Outreach Umrah Sosialisasi Prduk Hukum Tentang Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah By: Direktur Pembinaan Haji dan Umrah, Muhajirin Yanis
FUNDAMEN PENYELENGGARAAN HAJI/UMRAH Lima Budaya Kerja Lima Budaya Kerja 100 PENYELENGGARAAN HAJI PENINGKATAN YANG BERKELANJUTAN Lima Budaya Kerja Lima Budaya Kerja PEMBINAAN PELAYANAN PERLINDUNGAN MANDAT UNDANG-UNDANG 0
TAHUKAH ANDA? Tahukah Anda apa itu umrah? Tahukah Anda siapa yang berhak menyelenggarakan umrah? Tahukah Anda instansi/lembaga/kementerian mana saja yang terkait dalam penyelenggaraan umrah? Pernahkah Anda membaca UU 13/2008, PP 79/212 dan PMA 18/2015 tentang Umrah? Pernahkah Anda membuka web site haji dan media sosial haji di facebook dan twitter? Pedulikah Anda dengan jemaah umrah, mereka butuh kita agar tidak salah melangkah. Sudahkah Anda ikut memberikan informasi tentang umrah kepada masyarakat? JIKA BELUM, PANTAS SAJA MASYARAKAT BANYAK YANG TIDAK TAHU DAN BERPOTENSI MENJADI KORBAN UMRAH DI DAERAH ANDA!!!
UMRAH DAN BISNIS = ADA MASALAH Minat masyarakat tinggi mencapai 649 ribu dengan ratarata keberangkatan sebesar 81 ribu orang setiap bulannya. Dipicu lamanya masa tunggu haji rata-rata 17 tahun dengan angka terkini jemaah waiting list mencapai 2,9 juta orang (20/11). Jadi pangsa pasar dan kompetisi bagi 651 penyelenggara umrah yang memiliki izin resmi dari Kementerian Agama (Kemenag). Tingginya Minat Tingginya Waiting List Haji Pangsa Pasar Menjanjikan Masalah BPW ikutan selenggarakan umrah Belum lagi ditambah dengan Biro Perjalanan Wisata (BPW) yang tidak diperbolehkan menyelenggarakan perjalanan umrah, namun tetap menyelenggarakannya walaupun hal itu bertentangan dengan UU 13/2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji. Persoalan dugaan perbuatan melawan hukum pun terjadi, baik gagal berangkat, penelantaran maupun penipuan.
DIBUATLAH ATURAN (KEPASTIAN HUKUM) UU 13/2008 PP 79/2012 PMA 18/2015 Kepastian Hukum
SUBSTANSI HUKUM POSITIF UMRAH BUKAN PPIU Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak bertindak sebagai Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dengan mengumpulkan dan/atau memberangkatkan jemaah umrah akan dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah). KERJASAMA YANG SALAH PPIU DAN NON PPIU PPIU/Provider memberikan visa pada bukan PPIU Kerjasama tidak sesuai hukum yang berlaku (modal materai 6000) PPIU membentuk agen dan pengepul yang tidak sah secara hukum PPIU Penyelenggara perjalanan Ibadah Umrah wajib memberikan: Bimbingan ibadah umrah Transportasi jemaah umrah Akomodasi dan konsumsi Kesehatan jemaah umrah Perlindungan jemaah dan petugas umrah Administrasi dan dokumentasi umrah Penyelenggara perjalanan Ibadah Umrah yang tidak menjalankan kewajiban akan di berikan sanksi: peringatan pembekuan izin penyelenggaraan pencabutan izin penyelenggaraan Pidana berdasarkan keputusan pengadilan
PELAKSANA KEPASTIAN HUKUM Pedoman kerja penegakan hukum dengan Polri sebagai tindaklanjut dari Nota Kesepahamanan antara Kemenag dengan Polri Nomor D/152/2013 dan Nomor B/11/III/2013 tentang Pengawasan dan Penegakan Hukum Bagi Penyelenggara Umrah Dan Haji Khusus. Pengadilan Pengaduan masyarakat Temuan langsung TKP Media Masa Laporan instansi/lembaga/kementerian Pembentukan Tim Khusus Penegakan Hukum (Timsusgakum) haji khusus dan umrah Induksi informasi publik Bareskrim Polri Koordinasi dengan instansi/lembaga/kementerian terkait Timsusgakum
INDUKSI INFORMASI PUBLIK MEDIA MASA/MCH HAJI PINTAR, 5 PASTI UMRAH INTERAKTIF MEDIA SOSIAL HAJI Website: www.haji.kemenag.go.id Follow twitter: @InformasiHaji Like facebook: informasi.haji DJPHU Perlu Penguatan TATAP MUKA Perlu Penguatan WEBSITE HAJI DAN LRPU PPIU DAN APARAT KEMENAG DAERAH
PEMBINAAN UMRAH Komunikasi, Informasi dan Edukasi Implementasi: Pengawasan melekat di Tanah Air dan selama di Arab Saudi PPIU dan bukan PPIU: Berciri swasta industry jasa umrah Profit Masa lalu, perlu diawasi Masyarakat: Tergiur harga murah Tidak ada yang memberitahu mana umrah berizin resmi Kemenag Sungkan bertanya atau lelah bertanya tidak dijawab aparat Kemenag Kemenag: Tidak tahu apa itu umrah, bagaimana proses jadi penyelenggara umrah, tak tahu apa kewajiban penyelenggara Tidak tahu aturan tentang penyelenggaraan umrah Tidak familiar dengan percepatan informasi Tidak pernah melihat web haji dan media sosial haji di fb dan twitter Beranggapan menambah pekerjaan saja Akreditasi Rutin Konsultasi dan Bimbingan Klarifikasi Penjatuhan Saksi
