TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL LELAKI YANG MENGGENGGAM AYAT-AYAT TUHAN KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY E JURNAL ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM NOVEL BURUNG TERBANG DI KELAM MALAM KARYA ARAFAT NUR (KAJIAN PRAGMATIK) ARTIKEL ILMIAH ELSI OKTAVIANTI NPM.

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL SYAIR MUNAJAT CINTA KARYA NOVIA SYAHIDAH ARTIKEL ILMIAH YULIANA PUTRI NPM

NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PADA SEBUAH KAPAL KARYA NH. DINI E-JURNAL ILMIAH

ANALISIS MORAL TOKOH UTAMA NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH

KESANTUNAN BERBAHASA GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMA NEGERI 2 LINTAU BUO

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU TAMAN KANAK-KANAK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TK AISYIYAH 29 PADANG

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA BAK TRUK SEBAGAI ALTERNATIF MATERI AJAR PRAGMATIK

ANALISIS WATAK TOKOH UTAMA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI. Oleh. 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA FILM MIMPI SEJUTA DOLAR KARYA ALBERTHIENE ENDAH. Suci Muliana Universitas Sebelas Maret (UNS)

TINDAK TUTUR GURU DI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP N 27 PADANG (KAJIAN PRAGMATIK) ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. karena bahasa merupakan sistem suara, kata-kata serta pola yang digunakan oleh

Tindak tutur ilokusi novel Surga Yang Tidak Dirindukan karya Asma Nadia (kajian pragmatik)

BAB I PENDAHULUAN. Wacana merupakan komunikasi pikiran dengan kata-kata, ekspresi dengan

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi mereka membentuk sebuah komunikasi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai

FUNGSI TINDAK TUTUR ILOKUSI EKSPRESIF PADA TUTURAN TOKOH DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 KARYA ASMA NADIA

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 TANJUNGPINANG

BAB I PENDAHULUAN. misalnya di rumah, di jalan, di sekolah, maupundi tempat lainnya.

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. terbantu oleh situasi tutur. Searle (dalam Wijana dan Rohmadi, 2009: 20)

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI TK NUSA INDAH BANUARAN PADANG

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP UNTIRTA 2017 ISBN

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINDAK TUTUR GURU BAHASA INDONESIA DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SMK NEGERI SE-KABUPATEN

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, sidang di pengadilan, seminar proposal dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh

ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM NOVEL HAFALAN SHALAT DELISA KARYA TERE LIYE ARTIKEL E-JOURNAL ELFI SURIANI NIM

BAB I PENDAHULUAN. merupakan produk dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan. wacana. Tindak tutur dapat pula disebut tindak ujar.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL KEMI CINTA KEBEBASAN YANG TERSESAT KARYA ADIAN HUSAINI ARTIKEL ILMIAH DELVI SEPTIANI NPM

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

BAB I PENDAHULUAN. mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MASA JABATAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui

II. LANDASAN TEORI. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang. Cabang-cabang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah pemikiran rancangan suatu karya dasar yang ada diluar bahasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Bahasa merupakan sebuah hal yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia karena bahasa adalah milik

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tindak tutur dapat dikatakan sebagai suatu tuturan saat seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Tindak tutur terdapat dalam komunikasi bahasa. Tindak tutur merupakan

Oleh: Lisnawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Objek dalam sebuah kalimat adalah tuturan. Suatu tuturan dapat dilihat

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. hubungan-hubungan antara bahasa dan konteksnya yang tergramatikalisasi atau

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Istilah dan teori tentang tindak tutur mula-mula diperkenalkan oleh J. L.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan,

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peristiwa tutur merupakan gejala sosial, sedangkan tindak tutur

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan penelitian ini,

PENYIMPANGAN NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BULAN SUSUT KARYA ISMET FANANY E JURNAL ILMIAH

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG MENULIS KEMBALI DONGENG YANG DIPERDENGARKAN E- JURNAL ILMIAH NUZUL FITRIA NIM.

