yang mendukung serta relevan dari buku atau literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan juga sumber informasi dari referensi media lain. Bab III Metode Penelitian, dalam bab ini akan difokuskan pada pembahasan teknis metode penelitian. Penulusuran objek serta subjek penelitian secara singkat pada bagian yang akan dikaji termasuk dalam pembahasan pada bagian-bagian ini. Bab IV Laporan Hasil Penelitian, bab ini berisi tentang hasil penelitian di Bank Kalsel Syariah Kantor Cabang Banjarmasin. Selanjutnya membahas mengenai analisis data dan hasil analisis serta pembahasannya yang disesuaikan dengan metode penelitian pada bab tiga, sehingga akan memberikan perbandingan hasil penelitian dengan kriteria yang ada dan pembuktian dari hipotesis serta jawaban-jawaban dari pertanyaan yang telah disebutkan dalam perumusan masalah. Bab terakhir yaitu bab V sebagai penutup, dalam bab ini peneliti memberikan simpulan terhadap permasalahan yang telah dibahas dalam uraian sebelumnya, selanjutnya akan dikemukakan beberapa saran yang dirasa perlu.