SADARLAH, PEDULILAH, DAN BANGKITLAH UNTUK MELAYANI Tujuh Langkah Strategis Kemenag Dalam Penyelenggaraan Umrah Pertama, Gerakan Nasional 5 Pasti Umrah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Abdul Djamil Juni lalu meluncurkan Gerakan Nasional 5 Pasti Umrah, tujuannya agar masyarakat mengetahui bagaimana memilih travel umrah yang benar. Caranya, 1. Pastikan siapa biro perjalanan/travel apakah memiliki izin resmi atau tidak dengan mengecek www.haji.kemenag.go.id. 2. Pastikan jadwal penerbangan/maskapainya. 3. Pastikan harga dan paket yang ditawarkan dari harga yang ditentukan. 4. Pastikan hotelnya. 5. Pastikan visanya, klik 5 PASTI UMRAH. Kedua, Pedoman Kerjasama Penegakan Hukum Kemenag Dengan Bareskrim Polri Bulan Juni itu juga dilakukan penandatanganan pedoman kerja penegakan hukum dengan Polri sebagai tindaklanjut dari Nota Kesepahamanan antara Kemenag dengan Polri Nomor D/152/2013 dan Nomor B/11/III/2013 tentang Pengawasan dan Penegakan Hukum Bagi Penyelenggara Umrah Dan Haji Khusus. Ketiga, Pembentukan Tim Khusus Penegakan Hukum (Timsusgakum) Setelah peluncuran itu juga, Dirjen PHU langsung membentuk Timsugakum, sampai dengan detik ini tim terus bekerja. Jumlah penyelenggara yang diberikan sanksi semakin meningkat disusul keberanian dan motivasi masyarakat tersebut untuk bekerjasama dalam penegakan hukum. Sejak Desember 2014, sebanyak 7 penyelenggara diberi sanksi peringatan tertulis, 7 penyelenggara dicabut izinnya, beberapa penyelenggara dalam proses Timsugakum termasuk melaporkan penyelenggara tanpa izin ke Bareskrim. Bahkan keberanian masyarakat itu berhasil membongkar kasus besar dugaan penipuan ratusan jemaah umrah di Semarang, Jawa Tengah baru-baru ini (18/11). Tidak heran, jika tim ini menjadi satuan khusus yang berinteraksi, berkomunikasi, bahkan menjadi saksi ahli di Bareskrim Polri dalam dugaan perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh penyelenggara. Timsusgakum pun instensif melakukan pemantauan keberangkatan umrah di Bandara Internasional Soekarno Hatta.
SADARLAH, PEDULILAH, DAN BANGKITLAH UNTUK MELAYANI Keempat, Penandatanganan Pakta Integritas Bagi Provider Visa Menjamin agar perolehan visa diberikan kepada penyelenggara umrah yang memiliki izin, Kemenag melakukan kewajiban pada seluruh penyelenggara yang berstatus sebagai provider visa untuk menandatangani Pakta Integritas. Sebanyak 125 provider visa umrah melakukan penandatangan ini pada Februari lalu. Kelima, Moratorium Izin Penyelenggara Umrah Penertiban izin dilakukan untuk membatasi jumlah penyelenggara umrah. Izin pun dimoratorium untuk melakukan penataan dan diteksi dini kredibilitas penyelenggara umrah. Jumlah 651 penyelenggara jika dirata-ratakan setiap bulannya memberangkatkan mencapai 996 jemaah, setara dengan tiga kelompok terbang (kloter) dalam penyelenggaraan haji. Angka ini bersaing, jika ditingkatkan jumlah penyelenggara berizin akan berdampak kepada persaingan yang tidak seimbang apalagi klasifikasi penyelenggara berbeda tingkat kemampuannya. Keenam, War Room Pelaporan Penyelenggara dan Provider Visa Sistim pelaporan berbasis web dan on line (war room) diterapkan bagi penyelenggara umrah berizin resmi Kemenag dan Provider visa. War room diperuntukkan memantau dan memperoleh data yang akurat atas pengajuan visa dan distribusinya, jumlah jemaah umrah berangkat dan jadual keberangkatannya. Keberangkatannya pun langsung dimonitor di tempat oleh petugas Tissugakum. Koneksitasnya pun sampai dengan Kantor Teknis Urusan Haji di Jeddah, kelanjutan dalam pemantauan langsung ketika penyelenggara bersama jemaah umrah berada di Arab Saudi. Ketujuh, Pembentukan Struktur Baru Kondisi ini menjadi semakin penting untuk membentuk struktur baru di Ditjen PHU untuk lebih fokus dalam tugas pokok dan fungsinya menjalankan pembinaan, pelayanan dan perlindungan dalam penyelenggaraan umrah. Struktur baru itu sudah diajukan kepada Kementerian Pendayaguaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk dapat segera dilegalisasi.
BIMBINGLAH JEMAAH UMRAH
WAJIB BACA Download di www.haji.kemenag.go.id klik menu regulasi UU 13/2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji PMA 18/2015 tentang Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah UU 13/2008 PP 79/2012 PMA 18/2015
MARI SEJENAK MELIHAT VIDEO GRAFIK MOTION UMRAH Video ini dapat dilihat di web haji, klik: http://haji.kemenag.go.id/v2/content/video-grafik-motion-vgr-5-pasti-umrah-0
TERIMA KASIH Bagi mereka yang mengetahui, maka lakukanlah. Bagi mereka yang mengerti, maka ajarkanlah. Aristoteles (384 SM-322SM) Salam Muhasabah, Muhajirin Yanis