BAB I PENDAHULUAN. hasil perkembangan ilmu dan teknologi tersebut. Iklan terdiri dari dua

TINDAK TUTUR DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BANYUWANGI

TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA

BAB I PENDAHULUAN. lain, alat yang digunakan berkomunikasi tersebut adalah bahasa. Chaer

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah arsip sosial yang menangkap jiwa zaman (zeitgeist) saat itu.

STRATEGI BERTUTUR DALAM TINDAK TUTUR EKSPRESIF BAHASA INDONESIA PADA KEGIATAN DISKUSI

NILAI-NILAI AKHLAK DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING! KARYA ASMA NADIA ARTIKEL ILMIAH ESA FILIAN NPM

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

I. PENDAHULUAN. lain, sehingga orang lain mengetahui informasi untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi bahasa, baik dia bertindak sebagai. sebuah tuturan dengan maksud yang berbeda-beda pula.

TUTURAN IKLAN KECANTIKAN PADA MAJALAH KARTINI DALAM KAJIAN PRAGMATIK

TINDAK TUTUR PEDAGANG MAKANAN KAKI LIMA DI PASAR RAYA KOTA PADANG (STUDI KASUS PEDAGANG MAKANAN IBU ERI)

I. PENDAHULUAN. juga dapat menyampaikan pikiran, perasaan kepada orang lain. demikian, bahasa juga mempunyai fungsi sebagai alat kekuasaan.

BAB V PENUTUP. hasil evaluasi peneliti dari penelitian ini. menyimpulkan, yang pertama, jenis- jenis dan fungsi tindak tutur yang

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pendapat Austin (1962) yang kemudian dikembangkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA WACANA KHOTBAH SALAT TARAWIH DI DESA TLOBONG KABUPATEN KLATEN SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pragmatik pertama kali diperkenalkan oleh seorang filsuf yang bernama

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. bentuk ujaran atau tuturan. Tuturan-tuturan yang digunakan tersebut biasanya

Dewa Ayu Made Olivia Dita Kesari Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udaya. Abstract

Transkripsi:

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL LELAKI YANG MENGGENGGAM AYAT-AYAT TUHAN KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY E JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) KARMI SUSILAWATI NIM. 09080048 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL LELAKI YANG MENGGENGGAM AYAT-AYAT TUHAN KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY Oleh Karmi Susilawati 1, Wirsal Chan 2, Silvia Marni 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The central issue of this research is directive speech acts in a novel Lelaki yang menggenggam Ayat-ayat Tuhan by Taufiqurrahman Al-Azizy. This study aimed to describe the directive speech acts in the novel Lelaki yang menggenggam Ayat-ayat Tuhan by Taufiqurrahman Al-Azizy. This research is a qualitative research method is descriptive content analysis. These results indicate a directive speech acts can be seen from the figures of speech in the novel Lelaki yang menggenggam Ayat-ayat Tuhan by Taufiqurrahman Al-Azizy. Type of directive speech acts contained in the novel include speech acts ordered, pleaded speech acts, speech acts advising, challenging speech acts and speech act suggests. Through a directive speech act character in the novel Lelaki yang menggenggam Ayat-ayat Tuhan by Taufiqurrahman Al- Azizy we could take a lesson about the purpose of our life in God's power. Because this novel is a novel reflection soul. Keywords : Directive speech, Lelaki yang menggenggam Ayat-ayat Tuhan.

