BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata rasio

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui gambaran atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Muamalat Indonesia selama periode Dalam penelitian ini. yang menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia berdasarkan hasil dari purposive sampling selama 3 tahun. Tabel 4.1

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini objek penelitian dipilh dengan metode purposive

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Garment dan Subsektor otomotif dan Komponen tahun Metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata rasio keuangan selama delapan tahun, maka sebelum dilakukan pengujian hipotesis yang akan dilakukan dalam penelitian ini, perlu dilakukan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu yang meliputi: uji normalitas data, uji multikolinearitas, uji heteroskedasitas, dan uji autokorelasi, output dari uji diatas adalah sebagai baerikut: A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai minimum, serta nilai rata-rata serta standard deviasi dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputiperputaran Piutang, Perputaran Kas, Perputaran Persediaan dan Return On Invesment (ROI). 67

68 Tabel 4.1 Data Penelitian Variable Tahun 2006-2013 TAHUN 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 PERPUTARAN PIUTANG PERPUTARAN KAS PERPUTARAN PRSEDIAAN ROI 2,13 1,19 1,76 1,55 5,09 2,49 3,39 1,26 5,83 3,61 4,87 1,59 10,23 5,54 9,94 3,49 1,95 1,09 1,94 1,66 4,50 2,22 3,37 2,54 5,57 3,37 4,60 3,05 9,32 5,14 7,38 3,76 2,00 0,97 1,28 0,81 3,63 2,20 2,15 1,00 4,83 3,43 3,35 2,02 9,57 5,40 6,52 3,83 2,01 1,04 1,16 0,89 3,41 2,46 2,51 0,93 5,06 3,77 3,68 1,66 10,02 5,60 6,52 4,00 2,21 0,93 1,21 0,79 3,58 2,60 2,49 1,13 5,24 3,20 3,94 2,37 9,61 4,75 8,23 8,37 2,20 0,91 1,33 1,46 4,28 2,09 2,37 2,08 6,21 3,15 4,50 6,53 9,39 1,15 7,63 9,57 1,91 0,84 1,20 1,66 3,71 1,85 2,54 4,39 5,27 2,98 4,37 7,13 8,86 3,86 7,04 9,91 1,75 0,81 1,42 1,21 3,57 1,87 2,69 2,01 5,00 2,82 4,29 5,24 8,65 4,08 6,78 8,87 Laporan Keuangan PT Kimia Farma Yang diolah.

69 Hasil olah data deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut: PERPUTARAN PIUTANG Tabel 4.2 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation 32 1.75 10.23 5.2834 2.83689 PERPUTARAN KAS 32.81 5.60 2.7847 1.56380 PERPUTARAN PERSEDIAAN 32 1.16 9.94 3.9628 2.40462 PROFITABILITAS 32.79 9.91 3.3316 2.75515 Valid N (listwise) 32 Sumber: Output SPSS, olah data. Setelah dilakukan pengolahan data, semua data yang diperoleh adalah valid sebanyak 32 sampel. Dari 32 data Perputaran Piutang, nilai minimum 1,75 yaitu pada triwulan pertama 2013 dengan nilai maksimum10,23 pada triwulan pertama 2006. Nilai rata-rata sebesar 5,2834 dengan standard deviasi 2,83689.Standar deviasi yang lebih kecil menunjukkan kesenjangan pada variabel perputaran piutag kecil. Semakin kecil standar deviasi, menandakan semakin rendah penyebar data pengamatan dan memiliki variabilitas rendah. Dari 32 data Perputaran Kas, nilai minimum 0,81 yaitu pada triwulan pertama 2013 dengan nilai maksimum 5,60 pada triwulan keempat 2009. Nilai rata-rata sebesar 2,7847 dengan standar deviasi 1,56380.Standar deviasi yang lebih kecil menunjukkan kesenjangan pada variabel perputaran kas kecil. Semakin kecil standar deviasi, menandakan semakin rendah penyebar data pengamatan dan memiliki variabilitas rendah.

70 Dari 32 data Perputaran Persediaan, nilai minimum 1,66 yaitu pada triwulan pertama 2009 dengan nilai maksimum 9,94 pada triwulan keempat 2006. Nilai rata-rata sebesar 3,9628 dengan standar deviasi 2,40462.Standar deviasi yang lebih kecil menunjukkan kesenjangan pada variabel perputaran kas kecil. Semakin kecil standar deviasi, menandakan semakin rendah penyebar data pengamatan dan memiliki variabilitas rendah Dari 32 data ROI, nilai minimum 0,79yaitu pada triwulan pertama 2010 dengan nilai maksimum 9,91 pada triwulan keempat 2012. Nilai rata-rata sebesar 3,3316 dengan standard deviasi 2,75515. Standar deviasi yang lebih kecil menunjukkan kesenjangan pada variabel ROI kecil. Semakin kecil standar deviasi, menandakan semakin rendah penyebar data pengamatan dan memiliki variabilitas rendah. B. Hasil Pengujian Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan di regresikan layak untuk diteliti atau tidak. 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi secara normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik, analisis statistik, dan uji Kolmogorov- Smirnov.Cara yang paling sederhana adalah dengan melihat histogrm yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal sebagaimana Gambar 4.1 berikut:

71 Gambar 4.1 Gambar Grafik Histrogram (Sumber: Output SPSS, data diolah) Dengan melihat tampilan grafik histogram, dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang mendekati normal, tidak menceng ke kiri maupun ke kanan. Namun demikian dengan hanya melihat histogram dinilai kurang memberikan hasil yang maksimal sehingga perlu melihat normal probability plot, dimana pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar diagonal serta penyebarannya mengikuti arah diagonal, sebagaimana ditampilkan pada Gambar 4.2 berikut:

72 Gambar 4.2 Grafik Normal Plot (sumber: Output SPSS, data diolah) Berdasarkan grafik normal plot, menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai dalam penelitian ini karena data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Selain menggunakan grafik histogram dan grafik normal plot, uji statistik yang dapat dilakukan dalam uji normalitas adalah uji Kolmogorov Smirnov. Data yang berdistribusi normal ditunjukkan dengan nilai signifikan diatas 0,05. Hasil pengujian normalitas pada pengujian terhadap data statistik terlihat dalam tabel 4.3 berikut:

73 Tabel 4.3 Tabel Uji Kolomogorov - Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 32 Mean,0000000 Normal Parameters a,b Std. Deviation 1,60691813 Most Extreme Differences Absolute,208 Positive,208 Negative -,101 Kolmogorov-Smirnov Z 1,177 Asymp. Sig. (2-tailed),125 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. (Sumber: Output SPSS, data diolah) Berdasarkan hasil pada tabel 4.3 diatas, data terdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,117 dan signifikan pada 0,125 yang lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti data residualnya terdistribusi secara normal, karena nilai signifikansinya lebih dari 0,05.

74 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara residualnya (SRESID) dan nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-y sesungguhnya) yang telah di studentized. Grafik scatterplot ditunjukkan pada gambar 4.3 berikut: Gambar 4.3 Grafik Scatterplot (Sumber: Output SPSS, data diolah) Pada gambar 4.3 diatas, titik-titik yang terbentuk menyebar secara acak, tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas dan model regresi yang layak digunakan.

75 3. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel. Dalam mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas antar variabel independen pada model persamaan pertama digunalan variance inflation factor (VIF). Nilai yang menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10. Berdasarkan hasil yang ditunjukkan dalam output SPSS versi 17.0 maka besarnya VIF dari masing-masing variabel independen dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.4 Coefficients a Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 PERPUTARAN PIUTANG 0,100 10,046 PERPUTARAN KAS 0,255 3,928 PERPUTARAN PERSEDIAAN 0,153 6,549 a. Dependent Variable: PROFITABILITAS (Sumber: output SPSS, data diolah) Berdasarkan tabel menujukkan bahwa ketiga variabel independen tidak terjadi multikolinearitas karena nilai tolerance 0.10 atau nilai VIF 10. Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh antar variabel independen. Dengan demikian ketiga variabel independen (perputaran

76 piutang, perputaran kas, dan perputaran persdiaan) dapat digunakan untuk memprediksi ROI. 4. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Penyimpangan autokorelasi dalam penelitian diuji Durbin-Watson (dw-test). Hasil regresi dengan level of significance 0,05 (α=0,05) dengan jumlah variabel bebas (k = 3) dan banyaknya data (n=32). Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari nilai uji D-W dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 4.5 Pengambilan Keputusan Korelasi Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl d du Tidak ada autokorelasi negative Tolak 4 dl < d < 4 Tidak ada autokorelasi negative No decision 4 du d 4 dl Tidak ada autokorelasi positif atau negative Tidak ditolak du < d < 4 du (sumber: Imam Ghazali. 2011 : 101)

77 Tabel 4.4 Hasil Uji Durbin-Watson Model Summary b Mode R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin- l Square the Estimate Watson 1,822 a,676,641 1,65071 1,253 a. Predictors: (Constant), Perputaran Piutang, Perputaran Kas, dan Perputaran Persediaan b. Dependent Variable: ROI (sumber: output SPSS, data diolah) Berdasarkan hasil hitung Durbin-Watson sebesar 1,253 sedangkan dalam tabel DW untuk k = 3 dan N = 32 besarnya DW-tabel: du (batas atas) = 1,6505 dan dl (batas bawah) = 1,2437. Sehingga4-dU=4-1,6505 = 2,3495 dan 4- dl=4-1,2437=2,7563 tidak ada autokorelasi negative. Gambar 4.4 Hasil Uji Durbin Watson Tidak Ada autokorelasi Ada autokorelasi + Ada autokorelasi - 1,2437 Autoko 1,6505 3 2,3495 2,7563