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL LELAKI YANG MENGGENGGAM AYAT-AYAT TUHAN KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY Oleh Karmi Susilawati 1, Wirsal Chan 2, Silvia Marni 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Masalah pokok penelitian ini adalah tindak tutur direktif dalam novel Lelaki yang Menggenggam Ayat-ayat Tuhan Karya Taufiqurrahman Al-Azizy. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak tutur direktif dalam novel Lelaki yang Menggenggam Ayat-ayat Tuhan Karya Taufiqurrahman Al-Azizy. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif yang bersifat analisis isi. Hasil penelitian ini menunjukan tindak tutur direktif dapat dilihat dari tuturan para tokoh dalam novel Lelaki yang Menggenggam Ayatayat Tuhan karya Taufiqurrahman Al-Azizy. Jenis tindak tutur direktif yang terdapat dalam novel tersebut meliputi tindak tutur menyuruh, tindak tutur memohon, tindak tutur menasehati, tindak tutur menantang, dan tindak tutur menyarankan. Melalui tindak tutur direktif tokoh dalam novel Lelaki yang Menggenggam Ayat-ayat Tuhan karya Taufiqurrahman Al-Azizy kita bisa mengambil suatu pelajaran tentang tujuan hidup kita dalam kuasa Tuhan, karena novel ini merupakan sebuah novel perenungan jiwa. Kata Kunci: Tindak tutur direktif, Lelaki yang menggenggam Ayat-ayat Tuhan.

PENDAHULUAN Bahasa berperan penting dalam komunikasi, informasi apa pun yang disampaikan memerlukan bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi dan interaksi hanya dimiliki manusia. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan masyarakat dalam berinteraksi antarsesamanya. Dalam interaksi tersebut, tampak adanya upaya penyampaian gagasan, pertukaran ide, melalui kerja sama antara penutur dengan mitra tutur. Pada aktivitas komunikasi tersebut, senantiasa terjadi kegiatan bertutur yang merupakan suatu tindakan yang mempunyai fungsi, strategi serta konteks pemakaiannya. Jika kegiatan bertutur dianggap sebagai suatu tindakan berarti dalam setiap kegiatan bertutur maka terjadi tindak tutur. Di dalam ilmu pragmatik, tindak tutur dibagi atas tiga jenis, yaitu tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Tindak tutur lokusi adalah tindak tutur yang makna tuturannya untuk menyatakan sesuatu oleh penutur. Tindak tutur ilokusi adalah tindak tutur melakukan sesuatu yang didalamnya terkait fungsi dan maksud lain dari tuturan. Tindak tutur perlokusi adalah tindak tutur yang mempunyai efek atau pengaruh bagi lawan tuturnya (Wijana, 1996: 17 20). Searle (dalam Gunawan, 1994:48) membuat klasifikasi dasar tuturan yang membentuk tindak tutur ilokusi menjadi lima jenis yaitu, (1) tindak tutur representatif merupakan tindak tutur yang mengikat penuturnya kepada kebenaran atas apa yang dikatakannya. Tindak tutur ini berfungsi untuk menyatakan sesuatu agar dapat dinilai benar atau tidaknya. Misalnya menyatakan, melaporkan, menunjukkan, dan menyebutkan. (2) tindak tutur direktif merupakan tindak tutur yang dilakukan penuturnya dengan maksud agar si pendengar melakukan tindakan yang disebutkan di dalam ujaran itu. Misalnya menyuruh, memohon, menasehati, menyarankan, menantang. (3) tindak tutur ekspresif merupakan tindak tutur yang dilakukan dengan maksud agar ujarannya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan di dalam ujaran itu. Misalnya memuji, mengucapkan terima kasih, mengkritik, mengeluh. (4) tindak tutur komisif merupakan tindak tutur yang mengikat penuturnya untuk melaksanakan apa yang disebut dengan ujarannya. Misalnya berjanji, bersumpah, mengancam, dan lain sebagainya. (5) tindak tutur deklarasi merupakan tindak tutur yang dilakukan penutur dengan maksud untuk menciptakan hal (status, keadaan dan sebagainya) yang baru. Tindak tutur ini berfungsi menyatakan sesuatu yang menunjukkan kekecewaan, tidak suka dan rasa senang. Misalnya memutuskan, membatalkan, melarang, mengizinkan, memberi maaf. Dalam penelitian ini hanya mengkaji jenis tindak tutur direktif. Pada hakikatnya novel merupakan sebuah karya sastra yang bersifat fiksi atau cerita khayalan. Atmazaki (2005:40) menjelaskan bahwa novel adalah sebuah karya fiksi yang menggambarkan kenyataan kehidupan. Kehidupan yang terdapat dalam karya sastra dapat diperindah, diejek atau digambarkan bertolak belakang dengan kenyataan karena karya sastra merupakan suatu seleksi kehidupan yang direncanakan dengan tujuan tertentu, tetapi tidak dimaksudkan untuk dianggap sebagai suatu yang benar-benar terjadi. Novel Lelaki yang Menggenggam Ayat-ayat Tuhan karya Taufiqurrahman Al-Azizy merupakan sebuah novel terbaru terbitan Juli 2012, novel ini kaya akan perenungan, pesan, dan bisa membawa kita sejenak memikir ulang tentang tujuan hidup dalam kuasa Tuhan yang disampaikan penulis melalui tindak tutur direktif para tokoh di dalamnya. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan metode deskriptif. Semi (1993:32) mengemukakan penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak mengutamakan angka-angka. Data dalam penelitian ini adalah tentang tindak tutur direktif yang terdapat dalam novel Lelaki yang menggenggam Ayat-ayat tuhan karya Taufiqurrahman Al-Azizy yang telah diinventarisasi dan diklasifikasikan sesuai dengan format pencatatan, selanjutnya dianalisis Tahap analisis yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menganalisis data sebagai berikut: (1) mendeskripsikan data yang sudah diinventarisasikan, (2) pembahasan, (3) menginterpresentasikan data yang sudah dianalisis, (4) membuat kesimpulan berdasarkan hasil penelitian, dan (5) menulis laporan. Teknik pengabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik uraian rinci.

HASIL PENELITIAN Setelah dilakukan analisis data maka ditemukan lima jenis tindak tutur direktif yang meliputi tindak tutur menyuruh, tindak tutur memohon, tindak tutur menasehati, tindak tutur menantang dan tindak tutur menyarankan. PEMBAHASAN Novel Lelaki yang Menggenggam Ayat-ayat Tuhan karya Taufiqurrahman Al-Azizy merupakan sebuah novel religius, di dalamnya banyak disampaikan perenungan dan pesan-pesan oleh pengarang melalui tindak tutur para tokohnya. Novel ini menceritakan bagaimana kita bisa menjalani kehidupan di dalam kuasa Tuhan. Hal itu dapat digambarkan dari tindak tutur direktif para tokoh yang terdapat dalam novel tersebut. Ada lima jenis tindak tutur direktif yang terdapat dalam novel Lelaki yang Menggenggam Ayat-ayat Tuhan karya Taufiqurrahman Al-Azizy. Tindak tutur direktif tersebut meliputi tindak tutur menyuruh, tindak tutur menasehati, tindak tutur memohon, tindak tutur menantang, dan tindak tutur menyarankan. Jenis tindak tutur direktif tersebut dapat dilihat dari tuturan para tokoh dalam novel Lelaki yang Menggenggam Ayat-ayat Tuhan, yaitu tokoh Taa, Neyla, pak Handoyo, Dalail, ibu Dalail, Putri, Supardi, Hasta, si ibu, dan ustadz Jamil. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tindak tutur direktif yang digunakan dalam novel Lelaki yang Menggenggam Ayat-ayat Tuhan karya Taufiqurrahman Al- Azizy terdapat 63 tuturan. Dari 5 jenis tindak tutur direktif yang ada, terdapat tindak tutur direktif menyuruh sebanyak 8 tuturan, tindak tutur direktif memohon sebanyak 9 tuturan, tindak tutur direktif menasehati sebanyak 36 tuturan, tindak tutur menantang sebanyak 6 tuturan, dan tidak tutur direktif menyarankan sebanyak 4 tuturan. Melalui tindak tutur direktif dalam novel Lelaki yang Menggenggam Ayat-ayat Tuhan karya Taufiqurrahman Al-Azizy kita bisa mengambil suatu pelajaran bagaimana kita bisa menjalani kehidupan kita dalam kuasa Tuhan. karena novel ini merupakan sebuah novel perenungan jiwa yang di dalamnya banyak disampaikan pesan-pesan atau nasehat oleh pengarang melalui tuturan para tokohnya. IMPLIKASI Penelitian dalam novel Lelaki yang Menggenggam Ayat-ayat Tuhan karya Taufiqurrahman Al-Azizy dapat dijadikan sebagai referensi pada pembelajaran apresiasi sastra di Sekolah Menengah Atas (SMA) yang terdapat dalam standar kompetensi nomor 7 memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan, dan kompetensi dasar nomor 7.2 yaitu menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan. Dengan sebuah novel dapat membantu siswa untuk memperluas pikiran, dan mengembangkan kreatifitas siswa, sehingga berguna untuk memperbaiki perilaku dan kehidupan yang baik. Karena novel Lelaki yang Menggenggam Ayat-ayat Tuhan karya Taufiqurrahman Al-Azizy merupakan sebuah novel religius yang di dalamnya banyak disampaikan pesan-pesan atau nasehat oleh pengarangnya.