78 Sesuai dengan gambar diatas menunjukkan bahawa nilai Durbin Watson sebesar 1,253 nilai berada diantara 1,2437 dan 1,6505 sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak terjadi autokorelasi negative(no decision). C. Hasil Pengujian Hipotesis Analisis data dengan menggunakan pengujian regresi linier berganda untuk mengetahui secara serempak dan secara parsial antara perputaran piutang, perputaran kas dan perputaran persedian terhadap profitabilitas. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan tiga metode, yakni metode berdasarkan uji t statistik, uji F statistik dan koefisien determinasi. 1. Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan apakah variabel independen yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel dependennya. Berdasarkan output SPSS secara parsial pengaruh dari ketiga variabel independen yaitu perputaran piutang, perputaran kas, dan perputaran persediaan terhadap variabel dependen ROI ditunjukan pada tabel sebagai berikut:

79 Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Regresi Coefficients a Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) -1,117 1,047-1,066,295 PERPUTARAN PIUTANG 3,593 1,618,757 2,221,035 PERPUTARAN KAS -1,393,376 -,791-3,707.001 PERPUTARAN PERSEDIAAN a. Dependent Variable : PROFITABILITAS (ROI) (Sumber: output SPSS, data diolah),731,316,638 2,317,028 (Sumber: output SPSS, data diolah) Perputaran Piutang = nilai sig.t < 5% (0,035<0,05) artinya H a1 diterima yang artinya ada pengaruh antara perputaran piutang terhadap ROI. Perputaran Kas = nilai sig.t < 5% (0,001<0,05) artinya H a2 diterima yang artinya ada pengaruh antara perputaran kas terhadap ROI. Perputaran Persediaan = nilai sig.t < 5% (0,028<0,05) artinya H a3 diterima yang artinya ada pengaruh antara perputaran persediaan terhadap ROI.

80 2. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Berdasarkan output SPSS nampak bahwa pengaruh secara bersamasama tiga variabel bebas yaituperputaran piutang, perputaran kas,, dan perputaran persediaan terhadap ROI ditunjukkan tabel sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Regresi Simultan ANOVA b Model Sum of Df Mean F Sig. Squares Square Regression 159,022 3 53,077 19,453,000 b 1 Residual 76,296 28 2,725 Total 235,317 31 a. Dependent Variable: ROI b. Predictors: (Constant), PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PERSEDIAAN. (Sumber: output SPSS, data diolah) Berdasarkan Uji F, didapat nilai F hitung = 18,104 dengan nilai signifikansi 0,000. Nilai signifikansi yang kurang dari dari 0,05 artinya secara simultan terdapat pengaruh antara perputaran piutang, perputaran kas, dan perputaran peresediaan terhadap profitabilitas (ROI).

81 3. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependennya. Nilai (R 2 ) yang mendekati satu berarti variabel-variabel independennya memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependennya. Hasil perhitungan koefisien determinasi tersebut dapat terlihat pada tabel berikut: Tabel 4.9 Koefisien Determinasi atau R 2 Model Summary b Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,822 a,676,641 1,65071 a. Predictors: (Constant),Perputaran Piutang, Perputaran Kas, Perputaran Persediaan. b. Dependent Variable: PROFITABILITAS (ROI) (Sumber: output SPSS, data diolah) Berdasarkan hasil uji determinasi koefisien pada tabel besarnya nilai adjusted R square dalam model regresi diperoleh sebesar 0,676 Hal ini menunjukkan bahwakemampuanmenjelaskan variabel independen yaitu perputaran piutang, perputaran kas, dan perputaran persediaan terhadap variabel dependen ROI.

82 4. Analisis Regresi Linier Berganda Dari tabel maka dapat disusun persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y=a+ b 1 X 1 + b 2 X 2 b 3 X 3 +e ROI= -1,117+3,593PERPUTARAN PIUTANG-1,393 PERPUTARAN KAS+0,731 PERPUTARAN PERSEDIAAN 1) Nilai koefisien konstanta sebesar 1,117 yang artinya apabila nilai perputaran piutang, perputaran kas, dan perputaran persediaan tetap atau bernilai nol maka nilai ROI sebesar 1,117%. 2) Nilai koefisien regresi perputaran piutang sebesar 3,593 artinya setiap kenaikan 1% perputaran piutang maka nilai ROI naik sebesar 3, 593% 3) Nilai koefisien regresi perputaran kas sebesar -1,393 dan bernilai yang artinya apabila nilai perputaran kas bertambah 1% maka nilai ROI turun sebesar -1,393%. 4) Nilai koefisien regresi perputaran persediaan sebesar 0,731yang artinya apabila nilai perputaran persediaan bertambah 1% maka nilai ROI naik sebesar 0731%. a. Analisis Perputaran Piutang Terhadap ROI Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 2,221lebih besar dari t tabel sebsar 1,69389. Sedangkan koefisien regresi sebesar 3,593. dengan nilai signifikansi sebesar