SARAN Sesuai dengan penelitian ini, ada beberapa saran yang dapat dikemukakan. Pertama, disarankan bagi mahasiswa untuk lebih memperdalam ilmunya di bidang pragmatik, khususnya bagi mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Karena pragmatik merupakan ilmu yang berhubungan dengan maksud sebuah tuturan yang disertakan konteks situasi tuturnya. Melalui tuturan yang kita gunakan kita bisa berinteraksi dengan orang lain, baik tidaknya tindak tutur yang kita gunakan dalam berinteraksi akan mempengaruhi proses berbahasa. Penelitian tentang bahasa, tidak hanya meneliti di bidang bahasa lisan saja, tetapi juga bisa di bidang bahasa tulis seperti novel. Mahasiswa juga jarang sekali mengambil penelitian bahasa yang objeknya sastra sehingga penelitian pragmatik yang objeknya berupa karya sastra masih langka. Hendaknya mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia juga berminat mengambil penelitian tentang pragmatik yang objek kajiannya berupa karya sastra, agar ilmu pragmatik lebih bisa di kembangkan, karena ilmu pragmatik tidak hanya bisa di kembangkan dibahasa lisan saja tetapi, juga bisa dibidang bahasa tulis seperti karya sastra. Kedua, Bagi guru Bahasa dan Sastra Indonesia tindak tutur direktif dalam novel Lelaki yang Menggenggam Ayat-ayat Tuhan dapat dijadikan sebagai referensi dalam pembelajaran sastra di sekolah. Selain itu, tindak tutur direktif juga dapat diimplikasikan dalam proses belajar siswa di sekolah, seperti pemakain bahasa guru kepada siswa pada percakapan di kelas. Karena tindak tutur merupakan suatu komunikasi antara penutur dan mitra tutur untuk menyampaikan pesan tertentu. Dan pembelajaran bahasa bukan hanya mengajarkan tentang bahasa saja, tetapi mengajarkan bagaimana siswa dapat berbahasa yang sesungguhnya dalam arti penggunaan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain. Sehingga seorang guru bahasa Indonesia hendaknya dapat mengajarkan siswa untuk berbahasa yang baik dan benar dalam setiap tuturannya. Ketiga, diharapkan kepada pembaca, terutama siswa untuk sering membaca karya sastra, karena dengan banyak membaca sastra dapat menambah pengetahuan kita tentang kehidupan. Membaca sastra tidak hanya untuk hiburan semata, tetapi karya sastra juga bisa mendidik para pembacanya. KEPUSTAKAAN Al-Azizy, Taufiqurrahman. 2012. Lelaki yang Menggenggam Ayat-ayat Tuhan. Jogjakarta: DIVA Press. Atmazaki. 2005. Ilmu Sastra Teori dan Terapan. Padang: Citra Budaya Indonesia. Gunarwan, Asim. 1994. Pragmatik: Pandangan Mata Burung dalam Mengiring Rekan Sejati. Universitas Katolik Indonesia: Atma Jaya. Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi Offset.