83 0,035yang lebih kecil dari 5% (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa perputaran piutang berpengaruh terhadap ROI. Hasil diatas sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa semakin efisien dan efektif perusahaan mengelola piutang, maka profitabilitas perusahaan dapat dipertahankan. 58 Hasil diatas mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rina Yuliani dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk. Tahun 2005 2012. Hasil penelitiannya di dapat perputaran piutang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROI. 59 b. Analisis Perputaran Kas Terhadap ROI Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar -3,707lebih besar dari t tabel sebsar 1,69389. Sedangkan koefisien regresi sebesar 1,393. dengan nilai signifikansi sebesar 0,001yang lebih kecil dari 5% (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa perputaran kas berpengaruh signifikan terhadap ROI. 58 Julkarnain, Pengaruh Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011.(Tanjung Pinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji. Jurnal Akuntansiku 2013. Hlm:5) 59 Rina Yuliani Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap ProfitabilitasPada Perusahaan Pt. Unilever Indonesia Tbk. Tahun 2005 2012 (Malang: Universitas Brawijaya).

84 Hasil diatas sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa tingkat perputaran kas merupakan ukuran efisiensi penggunaan kas yang di lakukan oleh perusahaan. Semakin tinggi tingkat perputarannya maka pengelolaan kas semakin efisien sehingga meningkatkan profitabilitas. 60 Hasil diatas mendukung penelitian yang dilakukan oleh Putu Audhya Rahayu Kartika Dewi dan I Made Dana dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Perputaran Kas, LDR, dan CAR Terhadap Profitabilitas Pada LPD Desa Bondalem.Hasil penelitiannya di dapat perputaran kas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROI. 61 c. Analisis Perputaran Persediaan Terhadap ROI Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 2,317lebih besar dari t tabel sebsar 1,69389. Sedangkan koefisien regresi sebesar 0,731. dengan nilai signifikansi sebesar 0,028yang lebih kecil dari 5% (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa perputaran persediaan berpengaruh terhadap ROI. Hasil diatas sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa Perputaran persediaan yang lambat menunjukkan lamanya persediaan tersimpan di perusahaan, sehingga hal ini dapat 60 L.Rizkiyanti dan Lucy Sri Musmini Pengaruh Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas (UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA : Journal Akutansi Profesi Vol.3 No.2, 2013). 61 Putu Audhya Rahayu Kartika Dewi dan I Made Dana Pengaruh Perputaran Kas, LDR, dan CAR Terhadap Profitabilitas Pada LPD Desa Bondalem (Bali : Universitas Udayana).

85 memperbesar biaya persediaan, dan akan mempengaruhi laba perusahaan. Sehingga berdapak terhadap profitabitas. 62 Hasil diatas mendukung penelitian yang dilakukan oleh Nina Sufiana dan Ni Ketut Purnawati dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas padaperusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010. Hasil penelitiannya di dapat perputaran pesediaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Peofitabilitas (ROI). 63 d. Analisis Perputaran Piutang, Perputaran Kas dan Perputaran Persediaan Terhadap ROI Dari pembahasan uji F, maka diperoleh kesimpulan bahwa secara simultan perputaran piutang, perputaran kas, dan perputaran persediaan berpengaruh terhadap profitabilitas (ROI). Hal ini dapat dibuktikan melalui nilai F hitung 18,104 dengan tingkat signifikansi0,000kurang dari 0,05 yang artinya ada pengaruh antara perputaran piutang, perputaran kas, dan perputaran persediaanterhadap profitabilitas. 62 Meria Fitri, Pengaruh Perputaran Piutang Usaha Dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Otomotif dan Komponen Yang Terdaftar dibei.(universitas Negeri Padang). 63 Nina Sufiana dan Ni Ketut Purnawati, Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Prputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas (Universitas Udayana (Unud), Bali).

86 Dalam teorinya, semakin cepat perputaran piutang maka profitabilitas akan naik dan semakin cepat pula berputarnya kas serta perputaran persediaan maka profitabilitas juga akan naik. Dalam agency theory, yang mengetahui segala hal tentang keuangan perusahaan adalah manajer keuangan. Manajer keuangan berusaha agar perusahaan tersebut memperoleh laba yang maksimal. Dari rasio-rasio keuangan tersebut, kita dapat mengetahui kinerja perusahaan yang merupakan gambaran yang telah dicapai perusahaan terutama dalam menghasilkan profitabilitas. Sehingga rasio tersebut dapat digunakan untuk memprediksi profitabilitas suatu perusahaan.